Disusun Oleh :
NIM : 10210133
TA. 2021/2022
Kata pengantar
Assalamualaikum,Wr.Wb.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi...............................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
1.3Rumusan Masalah.........................................................................2
BAB II Pembahasan
Daftar Pustaka.....................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Bidan adalah seseorang yang telah menjalni program pendidikan bidan, yang
diakui oleh negara tempat ia tinggal, dan telah berhasil menyelesaikan studi terkait
kebidanan setra memenuhi persyaratan untuk terdaftar dan/atau memiliki izin
formal untuk praktik bidan.
Bidan dapat praktik di mana saja termasuk dirumah, masyarakat, rumah sakit,
atau unit kesehatan.
1. Definisi Bidan
1
2. Filosofi Bidan
3. Pelayanan Kebidanan
4. Praktik Kebidanan
5. Asuhan Kebidanan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Bidan adalah sebutan bagi orang yang belajar di sekolah khusus untuk
menolong perempuan saatmelahirkan.Bidan dalam bahasa Inggris berasal dari kata
MIDWIFE yang artinya “Pendamping Wanita”, sedangkan dalam bahasa
Sanksekerta “Wirdhan” yang artinya “Wanita Bijaksana”. Bidan merupakan
profesi yang diakui secara nasional maupun internasional dengan sejumlah praktisi
di seluruh dunia.
Pengertian bidan dan bidang praktikya secara internasional telah diakui oleh
ICM tahun 1972 dan Federation of International Gynecologist Obstetrition (FIGO)
tahun 1973, World Health Organisation (WHO) dan badan lainnya. Pada
pertemuan dewan di Kobe tahun 1980, ICM menyempurnakan definisi tersebut
yang telah di sahkan oleh FIGO (1991) dan WHO (1992). Secara lengkap
pengertian bidan adalah sebagai berikut:
Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan Program Pendidikan Bidan yang
diakui oleh Negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan
praktik kebidanan di negeri itu. Dia harus mampu memberikan supervisi, asuhan
dan memberikan nasehat yang dibutuhkan kepada wanita selama masa hamil,
persalinan dan masa pasca persalinan (post partum periode), memimpin persalinan
atas tanggung jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak. Asuhan
ini termasuk tindakan preventif, pendeteksian kondisi abnormal pada ibu dan bayi,
dan mengupayakan bantuan medis serta melakukan tindakan pertolongan gawat
3
darurat pada saat tidak hadirnya tenaga medik lainnya.Dia mempunyai tugas
penting dalam konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita
tersebut, tetapi juga termasuk keluarga dan komunitasnya.Pekerjaan ini termasuk
pendidikan antenatal, persiapan untuk menjadi orang tua, dan meluar ke daerah
tertentu dari ginekologi, keluarga berencana dan asuhan anak.Dia bisa berpraktik
di rumah sakit, klinik, unit kesehatan, rumah perawatan atau tempat-tempat
pelayanan lainnya.
Definisi terakhir disusun melalui kongres ICM ke 27 pada bulan Juli tahun
2005 di Brisbane Australia ditetapkan sebagai berikut:
Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang
diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi
kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk
melakukan praktik bidan.
Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang diakui
pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta
memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara
sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.
Kepanjangan BIDAN:
B : Bakti
I : Ibu
D : Demi
4
A : Anak
N : Negara
3. Keyakinan fungsi Profesi dan manfaatnya. Fungsi utama profesi bidan adalah
mengupayakan kesejahteraan ibu dan bayinya, proses fisiologis harus dihargai,
didukung dan dipertahankan. Bila timbul penyulit, dapat menggunakan teknologi
tepat guna dan rujukan yang efektif, untuk memastikan kesejahteraan perempuan
dan janin/bayinya.
5
kebidanan berfokus pada : pencegahan, promosi kesehatan yang bersifat holistik,
diberikan dengan cara yang kreatif dan fleksibel, suportif, peduli; bimbingan,
monitor dan pendidikan berpusat pada perempuan; asuhan berkesinambungan,
sesuai keinginan dan tidak otoriter serta menghormati pilihan perempuan.
9. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap
wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapatkan
pelayanan yang berkualitas.
6
Pelayanan Kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan melalui asuhan
kebidanan kepada klien yang menjadi tanggung jawab bidan, mulai dari
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana, termasuk
kesehatan reproduksi wanita dan pelayanan kesehatan masyarakat.
1. BPS/ di rumah
2. Masyarakat
3. Puskesmas
4. Polindes/PKD
5. RS/RB
7
6. Balai Pengobatan (BP) : dokter, perawat
8. Bidan di Desa
9. RS (swasta/pemerintah)
1. Individu
2. Keluarga
3. Masyarakat, meliputi :
a. Anak-anak perempuan
b. Remaja putri
d. Wanita hamil
e. Ibu Bersalin
8
j. Wanita dengan gangguan sistem reproduksi.
1. Primary care, bidan sebagai pemberi asuhan bertanggung jawab sendiri dalam
memberikan asuhan yang berkesinambungan sejak hamil, melahirkan, dan
postpartum sesuai kewenangan bidan.
9
3. Collaborative care, bidan perlu berkolaborasi bersama profesional lainnya untuk
menjamin klien mendapatkan pelayanan dengan baik apabila terjadi sesuatu dalam
asuhan. Kolaborasi dilaksanakan dengan informed choice demi keuntungan ibu
dan bayi.
5. Kesejahteraan ibu dan anak, bidan meningkatkan kesejahteraan ibu, bayi, dan
keluarga dengan mendukung aspek social, emosional, budaya dan aspek fisik.
10
berkualitas melalui pemberdayaan perempuan dan keluarganya dengan
menumbuhkan rasa percaya diri.
Ruang Lingkup Praktek Kebidanan Menurut ICM dan IBI Meliputi Asuhan :
a. Asuhan mandiri (otonomi) pada anak perempuan, remaja putri dan wanita
dewasa sebelum, selama kehamilan dan selanjutnya.
b. Bidan menolong persalinan atas tanggung jawab sendiri dan merawat BBL.
1. Anak-anak perempuan
2. Remaja putri
4. Wanita hamil
5. Ibu Bersalin
8. Bayi& Balita
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
12
Bidan adalah seorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
bidan yang telah di akui pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang
telah berlaku, dicatat (registrasi), diberi izin secara sah untuk menjalankan praktik.
3.2 SARAN
Dengan adanya definisi, filosofi dan asuhan kebidanan. Bidan dalam ruang
lingkup masyarakat bisa menerapkannya, dan selalu berpendoman pada apa yang
sudah diterapkan dalam dirinya.
DAFTAR PUSTAKA
13
http://dreamersofmidwivery.blogspot.com/2016/10/makalah-filosofi-
kebidanan.html?m=1
https://ibi.or.id/id/article_view/A20150112002/filosofi-kami.html
https://youtu.be/9U2MqI6pRtg
https://kepegawaian.uma.ac.id/wp-content/uploads/2020/07/MODEL-model-
praktik-keBIDANan.ppt
14