Anda di halaman 1dari 11

1. Seorang laki-laki berumur 60-an datang ke RSU b.

<5cc
Tugurejo, dengan keluhan sesak nafas disertai dengan c. 5-10cc
batuk dengan dahak yang sulit dikeluarkan, penampilan
d. 10-20cc
fisik penderita gizi underweight, purse lip breathing (+),
berwajah kemerahan. Pada pemeriksaan fisik e. >20cc

didapatkan bentuk dada barrel chest, stem fremitus 5. Kondisi berikut ini bisa menyebabkan abses paru
melemah dengan perkusi hipersonor, auskultasi suara sekunder, kecuali

nafas yang melemah. Pada pemeriksaan ronsen a. Abses subphrenic


thoraks didapatkan gambaran hiperinflasi
b. Obstruksi bronkus
Gambaran klinis penderita diatas yang paling mungkin
c. Kondisi immunocompromised
adalah :
d. Infark paru
a. TB paru lama
e. Aspirasi cairan lambung
b. Bronkitis kronis
6. Kanker paru terbanyak pada pasien yang tidak merokok
c. PPOK tipe pink puffer yaitu:

d. Bronkopneumonia a. Adenocarcinoma

e. PPOK tipe Blue bloaters b. Bronchoalveolar carcinoma

2. Abses paru dinyatakan kronik apabila menetap lebih c. Squamous cell carcinoma
dari
d. Small cell carcinoma
a. 6 minggu
e. Large cell carcinoma
b. 5 minggu
7. Untuk melakukan latihan pada kasus gagal jantung,
c. 2 minggu (akut) pada latihan pasif frekuensi denyut nadi tidak boleh turun
lebih dari ..
d. 4 minggu
a. 30 kali/permenit
e. 3 minggu
b. 35 kali/menit
3. Gejala kompresi karena pembesaran atrium kiri berupa:
c. 10 kali/menit
a. Disfagia, suara serak
d. 25 kali/menit
b. Disfagia.
e. 20 kali/menit
c. Suara serak.
8. Yang benar tentang Rehabilitsi Fisik pada Rehabilitasi
d. Sesak nafas
Pulmonal adalah .
e. semua benar
a. Tujuan yang lain adalah untuk aktivitas perawatan diri
4. Volume cairan normal yang ada di rongga pleura:
b. Dilakukan bila pasien tidak dapat mencapai kegiatan
a. semua salah psikologis dalam beraktivitas
c. Ditujukan untuk melakukankegiatan minimal Select one:

d. Kegiatan untuk mengurus diri sendiri a. Gejala muncul saat aktivitas dengan FEV 1 < 80%

e. Mengubah pola napas untuk kegiatannya b. Gejala disertai tanda2 gagal jantung kanan/gagal nafas
dengan FEV1 , 50%
9. Adanya bising sistolik pada basis jantung, menjalar ke
leher, kemungkinan diagnosisnya: c. Gejala klinis positif dengan uji faal paru FEV 1 >80%

a. Aorta stenosis d. Gejala tetap ada pada posisi relaks dengan FEV1 <50%

b. Mitral stenosis e. Gejala muncul pada aktivitas biasa dengan FEV <30%

c. Aorta regurgitasi 13. Penatalaksanaan awal dari open pneumothorax yaitu


dengan
d. Pulmonal stenosis
a. Menjahit luka
e. Semua Benar
b. Melakukan x photo thorax
10. Syok merupakan suatu keadaan yang terjadi akibat
adanya gangguan perfusi akibat etidakseimbangan antara c. Memberi analgetik
volume darah dengan susunan vaskuler, sehingga secara
etiopatologis syok terdiri atas syok primer dan syok d. Menutup defek dengan occlusive dressing tiga sisi
sekunder. Pada keadaan syok primeryang terjadi adalah : e. Memasang chest tube
a. Defisiensi sirkulasi karena gangguan fungsi ginjal 14. Langkah awal pengelolaan keganasan paru adalah:
b. Defisiensi yang terjadi akibat vasodilatasi karena adanya a. Menentukan jenis terapi
respon inflamasi
b. Melakukan pemeriksaan CT scan
c. Defisiensi sirkulasi akibat ruang vaskuler yang
membesar karena vasodilatasi yang asalnya neurogen c. Melakukan pemeriksaan X photo

d. Terjadinya gangguan keseimbangan cairan yang d. Melakukan pemeriksaan histopatologis


menyebabkan defisiensi perifer karena hemokonsentrasi
e. Menentukan stadium kanker
e. Defisiensi sirkulasi akibat penurunan jumlah darah
15. Yang bukan termasuk dari non-small cell carcinoma
11. Pada breathing exercise pada pasien asma, teknik paru yaitu
pernapasan yang paling cocok digunakan adalah
a. Bronchoalveolar carcinoma
a. Purse lip breathing
b. Neuroendocrine neoplasms
b. Diafragmatic breathing
c. Squamous cell carcinoma
c. Abdomen breathing
d. Large cell carcinoma
d. Superficial breathing
e. Adenocarcinoma
e. Thorac breathing
16. Insidensi abses paru akan mengalami peningkatan
12. Derajat klasifikasi PPOK, terbagi atas 4 staging, Yang khususnya pada pasien geriatrik oleh karena faktor
termasuk kriteria derajat III adalah : imunocompromised. Penyebab perbanyak peningkatan
insidensi abses paru bersumber dari penyakit :
a. Polip Nasi a. Hematokrit 50-55%

b. Aspirasi materi oroginggivitis b. PaO2 kronis 45-60mmHg

c. TB paru c. Elastic Recoil sangat turun

d. Bronchiektasis d. Pa CO2 kronis 50-60 mmHg

e. Sinusitis e. Kapasitas uji faal paru normal

17. Pada kondisi syok diatas maka parameter 20. Karakter edema pulmonum adalah
hemodinamik yang paling sesuai adalah :
a. Selalu bilateral
a. CVP meningkat, LVEFmenurun, CO menurun dan SVR
meningkat (kardiogenik) b. Distribusinya dan jumlahnya berubah lambat

b. CVP menurun atau tetap normal, LVEF menurun, CO c. Pada stadium awal lokasinya berada di bagian prifer
meningkat dan SVR menurun (sepsis) paru

c. CVP meningkat, LVEF menurun atau tetap normal, CO d. Gambaran pada pulmo dapat berupa fan shaped
menurun dan SVR meningkat (obstruktif) appearance

d. CVP menurun, LVEF menurun, CO menurun dan SVR e. Penyebabnya adalah beraneka kelainan pada jantung
meningkat 21. Jumlah volume darah di rongga thorax pada
e. CVP meningkat, LVEF Meningkat, CO menurun dan SVR hemothorax masif yaitu (1000-1500 cc)
meningkat a. 1000 cc
18. Untuk menegakkan diagnosis TB pada anak b. 500 cc
menggunakan :
c. 750 cc
a. uji tuberculin dan radiologi
d. 1500 cc
b. pemeriksaan sputum dan radiologi
e. 2000 cc
c. uji tuberculin dan pemeriksaan sputum
22. Pada Tahap terakhir Rehabilitasi AMI, Latihan Low
d. salah semua Level exercising Testing dengan beban ....... dengan
e. benar semua menggunakan ergocycle

19. Seorang laki-laki berumur 60-an datang ke RSU a. 20 30 persen


Tugurejo, dengan keluhan sesak nafas disertai dengan b. 100 persen
batuk dengan dahak yang sulit dikeluarkan, penampilan
fisik penderita gizi underweight, purse lip breathing (+), c. 40 50 persen
berwajah kemerahan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
d. 60 70 perses
bentuk dada barrel chest, stem fremitus melemah dengan
perkusi hipersonor, auskultasi suara nafas yang melemah. e. 80 90 persen
Pada pemeriksaan ronsen thoraks didapatkan gambaran
hiperinflasi 23. Tekanan negatif yang dipakai untuk alat WSD yaitu

Kriteria klinis lainnya yang sesuai dengan penyakit di atas a. 20 mmHg


adalah :
b. 30 mmHg a. Economical

c. 40 mmHg b. Instrumental

d. 50 mmHg c. Personal

e. 10 mmHg d. vokasional

24. interpretasi Uji tuberculin negative : e. Educational

a. benar semua 28. Pada PPOK dikenal istilah Eksaserbasi akut, dimana
terjadi perburukan kondisi dibanding sebelumnya, dengan
b. Masa inkubasi gejala batuk dan sesak bertambah, produksi sputum
c. Anergi meningkat dan perubahan warna sputum. Yang termasuk
penyebab primer keadaan ini adalah :
d. Tidak ada infeksi TB
a. Adanya Pneumothoraks
e. salah semua
b. Adanya Pneumonia
25. Bila ada rongga pada pulmo mengandung air flud
level dengan jumlah cairan banyak, dengan dinding rongga c. Adanya Efusi pleura
tebal teratur, dan diluar dinding tampak kesuraman, maka d. Adanya Infeksi Trakeobronkial
rongga tersebut adalah :
e. Adanya Gagal jantung
a. Bronchiectasis
29. Kejadian Kanker paru semakin meningkat terkait
b. Caverne TB primer pulmo dengan kebiasaan merokok, sehingga dikatakan bahwa
c. Kista paru pencegahan utama kanker paru adalah Tidak Merokok.
Yang termasuk kategori berisiko tinggi lainnya adalah :
d. Abses paru (ada kavitas)
a. Perempuan, usia kurang dari 40 tahun, pekerja kantoran
e. Tumor ganas dengan perlunakan
b. Perempuan perokok pasif, tidak bekerja
26. Bising yang sangat keras, yang terdengar meskipun
stetoskop diangkat dari dada pasien: c. Laki-laki lebih dari 40 tahun, perokok, pekerja industry

a. Derajat 5 d. Laki-laki, usia kurang dari 40 tahun, perokok aktif

b. Derajat 4 e. Laki-laki, usia lebih dari 40 tahun, buruh tani

c. Derajat 3 30. Pilihlah pernyataan yang paling benar : Lesi yang


tampak radiopak adalah :
d. Derajat 2
a. Tuberculoma
e. Derajat 6
b. Pneumothorax (radiolucent)
27. Perempuan 64 tahun didiagnosis PPOK oleh dokter
spesialis dalam. Oleh dokter spesialis tersebut pasien c. Cavarne
dirujuk ke poli rehabilitasi medik dilakukan rehabilitasi
d. Kista paru yang cairannya dibatukkan (suram)
pulmonal. Pada kasus PPOK rehabilitasi Pulmonal memiliki
2 aspek yakni rehabilitasi fisik dan e. Bronchiectasis (nggak terlalu putih)
31. Abses paru membutuhkan tindakan bedah apabila, 34. Pengelolaan abses paru yang paling penting dan
kecuali: terbukti dapat menurunkan angka mortalitas hingga 20 %
adalah :
a. Ukuran diameter >4-6cm
a. Rehabilitasi medis tertentu (breathing exercise, perkusi
b. Gagal dengan terapi medikamentosa dada)
c. Terdapat abses bilateral b. Antibiotik adekuat
d. Selama penggobatan ukuran bertambah c. Drainase postural
e. Tidak bisa dibedakan dengan keganasan d. Terapi pembedahan
32. Seorang laki-laki usia 27 tahun datang kontrol post e. Drainase Bedah
kecelakaan lalu lintas dan sudah dilakukan fiksasi dengan
gibs pada tungkai kanan. Gips sudah terpasang selama 1 35. Pasien kanker paru dengan keluhan nyeri dada
tahun lebih namun tidak pernah kontrol. Pemasangan gips kemungkinan menderita:
yang terlalu lama menimbulkan suatu pemendekan otot
sehingga menimbulkan suatu kecacatan, kecacatan a. Large cell carcinoma (hipoksia)
tersebut disebut dengan b. Adenocarcinoma
a. Kecacatan Primer c. Squamous cell carcinoma (cenderung obstruktif,
b. Kecacatan Berat atelektasis, sebabin pneumonia. Manifes: sesak, nyeri
dada, batuk)
c. Kecacatan Primer dan Skunder
d. Small cell carcinoma (kanker neuroendokrin, produksi
d. Kecacatan Skunder hormon berlebihan)

e. Semua salah e. Bronchoalveolar carcinoma

33. Seorang laki-laki usia 51 tahun datang dengan keluhan 36. Pernyataan yang benar pada tahap ke 7 ( tujuh )
sesak nafas. Sesak nafas timbul ketika pasien sedang program rehabilitasi penderita gagal jantung adalah
beraktifitas. Menurut pasien dia sering merasa kelelahan
bila jalan kaki sebentar, pasien juga sering menggunakan a. Jalan sejauh 10 meter
bantak.lebih dari 2 bantal ketika tidur. Pasien mempunyai b. Latihan napas
riwayat hipertensi kurang lebih selama 10 tahun dan
jarang minum obat. c. Duduk ongklang ongkang selama 10 15 menit

Klasifikasi Klasifikasi gagal jantung menurut New York d. Ke kamar mandi dengan kursi roda
Heart Association ( NYHA ), penderita penyakit jantung
e. Bisa mandi sendiri dengan pengawasan
dengan aktivitas fisik sedikit dibatasi, aktivitas ringan
timbul keluhan. Merupakan klasifikasi kelas 37. Tahapan Rehabilitasi pada AMI sebanyak . Tahap
a. 4 a. 9
b. 3 b. 8
c. 2 c. 10
d. 1 d. 11
e. 5
e. 12 d. Aliran besar melalui katub normal dan Aliran normal
melalui katub kecil (dr zul)
38. Tempat auskultasi daerah aorta pada proyeksi jantung
di dinding dada: e. Aliran normal melalui katub kecil

a. Sela iga ke2 kanan 42. Perubahan yang terjadi pada bronchiectasis

b. Sela iga ke2 kiri a. Dilatasi bronchus

c. Ruang tepi sternum kanan b. Inflamasi bronchus

d. Apeks jantung c. Sekresi mukoid

e. Ruang subsifoideus d. Semua benar

39. Penderajatan kanker paru mutlak dilakukan untuk e. Fibrosis jaringan elastin
kepentingan pendekatan terapi tepat guna, International
Staging System for lung cancer, 1997 membagi dalam 43. Pernyataan dibawah ini manakah yang paling benar
mengenai tumor paru?
empat stadium. Stadium yang inoperable adalah :

a. T2N1M0 a. Pada anak-anak bila hilus pulmo melebar kita harus


curiga bahwa penyebab paling mungkin adalah tumor
b. T3N2M0 pulmo

c. T2N2M0 b. Sering kali tumor ganas pada apex pulmo diobati


sebagai TB pulmo dewasa
d. T3N3M0
c. Tumor ganas pulmo yang paling sering adalah tumor
e. T3N1M0 pancoast
40. Untuk mengetahui ada tidaknya efusi pleura ringan d. Bayangannya dapat tertutup oleh atelectasis atau
sebelah kanan, dibuat foto thorax sebagai berikut pneumonia yang terjadi akibat tumor itu sendiri (dr abu)
a. Pasien berdiri, proyeksi AP e. Bronchogenic carcinoma dapat mengakibatkan destruksi
b. Pasien berdiri, proyeksi PA tulang, terutama vertebra

c. Pasien berdiri, proyeksi lateral kanan 44. Bakteri penyebab kematian terbanyak abses paru
adalah :
d. Pasien tidur pada sisi kanan badannya dan proyeksi AP
sinar horizontal a. K. pneumonia (44%)

e. Pasien tidur telentang, proyeksi lateral kanan, sinar b. S. aereus (50%)


horizontal c. P. aeruginosa (83%)
41. Gradient transmitral terjadi karena: d. Mycobacteria
a. Aliran besar melalui katub normal e. H. influenza
b. semua benar 45. Pneumothorax paling sering disebabkan
c. Peningkatan tekanan atrial a. Trauma thorax

b. Emphysema pulmonum
c. Tumor ganas paru d. Semua benar

d. Infaksi paru e. CT scan thorax

e. Bronchiectasis 50. Penyakit Paru Obstruktif Kronis adaalah suatu keadaan


dimana terjadi hambatan aliran udara yang tidak
46. Tujuan penanganan PPOK adalah mengurangi gejala, sepenuhnya reversible, bersifat progresif dan
mencegah progresifitas penyakit, meningkatkan kualitas berhubungan dengan respon inflamasi paru terhadap
hidup penderita seta mencegah terjadinya komplikasi, partikel/gas berbahaya lainnya. Yang TIDAK termasuk
eksaserbasii akut. Penanganan eksaserbasi PPOK kategori faktor resiko PPOK adalah :
dan berat adalah :
Select one:
a. Obat-obatan diberikan dengan pemberian oral
a. Perokok
b. Tidak membutuhkan Penggunaan ventilasi mekanik
b. Infeksi saluran nafas yang berulang-ulang saat Balita
c. Obat-obatan diberikan secara intravena dan nebulizer
c. Defisiensi Alfa-1 antitripsin
d. Pengawasan Tanda-tanda gagal nafas tidak perlu
dilakukan d. Diit Tinggi Ikan, buah-buahan

e. Terapi oksigen dengan kanula e. Usia Tua, lebih dari 45 tahun

47. Lokasi kelainan pada bronchiectasis, kecuali 51. Yang paling baik menentukan untuk prognosis ca.
paru adalah:
a. Broonchus lobaris
a. Grading tumor
b. Bronchus utama
b. Stadium tumor
c. Alveoli
c. Performance status
d. Bronchus segmental
d. Adanya komorbid
e. Bronchus terminal
e. Adanya metastase
48. Bunyi jantung 1 dikarenakan oleh:
52. Laki-laki 49 tahun mengeluh batuk terus menerus
a. Menutupnya katub aorta disertai dahak, tetapi dahak sulit untuk dikeluarkan.
b. semua salah Terkadang pasien sampai muntah saat mengeluarkan
dahak. Salah satu modalitas terapi fisik dimana pasien
c. Membukanya katub aorta diposisikan sedemikian rupa sehingga lendir bisa mengalir
sesuai percabangan bronchus adalah
d. Menutupnya katub mitral (T,M)
a. Tapotase
e. Membukanya katub mitral
b. Manual terapi
49. Pemeriksaan yang membantu membedakan abses paru
dan kanker paru yaitu c. Vibrasi

a. Analisa sputum d. Postural drainase

b. Bronchoscopy e. Tapotemen

c. X photo thorax
53. Pilihlah pernyataan pernyataan yang benar dibawah 56. Seorang penderita laki-laki 48 tahun datang berobat Ke
ini ! RS dengan keluhan demam disertai batuk berlendir yang
berbau busuk, penderita juga mengeluh berat badan
a. Hilus pulmo adalah tempat keluar masuknya a semakin turun, nafsu makan menurun serta nyeri dada.
pulmonalis dan V.pulmonalis. normalnya A.pulmonalis
Pada pemeriksaan fisik didapatkan suara nafas bronkial
berjalan lebih datar dan berbatas lebih tegas disbanding menurun, perkusi redup dengan ronki basah kasar saat
V.pulmonalis inspirasi. Pemeriksaan Laboratorium di dapatkan adanya
b. Cabang cabang bronchus distal dalam keadaan normal LED yang meningkat dan leukositosis.
dapat terlihat Gambaran kinis penderita di atas sesuai dengan gambaran
c. Fissure minor adalah pleura diantara lobus superior dan Pneumonia, untuk menegakkan diagnosis pasti dibutuhkan
lobus medius kanan, tampak sebagai garis radiopak pada pemeriksaan penunjang tertentu. Pada Abses paru, maka
foto thorax pemeriksaan penunjang ronsen thoraks akan di dapatkan :

d. Dalam keadaan normal pembuluh darah paru tampak a. Adanya garis ellies Damaseuea pada sisi paru yang sakit
jelas pada lapangan paru 1/3 medial b. Penarikan trakea pada sisi paru yang sakit
e. Pada TBC pulmo post primer (TBC dewasa). Pembuluh c. Gambaran kaviti dengan air fluid level
limfe dapat terlihat pada foto sebagai garis radiopak dari
prifer menuju hilus d. Gambaran radioopak dengan pendorongan trakea ke sisi
kontralateral
54. Seorang anak 10 tahun post kecelakaan lalu lintas dan
menyebabkan tangan kanannya mengalami cedera pada e. gambaran honeycomb appearance
nervus radialis. Maka perlu dipasang alat orthose yang
kaku dan tidak bersendi yang disebut 57. Gelombang QRS merupakan cerminan dari:

a. Plantar Stop a. Repolarisasi ventrikel

b. Brace b. Depolarisasi atrium

c. Orthopedic shoes c. Depolarisasi ventrikel

d. Korset d. semua salah

e. Splin e. Repolarisasi atrium

55. Untuk menegakkan diagnosis kanker paru dibutuhkan 58. Pengobatan utama untuk abses paru adalah
suatu pemeriksaan penunjang khusus. Salah satu a. Aspirasi perkutan
pemeriksaan penunjang yang paling efisien untuk melihat
kelaianan mukosa, dan dapat dipakai untuk mengambil b. Antibiotika sistemik
jaringan untuk pemeriksaan sitopatologi adalah :
c. WSD
a. Torakoskopi
d. Reseksi paru
b. CT scan thotraks
e. Drainase terbuka
c. Bronkoskopi
59. Laki-laki 49 tahun mengeluh batuk terus menerus
d. Trans torakal Biopsi (TTB) disertai dahak, tetapi dahak sulit untuk dikeluarkan.
Terkadang pasien sampai muntah saat mengeluarkan
e. Trans bronkial lung biopsy
dahak. Cara fisioterapi untuk membantu mengeluarkan 63. EKG normal dengan jarak antara gelombang QRS: 2
dahak adalah kotak besar. Heart Rate jantung tersebut :

Select one: a. 50 x permenit

a. Semua salah b. 75 x permenit

b. semua benar c. 150x permenit

c. Palpasi thorax d. semua salah

d. Postural drainase e. 100x permenit

e. Traksi 64. Lebar maksimal gelombang QRS yang normal adalah:

60. Anak bukanlah dewasa mini, klinis curiga TB pada anak a. semua salah
, kecuali:
b. 0,10 detik
a. batuk kronik dan atau berulang (BKB)
c. 0,16 detik
b. masalah Berat Badan
d. 0,12 detik
c. masalah makan
e. 0,08 detik
d. pilek kronik dan berulang
65. Berikut adalah tanda dari hemothorax
e. benar semua
a. Tanda syok hipovolemik
61. Pada tamponade jantung dapat terjadi TRIAS BECK,
kecuali b. Paru kolaps

a. Pasien shock c. Semua benar

b. Tekanan darah naik (harusnya turun) d. Anemis

c. Bunyi jatung menjauh e. Hipoksia

d. Tekanan darah turun 66. Adanya bising sistolik dengan puntum maksimal pada
apeks, menjalar ke aksila:
e. Terjadi bendungan vena
a. Mitral stenosis
62. Lokasi pemasangan chest tube yang dianjurkan berada
di b. Aorta stenosis

a. SIC III c. Mitral regurgitasi

b. SIC VII d. Pulmonal stenosis

c. SIC VI e. Aorta regurgitasi

d. SIC V 67. Edema pulmonum dapat disebabkan oleh

e. setinggi papilla mamma a. Obstruksi saluran limfe paru

b. Kenaikan permeabilitas vaskuler


c. Kenaikan tekanan intravaskuler dan kenaikan e. Terjadinya inflamsi pada saluran napas
permeabilitas vaskuler dan bendungan saluran limfe
71. Jenis cairan dalam rongga rongga dibawah ini adalah
d. Kenaikan tekanan intravaskuler :

e. Kenaikan tekanan intravaskuler dan kenaikan a. Dalam caverne adalah exudat atau darah
permeabilitas vaskuler
b. Dalam abses adalah exudat atau darah
68. Laki-laki 41 tahun dengan riwayat perokok aktif yang
menghabiskan 2 bungkus rokok per harinya. Mengeluh c. Dalam tumor ganas pulmo adalah transudat
sesak nafas yang muncul ketika pasien melakukan aktifitas d. Dalam bronchiectasis selalu transudat
ringan namun sesak tidak kambuh ketika pasien sedang
istirahat. Termasuk klasifikasi kelas berapakah disabilitas e. Dalam kista selalu transudat
fungsi paru pada pasien tersebut.
72. Pada pengukuran JVP, kita mengukur tekanan:
a. Kelas 4 (aktivitas minimal sesak)
a. semua salah
b. Kelas 5 (istirahat sesak)
b. Ventrikel kanan
c. Kelas 3 (jalan deket sesak)
c. Atrium kiri
d. Kelas 2 (naik tangga sesak)
d. Ventrikel kiri
e. Kelas 1 (aktiviats berat sesak)
e. Atrium kanan
69. Pada orang dewasa umumnya gambaran klinis efusi
73. Laki-laki 41 tahun dengan riwayat perokok aktif yang
pleura muncul jika volume cairannya:
menghabiskan 2 bungkus rokok per harinya. Mengeluh
a. >500cc sesak nafas yang muncul ketika pasien melakukan aktifitas
ringan namun sesak tidak kambuh ketika pasien sedang
b. > 50cc istirahat. Pasien yang dapat diberikan program rehabilitasi
c. Semua salah fisik masuk dalam kelas

d. >100cc a. Kelas 1 saja

e. >300cc (bedah dejong) b. Kelas 2, 3 dan 4

70. Seorang anak usia 12 tahun datang ke ugd dengan c. Kelas 4 saja
keluhan sesak nafas disertai batuk (+) pilek (+) panas (-). d. Kelas 5 saja
Anak tersebut mempunyai riwayat alergi debu dan sesak
sering kambuh bila kecapekan. Pada pemeriksaan fisik e. Kelas 2 s.d. 4 (dr siti hanan)
auskultasi ditemukan adanya wheezing diseluruh lapang
74. Pembagian syok juga dapat dilakukan melalui
paru dan ronkhi minimal di kedua paru. Adanya bunyi
pendekatan klinis, sehingga syok dapat dibagi menjadi
wheezing / mengi pada penderita asma dikarenakan
syok kardiogenik, hipovolemik , septik, neurogenik.
a. Penyempitan saluran pernapasan Contoh klinik syok septik adalah :

b. Terganggunya nervus yang mensarafi otot pernapasan a. Adanya jejas medulla spinalis

c. Spasme otot bantu pernapasan b. Adanya Aritmia

d. Lendir / secret yang pada saluran respirasi c. Adanya luka bakar luas
d. Adanya infeksi bakteri sistemik sedang melakukan aktivitas namun tidak hilang dengan
istirahat. Pasien diketahui mempunyai riwayat kolesterol
e. Adanya Perdarahan hebat pada keluarga. Pada Penyakit Jantung Ishemik sering
75. Pada Mitral Regurgitasi akut dapat terjadi: diketemukan kematian yang mendadak , hal ini disebakan

a. Semua Benar
a. Heavy Activities
b. Kongesti paru
b. Minimal activities
c. semua salah
c. Severe Activities
d. Gagal jantung kiri akut
d. Moderate Activities
e. Penurunan cardiac output
e. Light Activities
76. Gelombang P normal, kecuali:
80. Di bawah ini yang bukan penyebab bronchiectasis
a. Selalu negative di avR adalah

b. Tinggi kurang dari 0,3 mV a. Obstruksi

c. Selalu positif di II b. Trauma

d. semua salah c. Kelainan congenital

e. Lebar kurang dari0,12 detik d. Peradangan

77. Dalam 10 detik, panjang kertas EKG: e. Tumor paru

a. 250 mm (25mm/s)

b. 200 mm

c. 100 mm

d. 150 mm

e. 300 mm

78. Batas kanan proyeksi jantung pada dinding dada


dibentuk oleh:

a. Ventrikel kanan

b. Ventrikel kiri

c. Atrium kanan

d. Atrium kiri

e. Aorta.

79. Seorang wanita 48 tahun mengeluh nyeri dada sebelah


kari, nyeri seperti ditusuk-tusuk. Nyeri dirasa ketika pasien

Anda mungkin juga menyukai

  • Bismillah Presentasi PBL
    Bismillah Presentasi PBL
    Dokumen25 halaman
    Bismillah Presentasi PBL
    Ibel Float Semarang
    Belum ada peringkat
  • MMD Karangmalang Oke Fix
    MMD Karangmalang Oke Fix
    Dokumen8 halaman
    MMD Karangmalang Oke Fix
    Ibel Float Semarang
    Belum ada peringkat
  • Tabulasi Hasil Survey Kesehatan Masyarakat
    Tabulasi Hasil Survey Kesehatan Masyarakat
    Dokumen10 halaman
    Tabulasi Hasil Survey Kesehatan Masyarakat
    Ibel Float Semarang
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen15 halaman
    Bab Iii
    Ibel Float Semarang
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    Ibel Float Semarang
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen6 halaman
    Bab Iv
    Ibel Float Semarang
    Belum ada peringkat
  • Hasil Tabulasi FK
    Hasil Tabulasi FK
    Dokumen22 halaman
    Hasil Tabulasi FK
    Dina Eva Arianti
    Belum ada peringkat
  • 10 12 3
    10 12 3
    Dokumen9 halaman
    10 12 3
    Ibel Float Semarang
    Belum ada peringkat
  • Epilepsi Pada Anak
    Epilepsi Pada Anak
    Dokumen26 halaman
    Epilepsi Pada Anak
    Ibel Float Semarang
    Belum ada peringkat
  • Promosi Kesehatan
    Promosi Kesehatan
    Dokumen26 halaman
    Promosi Kesehatan
    Ibel Float Semarang
    Belum ada peringkat
  • Promkes Bab4
    Promkes Bab4
    Dokumen3 halaman
    Promkes Bab4
    Ibel Float Semarang
    Belum ada peringkat
  • Tujuan Manfaat
    Tujuan Manfaat
    Dokumen2 halaman
    Tujuan Manfaat
    Ibel Float Semarang
    Belum ada peringkat
  • Tabula Si
    Tabula Si
    Dokumen10 halaman
    Tabula Si
    Ibel Float Semarang
    Belum ada peringkat
  • SPM Puskesmas
    SPM Puskesmas
    Dokumen22 halaman
    SPM Puskesmas
    Ibel Float Semarang
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    Ibel Float Semarang
    Belum ada peringkat
  • Tugas Diagram
    Tugas Diagram
    Dokumen2 halaman
    Tugas Diagram
    Ibel Float Semarang
    Belum ada peringkat
  • Tutorial Aborsi 17.2.1
    Tutorial Aborsi 17.2.1
    Dokumen12 halaman
    Tutorial Aborsi 17.2.1
    Ibel Float Semarang
    Belum ada peringkat
  • Rescued Document
    Rescued Document
    Dokumen2 halaman
    Rescued Document
    Ibel Float Semarang
    Belum ada peringkat
  • SOP Pelayanan Farmasi
    SOP Pelayanan Farmasi
    Dokumen3 halaman
    SOP Pelayanan Farmasi
    Ibel Float Semarang
    91% (11)
  • Disfungsi Seksual Last
    Disfungsi Seksual Last
    Dokumen31 halaman
    Disfungsi Seksual Last
    Ibel Float Semarang
    Belum ada peringkat
  • Hiv Infection & Aids
    Hiv Infection & Aids
    Dokumen17 halaman
    Hiv Infection & Aids
    Ibel Float Semarang
    Belum ada peringkat
  • Rescued Document
    Rescued Document
    Dokumen2 halaman
    Rescued Document
    Ibel Float Semarang
    Belum ada peringkat
  • Delirium - PPT Kompre
    Delirium - PPT Kompre
    Dokumen11 halaman
    Delirium - PPT Kompre
    Ibel Float Semarang
    Belum ada peringkat
  • SHFHTR
    SHFHTR
    Dokumen28 halaman
    SHFHTR
    Ibel Float Semarang
    Belum ada peringkat
  • CEMAS
    CEMAS
    Dokumen41 halaman
    CEMAS
    Syarifah Alfi Azzulfa Alathas
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Hiperkinetik
    Gangguan Hiperkinetik
    Dokumen19 halaman
    Gangguan Hiperkinetik
    Ibel Float Semarang
    Belum ada peringkat
  • Bicara Pelo
    Bicara Pelo
    Dokumen1 halaman
    Bicara Pelo
    Ibel Float Semarang
    Belum ada peringkat
  • Infeksi Pada Sistem Saraf
    Infeksi Pada Sistem Saraf
    Dokumen55 halaman
    Infeksi Pada Sistem Saraf
    Ibel Float Semarang
    Belum ada peringkat
  • 2 Neurobehavior
    2 Neurobehavior
    Dokumen96 halaman
    2 Neurobehavior
    Ibel Float Semarang
    Belum ada peringkat