Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Kompetensi Bidan dan Praktik profesional

Bidan berdasarkan kode etik profesi bidan

Oleh :

Ghauri Apriani Santosa

Nur Hazizah

Program Studi D-III Kebidanan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


KALIMANTAN TIMUR 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kompetensi Bidan dan
Praktik profesional bidan berdasarkan kode etik profesi bidan”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Konsep Kebidanan.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Kompetensi Bidan
dan Praktik profesional bidan berdasarkan kode etik profesi bidan bagi kami dan
para pembaca makalah ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikan makalah ini.

Penulisan menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna karena keterbatas
ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Balikpapan, Agustus 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................

A. Latar Belakang .....................................................................................


B. Rumusan Masalah ................................................................................
C. Manfaat Penulisan Makalah ................................................................
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................
A. Mengetahui tentang kompetensi bidan dan praktik
bidan profesional..................................................................................
B. Mengetahui Apa itukompetensi bidan .................................................
BAB III PENUTUP ........................................................................................
A. Kesimpulan .........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebelum mempelajari tentang filosofi kebidanan, marilah kita tinjau kembali


tentang definisi Bidan. Menurut ICM (International Confederation of Midwives)
dan FIGO (Federation of international Gynecologist and Obstetrian) “Bidan
adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan bidan yang diakui oleh
negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi ijin untuk melaksanakan praktik
kebidanan di negara itu “

Bidan harus mampu memberikan supervisi, asuhan, dan memberikan nasehat


yang dibutuhkan kepada wanita selama hamil, persalinan dan nifas, memimpin
persalinan atas tanggung jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir, dan
anak. Asuhan ini termasuk dalam tindakan preventif, pendeteksian kondisi
abnornmal pada ibu dan bayi, dan mengupayakan bantuan medis serta
melaksanakan pertolongan gawat darurat pada saat tidak hadirnya tenaga medik
lainnya Ada beberapa pengertian lainnya tentang Bidan, salah satunya menurut
Permenkes No.572/Menkes/Per/VI/1996 menyebutkan : “Bidan adalah seseorang
wanita yang telah megikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan yang telah diakui
pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku “Definisi
bidan menurut Ikatan Bidan Indonesia (IBI,2006) “Bidan adalah seorang wanita
yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan yang telah diakui pemerintah
dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku dan diberi ijin secara sah
untuk melaksanakan praktik”. Dari pengertian tersebut dapat kita lihat bahwa
pengertian bidan di Indonesia dengan pengertian bidan secara Internasional
memiliki satu ciri khas dimana bidan di Indonesia sesuai dengan sosio kultural
masyarakat Indonesia, bidan di Indonesia adalah seorang wanita.

Rumusan Masalah
1. mengetahui tentang kompetensi bidan dan praktik profisional
2. Mengetahui pengetahuan dan prilaku

Manfaat Penulisan Masalah

Manfaat penyusunan Standar Kompetensi Bidan adalah: Bidan


Pedoman dalam pelaksanaan praktik kebidanan, Alat ukur kemampuan
diri. Organisasi Profesi Standarisasi kompetensi Bidan, Dasar referensi
pengembangan profesi bidan.
BAB II
PEMBAHASAN

Praktik Kebidanan adalah asuhan yang diberikan oleh bidan secara


mandiri baik pada perempuan yang menyangkut proses reproduksi, kesejahteraan
ibu dan janin / bayinya, masa antara dalam lingkup praktik kebidanan juga
termasuk pendidikan kesehatan dalam hal proses reproduksi untuk keluarga dan
komunitasnya. Kompetensi dan wewenang bidan Indonesia terdiri atas
Kompetensi 1-9 dan wewenang bidan sesuai pasal 18 Kepmenkes RI No. 900/
Menkes/SK/VII/2002. Pengetahuan umum, keterampilan, dan perilaku yang
berhubungan dengan ilmu-ilmu sosial, kesehatan masyarakat dan kesehatan
profesional. Pengetahuan Umum, Ketrampilan dan Perilaku yang Berhubungan
dengan Ilmu-ilmu Sosial, Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Profesional
Kompetensi Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan ketrampilan dari
ilmu-ilmu sosial, kesehatan masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari
asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir
dan keluarganya.

Pra Konsepsi, KB dan Ginekologi Kompetensi Bidan memberikan asuhan yang


bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya dan
pelayanan menyeluruh di masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan
kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi
orangtua.

Asuhan Konseling Selama Kehamilan Kompetensi Bidan memberi asuhan


antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan
yang meliputi: deteksi dini, pengobatan atau rujukan.

Asuhan Selama Persalinan dan Kelahiran Kompetensi bidan memberikan asuhan


yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat selama persalinan,
memimpin suatu persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi
kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya
yang baru lahir.
Asuhan pada Ibu Nifas dan Menyusui

Kompetensi bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu
tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat.

Asuhan pada Bayi Baru Lahir Kompetensi bidan memberikan asuhan yang
bermutu tinggi, komprehensif pada bayi baru lahir sehat sampai dengan 1 bulan.

Asuhan pada Bayi dan Balita Kompetensi bidan memberikan asuhan yang
bermutu tinggi, komprehensif pada bayi dan balita sehat (1 bulan – 5 tahun).

Kebidanan Komunitas Kompetensi bidan merupakan asuhan yang bermutu tinggi


dan komprehensif pada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya
setempat.

Asuhan pada Ibu/Wanita dengan Gangguan Reproduksi Kompetensi


melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan gangguan sistem
reproduksi.

Profesional bidan Jabatan profs.adalah: seseorang yang terampil/cakap dalam


kerjanya & menguasai visi yg mendasar keterangan yang menyangkut wawasan
filosofis, & memiliki sikap yang baik dalam melaksanakan tugasnya

Ciri-ciri jabatan profesional:

Secara nyata cakap sesuai dengan tugas khusus serta tuntunan jabatannya.

Didukung oleh wawasan keilmuan yang mantap.

Harus berwawasan sosial yang luas, sehinga pilihan jabatan serta kerjanya
didasari oleh kerangka nilai.

Perlu mendapat penegasan dari masyarakat & negara.

Bidan adalah Jabatan Profesional. Syarat:

Memberikan.pelayan. secara khusus (spesialis)

Melalui jenjang pendidikan.

Diakui & diperlukan oleh masyarakat


Ciri-ciri Bidan Profesional :

Dalam melaksnkn tugas berpegang teguh pada filosofi, etika profesi &
aspek legal.

Bertanggung jawab & mempertanggung jawabakan keputusan klinis yang


dibuatnya.

Senantiasa mengikuti perkembangan. pengetahuan & keterampilan


mutakhir secara berkala.

Menghargai budaya setempat.

Menggunakan model kemitraan dalam bakerja sama dengan kaum wanita.

Menggunakan keterangan. komunikasi.

Bekerja sama dengan petugas kesehatan lain.


PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika sebagai salah satu cabang filsafat sering kali dianggap
sebagai ilmu yang abstrak dan kurang relevan dalam kehidupan sehari-
hari. Banyak uraian filsafat dianggap jauh dari kenyataan, tetapi
setidaknya etika mudah dipahami secara relevan bagi banyak persoalan
yang dihadapi. Etika sebagai filsafat moral mencari jawaban untuk
menentukan serta mempertahankan secara rasional teori yang berlaku
tentang apa yang benar dan yang salah, baik atau buruk, yang secara
umum dapat dipakai sebagai suatu perangkat prinsip moral yang menjadi
pedoman bagi tindakan manusia.
DAFTAR PUSTAKA

budiono, vera. 2019. [online]. Kompetensi bidan dan praktek


prefosional (https://slideplayer.info/slide/12211404/)

Anda mungkin juga menyukai