Oleh :
Nama : Diyanatun Nuroniyah
Nim : (201503008)
MAHASISWA
DIYANATUN NURONIYAH
NIM 201503008
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1.1.1 Tujuan umum
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir By Ny. S dengan
menggunakan pendekatan manajemen kebidanan Varney.
1.2.1 Tujuan khusus
1.Melakukan pengkajian data secara lengkap dan sistematis pada bayi baru lahir
By. Ny. S
2) Menganalisa data, menentukan diagnosa, masalah dan kebutuhan pada bayi
baru lahir By. Ny. S
3) Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial pada bayi baru lahir By. Ny.
S
4) Menetapkan tindakan segera untuk mengatasi masalah potensial dengan
melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain pada bayi baru
lahir By. Ny. S
5) Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh pada bayi baru lahir By. Ny. S
6) Melaksanakan rencana asuhan secara langsung pada bayi baru lahir By. Ny. S
7) Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang telah diberikan pada bayi baru lahir
By. Ny. S
1.3. Manfaat
1.3.1 Bagi klien
Sebagai upaya pemberian asuhan kebidanan pada bayi baru lahirsecara
komprehensif .
1.3.2. Bagi institusi Pendidikan
Sebagai salah satu bahan penilaian bagi evaluasi kemampuan kompetensi
mahasiswa dalam asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
1.3.3. Bagi lahan praktek
Sebagai bahan masukan atau evaluasi dalam pelaksanaan asuhan kebidanan pada
bayi baru lahir
BAB II
TINJAUAN TEORI
8) Periksa Abdomen
Palpasi perut, apakah ada kelainan.
Keadaan tali pusat.
9) Periksa Alat Genetalia
a. Untuk bayi laki-laki, periksa apakah testis sudah berada dalam skrotum.
b. Untuk bayi perempuan periksa labia mayor dan minor, apakah vagina
berlubang, uretra berlubang.
c. Amati apakah ada pseudomenorhea (cairan kental berwarna keputihan).
10) Periksa Punggung Tubuh bayi dibalik dan punggungnya diperiksa dengan ibu jari
untuk mengetahui keadaan tulang belakangnya.
11) Periksa Anus Periksa lubang anus.
Apabila bayi sudah mengeluarkan mekonium maka langkah ini tidak usah
dikerjakan.
12) Periksa Bahu, Lengan dan Tangan
a. Sentuh telapak tangan bayi dengan jari dan hitung jumlah jari tangan bayi.
b. Bayi akan menggenggam tangan kuat-kuat sehingga tubuhnya bisa terangkat
naik.
13) Periksa Tungkai dan Kaki
a) Kaki bayi ditekuk dan diputar perlahan.
b) Untuk mengetahui keadaan sumbu panggul (Indrayani dan Emma Moudy,
2013 : 329-333).
14) Pemeriksaan Refleks
1. Lakukan Pemeriksaan Reflek Glabellar
Ketuk daerah pangkal hidung secara pelan dengan menggunakan jari
telunjuk.
Bayi akan mengedipkan mata pada 4 sampai 5 ketukan pertama
2. Lakukan Pemeriksaan Reflek Rooting
Sentuh pipi atau mulut bayi dengan menggunakan jari tangan.
Bayi akan menoleh kearah stimulus dan membuka mulutnya.
Komplikasi pada kehamilan : agar bisa mendeteksi secara dini agar tidak
terjadi pre eklampsia berkelanjutan pada masa post partum.
2) Riwayat ANC (Antenatal Care) : Untuk mengetahui periksa teratur atau
tidak, tempat ANC dimana (Prawirohardjo, 2010). Pergerakan janin
dirasakan pertama kali pada usia kehamilan berapa minggu, dalam 24 jam
berapa kali, dalam 10 menit berapa kali, TT berapa kali, Obat-obat yang di
konsumsi selama kehamilan, kebiasaan negatif ibu terhadap kehamilannya
(merokok, narkoba, alkohol, minum jamu), keluhan.
3) Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Ibu
Untuk mengetahui kondisi yang dapat membahayakan ibu dan juga janin
(Handayani, 2017). Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular,
menurun, dan menahun), Ibu mengatakan tidak pernah atau sedang
menderita penyakit menular seperti HIV, TBC, PMS, Hepatitis. Menurun
seperti hipertensi, DM, asma. Menahun seperti jantung, paru-paru, ginjal.
b) Riwayat Kesehatan Keluarga
Untuk mengetahui adakah faktor resiko penyakit menurun yang dibawa
oleh keluarga, seperti hipertensi, jantung, DM, tidak pernah atau sedang
menderita penyakit menular seperti HIV, TBC, PMS, Hepatitis. Menahun
seperti jantung, paru-paru, ginjal dan lainnya (Handayani, 2017).
4) Riwayat Persalinan
a) Tanggal/ Jam persalinan : Untuk mengetahui kapan bayi lahir
disesuaikan dengan hari perkiraan lahir.
b) Jenis persalinan : Mengetahui jenis persalinan itu secara pervaginam
atau caesar.
c) Lama persalinan : Apakah batas waktu bersalin sudah sesuai
dengan batas normal persalinan. pada Primigravida 1,5 jam, multipara
0,5 jam.
Kala I : menit Kala III : menit
Kala II : menit Kala IV : menit
d) Anak lahir seluruhnya jam : Untuk mengetahui berapa lama anak lahir
jika dilihat dari awal kala 2.
e) Warna air ketuban : Memastikan apakah ketuban jernih atau tidak,
bercampur mekonium atau tidak, bercampur darah atau tidak.
f) Trauma persalinan : Apakah ada trauma persalinan yang terjadi,
seperti robekan.
g) Penolong persalinan : Mengetahui penolong persalinan sesuai
dengan standar dan prosedur.
h) Penyulit dalam persalinan : Apakah ada penyulit pada saat persalinan
atau tidak, seperti bayi lahir lama, ibu tidak kuat mengejan.
i) Bonding attachment : Apakah tercipta bonding attachment yang baik
antara ibu dan bayi atau tidak.
B. Data Objektif
Data obyektif adalah data yang diperoleh melalu pemeriksaan fisik yang terdiri dari
inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi serta pemeriksaan lain.
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tanda – tanda Vital : Heart Rate : 120-160 x/menit
Respiratory Rate : 40-60 x/menit
Temperature : 36,6 - 37,5°C
4) Antropometri
Berat Badan : 2500 – 4000 grm
Panjang Badan : 48 – 52 cm
Lingkar Dada : 30 – 38 cm
Lingkar Perut : 30 – 38 cm
Lingkar Kepala : 33 – 35 cm
Fo : ± 34 cm
Mo: 35 cm
Sob: ± 32cm
5) Apgar Score
Tanda 1’ 5’’ 10’’
Appearance
Color
(Warna Kulit)
Pulse (Denyut
Jantung)
Grimace
( Refleks)
Activity
(Tonus Otot)
Respiration
(Usaha
Bernapas)
Jumlah
5. Rencana Asuhan
Diagnosa : By.Ny...... Usia........hari NCB/NKB/NLB SMK/KMK/LMK
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan selama ±24 jam neonatus dalam keadaan baik
tidak mengalami komplikasi/penyulit
Kriteria hasil :
1. TTV dalam batas normal : HR : 120-140x/menit
Suhu : 36,5 - 37°C
RR : 40-60x/menit
2. Neonatus tidak mengalami hipotermia
3. Neonatus dapat menyusu dengan baik dan tidak dehidrasi
4. Neonatus dapat BAK dan BAB
5. Neonatus tidak rewel berlebihan
6. Neonatus tidak mengalami tanda-tanda infeksi
Intervensi
Tanggal :
Jam :
Pada saat lahir 0 (nol) sampai 6 (enam) jam, asuhan yang diberikan :
1. Menjaga bayi agar tetap hangat. Langkah awal dalam menjaga bayi tetap hangat
adalah dengan menyelimuti bayi sesegera mungkin sesudah lahir, tunda
memandikan bayi selama 6 jam atau sampai bayi stabil untuk mencegah hipotermi.
2. Membersihkan saluran napas dengan menghisap lendir yang ada di mulut dan
hidung (jika diperlukan). Tindakan ini juga dilakukan sekaligus dengan penilaian
APGAR skor menit pertama. Bayi normal akan menangis spontan segera setelah
lahir. Apabila bayi tidak langsung menangis, jalan napas segera dibersihkan.
3. Mengeringkan tubuh bayi dari cairan ketuban dengan menggunakan kain atau
handuk yang kering, bersih dan halus. Dikeringkan mulai dari muka, kepala dan
bagian tubuh lainnya dengan lembut tanpa menghilangkan verniks. Verniks akan
membantu menyamankan dan menghangatkan bayi. Setelah dikeringkan, selimuti
bayi dengan kain kering untuk menunggu 2 menit sebelum tali pusat diklem, Hindari
mengeringkan punggung tangan bayi. Bau cairan amnion pada tangan bayi
membantu bayi mencari putting ibunya yang berbau sama.
4. Memotong dan mengikat tali pusat dengan teknik aseptik dan antiseptik. Tindakan
ini dilakukan untuk menilai APGAR skor menit kelima. Cara pemotongan dan
pengikatan tali pusat adalah sebagai berikut :
Klem, potong dan ikat tali pusat dua menit pasca bayi lahir. Penyuntikan
oksitosin dilakukan pada ibu sebelum tali pusat dipotong (oksitosin IU
intramuscular)
Melakukan penjepitan ke-I tali pusat dengan klem logam DTT 3 cm dari
dinding perut (pangkal pusat) bayi, dari titik jepitan tekan tali pusat dengan
dua jari kemudian dorong isi tali pusat kearah ibu (agar darah tidak terpancar
pada saat dilakukan pemotongan tali pusat). Lakukan penjepitan ke-2 dengan
jarak 2 cm dari tempat jepitan ke-1 kearah ibu.
Pegang tali pusat diantara kedua klem tersebut, satu tangan menjadi landasan
tali pusat sambil melindungi bayi, tangan yang lain memotong tali pusat
diantara kedua klem tersebut dengan menggunakan gunting DTT (steril)
Mengikat tali pusat dengan benang DTT pada satu sisi, kemudian lingkarkan
kembali benang tersebut dan ikat dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
Melepaskan klem penjepit tali pusat dan masukkan kedalam larutan klorin
0,5%
5. Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk upaya inisias imenyusui dini.
6. Melakukan IMD, dimulai sedini mungkin, eksklusif selama 6 bulan
dilanjutkan sampai 2 tahun dengan makanan pendamping ASI sejak usia 6
bulan. Pemberian ASI pertama kali dapat dilakukan setelah mengikat tali
pusat. Langkah IMD pada bayi baru lahir adalah lakukan kontak kulit ibu
dengan kulit bayi selama paling sedikit satujamdan biarkan bayi mencari dan
menemukan putting dan mulai menyusui.
7. Memberikan identitas diri segera setelah IMD, berupa gelang pengenal
tersebut berisi identitas nama ibu dan ayah, tanggal, jam lahir,dan jenis
kelamin.
8. Memberikan suntikan Vitamin K1. Karena sistem pembekuan darah pada bayi
baru lahir belum sempurna, semua bayi baru lahir beresiko mengalami
perdarahan. Untuk mencegah terjadinya perdarahan pada semua bayi baru
lahir, terutama bayi BBLR diberikan suntikan vitamin K1 (phytomenadione)
sebanyak 1 mg dosis tunggal, intramuscular pada anterolateral paha kiri.
Suntikan Vit K1 dilakukan setelah proses IMD dans ebelum pemberian
imunisasi Hepatitis B
9. Memberi salep mata antibiotik pada kedua mata untuk mencegah terjadinya
infeksi pada mata. Salep ini sebaiknya diberikan 1jam setelah lahir.
10. Memberikan imunisasi Hepatitis B pertama (HB-O) diberikan 1-2 jam setelah
pemberian vitamin K1 secara intramuscular. Imunisasi Hepatitis B bermanfaat
untuk mencegah infeksi Hepatitis B terhadap bayi, terutama jalur penularan
ibu-bayi . Imunisasi Hepatitis B harus diberikan pada bayi usia 0-7 hari.
11. Melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir untuk mengetahui apakah
terdapat kelainan yang perlu mendapat tindakan segera serta kelainan yang
berhubungan dengan kehamilan ,persalinan dan kelahiran. Memeriksa secara
sistematis headtotoe (dari kepala hingga jari kaki).
Setelah lahir 6 jam sampai 28 hari, dilakukan paling sedikit 3 (tiga) kali
kunjungan dengan asuhan yang diberikan antara lain :
1. Menjaga bayi tetap hangat
2. Perawatan tali pusat
3. Pemeriksaan bayi baru lahir
4. Perawatan dengan metode kanguru pada bayi berat lahir rendah
5. Pemeriksaan status vitamin Kl profilaksis dan imunisasi
6. Penanganan bayi baru lahir sakit dan kelainan bawaan; dan
7. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani dalam kondisi stabil, tepat waktu ke
fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu
6. Implemetasi
Dalam pelaksanaan seluruh rencana tindakan yang sudah disusun dilaksanakan dengan
efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan, sebagian lagi
oleh klien, atau anggota tim lainnya. Walaupun bidan tidak melakukannya sendiri dia
tetap memikul tanggung jawab untuk melaksanakan rencana asuhannya (misal
memastikan langkah tersebut benar-benar terlaksana).
7. Evaluasi
Untuk mengetahui keberhasilan asuhan kebidanan yang telah diberikan kepada pasien
harus sesuai dengan :
a) Tujuan asuhan kebidanan adalah meningkatkan, mempertahankan dan
mengembalikan kesehatan, memfasilitasi ibu untuk menjalani kehamilannya
dengan rasa aman dan percaya diri.
b) Efektifitas tindakan untuk mengatasi masalah yaitu dengan mengkaji respon
pasien sebagai hasil pengkajian dalam pelaksanaan asuhan.
c) Hasil asuhan merupakan dalam bentuk konkrit meliputi pemulihan kondisi pasien,
peningkatan kesejahteraan, peningkatan pengetahuan dan kemampuan ibu dalam
perawatan diri untuk memenuhi kebutuhan kesehatannya.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR PADA BY NY”S” USIA 2 JAM
BAYI CUKUP BULAN (BCB) SESUAI MASA KEHAMILAN (SMK)
DI RSU PKU MUHAMMADIYAH MOJOAGUNG
1. Pengkajian
A. Data Subyektif
a) (Identitas Bayi dan Identitas Orang Tua)
Nama Bayi : By.Ny. S
Tanggal Lahir : 14 November 2022
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak Ke : 2 (DUA)
Umur : 2 jam
Identitas Orang Tua
Nama Ibu : Ny. S
Umur : 29 tahun
Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Dsn.Plemahan, Rt 07 Rw 08, Sumobito, Jombang
Nama Suami : Tn.Z
Umur : 40 tahun
Suku/ Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Dsn.Plemahan, Rt 07 Rw 08, Sumobito, Jombang
b) Data Kesehatan
1) Riwayat Kehamilan, Persalinan Nifas Yang Lalu
Hamil JK Jenis Penolong Tempat Berat Komplikasi Thun
ke- Persalinan bersalin lahir persalinan
B. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan Umum : Baik dan bugar
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV : Heart Rate : 140 x/menit
Respiratory rate : 40x/menit
Temperature : 36,8 °C
4. Antropometri :
Berat Badan : 2860 gram
Panjang Badan : 50 cm
Lingkar Dada : 31 cm
Lingkar Perut : 28 cm
Lingkar Kepala : 31 cm
5. Eliminasi
BAK : (-)
BAB : BAB spontan
6. Apgar Score
Kriteria Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2 1 Menit 5 Menit
Jumlah 9 10
b. Pemeriksaan Fisik
a) Pemeriksaan Kepala
Tidak ada caput succedaneum, tidak ada cephal hematoma
Keadaan ubun – ubun mendatar
Sutura membuka
Penonjolan atau pencekungan tidak ada
b) Pemeriksaan Mata
Bentuk mata : Simetris
Konjungtiva : Merah mudah dan tidak anemis
Sklera : Putih dan tidak ikterus
Tanda – tanda infeksi : Tidak ada
Kelainan pada mata : Tidak ada
Sekret : Tidak ada
c) Pemeriksaan Hidung
Pernafasan : Normal, tidak ada pernafasan cuping hidung
Bunyi Napas : Vesikuler
Sekret : Tidak ada
Kelainan bawaan : Tidak ada
d) Pemeriksaan Mulut
Tampak bersih dan lembab
Tidak ada kelainan palatoskisis maupun labiopalatoskisis (bibir
sumbing)
Reflek menghisap : Ada
e) Pemeriksaan Telinga
Berbentuk simetris dan berbentuk sempurna
Tidak ada pengeluaran cairan
Tidak ada kelainan
f) Pemeriksaan Leher
Pembengkakan :Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
g) Pemeriksaan Dada
Bentuk : Simetris
Puting Susu : Ada dan menonjol
Bunyi Nafas : Vesikuler
Bunyi Jantung : tidak dilakukan pengkajian
Retraksi : Tidak ada retraksi dinding dada
h) Pemeriksaan Bahu , Lengan dan Tangan
Gerakan : Normal
Kelainan : Tidak Ada
Bentuk : Simetris
Kesimetrisan : Simetris Kanan dan Kiri
Jumlah jari : Ada dan Lengkap
1) Reflek Moro :
Baik , ada respon saat bayi di kagetkan atau mendengar suara yang
keras.
2) Reflek Rooting :
Baik , ada respon membuka mulut saat jari kita menyentuh mulut
bayi.
3) Reflek Grasping : Baik, saat tangan bayi diberi jari telunjuk maka
tangan bayi akan menggenggam.
4) Reflek Walking : Baik, saat telapak kaki bayi disentuh dengan jari
maka akan bergerak – gerak.
5) Reflek Sucking : Baik, bayi menghisap dengan kuat dan areola
putting susu ibu tertekan gusi bayi , lidah dan langi – langit mulut
bayi.
6) Reflek Tonic Neck : Ada , bayi bisa menggerakkan kepalanya.
i) Pemeriksaan Abdomen
Bentuk : Simetris
Pendarahan Tali Pusat : Tidak Ada
Keadaan Tali Pusat : Baik dan Masih Basah tertutup kassa steril.
Tidak ada kelainan pada bagian abdomen
j) Pemeriksaan Punggung
Tidak ada kelainan spina bifida, tidak ada pembengkakan.
k) Pemeriksaan Genetalia
Bentuk : Sempurna
Labia minora : sudah terbentuk sempurna
Labia mayora : sudah menutupi labia mayora
Anus : Sudah ada lubang
l) Pemeriksaan Kaki
Bentuk : Simetris
Gerakan : Normal
Jumlah Jari : Lengkap
Kelainan : Tidak Ada
m) Pemeriksaan Kulit
Vernik : Ada
Warna : Kemerahan
Tanda Lahir : Tidak Ada
Pembengkakan : Tidak Ada
Intervensi
1) Bangun hubungan saling percaya antara bidan dan ibu dengan komunikasi
terapeutik
Rasional : Terjalin hubungan saling percaya antara bidan dan ibu
2) Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga tentang keadaan bayinya.
Rasional : ibu dan keluarga mengetahui kondisi bayinya
3) Hangatkan bayi didalam infarm warmer
Rasional : agar bayi tidak mengalami hipotermia
4) Lakukan TTV pada bayi baru lahir
Rasional : untuk mengetahui keadaan janin saat ini normal atau abnormal
5) Lakukan pengukuran antropometri pada bayi seperti lingkar dada , lingkar kepala,
lingkar,abdomen, Panjang badan, dan berat badan bayi
Rasional : untuk mengetahuipertumbuhan bayi sesuai TBJ dan sesuai masa
kehamilan atau tidak
6) Lakukan pencegahan infeksi pada tali pusat dengan cara membungkus tali pusat
dengan kassa steril dengan mencuci tangan terlebih dahulu
Rasional : Agar tali pusat tidak terkena infeksi
7) Berikan salep mata pada kedua mata bayi baru lahir
Rasional : agar tidak terjadi infeksi pada mata bayi
8) Berikan injeksi vitamin K di 1/3 paha luar bayi antero lateral
Rasional : bayi diberikan vitamin K untuk mencegah terjadinya perdarahan pada
bayi baru lahir
9) Berikan KIE kepada pasien dan keluarga terkait dengan pemberian asi secara
ekslusif selama enam bulan tanpa diberikan makanan atau minuman tambahan
apapun
Rasional : Bayi dapat lebih sehat karena meningkatkan ketahanan tubuh, membantu
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga tentang tanda bahaya bayi baru lahir
yaitu bayi tidak mau menetek, suhu bayu tinggi sampai menggigil, tali pusat
berdarah, belum BAB 24 terakhir, bila mendapatkan salah satu tanda tersebut maka
ibu diharapkan melapor ke tenaga kesehatan.
Rasional : Ibu mengerti tanda bahya bayi baru lahir secara dini, sehingga bisa
ditemui tanda-tanda tersebut bisa langsung melapor/memanggil petugas.
10) Jelaskan kepada pasien untuk menjaga hygiene bagi bayi dan mengganti popok
bayi pada bayi BAB dan BAK.
Rasional : Kebersihan bayi terjaga agar terhindar dari infeksi.
6. Implementasi
Tanggal : 14 November 2022
Jam : 20.35 WIB
1) Membangun hubungan saling percaya antara bidan dan ibu dengan komunikasi
terapeutik
Hasil : Terjalin hubungan saling percaya antara bidan dan ibu
2) Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga tentang keadaan
bayinya.
Hasil : ibu dan keluarga mengetahui kondisi bayinya
3) Menghangatkan bayi didalam infarm warmer
Hasil : bayi diletakkan diatas infarm warmer
4) Melakukan TTV pada bayi baru lahir
Hasil : bayi sudah di TTV hasil nya ; HR: 142x/menit, RR: 42x/menit, Temp:
36,8 C.
5) Melakukan pengukuran antropometri pada bayi seperti lingkar dada , lingkar
kepala, lingkar,abdomen, Panjang badan, dan berat badan bayi
Hasil : bayi telah dilakukan pengukuran antropometri dan hasil nya BB : 2600
gr,
PB: 50 cm , LA : 28 cm, LD : 31cm , LK: 31 cm
6) Melakukan pencegahan infeksi pada tali pusat dengan cara membungkus tali
pusat dengan kassa steril dengan mencuci tangan terlebih dahulu
Hasil : tali pusat sudah terbungkus oleh kassa
7) Memberikan salep mata pada kedua mata bayi baru lahir
Hasil : bayi telah diberikan salep mata agar tidak terjadi infeksi pada mata bayi
8) Memberikan injeksi vitamin K di 1/3 paha luar bayi antero lateral
Hasil : bayi sudah diberikan vitamin K untuk mencegah terjadinya perdarahan
pada bayi baru lahir
9) Memberikan KIE kepada pasien dan keluarga terkait dengan pemberian asi
secara ekslusif selama enam bulan tanpa diberikan makanan atau minuman
tambahan apapun
Hasil : ibu mengerti penjelasan petugas
10) Menjelaskan kepada pasien untuk menjaga hygiene bagi bayi dan mengganti
popok bayi pada bayi BAB dan BAK.
Hasil : ibu mengerti penjelasan petugas
7. Evaluasi
Tanggal : 14/11/2022 Jam : 21.00 WIB
1) S : ibu mengatakan bayinya tidak rewel
2) O : Ku : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : Heart Rate :140x/menit
RR : 42x/menit
S : 36,9 °C
Kulit : kemerahan
Sklera : putih tidak ikterus
Eliminasi : BAB (+), BAK (-)
3) A : By. Ny.S neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 2 jam
4) P :
1. Mengobservasi TTV dan keadaan umum bayi (BAK, BAB, dan
menyusu/menetek)
2. Mengingatkan kembali kepada ibu tetap untuk menyusui bayinya sesering
mungkin secara teratur atau setiap 2 jam sekali , dan jika perlu bayi harus
dibangunkan apabila bayi tidur
3. Mengingatkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan bayinya, seperti ibu
untuk mengganti kassa bayi setiap kassa sudah basah dan setiap bayi mandi,
dan mengganti popok bayi sehabis BAB dan BAK .
4. Menganjurkan Ibu untuk tetap menjaga kehangatan bayinya
5. Menganjurkan ibu/keluarga untuk lapor kepetugas jika bayinya BAB atau
BAK dan lapor jika ada keluhan
BAB IV
KESENJANGAN KASUS
Dari pengkajian kasus yang didapatkan dari data subyektif bayi baru lahir neonatus cukup
bulan sesuai masa kehamilan dengan keadaan umum pasien lahir langsung menangis, warna kulit
kemerahan dan gerak aktif, tidak ada retraksi dada. Dari data obyektif keadaan umum pasien
baik ,gerak tangis kuat ,sudah BAB spontan dan belum BAK pada pemeriksaan fisik tidak
terdapat kelainan. Dari data diatas yang didapatkan, maka analisa yang ditemukan adalah bayi
Ny. “ S “ neonatus cukup bulan, sesuai masa kehamilan usia 2 jam.
Karena kasus ini bayi baru lahir fisiologis maka penatalaksanaan yang dilakukan adalah
observasi tanda- tanda vital pada bayi terutama pada suhu bayi,menghangatkan bayi dengan
infarm warmer/ menggunakan bedong bayi,lakukan pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan reflek
pada bayi baru lahir, memberikan injeksi vitamin K di 1/3 paha bagian luar sebelah kiri bayi
untuk mencegah perdarahan terjaadi, memberikan KIE pada ibu untuk menjaga suhu tubuh bayi
tetap hangat, memberikan KIE pada ibu cara menyusui yang benar, Memberikan KIE pada ibu
untuk menyusui bayinya sesering mungkin, mengajarkan juga kepada keluarga untuk ikut serta
membantu ibu dalam merawat bayinya agar psikologis ibu tetap terjaga dengan baik.
Dari data data yang diperoleh di atas tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan juga
dalam pengkajian kasus.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari pengkajian kasus yang didapatkan dari data subyektif bayi baru lahir neonatus
cukup bulan sesuai masa kehamilan dengan keadaan umum pasien lahir langsung menangis,
warna kulit kemerahan dan gerak aktif, tidak ada retraksi dada. Dari data obyektif keadaan
umum pasien baik ,gerak tangis kuat ,sudah BAB spontan dan belum BAK pada
pemeriksaan fisik tidak terdapat kelainan. Dari data diatas yang didapatkan, maka analisa
yang ditemukan adalah bayi Ny. “ S “ neonatus cukup bulan, sesuai masa kehamilan usia 2
jam.
Karena diagnosis pasien tersebut adalah bayi baru lahir fisiologis maka
penatalaksanaan yang dilakukan adalah observasi tanda- tanda vital pada bayi terutama pada
suhu bayi,menghangatkan bayi dengan infarm warmer/ menggunakan bedong bayi,lakukan
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan reflek pada bayi baru lahir, memberikan injeksi vitamin
K di 1/3 paha bagian luar sebelah kiri bayi untuk mencegah perdarahan terjaadi,
memberikan KIE pada ibu untuk menjaga suhu tubuh bayi tetap hangat, memberikan KIE
pada ibu cara menyusui yang benar, Memberikan KIE pada ibu untuk menyusui bayinya
sesering mungkin.
5.2. Saran
1. Bagi pasien
Diharapkan pasien dapat kooperatif selama diberikan asuhan dan keluarga pasien bisa
diajak untuk kerjasama pada asuhan yang akan diberikan
2. Bagi institusi kesehatan
Diharapkan lebih meningkatkan standar pelayanan kebidanan yang sesuai dengan
pendekatan manajemen kebidanan tujuh Langkah varney sehingga pelayanan yang
diberikan efektif dan efisien dapat tercapai pada klien
3. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai salah satu bahan penilaian bagi evaluasi kemampuan kompetensi mahasiswa
dalam pemberian asuhan persalinan pada BBL fisiologis
DAFTAR PUSTAKA
NiwayanArimi , DK. 2017 , Asuhan Kebidanan Neonatus bayi , balita dan anak pra sekolah ,
yokyakarta : ANDI
Purwoastuti, Endang dan Elisabeth S. Walyani. 2016. AsuhanKebidananPersalinan dan
BayiBaruLahir. Yogyakarta: PT PustakaBaru
Saleha, S. Asuhan Kebidanan Neonates, Bayi Dan Balita. Makassar: Alauddin University
Press. 2012.
Saifuddin, AB. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2010 Saifuddin, AB. Buku Ilmu
Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2014.
Shihab, MQ. Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran. Jakarta: Lentera hati.
2009.
Sianturi, E. Organisasi Dan Manajemen Pelayanan Kesehatan. Jakarta : EGC, 2015.
Walyani, ES & Purwoastuti Th. Endang.Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir.
Yogyakarta: 2015.
WHO. World Health Organization. 2014. WHO Library Cataloging swiss. 2014.
Wahyuni, S. Asuhan Neonatus, Bayi Dan Balita: Penuntun Belajar Praktik Klinik. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC. 2012
Williamson, A& Crozier K.Buku Ajar AsuhanNeonatus. Devi Yulianti (alih bahasa) danSari
Isnaeni (editor edisi bahasa Indonesia). Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2013.
Widiayawati & Syahrul F. Skripsi. Pregnancy exercise Influence In Labor And Neonatal
Health Status Di Rumah Bersalin Gratis- Rumah Zakat Surabaya tahun 2013- 09
http://journal.unair.Ac.id.