Anda di halaman 1dari 22

Diagnostik Holistik dan

Tatalaksana Komprehensif

M. Ulil Fu’ad
Hal seperti ini harus dicegah
Apa yang pasien harapkan pada dokternya?

• Tidak menghakimi
• Pengertian dan mendukung
• Selalu jujur dan langsung
• Berperan sebagai mitra dalam
memelihara kesehatan
• Menangani kondisi yang berat maupun
yang ringan
• Menaruh perhatian pada kondisi psikis
sebagaimana perhatian pada kondisi fisik
• Mendengarkan betul
• Menumbuhkan keinginan untuk
mengubah gaya hidup dan menjadi sehat
• Selalu mencoba lebih mengenal
• Dapat menolong dalam masalah apapun
• Adalah seseorang yang terus dapat saya
temui walau saya menjadi tambah dewasa
dan menjadi tua nanti

Dimodifikasi dari Stock Keister MC, Green LA, Kahn NB, et al. What people want form their family physician. AM Fam Physician 2004. 69:2310
1 2

3 4
Metoda klinis yang berpusat pada pasien

Menggali pengalaman sakit Memahami pasien sebagai Menyimpulkan hasil


dan penyakit sebelumnya manusia seutuhnya penggalian

Anamnesis, pemeriksaan fisis, lab

Penyakit konteks MASALAH2


Keputusan
Tampilan Individu pasien
pasien yang
Sakit TUJUAN2 bermanfaat
bagi pasien
Sakit Penyakit dan dokter

Gejala, persepsi, pengalaman,


kekuatiran, harapan PERAN2

Hubungan dokter-pasien Melaksanakan promosi


Realistis
yang ditingkatkan kesehatan dan intervensi

Steward, 2003, The Patient-Centered Clinical Method


HUBUNGAN PELAYANAN INDIVIDU DAN PELAYANAN KOMUNITAS

•Anamnesis
•Physical examination •Promotion
•Laboratory •Prevention
•Living & working •Treatment
environment •Rehabilitation
identification

Patient
Individual Comprehensive
holistic
health medical care
diagnostic
•Community entry
•Health
Community

Community •Community healthy


assessment mobilization
medicine •Problem •Inter-sector
individual/co
identification cooperation mmunity

Community
Community Community health
health diagnostic
intervention
•Public health
intervention
•Medical intervention

Dimodifikasi dari : Azwar A. Community Medicine. Lecture internal purposes. Workshop Community Medicine
Department of Faculty of Medicine, Universitas Indonesia. Bandung, Januari 2011.
PENDIDIKAN & KOMPETENSI DOKTER DALAM ERA JKN

SAAT INI Kompetensi ERA JKN


Mahal

Internal Medicine
Obs-Gynecology
Surgery
Pediatrics
Ophthalmology
Dermatology
Sub-Spesialis
III III

Etc

Biaya pelayanan
Spesialis II
Spesialis
II Dokter
Family Medicine Layanan Ib
Primary Care Medicine Primer
I Dokter Kedokteran Dasar Ia Terjangkau
GOAL
Bidang ilmu kedokteran

Marjinalisasi Dokter di Dokter yg mampu memenuhi


Revitalisasi Dokter Pelayanan Primer
Pelayanan Primer sebagian besar kebutuhan
melalui program pendidikan dokter
kesehatan individu & keluarga

Dimodifikasi dari slide dr Gatot Soetono, PB IDI 2013


Membuat keputusan klinis yang berpusat
pada pasien
Secara rasional dokter
Clinical Decision Making1 menegakkan diagnosis dan
merencanakan
penatalaksanaan
Medical
Evidence

Medical berdasarkan hasil


Patient Health care
Evidence penelitian terkini.
preferences constraints

Patient
preferences Health care
constraints

Sensitif terhadap alasan


kedatangan, kekuatiran, harapan Dokter menjadi manager
dan persepsi berdasarkan latar sumber daya namun berpegang
belakang sosial budaya2 pada sistim kesehatan,
fasilitas, peraturan dan hukum
yang berlaku.
1 Garrison GM, Dupras DM,Merry SP, Smith A. Clinical Decision Making. In: Rakel RE, editor. Textbook of Family Medicine. 7th ed. USA:
Saunders Elsevier Inc; 2007.
2. Nirwani N. Diagnosis Holistik. 2nd ed. Jakarta: Departemen Kedokteran Komunitas FKUI; 2010
Genogram

Aspek Personal : Dinamika Family Map


• Alasan Kedatangan
Pasien
Keluarga
• Harapan Family Life Cycle
• Kekhawatiran
•Persepsi Pasien
Family
Assesment Family Life Line
Anamnesis tools
Aspek Klinis HOLISTIK Family APGAR

Aspek Resiko Internal Family SCREEM

Aspek Resiko eksternal Pemeriksaan


Fisik Lingkungan Pekerjaan
Derajat Fungsional Fisik
Rumah
Pemeriksaaan
Penunjang
Diagnosis Psikososial

Diagnosis Diagnostik
Medis Level Keterlibatan Dokter
KOMPREHENSIF
Intervensi Psikososial :
Intervensi Medis Berbasis EBM •Edukasi Pasien/konseling
Penatalaksanaan •Keterlibatan keluarga

Level Pencegahan
Rehabilitasi
Comprehensive intervention
Holistik

Menyeluruh

• Mencakup seluruh tubuh


jasmani dan rohani pasien
(whole body system), nutrisi
•Tidak hanya organ oriented
•Patient and Family oriented
•Memandang manusia
sebagai mahluk
biopsikososial pada
ekosistemnya
Diagnostik Holistik
• Alasan kedatangan, harapan,
1. Aspek Personal
kekhawatiran dan persepsi pasien

• Masalah medis, diagnosis kerja


2. Aspek Klinis
berdasarkan gejala dan tanda

• Pengaruh genetik, gaya hidup,


3. Aspek risiko kepribadian, usia, gender
internal
4. Aspek risiko
• Berasal dari lingkungan (keluarga, tempat
eksternal dan
kerja, tetangga, budaya)
psikososial:
• Kualitas Hidup Pasien
5. Derajat
• Penilaian dengan skor 1 – 5, berdasarkan
Fungsional.
disabiltas dari pasien
Derajat Fungsional
Aktivitas menjalankan fungsi sosial SKOR Keterangan
dalam kehidupan

Mampu melakukan pekerjaan seperti 1 Mandiri dalam perawatan diri,


sebelum sakit bekerja di dalam dan luar rumah
Mampu melakukan pekerjaan ringan 2 Mulai mengurangi aktivitas kerja
sehari-hari di dalam dan luar rumah kantor
Mampu melakukan perawatan diri, tapi 3 Mandiri dalam perawatan diri,
tidak mampu melakukan pekerjaan ringan tidak mampu bekerja ringan

Dalam keadaan tertentu masih mampu 4 Tidak melakukan aktivitas kerja,


merawat diri, tapi sebagian besar aktivitas tergantung pada keluarga
hanya duduk dan berbaring

Perawatan diri oleh orang lain, hanya 5 Tergantung pada pelaku rawat
berbaring pasif
KOMPREHENSIF

Memiliki 3 arti:
1. Menangani masalah
fisik, psikologi dan
sosial
2. Meliputi promosi
kesehatan, preventif,
kuratif, ,rehabilitatif
3. Melayani semua
kelompok usia
Tatalaksana Komprehensif

• Tatalaksana keluhan, harapan dan kekuatiran


1. Patient • Tatalaksana klinis, penegakkan diagnosis
pasti, medikamentosa dan non

centered
medikamentosa
• Konseling persepsi kesehatan dan
perubahan gaya hidup

Promotif
2. Family • Intervensi keluarga dan
komunitas Preventif
focused • Motivasi partisipasi keluarga
sebagai mitra hingga rehabilitatif
Kuratif
Rehabilitatif

3. • Pencatatan dan pelaporan di


komunitas
Community • Upaya promosi dan pencegahan
spesifik bagi lingkungan sekitar
Oriented
Contoh diagnosis holistik
kasus: Tn.A.36 th, keamanan di kantor Kelurahan , tidak menikah, tinggal dengan
adiknya yang telah menikah dan memiliki 3 anak
I: - Batuk berdahak tanpa darah sejak 1 bulan
- kawatir makin memberat dan berharap dapat diobati
II: - TB paru BTA (+), lesi luar & fibrosis paru kiri
- Gizi Kurang
III: - drop out OAT 1 bulan
- Kurang motivasi dan perilaku kesehatan tidak baik (etika batuk <<,
Meludah di sembarang tempat)
- Bekerja sebagai security kantor kelurahan
- Belum menikah, tinggal dengan adik
IV: - Hubungan tidak harmonis dengan adik ipar
- Tidak ada turut serta keluarga dalam pengobatan
- Risiko tinggi penularan dalam keluarga (kepadatan hunian tinggi)
- Ventilasi kurang.
V: derajat fungsional 2
Agen
M. Tuberculosa

Host Environtment
• Drop out OAT 1 bulan • Hubungan tidak harmonis
dengan adik ipar
• Kurang motivasi •Tidak ada turut serta keluarga
• Etika batuk <<, dalam pengobatan
•Risiko tinggi penularan dalam
• Membuang dahak di keluarga (kepadatan hunian
sembarang tempat tinggi)
•Ventilasi kurang.
Tatalaksana Komprehensif
Promotif
KIE tentang TBC (arti, penyebab, penularan, komplikasi
dll)
1. Patient Centre : Makan menu gizi seimbang
2. Family Focus : Screening keluarga (Periksa BTA)
3. Community Oriented : Screening teman kerja

Preventif :
1. Patient Centre : Memakai Masker, saat Batuk ditutup
Membuang dahak di wadah khusus
Gerakan Membuka ventilasi rumah (jendela)
2. Family Focus : Memakai Masker, gerakan membuka ventilasi rumah
3. Community Oriented : memakai masker
Tatalaksana Komprehensif
Kuratif

1. Patient Centre : Obat teratur


2. Family Focus : Pengawas Minum Obat (PMO)
3. Community Oriented :-

Rehabilitatif :
1. Patient Centre : -
2. Family Focus : -
3. Community Oriented : -
TERIMA KASIH

• KALAULAH ADA JARUM YANG


PATAH
JANGAN DISIMPAN DALAM PETI
Phone/WA: 081 325 197777 • KALAULAH ADA KATA DAN
PERILAKU YANG SALAH
JANGAN DISIMPAN DALAM HATI

Anda mungkin juga menyukai