DI PUSKESMAS
RPL Angkatan Ke 1
Di Susun Oleh
ELFIATI
Dosen Pembimbing
Gustiana, S.Sit, M.Kes
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah
tentang “Filosofi, Paradigma, Peran Dan Fungsi Bidan Di Puskesmas”
Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu Saya mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya kami semua berharap semoga makalah ini bisa diterima dengan baik
dan dapat bermanfaat bagi kita semua, baik pada masa sekarang hingga masa yang akan
datang. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu
melahirkan. Peran bidan di masyarakat sangat dihargai dan dihormati karena
tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat, membesarkan hati dan
mendampingi, serta menolong ibu melahirkan dapat merawat bayinya dengan
baik.
Sebagai seorang bidan janganlah memilih-milih klien miskin atau kaya karena
tugas seorang bidan adalah membantu ibu, bukan mengejar materi. Pasien wajib
memberikan hak kepada ibu bidan yang telah menolong persalinan ibu
melahirkan.
Di makalah ini saya akan membahas tentang peran dan dan fungsi bidan yang
mana dalam pelaksanaan profesinya, bidan memiliki banyak tugas serta peran-
perannya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Makalah ini saya buat untuk menambah wawasan kepada mahasiswa kebidanan
yang nantinya harus dimengerti dan dilakukan sebagai peran dan fungsi bidan.
Kita berharap sebagai seorang bidan patuhilah tugas-tugas sebagai peran bidan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. FILOSOFI
Pengertian
Pengertian filosofi secara umum adalah ilmu yang mengkaji tentang akal budi
mengenai hakikat yang ada. Filosofi Kebidanan adalah keyakinan atau pandangan hidup
bidan yang digunakan sebagai kerangka pikir dalam memberikan asuhan kebidanan.
Falsafah Kebidanan
B. PARADIGMA
Dalam konsep kebidanan kita mengenal adanya istilah paradigma dan asuhan
kebidanan. Sebagaimana kita tahu paradigma berasal dari bahasa Latin/Yunani, yang
berarti model/pola. Paradigma juga berarti pandangan hidup, pandangan suatu disiplin
ilmu/profesi. Sedangkan istilah asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan,
dan tanggung jawab bidan dalam pelayanan yang diberikan kepada klien yang memiliki
kebutuhan dan atau masalah kebidanan (kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir,
keluarga, kesehatan reproduksi ,dan pelayanan kesehatan masyarakat). Dalam
penjelasannya paradigma dan asuhan kebidanan memiliki keterkaitan atau timbal balik.
Dalam konsep kebidanan, paradigma dan asuhan kebidanan memiliki peran yang
berkaitan. Namun masih banyak sebagian orang yang belum mengetahui keterkaitan
keduanya. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan memberikan penjelasan
mengenai keterkaitan keduanya yakni manfaat paradigma dikaitkan asuhan kebidanan.
Diharapkan makalah ini memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan
ilmu pengetahuan bagi kita semua, amin.
1. Wanita
• Psiko artinya wanita mempunyai Sisi kejiwaan harus diperhatikan dalam setiap
memberikan pelayanan.
• Sosio artinya wanita adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan orang lain
dan membutuhkan orang lain.
• Kultural artinya wanita adalah makhiuk yang berbudaya atau memiliki
kebiasaan kebiasaan tertentu.
• Spiritual artinya wanita adalah makhluk yang secara fitrah akan selalu
membutuhkan tuhan sebagai sandaram
• Utuh artinya pandangan kita kepada seorang wanita sebagai makhluk bio —
psiko — sosio --- cultural dan spiritual etrsebut harus dipandang secara
menyeluruh, tidak biasa hanya dipandang dari segi biologisnya saja, atau
psikologisnya saja karena Sisi tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan,
• Unik artinya wanita adalah makhluk yang berbeda antara satu dengan yang
lain, baik dari segi bio, psiko, sosio, cultural maupun spiritualnya.
2. Lingkungan
Lingkungan adalah semua yang ada di lingkungan dan terlibat daiam interaksi
individu pada waktu melakukan aktivitasnya. Menurut
Prof.Dr.St.MunadjatDanusaputro,SH, Lingkungan hidup sebagai semua benda dan
kondisi, termasuk didalamnya manusia dan tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam
ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan
jasad hidup lainnya. Menurut Jonny Purba, Lingkungan hidup adaiah wilayah yang
merupakan tempat berlangsungnya bermacam-macam interaksi sosial antara berbagai
kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai,Bidan harus berpandangan bahwa
lingkungan yang ada disekitar manusia khususnya wanita sangat berpengaruh terhadap
kesehatan reproduksi baik lingkungan fisik, lingkungan psiko social, lingkungan
biologis dan lingkungan budaya. Yang dimaksud dengan lingkungan adalah :
3. Perilaku
Perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia
dengan lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.
Perilaku manusia ini bersifat holistic atau menyeiuruh. Menurut Soekidjo Notoadmodjo,
1987:1. Perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk
hidup. Menurut Ensiklopedia Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi
organisme terhadap lingkungannya, hal ini berarti Oahwa perilaku baru akan terwujud
bila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan yang disebut
rangsangan, dengan demikian maka suatu rangsangan tertentu akan menghasiikan
perilaku tertentu pula. Bidan harus punya pandangan bahwa perilaku ibu akan
mempengaruhi kehamilan perilaku ibu dalam mencari pertolongan persalinan yang akan
berpengaruh pada kesejahteraan ibu dan janin yang dilahirkan. Demikian pula perilaku
ibu pada masa nifas akan mempengaruhi kesehatan ibu dan bayinya.
4. Pelayanan Kebidanan
Peayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuaj
dengan kewenangan yang diberikannya dengan maksud meningkatkan kesejahteraan ibu
dan anak. Pelayanan kebidanan juga disebutkan sebagai keseiuruhan tugas yang menjadi
tanggungjawab praktik bidan datam system pelayanan kesehatan yang bertujuan
meningkatkan kesehatan ibu dan anak daiam rangka mewujudkan kesehatan keluarga
dan masyarakat. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan, dengan sasaran individu, keluarga dan masyarakat yang meliputi upaya
peningkatan. pencegahan, penyembuhan dan pemulihan. Layanan kebidanan dapat
dibedakan menjadi :
Layanan Kebidanan Kolabotasi adalah Layanan dengan bidan sebagai tim yang
kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari
sebuah proses kegiatan pelayanan kebidanam Contoh : Bidan turut dalam
penanganan bulin di RS.
Layanan Kebidanan Rujukan adalah Layanan yang dilakukan oleh bidan dalam
rangka pelimpahan penanganan pasien ke sistem petayanan yang iebih tinggi
atau sebaiknya.Contoh pasien melahirkan dengan perdarahan di kirim ke RS.
5. Keturunan
a. Peran Bidan
Tugas kolaborasi
Tugas-tugas kolaborasi (kerja sama) bidan, yaitu:
1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga, mencakup:
a. Mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan kondisi
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
b. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas kegawatdaruratan
yang memerlukan dndakan kolaborasi.
c. Merencanakan tindakan sesuai dengan prioritas kegawatdaruratan dan
hasil kolaborasi serta berkerjasama dengan klien.
FUNGSI BIDAN
Berdasarkan peran bidan sepeni yang dikemukakan di atas, maka fungsi bidan
adalah sebagai berikut.
Fungsi Pelaksana
Fungsi bidan sebagai pelaksana mencakup:
Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga,
sertamasyarakat (khususnya kaum remaja) pada masa praperkawinan.
Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal, kehamilan
dengan kasus patologis tertentu, dan kehamilan dengan resti.
Menolong persalinan normal.
Merawat bayi segera setelah lahir normal
Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.
Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui.
Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan prasekolah
Memberi pelayanan keluarga berencana sesuai dengan wewenangnya.
Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan sistem
reproduksi, termasuk wanita pada masa klimakterium dan menopause sesuai
dengan wewenangnya.
Fungsi Pengelola
Fungsi bidan sebagai pengelola mencakup:
Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu,
keluarga, kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
masyarakat setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat.
Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit
kerjanya.
Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang
terkait dengan pelayanan kebidanan.
Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.
Fungsi Pendidik
Fungsi bidan sebagai pendidik mencakup:
Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok
masyarakat terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup
kesehatan serta keluarga berencana.
Membimbing dan mebimbing kader posyandu.
Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan
praktik di klinik dan di masyarakat.
Fungsi Peneliti
Fungsi bidan sebagai peneliti mencakup:
Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan
sendiri atau berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.
Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan keluarga berencana
10. Bidan melakukan layanan rujukan sesuai dengan indikasi dengan tepat,
apabila responden menemukan kasus yang perlu di rujuk RS langsung
merujuk.
TUGAS PERAN DAN FUNGSI BIDAN
Poin 1 .. Bidan melaksanakan peran sebagai pelaksana di antaranya dengan
melaksanakan tugas mandiri bidan. Responden melaksanakan tugas mandiri bidan;
-Memberikan konseling pra nikah di KUA setiap hari rabu
-Memberikan as keb pada wanita usia subur yg membutuhkan pel KB
-Memberikan as keb pada wanita dngn ganguan reproduksi
-Mencatat semua pelaporan
Poin 2..Bidan melaksanakan tugas kolaborasi “ Selalu “. Responden selalu bekerja sama
dengan tim apa bila ada kasus kegawat daruratan
Contoh kasus CPD (panggul sempit ) responden mengkompromi dengan
keluarga pasien ke
mudian merujuk ke RS
poin 3..bidan melaksanakan tugas ketergantungan responden merujuk klien apa bila ada
kasus yang tidak bisa ditanggani sendiri”selalu”
contoh os control IUD yang benang tidak tampak beliu merujuk os ke
PKBRS.
Poin 4..bidan melaksanakan peras sebagai pengelola”selalu”
Contoh menyusun rencana pelaksana pelayanan kebidanan di lingkungan
unit kerjanaya
B. Saran
Sebagai seorang Bidan sangat ditekankan akan pelayanan yang maksimal. Tuntutan
seorang bidan sangatlah berat dan berisiko tinggi terutama pada ibu dan anak. Maka
dari itu seorang bidan wajib menjalankan tugas sesuai prosedur yang sudah
ditentukan baik itu , penyuluhan dan lainnya sesuai profesi kebidanan.