KLASIFIKASI
Barnett
dan
German
Dermatological
Research
Community
lcSSc
dcSSc
bagian
dan
badan;
Telangiektasis
kalsinosis
umum
terjadi;
dari
badan;
akhir;
friction
rub
pada
tendon ditemukan
GI
Dismotilitas
esophagus
Keterlibatan
usus
parah;
pulmonal
Hipertensi
kurang
sering
terjadi
Ginjal
Asosiasiaut
oantibodi
Antibodi
Anti-Scl-70
Lebih dari 50% pasien sklerosis sistemik tergolong tipe lcSSc. Mereka
memiliki onset penyakit yang tersembunyi, episode fenomena Reynaud yang
panjang, perjalanan penyakit yang lebih jinak, insidensi penyakit ginjal dan paru yang
lebih rendah dengan prognosis yang baik.(4)
Pasien dengan dcSSc memiliki perjalanan yang singkat. Pasien ini sering
mendapatkan artritis, fenomena Raynaud dan keterlibatan kulit termasuk tangan dan
badan. Sebagai tambahan, mereka juga memiliki insidens yang tinggi terhadap
penyakit ginjal, jantung, paru dan friction rub pada tendon.(4)
PATOGENESIS
Patogenesis dari penyakit kompleks
PEMERIKSAAN UMUM
1. Esofagus: disfagia, peristaltic menghilang, refluks esofagus.(5)
2. Sistem gastrointestinal : keterlibatan usus halus menyebabkan konstipasi,
diare, kembung, dan malabsorpsi.(5)
3. Paru : fibrosis paru, alveolitis dan penurunan fungsi paru(5)
4. Jantung : kelainan konduksi jantung, gagal jantung dan perikarditis(5)
5. Ginjal : uremia dan hipertensi maligna(5)
6. Sistem muscuosceletal : carpal tunnel syndrome, kelemahan otot.(5)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Dermatopatologi. Tahap awal : Infiltrasi sel ringan disekitar pembuluh darah
dermis. Tahap akhir : perluasan dan homogenisasi kolagen, penebalan dermis
dengan penggantian bagian atas atau seluruh lemak subkutan oleh kolagen
hyalin.(5)
2. Auto antibody. Ditemukan auto antibodi ANA. Auto antibody anti sentromer
pada 21% kasus dcSSc 71% pada CREST, DNA topoisomer pada 33% kasus
dcSSc 18% pada CREST.(5)
DIAGNOSIS BANDING
Kelainan kulit mula-mula dapat menyerupai mikosis atau lupus eritematosus
diskoid. Sklerodaktil harus dibedakan dengan lesi pada lepra, siringomieli, dan
penyakit Raynaud . Bentuk ini harus didiagnosis banding dengan penyakit Raynaud
dan miksidema.(2)
Penyakit tersebut jangan dicampur adukkan dengan sklerederma (buschke).
Penyakit ini timbul sesudah penyakit infeksi. Klinis terdapat indurasi keras pada
leher, toraks dan muka. Secara histopatologik pada skleroderma terdapat penebalan
kolagen dengan hialinisasi, sedangkan pada sklerederma tidak ada hialinisasi.(2)
Kurang lebih kasus-kasus
sesudah beberapa bulan. Hanya dari semua kasus menjadi resisten selama beberapa
tahun. Walaupun demikian tidak ada alat viseral yang terkena. Diabetes mellitus
merupakan asosiasi sistemik satu-satunya.(2)
PENGOBATAN
Hingga kini belum ada obat spesifik untuk skleroderma. Obat yang dapat
digunakan adalah imunomodulator dan antifibrotik. Berbagai obat imunomodulator
yang digunakan antara lain siklosporin A, metotreksat, siklofosfamid, mikrofenolat
mofetil dan transplantasi sel punca.Sedangkan sebagai obat anti fibrotic antara lain DPenicillamine, obat interferon- dan anti TGF-.(2)
Terapi harus ditujukan pada alat-alat yang terkena. Penderita harus dilindungi
terhadap pendinginan, bilater dapat fenomena Raynaud. Vasodilatasi dapat diberikan
bilater dapat gejala-gejala vasomotorik. Korrtikosteroid dapat dipakai sebagai
pengobatan, disuntikkan intra lesi seminggu sekali. Efektivitas obat sulit dinilai,
sebab penyakit berkecenderungan membaik secara spontan.(2)
Gejala klinis
PilihanTerapi
Vasculopati
Raynauds Phenomenon
Menjagakehangatan, CCB
(nifedipin,
creeping),
ilopros IV
Sistem muskuloskeletal
Sinofitis/miositis
Saluran cerna
Refluks
PPI, procinetica
Disfagia
H2-receptor antagonist
Diare, obstipasi
Perubahan
polamakan,
antibiotik (eritromisin)
Sistem respirasi
Dispneu
Oksigen
Alveolitis/fibrosis paru
Cyclophosphamide PO/IM
Azathioprine PO
Glukokortikoid
Sistem jantung
PAH
Oksigen
Diuretik
Bosentan PO
Sildinafil PO
Epoprostenol PO
Ginjal
SRC
ACE-Hemmer
(dosistinggi)
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
Djuanda Adhi, Hamzah Mochtar, Aisah Siti. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
6th ed. Jakarta : Badan Penerbit FKUI. 2010. p.268-270
3.
4.
5.
6.
(Scleroderma).
Dove
Medical
Press
Ltd.
2011
[accessed2014september3]. Downloaded at :
http://www.dovepress.com/getfile.php?fileID=10621