Anda di halaman 1dari 64

PROFILE

UPT PUSKESMAS DTP BEBER

TAHUN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS DTP BEBER
Jalan Jendral Sudirman Desa Beber Cirebon,Telp.(087713313312)

Email : pkmbeber@yahoo.com Kode Pos 45127


KABUPATEN CIREBON
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rakhmat dan

karunia-nya sehingga kami dapat menyusun Profile Tahunan UPT Puskesmas DTP

Beber tahun 2017. Penyusunan Profile Tahunan ini kami buat berdasarkan hasil

kegiatan di UPT Puskesmas DTP Beber yang telah dilaksanakan selama tahun 2017.

kami berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menyajikan profile Tahunan ini agar

setiap orang memperoleh informasi maksimal dan mendapatkan gambaran serta situasi

yang jelas tentang data – data dan kegiatan yang berjalan di lingkup puskesmas

Beber.namun dalam kenyataannya kami tetap open mind untuk menerima kritik dan

saran yang bersifat membangun dari semua pihak-pihak yang terkait untuk dijadikan

bahan perbaikan di masa-masa yang akan datang. Dan kami mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Profile Tahunan ini dan

mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Akhirul kata semoga Profile ini dapat bermanfaat dan dapat meningkatkan kinerja

kami untuk bekerja lebih baik lagi dalam rangka mewujudkan Puskesmas Beber sebagai

Puskesmas unggulan dalam kualitas pelayanan kepada masyarakat untuk kesehatan

mandiri

Cirebon, 15 Pebruari 2018


Kepala UPT Puskesmas DTP Beber

Drs.Haeria SKM.,MKM

NIP.196412131988031006
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tujuan Pembangunan Nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
Undang Undang Dasar 1945 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesiadan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Saat ini pembangunan kesehatan masih dihadapkan pada isu-isu yang
masih belum terselesaikan seperti masih tingginya kematian ibu dan kematian bayi,
kurang gizi, Total Fertility Rate (angka kesuburan), kejadian penyakit menular dan tidak
menular, masih rendahnya upaya promotif dan preventif, serta rendahnya akses terhadap air
bersih dan sanitasi.
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, menyatakan
pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berazaskan perikemanusiaan,
keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban,
keadilan, gender dan non diskriminatif, serta norma-norma agama. Pembangunan bidang
kesehatan juga menjadi perhatian penting dalam komitmen Internasional.
Upaya pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, program pembangunan kesehatan merupakan bagian dari
pembangunan nasional dan dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan,
dimana sektor kesehatan merupakan salah satu faktor dari 3 faktor yaitu faktor Ekonomi,
Pendidikan dan Kesehatan yang sangat berpengaruh dalam Indek Pembangunan
Manusia. Salah satu bentuk pembangunan Kesehatan terutama di Kabupaten Cirebon yakni
melalui peningkatan perencanaan dan sistem informasi kesehatan untuk mencapai tujuan
kesehatan yang sesungguhnya.
Puskesmas merupakan ujung tombak di dalam pelayanan kesehatan
masyarakat, karena puskesmas adalah unit pelaksana pelayanan kesehatan tingkat
pertama, oleh sebab itu dalam melaksanakan pelayanan kesehatan diperlukan
pendekatan perencanaan sebagai langkah awal dari penentuan kegiatan yang akan
dilakukan , dimana perencanaan ini meliputi rencana kegiatan program serta rencana
kebutuhan anggaran yang akan digunakan dalam mewujudkan rencana tersebut, hal ini
mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 25 tahun 2000 tentang
kewenangan pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah otonom , dimana
pemerintah daerah mempunyai kewenangan untuk menentukan prioritas masalah
kesehatan dan intervensi yang perlu dilakukan dengan menentukan besaran anggaran
yang diperlukan melalui tahapan perencanaan.
Dalam penanganan masalah kesehatan dibutuhkan pelayanan terpadu secara
lintas program dan lintas sektoral melalui pendekatan, perencanaan dan penganggaran
kesehatan terpadu sebagai masukan perencanaan usulan kesehatan Puskesmas. Dalam
menyusun anggaran tahun 2017 Puskesmas Beber mencoba menggunakan pendekatan
perencanaan kesehatan dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam
membangun kesehatan dan penanganan masalah kesehatan secara terpadu melalui
kegiatan lintas program dan lintas sektoral.
Sesuai dengan visi pembangunan kesehatan Kabupaten Cirebon yakni
“terwujudnya masyarakat Kabupaten Cirebon yang sehat, produktif dan Mandiri”,
Puskesmas Beber mempunyai visi yang sejalan serta misi yang menjelaskan tujuannya,
dengan menggunakan strategi yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan masyarakat.

1.2 Visi dan Misi


a. Visi UPT Puskesmas DTP Beber
Terwujudnya Puskesmas Beber sebagai Puskesmas unggulan dalam kualitas
pelayanan kepada masyarakat untuk kesehatan mandiri

b. Misi UPT Puskesmas DTP Beber


1. Meningkatkan kemampuan profesionalisme sumber daya puskesmas
2. Meningkatkan peran masyarakat dalam pembangunan kesehatan mandiri
melalui pendekatan promotif dan preventif
3. Kemudahan masyarakat mendapat pelayanan kesehatan yang unggul
didukung oleh spirit profesionalisme SDM
4. Meningkatkan jalinan kemitraan dengan semua pihak dalam penggerakan
pembangunan berwawasan kesehatan untuk kepentingan pembangunan
kesehatan masyarakat mandiri

c. Motto UPT Puskesmas DTP Beber


“Layanan Kesehatan yang humanis,bajik dan spirit profesional untuk
memenuhi kebutuhan dan kepuasan klien”

d. Janji Pelayanan
 Memberikan pelayanan tepat waktu pukul 07.00 WIB s/d 14.15 WIB
 Pelayanan sesuai Protap (Prosedur Tetap)
 Memberikan pelayanan sesuai Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) masing-
masing petugas

e. Pedoman Internal
1) Petugas wajib melakukan 4 S. 1P

 Senyum
 Salam
 Sapa
 Sabar
 Profesional
2) Melaksanakan pelayanan sesuai S.O.P

 Pelayanan dibuka mulai pukul 07.00 WIB s/d 14.15 WIB


 Pekerjaan hari ini selesaikan hari ini (pekerjaan tepat waktu)
3) Selesai pelayanan petugas wajib membersihkan dan merapihkan tempat
pelayanan masing-masing
4) Petugas siap menerima keluhan dari pasien.

f. Strategi

1) Optimalisasi
sumber daya tenaga kesehatan dengan meningkatkan
kemampuan, kualitas dan profesionalisme tenaga kesehatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan.
2) Meningkatkan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan yang terjangkau
oleh masyarakat.
3) Optimalisasi standar operasional prosedur (SOP) menuju pelayanan
bermutu.
4) Meningkatkan infrastruktur dan manajemen Puskesmas

5) Menggerakan/ meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan


kesehatan
6) Optimalisasi pertemuan lintas sektoral melalui rapat koordinasi tingkat
kecamatan/desa.

1.3 Maksud dan Tujuan


1.3.1 Maksud

Maksud dari Penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui keberhasilan


Puskesmas dalam menjalankan kegiatan pokok, Program dan mengetahui masalah
yang ditemui dalam menjalankan kegiatan tersebut.

1.3.2 Tujuan Umum

Mendeskripsikan informasi kesehatan tahun 2015 yang komprehensif untuk


meningkatkan fungsi manajemen puskesmas secara berhasil guna dan berdaya guna di
tahun 2017.
Tujuan Khusus
1. Diketahuinya informasi umum wilayah, demografi, pendidikan dan sosial maupun
ekonomi penduduk Beber.
2. Diketahuinya informasi perkembangan performance dan kinerja serta berbagai
sumber daya Puskesmas.
3. Diketahuinya jumlah kunjungan pasien dan pencapaian retribusi Puskesmas serta
gambaran pembiayaan program/pembangunan kesehatan di wilayah kerja.
4. Diketahuinya gambaran pencapaian pelaksanaan 6 (enam) program esensial.
5. Diketahuinya gambaran pencapaian pelaksanaan 9 (sembilan) program
pengembangan.
6. Diketahuinya gambaran pencapaian pelayanan penunjang (Laboratorium Sederhana).
7. Diketahuinya gambaran pencapaian index kepuasan masyarakat Suranenggala
8. Tersedianya informasi rencana kerja tahunan..
1.4 Landasan Hukum
a. Landasan Idiil
Landasan idiil adalah Pancasila

b. Landasan Konstitusional

Landasan konstitusional yaitu UUD 1945, khususnya:


1. Pasal 28 H ayat (1); setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan, dan ayat (3); setiap orang
berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya
secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.

2. Pasal 34 ayat (2); negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi


seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak
mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan, dan ayat (3); negara
bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum yang layak.

c. Landasan Operasional

1. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon, meliputi :

a) Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2009 tentang Kesehatan Ibu,


Bayi Baru Lahir dan Anak;

b) Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2011 tentang Retribusi


Pelayanan Kesehatan Kabupaten Cirebon;
c) Peraturan Bupati Nomor 28 tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon nomor 3 tahun 2009 tentang
Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak Balita.

1.5 Pelaksanaan Bidang Kesehatan

Pelaksanaan bidang kesehatan di UPT Puskesmas Beber meliputi :

 Pendataan sasaran
 Penyusunan target yang ditentukan

 Pembuatan RTK
 Pemantauan dan supervisi program
 Pengumpulan dan penyajian data cakupan tiap bulan
 Pembinaan peran petugas/ programmer secara rutin
 Pembinaan PSM bidang kesehatan
 Kerjasama Lintas Sektoral, tokoh masyarakat, tokoh agama

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan Laporan Tahunan Puskesmas Beber Tahun 2017 adalah
sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Memaparkan mengenai latar belakang penyusunan Laporan Tahunan UPT
Puskesmas Beber yang memberikan detail dasar pemikiran dan dasar hukum
penyusunannya. Di Bagian ini juga dijelaskan mengenai maksud dan tujuan dari Laporan
Tahunan serta sistimatika penulisannya.

BAB II GAMBARAN UMUM


Menyajikan tentang gambaran umum puskesmas selain uraian tentang letak
geografis, administratif dan informasi umum lainnya. Bab ini juga mengulas fakstor-faktor
yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor lainnya seperti kependudukan,
ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN


Berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan dan
angka status gizi masyarakat.

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN


Menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan
dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan
sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kefarmasian dan alat kesehatan serta
pelayanan kesehatan dalam situasi bencana.

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN


Membahas Tentang Sarana Kesehatan, Tenaga Kesehatan, Pembiayaan
Kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.

BAB VI KESIMPULAN
Berisi tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari
laporan tahunan puskesmas di tahun yang bersangkutan selain keberhasilan-
keberhasilan yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan
kesehatan.

LAMPIRAN
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Keadaan Umum


2.1.1 Geografi Dan Letak Wilayah
Puskesmas beber terletak di Desa Kondang Sari Kecamatan Beber dengan luas
wilayah 104,15 Km2 dengan batas Wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Kecamatan Talun


 Sebelah Selatan : Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan
 Sebelah barat : Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan
 Sebelah Timur : Kamarang Kecamatan Greged

Puskesmas Beber mempunyai wilayah kerja terdiri dari 10 Desa dengan luas
wilayah 247,73 Km2. Puskesmas beber dapat dengan mudah dijangkau dengan
kendaraan umum karena terletak dijalur jalan raya kuningan – cirebon. Wilayah kerja 10
desa 2 puskesmas pembantu yaitu puskesmas pembantu sindangkasih dan puskesmas
pembantu patapan.

Tabel 2.1

Jumlah Desa dan Wilayah Administrasi Serta Jarak Tempuh

di Kecamatan BEBER Tahun 2017

Luas Wilayah Jumlah Jumlah Jarak Desa ke


No Kode Desa Nama Desa Puskesmas (Km)
(Km2) RW RT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 3209100001 Wanayasa 1,04 8 5 5
2 3209100002 Sindangkasih 1,79 16 5 7
3 3209100003 Sindanghayu 0,99 12 4 8
4 3209100004 Ciawigajah 3,16 29 12 10
5 3209100008 Cikancas 2,87 18 6 8
6 3209100009 Halimpu 1,76 12 3 4
7 3209100010 Cipinang 1,58 19 6 3
8 3209100011 Beber 3,52 28 9 0,5
9 3209100012 Patapan 2,66 13 5 1
10 3209100013 Kondangsari 3,88 20 7 0,8
TOTAL 23,25 175 62
Gambar 2.1
Peta Wilayah Kerja Puskesmas beber
2.2 Demografi
2.2.1 Jumlah Penduduk
Keberadaan Puskesmas Beber saat ini melayani penduduk Kecamatan Beber tahun
2017 (hasil pendataan internal sasaran program Puskesmas) sebanyak 44.014 jiwa dengan
proporsi penduduk Laki-laki sebanyak 22.512 (51,15%) dan wanita sebanyak 21.502
(48,85%). Adapun hasil dari pendataan riil Puskesmas jumlah penduduk per desa bulan
Desember tahun 2017 disajikan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 2 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Kecamatan Beber


Tahun 2017

Jumlah Kepadatan
Laki- Jumlah Angka Beban
No. Nama Desa Penduduk Perempuan Penduduk/
Laki KK Tanggungan
Km2
1 Wanayasa 2070 1041 1029 617 1990 0,66
2 Sindangkasih 3464 1724 1740 1119 1935 0,50
3 Sindanghayu 1793 910 883 512 1811 0,47
4 Ciawigajah 7182 3738 3444 1948 2272 0,31
5 Cikancas 3831 2001 1830 1009 1334 0,53
6 Halimpu 3287 1601 1686 810 1867 0,86
7 Cipinang 3224 1627 1597 888 2040 0,65
8 Beber 8006 4101 3905 2159 2274 0,54
9 Patapan 3061 1625 1436 823 1150 0,49
10 Kondangsari 8096 4144 3952 2779 2086 0,76
TOTAL 44.014 22.512 21.502 12.664 1,88 0,55

Gambaran lebih jelas melihat perbedaan jumlah penduduk berdasarkan jenis


kelamin di wilayah kerja Puskesmas Beber dari hasil pendataan riil Bidan Desa pada bulan
Desember tahun 2017 sebagaimana pada tabel diatas, dapat disajikan pada grafik dibawah
ini :
Grafik 1 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
di Desa Kecamatan Beber Tahun 2017

4500 4101 4144


4000 3738 3905 3952
3444
3500
3000
2500 2001
1740 16861627
18301601
2000 1724 1625
1436 Laki-Laki
1500 1041 1597
1029 910 Perempuan
1000 883
500
0
2.2.2 Komposisi Penduduk Berdasarkan sasaran program
Jumlah penduduk menurut sasaran program di wilayah kerja Puskesmas Beber dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.4
Sasaran Program
Di wilayah UPT Puskesmas DTP beber tahun 2017

SASARAN PROGRAM
BALITA
KELURAHAN 12 - 59 PUS ANAK SEKOLAH USIA PRODUKTIF USILA
NO BAYI BLN
/ DESA
0-11 BUMIL BULIN
SD/MI SMA/MA PEDAGA
BLN SMP/MTs NELA PERAJI PEG
KELAS KELAS PETANI NG/BUR PNS L P Jml
KELAS 1 YAN N SWASTA
1 1 UH
1 Wanaysa 48 103 426 25 6 31 39 72 0 16 82 24 258 60 78 138
2 Sd.Kasih 82 186 679 30 7 75 65 662 0 21 76 40 227 54 85 139
3 Sd.Hayu 28 127 318 14 4 31 26 112 0 29 158 18 364 20 33 53
4 Ciawi Gajah 123 262 1134 56 19 115 138 371 0 31 151 15 281 300 372 672
5 Cikancas 68 214 849 25 5 55 58 513 0 22 81 19 220 159 190 349
6 Halimpu 45 204 548 23 6 57 58 431 0 27 80 24 364 117 128 245
7 Cipinang 54 207 594 37 4 53 59 444 0 20 72 15 318 115 140 255
8 Beber 158 740 1512 70 28 126 137 629 0 34 621 27 251 345 366 711
9 Patapan 64 407 450 27 6 52 37 327 0 30 217 13 77 117 120 237
10 Kd.Sari 130 654 1444 53 22 122 120 672 0 37 460 19 245 247 288 535

JUMLAH 800 3104 7954 360 107 717 737 0 4233 0 267 1998 214 2605 1534 1800 3334
2.3 Sosial Ekonomi

2.3.1 Penduduk tercakup Jaminan Kesehatan Nasional

Jumlah penduduk yang tercakup Jaminan Kesehatan Nasional di wilayah UPTD


puskesmas Beber tahun 2017.

Sasaran kepesertaan penduduk dalam Jaminan Kesehatan Nasional yang


ditargetkan 100% pada tahun 2019 sebagai progres di wilayah kerja Puskesmas Beber
sampai pada akhir bulan Desember tahun 2017 telah mencapai 37.208 jiwa (84,53%), dan
untuk lebih jelasnya kedudukan kepesertaan JKN dalam jumlah penduduk dapat dilihat
pada grafik dibawah ini :

Grafik 2 : Jumlah Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional dalam Jumlah


Penduduk di Kecamatan Beber Tahun 2017

Sumber Data : BPJS Puskesmas Beber tahun 2017


Penduduk berdasarkan golongan pekerjaan forml dan informal

Penduduk dengan golongan pekerjaan yang masuk kategori pekerja formal dan

informal di wilayah puskesmas beber tahun 2017

Tabel 2.6

Penduduk menurut golongan pekerjaan Formal dan Informal

Di wilayah UPT Puskesmas DTP Beber tahun 2017

Jumlah Penduduk Jumlah Pekerja Jumlah Pekerja


Usia Kerja 15 - 65 Formal Informal
NO NAMA DESA thn Total Total Total

L P L P L P
1 Patapan 864 775 1,639 52 32 84 724 635 1,359
2 Kondang Sari 2,444 2,588 5,032 84 92 176 1,965 2,448 4,413
3 Beber 2,707 2,203 4,910 791 537 1,328 2,567 2,063 4,630
4 Cipinang 1,055 876 1,931 186 163 349 915 736 1,651
5 Halimpu 906 772 1,678 130 12 142 766 632 1,398
6 Wanayasa 506 589 1,095 179 145 324 366 449 815
7 Sindang Kasih 981 952 1,933 71 54 125 941 812 1,753
8 Sindang hayu 367 398 765 32 17 49 227 398 625
9 Cikancas 1,103 1,015 2,118 54 46 100 963 1,015 1,978
10 Ciawi gajah 2,752 2,283 5,035 64 58 122 2,612 2,143 4,755
Jumlah 13,685 12,451 26,136 1,643 1,156 2,799 12,046 11,331 23,377

Di wilayah Puskesmas beber banyak masyarakatnya dominan menjadi pekerja

informal yaitu mereka bekerja di tempat atau perusahaan yang tidak terorganisir atau

tidak dengan gaji yang tetap,kebanyakan mereka menjadi buruh dan petani atau kerja di

industri rumah tangga kecil yang pendapatannya diitung sesuai dengan jumlah banyaknya

yang mereka kerjakan.dari total jumlah penduduk usia kerja yaitu 26.136 orang yang

termasuk golongan pekerja formal sebanyak 2799 orang dan yang golongan pekerja

informal sebanyak 23.377 orang


2.3.2 Penduduk berdasarkan jenis pekerjaan

Penduduk di wilayah Puskesmas beber terdapat beberapa pekerjaan yang mereka

jalani sebagai mata pencaharian sehari-hari.

Tabel 2.7
Data jumlah pekerja berdasarkan jenis pekerjaan
Di wilayah UPT Puskesmas DTP Beber tahun 2017
Petani Nelayan Perajin Pedagang PNS Peg.Swasta
4211 0 264 1965 220 2622

Atau bila kita gambarkan melaui grafik dapt kita lihat

Grafik 2.7.1
Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Pekerjaannya

Di wilayah UPT Puskesmas DTP Beber tahun 2017

4211
4500

4000

3500 Petani
3000 2622 Nelayan

2500 Perajin
1965
Pedagang
2000
PNS
1500
Peg.Swasta
1000
264 220
500 0
0
Jenis Pekerjaan

Dapt kita simpulkan bahwa di wilayah puskesmas Beber lebih banyak

masyaraktnya menjadi petani dan pegawai swasta,petani yang ada sebanyak 4211

orang,pegawai swasta 2622 orang,kemudian pedagang 1965 orang,dan sebagian kecil

adalah PNS sebanyak 220 orang dan Perajin sebabyak 264 orang
2.4 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk di wilayah kerja puskesmas Beber dapat terlihat

pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.8
Jumlah Siswa berdasarkan tingkat pendidikan
di wilayah UPT Puskesmas Beber Tahun 2017

SEKOLAH
JUMLAH SISWA GURU
NO NAMA SEKOLAH UKS DOKCIL/KADER KET
UKS

L P YA TIDAK
1 TK Sari Asih 14 24 v 0 1
2 TK Beringin Bakti 16 15 v 0 1
3 TK Nusa Indah 19 14 v 0 1
4 SDN 1 beber 198 216 v 2 1
5 SDN 2 Beber 108 78 v 2 1
6 SDN 3 beber 108 102 v 2 1
7 SDN 1 Patapan 78 78 v 2 1
8 SDN 2 Patapan 144 60 v 2 1
9 SDN 1 Kd.Sari 234 180 v 2 1
10 SDN 2 Kd.sari 300 150 v 2 1
11 SDN Cipinang 162 210 v 2 1
12 SDN 1 Halimpu 96 72 v 2 1
13 SDN 2 Halimpu 186 78 v 2 1
14 SDN Wanayasa 144 132 v 2 1
15 SDN 1 Sd.Kasih 78 360 v 2 1
16 SDN 2 Sd.Kasih 144 132 v 2 1
17 SDN Sd.Hayu 90 114 v 2 1
18 SDN 1 Ciawi gajah 120 114 v 10 1
19 SDN 2 Ciawi gajah 108 108 v 20 1
20 SDN 3 Ciawi gajah 72 90 v 10 1
21 SDN 1 Cikancas 120 114 v 2 1
22 SDN 2 Cikancas 108 84 v 2 1
23 SMPN 1 Beber 429 453 v 20 1
24 MTS Nurul Huda 249 138 v 20 1
25 MTS Al-Hidayah 135 99 v 20 1
26 MTS Al-Makmur 180 162 v 1
27 SMP Al-Mutaqien 162 v 20 1
28 SMAN 1 Beber 333 618 v 20 1
29 SMU Nusantara 81 120 v 20 1
30 MA Al-Hidayah 45 63 v 20 1
31 SMP Al-Islam 204 136 v 0 1
JUMLAH 4465 4314 0 0 212 31 9022
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan yang ada dari

penduduk di wilayah UPT Puskesmas DTP Beber adalah pendidikan anak usia Dini atau

TK sebanyak 116 orang,pendidikan dasar SD sebanyak 4662 orang, SMP 1165 orang,

SLTA 1053 orang.Dan semuanya termasuk sekolah UKS dengan dokcil terlatih dan guru

UKS nya,Hal ini menggambarkan bahwa tingkat pendidikan penduduk di wilayah

puskesmas Beber tergolong cukup baik sesuai program pemerintah yaitu wajib belajar 9

tahun. Sehingga dimungkinkan akan berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat

khususnya dalam penerimaan informasi dan program kesehatan.


2.5 Lingkungan Fisik dan Biologi

Aspek lingkungan merupakan faktor yang memiliki pengaruh yang paling besar

terhadap derajat kesehatan. Lingkungan fisik, kimia, dan biologi merupakan komponen

yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari aktifitas kehidupan manusia sehingga

kualitas keadaan lingkungan sangat berperan dalam proses terjadinya gangguan

kesehatan masyarakat.

Tabel 2.9
Persentase Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar
Menurut Desa di UPT Puskesmas DTP Beber Tahun 2017

JUMLAH RUMAH SAB

NO KELURAHAN/DESA RUMAH
RUMAH YG Klrga
YG DIPERIKSA % %
SEHAT ADA pemakai
ADA
1 Patapan 577 475 418 72,4 654 690 83,8
2 Kondang Sari 1484 1275 1025 69,1 1315 2391 86,0
3 Beber 1789 1225 1037 58,0 1092 1757 81,4
4 Cipinang 630 400 315 50,0 274 720 81,1
5 Halimpu 658 580 550 83,6 394 710 87,6
6 Wanayasa 493 493 420 85,2 383 531 86,1
7 Sindang Kasih 905 905 796 87,8 829 985 88,0
8 Sindang Hayu 415 380 330 79,5 250 425 83,0
9 Cikancas 837 695 600 71,7 642 87 86,2
10 Ciawi gajah 1471 1471 1285 87,4 1064 1715 88,0
JUMLAH 9295 7899 6775 73,17 6897 10794 85,2

JAMBAN KELUARGA SEHAT SPAL

NO KELURAHAN/DESA KELUARGA
JAMBAN PEMAKAI % DARI RUMAH
%
YG ADA JAGA TARGET DG SPAL
SEHAT
1 Patapan 460 668 81,2 340 545
2 Kondang Sari 1250 2050 73,8 744 1750
3 Beber 1250 1695 78,5 795 1495
4 Cipinang 340 673 100 240 575
5 Halimpu 654 810 100 490 540
6 Wanayasa 493 617 100 405 475
7 Sindang Kasih 905 1119 100 784 895
8 Sindang Hayu 415 512 100 230 380
9 Cikancas 834 1009 100 504 605
10 Ciawi gajah 1471 1948 100 890 1425
JUMLAH 8072 11101 87,66 5422 86,85
Jumlah TTU Jumlah TPM

NO KELURAHAN/DESA
YG YG
DIPERIKSA MS % DIPERIKSA MS %
ADA ADA

1 Patapan 27 16 12 75,6 13 13 8 61,2


2 Kondang Sari 44 28 22 78,7 29 29 21 72,4
3 Beber 71 50 36 72,0 19 19 12 63,2
4 Cipinang 17 17 10 58,8 13 13 7 53,8
5 Halimpu 20 17 14 82,4 20 20 14 70
6 Wanayasa 18 18 10 55,6 14 14 10 71,5
7 Sindang Kasih 12 12 10 83,3 15 15 11 73,3
8 Sindang Hayu 10 10 7 70 8 8 6 75
9 Cikancas 20 17 13 76,5 10 10 6 60
10 Ciawi gajah 46 35 26 74,3 24 24 16 66,7
JUMLAH 285 220 160 72,7 165 165 111 67,3

Dari tabel diatas diperoleh data tentang kepemilikan Sarana Air bersih (SAB) dari

9295 rumah yang diperiksa diperoleh hasil 7899 rumah yang sudah memiliki Sarana Air

Bersih (SAB) atau 85.2 %, untuk kepemilikan Jamban Keluarga(JAGA) dari 9295 Rumah

yang sudah memiliki jamban 8072 rumah dan yang sudak menggunakan atau pemakai

Jamban Keluarga sebanyak 11.101 atau 87.6 %, untuk kepemilikan Saluran Pembuangan

Air Limbah (SPAL) dari 9295 Rumah yang memiliki SPAL 5422 rumah atau 86,8%.

Berdasarkan analisa diatas untuk 3 sarana sanitasi dasar untuk kuantitas sudah

memenuhi standar yang ada akan tetapi untuk kualitas belum memenuhi standar yang

ada.Keadaan tempat-tempat umum di wilayah Puskesmas beber dapat kita lihat bahwa

ada 285 tempat-tempat umum dan dari 220 TTU yang diperiksa hanya 160 TTU saja yang

Memenuhi syarat sedangkan untuk Tempat Pengolahan Makanan yang ada di wilayah

Puskesmas Beber sebanyak 165 TPM dan dari 165 TPM yang diperiksa hanya 111 TPM

yang memenuhi syarat.


2.6 Peran Serta Masyarakat

Peran serta masyarakat sangat mendukung guna terlaksananya kegiatan


pembangunan kesehatan,berikut adalah data tentang peran serta masyarakat di wilayah
puskesmas beber

Tabel 2.10
Jumlah Posyandu di Wilayah UPT Puskesmas DTP Beber
Tahun 2017
JUMLAH POSYANDU JUMLAH KADER DUKUN BAYI TOKOH MASYARAKAT
NO Desa
YANG YANG BER- YANG
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI DILATIH AKTIF AKTIF DILATIH AKTIF
ADA ADA MITRA ADA
1 Wanaysa 3 1 32 32 32 0 0 0 21 0 21
2 Sd.Kasih 3 2 28 28 28 1 1 0 8 0 8
3 Sd.Hayu 1 2 17 17 17 0 0 0 6 0 6
Ciawi
4 5 1 31 31 31 0 0 0 152 0 152
Gajah
5 Cikancas 5 0 25 25 25 0 0 0 48 0 48
6 Halimpu 1 2 24 24 24 1 1 0 5 0 5
7 Cipinang 1 4 0 24 24 24 2 2 0 5 0 5
8 Beber 6 4 0 42 42 42 2 2 0 10 0 10
9 Patapan 2 4 0 40 40 40 1 1 0 10 0 10
10 Kd.Sari 6 4 0 40 40 40 0 0 0 15 0 15

JUMLAH 0 15 34 8 303 303 303 7 7 0 280 0 280

Segala macam kegiatan yang berhubungan di masyarakat di wilayah UPT


Puskesmas Beber tidak terlepas dari bantuan peran serta masyarakat yang sangat
mendukung guna tercapainya program kesehatan yang tengah dijalankan di tiap desa
maupun Posyandu.seperti kita ketahui bahwa wilayah Puskesmas Beber memiliki jumlah
posyandu sebanyak 57 posyandu dengan jumlah kader yang di latih dan aktif dalam
pelaksanaannya yaitu 303 orang,di samping itu juga di wilayak puskesmas beber masih
terdapat dukun bayi tetapi sudah dilatih dan menjalin kemitraan dengan bidan desa
setempat sebanyak 7 orang,peran serta lainpun datang dari tokoh masyarakat dari tiap
desa yang sangat membantu dan mendukung dalam terselenggaranya program
penyelenggaraan kesehtan yaitu sebanyak 280 orang
BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

3.1 Umur Harapan Hidup (UHH)

Umur Harapan Hidup (UHH) merupakan salah satu indikator derajat kesehatan

yang digunakan secara luas. Umur Harapan Hidup adalah jumlah kelahiran pada

kelompok tertentu dalam tahun tertentu dibagi jumlah penduduk dari kelompok umur

tersebut pada pertengahan tahun. Manfaat angka tersebut untuk mengetahui berapa

lama seorang bayi baru lahir diharapkan hidup sejak lahir sampai dengan usia tertentu.

Pada tabel di bawah ini dapat dilihat UHH di UPT Puskesmas DTP Beber:

Tabel 3.1
Umur Harapan Hidup di UPT Puskesmas DTP beber
Tahun 2017
TAHUN UHH

2017 75

Sumber Data :Profile Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, tahun 2017

3.2 Angka Kematian


3.2.1 Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Bayi atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah jumlah kematian

bayi di bawah usia satu tahun pada setiap 1000 kelahiran hidup. Angka ini merupakan

indikator yang sensitif terhadap ketersediaan, pemanfaatan dan kualitas pelayanan

kesehatan terutama pelayanan perinatal. Pada pelaporan ini yang dipakai hanya jumlah

kematian bayi dibagi jumlah kelahiran hidup. Pada tabel di bawah ini dapat dilihat Angka

Kematian Bayi di UPT Puskesmas DTP Beber :


Tabel 3.2

Angka Kematian Bayi di UPT Puskesmas DTP Beber

Tahun 2012 s/d 2014

JUMLAH KELAHIRAN
TAHUN JUMLAH KEMATIAN
HIDUP

2017 0 850

Sumber Data: Progam KIA UPT Puskesmas DTP Beber, Tahun 2017

Dari kelahiran hidup 850 bayi.Pada tahun 2017 menunjukan tidak ada kematian

bayi.

3.2.3 Angka Kematian Balita (AKABA)

Angka Kematian Balita (1-4 tahun) adalah jumlah bayi yang meninggal

sebelum berumur 5 tahun dinyatakan per 1000 balita. Angka Kematian Balita ini

disamping menggambarkan keberhasilan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), juga

menggambarkan keadaan lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan Balita

seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan. Dalam arti luas indikator ini

menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial dan tingkat kemiskinan penduduk.

Tabel 3.3

Angka Kematian Balita di UPT Puskesmas DTP Beber

Tahun 2017

TAHUN JUMLAH PENYEBAB

2017 0 0

Sumber Data : Program KIA puskesmas Beber

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa di puskesmas Beber tahun ini tidak ada

kematian balita.tapi tetap saja kita berupaya meningkatkan kegiatan sosialisasi tentang
tanda bahaya dan kegawat daruratan pada anak serta lebih dioptimalkan

penatalaksanaan pelayanan MTBS/MTBM oleh puskesmas dan jejaringnya

3.2.4 Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Kematian Ibu bersalin atau Maternal Mortality Rate (MMR)

menunjukkan banyaknya Ibu hamil atau Ibu bersalin yang meninggal pada tiap 100.000

kelahiran hidup. Angka ini berguna untuk menggambarkan status gizi dan kesehatan Ibu,

kondisi Kesehatan lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk Ibu

pada saat hamil, melahirkan dan masa nifas.

Tabel 3.4

Jumlah Kematian Ibu di UPT Puskesmas DTP Beber

Tahun 2017

JUMLAH KELAHIRAN
TAHUN JUMLAH KEMATIAN
HIDUP

2017 0 850

Sumber Data: Program KIA Puskesmas Beber

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2017 di puskesmas Beber tidak

ada kematian ibu hamil.

3.2.4 Angka Kematian Kasar (AKK)

Dengan berubahnya perilaku gaya hidup dan pola makan maka akan

merubah pola penyakit yang ditimbulkannya. Dengan demikian dapat juga merubah

kematian yang ditimbulkan akibat penyakit tersebut. Perbedaan pola penyakit dan

kematian juga dapat dimungkinkan karena tempat tinggal, daerah pedesaan, pola

penyakit dominan karena penyakit menular infeksi sedangkan daerah perkotaan dapat

karena penyakit degeneratif.


Tabel 3.5

Jumlah Kematian Kasar

Di UPT Puskesmas DTP Beber Tahun 2017

No Tahun 0-7 8-28 29-<1 1-5 6-14 15-44 45-54 55-64 >65 jml
hri hri hri thn thn thn thn thn thn

1 2017

Sumber Data : Program KIA, UPT Puskesmas BeberTahun 2017

Kematian kassar yang terjadi di Pwilayah Puskesmas menunjukan adanya trend


kenaikan,dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa pada tahun 2012 terdapat sejumlah
kematian kasar yaitu 39 orang,kemudian pada tahun 2013 terdapat sejumlah 43 orang
dan pada tahun 2014 terdapat 86 orang,hal ini tentunya menjadi acuan untuk lebih
meningkatkan kewaspadaan dari berbagai hal.

3.3 Penyakit Menular


3.3.1 Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit demam berdarah yang terjadi selam tiga tahun terakhir dapt kita lihat
pada tabel berikut

Tabel 3.6

Jumlah Penderita Demam Berdarah Berdasarkan Desa

Di wilayah UPT Puskesmas DTP Beber Tahun 2017

No Desa Jumlah Meninggal

Kasus

1 Patapan 0

2 Kondang Sari 0 0

3 Beber 1 0

4 Cipinang 1 0

5 Halimpu 0 0

6 Wanayasa 0 0

7 Sindang Kasih 0 0
8 Sindang hayu 0 0

9 Cikancas 1 0

10 Ciawi gajah 0 0

Jumlah 3 0

Sumber Data : Program DBD puskesmas Beber, tahun 2017

Tahun 2017 ini ada terdapat 3 kasus DBD dan tidak ada yang meninggal.

3.3.2 Tuberculosis (TBC)

Penyakit TBC yang terjadi di wilayah puskesmas beber selama tiga tahun

terakhir dapt kita lihat dari tabel berikut

Tabel 3.7

Jumlah Penderita TBC Berdasarkan Desa

Di wilayah UPT Puskesmas DTP Beber Tahun 2017

Jumlah kasus
No Desa
2017

Penderita Ditangani

1 Patapan 4 4

2 Kd. Sari 13 13

3 Beber 14 14

4 Cipinang 5 5

5 Halimpu 2 2

6 Wanayasa 2 2

7 Sd. Kasih 1 1

8 Sd. hayu 2 2

9 Cikancas 1 1

10 Ciawi gajah 4 4

Jumlah 48 48
tahun 2017 masih ada sebanyak 48 penderita TB yang di temukan dan yang

sudah tertangani sebanyak 48 penderita.

3.3.3 Pneumonia Balita (ISPA)

Penderita ISPA di wilayah Puskesmas Beber yang terjadi selama tiga tahun
terakhir ini dapat kita lihat pada tabel berikut

Tabel 3.9

Jumlah Penderita Pneumonia Balit (ISPA) Berdasarkan Desa

Di wilayah UPT Puskesmas DTP Beber Tahun 2017

Jumlah Kasus
No Desa
2017

1 Patapan 17

2 Kondang Sari 89

3 Beber 72

4 Cipinang 26

5 Halimpu 16

6 Wanayasa 8

7 Sindang Kasih 12

8 Sindang hayu 4

9 Cikancas 12

10 Ciawi gajah 3

Jumlah 259

tahun 2017 ditemukan sejumlah 259 orang penderita


3.3.4 Penderita Diare

Penemuan penderita diare selama tiga tahun terakhir dapat kita lihat pada tabel
berikut

Tabel 3.10

Jumlah Penemuan Penderita Diare Berdasarkan Desa

Di wilayah UPT Puskesmas DTP Beber Tahun 2017

Jumlah Kasus
No Desa
2017

1 Patapan 138

2 Kondang Sari 215

3 Beber 185

4 Cipinang 54

5 Halimpu 103

6 Wanayasa 71

7 Sindang Kasih 50

8 Sindang hayu 36

9 Cikancas 47

10 Ciawi gajah 39

Jumlah 938

Dari tabel di atas dapat kita analisa bahwa penemuan penderita diare di wilayah

puskesmas beber tahun 2017 ditemukan sebanyak 938 orang,dan hal ini biasanya

langsung ditangani dengan kunjungan rumah dan pemantauan rehidrasi rumah tangga

diare
3.3.5 Penyakit Kelamin

Di wilayah puskesmas beber masih terdapat berbagai jenis penyakit

kelami,berikut dapt kita lihat datanya melaui tabel dibawah ini

Tabel .3.11

Penemuan Penderita Penyakit Kelamin Berdasarkan Desa

Di wilayah UPT Puskesmas DTP Beber Tahun 2017

Jumlah Kasus
No Desa
HIV (+)

1 Patapan 0

2 Kd. Sari 2

3 Beber 2

4 Cipinang 0

5 Halimpu 0

6 Wanayasa 0

7 Sd. Kasih 0

8 Sd. hayu 0

9 Cikancas 0

10 Ciawi gajah 0

Jumlah 4
3.3.6 10 BESAR PENYAKIT

Sepuluh besra penyakit yang ada di wilayah puskesmas beber dapt kita lihat

pada tabel berikut

Tabel 3.12
10 besar Penyakit yang terjadi

Di wilayah UPT Puskesmas DTP Beber Tahun 2017

Jumlah
No Nama Penyakit
2017

1 Nasofarangitis Akut 5621

2 Pulpitis 1947

3 Antenatal Screening For Choromosomal 1840


Anomalies

4 Dispepsia 1546

5 Hipertensi Primer/Essensial 1047

6 Infeksi Saluran Pernapasan atas (ISPA), tidak 892


spesifik

7 Myalgia 888

8 Nummular Dermatitis 859

9 Other Dermatitis 752

10 Diarrhoea and Gastroenteritis of Presumed 625


Infectious Origin

Jumlah 16017

Dari tabel diatas dapt kita analisa bahwa dari 10 besar penyakit yang ada di

wilayah puskesmas beber di dominasi tertinggi oleh penyakit Nesofaringitis akut

sebanyak 5621 orang dan Penyakit pulpitis sebanyak 1947 orang dan yang terendah

adalah penyakit Diarrhoea sebanyak 625 orang,namun tetap saja hal ini merupakan

acuan untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat


3.4 Status Gizi

Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi masalah gizi antara lain Program

Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK). Program ini bertujuan meningkatkan mutu

konsumsi pangan sehingga berdampak pada keadaan atau status gizi masyarakat

Walaupun status gizi masyarakat membaik, masalah utama gizi masih diwarnai

dengan masalah Kurang Energi Protein (KEP), Gangguan Akibat Kurang Yodium

(GAKY), Anemia Gizi Besi (AGB) dan Kurang Vitamin A (KVA), utamanya pada kelompok

penduduk tertentu seperti anak-anak dan wanita.

Pemberian vitamin A untuk bayi, anak balita 1-4 tahun dan ibu nifas, pemberian

tablet Fe pada ibu hamil, distribusi kapsul Yodium untuk penduduk sasaran (WUS) pada

daerah rawan GAKY dan upaya lain yang berhubungan dengan peningkatan produksi

pangan dan pendapatan masyarakat merupakan kegiatan program gizi yang

dilaksanakan di Propinsi Jawa Barat

1) Kurang Energi Protein pada Balita (KEP)

Dari hasil Kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) Tahun 2014 yang

didasarkan pada indikator Berat Badan/Umur (BB/U) adalah sebagai berikut :

a. Hasil pendataan sasaran balita seluruhnya 3440 Balita

b. Jumlah balita yang ditimbang adalah 3440 (D/S = 100 %)

c. Dengan hasil sebagai berikut :

a) Gizi Buruk : 23 balita

b) Gizi Kurang : 139 balita

c) Gizi Baik : 3194 balita

d) Gizi Lebih : 84 Balita


Dari hasil Kegiatan Bulan Penimbangan Balita ( BPB ) Tahun 2017 yang

didasarkan pada indikator Berat Badan/Umur (BB/TB) adalah sebagai berikut :

a. Hasil pendataan sasaran balita seluruhnya 3440 Balita

b. Jumlah balita yang ditimbang adalah 3440 (D/S = 100 %)

c. Dengan hasil sebagai berikut :

a) Sangat Kurus : 3 balita

b) Kurus : 32 balita

c) Normal : 3305 balita

d) Gemuk : 101 balita

Kegiatan bulan penimbangan balita ( BPB ) dilaksanakan pada bulan Agustus.

Bayi dan balita yang ada di seluruh wilayah kecamatan Beber sebanyak 3440.

Sedangkan yang hadir di posyandu selama bulan Agustus adalah sebanyak 3440. Hal ini

menunjukan indikator D/S 100 %. Adapun hasil dari kegiatan BPB tersebut dapat

disimpulkan bahwa pada tahun 2017 ditemukan 3 balita yang mengalami gizi sangat

kurus menurut indikator BB/U dan BB/TB.

Tabel 3.13

Perkembangan Status Gizi Balita Indikator BB/U

Hasil BPB di UPT Puskesmas DTP Beber Tahun 2017

Gizi sangat kurang Gizi Kurang Gizi baik Gizi Lebih


Tahun
jml % jml % jml % jml %

2017 23 0.6 139 7.56 3194 90.6 84 1.1

Sumber Data : Program Gizi puskesmas Beber, Tahun.2017

Dari data diatas dapat dilihat bahwa hasil BPB indikator BB/U mengalami

kenaikan pada tahun 2017.untuk katogeri gizi sangat kurang masih dengan jumlah yang

sama. Tahun 2017 berjumlah 23 ,sedangkan untuk gizi kurang mengalami penurunan

menjadi sebanyak 139 balita.


Tabel 3.14

Perkembangan Status Gizi Balita ( BB/TB)

Hasil BPB di UPT Puskesmas DTP Beber Tahun 2017

Sangat kurus Kurus Normal Gemuk


Tahun
jml % jml % jml % jml %

2017 3 0.11 32 5.6 3305 92.5 101 1.6

Sumber Data : Program Gizi puskesmas Beber, Tahun.2017

Dari data diatas dapat dilihat bahwa hasil BPB indikator BB/TB mengalami
kenaikan pada tahun 2017. Jumlah sangat kurus yaitu sebanyak 3 balita.

Tabel 3.15

Status Gizi Balita Berdasarkan Pemantauan Status Gizi (PSG)

Di UPT Puskesmas DTP BeberTahun 2017

Status Gizi (%)


Tahun
Sangat kurang Kurang Baik Lebih

2017 23 139 2194 84

Sumber Data : Program Gizi puskesmas Beber, Tahun.2017

2. Kekurangan Vitamin A (KVA)

Sampai saat ini masalah kurang vitamin A (KVA) di Indonesia masih

membutuhkan perhatian yang serius. Program KVA yang telah dijalankan untuk

mempertahankan bebas buta karena KVA dengan suplemenatasi kapsul Vitamin A dosis

tinggi 2 kali per tahun kepada balita ternyata belum cukup. Masih ditemukannya kasus

Xeroftalmia di beberapa daerah mengingatkan kita bahwa perlu adanya upaya lain untuk

menanggulangi masalah KVA dalam rangka mempertahankan kondisi bebas buta

tersebut.Pencegahan defisiensi Vitamin A yang telah dilaksanakan adalah pemberian

kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita, pemberian serentak pada Bulan

Pebruari dan Agustus di posyandu. Selain bayi dan balita, pemberian juga dilakukan

untuk ibu nifas dan anak pasca campak.


Hasil pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi pada tahun 2017 terlihat pada tabel

sebagai berikut :

Tabel 3.16

Hasil Pemberian Vitamin A Kepada Bayi, Balita dan Bufas

Di UPT Puskesmas DTP Beber Tahun 2017

NO URAIAN TARGET % CAKUPAN %

1 BAYI (6-11 BLN) 833 833

2 BALITA (12-59 BLN) 5996 5996

3 BUFAS 913 855

Sumber Data : Program Gizi puskesmas Beber, Tahun.2017

Catatan : Cakupan Vit. A Balita adalah rata-rata Bulan Pebruari dan Agustus

Pemberian kapsul vitamin A pada balita telah mencapai target, sedangkan bayi

dan ibu nifas berdasarkan data proyeksi belum mencapai target. Namun semua sasaran

riil telah mendapatkan kapsul vitamin A. Hal ini bisa dilihat dari dampak program yaitu

tidak ditemukannya kasus akibat kekurangan vitamin A ( KVA )

3. Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

Tabel 3.17

Hasil Survey Konsumsi Garam Beryodium

Tingkat Rumah Tangga Tahun 2017

Jml RT
CakupanGaram
No Tahun RT sampel (+) Target
Beryodium
Beryodium

1 2017 300 300 100% 100%

Sumber : Lap.Tahunan Seksi Gizi.

Kegiatan garam beriodium pada tahun 2017 dilaksanakan di Desa - desa.

Kegiatan dilaksanakan pada bulan pebruari dan agustus. Pemantauan dilakukan

langsung ke rumah warga. Dari hasil pemantauan di dapat Hasil cakupan garam
beriodium sebesar 100 % dari target 100 %. Hal ini menjadikan kecamatan Beber

sudah sepenuhnya hampir menggunakan garam beriodium.tetapi tetap sebagai

petugas kesehatan perlu melakukan pembinaan kepada masyarakat tetentang

pentinggnya garam iodium.

4. Anemia Gizi

Anemia gizi masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Anemia pada

remaja putri perlu mendapat perhatian khusus, utamanya di dalam rangka penurunan

angka kematian ibu dan kematian bayi. Penanggulangan anemia gizi pada ibu hamil

dengan kegiatan pemberian 90 tablet tambah darah ( Fe ) selama masa kehamilannya.

Sasaran ini adalah ibu hamil dimana diharapkan minimal ibu hamil minum sebanyak 90

tablet tambah darah ( Fe ) selama masa kehamilannya.

Adapun hasil distribusi tablet besi (Fe) sebagai berikut :

Tabel 3.18

Hasil Pemberian Tablet Fe Kepada Ibu Hamil

Di UPT Puskesmas DTP Beber Tahun 2017

Fe 1 Fe 3
No Tahun
Target Cakupan Target Cakupan

1 2017 957 996 957 1091

Sumber : Lap.Tahunan Seksi Gizi

Tabel diatas memberikan gambaran bahwa hasil pemberian tablet Fe1 pada ibu

hamil dari tahun 2017 adalah sebanyak 996 ibu hamil dari target 957 bumil.Dalam hal ini

untuk keadaan riil di lapangan pencapaian telah 100 %.


BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di UPT Puskesmas DTP Beber

mengacu pada pedoman pelayanan kesehatan yang dikeluarkan oleh Departemen

Kesehatan yang meliputi Pelayaan kesehatan wajib dan pelayanan kesehatan

pengembangan serta ditunjang oleh program kesehatan inovatif berdasarkan spesifik

kebutuhan daerah khususnya di kecamatan Beber.

Pelayanan tersebut dilakukan secara terpadu baik lintas program maupun

melalui kegiatan lintas sektoral yang didukung dengan pembiayaan dan tenaga

kesehatan, saran dan prasarana yang minimal. Adapun jenis-jenis pelayanan yang

dilakukan di UPT Puskesmas DTP Beber sampai saat ini adalah

1. Upaya Kesehatan Esensial, yaitu :


a. Upaya Promosi Kesehatan .
b. Upaya Kesehatan Lingkungan.
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana.
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat.
e. Upaya pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.
f. Pelayanan imunisasi dasar Pelayanan Imunisasi lanjutanPenemuan dan
penanganan penderita Penyakit Upaya Pengobatan.
2. Upaya Kesehatan Pengembangan , yaitu :
a. Upaya Kesehatan Sekolah.
b. Upaya Kesehatan Olah raga
c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat.
d. Upaya Kesehatan kerja
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut.
f. Upaya Kesehatan Jiwa.
g. Upaya Kesehatan Indera
h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut.
i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional.
4.1 Upaya Kesehatan Wajib
1. Upaya Promosi kesehatan
No. JENIS KEGIATAN SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN TARGET KINERJA
(4/3 X 100%) (5/6 X
100%)
I. UPAYA KESEHATAN WAJIB
A. UPAYA PROMOSI KESEHATAN
PROMOSI KESEHATAN DALAM
GEDUNG
1 Cakupan Komunikasi Interpersonal
34.093 2.696 7,91 5,00 158,16
dan Konseling (KIP/K)
2 Cakupan Penyuluhan kelompok oleh
petugas di dalam gedung 96 96 100,00 96,50 103,63
Puskesmas
3 Cakupan Institusi Kesehatan ber-
7 7 100,00 100,00 100,00
PHBS
PROMOSI KESEHATAN LUAR
GEDUNG
4 Cakupan Pengkajian dan Pembinaan
9.259 6.000 64,80 55,00 117,82
PHBS di Tatanan Rumah Tangga
5 Cakupan Pemberdayaan Masyarakat
melalui Penyuluhan Kelompok oleh 684 640 93,57 100,00 93,57
Petugas di Masyarakat
6 Cakupan Pembinaan UKBM dilihat
melalui persentase (%) Posyandu 57 40 70,18 65,00 107,96
Purnama & Mandiri
7 Cakupan Pembinaan Pemberdayaan
Masyarakat dilihat melalui
Persentase (%) Desa Siaga Aktif 10 10 100,00 60,00 166,67
(untuk Kabupaten)/ RW Siaga Aktif
(untuk kota)
8 Cakupan Pemberdayaan Individu/
2.696 1.600 59,35 50,00 118,69
Keluarga melalui Kunjungan Rumah
2. Upaya Kesehatan Lingkungan

CAKUPAN KINERJA
No. JENIS KEGIATAN SASARAN PENCAPAIAN TARGET (5/6 X
(4/3 X 100%)
100%)
1 2 3 4 5 6 7,0
I. UPAYA KESEHATAN WAJIB
A. UPAYA PROMOSI KESEHATAN
PROMOSI KESEHATAN DALAM
GEDUNG
1 Cakupan Komunikasi
Interpersonal dan Konseling 34.093 2.696 7,91 5,00 158,16
(KIP/K)
2 Cakupan Penyuluhan kelompok
oleh petugas di dalam gedung 96 96 100,00 96,50 103,63
Puskesmas
3 Cakupan Institusi Kesehatan
7 7 100,00 100,00 100,00
ber-PHBS
PROMOSI KESEHATAN LUAR
GEDUNG
4 Cakupan Pengkajian dan
Pembinaan PHBS di Tatanan 9.259 6.000 64,80 55,00 117,82
Rumah Tangga

3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

CAKUPAN KINERJA
No. JENIS KEGIATAN SASARAN PENCAPAIAN TARGET (5/6 X
(4/3 X 100%)
100%)
C. UPAYA KIA & KB
KESEHATAN IBU
1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 957 919 96,03 96,00 100,03
2 Cakupan Pertolongan Persalinan 913 850 93,10 91,00 102,31
oleh Tenaga Kesehatan
3 Cakupan Komplikasi Kebidanan 232 232 100,00 80,00 125,00
yang ditangani
4 Cakupan Pelayanan Nifas 957 850 88,82 91,00 97,60
KESEHATAN ANAK
5 Cakupan Kunjungan Neonatus 1 891 847 95,06 91,00 104,46
(KN1)
6 Cakupan Kunjungan Neonatus 891 845 94,84 91,00 104,22
Lengkap (KN Lengkap)
7 Cakupan Neonatus dengan 15 15 100,00 81,00 123,46
Komplikasi yang ditangani
8 Cakupan Kunjungan Bayi 870 869 99,89 92,00 108,57
9 Cakupan Pelayanan Anak Balita 2.626 2.724 103,73 92,00 112,75
KELUARGA BERENCANA
10 Cakupan Peserta KB Aktif 6.992 6.043 86,43 75,00 115,24
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
CAKUPAN KINERJA
No. JENIS KEGIATAN SASARAN PENCAPAIAN TARGET (5/6 X
(4/3 X 100%)
100%)
1 2 3 4 5 6 7,0
D. UPAYA PERBAIKAN GIZI
MASYARAKAT
1 Cakupan Keluarga Sadar Gizi 200 196 98,00 100,00 98,00
2 Cakupan Balita Ditimbang (D/S) 3.055 3.374 110,44 85,00 129,93
3 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A
472 472 100,00 90,00 111,11
bagi Bayi (6-11 bulan)
4 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A
3.005 3.005 100,00 90,00 111,11
Bagi Anak Balita (12-59 bulan)
5 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A
913 910 99,67 97,40 102,33
bagi Ibu Nifas
6 Cakupan Distribusi Tablet Fe 90
957 976 101,99 97,60 104,49
tablet pada ibu hamil
7 Cakupan Distribusi MP- ASI Baduta
98 98 100,00 100,00 100,00
Gakin
8 Cakupan balita gizi buruk mendapat
3 3 100,00 100,00 100,00
perawatan
9 Cakupan ASI Eksklusif 2.090 1.058 50,62 90,00 56,25

5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

CAKUPAN KINERJA
No. JENIS KEGIATAN SASARAN PENCAPAIAN TARGET (5/6 X
(4/3 X 100%)
100%)
1 2 3 4 5 6 7,0
E. UPAYA PENCEGAHAN & P2M
PELAYANAN IMUNISASI DASAR
1 Cakupan BCG 870 918 105,52 98,00 107,67
2 Cakupan DPTHIB 1 870 1.008 115,86 98,00 118,23
3 Cakupan DPTHIB 3 870 958 110,11 93,00 118,40
4 Cakupan Polio 4 870 940 108,05 90,00 120,05
5 Cakupan Campak 870 899 103,33 90,00 114,81
PELAYANAN IMUNISASI LANJUTAN
6 Cakupan BIAS DT 718 718 100,00 95,00 105,26
7 Cakupan BIAS TD 824 823 99,88 95,00 105,14
8 Cakupan BIAS Campak 718 718 100,00 95,00 105,26
9 Cakupan Pelayanan Imunisasi Ibu
954 624 65,41 90,00 72,68
Hamil TT2+
10 Cakupan Desa/ Kelurahan Universal
10 9 90,00 85,00 105,88
Child Immunization (UCI)
11 Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini 52 52 100,00 90,00 111,11
12 Cakupan Surveilans Terpadu Penyakit 12 12 100,00 90,00 111,11
13 Cakupan Pengendalian KLB 1 1 100,00 100,00 100,00
6. Upaya Pengobatan
CAKUPAN KINERJA
No. JENIS KEGIATAN SASARAN PENCAPAIAN TARGET (5/6 X
(4/3 X 100%)
100%)
F. UPAYA PENGOBATAN
1 Kunjungan Rawat Jalan 5.113 10.573 206,79 100,00 206,79
2 Kunjungan Rawat Jalan Gigi 1.363 5.664 415,55 100,00 415,55
3 Cakupan jumlah seluruh Pemeriksaan
59.461 8.213 13,81 20,00 69,06
Laboratorium Puskesmas
4 Cakupan Jumlah Pemeriksaan
8.213 - 10,00 -
Laboratorium yang dirujuk
5 Cakupan Asuhan Keperawatan
747 747 100,00 100,00 100,00
Individu pada Pasien Rawat Inap

4.2 Upaya Kesehatan Pengembangan


TARGET CAKUPAN KINERJA
No. JENIS KEGIATAN PENCAPAIAN TARGET
SASARAN (4/3 X 100%) (5/6 X 100%)
1 2 3 4 5 6 7
II. UPAYA KESEHATAN
PENGEMBANGAN
A. UPAYA KESEHATAN SEKOLAH
1 Cakupan Sekolah (SD/MI/ 19
sederajat) yang melaksanakan 19 100,00 100,00 100,00
penjaringan Kesehatan
B. UPAYA KESEHATAN OLAH RAGA
1 Cakupan Pembinaan Kelompok
Olahraga 29 29 100,00 100,00 100,00
C. UPAYA PERAWATAN KES. MASY.
1 Cakupan Keluarga Dibina
(Keluarga Rawan) 93 230 247,31 100,00 247,31
2 Cakupan Keluarga Rawan Selesai
Dibina KM III 93 209 224,73 100,00 224,73
3 Cakupan Keluarga Rawan Selesai
Dibina IV 93 130 139,78 100,00 139,78
D. UPAYA KESEHATAN KERJA
1 Cakupan Pembinaan Pos UKK -
1 - 100,00 -
2 Cakupan Penanganan Penyakit
Akibat Kerja (PAK) dan Panyakit 2.800 2.562 91,50 100,00 91,50
Akibat Hubungan Kerja (AHK)
E. UPAYA KES. GIGI & MULUT
1 Cakupan Pembinaan Kesehatan
Gigi di Masyarakat 57 57 100,00 60,00 166,67
2 Cakupan Pembinaan Kesehatan 3
Gigi di TK 3 100,00 80,00 125,00
3 Cakupan Pembinaan Kesehatan 19
Gigi dan Mulut di SD/ MI 19 100,00 80,00 125,00
4 Cakupan Pemeriksaan Kesehatan
Gigi dan Mulut Siswa TK 182 182 100,00 80,00 125,00
5 Cakupan Pemeriksaan Kesehatan
Gigi dan Mulut Siswa SD 720 715 99,31 80,00 124,13
6 Cakupan Penanganan Siswa TK 11
yang Membutuhkan Perawatan 11 100,00 100,00 100,00
Kesehatan Gigi
7 Cakupan Penanganan Siswa SD
yang Membutuhkan Perawatan 66 66 100,00 100,00 100,00
Kesehatan Gigi
F. UPAYA KESEHATAN JIWA
1 Cakupan Deteksi Dini Gangguan
Kesehatan Jiwa 59.461 5.716 9,61 20,00 48,07
2 Cakupan Penanganan Pasien
Terdeteksi Gangguan Kesehatan 5.716 5.693 99,60 100,00 99,60
Jiwa
G. UPAYA KESEHATAN INDERA
KESEHATAN MATA
1 Cakupan Skrining Kelainan/
gangguan refraksi pada anak 2.400 2.800 116,67 80,00 145,83
sekolah
2 Cakupan Penanganan kasus
kelaianan refraksi 6 6 100,00 100,00 100,00
3 Cakupan skrining katarak
220 220 100,00 100,00 100,00
4 Cakupan Penanganan Penyakit
Katarak 40 40 100,00 100,00 100,00
5 Cakupan rujukan gangguan 2
penglihatan pada kasus Diabetes 2 - 100,00 -
Militus ke RS
6 Cakupan Kegiatan Penjaringan
Penemuan Kasus Gangguan 669 804 120,18 80,00 150,22
Pendengaran di SD/MI
7 Cakupan Kasus Gangguan
Pendengaran di SD/MI yang 66 66 100,00 100,00 100,00
ditangani
H. UPAYA KESEHATAN USIA
LANJUT
1 Cakupan Pelayanan Usila
676 611 90,38 70,00 129,12
2 Cakupan Pembinaan Usia Lanjut 10
pada Kelompok Usia lanjut 10 100,00 100,00 100,00
I. UPAYA KESEHATAN
TRADISIONAL
1 Cakupan Pembinaan Upaya
Kesehatan Tradisional (Kestrad) 6 6 100,00 13,00 769,23
2 Cakupan Pengobat Tradisional
Terdaftar/ berijin 6 6 100,00 100,00 100,00
3 Cakupan Pembinaaan Kelompok
Taman Obat Keluarga (TOGA) 6 6 100,00 100,00 100,00
4.3 UPAYA KESHATAN INOVATIF

A. Dalam visi misinya Puskesmas Beber juga tidak luput dari berusaha untuk
memberikan pelayannan yang tidak saja yang sudah terbiasa dilakukan tiap
tahunnya tapi juga ada beberapa upaya kesehatan inovatif guna mewujudkan
1. Menurunkan Angka Kematian Anak
Upaya yang dilakukan salah satunya adalah :
 pertemuan rutin bidan yang di sebut Pertemuan tim penanggulangan
Komplikasi kebidanan dan bayi yang diklakukan setiap bulan dengan dua
kali pertemuan
 Gerakan 1000 hari SUN (scalling Up Nutrition)
Memberikan konseling kepada ibu sejak mulai positif hamil atau
kehamilan 0 bulan dengan memberikan tablet FE supaya tidak anemia
dan memberitahukan asupan gizi yang harus mereka makan supaya
tidak KEK dan setelah melahirkan diberikan konseling lagi supaya
mereka menjalankan program ASI Ekslusif dari mulai 0 sampai 6 bln
kelahiran
2. Meningkatkan Kesehatan Ibu hamil
 Senam Hamil yang dilakukan seminggu sekali tiap bulannya diikuti
semua ibu-ibu hamil yang ada di wilayah Puskesmas Beber
3. Memerangi HIV/AIDS,malaria & penyakit menular
 Puskesmas Beber merupakan Center pemeriksaan HIV AIDS yang diberi
nama KLINIK LOTUS menaungi beberapa kecamatan yang dicakup
pemeriksaanya diantaranya kecamatan kamarang,Sindang
laut,Ciperna,Susukan lebak dengan sasran pemeriksaan adalah
masyarakat umum dan ibu-ibu hamil
4. Melestarikan kelestarian Lingkungan
 Untuk kegiatan di bidang lingkungan Puskesmas beber sudah melakukan
beberapa upaya kegiatan Inofatif diantaranya adalah :
a. Kegiatan STBM atau Sanitasi Total berbasi Masyarakat dari kegiatan
ini di capailah Desa ODF atau Desa yang bebas buang air besar
sembarangan,dari 10 desa yang ada wilayah kecamatan beber sudah
mendeklarasikan 5 desa yang ODF yaitu desa Ciawi
gajah,Wanaysa,Sindang kasih,Sindang Hayu,Halimpu
b. Kegiatan PAMSIMAS yang bertujuan untuk penyediaan Air minum
bagi masyarakat dan 1 desa yaitu desa Ciawi gajah sudah
melaksanakan kegiatan ini

Selain dari kegiatan tersebut di atas Puskesmas Beber juga menyelenggarakan


Pelayanan Kesehatan Inofatif lainnya yaitu:

1. Puskesmas Ramah anak dengan menyediakan area Bermain anak,Ruang tunggu


sehat
2. Pelayanan MTBS dengan Konsep Ramah Anak (Alat Permainan Edukatif dan
perpustakaan Anak)
3. Pemeriksaan IVA (pra Cancer)
4. Klinik lotus (pelayanan VCT HIV/AIDS dengan MOU 10 puskesmas
5. Senam prolanis
6. Klinik sanitasi
7. Taman Herbal (TOGA)
8. Taman Gizi
9. Kolam Gizi
10. Area jalan refleksi
11. Instalasi SPAL
12. Klinik laktasi
13. TFC (Terapetik Feeding Center)
14. Konsultasi Psikologi
15. Pelayanan Perawatan
16. Pelayanan UGD 24 jam
17. Pelayanan PONED

4.4 Kefarmasian di UPT Puskesmas DTP Beber

Farmasi merupakan unit penunjang di puskesmas yang sangat penting,dalam


hal ini unit farmasi membrikan andil cukup penting dalam menopang pelaksanaan
kegiatan pembangunan dari segi kuratif,dengan ketersediaan obat yang memadai dapat
memperlancar jalannya pengobatan bagi pengunjung pasien yang datang ke puskesmas
beber,dalam memenuhi kebutuhan stock obat-obatan yang diperlukan unit farmasi
dipasok secara rutin dari gudang farmasi kabupaten cirebon tiap bulannya sesuai dengan
permintaan dan kebutuhan yang di ajukan.berikut merupakan catatan laporan
penggunaan obat selama tahun 2017

Penerimaan,persediaan dan pemakaian obat

Di unit farmasi UPT Puskesmas DTP beber tahun 2017 (terlampir)


LAPORAN ANALISA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

TINGKAT PUSKESMAS TAHUN 2017

2017
INDIKATOR SPM
sasaran Hasil %

1
Cakupan kunjungan ibu hanil (K4) 957 919 96,03
1

Cakupan komplikasi kebidanan


2 232 232 100
yang di tangani

3 Cakupan Pertolongan Linakes 913 850 93,10

4 Cakupan Pelayanan Nifas 957 850 88,82

Cakupan neonatus dng


5 15 15 100
komplikasi ditangani

6 Cakupan kunjungan bayi 870 869 99,89

7 Cakupan Desa UCI 10 9 99

8 Cakupan Pelayanan anak balita 2626 2724 103,7

Cakupan gizi buruk yang


9 3 3 100
mendapat perawatan

Cakupan pemberian MP ASI dari


10 0 0 0
klrg miskin
Cakupan Penjaringan Kes.siswa
11 937 937 100
SD

12 Cakupan peserta KB aktif 6992 6043 86,43

Cakupan penemuan dan


13
penanganan penderita penyakit

0 0 0
Acute flaccid Paralysis
Penemuan penderita 423 399 94,33
Pneumonia balita
70 31 44
Penemuan pasien baru TB BTA +
3 3 100
Penderita DBD di tangani
1196 1360 113,71
Penemuan Penderita Diare
14 Cakupan Desa siaga aktif 10 10 100
HASIL Penilaian Kinerja Puskesmas 2017
Kelompok I (baik) : tingkat pencapaian hasil > 90%
Kelompok II (sedang) : tingkat pencapaian hasil = 81 - 90%
Kelompok III (kurang) : tingkat pencapaian hasil ≤ 80%

NILAI BOBOT JUMLAH


CAKUPAN UPAYA
97,71 70 6839,52
KESEHATAN WAJIB
CAKUPAN UPAYA
KESEHATAN 98,93 30 2967,90
PENGEMBANGAN

Cakupan Pelayanan 98,07 Kelompok I (baik)


Kategori Nilai Manajemen
Kelompok I (baik) : Nilai rata - rata ≥ 8,5
Kelompok II (sedang) : Nilai rata – rata 5,5 – 8,4
Kelompok III (kurang) : Nilai rata – rata < 5,5

Manajemen 9,80 Kelompok I (baik)


Kategori Nilai Mutu Pelayanan

Kelompok I (baik) : Nilai rata - rata ≥ 8,5


Kelompok II (sedang) : Nilai rata – rata 5,5 – 8,4
Kelompok III (kurang) : Nilai rata – rata < 5,5

Mutu Pelayanan 9,46 Kelompok I (baik)


HASIL AKHIR :

Kelompok I (baik) : tingkat pencapaian hasil > 90%


Kelompok II (sedang) : tingkat pencapaian hasil = 81 - 90%
Kelompok III (kurang) : tingkat pencapaian hasil ≤ 80%

Menyetarakan Nilai : awal konversi ke 100


MANAJEMEN 9,80 98,67
MUTU PELAYANAN 9,46 96,43

NILAI
CAKUPAN PELAYANAN 98,07
MANAJEMEN 98,67
MUTU PELAYANAN 96,43

I. HASIL AKHIR : 97,72 Kelompok I (baik)


90
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA MANUSIA

5.1 Sumber Daya Manusia ( Ketenagaan )


Jumlah Tenaga Kerja di Puskesmas Beber pelaksanaan tugas pelayanan kesehatan
masyarakat adalah sebagai berikut :

Tabel 5.1
Tenaga Kerja di UPT Puskesmas DTP Beber Tahun 2017

YANG ADA STATUS


NO JENIS KETENAGAAN KEKURANGAN* KETERANGAN
SEKARANG PEGAWAI

PUSKESMAS INDUK

Menurut Pendidikan

1 S2 2

1 DOKTER 2

2 DOKTER GIGI 1

3 SARJANA ( S1/D4 )

(S.Farm,SKM,S.St,S.Tr.Keb,S.Pd,ST) 18

SKep.Ners 11

3 SARJANA D3

ANALIS 1

AKPER 11

AKFAR 2

AKBID 20

AKZI 1

AKL 0

SMA/SMU/SLA 13

SMP 0

SD 2
DLL 3

87

Menurut Profesi

1 Ka.Puskesmas 1

2 Dokter 3

3 BIDAN 29

4 PERAWAT 23

5 PERAWAT GIGI 2

6 SANITARIAN 2

7 NUTRISIONIS 1

8 TENAGA LABORATORIUM 2

9 PENGELOLA OBAT 2

10 ADM 18

OB 3

Tk.Kebun 1

87
5.2 Struktur Organisasi Puskesmas Beber
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
UPT PUSKESMAS DTP BEBER KECAMATAN BEBER CIREBON
PERATURAN DAERAH PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KAB. CIREBON NO.5 TH.2008

KEPALA DINAS KESEHATAN

dr. Hj. TRIYANI JUDAWINATA


NIP.: 19611021 198803 2 002

KEPALA UPT PUSKESMAS DTP BEBER

Drs. HAERIA, SKM., MKM


NIP. 19641213 198803 1 006

PELAKSANA ADMINISTRASI

ADE NIDIA FERIYANI JAENDI, SH., MH.Kes


Koordinator TU Ketua Pengelola JKN
Adm. Kepegawaian Kehumasan Puskesmas

JENAB ARIF FIRMANSYAH, AMG.


Bendahara Pengeluaran Bendahara JKN (BPJS-Kesehatan)
Koordinator Rumah Tangga RI/PONED

ROKHIYAH IRMA NOVIANTI , S.T.


Bendahara Penerimaan Koordinator SP3
Pengelola BOK Medical Record
Koordinator Rumah Tangga Puskesmas

Pelaksana Administrasi/Teknis Umum : 6. Iis Am alia, AMF :


Pengelolaan Obat
1. Nana Sudiana, S.Kep. : 7. Deni Mastin :
Surat Adm. Koordinator Kebersihan
Inv entarisasi Loket
Pengelolaan Alkes 8. Arief Sholehudin :
2. Eka Kurniawan : Kebersihan Puskesmas
PJ. SIK & Loket Jaga malam
P_Care Driv er Ambulance
e-Puskesmas 9. Puthut Wijarnako. :
3. Hety Sri Wati, AMKL: Kebersihan Poned/RI
Koord. Perenc. Prog. Jaga malam
Verifikator BOK, JKN 10. Rasnuah :
4. Elis Lisfayanti, AMd.Keb. Loundry /Kebersihan
Non Kapitasi Kebidanan Konsumsi RI/Poned
5. Titi Sulastri, AMd.Kep. 11. Yudi Dermawan , S.Kep. :
Non Kapitasi Peraw atan PJ. Driv er Ambulance

PELAKSANA PERAWATAN/UGD PELAKSANA BPPL PELAKSANA YANKESFAR PELAKSANA KESGA PELAKSANA P2P
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
TEDY TRIYANDI, S.Kep., Ners. PENYEHATAN LINGKUNGAN PELAYANAN KESEHATAN KESEHATAN IBU PONED PENCEGAHAN PENYAKIT
Koordinator
Dokter : 1 RR, Adm, SDM
Dokter Gigi : 0
JAENDI, SH. MHKes. HJ. ETI MEDIAWATI, S.ST., TEDY TRIYANDI, S.Kep., Ners.
Perawat : 8 WIWIN RUWIYATI, SKM ELIS LISFAYANTI, AMd.Keb
PJ. BP Umum M.MKes . Koordinator Imunisasi
Bidan : 11 TITI SULASTRI, AMd.Kep. Bidan Koordinator/ PJ. PONED
Bendahara & Rumah Tangga Pengaw asan Kualitas Air & Adm., Keu., SDM
Sanitarian : 1 Lingkungan ENDIN ZAENAL A.A., AMKG. BIKOR SUPRIATNA, AMd.Kep.
Nutrisionist : 1 Peny ehatan Lingkungan YANS FARDIANSYAH, AMKG. PTM
BP Gigi, UKGS & UKGMD ADE LAELATUS S., S.ST., SKM. ARIF FIRMANSYAH, AMG
Perawat Gigi : 1 Permukiman PJ. KIA/KB
ARIF FIRMANSYAH, AMG Yan Gizi Pasien
Farmasi : 1 Yan Gizi Pasien EVA SUSILAWATI, AMd.Kep
Analis : 1 Kesehatan Tradisionil ELLA HERAWATY, AMd.Keb.
Bidan Puskesmas
Bidan Yan PONED : PEMBERANTASAN PENYAKIT
Pelaksana TU : 3 PJ. PUSLING
PENYEHATAN TTU & INDUSTRI PJ. Klinik Laktasi
EGAWATI PUTRANTO, AMd.Kep. 1. ERNA MARLIANI, S.ST.
Pengelolaan Obat/Farmasi, SUPRIYATNA, AMd.Kep. 2. LISTIANA W., AMd.Keb. TITIN SUHAETIN, AMd.Kep.
Alkes, BMHP PJ. BP USILA SUPRIATNA, AMd.Kep. 3. KRISTI K.P., AMd.Keb.
Program USILA P2 ISPA
HETY SRI WATI AMKL 4. MAULIDA N., AMd.Keb.
5. DEWI K. S., AMd.Keb.
Peny ehatan Mamin, POPI IRIYANTI, AMd.AK. 6. FATIMATUL F., AMd.Keb. RATNA KOMALA D., AMd.Kep.
Perawat Rawat Inap & UGD : Laboratorium P2 DIARE
TTU, Industri, 7. FUJI DWI Y., AMd.Keb.
Kes. Institusi KESEHATAN ANAK
1. TEDY TRIYANDI, S.Kep. Ners. EROH ROHAENI, AMd.Kep.
2. TITI SULASTRI, AMd. Kep. JAENDI, SH. MHKes.
PERKESMAS P2 TB Paru
3. SONI MUHSON, AMd.kep. KESORGA dr. ELI TOYIBAH
4. GUMILANG, AMd.Kep. P2PMS & HIV-AIDS
Dokter PONED
5. AGUS SUDENI, S.Kep. Ners. BINA PERILAKU RINI MAIRIDA P., S.Kep. Kesehatan Haji
TITIN SUHAETIN, AMd.Kep. MTBS/M
6. NURUL FARIDA, AMd.Kep.
Kesehatan Jiwa
7. NUR MAFTUHAH, AMd.Kep. YUDI DERMAWAN, S.Kep.
8. EGAWATI P, AMd.Kep.
BIDAN DESA
HETY SRIWATI, AMKL. P2 Kusta
9. ADI HIDAYAT, AMd.Kep. EVA SUSILAWATI, AMd,Kep
Upay a Kesehatan Kerja YUDI DERMAWAN, S.Kep. Ners.
10. YUDI DERMAWAN, S.Kep. UKS RIA ARIYANTI, S.Kep., Ners.
Koordinator PromKes Hj. LINA MARLINA, AMd.Keb.
Ners. Kesehatan Khusus Remaja P2 DBD
Peny ebar Luasan Informasi, PSM, RATNA KOMALA D., AMd.Kep. Ds. Patapan
Kesehatan Indera P2 Malaria
Batra, Desa Siaga, FENTI WIJAYANTI A., AMd.Keb..
UKBM, PHBS, Posyandu P2 Kecacingan
ISMIATUN SHOLIHAH., AMd.Keb P2 Flu Burung
Ds. Kondangsari P2 Rabies
ADI HIDAYAT , AMd.Kep GIZI MASYARAKAT
Pengobatan Rasional/Peresepan SRI PURWANINGSIH, AMd.Keb.
KLINIK SANITASI Ds. Sindanghay u
DEDE MUTIARA, AMd.Keb. KLINIK LOTUS
dr. ELY TOYIBAH ARIF FIRMANSYAH, AMG Ds. Sindangkasih Ketua : dr. Eli Toy ibah
WIWIN RUWIYATI, SKM Koordinator Gizi Masyarakat Adm/SIHA : Agus Sudeni, S.Kep.
PJ. Yan Medik Perawatan/UGD
HETY SRI WATI AMKL Pj. Klinik Center Gizi Hj. NUNUNG N., S.ST. Ners
Konselor Klinik Sanitasi Ds. Cikancas Lab. : Popi Iriy anti. AMd.AK.
FARMASI & ALKES Team VCT/Konselor :
UUN UNAINAH, AMd.Keb. Jaendi, SH., MHKes
Ds. Wanay asa Tedy Triyandi, S.Kep., Ners.
Keterangan : IIS AMALIA, AMF. Elis Lisfay anti, AMd.Keb.
Koordinator Farmasi ELIS GANDAWATI, AMd.Keb.
Garis Koordinasi Ds. Halimpu
NINA ROSIANA SYARIAH, AMd.Keb.
Pelaksana Obat Ds. Cipinang PENGAWASAN PENYAKIT
Garis Staffing
FITRIANI R.E., AMd.Keb.
YANKES RUJUKAN & SWASTA Ds. Ciaw igajah
PERAWAT PEMBINA KESEHATAN WIWIN RUWIYATI, SKM.
DESA ROKHIMMAELASARI, AMd.Keb. Koordinator Waskit
dr. ELY TOYIBAH NIA AMALIAH, AMd.Keb. Surv eilans
YUDI DERMAWAN, S.Kep. Ners. Koordinator Ds. Beber KLB
PATAPAN
AGUS SUDENI., S.Kep. Ners.
KONDANGSARI
RINI MAIRIDA P., S.Kep. PUSTU SINDANGKASIH PUSTU PATAPAN PUSTU CIKANCAS
SINDANGHAYU Kepala : TEDY TRIYANDI, S.Kep.,Ners Kepala : YUDI DERMAWAN, S.Kep. Kepala : EROH ROHAENI, AMd.Kep.
TEDY TRIYANDI, S.Kep., Ners.
Perawat : RIA ARIYANTI, S.Kep. Ners. Perawat : USWATUN HIDAYAH, AMd.Kep. Perawat : NANA SUDIANA, S.Kep
SINDANGKASIH Bidan : DEDE MUTIARA, AMd.Keb. Bidan : Hj. LINA MARLINA, AMd.Keb. Bidan : Hj. NUNUNG NURHAYATI, S.ST.
Pel. Adm. Umum : EVA PUSPARTINI Pel. Adm. Umum : ............. Pel. Adm. Umum : .............
EROH ROHAENI., AMd. Kep.
CIKANCAS
RATNA KOMALA D., AMd.Kep.
WANAYASA
TITIN SUHAETIN, AMd.Kep.
HALIMPU Beber, Nopember 2014
RIA ARIYANTI, AMd.Kep. KEPALA UPT PUSKESMAS DTP BEBER
CIPINANG
EVA SUSILAWATI, AMd.Kep.
CIAWI GAJAH

GUMILANG, AMd.Kep.
BEBER Drs. HAERIA, SKM., MKM
NIP. 19641213 198803 1 006
5.3 Sarana dan Prasarana Puskesmas Beber

Tabel 5.2
Keadaan Sarana dan Prasarana Kesehatan
Di Puskesmas Beber Tahun 2017

Kondisi
NO Jenis Sarana/Prasarana Jumlah Rusak Rusak Rusak
Ringan sedang berat

Sarana Kesehatan

1 Puskesmas Pembantu 2 V

2 Polindes 1

3 Rumah dinas Dokter 1 v

4 Rumah dinas Perawat 0

5 Rumah Dinas Bidan 0

6 Pusling Roda 4 1 V

7 Ambulance 1

8 Sepeda Motor 2

10

11

12

Sarana Penunjang

1 Laptop 20

2 Komputer 20

3 Printer 25

4 Mesin Tik 0

5 Telepon 8

6
5.4 Keadaan Alat-alat Kesehatan Puskesmas Beber

Tabel 5.3
Alat-alat kesehatan Puskesmas Beber Tahun 2017

Kondisi Keterangan
NO Jenis Alat Jumlah
Berfungsi Tdk Berfungsi

I KIA SET

bak spuit 3 3

stetoskop 3 3

sarung tangan 3 3

bengkok 3 3

spuit 3 3

tensi meter0kom 3 3

hb skala 3 3

sikat cuci tangan 3 3

timbangan bayi 3 3

timer 3 3

meteran 3 3

II Poliklinik SET 1 1

bak instrumen 2 2

gunting bedah 2 2

kateter 6 4

klem ateri 2 2

korentang 2 2

pinset anatomis 1 1

manset anak 1 1

refleks hammer 1 1

sarung tangan 4 2

termometer 4 3 1

bengkok 2 2

tensi meter 4 3 1

stetoskop 4 3 1

III PHN KIT 1 1

IV UKS KIT 1 1

Kondisi Keterangan
NO Jenis Alat Jumlah
Berfungsi Tdk Berfungsi

V Lainnya

Meteran 1
Stetoskop duplek

Sulip lidah 2 2

tensi meter air raksa 1 1

Termometer 2 2

Timbangan dewasa

Hemoglobin meter

alat suntik

sempir gliserin

sikat tangan 1 1

handuk kecil 1 1

sarung tangan 1 1

masker 1 1

bak instrumen

lampu spirtus

mangkok
5.5 PEMBIAYAAN di UPT PUSKESMAS DTP BEBER
Pembiayaan operasional Puskesmas di dapat dari bebeapa sumber diantaranya :

1. Pengembalian Retribusi

2. Biaya Operasional Kesehatan (BOK)

3. Dana kapitasi dan Non Kapitasi BPJS Kesehatan

4. Dana Alokasi Umum (DAU)

1. Pengembalian Retribusi

Berikut dapat kita lihat perolehan biaya operasional penyelenggaraan kesehatan di

puskesmas dalam kurun waktu tiga tahun

Tabel 5.4
Pengembalian Retribusi Puskesmas
Di UPT Puskesmas DTP Beber tahun 2017
Bulan Jumlah Pembiayaan
2017
Desember 2016 22.235.700
Januari 26.804.435
Pebruari 25.667.670
Maret 28.311.235
April 25.720.585
Mei 28.762.675
Juni 17.612.620
Juli 29.625.895
Agustus 19.298.965
September 21.625.895
Oktober 19.298.965
Nopember 25.644.110
Desember 25.713.175
JUMLAH 297.390.565

Penggunaaan Hasil Pungutan atau Pengembalian Rertribusi Puskesmas di alokasikan atau


dimanfaatkan penggunaannya untuk

1. Pelayanan Kesehatan Dasar

a. Rawat Jalan

1. Manajemen Puskesmas

2. Operasional Puskesmas
3. Rumah tangga Puskesmas

b. Rawat Inap Puskesmas

1. Kegiatan Rumah tangga Puskesmas

2. Jasa Medis

3. Untuk Makan Pasien

4. Catatan Medis

5. Bahan Habis Pakai

c. Rawat Kunjungan Puskesmas

1. Bahan Habis Pakai

2. Untuk sarana Kesehatan

3. Untuk Transport Petugas Kesehatan

d. VISITE

e. Laboratorium

1. Bahan/alat

2. Sarana Kesehatan

3. Jasa Medis

f. Tindakan Medik Umum

1. Bahan/alat

2. Sarana Kesehatan

3. Jasa Tindakan

g. Pelayanan Dokter spesialis

h. Tindakan Kebidanan dan KB

1. Catatan Medis

2. Bahan/alat

3. Sarana Kesehatan

4. Jasa Petugas Medis

i. Tindakan gigi

1. Bahan/alat

2. Sarana Kesehatan

3. Jasa Petugas Medis


j. Pelayanan Ambulance

1. Jasa Sarana

2. Jasa Pelayanan

3. BBM

k. Pelayanan Keuring

1. Bahan

2. Sarana Kesehatan

3. Jasa Petugas Medis

l. Hasil Pelayanan Keuring calon mempelai

1. Jasa Pelayanana

2. Pembinaan Kesehatan

3. Jasa Sarana

2. Biaya Operasional Kesehatan (BOK)


Berikut adalah rincian biaya operasional Kesehatan (BOK) selama tiga tahun terakhir

dapat kita lihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.5
Penerimaan Biaya Operasional Kesehatan (BOK)
Di UPT Puskesmas DTP Beber
Tahun 2017
Bulan Jumlah Pembiayaan
2017
Januari 0
Pebruari 0
Maret 0
April 0
Mei 60.218.400
Juni 87.280.500
Juli 0
Agustus 87.348.500
September 60.548.500
Oktober 66.542.100
Nopember 40.324.500
Desember 24.412.500
JUMLAH 427.425.000
Penggunaan Biaya Operasional Kesehatan (BOK) ini lebih di manfaatkan untuk kegiatan
Operasional Program yaitu :

1. Upaya Kesehatan Prioritas

a. Kesehatan Wajib

 Promkes

 KIA & KB

 Kesling

 Gizi

 Imunisasi

 P3M

2. Upaya Kesehatan Lainnya

 UKS

 Kes.Jiwa

 Kes.Gigi & mulut’

 Kes.Kerja

 Kes.Perawat Komunitas

 Kes.Indera

 Kes.Usila

 Kes.Tradisional

3. Management Puskesmas

 Lokakarya bulanan

 Lokakarya Triwulan
4. Dana Kapitasi & Non Kapitasi BPJS Kesehatan

Berikut adalah rincian biaya yang bersumber dari dana Kapitasi dan Non kapitasi BPJS

Kesehatan selama periode tahun 2014 karena sebelumnya belum ada BPJS

Tabel 5.6
Penerimaan Dana Kapitasi dan Non Kapitasi JKN Kesehatan
Di UPT Puskesmas DTP Beber tahun 2017
Jumlah Pembiayaan
Bulan 2017
Perawatan Poned 40% Kapitasi
Agustus 2016 10.800.000 20.925.000 0
September 2016 9.600.000 17.125.000 0
Oktober 2016 8.300.000 16.225.000 0
Nopember 2016 13.200.000 20.025.000 0
Desember 2016 17.600.000 17.600.000 0
Januari 37.500.000 37.500.000 78.477.600
Pebruari 32.200.000 22.050.000 79.225.200
Maret 41.200.000 26.410.000 80.985.600
April 41.600.000 31.735.000 74.627.640
Mei 28.800.000 37.415.000 74.725.200
Juni 23.000.000 30.445.000 74.667.480
Juli 32.200.000 23.475.000 76.586.580
Agustus 32.800.000 22.205.000 82.565.400
September 0 0 82.492.680
Oktober 0 0 82.390.080
Nopember 0 0 70.651.880
Desember 0 0 84.866.540
JUMLAH 328.800.000 309.900.000 942.292.120

Dari rincian di atas dapt kita analisa bahwa dana yang bersumber dari kapitasi dan Non

kapitasi JKN,jumlah pembiayaan total yang sudah di serap pada tahun 2017 dari Non kapitasi

perawatan sebesar Rp.328.800.000 dari Non kapitasi poned sebesar Rp.309.900.000 dan dari

alokasi dana 40% kapitasi sudah di serap sebesar Rp.942.292.120.pemanfaatan dana tersebut

dialokasika untuk berbagai pembiayaan seperti

1. Belanja perjalanan dinas dalam daerah berupa Kegiatan program Upaya kesehatan

Perorangan

2. Belanja modal pengadaan peralatan komputer,laptop dan jaringannya


3. Biaya modal pengadaan Alat kesehatan

4. Belanja modal Alat tulis Kantor

5. Belanja Modal Alat kesehatan kedokteran umum,gigi & Kandungan

6. Belanja modal Bahan Medis habis Pakai da obat-obatan

7. Belanja makan minum rapat pertemuan

8. Belanja Modal pemeliharaan jaringan

9. Belaja Cetak dan Penggandaan

10. Belanja modal perawatan kendaraan bermotor


BAB VI
KESIMPULAN

7.1 Kesimpulan

7.1.1 Keadaan Umum Dan Lingkungan

Keadaan umum wilayah puskesmas Beber pada saat ini kondisinya dengan luas wilayah

pemukiman yang tetap, sementara laju pertambahan penduduk yang semakin meningkat dan

pertambahan pemukiman yang terus bertambah ditambah dengan perilaku masyarakat yang belum

sehat menyebabkan kondisi kesehatan lingkungan yang kurang baik, sehingga berpeluang menjadi

penyebab munculnya atau meningkatnya angka kesakitan yang tidak menutup kemungkinan bisa

menyebabkan kasus Kejadian Luar Biasa pada daerah tertentu sepeti yang disebabkan oleh

binatang seperti penyakit DBD.

Untuk menangulangi masalah tersebut diatas puskesmas Beber telah melakukan upaya-

upaya kesehatan baik yang berhubungan dengan masalah perilaku, lingkungan fisik dan

pencegahan penyakit yang dapat menyebabkan KLB. Upaya-upaya tersebut dilakukan melalui

program kesehatan wajib maupun program kesehatan pengembangan. Dalam pelaksanaannya hasil

kegiatan tahun 2017 baik program wajib maupun program pengembangan masih terdapat banyak

kekurangan.

7.1.2 Derajat Kesehatan Masyarakat

Kondisi derajat kesehatan masyarakat di wilyah puskesmas Beber jika melihat data program

yang berkaitan dengan indikator derajat kesehatan masyarakat, maka faktor lingkungan dan perilaku

masih menjadi pengaruh terbesar terhadap pencapaian derajat kesehatan.jika dilihat dari angka

kesakitan masih terjadi kasus penyakit menular terutama yang berpotensi terjadinya KLB. Penyakit

lain yang memungkinkan terjadinya KLB yaitu masih tingginya angka kesakitan diare dan DBD .

7.1.3 Cakupan Upaya Kesehatan

a. Kesehatan Ibu dan Anak

Secara umum cakupan pemeriksan ibu hamil ada yang mencapai target dari semua

indikator. Hal ini ditunjang oleh tingginya angka pertolongan persalinan yang dilakukan oleh Tenaga

Kesehatan dan berfungsinya PONED di UPT Puskesmas DTP Beber.


b. Keluarga Berencana

Pengguaan kontrasepsi maupun pencapaian cakupan KB aktif menurun . Hal ini

disebabkan pemahaman kontrasepsi efektif dan terpilih oleh masyarakat masih kurang sesuai

dengan harapan program pemerintah yang lebih cenderung memilih metoda Non MJP

Adanya penurunan cakupan KB aktif, namun demikian kalau dilihat dari secara keseluruh

cakupan KB aktif sudah mencapai target, walaupun kualitas program kontrasepsi yang digunakan

kebanyakan akseptor lebih memilih metode non MJP.

c. Imunisasi

Cakupan imunisasi di puskesmas Beber pada tahun 2017 masih dibawah target dari

semua antigen pelayanan imunisasi bayi. Namun demikian tidak terjadi penyakit yang disebabkan

oleh PD3I dan harus selalu diwaspadai.

Pencapaian imunisasi lanjutan pada anak sekolah secara umum sudah mencapai target

95 %.Cakupan imunisasi TT2 ibu hamil pada tahun 2017 sudah mencapai target. Meskipun tidak

ditemukan kasus Tetanus Neonatorum pada periode tahun 2017 namun perlu peningkatan cakupan

imunisasi TT bumil.

d. Peranserta Masyarakat

Jumlah dan sebaran kader sudah sesuai dengan jumlah posyandu yang ada, hal ini dapat

dibuktikan dengan tingginya pencapaian tingkat kemandirian posyandu dari 57 posyandu yang ada,

posyandu masih strata pratama, 15 posyandu strata madya, 34 posyandu strata purnama dan ada 8

posyandu mandiri.

e. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan

Kunjungan masyarakat ke puskesmas Beber bila di bandingkan dengan 2 tahun

kebelakang terjadi penurunan, hal ini terjadi bukan karena pelayanan di UPT Puskesmas DTP Beber

dan jejaringnya tidak optimal,

ini semua dapat dibuktikan melalui survey kepuasan pelanggan yang menujukan apresiasi

dan pemanfaatan sarana kesehatan oleh masyarakat terutama sarana puskesmas dan jaringannya

baik. Namun demikian masih banyak perlunya peningkatan mutu dan kualitas pelayanan puskesmas

supaya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan puskesmas semakin baik.


Pemanfaatan posyandu oleh masyarakat belum optimal, kebanyakan yang menjadi

pengunjung posyandu hanya keluarga yang mempunyai balita sehinga perlu adanya upaya untuk

meningkatan minat masyarakat untuk datang ke posyandu.

f. Upaya Kesehatan Pengembangan

Program kesehatan olah raga di puskesmas Beber masih sangat kurang, hal ini

disebabkan kurangnya koordinasi dan sosialisasi dengan kelompok / klub olah raga yang ada di

wilayah kerja, kurangnya sarana dan prasaran serta kemampuan teknis pengelolaan program

kesehatan olah raga. Sehingga perlu meningkatkan komitmen dari semua pihak untuk menggerakan

dan mengembangkan program kesehatan olah raga ini pada tahun 2017.

Kegiatan dan cakupan program kesehatan jiwa di puskesmas Beber tahun 2017 masih belum

optimal. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya sosialisasi dan koordinasi serta komitmen

terhadap program kesehatan jiwa khususnya di puskesmas Beber, sehingga perlu upaya pelayanan

baik lintas program maupun lintas sektoral untuk meningkatkan program kesehatan jiwa pada tahun

2018.

Kegiatan program kesehatan mata di puskesmas Beber baru mencakup kasus mata

katarak, sedangkan penyakit mata yang lainnya belum tercakup dalam kegiatan, sehingga perlunya

mengembangkan kegiatan kesehatan mata secara komprehensif agar semua kasus penyakit mata di

puskesmas Beber dapat tercakup dalam program kesehatan mata

Kegiatan Program kesehatan kerja sampai saat ini belum menunjukan adanya

perubahan,dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini belum bisa mewujudkan adanya Pos UKK yang

bisa mencakup pelayanan kesehatan bagi pekerja,hal ini disebabkan karena belum adanya

pembentukan dan pelatihan kader pos UKK

Program Perkesmas di puskesmas Beber sudah berjalan baik berkat adanya koordinasi

LP/LS dan pengelolaan program serta kemampuan teknis petugas sehingga program ini bisa

berkembang sesuai dengan yang diharapkan.

Kegiatan program kesehatan tradisional di Puskesmas Beber belum berjalan dengan baik

sehubungan masih kurangnya pembinaan dan koordinasi dengan pengelola praktek pengobatan
traisional yang ada di wilayah kerja, sehingga perlunya peningkatan koordinasi dan pembinaan pada

pengelola atau penyelenggara pengobatan tradisional di wilayah puskesmas Beber.

7.2 Saran

7.2.1 Untuk Bidan Desa Dan Pengelola Program Di Puskesmas

Disarankan semua bidan desa pemegang program agar mempunyai dan mengisi semua

administrasi yang diperlukan dari semua kegiatan dan program puskesmas, agar setiap data dan

laporan dapat dipertanggungjawabkan dan melaksanakan semua tugas sesuai tupoksi dan mengacu

pada kebijakan-kebijakan serta standar operasional dari Dinas Kesehatan atau Departemen

Kesehatan

7.2.2 Untuk Pemerintahan Desa Dan Lintas Sektoral

Setiap pembangunan atau kegiatan kemasyarakatan terintegrasi dengan bidang kesehatan

secara terencana dan mendapat dukungan pendanaan yang tercantum dalam RAPB Desa atau

penganggaran pada tiap intansi terkait yang berkaitan dengan kegiatan kesehatan.

7.2.3 Untuk Dinas Kesehatan

Dengan dibuatnya laporan tahunan puskesmas ini diharapkan

a. Adanya monitoring dan evaluasi sampai pada tingkat puskesmas

b. Adanya bantuan pemecahan masalah yang dihadapi oleh puskesmas terkait dengan

kekurangan atau keberhasilan pencapaian program maupun kekurangan dari sisi

tenaga, sarana dan prasarana.


BAB VII

PENUTUP

Demikian Profile UPT Puskesmas DTP Beber tahun 2017 yang telah kami susun. Pada

akhirnya adalah harapan bersama dengan terselesaikannya Profile ini, semoga dapat menjadikan

tolak ukur dan pemicu untuk perbaikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kecamatan Beber

guna terwujudnya kesehatan masyarakat yang optimal yang pada akhirnya berpengaruh terhadap

peningkatan Indeks Pembangunan Manusia dan derajat kesahatan yang optimal.

Beber,15 Pebruari 2017

Kepala UPT Puskesmas DTP Beber

Drs.Haeria SKM.,MKM

NIP. 19641213 1988031 006


HASIL SURVEY
No KEGIATAN LOKASI HASIL

1 Indeks Kepuasan Masyarakat


Survey Puskesmas dan 73,76
yang dilaksanakan pada bulan Mei jaringannya Dengan katagori Baik
2017

Sumber : Data Puskesmas Th. 2017

Hasil Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang dilaksanakan pada Bulan
Mei 2017, oleh tim idependen Dinkes Kabupaten Cirebon dengan mengambil sampel
konsumen dari Puskesmas dan jaringannya sejumlah 150 orang. Hasil IKM adalah 73,76
dengan Kategori Baik. Namun demikian ada beberapa pelayanan yang perlu dibenahi
dengan melakukan pembinaan petugas dan melengkapi sarana agar bisa memberikan
pelayanan lebih baik lagi

Anda mungkin juga menyukai