Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

Paradigma dan Kompetensi Bidan


Serta Regulasi yang Mengatur Sertifikasi, Lisensi Bidan Indonesia

DISUSUN OLEH : BULAN YANTI SIMAREMARE


PROGRAM STUDY : S-1 KEBIDANAN TRANSFER
TAHUN AKADEMIK : 2022 / 2023

STIKES SENIOR MEDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................................


B. Rumusan Masalah ...............................................................................................
C. Tujuan .................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian
A. Pengertian Paradugma Kebidanan .....................................................................
B. Regulasi yang mengatur sertifikasi dan Kompetensi bidan
C. Paradigma Kebidanan Dan Asuhan Kebidanan
D. Manfaat Paradigma Keterkaitan Dengan Pelayanan Kebidanan
E. Pengertian komptenesi kebidanan
F. Regulasi yang mengatur sertifikasi, lisensi bidan Indonesia
G. Registrasi
H. Legislasi
I. Sertifikasi
J. lisensi

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .........................................................................................................
B. Saran ...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Angka kematian ibu dan anak masih menjadi masalah besar di negara Indonesia.
Kematian pada masa maternal mencerminkan kemampuan negara dalam memberikan
pelayanan Kesehatan pada masyarakat. Masalah Kesehatan ibu dan anak masih tetap
menempatkan posisi penting karena menyangkut kualitas sumber daya manusia yang paling
penting yaitu periode kehamilan, persalinan dan tumbuh kembang anak. Paradigma merupakan
suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan sangat menentukan bagi penggunanya
untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar yang khas dalam melihat, memikirkan,
memberi makna, menyikapi dan memiliki tindakan mengenai suatru kenyataan atau fenomena
kehidupan manusia. Dengan diterapkannya paradigma asuhan kebidanan memiliki fungsi dan
kegiatan yang menjadi tanggung jawab bidan dalam memberi pelayanan kepada klien yang
mempunyai kebutuhan atau masalah dalam bidan Kesehatan ibu dimasa hamil, persalinan,
nifas, bayi stelah lahir serta keluarga berencana.

Indonesian Demographic and Health Survey (2013) mengungkapkan bahwa angka kematian
ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 359/100.000 kelahiran hidup dan angka
kematian bayi (AKB) yaitu 34/1000 kelahiran hidup, sedangkan dunia memproyeksikan target
penekanan AKI menjadi 102/100.000 kelahiran hidup dan AKB menjadi 15/1000 kelahiran
hidup. Bidan merupakan mitra perempuan, memiliki posisi penting dan strategis dalam
membantu upaya penurunan AKI dan AKB, terutama dalam meningkatkan kesehatan ibu dan
anak. Kesehatan ibu dan anak mempunyai dampak yang besar terhadap kualitas hidup generasi
penerus yang merupakan salah satu indikator dari kesejahteraan suatu bangsa.

Pelayanan kebidanan mempunyai tujuan yang mulia, melindungi dan mempromosikan


kesehatan perempuan, terutama membantu perempuan hamil dan keluarganya. Pelayanan
yang diberikan agar perempuan dan keluarganya memperoleh penyesuaian emosional dalam
menghadapi kehamilan dan persalinan, serta menjamin calon ibu mendapatkan pengetahuan,
keterampilan dan informasi yang cukup untuk memasuki masa menjadi ibu (motherhood)
dengan peran dan tanggungjawab yang benar dan tepat (Pairman, S. & Picombe, J., 1999).
Menyikapi tujuan ini, maka bidan selain bekerja secara mandiri juga bekerja sama/ kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lainnya dalam mengupayakan pelayanan kebidanan agar dapat
dilakukan secara paripurna dan berkesinambungan.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian Paradigma?


2. Apa saja komponen Paradigma?
3. Bagaimana pelayanan kebidanan?
4. Apa yang dimaksud dengan kompetensi bidan?
5. Apa yang dimaksud dengan konsep kompetensi bidan?
6. Apa saja standar kompetensi bidan?
7. Apa pengertian registrasi
8. Apa perngertian sertifikasi
9. Apa pengertian lisensi
10. Apa regulasi yang mengatur sertifikasi dan lisensi dalam kebidanan

C. TUJUAN

Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pengertian paradigma

2. Untuk mengetahui komponen paradigma

3. Untuk mengetahui pelayanan kebidanan

4. Untuk mengetahui macam-macam asuhan kebidanan

5. Untuk mengetahui pandangan paradigma kebidanan dan asuhan kebidanan

6. Untuk menegtahui manfaat paradigma yang berkaitan dengan pelayanan kebidanan

7. untuk mengetahui pengertian kompetisi bidan

8. untuk mengetahui dimensi pada kompetensi asuhan kebidanan

9. untuk mengetahui konsep komptemesi bidan

10. umtuk mengetahui apa saja standar kompetensi bidan

11. Mnegetahui pengertian registrasi

12. Mengetahui perngertian sertifikasi

13. Mengetahui pengertian lisensi

14. Mengetahui apa saja regulasi yang mengatur sertifikasi dan lisensi dalam kebidanan
Tujuan Umum

1. Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Konsep kebidanan.

2. Menambahkan wawasan dan pengetahuan pembaca


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Paradigma Kebidanan

Paradigma berasal dari bahasa Latin / Yunani, paradigma yang berarti model/pola.
Paradigma juga berarti pandangan hidup, pandangan suatu disiplin ilmu / profesi paradigma.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi ke-3, paradigma adalah kerangka berfikir.
Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberi pelayanan.
Keberhasilan bidan dalam bekerja/memberikan pelayanan berpegang pada paradigma,
berupa pandangan terhadap manusia/perempuan,lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan
dan cara pandang bidanatauhubungan timbal balik antara manusia, lingkungan, perilaku,
pelayanankebidanan dan keturunan.

Komponen Paradigma Kebidanan

Wanita/ibu adalah penerus generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan wanita yang
sehat jasmani dan rohani serta sosial yang sangatdiperlukan. Wanita/ibu adalah pertama dan
utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan wanita yang sehat
jasmani dan rohani sertasosial yang sangat diperlukan.Wanita/ibu adalah pendidik pertama dan
utama dalam keluarga kualitasmanusia sangat ditentukan oleh keberadaan / kondisi dari
wanita/ibu dalamkeluarga. Para wanita di masyarakat adalah penggerak dan pelopor
dari peningakatan kesejahteraan keluarga.

B. Regulasi Yang Mengatur Sertifikasi dan Kompetensi Bidan

Regulasi yang mengatur sertifikasi dan Kompetensi bidan dapat diuraikan seperti dibawah ini
antara lain:

a. Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan
untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas.
Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan
kewenangan yang diberikan dengan meksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam
rangka tercapainya keluarga berkualitas, bahagia dan sejahtera.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga dan masyarakat yang meliputi upaya
peningkatan, pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan.

Layanan kebidanan dapat dibedakan menjadi :

 Layanan kebidanan primer adalah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi


tanggungjawab bidan.
 Layanan kebidanan kolaborasccbvi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai
anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan
dari sebuah proses kegiatan pelayanan Kesehatan
 Layanan kebidanan rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka
rujukan ke system pelayanan yang lenih tinggi atau sebaliknya yaitu yang dilakukan oleh
bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan
rujukan yang dilakukan oleh bidan ke tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan lain secara
horizontal maupun vertikal atau ke profesi kesehatan lainnya. Layanan kebidanan yang
tepat akan meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu dan bayi.
b. Keturunan

Kualitas manusia di antaranya ditentukan oleh keturunan manusia yang sehat akan
dilahirkan oleh ibu yang sehat. Ini menyangkut kesiapan perempuan sebelum perkawinan,
sebelum kehamilan (pra-konsepsi), masa kehamilan, masa kelahiran, dan masa nifas walaupun
kehamilan, kelahiran, dan nifas adalah sangat penting dan mempunyai keterkaitan satu sama
lain yang tak dapat dipisahkan, dan semua adalah tugas utama bidan.

Kualitas keturunanmanusia diantaranya dtentukan oleh keturunan. manusia yangsehat


dilahirkan oleh ibu yang sehat. hal ini menyangkut penyiapan wanitasebelum perkawinan,
sebelum kehamilan (prakonsepsi) masa kehamilan, masakelahiran dan masa nifas. Walaupun
kehamilan, kelahiran dan nifas adalah proses fisiologis namun bila ditangani secara akurat dan
benar, keadaanfisiologis akan menjadi patologis. Hal ini akan berpengaruh pada bayi yangakan
dilahirkannya. oleh karena itu layanan praperkawinan, prakehamilan,kehamilan, kelahiran dan
nifas adalah sangat penting dan mempunyaiketerkaitan satu sama lainyang tak dapat dipisahkan
dan semuan ini adalahtugas utama bidan.

c. Macam-macam Asuhan Kebidanan


Asuhan pada ibu hamil oleh bidan dengan cara mengumpulkan data,menetapkan diagnosis dan
rencana tindakan, serta melaksanakannya untuk menjamin keamanan dan kepuasan serta
kesejahteraan ibu dan janinselama peroide kehamilan

 Memeriksa perkembangan kehamilan


 Memberikan ketidaknyamanan pada kehamilan
 Memberikan asuhan persiapan persalinan, seperti teknik relaksasi

Asuhan persalinan oleh bidan dimulai dengan mengumpulkan data,menginterpretasikan data


untuk menentukan diagnosis persalinan danmengidentifikasi masalah atau kebutuhan,
membuat rencana danmelaksanakan tindakan dengan memantau kemajuan persalinan
serta menolong persalinan untuk menjamin keamanan dan kepuasan ibu selama periode
persalinan

 Memeriksa tanda-tanda persalinan


 Memberikan asuhan mengurangi rasa nyeri karena kontraksi
 Memberikan dukungan psikologis selama proses persalinan
 Memberikan asuhan bagaimana teknik mengedan yang baik 3.

Asuhan bayi baru lahir Asuhan bayi yang baru lahir oleh bidan dimulai dari menilaikondisi
bayi, menfasilitasi terjadinya pernafasan spontan, mencegahhipotermia, menfasilitasi kontak
dini dan mencegah hipoksia sekunder,menentukan kelainan, serta melakukan tindakan
pertolongan dan merujuk sesuai kebutuhan dengan cara:

 Mengkondisikan suasananan hangat


 Memberikan ASI langsung setelah bayi lahir
 Merawat tali pusar.

Asuhan Ibu nifas oleh bidan dilakukan dengan cara mengumpulkandata, menetapkan diagnosis
dan rencana tindakan, serta melaksanakannyauntuk mempercepat proses pemulihan dan
mencegah komplikasi denganmemenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas dengan cara:

 Memberikan konseling kebutuhan ibu nifas, nutrisi, kebutuhanistirahat, aktifitas dll


 Memberikan kesempatan sesegera mungkin kepada ibu dan bayi untuk bersama
 Memantau perkembangan involusi uterus

C. Paradigma Kebidanan Dan Asuhan Kebidanan


 Pandangan tentang kehamilan dan persalinan

Bidan yakin bahwa kehamilandan persalinan adalah proses alamiah, namun tetap waspada pada
kondisi yangsemula normal dapat tiba-tiba menjadi tidak normal

 Pandangan tentang perempuan.

Bidan yakin bahwa perempuanmerupakanpribadi yang unik, mempunyai hak mengontrol


dirinya sendiri,kebutuhan, harapan, dan keinginan yang patut dihormati.

 Pandangan mengenai fungsi profesi dan pengaruhnya.

Bidan mengupayakankesejahteraan ibu dan bayinya, bidan mempunyai power untuk


mempengaruhi pemberian asuhan kebidanan (kepada ibu dan keluarganya).

 Pandangan tentang pemberdayaan dan membuat keputusan.

Perempuan harus memberdayakan untuk mengambil keputusan tentang kesehatan diri atau
keluarganya melalau komunikasi edukasi dan informasi (KIE) serta konseling. Pengambilan
keputusan merupakan kesepakatan bersama antara ibu/perempuan,keluarga, dan bidan, dengan
ibu sebagai penentu utama dalam proses keputusan.

 Pandangan tentang asuhan.

Asuhan kebidanan difokuskan pada aspek prevensidan promosi kesehatan serta


kealamiahannya. Asuhan kebidanan harusdilaksanakan secara kreatif, fleksibel, mendukung,
melayani, membimbing,memantau dan mendidik yang berpusat pada kebutuhan personal yang
unik pada perempuan selama masa kehamilan.

 Pandangan tentang kolaborasi.

Bidan adalah pemberi layanan kesehatan yangmempunyai otonomi penuh dalam praktinya
yang juga berkolaborasi dengananggota tim kesehatan lainnya. Bidan dalam praktik kebidanan
menempatkan perempuan/ibu sebagai mitra dengan pemahaman kompetensi terhadap
perempuan baik aspek social emosi, budaya, spiritual, psikologi, fisik, maupun
pengalamanreproduksinya.

D. Manfaat Paradigma Keterkaitan Dengan Pelayanan Kebidanan

Bidan memiliki peran unit dalam member pelayanan kesehatan bagi ibudan anak, yakin
saling melengkapi dengantenaga kesehatan professional lainnya.Bidan adalah praktisi yang
member asuhan kebidanan pad ibu hamil dan bersalinyang normal, asuhan terhadap gangguan
pada system reproduksi wanita, serta gangguan kesehatan bagi anak balita yang sesuai dengan
kewenangannya. Bidanharus selalu mengembangkan dirinya agar dapat memenuhi
peningkatankebutuhan kesehatan kliennya (ibu dan anak).

Tugas bidan adalah member pelayanan/asuhan kebidanan.Pelayanan/asuhan kebidanan


berfokus pada ibu dan anak balita. Sesuai dengankewenangannya, bidan dapat melakukan
pelayanan/asuhan pada kasus-kasus patologis.

E. Pengertian Konsep Kompetensi Bidan

Konsep standar kompetensi bidan yang disusun berdasarkan pada kesepakatan bersama
dari berbagai pihak terkait yaitu IBI, Kolegium Bidan Indonesia, Praktisi bidan, Kementerian
Kesehatan, Kementrian Pendidikan Nasional, pihak penyelenggara pendidikan dan perempuan
sebagai penerima Layanan. Kesepakatan ini selanjutnya akan disahkan oleh PP – IBI bersama
Kolegium Bidan Indonesia. Standar Kompetensi disusun melalui pengorganisasian kompetensi
berdasarkan pendekatan yang bersifat umum ke yang bersifat khusus/ spesifik yaitu profil,
kompetensi utama, kompetensi penunjang dan kriteria kinerja (Performance Criteria).

Pernyataan kompetensi (competency statement) menggambarkan tingkat pengetahuan


(knowledge), keterampilan (skill) dan sikap (attitude) yang harus dimiliki oleh lulusan bidan.
Profil dan Kompetensi Utama perlu dilengkapi dengan deskripsi untuk memberikan informasi
tentang lingkup dan kedalaman kompetensi yang akan dicapai. Kompetensi Penunjang dan
Kriteria Kinerja (Performance Criteria) berisikan pernyataan kompetensi – kompetensi yang
diperlukan dengan tingkat kompetensi (Level of competency) untuk mencapai kompetensi
utama yang telah ditetapkan. Selanjutnya Kompetensi Penunjang dijabarkan dalam Kriteria
Kinerja (Performance Criteria) dengan menggunakan analisa instruksional.

Tingkat kompetensi disusun mengacu pada ditentukan dengan memanfaatkan ranah


taxonomy yang telah dikenal dan dipakai di dunia pendidikan secara terintegrasi,
yaitu Cognitive (C), Psychomotoric (P) dan Afectif (A). Batas minimal tingkat kompetensi
ditentukan berkisar pada tingkat kognitif 1 s/d 6, psikomotor 1 s/d 5, dan afektif 1 s/d 5.

a. Standar Kompetensi Bidan

Berdasarkan Kepmenkes 900 tahun 2002 tentang registrasi dan praktik bidan dan
memperhatikan draft ke VI kompetensi inti bidan yang disusun oleh ICM Februari 1999,
kompetensi bidan sebagai berikut:
Kompetensi ke-7: Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi dan
balita sehat (1 bulan-5 tahun).

Maksudnya ialah bidan tidak hanya menangani dan memberi asuhan kepada bayi yang baru
lahir tetapi juga terhadap bayi dan balita seperti dalam hal menangani panyakit atau kelainan
pada saat masa pertumbuhan bayi dan anak.

b. Pengetahuan Dasar
 Keadaan kesehatan bayi dan anak di Indonesia, meliputi: angka kesakitan, angka
kematian, penyebab kesakitan dan kematian.
 Peran dan tanggung jawab orang tua dalam pemeliharaan bayi dan anak.
 Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak normal serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
 Kebutuhan fisik dan psikososial anak.
 Prinsip dan standar nutrisi pada bayi dan anak. Prinsip-prinsip komunikasi pada bayi
dan anak.
 Prinsip keselamatan untuk bayi dan anak.
 Upaya pencegahan penyakit pada bayi dan anak misalnya pemberian immunisasi.
 Masalah-masalah yang lazim terjadi pada bayi normal seperti: gumoh/regurgitasi,
diaper rash, dll serta penatalaksanaannya.
 Penyakit-penyakit yang sering terjadi pada bayi dan anak.
 Penyimpangan tumbuh kembang bayi dan anak serta penatalaksanaannya.
 Bahaya-bahaya yang sering terjadi pada bayi dan anak di dalam dan luar rumah serta
upaya pencegahannya.
 Kegawat daruratan pada bayi dan anak serta penatalaksanaannya

F. Regulasi yang Mengatus Sertifikasi, Lisensi Bidan Indonesia


1. DASAR HUKUM
a. UU 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
b. UU No.4 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
c. UU 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
d. UU No. 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan
e. PP No.32 tahun 2996 tentang Tenaga Kesehatan
f. PP 61 Tahun 2014 ttg Pelayanan Kesehatan Reproduksi
g. Permenkes 28 tahun 2011 tentang Klinik
h. Permenkes nomor 1796 tahun 2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan
i. Permenkes 28 Th 2017 tentang izin & Penyelenggaraan Praktek Bidan
j. Permenkes 1464 Tahun 2010 tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
k. Permenkes nomor 900 tahun 2002 tentang Registrasi dan Praktik Bidan
l. Kepmenkes nomor 836 tahun 2005 tentang Pedoman pengembangan manajemen
kinerja perawat dan bidan
m. Kepmenkes nomor 369 tahun 2007 tentang Asuhan Kebidanan
n. Kepmenkes nomor 1134 tahun 2010 tentang Keanggotaan, Organisasi dan Tata
Kerja Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia

2. UNDANG - UNDANG

UU no 4 tahun 2019 tentang Kebidanan

a. Pendidikan Kebidanan
b. Registrasi dan izin praktik
c. Bidan warga negara Indonesia lulusan luar negeri
d. Bidan warga negara Asing
e. Praktik Kebidanan
f. Hak dan kewajiban
g. Organisasi profesi Bidan
h. Pendayagunaan Bidan
i. Pembinaan dan pengawasan
j. Update:UU no 4 thn 2019
k. Surat Tanda Registrasi (STR)

G. Registrasi

Pengertian Registrasi

Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap Bidan yang telah memiliki Sertifikat Kompetensi
kebidanan yang telah mempunyai kualifikasi tertentu, lainnya serta diakui secara hukum untuk
menjalankan praktik kebidanan. Surat tanda registrasi berlaku selama 5 tahun.

Registrasi bidan oleh pemerintah melalui registrasi yang dilakukan oleh Konsil/Majelis Tenaga
Kesehatan Indonesia (MTKI). Hal ini berdasarkan Undang-Undang No.36 Tenaga Kesehatan,
pasal 44 yang berbunyi “Setiap tenaga kesehatan harus memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)
yang diterbitkan oleh Konsil”.

Surat Tanda Registrasi (STR)

Pasal 21 : Setiap bidan yang menjalankan PraktikKebidanan wajib memiliki STR


Pasal 22 : STR berlaku selama 5 tahun dan dapat diregistrasi ulang setelah memenuhi
persyaratan
pasal 23 : Konsil menerbitkan STR paling lama 30 hari kerja terhitung sejak pengajuan
diterima
pasal 25 : Bidan yang akan menjalankan praktik kebidanan wajib memiliki izin praktik
SIPB
pasal 26 : Bidan paling banyak mendapatkan 2 SIPB ( ditempat praktik mandiri dan
difasilitas pelayanan kesehatan)
Pasal 27 : SIPB tidak berlaku apabila: bidan meninggal dunia, habis masa berlaku,
dicabut,atau permintaan sendiri
Pasal 28 : bidanharus menjalankanpraktik kebidanandi tempat praktiksesuai SIPB, jika
tidak sesuai akan dikenakan sanksi administratif
Pasal 30 : Penyelenggara fasilitas PelayananKesehatan harus mendayagunakan bidan
yang memiliki STR dan SIPB jika tidak akan kena sanksi administratif
H. Legislasi

Legislasi merupakan proses administrasi yangdilakukan olehpemerintah atau yang


berwenang berupa surat izin praktik yang diberikan kepada tenaga profesi yang telah
teregistrasi untuk pelayanan mandiri. Proses pembuatan UU atau penyempurnaan perangkat
hukum yang sudah ada melalui serangkaian kegiatan sertifikasi, registrasi,dan lisensi

Tujuannya:

1. Menjamin kualitas pelayanan

2. memberikan kewenangan

3. menjamin perlindungan hukum

4. Meningkatkan profesionalisme
I. Sertifikasi

Sertifikasi yaitu dokumen penguasaan kompetensi tertentu melalui kegiatan pendidikan


formal maupun non formal.

Bentuk sertifikasi:

1. Ijazah

2.Sertifikat

J. Lisensi

Setiap tenaga kesehatan yang praktik harus memiliki izin (Undang-Undang Np.36 Tahun 2014,
pasal 46),

DASAR HUKUM

a. UU 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


b. UU No.4 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
c. UU 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
d. UU No. 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan
e. PP No.32 tahun 2996 tentang Tenaga Kesehatan
f. PP 61 Tahun 2014 ttg Pelayanan Kesehatan Reproduksi
g. Permenkes 28 tahun 2011 tentang Klinik
h. Permenkes nomor 1796 tahun 2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan
i. Permenkes 28 Th 2017 tentang izin & Penyelenggaraan Praktek Bidan
j. Permenkes 1464 Tahun 2010 tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
k. Permenkes nomor 900 tahun 2002 tentang Registrasi dan Praktik Bidan
l. Kepmenkes nomor 836 tahun 2005 tentang Pedoman pengembangan manajemen kinerja
perawat dan bidan
m. Kepmenkes nomor 369 tahun 2007 tentang Asuhan Kebidanan
n. Kepmenkes nomor 1134 tahun 2010 tentang Keanggotaan, Organisasi dan Tata Kerja
Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia.
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia paradigma adalah


kerangka berfikir. Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam
member pelayanan. Keberhasilan bidan dalam bekerja/memberikan pelayanan
berpegang pada paradigm, berupa pada pandangan terhadap manusia/ perempuan,lingkungan
perilaku, pelayanan, kesehatan/kebidanan & keturunan.SaranSebaiknya paradigm benar-
benar dijunjung tinggi bidan di seluruhIndonesia. Dikarenakan paradigm sangat berpengaruh
terhadap sudut pandangcara kerja bidan.

B. SARAN

Sebaiknya bidan melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan standar kompetensi dan
standar pelayanan bidan. Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahannya baik dari segi isi maupun teknis penulisannya. Oleh karena itu,
segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna perbaikan dalam
penulisan makalah ini dan kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua
pihak, terutama mata kuliah etikolegal.
DAFTAR PUSTAKA

http://yvc-i-gc012.blogspot.co.id/
http://kompetensibidandanpraktekprofesional.blogspot.com/
http://intanman.blogspot.com/2015/03/standar-kompetensi-bidan.html
https://zuliaajayanty.blogspot.com/2015/05/kompetensi-bidan_22.html
https://prezi.com/p/peaxx6_xooy6/regulasi-yang-mengatur-sertifikasilisensi-bidan-indonesia/
https://queenarhynarhyn.blogspot.com/2012/10/makalah-paradigma-kebidanan.html
iakses melalui www.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai