Anda di halaman 1dari 10

MATA KULIAH

PENGEMBANGAN KEBIDANAN KOMUNITAS


Persiapan Pernikahan dan Kehamilan yang Optimal
dalam Generasi yang Lebih Baik

Diajukan Untuk Mengikuti Ujian Akhir Semester Mata Kuliah


Pengembangan Kebidanan Komunitas

Dosen Pengampu :
Dr. Hadi Susiarno, dr., SpOG (K).,M.Kes.,MH.Kes

Disusun oleh:

Emma Anastya Puriastuti 131020190006


Ni Nyoman Trioka Rtamagustini 131020190007
Nida Addina 131020190008
Ratna 131020190009

PROGRAM MAGISTER ILMU KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas segala
karunia dan izinNya, penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan topik
“Persiapan Pernikahan dan Kehamilan yang Optimal dalam Generasi yang Lebih
Baik”. Makalah ini disusun untuk mengikuti Ujian Akhir Semester Mata Kuliah
Pengembangan Kebidanan Komunitas di Prodi Magister Ilmu Kebidanan Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Makalah ini terdiri dari tiga bab utama. Bab I menyampaikan mengenai latar
belakang dari penyusunan topik ini. Bab II menyampaikan mengenai teori-teori dan
rekomendasi-rekomendsi yang disarankan terkait topik ini. Bab III mengenai
kesimpulan dan saran dari penyusun. Penyusun menyadari bahwa kehamilan
optimal tidak dapat diperoleh tanpa persiapan pernikahan. Semoga isi makalah ini
dapat diaplikasikan oleh profesi.
Penyusun menyadari keterbatasan dari makalah ini, sehingga kritik dan
saran serta penilaian penyusun serahkan kepada dosen pengampu dan sangat
diharapkan guna perbaikan pada makalah ini. Penyusun berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan bagi pembaca pada umumnya.

Bandung, Januari 2020


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .............................................................................. i


KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Tujuan ................................................................................................ 2
C. Manfaat ............................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Z .......................................................................................................... 4
B.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 21
B. Saran ................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 23
LAMPIRAN ............................................................................................. 25
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penikahan merupakan penyatuan dua orang yang saling mengenal ke dalam
satu hubungan yang dilakukan sesuai ketentuan agama dan hukum sehingga dapat
diakui secara legal (1; 2; 3). Pernikahan membutuhkan persiapan. Persiapan
pernikahan/perkawinan perlu dipahami oleh individu maupun pasangan karena
memberi dampak pada perkawinan. Ekspektasi individu terhadap pasangan
sangat bermakna bagi individu sebagai bentuk keinginan kepuasan hubungan
pasangan (4)
FAktor pendukung upaya pernikahan
Dampak Persiapan Pernikahan
Persiapan pernikahan memiliki beberapa manfaat. Penelitian
Upaya yang dapat dilakukan
found that couples who had completed some form of premarital
counseling had a 30 percent increase in marital satisfaction compared with those
who hadn't undergone such counseling.
Bidan merupakan tenaga pelayanan kesehatan profesional yang berfokus
pada pelayanan kesehatan perempuan dan anaknya. Bidan sebagai pendamping
perempuan dalam menjalankan fungsi dan proses reproduksinya agar dapat
berlangsung aman dan memuaskan, anak yang dilahirkan dapat bertumbuh dan
berkembang dengan sehat, cerdas dan produktif. Kehidupan alamiah seorang
perempuan merupakan suatu proses yang dilalui mulai sejak janin didalam
kandungan, masa bayi, anak, masa remaja, masa dewasa/pra konsepsi, konsepsi dan
kehamilan, persalinan dan kelahiran bayi, nifas dan menyusui, masa interval dan
berakhir pada masa klimakterium/ menopause. Bidan mempunyai peran penting
dan strategis dalam mengawal kehidupan perempuan dan anaknya agar
memperoleh pelayanan kebidanan yang berkualitas (5)
B. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini didasarkan pada latar belakang. Tujuan
penyusunan makalah ini yaitu:
1. Mejelaskan konsep persiapan pernikahan
2. Menjelaskan konsep persiapan kehamilan optimal
3. Menjelaskan peran bidan dalam persiapan pernikahan dan kehamilan yang
optimal dalam menciptakan generasi yang lebih baik
C. Manfaat
Manfaat penyusunan makalah ini didasarkan pada latar belakang dan
tujuan makalah. Manfaat penyusunan makalah ini yaitu:
1. Memahami konsep persiapan pernikahan
2. Memahami konsep persiapan kehamilan optimal
3. Mengetahui peran bidan dalam persiapan pernikahan dan kehamilan yang
optimal dalam menciptakan generasi yang lebih baik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Persiapan Pernikahan
1. Definisi Pernikahan
2. Hal yang dipersiapkan untuk pernikahan
B. Persiapan Kehamilan yang Optimal Melalui Prakonsepsi
Skrining
Rekomendasi2 WHO

C. Peran Bidan dalam Asuhan Kebidanan pada Prakonsepsi


Standar profesi bidan diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 369/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan. Standar
Profesi ini terdiri dari Standar Kompetensi Bidan Indonesia, Standar Pendidikan,
Standar Pelayanan Kebidanan, dan Kode Etik Profesi. Standar kompetensi bidan terdiri
dari sembilan kompetensi, salah satu diantaranya adalah bidan memberikan asuhan
yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya dan
pelayanan menyeluruh dimasyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan
keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua (1).
Jenis pelayanan kesehatan reproduksi dan seksual yang diberikan kepada
pasangan calon pengantin adalah:
1) KIE kesehatan reproduksi dan seksual berupa penyuluhan atau konseling
KIE kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin bertujuan untuk
meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi dan seksual
bagi calon pengantin. Informasi kesehatan reproduksi yang diberikan adalah:
a. Persiapan pranikah
b. Kesetaraan gender dalam pernikahan
c. Keluarga berencana
d. Kehamilan, pencegahan komplikasi, persalinan dan pasca salin
e. Infeksi Saluran Reproduksi, Infeksi Menular
f. Seksual serta HIV dan AIDS, termasuk Pencegahan Penularan HIV-AIDS
dari Ibu ke Anak (PPIA)
g. Informasi tentang deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara
h. Gangguan dalam kehidupan seksual suami istri
i. Mitos pada perkawinan.
2) Pemeriksaan kesehatan yang meliputi pemeriksaan fisik dan penunjang (jika
diperlukan)
3) Imunisasi Tetanus Toxoid sesuai skrining status T (6)
Upaya-upaya promosi kesehatan yang dapat dilakukan oleh bidan pada
pasangan pranikah diantaranya:
1) Upaya promotif
a. Penyuluhan tentang gizi pada pranikah
Pasangan pranikah banyak mengesampingkan nutrisi nya dengan
alasan sibuk mempersiapkan pernikahannya yang sebenarnya tidak perlu
terlalu dipusingkan. Hal ini sering tejadi pada wanita yang sibuk dengan
program diet nya yang nanti akan berdampak pada psikologisnya. Untuk itu
penyuluhan tentang gizi seimbang sangat diperlukan agar tidak terjadi
kekurangan nutrisi
b. Sex Education
Sex education dilakukan untuk memberikan pengetahuan pada
pasangan pranikah agar hubungan nya tetap harmonis. Pendidikan seks ini
dapat kita lakukan dengan cara penyuluhan seperti pendidikan tentang
kesehatan reproduksi, PMS (Penyakit Menular Seksual), cara dan waktu
berhubungan yang sehat, dan lain-lain.
c. Personal Hygiene
Personal hygiene merupakan salah satu yang menjadi prioritas utama
bagi pasangan pranikah. Pasangan pranikah terutama wanita biasanya
melakukan perawatan yang terdiri dari perawatan payudara, kulit, rambut,
kuku, genitalia dll (7)

Kegiatan pelayanan kesehatan masa sebelum hamil atau prakonsepsi menurut


Permenkes No 97 tahun 2014 di tujukan pada remaja, calon pengantin dan pasangan
usia subur yang meliputi:
1) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksaan
status gizi yang bertujuan untuk menanggulangi masalah Kurang Energi Kronis
(KEK) dan pemeriksaan status anemia
2) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan berdasarkan indikasi medis, terdiri atas:
a. pemeriksaan darah rutin
b. pemeriksaan darah yang dianjurkan
c. pemeriksaan penyakit menular seksual
d. pemeriksaan urin rutin
e. pemeriksaan penunjang lainnya.
3) Pemberian imunisasi
Pemberian imunisasi dilakukan dalam upaya pencegahan dan perlindungan
terhadap penyakit tetanus.
4) Suplementasi gizi
Suplementasi gizi bertujuan untuk pencegahan anemia gizi. Tata laksana yang
diberikan berupa edukasi gizi seimbang dan pemberian tablet tambah darah.
5) Konsultasi kesehatan
Konsultasi kesehatan dapat diberikan dengan metode ceramah tanya jawab,
kelompok diskusi terarah, dan diskusi interaktif dengan menggunakan sarana
dan media komunikasi, informasi, dan edukasi.
Materi pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi untuk calon pengantin
dan pasangan usia subur (prakonsepsi) meliputi :
a. Kesehatan reproduksi dan pendekatan siklus hidup
b. Hak reproduksi
c. Persiapan yang perlu dilakukan dalam persiapan pranikah
d. Informasi lain yang diperlukan
e. Informasi tentang keadilan dan kesetaraan gender dalam pernikahan
termasuk peran laki-laki dalam kesehatan (8)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Peran bidan dalam melakukan asuhan pranikah dan atau prakonsepsi dapat
dilakukan melalui upaya promotif berupa penyuluhan dan konseling kepada
pasangan calon pengantin. Selain itu bidan juga memberikan asuhan berupa
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjanga bila diperlukan, pemberian imunisasi
TT dan suplementasi gizi. Dengan asuhan yang bermutu tinggi dan pemberian
pendidikan kesehatan yang tanggap, diharapkan dapat meningkatkan kehidupan
keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua bagi
pasangan calon pengantin.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai