Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KONSEP KEBIDANAN

“OBSERVASI PERAN DAN FUNGSI BIDAN DI KLINIK BIDAN SRI MURYANI”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Konsep Kebidanan

Dosen Pengampu : Rosita Syaripah, S.SiT.,M.Keb

Disusun oleh :

Kelompok 1

Tingkat 1

Miftahul Hasanah S. P17124019021

Nabella Trintan Rahmadani P17124019022

Mulia Putri Egiana P17124019068

Niken Rudiatien P17124019069

Nur Aini P17124019070

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA I

2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Kami panjatkan
puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah tentang “ Antenatal Care”

Dalam menyelesaikan makalah ini kami mendapatkan bantuan dari berbagai sumber, oleh
karena itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua sumber yang turut membantu
penyusunan makalah ini.

Materi yang kami sampaikan dalam makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan,
karena kami juga masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, arahan, koreksi, dan saran
yang membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas kepada pembaca.

Jakarta, 4 Desember 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii


DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Makalah............................................................................................................ 1
1.4 Manfaat Makalah.......................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN MATERI ............................................................................................ 2
BAB III TINJAUAN KASUS.............................................................................................. 7
BAB IV PERBANDINGAN TINJAUAN KASUS DAN TINJAUAN TEORI ............... 10
BAB V PENUTUP................................................................................................................ 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, bidan memiliki beberapa peran dan fungsi.
Seorang bidan dalam melaksanakan tugasnya dapat memilih peran dan fungsi mana yang akan
ia jalankan. Peran dan fungsi bidan tersebut akan menuntun seorang bidan menjadi seorang
bidan yang profesional dalam pekerjaannya.
Pada makalah kali ini kelompok kami akan membuat makalah tentang jenis peran dan
fungsi bidan dengan kasus antenatal care. Kami memilih kasus ini dengan tujuan memberikan
tambahan wawasan dan pemahaman tentang peran dan fungsi bidan pada antenatal care.
Adapun teori tentang peran dan fungsi bidan yang akan kami paparkan sebagai alat
perbandingan antara teori dengan praktik lapangan yang dilakukan oleh bidan.

1.2 Rumusan Masalah


A. Apakah peran dan fungsi bidan?
B. Ada berapa peran dan fungsi bidan?
C. Bagaimana peran dan fungsi bidan yang telah diamati?
D. Mengapa peran dan fungsi bidan dianggap penting dalam praktik kebidanan?

1.3 Tujuan Makalah


 Mengetahui peran dan fungsi bidan
 Menyesuaikan peran dan fungsi bidan pada teori dan praktik
 Memahami peran dan fungsi bidan pada kasus antenatal care

1.4 Manfaat Makalah


Dengan adanya makalah ini kami harapkan dapat memberi manfaat kepada pembaca berupa
:
 Pemahaman mendalam tentang peran dan fungsi bidan
 Mengetahui peran dan fungsi bidan yang ada di masyarakat
 Menambah wawasan pembaca tentang praktik kebidanan
BAB II

TINJAUAN MATERI

2.1 Pengertian Peran, Fungsi dan Wewenang Bidan


a. Peran Bidan
Peran merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai
dengan kedudukan dalam suatu sistem. Dalam melaksanakan profesinya bidan memiliki
peran sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti.
b. Fungsi Bidan
Fungsi merupakan pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan peranannya. Berdasarkan
peran bidan seperti yang dikemukakan di atas,
c. Wewenang bidan
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, bidan diberi wewenang
oleh pemerintah sesuai dengan wilayah pelayanan yang diberikan. Wewenang tersebut
meliputi dua macam yaitu:
1. Wewenang umum Adalah segala tindakan yang dilakukan oleh bidan menjadi
tanggung jawab sendiri
2. Wewenang khusus adalah segala tindakan yang diberikan oleh bidan dalam
memberikan pelayanan kesehatan dibawah pengawasan dokter.
2.2 Jenis peran, fungsi, dan wewenang seorang bidan
A. Peran seorang bidan
1. Peran sebagai pelaksana
Sebagai pelaksana, bidan mempunyai 3 kategori tugas yaitu mandiri, kolaborasi dan
merujuk.
a. TUGAS MANDIRI:
a. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang
diberikan
b. Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pranikah dengan
melibatkan klien
c. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal

2
d. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinannormal
dengan melibatkan klien/keluarga
e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
f. Memberikan asuhan kebidanan pada klien pada masa nifas dengan melibatkan
klien/keluarga
g. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
membutuhkan pelayanan keluarga berencana
h. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan sistem
reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium dan menopause
i. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan Keluarga

b. TUGAS KOLABORASI/KERJASAMA :
a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
dengan fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
b. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan
pertolongan pertama pada keadaan kegawatan yang memerlukan tindakan
kolaborasi
c. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan risiko
tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan
tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
d. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi
dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan
yang mengalami komplikasi, serta kegawatdaruratan yang memerlukan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan
keluarga
f. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi dan yang
mengalami komplikasi, serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi dengan melibatkan keluarga.

3
c. TUGAS KETERGANTUNGAN/MERUJUK:
a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga
b. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada hamil
dengan risiko tinggi dan kegawatdaruratan
c. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa
persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga
d. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam
masa nifas dengan penyulit tertentu dengan kegawatdaruratan dengan
melibatkan klien dan keluarga
e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu
dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan
meibatkan keluarga
f. Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan
klien/keluarga
2. Peran Bidan sebagai Pengelola
a. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk
individu dan keluarga, kelompok khusus, dan masyarakat di wilayah kerja dengan
melibatkan masyarakat/klien
b. Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan program
sektor lain wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader
kesehatan, dan tenaga kesehatan lain yang berada di bawah bimbingan dalam
wilayah kerjanya.
3. Peran Bidan sebagai Pendidik
a. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada individu dan keluarga
dan, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang penanggulangan masalah
kesehatan masyarakat khususnya yang berhubungan dengan kesehatan ibu, anak
dan keluarga berencana
b. Melatih dan membimbing kader termasuk mahasiswa bidan serta membina dukun
di wilayah atau tempat kerjanya

4
4. Peran Bidan sebagai Peneliti
Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara
mandiri maupun secara kelompok
a. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan
b. Menyusun rencana kerja pelatihan
c. Melaksanakan investigasi sesuai rencana
d. Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi
e. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut
f. Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan program
kerja atau pelayanan kesehatan
B. Fungsi Bidan

1. Fungsi Pelaksana
Fungsi bidan sebagai pelaksana mencakup hal-hal sebagai berikut

a. Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, serta masyarakat


khususnya kaum remaja) pada masa praperkawinan.
b. Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal, kehamilan dengan kasus
patologis tertentu, dan kehamilan dengan risiko tinggi.
c. Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu.
d. Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko tinggi.
e. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.
f. Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui.
g. Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan prasekolah
h. Memberi pelayanan keluarga berencana sesuai dengan wewenangnya.
i. Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan sistem reproduksi,
termasuk wanita pada masa klimakterium internal dan menopause sesuai dengan
wewenangnya.
2. Fungsi Pengelola

Fungsi bidan sebagai pengelola mencakup hal-hal sebagai berikut:

5
a. Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu, keluarga,
kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat yang
didukung oleh partisipasi masyarakat.
b. Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit kerjanya.
c. Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
d. Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait dengan
pelayanan kebidanan
e. Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.
3. Fungsi Peneliti
Fungsi bidan sebagai peneliti mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan sendiri atau
berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.

b. Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan keluarga berencana.

6
BAB III
TINJAUAN KASUS

Antenatal care (selanjutnya akan disingkat "ANC") adalah pemeriksaan kehamilan yang
dilakukan oleh dokter atau bidan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik dari
ibu hamil.

Tujuan dilakukan ANC adalah :

 Untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil


 Menghindari resiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan
 Mempersiapkan ibu untuk masa nifas dan pemberian ASI eksklusif

Setiap ibu hamil disarankan untuk melakukan kunjungan antenatal yang komprehensif
dan berkualitas minimal 4 kali, yaitu 1 kali sebelum bulan ke 4 kehamilan, kemudian
sekitar bulan ke 6 kehamilan dan 2 kali kunjungan sekitar bulan ke 8 dan 9 kehamilan.

standar minimal pemeriksaan ANC terdiri dari 10 T yaitu:

1. Timbang berat badan setiap kali kunjungan dan dicatat

2. Ukur Tekanan darah, normalnya 110/80 – dibawah 140/90

3. Nilai status gizi dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas(LILA)

4. Tinggi fundus uteri (puncak rahim): memantau perkembangan janin

5. Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toksoid)

Vaksin TT dilakukan sebanyak 5 kali dengan selang waktu yang berbeda beda

 TT1 : pada saat kunjungan pertama (sedini mungkin pada saat kehamilan)
 TT2 : 4 minggu setelah TT1
 TT3 : 6 bulan setelah TT2
 TT4 : 1 tahun setelah TT3
 TT5 : 1 tahun setelah TT4

6. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

7. Pemberian Tablet zat besi

8. Test Laboratorium (penyakit sifilis, Hepatitis B dan HIV)

9. Tatalaksana kasus
7
10. Temu wicara (konseling) , termasuk perencanaan persalinan

Beberapa pemeriksaan lain yang dapat dilakukan selama kehamilan antara lain
pemeriksaan TORCH yaitu singkatan dari toxoplasma, rubella, cytomegalovirus dan herpes
simpleks virus. Pemeriksaan ini digunakan untuk mengetahui apakah ibu hamil tersebut tidak
pernah terinfeksi, pernah terinfeksi ataupun sedang terinfeksi dengan penyakit tersebut.

saran – saran yang dapat dilakukan dalam mencegah penyakit TORCH adalah:

1. Makan makanan bergizi.

2. Melakukan pemeriksaan TORCH sebelum kehamilan.

3. Melakukan vaksinasi guna mencegah penyakit TORCH.

4. Makan makanan yang matang.

5. Periksa kandungan secara teratur.

6. Jaga kebersihan tubuh.

7. Hindari kontak dengan penderita penyakit TORCH.

Kasus antenatal care ini tentu banyak terjadi di masyarakat, tidak terkecuali pada bidan praktik
mandiri yang sering kali mendapat kunjungan dari ibu yang ingin periksa kehamilan. Salah satu
kasus yang kami temu di Klinik Bidan Sri Muryani ialah
1. Ny.E, G2P1A0 hamil, UK.6mg. ibu datang dengan suaminya Tn.A, Ibu mengalami keluhan
mual, HPHT 15-10-2019 dan TPnya 22-7-2020. Pemeriksaan yang dilakukan:
TD : 90/60 mmHg
BB : 53,9 kg
Belum dilakukan pemeriksaan perut karena kehamilanan masih kecil.
Asuhan kebidanan :
Menginformasikan bahwa mual yang ibu rasakan diusia kehamilan muda sangatlah wajar, karena
gabungan dari perubahan-perubahan pada fisik dan hormon dalam tubuh wanita selama kehamilan.
Setelah itu, bidan memberikan asam folat yang diminum 1x1 hari yang berguna untuk kecerdasan
otak bayi. Diminum selama 30 hari. Ibu akan mengalami efek samping yaitu mual.
Ibu tidak diperbolehkan makan pedas terlalu sering, buah nanas, duren, nangka. Dan jangan terlalu
sering makan fast food.

8
2. Ny. Y, U.37th. G2P1A0 hamil UK.25mg. Ibu datang ke bpm sendiri. Ibu mengalami keluhan
pusing, pemeriksaan yang dilakukan :
TD : 90/60 mmHg
BB : 51,7 kg

S : 36,5 °C
Pemeriksaan detak jantung janin menggunakan Doppler, ibu juga melakukan penyuntikan IM
(Intra Muskular) TD1.
Asuhan kebidanan :
Menginformasikan kepada pasien untuk mengkonsumsi buah-buahan dan minum teh untuk
menaikan tekanan darah.

3. Ny.S, U.33th. G3P2A1 hamil UK.37mg. Ibu datang dengan suami Tn.W, Ibu tidak mengalami
keluhan, pemeriksaan yang dilakukan :
TD : 125/77 mmHg
BB : 70,4 kg
Pemeriksaan detak jantung janin menggunakan Doppler.
Asuhan kebidanan :
Disarankan untuk tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat.

9
BAB IV
PERBANDINGAN TINJAUAN TEORI DENGAN TINJAUAN
KASUS

Pada praktik kami kali ini, Klinik Bidan Sri Muryani merupakan tempat bidan praktik mandiri.
Adapun di klinik ini bidan yang berperan sebagai pengelola dan pelaksana.
 Peran sebagai pelaksana
Sebagai pelaksana, bidan mempunyai 3 kategori tugas yaitu mandiri, kolaborasi dan
merujuk.
a. TUGAS MANDIRI:
a. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang
diberikan
b. Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pranikah dengan
melibatkan klien
c. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal
d. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinannormal
dengan melibatkan klien/keluarga
e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
f. Memberikan asuhan kebidanan pada klien pada masa nifas dengan melibatkan
klien/keluarga
g. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
membutuhkan pelayanan keluarga berencana
h. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan sistem
reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium dan menopause
i. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan Keluarga

b. TUGAS KOLABORASI/KERJASAMA :
d. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
dengan fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.

10
e. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan
pertolongan pertama pada keadaan kegawatan yang memerlukan tindakan
kolaborasi
f. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan risiko
tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan
tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
g. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi
dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
h. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan
yang mengalami komplikasi, serta kegawatdaruratan yang memerlukan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan
keluarga
i. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi dan yang
mengalami komplikasi, serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi dengan melibatkan keluarga.

c. TUGAS KETERGANTUNGAN/MERUJUK:
a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga
b. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada hamil
dengan risiko tinggi dan kegawatdaruratan
c. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa
persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga
d. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam
masa nifas dengan penyulit tertentu dengan kegawatdaruratan dengan
melibatkan klien dan keluarga
e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu
dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan
meibatkan keluarga

11
f. Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan
klien/keluarga
 Peran Bidan sebagai Pengelola
a. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk
individu dan keluarga, kelompok khusus, dan masyarakat di wilayah kerja dengan
melibatkan masyarakat/klien
b. Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan program
sektor lain wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader
kesehatan, dan tenaga kesehatan lain yang berada di bawah bimbingan dalam
wilayah kerjanya.
1. Fungsi Pelaksana
Fungsi bidan sebagai pelaksana mencakup hal-hal sebagai berikut

g. Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, serta masyarakat


khususnya kaum remaja) pada masa praperkawinan.
h. Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal, kehamilan dengan kasus
patologis tertentu, dan kehamilan dengan risiko tinggi.
i. Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu.
j. Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko tinggi.
k. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.
l. Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui.
m. Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan prasekolah
n. Memberi pelayanan keluarga berencana sesuai dengan wewenangnya.
o. Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan sistem reproduksi,
termasuk wanita pada masa klimakterium internal dan menopause sesuai dengan
wewenangnya.

2. Fungsi Pengelola

Fungsi bidan sebagai pengelola mencakup hal-hal sebagai berikut:

12
g. Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu, keluarga,
kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat yang
didukung oleh partisipasi masyarakat.
h. Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit kerjanya.
i. Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
j. Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait dengan
pelayanan kebidanan
k. Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.

Pada kasus bidan memberikan asuhan :


1. Menginformasikan bahwa mual yang ibu rasakan diusia kehamilan muda sangatlah
wajar, karena gabungan dari perubahan-perubahan pada fisik dan hormon dalam tubuh
wanita selama kehamilan. Setelah itu, bidan memberikan asam folat yang diminum 1x1
hari yang berguna untuk kecerdasan otak bayi. Diminum selama 30 hari. Ibu akan
mengalami efek samping yaitu mual.
Ibu tidak diperbolehkan makan pedas terlalu sering, buah nanas, duren, nangka. Dan
jangan terlalu sering makan fast food.
2. Menginformasikan kepada pasien untuk mengkonsumsi buah-buahan dan minum teh
untuk menaikan tekanan darah.
3. Disarankan untuk tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat

Pada pengamatan kami, bidan telah melakukan asuhan sesuai dengan fungsi dan peran
bidan sebagai pelaksana dan pengelola.

13
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Antenatal care (selanjutnya akan disingkat "ANC") adalah pemeriksaan kehamilan yang
dilakukan oleh dokter atau bidan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik dari ibu hamil.
standar minimal pemeriksaan ANC terdiri dari 10 T yaitu: timbang,tekanan darah, tinggi fundus
uteri, imunisasi TT, tentukan prensentasi janin dan denyut jantung janin, tablet zat besi, test
labolatorim, tatalaksana kasus, dan temuwicara.
Saran
Sebaiknya ibu hamil melakukan standar minimal pemeriksaan ANC dan setiap ibu hamil
disarankan untuk melakukan kunjungan antenatal yang komprehensif dan berkualitas minimal 4
kali, yaitu 1 kali sebelum bulan ke 4 kehamilan, kemudian sekitar bulan ke 6 kehamilan dan 2 kali
kunjungan sekitar bulan ke 8 dan 9 kehamilan.

14

Anda mungkin juga menyukai