Oleh:
JEANNE VIBERTYN R
C111 11 344
ANDI QAUTSAR SYAHREZO C111 11 003
PEMBIMBING:
dr. GUNTERUS EVANS
Pendahuluan
Gangguan pendengaran pada bayi dapat menjadi
ETIOLOGI
Masa pra natal
Genetik
Non genetik
Masa peri natal
BBLR
Prematur
Asfiksia
Faktor Risiko
Joint Comitee on infant Hearing (2000)
Untuk bayi 0-28 :
bunyi
Usia 18 bulan
kata
Usia 24 bulan
Usia 30 bulan
kata
belum dapat merangkai 2
10
Metode skrining
Family questionnaires
Behavioural measures
Physiological measures
Pass
FAKTOR
RISIKO
Pass
3 bulan
Evaluasi otoskopi
Timpanometri
DPOAE
AABR
REFER
Audiologic assessment
ABR click + tone burst 500 Hz
dan atau ASSR
TIDAK PERLU
TINDAK LANJUT
Habilitasi
usia < 6 bulan
Behavioral Observation
Audiometry (BOA)
Tes BOA memprovokasi respon perilaku untuk
stimulus akustik dan respon gerakan tubuh,
pelebaran mata, membuka mata, atau atau
perubahan
tingkat
menghisapnya
setelah
diberikan stimulus.
Tujuan ; membantu dalam menentukan
perkembangan kemampuan audiotorik secara
global.
Sasaran : bayi dan neonatal kurang dari 6 bulan
Interpretasi :
Timpanometri
Bertujuan untuk menilai fungsi telinga tengah dan
mengevaluasi otitis media dan gangguan telinga
tengah lainnya pada bayi dan anak-anak.
Interpretasi :
1) Tipe A (Normal)
2) Tipe Ao (diskontinuitas tulang-tulang
pendengaran)
3) Tipe As (kekakuan rangkaian tulang
pendengaran)
4) Tipe B (cairan didalam telinga tengah)
5) Tipe C (gangguan fungsi tuba eustachius)
Visual Reinforcement
Audiometry
Merupakan metode audiometri dengan menggunakan
nada murni
Metode ini sangat spesifik untuk anak usia 6 bulan3tahun dengan menimbulkan respon perilaku untuk nada
dengan frekuensi yang spesifik dan rangsangan lainnya.
Prinsip pemeriksaan :
Pemeriksaan ini didasarkan dengan prinsip bahwa ketika
seorang anak mendengar suara, ia akan mencari tahu
suara apa itu. Jadi, misalnya anak mendengar suara di
sisi kirinya, ia akan menoleh ke kiri. VRA dilakukan
dengan menggunakan earphone atau sound-field
Ilustrasi rangkaian
Gelombang-Gelombang
BERA
Gambaran
Thank You