Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

DEFINISI DAN FILOSOFI BIDAN

DI SUSUN OLEH :
NAMA : LINTANG HAURA SYAFITRI (10210133)

DOSEN PENGAMPU : LISA MORA HAMZAH, S.Sos., M.Kes

YAYASAN AKADEMI KEBIDANAN AGUNG HUSADA

KAYU AGUNG

KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

2021/2022
Kata Pengantar

Assalamualaikum,Wr.Wb.

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapat selesai menyusun
Makalah Definisi dan filosofi bidan ini.

Selanjutnya penulis tak lupa menyampaikan shalawat dan salam kepada


junjungan Nabi besar Muhammad SAW, para sahabat, keluarga dan pengikut-
pengikutnya hingga akhir Zaman. Pada kesempatan ini penulis juga tak lupa
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan baik moril maupun material. Dan khususnya kepada dosen mata kuliah
Konsep Kebidanan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya oleh


karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, agar
kelak makalah ini dapat lebih baik lagi.Waalaikumsalam,Wr.Wb.

Kayu Agung,20 Oktober 2021

Lintang Haura Syafitri

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................i

Daftar Isi..................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ...............................................................................................1

1.2 Tujuan Pembahasan .......................................................................................1

1.3Rumusan Masalah...........................................................................................2

BAB II Pembahasan

2.1 Definisi Bidan.................................................................................................3

2.2 Filosofi BidanPelayanan KebidananPraktik Kebidanan................................4

2.3 Pelayanan Kebidanan.....................................................................................5

2.4 Praktik Kebidanan..........................................................................................7

2.5 Asuhan Kebidanan .........................................................................................8

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan .................................................................................................10

3.2 Saran ............................................................................................................10

Daftar Pustaka.......................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bidan adalah seseorang yang telah menjalni program pendidikan bidan, yang diakui oleh
negara tempat ia tinggal, dan telah berhasil menyelesaikan studi terkait kebidanan setra
memenuhi persyaratan untuk terdaftar dan/atau memiliki izin formal untuk praktik bidan.
(Soerpardan Suryani (2007).

Bidan dikenal sebagai profesional yang bertanggung jawab yang bekerja sebagai mitra
perempuan dalam memberikan dukungan yang diperlukan, asuhan dan saran selama kehamilan,
periode persalinan, dan postpartum, melakukan pertolongan persalinan dibawah tanggung
jawabnya sendiri, serta memberikan perawatan pada bayi baru lahir dan bayi. Asuhan ini
termasuk tindakan pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan
anaknya, akses untuk perawatan medis atau pertolongan semestinya lainnya, serta pemberian
tindakan kedaruratan. (Soerpardan Suryani (2007).

Bidan memiliki tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, todak hanya
untuk wanita tapi juga keluarga dan masyarakat. Tugas ini meliputi pendidikan antenatal dan
persiapan menjadi orang tua dan dapat meluas hingga kesehatan perempuan, kesehatan seksual
atau reproduksi,dan perawatan anak.(Soerpardan Suryani (2007)

Bidan dapat praktik di mana saja termasuk dirumah, masyarakat, rumah sakit, atau unit
kesehatan. (Soerpardan Suryani (2007).

1.2 Tujuan Pembahasan


1. Mengetahui dan memahami apa itu Definisi bidan

2. Mengetahui dan memahami apa itu Filosofi Bidan

3. Mengetahui dan memahami bagaimana cara Pelayanan Kebidanan itu

4. Mengetahui dan memahami bagaimana cara Praktik Kebidanan

5. Mengetahui dan memahami bagaimana pelaksanaan Asuhan Kebidanan

1
1.3 Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa yang di maksud dengan Definisi Kebidanan?

2. . Jelaskan apa yang di maksud Definisi Filosofi Kebidanan?

3. Sebutkan dan jelaskan bagaimana tentang cara Pelayanan Kebidanan?

4. Sebutkan dan jelaskan bagaimana tentang cara Praktik Kebidanan?

5. Sebutkan dan jelaskan bagaimana tentang Asuhan Kebidanan?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Homeostatis
Homeostasis

Homeostasis adalah suatu proses yang terjadi secara terus-menerus untuk memelihara
stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya, Homeostasis merupakan
mekanisme tubuh untuk mempertahankan keseimbangar dalam menghadapi berbagai kondisi
yang dialaminya. Proses homeostasis ini dapy terjadi secara alamiah apabila tubuh mengalami
stres.

Homeostasis terdiri atas homeostasis fisiologis dan psikologis. Dalam tubuh manusia,
homeostasis fisiologis dapat dikendalikan oleh sistem endokrin day Sistem saraf otonom. Proses
homeostasis fisiologis ini terjadi melalui empat cara sebagai berikut.

1. Pengaturan diri (self regulation). Secara otomatis, cara ini terjadi pada orang yang sehat,
seperti pengaturan fungsi organ tubuh.

2. Kompensasi. Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam tubuh.


Sebagai contoh, pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual pada saat tubuh mengalami
ancaman, peningkatan keringat untuk mengontrol kenaikan suhu tubuh, serta penyempitan
pembuluh darah perifer dan terangsangnya pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan
kegiatan yang dapat menghasilkan panas (misalnya menggigil) sehingga suhu tubuh tetap stabil
apabila lingkungan menjadi dingin secara tiba-tiba.

3, Umpan balik negatif. Cara ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam
keadaan abnormal, tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik negatif untuk
menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi. Contoh, apabila tekanan darah meningkat akan
meningkatkan baroceptor. Kemudian akan menurunkan rangsangan pada simpatik yang
meningkatkan parasimpatik, menurunkan denyut jantung dan kekuatan kontraksi, terjadi dilatasi
pembuluh darah dan akhirnya menurunkan tekanan darah sampsi pada keadaan normal melalui
feedback mekanisme.

Umpan balik positif untuk mengoreksi ketidakseimbangan fisiologis. Sebagai contoh,


terjadinya proses peningkatan denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke
sel tubuh apabila seseorang mengalami hipoksisKondisi mekanisme tubuh tersebut terkait
dengan kondisi dalam keadaan sakit, Homeostasis psikologis berfokus pada keseimbangan

3
emosional dan kesejahteraan mental. Prosesini didapat dari pengalaman hidup dan interaksi
dengan oranglain serta dipengaruhi oleh norma dan kultur masyarakat. Contohnya adalah
mekanisme pertahanan diri seperti menangis, tertawa, berteriak, memukul, meremas, mencerca,
dan lain-lain. Dengan demikian, pada intinya proses homeostasis adalah keseimbangan dalam
tubuh

2.2 Homeodinamik
Homeodinamik merupakan pertukaran energi antara manusia dan lingkungan sekitarnya
secara terus-menerus. Pada proses ini manusia tidak hanya melakukan penyesuaian diri, tetapi
terus berinteraksi dengan lingkungan agar mampu mempertahankan hidupnya. Proses
homeodinamik bermula dari teori tentang manusia sebagai unit yang merupakan satu kesatuan
utuh, memiliki karakter yang berbeda-beda, proses hidup yang dinamis, selalu berinteraksi
dengan lingkungan yang dapat dipengaruhi dan memengaruhinya, serta memiliki keunikan
tersendiri. Dalam proses homeodinamik, terdapat beberapa prinsip menurut teori Rogers sebagai
berikut:

1. Prinsip integral, yaitu prinsip utama dalam hubungan yang tidak dapat dipisahkan antara
manusia dan lingkungan. Perubahan proses kehidupan ini terjadi secara terus-menerus karena
adanya interaksi yang saling memengaruhi antara manusia dan lingkungan.

2. Prinsip resonansi, yaitu prinsip bahwa proses kehidupan manusia selalu berirama dan
frekuensinya bervariasi karena manusia memiliki pengalaman dalam beradaptasi dengan
lingkungan.

3. Prinsip helicy, yaitu prinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia
berlangsung perlahan-lahan dan terdapat hubungan antara manusia dan lingkungan. (Falco dan
Lobo, 1997).

3.1 Konsep Kebutuhan Dasar Pada Manusia


merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam menjaga keseimbangan baik
secara fisiologis maupun psikologis. Hal ini tentunya bertujuan untuk mempertahankan
kehidupan dan kesehatan.

Kebutuhan Dasar pada Manusia Menurut Abraham Maslow

Abraham Maslow mengemukakan Teori Hierarki Kebutuhan yang menyatakan bahwa


setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman
dan perlindungan, kebutuhan rasa cinta, memiliki dan dimiliki: kebutuhan harga diri: serta
kebutuhan aktualisasi diri (Potter dan Perry 1997).

3.2 Kebutuhan Fisik

4
1. Kebutuhan Oksigenasi
Kebutuhan oksigenasi merupakan salah satu kebutuhan dasar pada manusia, yaitu kebutuhan
fisiologis. Pemenuhan kebutuhan oksigenasi ditujukan untuk menjaga kelangsungan
metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidupnya, dan melakukan aktivitas bagi berbagai organ
atau sel.

2. Sistem Tubuh yang Berperan dalam Kebutuhan Oksigenasi

2.2.1 Saluran pernapasan bagian atas

1. Hidung

2. Faring

3. Laring (tenggorokan)

4. Epiglotis

1.2.2 Saluran pernapasan bagian bawah

1. Trakhea

2. Brokhus

3. Bronkiolus

4. Paru-paru

2.5 Asuhan Kebidanan


Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab
dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan ataupun masalah dalam
bidang kesehatan ibu masa hamil, persalinan, nifas, bayi setelah lahir, serta program keluarga
berencana.(http://dreamersofmidwivery.blogspot.com/2016/10/makalah-filosofi-kebidanan.html?
m=1)

Tujuan asuhan kebidanan adalah menjamin kepuasan dan keselamatan ibu dan bayinya
sepanjang siklus reproduksi, mewujudkan keluarga bahagia dan berkualitas melalui
pemberdayaan perempuandan keluarganya dengan menumbuhkan rasa percaya diri
.(http://dreamersofmidwivery.blogspot.com/2016/10/makalah-filosofi-kebidanan.html?m=1)

5
1. Ruang Lingkup Asuhan Kebidanan

Ruang Lingkup Praktik Kebidanan adalah batasan dari kewenangan bidan dalam
menjalankan praktikan yang berkaitan dengan upaya pelayanan kebidanan dan jenis pelayanan
kebidanan.(http://dreamersofmidwivery.blogspot.com/2016/10/makalah-filosofi-kebidanan.html?
m=1)

Praktek Kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan pelayanan


terhadap terhadap klien dengan pendekatan manajemen kebidanan.Manajemen Kebidanan adalah
pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara
sistematis.(http://dreamersofmidwivery.blogspot.com/2016/10/makalah-filosofi-kebidanan.html?
m=1)

a. Definisi secara umum : Ruang Lingkup Praktek Kebidanan dapat diartikan sebagai luas area
praktek dari suatu profesi.

b. Definisi secara khusus : Ruang Lingkup Praktek Kebidanan digunakan untuk menentukan apa
yang boleh/tidak boleh dilakukan oleh seorang bidan.
(http://dreamersofmidwivery.blogspot.com/2016/10/makalah-filosofi-kebidanan.html?m=1)

Ruang Lingkup Praktek Kebidanan Menurut ICM dan IBI Meliputi Asuhan :

a. Asuhan mandiri (otonomi) pada anak perempuan, remaja putri dan wanita dewasa sebelum,
selama kehamilan dan selanjutnya.

b. Bidan menolong persalinan atas tanggung jawab sendiri dan merawat BBL.

c. Pengawasan pada kesmas di posyandu (tindak pencegahan), penyuluhan dan pendidikan


kesehatan pada ibu, keluarga dan masyarakat termasuk: (persiapan menjadi orang tua,
menentukan KB, mendeteksi kondisi abnormal pada ibu dan bayi).

d. Konsultasi dan rujukan.

e. Pelaksanaan pertolongan kegawatdaruratan primer dan sekunder pada saat tidak ada
pertolongan medis.(http://dreamersofmidwivery.blogspot.com/2016/10/makalah-filosofi-
kebidanan.html?m=1)

2. Sasaran Asuhan Kebidanan

6
1. Anak-anak perempuan

2. Remaja putri

3. WUS (wanita usia subur)

4. Wanita hamil

5. Ibu Bersalin

6. Ibu nifas & menyusui

7. Bayi baru lahir (BBL)

8. Bayi& Balita

9. Keluarga, Kelompok & masyarakat

10. Wanita dengan gangguan system reproduksi


(http://dreamersofmidwivery.blogspot.com/2016/10/makalah-filosofi-kebidanan.html?m=1)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bidan adalah seorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan yang telah
di akui pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang telah berlaku, dicatat
(registrasi), diberi izin secara sah untuk menjalankan praktik.

Tujuan dari asuhan kebidanan adalah menjamin kepuasan dan keselamatan ibu dan bayinya
sepanjang siklus reproduksi, mewujudkan keluarga bahagia dan berkualitas melalui
pemberdayaan perempuan dan keluarganya dengan menumbuhkan rasa percaya diri.

3.2 Saran
Dengan adanya definisi, filosofi dan asuhan kebidanan. Bidan dalam ruang lingkup
masyarakat bisa menerapkannya, dan selalu berpendoman pada apa yang sudah diterapkan dalam
dirinya.

7
DAFTAR PUSTAKA
Soepardan, Suryani. (2007). Konsep Kebidanan. Bandung: PD IBI Jabar

http://dreamersofmidwivery.blogspot.com/2016/10/makalah-filosofi-kebidanan.html?m=1

https://ibi.or.id/id/article_view/A20150112002/filosofi-kami.html

https://youtu.be/9U2MqI6pRtg

https://kepegawaian.uma.ac.id/wp-content/uploads/2020/07/MODEL-model-praktik-
keBIDANan.ppt

Anda mungkin juga menyukai