Disusun Oleh:
Nama: Sariani
NIM: P27224021136
Kelas: Alih Jenjang IBI Klaten
Disusun Oleh :
Nama : Sariani
NIM : P27224021 136
Kelas : Alih Jentang IBI Klaten
Disetujui:
Pembimbing Lapangan
Tanggal: November 2021
Di Puskesmas Bayat (Ningsih Widyastuti,S,ST.)
NIP. 19700212 199103 2 011
Dosen Pembimbing,
Tanggal : November 2021
Di KLATEN (Rohmi Handayani,S.ST.,M.Keb)
NIP.19810608 201503 2 001
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37- 42
minggu dengan berat lahir antara 2500-4000 gram (Prawirohardjo, 2014). Bayi
baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu –
42 minggu dan berat lahir 2500 gram – 4000 gram (Kemenkes RI,2016). Bayi
Baru Lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran,
Masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang spesifik terjadi
pada masa perinatal. Tidak hanya merupakan penyebab kematian tetapi juga
tepat dan tidak bersih, kurangnya perawatan bayi baru lahir. Kalau ibu
yang kecil.
Menurut WHO, setiap tahunnya kira-kira 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi
Indonesia, dari seluruh kematian bayi, sebanyak 57% meninggal pada masa
BBL (usia dibawah 1 bulan). Setiap 6 menit terdapat satu bayi meninggal.
kebidanan pada bayi baru lahir di atas mahasiswa dapat melakukan Asuhan
Kebidanan pada bai baru lahir Normal pada By.Ny.R di Puskesmas Bayat
Kebidanan.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan asuhan kebidanan bayi baru lahir normal maka dapat:
a. Melakukan pengkajian data subyektif dan objektif pada bayi baru lahir
normal
b. Merumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan pada bayi baru lahir
normal
normal
C. Manfaat
1. Bagi Penulis
Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta mendapatkan
bayi baru lahir normal, sehingga dapat digunakan sebagai berkas penulis
4. Bagi Masyarakat
Merupakan informasi kepada masyarakat tentang perubahan fisiologis
yang terjadi pada bayi baru lahir normal baik secara biologis dan psikologis.
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian.
Masa neonatal adalah masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28
sampai dengan usia 1 bulan sesudah lahir. Neonatus dini adalah bayi
berusia 0-7 hari. Neonatus lanjut adalah bayi berusia 7-28 hari.
(Muslihatun, 2010).Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan
Bayi Baru Lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru mengalami proses
2012). Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan
2014).
a. Termoregulasi
Bayi baru lahir terutama rentan pada kehilangan panas dan terbatas
adalah 36,5o sampai 37,5o C. Suhu kulit abdomen adalah 36o sampai
1) Konduksi
membiarkannya terbuka.
3) Radiasi
lain yang lebih dingin tanpa kontak langsung satu sama lain, tetapi
dalam kontak yang relatif dekat. Contoh: bayi baru lahir dibiarkan
4) Evaporasi
b. System pernafasan
per menit, pernapasan diafragma, dada dan perut naik dan turun secara
bersamaan.
penekanan yang tinggi pada toraksnya, dan tekanan ini akan hilang
Pada saat lahir, usus bayi steril dan fungsinya imatur. Bising usus
baru lahir cukup bulan kira-kira 30 ml. Selama 2minggu pertama bayi
ukuran bayi. Bayi baru lahir normal dapat kehilangan kira-kira 10% -
15% berat badan selama 3 hari pertama dan kemudian meningkat lagi
30 gram per hari, dan bayi bertumbuh panjangnya kira-kira 2,5 cm per
e. Metabolism glukosa
lahir, tetapi kadar glukosa stabil dalam 3-4 jam. Rata-rata kadar
glukosa pada bayi baru lahir adalah 60-70 mg/dl. Penurunan dibawah
f. System ginjal
2011).
Dilakukan pada kurun waktu 6-48 jam setelah lahir. Untuk bayi
bayi pulang dari fasilitas kesehatan (≥24 jam). Untuk bayi yang lahir di
yaitu : jaga kehangatan tubuh bayi, berikan asi eksklusif, cegah infeksi,
lahir. Asuhan yang diberikan yaitu periksa ada / tidak tanda bahaya
dan atau gejala sakit, jaga kehangatan tubuh, beri ASI eksklusif, rawat
setelah lahir. Asuhan yang diberikan yaitu periksa ada / tidak tanda
bahaya dan atau gejala sakit, jaga kehangatan tubuh, beri ASI eksklusif
Covid-19.
pelayanan pada Bayi Baru Lahir (BBL) di era Covid-19 yang harus di
b. Setelah 24 jam, sebelum ibu dan bayi pulang dari fasilitas kesehatan,
setelah lahir
d. Ibu diberikan KIE terhadap perawatan bayi baru lahir termasuk ASI
ekslusif dan tanda – tanda bahaya pada bayi baru lahir (sesuai yang
tercantum pada buku KIA). Apabila ditemukan tanda bahaya pada bayi
dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang
kebidanan.
asuhan bayi baru lahir ini mengacu pada KEPMENKES NO.938 / MENKES /
Tanggal/jam masuk : untuk mengetahui tanggal dan jam masuk pada saatk
melakukan pengkajian.
pengkajian.
a. Data Subjektif
Kemenkes,2017).
1) Identitas Bayi
2) Identitas Orangtua
dianut.
sejak lahir
bayinya.
Kemenkes,2017).
3) Data Kesehatan
a) Riwayat Kehamilan
b) Riwayat Persalinan
b. Data Objektif
dari keluarga atau orang lain dapat dimasukkan dalam data objektif ini
sebagai data penunjang. Data ini akan memberikan bukti gejala klinis
Kemenkes,2017).
1) Pemeriksaan Umum
dihitung ketika bayi dalam posisi tenang dan tidak ada tanda-
c) Antropometri
beberapa hari pertama yang harus kembali normal pada hari ke-
ke-4 dan hari ke-10 untuk memastikan berat badan lahir telah
Kembali.
d) APGAR Score
a) Kulit
b) Kepala
tanda infeksi.
c) Mata
jika diindikasikan.
d) Telinga
ujung atas daun telinga harus terletak di atas garis ini. Letak
e) Hidung
f) Mulut
dan harus terlihat bersih, lembab dan tidak ada kelainan seperti
g) Leher
Trisomo.
h) Klavikula
i) Dada
j) Umbilikus
dan infeksi. Biasanya tali pusat lepas dalam 5-16 hari. Potongan
k) Ekstremitas
atau ke bawah. Jumlah jari kaki dan tangan harus lengkap. Bila
berambut.
m) Genetalia
n) Anus
lipatan bokong lalu memastikan tidak ada lesung atau sinus dan
o) Eliminasi
bagian bawah.
3) Pemeriksaan Refleks
(PPSDM Kemenkes,2017).
a) Morro
b) Rooting
c) Sucking
PPSDM Kemenkes,2017).
d) Grasping
e) Startle
merespons suara yang keras, tangan tetap rapat dan refleks ini
ini tidak terjadi pada setiap kali kepala diputar. Tampak kira-
g) Neck Righting
Kemenkes,2017).
h) Babinski
Kemenkes,2017).
i) Merangkak
j) Menari/Melangkah
k) Ekstruasi
Kemenkes,2017).
l) Galant’s
asuhan saat ini dan yang akan datang. Rencana asuhan disusun
bisa mencapai kriteria tujuan yang ingin dicapai dalam batas waktu
harus disetujui oleh klien, kecuali bila tindakan tidak dilaksanakan akan
pelaksanaan tindakan. Evaluasi berisi analisis hasil yang telah dicapai dan
up dan rujukan.
C. Menejemen Asuhan Kebidanan Bayi Segera Lahir
1. Pengkajian
pengkajian.
a. Data Subjektif
Kemenkes,2017).
b. Data Objektif
2. Perumusan Diagnosa
yang telah dilakukan. Adalah normal bagi bayi baru lahir untuk dilahirkan
Usia istri bayi X, menurut kehamilan, 0 hari saat kelahiran normal penuh.
3. Perencanaan
masalah yang mungkin terjadi pada bayi baru lahir antara lain:
b. Potong dan rawat tali pusat dengan pengikat/ klem steril untuk
warna kemerahan)
4. Implementasi
telah disiapkan.
5. Evaluasi
h. Catatan Perkembangan
No Reg:
Oleh: Sariani
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian Data
A. Data Subjektif
1. Identitas
a. Identitas Bayi
b. Identitas Orangtua
Ibu Ayah
3. Riwayat persalinan
a. Penolong: Bidan
c. Jenis: Spontan
B. Data Objektif
Bayi lahir spontan, bayi segera menangis kuat, bayi gerakan aktif serta
A. Diagnosa Kebidanan
Data Dasar
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
Dalam pengakjian data objektif ini bayi lahir spontan, bayi segera
menangis kuat, bayi gerakan aktif serta warna kulit bayi kemerahan
B. Masalah
1. Pencegahan hipotermi
C. Kebutuhan
1. Pencegahan hipotermi
III. Perencanaan
D. Pertahankan suhu tubuh dengan kontak langsung kulit ibu melalui Inisiasi
IV. Implementasi
V. Evaluasi
C. Tali pusat sudah dipotong, di ikat dengan benang dan dibungkus dengan
kassa steril
D. Bayi telah menemukan putting dan bayi tidak mengalami hipotermi, suhu
bayi 36,8ºC.
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah melakukan asuhan kebidanan neonatus pada bayi Ny.R segera setelah
lahir, maka pada bab ini penulis akan membandingkan antara praktek lapangan dan
teori untuk mengetahui ada tidaknya kesenjangan pada pelaksanaan asuhan kebidanan
Bayi Ny.R lahir pada usia kehamilan kurang lebih 40 minggu sehingga bayi Ny.R
termasuk dalam kategori cukup bulan atau mature. Sesuai dengan Manuaba (2010)
bahwa bayi cukup bulan adalah bayi yang dilahirkan pada umur kehamilan 37- 42
minggu. Telah dilakukan pemeriksaan selintas bayi normat ,menangis kuat gerak
Didapatkan diagnosa, Bayi Ny.R cukup bulan, sesuai masa kehamilan, segera
setelah lahir dengan keadaan sehat. Data dasar dari diagnosa tersebut adalah bayi
lahir dalam usia kehamilan cukup, lahir spontan tanpa komplikasi, bayi sehat. Tidak
ditemukan adanya diagnosa atau masalah potensial yang mungkin terjadi pada bayi
Ny.R karena bayi Ny.R telah mendapat asuhan yang sesuai. Sehingga tidak
diperlukan adanya tindakan segera karena tidak ada masalah yang menyertai, atau
Perencanaan asuhan pada bayi Ny.R berdasarkan diagnosa dan masalah yang
telah dirumuskan dan bertujuan untuk mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan
bayi sehingga kesehatan bayi selalu terjaga. Kehangatan bayi dijaga dengan cara
segera setelah lahir bayi dikeringkan, diselimuti, dipakaikan topi, dibedong dan dijaga
kehangatan lingkungan. Hal ini untuk mencegah kehilangan panas secara konduksi,
konveksi, evaporasi dan radiasi. Sesuai dengan pendapat Prawirohardjo (2010) bahwa
konveksi, evaporasi dan radiasi. Pencegahan infeksi pada tali pusat pada Bayi Ny.R
dengan dilakukan perawatan tali pusat yaitu dengan dibungkus kasa bersih dan
kering, serta dijaga agar tali pusat tetap kering dan bersih. Tidak ditemukan tanda
pemberian ASI menjadi modal dasar dalam pembentukan generasi yang berkualitas.
Anjuran untuk memberikan ASI setiap saat bayi ingin selama 10-15 menit untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dan mengembalikan berat badan bayi yang turun.
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir ini yaitu keringkan bayi menggunakan
handuk kering dan bersih, nilai selintas keadaan bayi, jepit dan Potong tali pusat
dengan klem tali pusat dan pertahankan suhu tubuh dengan kontak langsung kulit ibu
melalui Inisiasi Menyusui Dini (IMD) selama 1 jam. Bayi Ny.R telah mendapatkan
asuhan yang sesuai sehingga keadaan bayi Ny.R dalam keadaan sehat.
BAB V
A. Kesimpulan
handuk kering dan bersih, nilai selintas keadaan bayi, Jepit dan Potong tali
pusat dengan klem tali pusat dan pertahankan suhu tubuh dengan kontak
langsung kulit ibu melalui Inisiasi Menyusui Dini (IMD) selama 1 jam. Dengan
penatalaksanaan yang telah sesuai dengan perencanaan yang dibuat untuk bayi,
B. Saran
1. Bagi Klien
Agar asuhan kebidanan neonatus pada bayi baru lahir lebih efektif dan
klien. Sehingga tercipta komunikasi yang nyaman antara klien dan bidan.
kepada klien. Selain itu, informasi yang telah diberikan oleh bidan
2. Bagi Bidan
Bidan harus bisa memberikan informasi yang sesuai degan kebutuhan klien.
Agar klien tertarik untuk bersikap kooperatif dengan bidan sebagai sumber
bahasa yang mudah dipahami. Dengan demikian akan tercipta suasana yang
nyaman bagi klien untuk menerima dan menerapkan informasi yang telah
didapatkan.
3. Bagi Intitusi Pendidikan