Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelas 2 A Kelompok 6
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah “Pengenalan Tanda Bahaya Pada Bayi dan Balita” dapat selesai
pada waktunya. Sehubungan dengan itu kami ingin menyampaikan terimakasih
sebanyak banyaknya kepada:
1. Kedua orang tua kami yang memberikan dukungan serta doa yang tak henti
hentinya.
2. Dosen pembimbing mata kuliah Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita yang telah
membaantu kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan
waktunya.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................1
C. Tujuan ..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan bagian dari hak asasi manusia (HAM) dan salah
satu unsur kesejahtran yang harus diwujudkan, hal ini sesuai dengan cita-cita
bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam pancasila serta Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa : “Setiap orang berhak
hidup sejahtera, lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapat lingkungan
hidup yang baik dan sehat dan berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.
Tenaga kesehatan dapat memperbaiki pelayanan kesehatan ibu dan anak
dengan memperhatikan aspek pelayanan yang berkualitas sehingga dapat
memberikan kontribusi dalam menurunkan kesakitan dan kematian neonatal.
Pelaksanaan kunjungan neonatal yang optimal dengan memberikan asuhan
bayi baru lahir melalui pemberian pelayanan (Iqbal Mubarak, dkk, 2008)
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
Keempat pelayanan ini diberikan tidak hanya sesaat setelah lahir saja,
namun hingga bayi mencapai usia 2 bulan bila suatu waktu mengalami keluhan
tertentu yang termasuk dalam 4 pelayanan tadi wajib segera ditindaklanjuti.
Pada bayi baru lahir jagalah bayi supaya tetap kering di ruangan yang
hangat, hindarkan aliran udara, selimuti dengan baik. Bila tidak ada kondisi
bahaya pada bayi dan ibu telah cukup stabil bayi bisa tetap bersama ibunya
(rawat gabung). Lakukan inisiasi menyusui dini dalam jam pertama kehidupan.
Jika mampu mengisap, biarkan bayi minum ASI sesuai permintaan. Jangan lupa
untuk selalu menjaga tali pusar tetap bersih dan kering.
Selain itu beberapa obat, vitamin, maupun vaksin diberikan juga pada
bayi yang baru lahir, antara lain: memberikan tetrasiklin salep mata pada kedua
mata satu kali. Berikan juga vitamin K1 (fitomenadion) 1 mg intramuskular (IM)
di paha kiri, dan vaksin hepatitis B 0.5 mL IM di paha kanan sekurangnya 2 jam
sesudah pemberian vitamin K1. Jika bayi lahir di rumah sakit, beri imunisasi
BCG intrakutan dan vaksin polio oral 2 tetes ke mulut bayi saat akan pulang dari
rumah sakit. (Permenkes RI No. 70 tahun 2013, Manajemen Terpadu Balita
Sakit Berbasis Masyarakat)
2. Menanyakan pada ibu apakah bayinya diare, jika diare periksa tanda dan
gejalanya yang terkait. Klasifikasikan Balita Muda untuk dehidrasinya dan
klasifikasikan juga untuk diare persisten dan kemungkinan disentri.
a. Memeriksa Dan Mengklasifikasikan Diare
1) Menilai Diare
Bayi yang dehidrasi, biasanya gelisah atau rewel. jika dehidrasi
berlanjut, bayi menjadi letargis atau tidak sadar. karena bayi
kehilangan cairan, matanya mungkin kelihatan kuning. jika kulit
perut dicubit, kulitnya akan lambat kembali
Cara memeriksanya yaitu :
TANYA : Apakah bayi diare?
LIHAT : Keadaan umum bayi
: Apakah bayi letargis atau tidak sadar ?
: Apakah bayi gelisah atau rewel?
: Apakah mata cekung?
PERIKSA : Dengan mencubit kulit perut untuk
memgetahui turgor (apakah kembalinya sangat
lambat >2 detik atau lambat)
2) Klasifikasi Diare
Jika terdapat 2 atau lebih tanda yang terdapat pada baris atas
dengan penilaian dan klasifikasi, klasifikasi status dehidrasi bayi
sebagai diare dehidrasi berat. jika tidak ada tanda sebagai mana
tercantum pada baris atas,l ihat baris bawah berikutnya. jika
ditemukan 2 atau lebih tanda gejala pada baris kedua, klasifikasikan
bayi muda sebagai diare dehidrasi ringan atau sedang. jika tidak
cukup tanda gejala untuk diare dehidrasi berat atau ringan/sedang,
maka bayi diklasifikasikan sebagai Diare Tanpa Dehidrasi.
2.4 Tindakan atau pengobatan untuk bayi muda yang memerlukan rujukan segera
(tindakan pra rujukan).
A .BAYI DAPAT DIRUJUK APABILA:
Suhu > 36o C
Jika mungkin, berikan oksigen dengan kateter nasal atau nasal prong
dengan kecepatan 2 liter per menit.
Jika terjadi henti napas (apneu), lakukan resusitasi sesuai dengan Bagan Alur
C Manajemen Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia
Cara Menggunakan Alat Pengisap Lendir:
Jika alat pengisap lendir dimasukkan melalui mulut, maka panjang
pipa yang dimasukkan maksimum 5 cm dari ujung bibir.
Segera keringkan tubuh bayi yang basah dengan handuk/kain kering. Ganti
pakaian, selimut/kain basah dengan yang kering.
Jika dalam 1 jam suhu badan < 35,5°C, RUJUK SEGERA dengan METODE
KANGURU bila memungkinkan.
G. Metode kanguru
Bayi telanjang dada (hanya memakai popok, topi, kaus tangan, kaus
kaki), diletakkan telungkup di dada dengan posisi tegak atau diagonal.
Tubuh bayi menempel/kontak langsung dengan ibu.
Atur posisi kepala, leher dan badan dengan baik untuk menghindari
terhalangnya jalan napas. Kepala menoleh ke samping di bawah dagu ibu
(ekstensi ringan).
Tangan dan kaki bayi dalam keadaan fleksi seperti posisi “katak”
Kemudian “fiksasi” dengan selendang
Ibu mengenakan pakaian/blus longgar sehingga bayi berada dalam 1
pakaian dengan ibu. Jika perlu, gunakan selimut.
Selain ibu, ayah dan anggota keluarga lain bisa melakukan metode
kanguru.
2.5 Tindakan Pertama Pada Bayi Muda Yang Tidak Memerlukan Rujukan
Tentukan tindakan atau pengobatan untuk setiap klasifikasi bayi muda yang
berwarna kuning dan hijau yaitu
a) Infeksi bakteri lokal
b) Mungkin bukan infeksi
c) Diare dehidrasi ringan / sedang
d) Diare tanpa dehidrasi
e) Ikterus
f) Berat badan rendah menurut umur dan / atau masalah pemberian ASI
g) Berat badan tidak rendah dan tidak ada masalah pemberian ASI
Kemudian catat pada formulir pencatatan semua tindakan / pengobatan yang
diperlukan , termasuk nasehat kapan kembali segera dan kunjungan ulang .
Tindakan / pengobatan pada bayi muda yang tidak memerlukan rujukan:
a) Menghangatkan tubuh bayi segera
Bayi yang segera di hangatkan yaitu bayi yang suhunya kurang dari 35,50C
b) Mencegah agar gula darah tidak turun
c) Memberi antibiotik peroral yang sesuai
Antibiotik peroral yang sesuai untuk infeksi bakteri lokal : Amoksisilin
Amoksisilin
Dosis 50 mg/kg/BB/hari
Umur Beri tiap 8 jam selama 5 hari
atau Kaplet 250 mg Kaplet 500 mg
Berat Badan Sirup 125 mg /5 ml 1 kaplet 1 kaplet
( 1 sendok takar =5 ml) Dijadikan Dijadikan
5 bungkus 10 bungkus
1 hr - <4mg
½ sendok takar 1 bungkus 1 bungkus
(< 3 kg)
4 mg - <2 bln
½ sendok takar 2 bungkus 2 bungkus
(3-4 kg)
2.6 Konseling Bagi Ibu
Konseling diberikan pada Bayi Muda dengan klasifikasi kuning dan hijau
a. Mengajari ibu cara pemberian obat oral di rumah (macam obat, dosis,
cara pemberian )
b. Mengajari ibu cara mengobati infeksi bakteri lokal (tetes mata /salep
tetraciklin/kloramfenikol, mengeringkan telinga dengan bahan penyerap,
luka dimulut dengan gentian violet)
c. Mengajari pemberian oralit
d. Menasehati ibu tentang pemberian ASI : pemberian ASI eksklusif, cara
meningkatkan produksi ASI, posisi yang benar saat meneteki, cara
menyimpan ASI
e. Mengajari ibu cara merawat tali pusat dan menjelaskan jadwal pemberian
imunisasi
f. Menasehati ibu kapan harus segera membawa bayi ke petugas kesehatan
dan kapan kunjungan ulang
g. Menasehati ibu tentang kesehatan dirinya
DAFTAR PUSTAKA