Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Dosen pengampu:
Dr.Lenny Irmawaty Sirait,SST.,M.Kes

Disusun oleh :

Dela Suci Pratiwi 201560411004


Nabilla Huda 201560411020

PROGRAM S1 KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA
BEKASI 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “perempuan dan anak
dengan kondisi rentan (vulderable womwn and child) ” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah . Makalah ini ditulis dari hasil
penyusunan data-data yang kami peroleh dari beberapa buku dan situs blog di internet. Tak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah asuhan kebidanan pada perempuan
dengan kondisi rentan atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini, sehinggadapat
diselesaikan dengan semestinya.Selanjutnya kami menyadari bahwa makalah ini belum
sepenuhnyasempurna. Sehingga saya mengharapkan kritik serta saran yang membangunguna
menambah kualitas serta mutu dari makalah tersebut.kami berharap semoga makalah ini dapat
menambah ilmu dan wawasan kita semua.

Bekasi,24 februari 2023


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................5
C. TUJUAN......................................................................................................................................5
D. MANFAAT.................................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAAN.....................................................................................................................................6
A. Pengetahuan dan Keterampilan Kebidanan pada Kehamilan, Persalinan, Kelahiran dan Nifas
Normal pada Setting Rumah Sakit...................................................................................................6
B. Komunikasi efektif pada kehamilan, kelahiran, nifas pada setting komunitas dan RS...............6
BAB III....................................................................................................................................................18
PENUTUP................................................................................................................................................18
KESIMPULAN..............................................................................................................................18
DAFTAR PUSAKA.......................................................................................................................19

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. RUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN

D. MANFAAT

3
BAB II

PEMBAHASAAN

1. Pengetahuan dan Keterampilan Kebidanan pada Kehamilan, Persalinan,


Kelahiran dan Nifas Normal pada Setting Komunitas dan Rumah Sakit
a. Tugas Dan Tanggung Jawab Bidan pada Kehamilan, Persalinan,
Kelahiran dan Nifas Normal Di Komunitas
1) Tugas utama bidan di komunitas
Melakukan pengolahan pelayanan ibu hamil, nifas dan laktasi
bagi bayi dan balita
a. Mengidentifikasi status ibu dan anak
b. Melakukan pertolongan persalinan di rumah dan polindes
c. Mengelola polindes
d. Melaksanakan kunjungan rumah pada ibu hamil, nifas, dan
loktasi bayi serta balita
e. Melakukan penggerakan dan pembinaan peran serta masyarakat
f. Untuk menolong upaya-upaya kesehatan ubu dan anak
g. Melaksanakan penyuluhan dan konseling kesehatan
h. Melaksanakan pencatatan dan pelapukan

2) Tugas tambahan bidan di komunitas


a. Melakukan pemantauan KIA dengan menggunakan
plus-KIA
b. Melaksanakan pelatihan dan pembinaan dukun bayi
c. Mengelola dan memberikan obat-obatan sesuai dengan
kewenangannya Menggunakan teknologi kebidanan tepat guna

3) Tanggung jawagb bidan di komunitas


a. Menjaga agar pengetahuannya tetap up-to-date. Terus
mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan
kemahirannya agar bertambah luas serta mencakup semua
aspek dari peran seorang bidan

4
b. Mengenali batas-batas pengetahuan, keterampilan pribadinya
dan tidak berupaya melampaui wewenangan dalam praktek
kliniknya
c. Menerima tanggung jawab untuk mengambil keputusan serta
konsekwensi dari keputusan itu
d. Berkomunitas dengan pekerja kesehatan professional lainnya
(bidan, Dokter, dan Bidan) dengan bias hormat dan martabat
e. Memelihara kerja sama yang baik dengan staf kesehatan dan
rumah sakit pendukung untuk memastikan sistem penyuluhan
yang optimal
f. Kegiatan memantau mutu, yang bisa mencakup penilaian
sejawat, pendidikan berkesinambungan, kaji ulang kasus-
kasus, dan audit maksimal / perinatal
g. Bekerja sama dengan masyarakat dimana ia berpantau
meningkatkan aksis dan mutu asuhan kesehatan
h. Menjadi bagian dari upaya untuk meningkat status wanita
serta kondisi hidup mereka serta menghilangkan prakte-
praktek kultur yang sudah terbukti merugikan kaum wanita

b. Pengetahuan dan Keterampilan Kebidanan pada Kehamilan,


Persalinan, Kelahiran dan Nifas Normal pada Setting Rumah
Sakit
1) Tanggung Jawab Bidan Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan
Bidan memegang tanggung jawab penuh dalam pelayanan
kesehatan di masyarakat. Sebagai tenaga professional, bidan
memikul tanggung jawab dalam melaksanakan tugas seorang
bidan harus dapat mempertahankan tanggung jawabnya dalam
pelayanannya.Tanggung jawab bidan dalam sistem pelayanan
antara lain:

2) Tanggung jawab terhadap peraturan perundang-undangan


Bidan adalah salah satu tenaga kesehatan. Peraturan tenaga
kesehatan ditetapkan didalam undang-undang dan peraturan
pemerintah. Tugas dan kewenangan bidan serta ketentuan yang
5
berkaitan dengan kegiatan praktik bidan diatur didalam
peraturan atau keputusan menteri kesehatan.Kegiatan praktek
bidan dikontrak oleh peraturan tersebut. Bidan harus dapat
mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan yang
dilakukannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

3) Tanggung jawab terhadap pengembangan kompetensi


Setiap bidan memiliki tanggung jawab memelihara kemampuan
profesionalnya. Oleh karena itu, bidan harus selalu
meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dengan
mengikuti pelatihan, pendidikan berkelanjutan, seminar, serta
pertemuan ilmiah lainnya.

4) Tanggung jawab terhadap penyimpanan catatan kebidanan


Setiap bidan diharuskan mendokumentasikan kegiatannya
dalam bentuk catatan tertulis. Catatan bidan mengenai pasien
yang dilayaninya dapat di pertanggungjawabkan bila terjadi
gugatan. Catatan yang dilakukan bidan dapat digunakan
sebagai bahan laporan untuk disampaikan kepada atasannya.

5) Tanggung jawab terhadap keluarga yang dilayani Bidan


memiliki kewajiban memberi asuhan kepada ibu dan anak yang
meminta pertolongan kepadanya. Ibu dan anak merupakan
bagian dari keluarga. Oleh karena itu, kegiatan bidan sangat
erat kaitannya dengan keluarga. Tanggung jawab bidan tidak
hanya pada kesehatan ibu dan anak, tetapi juga menyangkut
kesehatan keluarga. Bidan harus dapat mengidentifikasi
masalah dan kebutuhan keluarga serta memberi pelayanan
dengan tepat dan sesuai dengan kebutuhan keluarga. Pelayanan
yang membutuhkan keselamatan, kepuasan, dan kebahagiaan
selama masa hamil atau melahirkan. Oleh karena itu, bidan
harus mengerahkan segala kemampuan pengetahuan, sikap, dan

6
perilakunya dalam memberi pelayanan kesehatan keluarga yang
membutuhkan.

6) Tanggung jawab terhadap profesi


Bidan harus menerima tanggung jawab keprofesian yang
dimilikinya. Oleh karena itu, ia harus mematuhi dan berperan
aktif dalam melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan
kewenangan dan standar keprofesian.

7) Uraian Tugas Bidan di Rumah Sakit


Bidan harus ikut serta dalam kegiatan organisasi bidan dan
badan resmi kebidanan. Untuk mengembangkan kemampuan
profesiannya, bidan haru mencari informasi tentang
perkembangan kebidanan melalui media kebidanan, seminar,
dan pertemuan ilmiah lainnya. Semua bidan harus menjadi
anggota organisasi bidan. Bidan memilki hak mengajukan suara
dan pendapat tentang profesinya.

8) Uraian Tugas Bidan Pelaksana di ruang bersalin


Tugas Pokok : Melaksanakan Asuhan Kebidanan di Kamar
Bersalin Uraian Tugas :

 Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas


pengganti secara lisanmaupun tertulis, pada saat
penggantian dinas.
 Menyiapkan fasilitas dan lingkungan untuk kelancaran
pelayanan danmemudahkan pasien dalam menerima
pelayanan.
 Melaksanakan teknik aseptic dan antiseptik
 Menerima pasien yang akan bersalin atau tindakan yang
terkait dengankebidanan dan kandungan, sesuai
prosedur dan kebijakan yang berlakudi Ruma Sakit

7
 Mengkaji kebutuhan pasien dan masalah kesehatan,
sesuai batas kemampuannya dengan cara ; melakukan
anamnesa, melakukan pemeriksaan yang meliputi :
a) Pemeriksaan fsik
b) Pemeriksaan obsterik & 'nspeksi & Palpasi &
pemeriksaan (alam
c) Melakukan tindakan kedaruratan sebelum dokter
datang sesuai keadaandan kebutuhan pasien
meliputi
d) P e nd a r ah a n pa d a ke h a mil a n ) b e rs ali n
e) Keracunan kehamilan
f) Kemudian segera melaporkan tindakan yang telah
dilakukan kepadadokter penanggung jawab pasien
tsb.
 Membantu merujuk pasien ke rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan
lebih lengkap.
 Memberi bimbingan persalinan sesuai kondisi dan kebutuhan pasien.
 Memberi pertolongan persalinan normal
 Melaksanakan tindakan kebidanan sesuai dengan batas kemampuan
 Merawat dan meneliti bayi baru lahir, dan mencatat identitasnya
 Memindahkan ibu dan bayinya ke ruang rawat disertai petunjuk
 tindak keperawatan dan program pengobatan selantutnya secara lisan
maupuntertulis
 Memantau dan menilai keadaan pasien tentang; Proses persalinan, Keadaan
bayi/, Keadaan plasenta, Perdarahan sesudah persalinan

c. Penyelenggaraan Praktek Kebidanan


1. Bidan dalam menjalankan prakteknya harus :
a. Memiliki tempat dan ruangan praktek yang memenuhi
persyaratan kesehatan
b. Menyediakan tempat tidur untuk persalianan 1 (satu)
maksimal 5 (lima) tempat tidur
c. Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan
melaksanakan prosedurnya tetap (protap) yang berlaku
8
d. Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peraturan
yang berlalu
2. Bidan yang menjalankan praktek harus mencantumkan surat
izin praktek bidannya atau fotocopy izin praktek bidannya atau
fotocopy izin prakteknya diruang praktek atau tempat yang
mudah dilihat
3. Bidan dalam prakteknya menyediakan lebih dari 5 tempat tidur
harus memperkerjakan tenaga bidan yang lain memiliki SIPB
untuk membantu tugas pelayanannya
4. Bidan yang menjalankan praktek harus mempunyai peralatan
minimal sesuatu dengan ketentuan yang berlalu dan harus
tersedia tempat prakteknya
5. Peralatan yang wajib dimiliki dalam menjalankan praktek bidan
sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan
6. Dalam menjalankan tugas bidan haru senantiasa
mempertahankan dan meningkatkan keterampilan prosesnya
antara lain dengan :
a. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
atau saling tukar informasi dengan sesama bidan
b. Mengikuti kegiatan akademis dan pelatihan sesuai
dengan bidang tugasnya baik yang diselenggarakan
oleh pemerintah maupun oleh organisasi prosesi
c. Memelihara dan mearawat peralatan yang
digunakan untuk praktek agar tetap siap dan
berfungsi dengan baik

2. Komunikasi efektif pada kehamilan, kelahiran, nifas pada setting


komunitas dan RS
a. Komunikasi efektif pada kehamilan
Kehamilan memberikan perubahan baik secara fisiologis maupun
psikologis bagi ibu hamil. Perubahan-perubahan yang bersifat
fisiologis misalnya; pusing, mual, tidak nafsu makan, BB bertambah
dan sebagainya. Sedangkan perubahan psikologis yang menyertai ibu

9
hamildiantaranya; ibu menjadi mudah tersinggung, bangga dan
bergairah dengan kehamilannya dan sebagainya.
Adapun pelaksanaan Komunikasi bagi ibu hamil, bidan
diharapkan :
a) mampu melaksanakan asuhan dan tindakan
pemeriksaan, pendidikan kesehatan dan segala bentuk
pelayanan kebidanan ibu hamil;
b) dengan adanya Komunikasi terapeutik diharapkan dapat
meredam permasalahan psikososial yang berdampak
negatif bagi kehamilan;
c) membantu ibu sejak pra konsepsi untuk
mengorganisasikan perasaannya, pikirannya untuk
menerima dan memelihara kehamilannya.

b. komunikasi efektif pada kelahiran


Persalinan merupakan hal yang fisiologis yang dialami oleh
setiap wanita dan setiap individu berbedabeda. Perubahan fisiologis
pada ibu bersalin diantaranya: terjadi kontraksi uterus, otot-otot
pangggul dan jalan lahir mengalami pemekaran, dsb. Sedangkan
perubahan psikologis yang sering terjadi pada ibu bersalin adalah rasa
cemas pada kondisi bayinya saat lahir, kesakitan saat kontraksi dan
nyeri, ketakutan saat melihat darah, dsb. Pelaksaanaan Komunikasi
pada saat ini, tidak hanya ditujukan pada ibu yang akan melahirkan,
tetapi juga pada pemdamping ibu. Dalam hal ini, dapat suami ataupun
keluarga yang laiinya. Komunikasi ini ditujukan untuk memberikan
dukungan/ motivasi moral baik untuk ibu maupun keluarga.
Komunikasi ibu bersalin difokuskan pada teknik saat bersalin dengan
menerapkan asuhan sayang ibu, penyampaian pesan diberikan secara
jelas dan memberikan rasa nyaman.

c. Komunikasi efektif pada masa nifas


Ibu setelah melahirkan akan mengalami fase ini yaitu fase ibu
nifas. Ibu nifas juga mengalami perubahan-perubahan yang bersifat
fisiologis maupun psikologis. Oleh karena itu, diperlukan juga
10
Komunikasi pada saat nifas. Perubahan fisiologis pada ibu nifas
meliputi: proses pengembalian fungsi rahim, keluarnya lochea, dsb.
Sedangkan perubahan psikologis meliputi: perasaan bangga setelah
melewati proses persalinan, bahagia bayi telah lahir sesuai dengan
harapan, kondisi-kondisi yang membuat ibu sedih saat nifas (keadaan
bayi tidak sesuai harapan, perceraian, dsb). Pelaksanaan Komunikasi
yang dilakukan bidan pada ibu nifas harus memperhatikan kestabilan
emosi ibu, arah pembicaraan terfokus pada penerimaan kelahiran
bayi, penyampaian informasijelas dan mudah dimengerti oleh ibu dan
keluarga, dsb.

BAB III

11
PENUTUP

KESIMPULAN

Komunikasi Pada Ibu Nifas Ibu setelah melahirkan akan mengalami fase ini
yaitu fase ibu nifas. Ibu nifas juga mengalami perubahan-perubahan yang bersifat
fisiologis maupun psikologis. Oleh karena itu, diperlukan juga Komunikasi pada saat
nifas. Perubahan fisiologis pada ibu nifas proses pengembalian fungsi rahim,
keluarnya lochea, dsb. Sedangkan perubahan psikologis perasaan bangga setelah
melewati proses persalinan, bahagia bayi telah lahir sesuai dengan harapan, kondisi-
kondisi yang membuat ibu sedih saat nifas (keadaan bayi tidak sesuai harapan,
perceraian,

DAFTAR PUSAKA

 Uripni,Charistina Lia,dkk. 2003. Komunikasi Kebidanan. Jakarta: EGC.


 Yulifah, rita. 2009. Komunikasi dan konseling dalam kebidanan. Jakarta :
Salemba.
 Andriana, E. (2013). Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan Metode Relaksasi
Hypnobirthing. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer.
 Astuti, K. E. W., Rahayu, R. D., & Mulyani, N. H. S. (2016). Pengaruh Terapi
Musik Instrumentalia Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan Kala
I Aktif di Bidan Praktek Mandiri Ngemplak Boyolali. Jurnal Kebidanan Dan
Kesehatan Tradisional,

12

Anda mungkin juga menyukai