3. Umpan balik
Unit Surveilans puskesmas mengirim umpan
nalik bulanan absensi laporan dan perimtaan
perbaikan data ke puskesmas pembantu
didaerah kerjanya.
4. Laporan
Setiap minggu puskesmas mngirimkan data PWS
(pemantauan wilayah setempat) penyakit
potensial KLB ke dinas kesehatan
kabupaten/kota. Setiap bulan puskesmas
mengirim data STP puskesmas ke dinas
kesehatan kabupaten/kota. Dengan jenis
penyakit dan variabelnya
2. Memberikan Perlindungan
Spesifik dan Imunisasi
Manajemen pengendalian penyakit menular
dapat dilakukan dengan cara memberikan
kekebalan secara artifisial yaitu imunisasi.
Cakupan imunisasi amat penting karena
dapat mencegah penyakit dalam satu
wilayah. Namun, tentu saja tidak semua
penyakit menular dapat dicegah dengan
imunisasi. Untuk itu, perlu dilakukan upaya
alternatif berupa pemberantasan penyakit
yang berbasis lingkungan.
Program Imunisasi di
Puskesmas
Sasaran:
Imunisasi Rutin (dibawah satu tahun)
Wanita usia subur atau WUS (wanita
yang berusia 15 49 tahun)
Ibu hamil (bumil)
Anak usia sekolah tingkat dasar
Pelaksanaan Program
Membuat jadwal pelayanan imunisasi diseluruh wilayah kerja
Puskesmas Seririt I
Merencanakan kebutuhan vaksin dan peralatan vaksinasi, cold
chain, cold box, vaksin carrier
Mengelola vaksin dan cold chain sesuai dengan petunjuk teknis
Memberikan Penyuluhan tentang Imunisasi
Imunisasi Dasar : bayi umur 0 11 bulan
BCG : Bayi umur 2-3 bulan
DPT 1
: Bayi umur 2 bulan
DPT 2
: Bayi umur 4 bulan
DPT 3
: Bayi umur 6 bulan
Polio 1 : Bersamaan dengan BCG
Polio 2 : Bersamaan dengan DPT 1
Polio 3 : Bersamaan dengan DPT 2
Polio 4 : Bersamaan dengan DPT 3
Campak : Bayi umur 9 Bulan
Imunisasi Tambahan
TT1 dan TT2 : diberikan pada bumil dan
WUS yang belum T5
Penentuan status T1-T5 ditentukan berdasarkan
imunisasi DPT, DT dan TT yang telah didapatkan
sebelumnya.
T1 : telah mendapat DPT Combo I dan II
T2 : telah mendapat DPT Combo I, II dan III
T3 : telah mendapat DPT Combo I, II dan III + DT
kelas 1 SD
T4 : telah mendapat DPT Combo I, II dan III + DT
kelas 1 SD + TT kelas 2 SD
T5 : telah mendapat DPT Combo I, II dan III + DT
kelas 1 SD + TT kelas 2 SD + TT kelas 3 SD
b. Pedoman/Petunjuk Teknis
Sebagai panduan kegiatan maka petugas kesehatan sangat perlu dibekali buku-buku
pedoman atau petunjuk teknis surveilans.
c. Sarana & Prasarana
Dukungan sarana & prasarana sangat diperlukan untuk kegiatan surveilans seperti :
kendaraan bermotor, alat pelindung diri (APD), surveilans KIT, dll.
d. Biaya
Sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan surveilans. Biaya diperlukan untuk bantuan
transport petugas ke lapangan, pengadaan alat tulis untuk keperluan pengolahan dan
analisa data, serta jika dianggap perlu untuk insentif bagi kader surveilans.
2. Persiapan Eksternal
Tujuan langkah ini adalah untuk mempersiapkan
masyarakat, terutama tokoh masyarakat, agar mereka
tahu, mau dan mampu mendukung pengembangan
kegiatan surveilans berbasis masyarakat. Pendekatan
kepada para tokoh masyarakat diharapkan agar mereka
memahami dan mendukung dalam pembentukan opini
publik untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi kegiatan
surveilans di desa siaga. Dukungan yang diharapkan dapat
berupa moril, finansial dan material, seperti kesepakatan
dan persetujuan masyarakat untuk kegiatan surveilans.
Langkah ini termasuk kegiatan advokasi kepada para
penentu kebijakan, agar mereka mau memberikan
dukungan. Jika di desa tersebut terdapat kelompokkelompok sosial seperti karang taruna, pramuka dan LSM
dapat diajak untuk menjadi kader bagi kegiatan surveilans
di desa tersebut.
Tahap pelaksanaan
1. Pelaksanaan Surveilans di Tingkat Desa
Surveilans penyakit di tingkat desa dilaksanakan oleh kelompok kerja
surveilans tingkat desa, dengan melakukan kegiatan pengamatan dan
pemantauan situasi penyakit/kesehatan masyarakat desa dan
kemungkinan ancaman terjadinya KLB secara terus menerus. Pemantauan
tidak hanya sebatas penyakit tetapi juga dilakukan terhadap faktor risiko
munculnya suatu penyakit. Pengamatan dan pemantauan suatu penyakit
di suatu desa mungkin berbeda jenisnya dengan pemantauan dan
pengamatan di desa lain. Hal ini sangat tergantung dari kondisi penyakit
yang sering terjadi dan menjadi ancaman di masing-masing desa.
Hasil pengamatan dan pemantauan dilaporkan secara berkala sesuai
kesepakatan (per minggu/ per bulan/ bahkan setiap saat) ke petugas
kesehatan di Poskesdes. Informasi yang disampaikan berupa informasi :
1). Nama Penderita
2). Penyakit yang dialami/ gejala
3). Alamat tinggal
3). Umur
4). Jenis Kelamin
5). Kondisi lingkungan tempat tinggal penderita, dll.