Anda di halaman 1dari 29

BANTUAN HIDUP DASAR

(RJP)

"MEMBENTUK BUDAYA KESELAMATAN DAPAT DIMULAI DENGAN MEMBANGUN SUATU


ANTUSIASME YANG DITERAPKAN SETIAP SAAT DAN MENJADIKANNYA SUATU
KEBUTUHAN / TUJUAN"

By: QHSE Department


Dasar hukum

• Undang-undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat 2


• Undang-undang 13 Tahun 2003 Ps 86 & 87
• Undang-undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
• PP No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan SMK3
SIAPA TAU
SIAPA TAU

Henti jantung (cardiac arrest) merupakan suatu kondisi


gangguan yang fatal dimana jantung berhenti berdetak
secara tiba-tiba karena gangguan gaya listrik pada otot
jantung, sehingga jantung tidak dapat berdetak dengan
normal dan memicu kondisi aritmia.

serangan jantung (heart attack) adalah kondisi fatal yang


terjadi saat jantung tidak menerima cukup aliran oksigen
dari aliran darah yang menuju jantung. Hal ini
disebabkan adanya arterosklerosis atau penyumbatan
pembuluh darah arteri, sehingga jantung mengalami
kekurangan asupan darah yang mengandung oksigen.
DEFINISI

• BHD/RJP adalah : suatu tindakan gawat darurat


akibat kegagalan sirkulasi dan pernafasan untuk
dikembalikan ke fungsi optimal guna mencegah
kematian biologis

TIDAK DAPAT
O2 3-9 MENIT MATI
SISTEM PERNAFASAN DAN SIRKULASI

Komponen yang berhubungan dengan


Sirkulasi adalah ;

Jantung
Pembuluh darah
Darah dan bagiannya

Jantung dapat berhenti karena banyak sebab


diantaranya :
Penyakit jantung
Gangguan Pernafasan
Syok
Komplikasi penyakit lain
MATI
Dalam istilah kedokteran dikenal dua istilah Mati ;
Mati Klinis dan Mati Biologis.

Mati Klinis :
Tidak ditemukannya adanya pernapasan dan denyut nadi.
Penderita mempunyai kesempatanWaktu selama 4 – 6 menit
untuk dilakukan RJP . (Tidak Menetap)

Mati Biologis:
Kematian sel dimulai terutama sel otak, biasa terjadi dalam
waktu 8 – 10 menit dari henti jantung. (menetap)
Tanda – tanda pasti mati :
 Lebam Mayat ( terjadi 20 – 30 menit setelah kematian )
 Kaku Mayat ( terjadi antara 1 – 2 jam kemudian )
 Pembusukan ( terjadi setelah 6 – 12 jam setelah kematian )
 Tanda lainnya / Cedera yang mematikan

Penderita henti nafas dan jantung mempunyai harapan


hidup lebih baik jika semua langkah dalam “ Rantai
Penyelamatan / Rantai survival “ dilakukan bersamaan.
Hal ini diperkenalkan oleh AHA ( American Heart Association
)
Yang mempunyai 4 mata rantai :

Kecepatan meminta bantuan


Resusitasi jantung Paru
Defibrilasi
Pertolongan hidup lanjut
SISTEM PELAPORAN AWAL

en
sid
In
Penangan
Lanjutan

D • Danger Pastikan keamanan

R • Response Cek Respon Pasien


• Shout Call
S EMS
Minta Bantuan, Aktifkan EMS

C • Circulation Cek nadi, cek nafas


11
Kompresi 30 x/i

A • Airway Bebaskan jalan Nafas


Waktu pelaporan < 5 Menit
• Breathing Beri bantuan Nafas
setelah kejadian B 2x
PRIORITAS / TUJUAN PERTAMA RESPON

1.MEMPERTAHANKAN KEHIDUPAN
2.MENCEGAH CEDERA LANJUT ATAU YANG LEBIH
PARAH
3.LAKUKAN USAHA-USAHA UNTUK
MENYEMBUHKAN KORBAN
DANGER - BAHAYA

BAHAYA – AMANKAN LOKASI


DENGAN LAKUKAN LIMA HAL
• Pastikan Keamanan =
• STOP (BERHENTI) - AMAN PENOLONG
• THINK (BERPIKIR)
• IDENTIFICATION - AMAN PASIEN
(IDENTIFIKASI) - AMAN LINGKUNGAN
• PLANNING (RENCANAKAN)
• DOING (MELAKUKAN /
LAKSANAKAN)
RESPONSE
BICARA & SENTUH
Tepuk bahu dan teriak “Bangun Pak/Bu!” atau “Buka
mata Pak/Bu!”
RESPON KORBAN
1. SADAR ( 4 PERTANYAAN )
2. TIDAK SADAR & TAPI BERNAPAS – POSISI PEMULIHAN
3. TIDAK SADAR , TIDAK BERNAPAS, TIDAK BERGERAK– MELAKUKAN CPR
• Alert
A

• Verbal
Guncangkan bahu panggil korban V

• Pain
P

• Unresponsive
U
4 PERTANYAAN
1. Siapa nama anda ?
2. Dapatkah anda mengatakan apa yg
terjadi?
3. Apakah anda dapat menarik napas lebih
dalam ?
4. Dimana yang sakit ?
CIRCULATION – PEREDARAN
Pastikan ada tidaknya nadi karotis Dengan posisi badan tegak
1. Raba nadi karotis, 2-3 cm di samping lurus, penolong
trakhea
mengkompresi dada lurus ke
2. Jika tidak ada nadi
 Mulai lakukan siklus 30 kompresi dan 2
bawah secara teratur
ventilasi dengan kecepatan 100-
120x/menit
3. Jika ada nadi
 Beri 1 ventilasi tiap 6 detik (10-12 x/mnt)

Kedalaman Rasio Kecepatan

Dewasa 2”-2,4” 30:2 (1 atau 2 Penolong) 100-120x/menit


(5-6 cm)

Anak 2” (5 cm) 30:2 (1 penolong) 100-120 x/menit


15:2 (2 penolong)

Bayi 1,5” (4 cm) 30:2 (1 penolong) 100-120x/menit


15:2 (2 penolong)
CIRCULATION – PEREDARAN
CIRCULATION – PEREDARAN
Start Kompresi dada :
Ada ventilasi
Nadi 30 : 2
kompresi1

Hasil 2x 30x 2x
Nafas Nafas
Tdk
Ada
Nadi kompresi 5 kompresi 2
30x 30x

2x
2x Nafas
Nafas

kompresi 4 kompresi 3
30x 2x 30x
Kompresi + Nafas Nafas
Hingga 5 Siklus
Air Way - JALAN NAPAS

AIRWAY = BEBASKAN JALAN NAFAS

Terdiri atas 2 tahap:


1. Membuka jalan napas
2. Membersihkan jalan napas

PERINGATAN
Korban Cidera Tulang belakang
• Jaw Thrust

Korban Tidak Ada Cidera Tulang Belakang


. Head TilT Chin Lift
BREATHING - BERNAPAS
Tehnik Memeriksa Pernapasan :
Lihat , Dengar & Rasakan

Lakukan selama 5-10 detik


Napas berisik adalah tanda tersumbatnya
pernapasan .
Napas Normal = > 10 - < 30 / min
Kapan CPR di Hentikan ?

1.Bila Nadi sudah teraba


2.Jika ada penolong yg lebih kompeten
datang ( Ambulan datang dg alat lengkap)
3.Jika Penolong kelelahan dan tidak ada
yang menggantikan
4.Jika tanda – tanda kematian nampak,
padahal penolong sdh bergantian memberi
bantuan cukup lama
CPR - Cardiopulmonary Resuscitation
URUTAN KEGIATAN
Bahaya Penggunaan Alat Pelindung diri
Pastikan Lokasi Aman
Response Pemeriksaan tingkat kesadaran
Minta Pertolongan
Sirkulasi Periksa Nadi Karotis (5-10 detik)
Jika Tidak ada nadi
Lakukan CPR Mengambil posisi - Berlutut disamping korban

Tentukan lokasi pemijatan


Tempatkan tangan pada tulang dada (penempatan tangan diatas tulang
dada antara kedua puting
Bahu lurus di atas dada korban
Keseimbangan irama pemijatan
Lakukan pemijatan dengan Kuat dan Cepat
CPR - Cardiopulmonary Resuscitation-
Lanjutan
URUTAN KEGIATAN
Jalan Napas Gunakan Head Tilt & Chin Lift

Gunakan Jaw Thrust (Pasien Trauma)


Pernapasan Berikan napas bantuan 2 kali dengan menggunakan Pocket Mask

Lanjut CPR Rasio 30 : 2 (30 x pijatan dan 2 x tiupan) sebanyak 5 siklus dalam 2 Menit 
Dewasa
Rasio 15 : 2 (15 x pijatan dan 2 x tiupan) sebanyak 5 siklus dalam 2 Menit 
Anak – Anak
 0 - 4 Menit adalah "Golden Period" untuk menyelamatkan

Golden Time nyawa korban.


6 – 10 Menit kemungkinan terjadi kerusakan otak 50 - 90%
 >10 Menit dapat berakibat kematian
Sesi 2 . Posisi Stabil / Recovery Position

•Tujuan:
– Membebaskan jalan nafas
– Melindungi jalan nafas dari muntah/lendir

Tehnik:
– Miringkan korban dengan posisi tangan dibawah
dagu sehingga kepala dapat lebih terangkat.
POSISI STABIL

 Lepaskan kacamata dan barang-barang berbahaya.


 Berlututlah di sisi korban dan pastikan kedua kaki korban dalam keadaan
lurus.
 Letakkan lengan korban yang terdekat dengan anda dalam posisi terbuka,
dengan siku tertekuk serta telapak tangan menghadap ke atas.
POSISI STABIL

Angkat lengan korban yang jauh dari anda melintang dada,


dan tahan punggung telapak tangan pada pipi korban sisi
terdekat dengan anda.
Dengan tangan anda yang lain raih tungkai yang terjauh di
atas lutut dan tarik ke atas dengan telapak kaki tetap di tanah.
POSISI STABIL

 Pertahankan tangan korban menekan pipi, tarik tungkai terjauh dan gulingkan
korban ke arah anda sehingga korban berbaring pada sisi tubuhnya.
 Atur tungkai atas sehingga panggul dan lutut tertekuk pada sudut yang sesuai.
 Dongakkan leher untuk memastikan jalan napas tetap terbuka.
POSISI STABIL

Atur posisi telapak


tangan di bawah pipi
bila perlu untuk
menjaga kepala tetap
terdongak.
Periksa pernapasan
secara teratur.
• TIDAK ADA PEKERJAAN YANG LEBIH
URGENT JIKA MENAATI PROSEDUR

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai