Anda di halaman 1dari 10

PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

“KOMPETENSI DUKUN BERSALIN SEBAGAI MITRA BIDAN”

DOSEN PENGAMPUH :
Udin Mustakim, SKM., MPH

DISUSUN OLEH :
Asmaria (PO7124318006)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


DIV KEBIDANAN TINGKAT 3A
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah pada Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat
semester ke-5 mengenai “KOMPETENSI DUKUN BERSALIN SEBAGAI
MITRA BIDAN” yang telah membawa penulis pada suatu pemahaman yang
lebih mendalam mengenai materi tersebut.

Dengan tugas ini diharapkan pembaca mampu untuk lebih mengerti


mengenai kebijakan dan program-program dalam pembangunan kesehatan
nasional, provinsi, dan daerah. Penulis menyadari bahwa penyelesaian tugas
makalah ini berkat pengawasan dan bimbingan para pengajar dan orang-orang
disekeliling dalam memberikan pengarahan bagi penulis dalam menyusun
makalah ini.Untuk itu penulis sangat berterima kasih atas bantuan dan perhatian
untuk semuanya.
Semoga apa yang dipaparkan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca dan menambah wawasan kita semua.

Palu, 5 November 2020

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR······························································· i
DAFTAR ISI·········································································· ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang···································································· 1
B. Rumusan Masalah································································ 2
C. Tujuan Makalah ··································································2

BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi Dukun ···································································3
B. Kemitraan Bidan dan dukun ··················································3
C. Peran dukun dalam implementasi kemitraan bidan………………….. 4
D. Peran serta Dukun Bayi dalam Kebidanan Komunitas……………….4

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ·······································································6
B. Saran················································································6

DAFTAR PUSTAKA································································7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemitraan bidan dan dukun menempatkan bidan sebagai penolong
persalinan dan mengalihfungsikan peran dukun dari penolong persalinan
menjadi mitra bidan dalam perawatan ibu dan bayi pada aspek non
medisya. Dalam pola kemitraan bidan dengan dukun berbagai elemen
masyarakat yang ada dilibatkan sebagai unsur yang dapat memberikan
dukungan dalam kesuksesan pelaksanaan kegiatan ini. Tujuan dari
kegiatan ini adalah meningkatkan rujukan persalinan, pelayanan antenatal,
nifas dan bayi oleh dukun ke tenaga kesehatan yang kompeten,
meningkatkan alih peran dukun dari penolong persalinan menjadi mitra
bidan dalam merawat ibu nifas dan bayinya, dan meningkatkan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi bidan. (Depkes RI,
2008).
Dukun bayi merupakan orang yang dianggap terampil dan dipercaya
oleh masyarakat untuk menolong persalinan dan perawatan ibu dan anak
sesuai kebutuhan masyarakat. Keterampilan dukun bayi pada umumnya
didapat melalui sistem magang. Anggapan dan kepercayaan masyarakat
terhadap ketrampilan dukun bayi berkaitan pula dengan sistem nilai
budaya masyarakat, sehingga dukun bayi pada umumnya diperlakukan
sebagai tokoh masayarakat setempat. Secara tradisional dukun bayi
terampil dalam hal pertolongan persalinan dan perawatan kesehatan ibu
dan anak. Namun demikian keterampilan tersebut bukan didasarkan pada
ilmu pengetahuan yang didapatkan dari pendidikan akan tetapi dari
kebiasaan. (Depkes RI. 1993). Sedangkan tugas pokok bidan desa adalah
memelihara dan melindungi masyarakat di wilayah kerjanya berdasarkan
prioritas masalah yang dihadapi dan yang sesuai dengan kewenangan yang
diberikan. Sedangkan tugas bidan desa secara khusus adalah bertanggung
jawab terhadap program Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) termasuk
keluarga berencana. (Istiarti, T. 1998).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan dukun?
2. Apa yang dimaksud dengan kemitraan bidan dan dukun ?
3. Apa saja peran dukun ?
4. Apa saja peran serta Dukun Bayi dalam Kebidanan Komunitas?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu dukun
2. Untuk mengetahui kemitraan bidan dan dukun
3. Untuk mengetahui peran dukun
4. Untuk mengetahui peran serta Dukun Bayi dalam Kebidanan
Komunitas
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi
Dukun bayi adalah seorang anggota masyarakat pada umumnya
seorang wanita yang mendapat kepercayaan serta memiliki ketrampilan
menolong persalinan secara turun temurun,belajar secara praktis atau
secara lain yang menjurus kearah peningkatan ketrampilan tersebut serta
memiliki tenaga kesehatan.
Pembinaan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang
masyarakat pemerintah dalam rangka meningkatkan ketrampilan dan
mempersempit kewenangan sesuai dengan fungsi dan tugasnya.

B. Kemitraan Bidan dan dukun


Kemitraan bidan dengan dukun adalah suatu bentuk kerjasama
bidan dengan dukun yang saling menguntungkan dengan prinsip
keterbukaan, keseteraan, dan kepercayaan dalam upaya untuk
menyelamatkan ibu dan bayi, dengan menempatkan bidan sebagai
penolong persalinan dan mengalihfungsikan dukun dari penolong
persalinan menjadi mitra dalam merawat ibu dan bayi pada masa nifas,
dengan berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat antara bidan dengan
dukun, serta melibatkan seluruh unsur/elemen masyarakat yang ada.
Kemitraan antara bidan dan dukun dituangkan dalam kesepakatan
secara tertulis antara kedua pihak dan sekurang-kurangnya diketahui oleh
Kepala Desa/Lurah setempat. Standar Operasional Pelayanan (SOP)
Kemitraan dukun dengan bidan Bidan mendata dan memetakan dukun dan
ibu hamil di wilayah kerja berkoordinasi dengan lintas sektor di kelurahan
dalam pelaksanaan kegiatan melaksanakan pembinaan dukun dengan
mengundang dukun ke Puskesmas, atau bidan melakukan kunjungan
kerumah dukun melaksanakan kegiatan. Dukun akan mengirim ibu hamil,
ibu bersalin, ibu nifas dan bayi ke puskesmas. Bidan melakukan evaluasi
kegiatan program kemitraan bidan dengan dukun membuat laporan untuk
Dinas Kesehatan.

C. Peran dukun dalam implementasi kemitraan bidan


1. Peran dukun bayi pada periode kehamilan
a. Melakukan pendekatan pada ibu hamil seperti memotivasi ibu
hamil untuk periksa ke bidan dan mengantar ibu hamil yang
tidak mau periksa ke bidan.
b. membantu bidan dalam pemeriksaan ibu hamil.
c. melakukan ritual keagamaan/tradisional yang sehat sesuai
tradisi setempat bila keluarga meminta (contoh : acara 7
bulanan)

2. Peran dukun pada periode persalinan


a. Mempersiapkan calon ibu bersalin ke bidan seperti mengantar
calon ibu bersalin ke bidan.
b. mengingatkan keluarga menyiapkan alat transportasi untuk
pergi ke bidan
c. mempersiapkan sarana prasarana persalinan aman seperti air
bersih dan kain bersih.

D. Peran serta Dukun Bayi dalam Kebidanan Komunitas


1. Memberitahu ibu hamil untuk bersalin di tenaga kesehatan.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah persalinan yang
aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan diantaranya bersalin
dengan bidan karena bidan :
a. Bisa menilai secara tepat bahwa persalinan sudah dimulai dan
dapat memberikan pelayanan dan pemantauan yang memadai
dengan memperhatikan kebutuhan ibu selama proses
persalinan berlangsung.
b. Dapat melakukan pertolongan persalinan yang aman.
c. Bidan melakukan pengeluaran plasenta dengan peregangan tali
pusat dengan benar.
d. Bidan mengenali secara tepat tanda – tanda gawat janin dan
tanda bahaya dalam persalinan sehingga dapat melakukan
rujukan secara tepat.
2.      Mengenali tanda bahaya pada kehamilan persalinan nifas dan
rujukannya
3.      Pengenalan dini tetanus neonatorum BBL dan rujukanya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
. Dalam pola kemitraan bidan dengan dukun berbagai elemen
masyarakat yang ada dilibatkan sebagai unsur yang dapat memberikan
dukungan dalam kesuksesan pelaksanaan kegiatan ini. Tujuan dari
kegiatan ini adalah meningkatkan rujukan persalinan, pelayanan
antenatal, nifas dan bayi oleh dukun ke tenaga kesehatan yang
kompeten, meningkatkan alih peran dukun dari penolong persalinan
menjadi mitra bidan dalam merawat ibu nifas dan bayinya, dan
meningkatkan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi bidan.

B. Saran
Saya yakin makalah ini masih banyak kekurangan – kekurangan
yang perlu disempurnakan. Oleh karena itu saya sangat berterima kasih
apabila para pembaca dan dosen pembimbing menyampaikan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk perbaikan isi makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan dapat
menambah wawasan.
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.uin-suka.ac.id/17039/1/11540051_bab-i_iv-atau-v_daftar-
pustaka.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/246857-bentuk-kemitraan-bidan-dan-
dukun-bayi-da-1369c6da.pdf

Anda mungkin juga menyukai