Anda di halaman 1dari 30

1

MAKALAH

PENGERTIAN FILOSOFI DAN DEFINISI BIDAN

DISUSUN OLEH:

1. GUSTI DIANA YOLANDA ( 18240013 )


2. DESI NOVITA SARI ( 18240006 )
3. RISKA DWI RAHAYU ( 18240005 )

DOSEN :

Diyah Tepi, Sst, M.Keb

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
TAHUN 2018
2

KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “PENGERTIAN FILOSOFI DAN DEFINISI BIDAN”.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan untuk kepentingan
proses belajar.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami
buat kurang tepat.

Bengkulu, 14 September 2018

Penulis

ii
3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................

................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................... 2
C. Manfaat ................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Falsafah................................................................................. 3
B. Definisi Kebidanan .............................................................. 10
C. Ruang Lingkup Asuhan Kebidanan ..................................... 13
D. Pelayanan Kebidanan ........................................................... 23
E. Praktek Kebidanan ................................................................ 25
F. Asuhan Kebidanan ................................................................ 25

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................. 26
B. Saran ............................................................................................ 26

DAFTAR PUSTAKA
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bidan adalah sebutan bagi orang yang belajar di sekolah khusus untuk
menolong perempuan saat melahirkan. Bidan Seseorang yang telah
menyelesaikan program Pendidikan Bidan yang diakui oleh negara serta
memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktik kebidanan
di negeri itu. Dia harus mampu memberikan supervisi, asuhan dan
memberikan nasehat yang dibutuhkan kepada wanita selama masa hamil,
persalinan dan masa pasca persalinan ( post partum period ), memimpin
persalinan atas tanggung jawanya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir
dan anak. Asuhan ini termasuk tindakan preventif, pendeteksian kondisi
abnormal pada ibu dan bayi, dan mengupayakan bantuan medis serta
melakukan tindakan pertolongan gawat darurat pada saat tidak hadirnya
tenaga medik lainnya. Dia mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan
pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita tersebut, tetapi juga termasuk
keluarga dan komunitasnya. Pekerjaan itu termasuk pendidikan antenatal, dan
persiapan untuk menjadi orang tua, dan meluas ke daerah tertentu dari
ginekologi, keluarga berencana dan asuhan anak. Dia bisa berpraktik di
rumah sakit, klinik, unit kesehatan, rumah perawatan atau tempat-tempat
lainnya.
Bidan Indonesia :
Dengan memperhatikan aspek sosial budaya dan kondisi
masyarakat Indonesia, maka Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan
bahwa bidan Indonesia adalah: seorang perempuan yang lulus dari
pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di
wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan
kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat
lisensi unttk menjalankan praktik kebidanan.
Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab
dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan
dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan
masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan
memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini

1
2

mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi


komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain
yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk menambah pengetahuan tentang filosofi falsafah, definisi,
pelayanan, dan asuhan dalam dunia Kebidanan.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dalam menyusun makalah ini adalah untuk dapat
mengetahui :
falsafah kebidanan
difinisi bidan
pelayanan kebidanan
asuhan kebidanan

C. Manfaat
Agar individu khususnya bidan dapat mengenal dan memahami
lebih dalam tentang filosofi dan pengertian bidan yaitu meliputi falsafah
kebidanan,divinisi bidan,pelayanan bidan,asuhan kebidanan.
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. FALSAFAH
1. Pengertian
Pengertian filosofi secara umum adalah ilmu yang mengkaji tentang
akal budi mengenai hakikat yang ada. Filosofi Kebidanan adalah
keyakinan atau pandangan hidup bidan yang digunakan sebagai kerangka
pikir dalam memberikan asuhan kebidanan.
Falsafah atau filsafat berasal dari bahasa Arab yaitu “falsafa”
(timbangan) yang dapat diartikan pengetahuan dan penyelidikan dengan
akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal dan hukumnya
(Harun Nasution, 1979). Menurut bahasa Yunani “philosophy“ berasal
dari dua kata yaitu philos (cinta) atau philia(persahabatan, tertarik kepada)
dan sophos (hikmah, kebijkasanaan, pengetahuan, pengalaman praktis,
intelegensi).
Filsafat secara keseluruhan dapat diartikan “cinta kebijaksanaan atau
kebenaran.”
Pendapat para ahli:
a. Filosofi adalah disiplin ilmu yang difokuskan pada pancarian dasar-
dasar dan penjelasan yang nyata (Chinn & Krammer, 1991:17).
b. Filosofi adalah pendekatan berpikir tentang kenyataan meliputi tradisi,
agama, marxime, existentialisme dan fenomena yang berhubungan
dengan kesehatan masyarakat (Person dan Vaughan, 1998).
c. Filosofi adalah adalah ungkapan seseorang tentang nilai, sikap dan
kepercayaan meskipun pada waktu yang lain ungkapan tersebut
merupakan kepercayaan kelompok yang lebih sering disebut ideologi
(Moya Davis, 1993).

Jadi filosofi diartikan sebagai ilmu tentang sesuatu disekitar kita dan apa
penyebabnya. Anggapan tentang filosofi:
a. Elit : Hanya untuk golongan tertentu, bukan untuk konsumsi umum.
b. Sulit : Beberapa aspek dari filosofi sering dianggap sulit, kompleks
dan berbelit-belit.

3
4

c. Obscure : Dianggap sebagai hal yang tidak ada sangkut pautnya


dengan kehidupan sehari-hari.
d. Abstrak (tidak jelas) : Filosofi mencoba membangkitkan tingkat
pengertian pada hal tertentu yang dapat dihindari. Bagaimana fakta
bahwa banyak filosofi adalah abstrak tetapi tidak berarti bahwa hal
tersebut tidk ada penerapan yang nyata.

2. Falsafah Kebidanan
Falsafah kebidanan merupakan pandangan hidup atau penuntun bagi
bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan. Falsafah kebidanan
tersebut adalah:
a. Profesi kebidanan secara nasional diakui dalam undang-undang
maupun peraturan pemerintah Indonesia yang merupakan salah satu
tenaga pelayanan kesehatan professional dan secara internasional
diakui oleh ICM, FIGO dan WHO.
b. Tugas, tanggung jawab dan kewenangan profesi bidan yang telah
diatur dalam beberapa peraturan maupun keputusan menteri kesehatan
ditujukan dalam rangka membantu program pemerintah bidang
kesehatan khususnya ikut dalam rangka menurunkan AKI, AKP, KIA,
Pelayanan ibu hamil, melahirkan, nifas yang aman, pelayanan
Keluarga Berencana (KB), pelayanan kesehatan masyarakat dan
pelayanan kesehatan reproduksi lainnya.
c. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan
kebutuhan manusia dan perbedaan budaya. Setiap individu berhak
untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan
untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya.
d. Bidan meyakini bahwa menstruasi, kehamilan, persalinan
dan menopause adalah proses fisiologi dan hanya sebagian kecil yang
membutuhkan intervensi medic.
e. Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun
apabila tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal.
5

f. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka
setiap wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak
mendapat pelayanan yang berkualitas.
g. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan
keluarga yang membutuhkan persiapan mulai anak menginjak masa
remaja.
h. Kesehatan ibu periode reproduksi dipengaruhi oleh perilaku ibu,
lingkungan dan pelayanan kesehatan.
i. Intervensi kebidanan bersifat komprehensif mencakup upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative ditujukan kepada individu,
keluarga dan masyarakat.
j. Manajemen kebidanan diselenggarakan atas dasar pemecahan masalah
dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan yang
professional dan interaksi social serta asas penelitian dan
pengembangan yang dapat melandasi manajemen secara terpadu.
k. Proses kependidikan kebidanan sebagai upaya pengembangan
kepribadian berlangsung sepanjang hidup manusia perlu
dikembangkan dan diupayakan untuk berbagai strata masyarakat.

Kebidanan (midwifery) merupakan ilmu yang terbentuk dari sintesa


berbagai disiplin ilmu (multi disiplin) yang terkait dengan pelayanan
kebidanan meliputi ilmu kedokteran, ilmu keperawatan, ilmu perilaku,
ilmu sosial budaya, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu manajemen untuk
dapat memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil,
bersalin, post partum, bayi baru lahir.
Dalam menjalankan perannya bidan memiliki keyakinan yang dijadikan
panduan dalam memberikan asuhan. Keyakinan tersebut meliputi :

1. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan. Hamil dan bersalin


merupakan suatu proses alamiah dan bukan penyakit.
2. Keyakinan tentang Perempuan. Setiap perempuan adalah pribadi
yang unik mempunyai hak, kebutuhan, keinginan masing-masing. Oleh
sebab itu perempuan harus berpartisipasi aktif dalam stiap asuhan yang
diterimanya.
6

3. Keyakinan fungsi Profesi dan manfaatnya. Fungsi utama profesi


bidan adalah mengupayakan kesejahteraan ibu & bayinya, proses
fisiologis harus dihargai, didukung dan dipertahankan. Bila timbul
penyulit, dapat menggunakan teknologi tepat guna dan rujukan yang
efektif, untuk memastikan kesejahteraan perempuan & janin/bayinya.
4. Keyakinan tentang pemberdayaan perempuan dan membuat
keputusan. Perempuan harus diberdayakan untuk mengambil
keputusan tentang kesehatan diri dan keluarganya melalui komunikasi,
informasi, dan edukasi (KIE) dan konseling. Pengambila keputusan
merupakan tanggung jawab bersama antara perempuan, keluarga &
pemberi asuhan.
5. Keyakinan tentang tujuan Asuhan. Tujuan utama asuhan kebidanan
untuk menyelamatkan ibu dan bayi (mengurangi kesakitan dan
kematian). Asuhan kebidanan berfokus pada: pencegahan, promosi
kesehatan yang bersifat holistik, diberikan dg cara yang kreatif &
fleksibel, suportif, peduli; bimbingan, monitor dan pendidikan berpusat
pada perempuan; asuhan berkesinambungan, sesuai keinginan & tidak
otoriter serta menghormati pilihan perempuan
6. Keyakinan ttg Kolaborasi dan Kemitraan. Praktik kebidanan
dilakukan dengan menempatkan perempuan sebagai partner dengan
pemahaman holistik terhadap perempuan, sebagai satu kesatuan fisik,
psikis, emosional, social, budaya, spiritual serta pengalaman
reproduksinya. Bidan memiliki otonomi penuh dalam praktiknya yang
berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.
7. Sebagai Profesi bidan mempunyai pandangan hidup
Pancasila, seorang bidan menganut filosofis yang mempunyai
keyakinan didalam dirinya bahwa semua manusia adalah mahluk bio-
psiko-sosio-kultural dan spiritual yang unik merupakan satu kesatuan
jasmani dan rohani yang utuh dan tidak ada individu yang sama.
8. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan
kebutuhan dan perbedaan kebudayaan. Setiap individu berhak
menentukan nasib sendiri dan mendapatkan informasi yang cukup dan
untuk berperan disegala aspek pemeliharaan kesehatannya.
7

9. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu


maka setiap wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya
berhak mendapat pelayanan yang berkualitas.
10. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan
keluarga, yang membutuhkan persiapan sampai anak menginjak masa
masa remaja. Keluarga-keluarga yang berada di suatu wilayah/daerah
membentuk masyarakat kumpulan dan masyarakat Indonesia
terhimpun didalam satu kesatuan bangsa Indonesia. Manusia terbentuk
karena adanya interaksi antara manusia dan budaya dalam lingkungan
yang bersifat dinamis mempunyai tujuan dan nilai-nilai yang
terorganisir.

3. Falsafah Asuhan Kebidanan


Falsafah atau filsafat berasal dari bahasa arab yaitu : “ falsafa ”
(timbangan) yang dapat diartikan pengetahuan dan penyelidikan dengan
akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal dan hukumnya.
(Harun Nasution, 1979)
Menurut bahasa Yunani “philosophy“berasal dari dua kata yaitu
philos (cinta) atau philia (persahabatan, tertarik kepada) dan sophos
(hikmah, kebijkasanaan, pengetahuan, pengalaman praktis, intelegensi).
Filsafat secara keseluruhan dapat diartikan “ cinta kebijaksanaan atau
kebenaran.”
1. Falsafah Asuhan Kebidanan
Falsafah asuhan kebidanan merupakan keyakinan/ pandangan hidup
bidan yang digunakan sebagai kerangka berpikir dalam memberikan
asuhan kepada klien.
a. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan
Bidan yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah proses alamiah
dan bukan suatu penyakit, namun tetap perlu diwaspadai karena
kondisi yang semula normal dapat tiba – tiba menjadi tidak normal.
b. Keyakinan tentang wanita
Bidan yakin bahwa perempuan meupakan pribadi yang unik,
mempunyai hak mengkontrol dirinya sendiri, memiliki kebutuhan,
harapan dan keinginan yang patut dihormati.
8

c. Keyakinan mengenai fungsi profesi dan pengaruhnya


Fungsi utama asuhan kebidanan adalah memastikan kesejahteraan
perempuan bersalin dan bayinya. Bidan mempunyai kemampuan
mempengaruhi klien dan keluarganya.
d. Keyakinan tentang pemberdayaan dan pembuatan keputusan
Bidan yakin bahwa pilihan dan keputusan dalam asuhan kebidanan
patut dihormati. Keputusan yang dipilih merupakan tanggung jawab
bersama antara perempuan, keluarga, dan pemberi keputusan.
e. Keyakinan tentang asuhan
Bidan yakin bahwa fokus asuhan kebidanan adalah upaya pencegahan
dan peningkatan kesehatan yang menyeluruh, meliputi pemberian
informasi yang relevan dan objektif, konseling dan menfasilitasi klien
yang menjadi tanggung jawabnya. Oleh karena itu, asuhan kebidanan
harus aman, memuaskan, menghormati dan mengoptimalkan wanita
serta keluarganya.
f. Keyakianan tentang kalaborasi
Bidan meyakini bahwa dalam memberikan asuhan harus tetap
mempertahankan, mendukung dan menghargai proses fisiologi.
Intervensi dan penggunaan teknologi dalam asuhan hanya bedasarkan
indikasi. Bidan adalah praktisi yang mandiri, yang bekerja sama
mengembangkan kemitraan dengan anggota tim kesehatan lainnya.
g. Keyakinan tentang fungsi profesi dan manfaatnya
Bidan meyakini bahwa mengembangkan kemandirian profesi,
kemitraan dan pemberdayaan wanita serta tim kesehatan yang lainnya
selama pemberian asuhan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

 Falsafah kebidanan merupakan pandangan hidup atau penuntun


bagi bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan. Falsafah
kebidanan tersebut adalah :
1. Profesi kebidanan secara nasional diakui dalam Undang – Undang
maupun peraturan pemerintah Indonesia yang merupakan salah satu
tenaga pelayanan kesehatan professional dan secara internasional
diakui oleh International Confederation of Midwives (ICM), FIGO dan
WHO.
9

2. Tugas, tanggungjawab dan kewenangan profesi bidan yang telah


diatur dalam beberapa peraturan maupun keputusan menteri kesehatan
ditujukan dalam rangka membantu program pemerintah bidang
kesehatan khususnya ikut dalam rangka menurunkan AKI, AKP, KIA,
Pelayanan ibu hamil, melahirkan, nifas yang aman dan KB.
3. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan
kebutuhan manusia dan perbedaan budaya. Setiap individu berhak
untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan
untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya.
4. Bidan meyakini bahwa menstruasi, kehamilan, persalinan dan
menopause adalah proses fisiologi dan hanya sebagian kecil yang
membutuhkan intervensi medic.
5. Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun
apabila tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal.
6. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka
setiap wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak
mendapat pelayanan yang berkualitas.
7. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan
keluarga yang membutuhkan persiapan mulai anak menginjak masa
remaja.
8. Kesehatan ibu periode reproduksi dipengaruhi oleh perilaku ibu,
lingkungan dan pelayanan kesehatan.
9. Intervensi kebidanan bersifat komprehensif mencakup upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative ditujukan kepada individu,
keluarga dan masyarakat.
10. Manajemen kebidanan diselenggarakan atas dasar pemecahan masalah
dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan yang
professional dan interaksi social serta asas penelitian dan
pengembangan yang dapat melandasi manajemen secara terpadu.
11. Proses kependidikan kebidanan sebagai upaya pengembangan
kepribadian berlangsung sepanjang hidup manusia perlu
dikembangkan dan diupayakan untuk berbagai strata masyarakat.
10

B. DEFINISI BIDAN
Bidan adalah sebutan bagi orang yang belajar di sekolah khusus untuk
menolong perempuan saat melahirkan. Bidan dalam bahasa Inggris berasal
dari kata MIDWIFE yang artinya “Pendamping Wanita”, sedangkan dalam
bahasa Sanksekerta “Wirdhan” yang artinya “Wanita Bijaksana”. Bidan
merupakan profesi yang diakui secara nasional maupun internasional dengan
sejumlah praktisi di seluruh dunia.

1. Menurut International Confederation of Midwives(ICM)


Pengertian bidan dan bidang praktikya secara internasional telah diakui
oleh ICM tahun 1972 danFederation of International Gynecologist
Obstetrition (FIGO) tahun 1973, World Health Organisation (WHO) dan
badan lainnya. Pada pertemuan dewan di Kobe tahun 1980, ICM
menyempurnakan definisi tersebut yang telah di sahkan oleh FIGO (1991)
dan WHO (1992). Secara lengkap pengertian bidan adalah sebagai berikut:
Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan Program
Pendidikan Bidan yang diakui oleh Negara serta memperoleh kualifikasi dan
diberi izin untuk menjalankan praktik kebidanan di negeri itu. Dia harus
mampu memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasehat yang
dibutuhkan kepada wanita selama mada hamil, persalinan dan masa pasca
persalinan (post partum periode), memimpin persalinan atas tanggung
jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak. Asuhan ini
termasuk tindakan preventif, pendeteksian kondisi abnormal pada ibu dan
bayi, dan mengupayakan bantuan medis serta melakukan tindakan
pertolongan gawat darurat pada saat tidak hadirnya tenaga medik lainnya. Dia
mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak
hanya untuk wanita tersebut, tetapi juga termasuk keluarga dan
komunitasnya. Pekerjaan ini termasuk pendidikan antenatal, persiapan untuk
menjadi orang tua, dan meluar ke daerah tertentu dari ginekologi, keluarga
berencana dan asuhan anak. Dia bisa berpraktik di rumah sakit, klinik, unit
kesehatan, rumah perawatan atau tempat-tempat pelayanan lainnya.
Definisi tersebut secara berkala di review dalam pertemuan internasional
yaitu Kongres ICM. Definisi terakhir disusun melalui kongres ICM ke 27
pada bulan Juli tahun 2005 di Brisbane Australia ditetapkan sebagai berikut:
11

Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan


bidan yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta
memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau memiliki izin yang
sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan.
Dari pernyataan di atas, esensi definisi bidan adalah:
a. Pendidikan formal kebidanan = menyelesaikan program pendidikan bidan
yang diakui oleh negara.
b. Registrasi, lisensi dan legislasi = memperoleh kualifikasi dan diberi izin
untuk menjalankan praktik kebidanan di negeri itu.
c. Kemitraan = mengupayakan bantuan medis serta melakukan tindakan
pertolongan gawat darurat pada saat tidak hadirnya tenaga medik lainnya.
d. Lingkup asuhan = memimpin persalinan atas tanggung jawabnya sendiri
serta asuhan pada bayi baru lahit serta anak. Asuhan ini termasuk
tindakan pencegahan, deteksi kondisi abnormal ibu dan anak, usaha
mendapatkan bantuan medik dan melaksanakan tindakan kedaruratan di
mana tidak ada tenaga medis.
e. Tugas penting
1. Pendidikan kesehatan dan konseling utnuk ibu (hamil, bersalin, nifas
BBL), keluarga dan masyarakat.
2. Pendidikan antenatal dan persiapan sebagai orang tua.
3. Memperluas arena dari kesehatan reproduksi perempuan, KB dan
asuhan anak.
4. Tempat bekerja: rumah, masyarakat, klinik umum/ bersalin, rumah
sakit dan pusat kesehatan lainnya (ICM 2002, Vienna).

2. Menurut Ikatan Bidan Indonesia (IBI)


Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang
diakuipemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik
Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister,
sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik
kebidanan.
12

3. Menurut Undang-undang
a. KepPres No 23 tahun 1994 Pasal 1 butir 1 tentang pengangkatan bidan
sebagai pegawai tidak tetap berbunyi: “Bidan adalah seseorang yang
telah mengikuti Program Pendidikan Bidan dan telah lulus ujian sesuai
dengan persyaratan yang berlaku”.
b. KepMenKes No 822/MenKes/SK/IX/1993 pasal 1 butir 1 tentang
penyelenggaraan Program Pendidikan Bidan berbunyi: “Bidan adalah
seseorang yang telah mengikuti dan lulus Program Pendidikan Bidan
sesuai dengan persyaratan yang berlaku”.
c. Lampiran KepMenKes No 871/MenKes/SK/VIII/1994 tentang
petunjuk teknis pelaksanaan pengangkatan bidan sebagai pegawai
tidak tetap, pada pendahuluan butir c dan pengertian organisasi:
“Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti dan lulus Program
Pendidikan Bidan dan telah lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang
berlaku”.
d. PerMenKes No 572/MenKes/Per/VI/1996 pasal 1 ayat 1 tentang
registrasi dan praktek bidan yang berbunyi: “Bidan adalah seseorang
wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan
yang telah diakui pemerintah dan telah lulus ujian sesuai dengan
persyaratan yang berlaku”.
e. KepMenKes RI No.900/MenKes/SK/2000 tentang registrasi dan
praktek bidan, pada pasal 1 ayat 1 yang berbunyi: “Bidan adalah
seseorang wanita yang telah mengikuti dan lulus program pendidikan
bidan dan telah lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku”.
f. Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan bidan
yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi ijin
untuk menjalankan praktek kebidanan di negeri itu yang mampu
memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasehat yang
dibutuhkan wanita selama masa hamil, persalinan dan masa pasca
persalinan, memimpin persalinan atas tanggng jawabnya sendiri serta
pada asuhan pada bayi baru lahir dan anak.
g. Bidan diakui sebagai tenaga profesional yang bertanggung-jawab dan
akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan
dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan
dan masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan
13

memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini
mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi
komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan
lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan.
h. Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan
kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga
dan masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal
dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan
perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan
anak. Bidan dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di
rumah, masyarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya.
i. Kepanjangan BIDAN:
j. B : Bakti
k. I : Ibu
l. D : Demi
m. A : Anak
n. N : Negara

C. Ru an g L i n gk u p Asu h an Keb i d an an
a) Pengertian
Ruang Lingkup Praktik Kebidanan adalah batasan dari kewenangan
bidan dalam menjalankan praktikan yang berkaitan dengan upaya
pelayanan kebidanan dan jenis pelayanan kebidanan.
Praktek Kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam
memberikan pelayanan terhadap terhadap klien dengan pendekatan
manajemen kebidanan. Manajemen Kebidanan adalah pendekatan yang
digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah
secara sistematis.
Meliputi : Asuhan mandiri / otonomi pada anak wanita, remaja putri dan
wanita dewasa sebelum dan selama kehamilan dan selanjutnya.
 Definisi secara umum : Ruang Lingkup Praktek Kebidanan dapat
diartikan sebagai luas area praktek dari suatu profesi.
 Definisi secara khusus : Ruang Lingkup Praktek Kebidanan digunakan
untuk menentukan apa yang boleh/tidak boleh dilakukan oleh seorang
bidan.
14

 Ruang Lingkup Praktek Kebidanan menurut ICM dan IBI


Ruang Lingkup Praktek Kebidanan meliputi asuhan :
a. Asuhan mandiri (otonomi) pada anak perempuan, remaja putri dan
wanita dewasa sebelum, selama kehamilan dan selanjutnya.
b. Bidan menolong persalinan atas tanggung jawab sendiri dan merawat
BBL.
c. Pengawasan pada kesmas di posyandu (tindak pencegahan),
penyuluhan dan pendidikan kesehatan pada ibu, keluarga dan
masyarakat termasuk: (persiapan menjadi orang tua, menentukan KB,
mendeteksi kondisi abnormal pada ibu dan bayi).
d. Konsultasi dan rujukan.
e. Pelaksanaan pertolongan kegawatdaruratan primer dan sekunder
pada saat tidak ada pertolongan medis.

b) Sasaran Asuhan Kebidanan


 Anak-anak perempuan
 Remaja putri
 WUS (wanita usia subur)
 Wanita hamil
 Ibu Bersalin
 Ibu nifas & menyusui
 Bayi baru lahir (BBL)
 Bayi & Balita
 Keluarga, Kelompok & masyarakat
 Ibu / wanita dg gang sitem reproduksi

c) Kerangka Kerja dalam Pelayanan


1) KEPMENKES RI No 900/MENKES/SK/II/2002
2) Standar Pelayanan Kebidanan
3) Kode Etik Profesi Bidan
4) Kepmenkes No 369/Menkes/SK/III/2007
15

d) Filosofi
Filosofi Kebidanan: keyakinan yang dianut oleh bidan dan dijadikan
sebagai panduan yang diyakini dalam memberikan asuhan kebidanan.
Filosofi memberikan dasar pada bidan berupa kepercayaan dalam bentuk
asuhan yang mencirikan suatu keyakinan dan telah diakui sebagai suatu
praktik kebidanan.
Standar Praktik Kebidanan (SPK)
SPK  Bersifat nasional (standar nasional)  Dibuat oleh organisasi
Profesi. Ruang lingkup praktek kebidanan meliputi standar minimal yang
telah ditentukan dalam SPK

e) Kompetensi bidan di Indonesia (IBI)


a. Kompetensi utama bidan meliputi pengetahuan, keterampilan, dan
prilaku yang harus dimiliki oleh seorang bidan dalam melaksanakan
praktik kebidanan secara aman dan bertanggung jawab.
b. Ruang Lingkup Praktik Kebidanan mencakup dua kategori:
1. Kompetensi inti/utama
2. Kompetensi lanjutan  pengembangan dari pengetahuan dan
keterampilan dasar untuk mendukung tugas bidan dalam memenuhi
tuntutan masyarakat yang dinamis.

f) Tempat praktik kebidanan


Tempat praktik kebidanan sangat bervariasi dan mempengaruhi Ruang
Lingkup Praktik Kebidanan berhubungan dengan kebijakan tempat dan
area tempat praktik tersebut.

g) Hubungan kolaborasi
a. Sesuai dengan peran dan fungsi bidan sebagai pelaksana
- Tugas kolaborasi
- Tugas rujukan
b. Hubungan kemitraan
16

h) Kebutuhan masyarakat
a. Ruang Lingkup Praktik Kebidanan berkembang sesuai dengan
pengembangan pengetahuan dan teknologi masyarakat, globalisasi,
adat, nilai masyarakat berubah
b. Streotipe masyarakat tentang bidan

i) Pelayanan berdasarkan populasi dari klien


a. Ruang Lingkup Praktik Kebidanan
b. Bertamabah jumlah dan jenis klien
c. Dampak cause of care
d. Bertambah pengetahuan, keterampilan dan lamanya pengalaman bidan
e. Perubahan undang-undang baru

j) Pengalaman dan filosofi personal bidan


a. Pengalaman dapat mempersempit dan memperluas Ruang Lingkup
Praktik Kebidanan
b. Filosofi personal bidan bersifat individual selama dengan filosofi
kebidanan secara umum. Filosofi personal mempengaruhi
keterampilan dan bentuk praktik dipilih oleh bidan.

k) Lahan Praktik Pelayanan Kebidanan


1). Praktik Kebidanan
Adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan pelayanan
terhadap terhadap klien dengan pendekatan manajemen
kebidanan.Seorang bidan dapat memberikan pelayanan kebidanan
ditempat pelayanan kesehatan, seperti puskesmas dan rumah sakit dan
tempat kesehatan lainnya.
2). Lahan Praktik kebidanan : meliputi berbagai tatanan pelayanan
 BPS/ di rumah
 Masyarakat
 Puskesmas
 Polindes/PKD
 RS/RB
 Balai Pengobatan (BP) : dokter, perawat
 RB/BPS (Bidan Praktik Swasta)
17

 Bidan di Desa
 RS (swasta/pemerintah)
 Klinik dan unit kesehatan lainnya
3). Sasaran pelayanan kebidanan :
 Individu
 Keluarga
 Masyarakat, meliputi :
· Anak-anak perempuan
· Remaja putri
· WUS (wanita usia subur)
· Wanita hamil
· Ibu Bersalin
· Ibu nifas dan menyusui
· Bayi Baru Lahir (BBL)
· Bayi dan Balita
· Keluarga, kelompok dan masyarakat
· Ibu/wanita dengan sistem reproduksi

Sasaran pelayanan kebidanan: individu, keluarga & masyarakat yang


meliputi : upaya, pencegahan, penyembuhan & pemulihan:
Kewenangan Yang Bisa Dilakukan Oleh Bidan Dalam Menjalankan
Praktik Kebidanan
1. Lingkup pelayanan kebidanan kepada anak meliputi :
a. Pemeriksaan bayi baru lahir
b. Perawatan tali pusat
c. Perawatan bayi
d. Resusitasi pada bayi baru lahir
e. Pemantuan tumbuh kembang anak
f. Pemberian imunisasi
g. Pemberian penyuluhan
(KEPMENKES RI No 900 pasal 18)
2. Lingkup pelayanan kebidanan kepada wanita meliputi :
a. Penyuluhan dan konseling
b. Pemeriksaan fisik
c. Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
18

Pertololongan pada kehamilan abnormal yang mencakup ibu


hamil dengan abortus imminens, hipertensi gravidarum tingkat I,
preeklamsi ringan dan anemi ringan.
3. Pertolongan persalinan normal
Pertolongan persalinan normal yang mencakup letak sungsang,
partus macet kepala didasar panggul, ketuban pecah dini tanpa
infeksi, perdarahan post partum, laserasi jalan lahir, distosia
karena inersia uteri primer,postterm, dan preterm.
4. Pelayanan ibu nifas normal
Pelayanan ibu nifas abnormal yang meliputi retensio plasenta,
renjatan dan infeksi ringan
5. Pelayanan dan pengobatan pada klien ginekologis yang meliputi
keputihan, perdarahan tidak teratur, dan penundaan haid.
(KEPMENKES RI No 900 pasal 16)
Bidan dalam memberikan pelayanan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 16 berwenang untuk:
1. Memberikan imunisasi
2. Memberikan suntikan pada penyulit kehamilan, persalinan dan
nifas.
3. Mengeluarkan plasenta secara normal
4. Bimbingan senam hamil
5. Pengeluaran sisa jaringan konsepsi
6. Episiotomi
7. Penjahitan luka episiotomi dan luka jalan lahir sampai tingkat
II
8. Amniotomi pada pembukaan serviks lebih dari 4 cm
9. Pemberian infus
10. Pemberian suntikan intramuskuler uterotonika, antibiotika
dan sedative
11. Kompresi bimanual
12. Versi ekstrasi gemelli pada kelahiran bayi ke-II dan seterusnya.
13. Vacum ekstrasi dengan kepala bayi di dasar panggul
14. Pengendalian anemia
15. Meningkatkan pemeliharaan dan pengeluaran ASI
16. Resusitasi pada bayi baru lahir dengan asfiksia
17. Penanganan hipotermi
19

18. Pemberian minum dengan sonde atau pipet


19. Pemberian obat-obatan terbatas melalui lembaran permintaan
obat
20. Pemberian surat keterangan kelahiran dan kematian
21. Memberikan obat dan alat kontrasespi oral, suntikan, alat
kontrasepsi dalam rahim,alat kontrasepsi bawah kulit dan
kondom
22. Memberikan penyuluhan dan konseling pemakaian KB
23. Melakukan pencabutan alat kontrasepsi dalam rahim
24. Melakukan pencabutan alat kontrasepsi bawah kulit tanpa
penyulit
25. Memberikan konseling untuk pelayanan kebidanan, KB dan
kesehatan masyarakat

l) Otonomi Bidan
Otonomi bidan adalah kekuasaan untuk mengatur persalinan peran
dan fungsi bidan sesuai dengan kewenangan dan kompetensi yang dimiliki
seorang bidan ( suatu bentuk mandiri dalam memberikan pelayanan)

Tujuan umum :
Agar pada bidan mengetahui tugas otonomi atau mandiri independen
sesuai dengan hal kewenangan berdasarkan undang-undang kesehatan
yang berlaku

Tujuan khusus :
1. Untuk mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan
2. Untuk menyusun rencana asuhan kebidanan
3. Untuk melaksanakan dokumentasi kebidanan
4. Untuk mengelola perawatan pasien sesuai dengan lingkup tanggung
jawabnya.
5. Untuk berperan sebagai anggota tim kesehatan
6. Untuk mengikuti perkembangan kebidanan melalui penelitian.
20

Bentuk-Bentuk Otonomi Bidan Dalam Praktek Kebidanan


1. Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan
2. Menyusun rencana asuhan kebidanan
3. Melaksanakan asuhan kebidanan
4. Melaksanakan dokumentasi kebidanan
5. Mengelola keperawatan pasien dengan lingkup tanggung jawab

Faktor – faktor yang menunjang otonomi bidan


1. Ditinjau dari bidan itu sendiri
a. Faktor kesehatan
b. Faktor skill
c. Etika/perilaku
d. Kemampuan pembiyayaan / dana
e. Kewenangan bidan
2. Segi birokrasi
3. Perundang undangan.

m) Hubungan kompetensi dengan Lingkup Praktek kebidanan


Kompetensi Bidan adalah Pengetahuan, ketrampilan dan perilaku
yang harus dimiliki oleh seorang Bidan dalam melaksanakan praktik
kebidanan secara aman dan bertanggung jawab pada tatanan pelayanan
kesehatan
Kompetensi dikelompokan dalam 2 kategori :
 Kompetensi Inti / Dasar : Merupakan kompetensi minimal yang mutlak
di miliki oleh bidan
 Kompetensi Tambahan / lanjutan : Merupakan pengembangan dari
pengetahuan dan ketrampilan dasar untuk mendukung tugas bidan dlm
memenuhi tuntutan / kebutuhan masyarakat yang sangat dinamis serta
perkembangan IPTEK .
9 Kompetensi Bidan di Indonesia :
1. Pengetahuan umum, ketrampilan dan perilaku yang berhubungan
dengan ilmu-ilmu sosial, kesehatan masyarakat.
2. Pra konsepsi, KB dan ginekologi
3. Asuhan dan konseling selama kehamilan
4. Asuhan selama persalinan dan kelahiran
5. Asuhan pada ibu nifas dan menyusui
21

6. Asuhan pada BBL


7. Asuhan pada bayi dan Balita
8. Kebidanan Komunitas
9. Asuhan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi
Lingkup praktik kebidanan, meliputi :
 Asuhan mandiri / otonomi pada : anak-anak perempuan, remaja putri,
wanita dewasa pra konsepsi, wanita dewasa selama hamil dst.
 Memberikan pengawasan & asuhan serta nasehat selama masa hamil,
bersalin dan nifas
Lingkup Praktik Kebidanan
1. Lingkup Pelayanan Kebidanan pada anak (KEPMENKES no 900
pasal 18) pada BBL, perawatan tali pusat, bayi, resusitasi BBL,
tumbang, immunisasi, penyuluhan.
2. Lingkup Pelayanan Kebidanan pada wanita (KEPMENKES no
900 pasal 19) penyuluhan dan konseling, pemeriksaan fisik,
pelayanan antenatal pada kehamilan normal, pertolongan
kehamilan abnormal (meliputi ab. Imminens, HG Grade I, PER dan
Anemia ringan), pertolongan persalinan normal, letak sungsang,
KPD tanpa infeksi, perdarahan PP, laserasi jalan lahir, dll)
3. Lingkup Pelayanan KB (mberikan obat, alkon oral, suntikan,
AKDR, AKBK dan kondom, konseling, pencabutan AKDR,
pencabutan AKBK tanpa penyulit)
4. Lingkup Pelayanan Kesehatan masyarakat (pembinaan peran serta
masya di bidang KIA, memantau tumbang, kebidanan komunitas,
pertolongan pertama & merujuk dan penyuluhan IMS,
penyalahgunaan Narkotika Psikotropika dan Zat Aditif lainnya
serta penyakit lainnya).
Hubungan kompetensi dengan lingkup Praktek kebidanan
Pengetahuan, ketrampilan dan sikap (Kompetensi) tanpa adanya
kewenangan (lingkup praktek) maka dikatakan sebagai bentuk
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar pelayanan.
22

 Asuhan kebidanan ini termasuk pengawasan pelayanan kesehatan


masyarakat di posyandu, penyuluhan dan penkes pada ibu, keluarga
dan masyarakat. Termasuk menjadi orangtua, menentukan KB, deteksi
abnormal pada ibu dan bayi, usaha memperoleh pendampingan khusus
bila diperlukan (konsultasi dan rujukan), dan pelaksanaan
kegawatdaruratan primer dan sekunder pada saat tidak ada pertolongan
medis.
n) Pengorganisasian Praktek asuhan kebidanan
1. Pelayanan Mandiri / Primer
o Merupakan layanan kepada klien yang menjadi tanggung jawab
bidan sepenuhnya sesuai dengan kepmenkes no 900/Menkes/SK/
VII/2002
o Dalam memberikan layanan ini bidan yang berkompeten harus tahu
kapan harus bertindak sesuai wewnwngnya, kapan tidak bertindak,
kapan hanya memantau dengan ketat, kapan merujuk, konsultasi atau
kolaborasi dengan dokter
2. Pelayanan Kolaborasi
o Dilakukan bidan sebagai anggota tim, kegiatannya dilakukan secara
bersama-sama atausebagai suatu roses pelayanan kesehatan mis:
merawat ibu hamil dengan komplikasi medik atau obstetrik
o Tujuan pelayanan: berbagi otoritas dalam pemberian pelayanan
berkualitas sesuai ruang lingkup masing-masing
o Kemampuan untuk berbagi tanggung jawab antara bidan dan dokter
sangat penting agar bisa saling menghormati, saling mempercayai
dan menciptakan komunikasi efektif antara kedia profesi
3. Pelayanan Rujukan
o Pengertian: memindahkan perawatan ke sistem pelayanan yang lebih
tinggi jika dipertimbangkan ada kondisi patologis diluarwewnang
bidan
o Fungsi bidan salah satunya adalah melakukan skirining terhadap
adanya komplikasi kehamilan agar dirujuk untuk mendapatkan
perawatan khusus dari idokter spesialis
23

4. Pelayanan Konsultasi
o Pada kondisi tertentu bidan membutuhkan nasehat atau pendapat dari
dokter atau anggota tim perawatan klien yang lain tapi tanggung jawab
utama terhadap klien tetap ditangan bidan
Tugas bidan dalam penatalaksanaan kolaborasi:
 Melindungi dan memfasilitasi setiap proses yang bersifat normal
 Menyediakan informasi yang bersifat tentang pilihan-pilihan yang
bersifat aman
 Membantu ibu dalam pengambilan keputusan
 Melibatkan keluarga
 Memberi advokasi
 Penyuluhan dan konseling
 Memberi asuhan berkesinambungan

D. Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan (midwifery services) adalah seluruh tugas yang
menjadi tanggung jawab praktek profesi bidan dalam sistem pelayanan
kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka
mewujudkan kesehatan dan masyarakat. Pelayanan kebidanan merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan
kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas.
Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai
kewenangan yang diberikan dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan
anak dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualiatas, bahagia dan
sejahtera.
Klasifikasi pelayanan kebidanan
Merupakan asuhan kebidanan yang dilakukan dengan menyerahkan
tanggung jawab kepada dokter, ahli dan atau tenaga kesehatan professional
lainnya untuk mengatasi masalah kesehatan klien di luar kewenangan bidan
dalam rangka menjamin kesejahteraan ibu dan anaknya. Contoh: pelayanan
yang dilakukan bidan ketika menerima rujukan dari dukun, layanan rujukan
bidan ke tempat fasilitas pelayanan kesehatan secara horizontal atau vertikal
atau ke profesi kesehatan yang lain.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga dan masyarakat
yang meliputi upaya-upaya sebagai berikut:
24

1. Peningkatan (promotif): misalnya dapat dilakukan dengan adanya


promosi kesehatan (penyuluhan tentang imunisasi, himbauan kepada
masyarakat untuk pola hidup sehat).
2. Pencegahan (preventif): dapat dilakukan dengan pemberian imunisasi
TT pada ibu hamil, pemeriksaan Hb, imunisasi bayi, pelaksanaan senam
hamil dan sebagainya.
3. Penyembuhan (kuratif): dialakukan sebagai upaya pengobatan misalnya
pemberian transfusi darah pada ibu dengan anemia berat karena
perdarahan post partum.
4. Pemulihan (rehabilitatif): misalnya pemulihan kondisi ibu post Sectio
Caesaria (SC).

Klasifikasi Pelayanan Kebidanan


a. Layanan Kebidanan Primer : Merupakan asuhan kebidanan yang
diberikan kepada klien dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab
bidan.
b. Layanan Kebidanan Kolaborasi : Merupakan asuhan kebidanan yang
diberikan kepada klien dengan tanggung jawab bersama semua
pemberi pelayanan yang terlibat (mis : bidan, dokter atau tenaga
kesehatan yang professional lainnya). Bidan menuoakan anggota tim.
c. Layanan Kebidanan Rujukan : Merupakan asuhan kebidanan yang
dilakukan dengan menyerahkan tanggung jawab kepada dokter, ahli
dan / atau tenaga kesehatan professional lainnya untuk mengatasi
masalah kesehatan klien di luar kewenangan bidan dalam rangka
menjamin kesejahteraan ibu dan anaknya. Contoh: Pelayanan yang
dilakukan bidan ketika menerima rujukan dari dukun, layanan
rujukan bidan ke tempat fasilitas pelayanan kesehatan secar
horizontal atau vertical atau ke profesi kesehatan yang lain.
25

E. Praktek Kebidanan
Penerapan ilmu kebidanan dalam pemberian pelayanan atau asuhan
kebidanan dengan klien menggunakan pendekatan manajem
kebidanan.Manajemen Kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh
bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis
Lingkup praktik kebidanan meliputi asuhan mandiri / otonomi pada
perempuan, remaja putri, dan wanita dewasa sebelum, selama kehamilan dan
sesudahnya.
Praktik kebidanan dilakukan dalam system pelayanaan kesehatan yang
berorientasi pada masyarakat, dokter, perawat, dan dokter spesialis dipusat-
pusat rujukan.

F. Asuhan Kebidanan
Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi
tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai
kebutuhan ataupun masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil,
persalinan, nifas, bayi setelah lahir, serta program keluarga berencana. Tujuan
asuhan kebidanan adalah menjamin kepuasan dan keselamatan ibu dan bayinya
sepanjang siklus reproduksi, mewujudkan keluarga bahagia dan berkualitas
melalui pemberdayaan perempuan dan keluarganya dengan menumbuhkan rasa
percaya diri.
26

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil observasi ini kita dapat memahami apa yang dimaksud dengan
konsep kebidanan khususnya peranan dan fungsi bidan. Untuk selalu
berpegang teguh pada filosofi, etika profesi serta memahami peran dan fungsi
bidan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada klien terutama pelayanan
kepada ibu, bayi, keluarga serta masyarakat.

B. Saran

Hasil observasi ini sebagai bahan belajar untuk mahasiswi dalam


meningkatkan praktik konsep kebidanan yang didapati di perkuliahan. Dan
juga bisa menjadi bahan pembelajaran dan acuan untuk dapat menjadi calon
bidan yang selalu berpegangan teguh dalam flasafah,filosofi kebidanan.

26
27

DAFTAR PUSTAKA

Nurhayati., Aprina., Bustani, anita.(2010).Konsep kebidanan.Bandar


Lampung:Universitas Malahayati. (untuk kalangan sendiri)

Soepardan, Suryani.(2008).Konsep kebidanan.Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

http://kaniafauzialestari.blogspot.com/2014/11/makalah-pkn-pengertian-filosofi-
dan.html

http://ditaadjah.blogspot.com/p/konsep-kebidanan.html

http://midwifescience.wordpress.com/2012/09/17/handout-konsep-kebidanan/

http://prahasti.blogspot.com/p/midwifery-care.html

http://midcare.blogspot.com/2012/02/konsep-dasar-asuhan-kehamilan.html

http://riezqymegarezky.blogspot.com/2011/12/makalah-model-model-asuhan-dan-
women.html

http://sitihendriani91.blogspot.com/2013/05/makalah-peran-dan-fungsi-bidan-
dalam.html

http://ferds-keperawatan-kebidanan.blogspot.com/2008/02/peran-fungsi-bidan-
pada-bayi-dan-anak.html

http://ayurai.wordpress.com/2009/04/18/peran-fungsi-dan-tanggungjawab-bidan-
kebidanan-komunitas/

Anda mungkin juga menyukai