DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian
A. Pengertian Paradugma Kebidanan .....................................................................
B. Regulasi yang mengatur sertifikasi dan Kompetensi bidan
C. Paradigma Kebidanan Dan Asuhan Kebidanan
D. Manfaat Paradigma Keterkaitan Dengan Pelayanan Kebidanan
E. Pengertian komptenesi kebidanan
F. Regulasi yang mengatur sertifikasi, lisensi bidan Indonesia
G. Registrasi
H. Legislasi
I. Sertifikasi
J. lisensi
A. Kesimpulan .........................................................................................................
B. Saran ...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Angka kematian ibu dan anak masih menjadi masalah besar di negara Indonesia.
Kematian pada masa maternal mencerminkan kemampuan negara dalam memberikan
pelayanan Kesehatan pada masyarakat. Masalah Kesehatan ibu dan anak masih tetap
menempatkan posisi penting karena menyangkut kualitas sumber daya manusia yang paling
penting yaitu periode kehamilan, persalinan dan tumbuh kembang anak. Paradigma merupakan
suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan sangat menentukan bagi penggunanya
untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar yang khas dalam melihat, memikirkan,
memberi makna, menyikapi dan memiliki tindakan mengenai suatru kenyataan atau fenomena
kehidupan manusia. Dengan diterapkannya paradigma asuhan kebidanan memiliki fungsi dan
kegiatan yang menjadi tanggung jawab bidan dalam memberi pelayanan kepada klien yang
mempunyai kebutuhan atau masalah dalam bidan Kesehatan ibu dimasa hamil, persalinan,
nifas, bayi stelah lahir serta keluarga berencana.
Indonesian Demographic and Health Survey (2013) mengungkapkan bahwa angka kematian
ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 359/100.000 kelahiran hidup dan angka
kematian bayi (AKB) yaitu 34/1000 kelahiran hidup, sedangkan dunia memproyeksikan target
penekanan AKI menjadi 102/100.000 kelahiran hidup dan AKB menjadi 15/1000 kelahiran
hidup. Bidan merupakan mitra perempuan, memiliki posisi penting dan strategis dalam
membantu upaya penurunan AKI dan AKB, terutama dalam meningkatkan kesehatan ibu dan
anak. Kesehatan ibu dan anak mempunyai dampak yang besar terhadap kualitas hidup generasi
penerus yang merupakan salah satu indikator dari kesejahteraan suatu bangsa.
C. TUJUAN
Tujuan Khusus
14. Mengetahui apa saja regulasi yang mengatur sertifikasi dan lisensi dalam kebidanan
Tujuan Umum
PEMBAHASAN
Paradigma berasal dari bahasa Latin / Yunani, paradigma yang berarti model/pola.
Paradigma juga berarti pandangan hidup, pandangan suatu disiplin ilmu / profesi paradigma.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi ke-3, paradigma adalah kerangka berfikir.
Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberi pelayanan.
Keberhasilan bidan dalam bekerja/memberikan pelayanan berpegang pada paradigma,
berupa pandangan terhadap manusia/perempuan,lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan
dan cara pandang bidanatauhubungan timbal balik antara manusia, lingkungan, perilaku,
pelayanankebidanan dan keturunan.
Wanita/ibu adalah penerus generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan wanita yang
sehat jasmani dan rohani serta sosial yang sangatdiperlukan. Wanita/ibu adalah pertama dan
utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan wanita yang sehat
jasmani dan rohani sertasosial yang sangat diperlukan.Wanita/ibu adalah pendidik pertama dan
utama dalam keluarga kualitasmanusia sangat ditentukan oleh keberadaan / kondisi dari
wanita/ibu dalamkeluarga. Para wanita di masyarakat adalah penggerak dan pelopor
dari peningakatan kesejahteraan keluarga.
Regulasi yang mengatur sertifikasi dan Kompetensi bidan dapat diuraikan seperti dibawah ini
antara lain:
a. Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan
untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas.
Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan
kewenangan yang diberikan dengan meksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam
rangka tercapainya keluarga berkualitas, bahagia dan sejahtera.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga dan masyarakat yang meliputi upaya
peningkatan, pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan.
Kualitas manusia di antaranya ditentukan oleh keturunan manusia yang sehat akan
dilahirkan oleh ibu yang sehat. Ini menyangkut kesiapan perempuan sebelum perkawinan,
sebelum kehamilan (pra-konsepsi), masa kehamilan, masa kelahiran, dan masa nifas walaupun
kehamilan, kelahiran, dan nifas adalah sangat penting dan mempunyai keterkaitan satu sama
lain yang tak dapat dipisahkan, dan semua adalah tugas utama bidan.
Asuhan bayi baru lahir Asuhan bayi yang baru lahir oleh bidan dimulai dari menilaikondisi
bayi, menfasilitasi terjadinya pernafasan spontan, mencegahhipotermia, menfasilitasi kontak
dini dan mencegah hipoksia sekunder,menentukan kelainan, serta melakukan tindakan
pertolongan dan merujuk sesuai kebutuhan dengan cara:
Asuhan Ibu nifas oleh bidan dilakukan dengan cara mengumpulkandata, menetapkan diagnosis
dan rencana tindakan, serta melaksanakannyauntuk mempercepat proses pemulihan dan
mencegah komplikasi denganmemenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas dengan cara:
Bidan yakin bahwa kehamilandan persalinan adalah proses alamiah, namun tetap waspada pada
kondisi yangsemula normal dapat tiba-tiba menjadi tidak normal
Perempuan harus memberdayakan untuk mengambil keputusan tentang kesehatan diri atau
keluarganya melalau komunikasi edukasi dan informasi (KIE) serta konseling. Pengambilan
keputusan merupakan kesepakatan bersama antara ibu/perempuan,keluarga, dan bidan, dengan
ibu sebagai penentu utama dalam proses keputusan.
Bidan adalah pemberi layanan kesehatan yangmempunyai otonomi penuh dalam praktinya
yang juga berkolaborasi dengananggota tim kesehatan lainnya. Bidan dalam praktik kebidanan
menempatkan perempuan/ibu sebagai mitra dengan pemahaman kompetensi terhadap
perempuan baik aspek social emosi, budaya, spiritual, psikologi, fisik, maupun
pengalamanreproduksinya.
Bidan memiliki peran unit dalam member pelayanan kesehatan bagi ibudan anak, yakin
saling melengkapi dengantenaga kesehatan professional lainnya.Bidan adalah praktisi yang
member asuhan kebidanan pad ibu hamil dan bersalinyang normal, asuhan terhadap gangguan
pada system reproduksi wanita, serta gangguan kesehatan bagi anak balita yang sesuai dengan
kewenangannya. Bidanharus selalu mengembangkan dirinya agar dapat memenuhi
peningkatankebutuhan kesehatan kliennya (ibu dan anak).
Konsep standar kompetensi bidan yang disusun berdasarkan pada kesepakatan bersama
dari berbagai pihak terkait yaitu IBI, Kolegium Bidan Indonesia, Praktisi bidan, Kementerian
Kesehatan, Kementrian Pendidikan Nasional, pihak penyelenggara pendidikan dan perempuan
sebagai penerima Layanan. Kesepakatan ini selanjutnya akan disahkan oleh PP – IBI bersama
Kolegium Bidan Indonesia. Standar Kompetensi disusun melalui pengorganisasian kompetensi
berdasarkan pendekatan yang bersifat umum ke yang bersifat khusus/ spesifik yaitu profil,
kompetensi utama, kompetensi penunjang dan kriteria kinerja (Performance Criteria).
Berdasarkan Kepmenkes 900 tahun 2002 tentang registrasi dan praktik bidan dan
memperhatikan draft ke VI kompetensi inti bidan yang disusun oleh ICM Februari 1999,
kompetensi bidan sebagai berikut:
Kompetensi ke-7: Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi dan
balita sehat (1 bulan-5 tahun).
Maksudnya ialah bidan tidak hanya menangani dan memberi asuhan kepada bayi yang baru
lahir tetapi juga terhadap bayi dan balita seperti dalam hal menangani panyakit atau kelainan
pada saat masa pertumbuhan bayi dan anak.
b. Pengetahuan Dasar
Keadaan kesehatan bayi dan anak di Indonesia, meliputi: angka kesakitan, angka
kematian, penyebab kesakitan dan kematian.
Peran dan tanggung jawab orang tua dalam pemeliharaan bayi dan anak.
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak normal serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Kebutuhan fisik dan psikososial anak.
Prinsip dan standar nutrisi pada bayi dan anak. Prinsip-prinsip komunikasi pada bayi
dan anak.
Prinsip keselamatan untuk bayi dan anak.
Upaya pencegahan penyakit pada bayi dan anak misalnya pemberian immunisasi.
Masalah-masalah yang lazim terjadi pada bayi normal seperti: gumoh/regurgitasi,
diaper rash, dll serta penatalaksanaannya.
Penyakit-penyakit yang sering terjadi pada bayi dan anak.
Penyimpangan tumbuh kembang bayi dan anak serta penatalaksanaannya.
Bahaya-bahaya yang sering terjadi pada bayi dan anak di dalam dan luar rumah serta
upaya pencegahannya.
Kegawat daruratan pada bayi dan anak serta penatalaksanaannya
2. UNDANG - UNDANG
a. Pendidikan Kebidanan
b. Registrasi dan izin praktik
c. Bidan warga negara Indonesia lulusan luar negeri
d. Bidan warga negara Asing
e. Praktik Kebidanan
f. Hak dan kewajiban
g. Organisasi profesi Bidan
h. Pendayagunaan Bidan
i. Pembinaan dan pengawasan
j. Update:UU no 4 thn 2019
k. Surat Tanda Registrasi (STR)
G. Registrasi
Pengertian Registrasi
Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap Bidan yang telah memiliki Sertifikat Kompetensi
kebidanan yang telah mempunyai kualifikasi tertentu, lainnya serta diakui secara hukum untuk
menjalankan praktik kebidanan. Surat tanda registrasi berlaku selama 5 tahun.
Registrasi bidan oleh pemerintah melalui registrasi yang dilakukan oleh Konsil/Majelis Tenaga
Kesehatan Indonesia (MTKI). Hal ini berdasarkan Undang-Undang No.36 Tenaga Kesehatan,
pasal 44 yang berbunyi “Setiap tenaga kesehatan harus memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)
yang diterbitkan oleh Konsil”.
Tujuannya:
2. memberikan kewenangan
4. Meningkatkan profesionalisme
I. Sertifikasi
Bentuk sertifikasi:
1. Ijazah
2.Sertifikat
J. Lisensi
Setiap tenaga kesehatan yang praktik harus memiliki izin (Undang-Undang Np.36 Tahun 2014,
pasal 46),
DASAR HUKUM
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Sebaiknya bidan melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan standar kompetensi dan
standar pelayanan bidan. Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahannya baik dari segi isi maupun teknis penulisannya. Oleh karena itu,
segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna perbaikan dalam
penulisan makalah ini dan kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua
pihak, terutama mata kuliah etikolegal.
DAFTAR PUSTAKA
http://yvc-i-gc012.blogspot.co.id/
http://kompetensibidandanpraktekprofesional.blogspot.com/
http://intanman.blogspot.com/2015/03/standar-kompetensi-bidan.html
https://zuliaajayanty.blogspot.com/2015/05/kompetensi-bidan_22.html
https://prezi.com/p/peaxx6_xooy6/regulasi-yang-mengatur-sertifikasilisensi-bidan-indonesia/
https://queenarhynarhyn.blogspot.com/2012/10/makalah-paradigma-kebidanan.html
iakses melalui www.blogspot.com