TINJAUAN PUSTAKA
A. Filosofi Kebidanan
1. Filosofi kebidanan.
keputusan.
kematian).
15
h. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu
16
Sedangkan KEPMENKES NO HK.01.07/MENKES/320/2020
kehamilan, masa kehamilan saat nifas, masa pasca aborsi, masa nifas,
waktu.
C. Kehamilan
1. Konsep Dasar
a. Pengertian
17
kelahiran bayi,menurut kalender internasioal, kehamilan normal
sel sperma didalam dan diluar rahim, dan bayi serta plasenta
Nuryaningsih,2017:3).
minggu ke- 40. Pada trimester ketiga, organ tubuh janin sudah
tanda kehamilan trimester ketiga pada ibu hamil ini meliputi yang
18
c. Perubahan Fisiologis dan Psikologis Pada Ibu Hamil Trimester III
jurnal Pudji dan Ina (2018:34) yaitu perubahan yang terjadi pada
19
a) Perubahan system reproduksi
dkk, 2017:45).
bawah ini.
20
Sedangakan Menurut Mc. Donald dalam Sofian A
(Yulizawati dkk.2017:46).
21
terutama bertanggung jawab atas fungsi produksi
Kemenkes,2016).
22
c) Perubahan system endokrin
23
menyebabkan diafragma bergeser setinggi 4 cm tidak bisa
bila terjadi mual dan muntah pada pagi hari disebut morning
24
dapat menyebabkan hemoroid pada saat trimester ketiga
Kemenkes,2016).
25
Peningkatan BMR menunjukkan peningkatan kebutuhan
Kemenkes,2016).
darah.
26
l) Perubahan berat badan dan IMT.
yang sama, tatepi harus dilihat dari BMI atau BMI sebelum
27
Table 2.3 Rekomendasi rentang peningkatan Berat Badan
ketiga kehamilan juga, banyak ibu yang merasa aneh dan jelek
karena kehamilan, selain itu ibu mulai merasa sedih karena akan
28
keterangan dan dukungan dari suami keluarga serta tenaga
Titin,2013:21,http://www.jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/15/
kehamilan trimester ketiga ini yang dapat terjadi pada ibu hamil
yaitu:
1) Perdarahan pervaginam
perdarahan antepartum.
29
2) Solusio Plasenta
marjinal.
3) Plasenta Previa
30
5) Gerakan janin tidak terasa
31
hamil trimester ketiga yang lebih banyak karena semakin dekat
konstipasi, kram pada kaki, mati rasa dan rasa nyeri pada jari kaki
Kemenkes,2016).
1) Edema
terdapat di kaki tetapi juga pada tangan dan muka, maka anda
32
ketat, mengkonsumsi makanan yang berkadar garam tinggi
2) Sering BAK
BAK sering dialami oleh ibu hamil trimester I dan III, hanya
dengan nyenyak.
33
3) Gatal dan kaku pada jari
4) Gusi berdarah
5) Haemorroid
semakin meningkat.
Kemenkes,2016).
6) Insomnia
kehamilan.
35
Cara meringankan atau mencegah insomnia dengan
7) Keputihan
36
8) Keringat bertambah
keringat.
Kemenkes,2016).
9) Konstipasi
adalah BAB keras atau susah BAB biasa terjadi pada ibu
37
membiasakan BAB secara teratur, jangan menahan BAB,
meluruskan kaki, tarik jari kaki kearah lutut, pijat otot – otot
yang kram serta rendam kaki yang kram dalam air hangat
(PPSDM Kemenkes,2016).
11) Mati rasa dan rasa nyeri pada jari kaki dan tangan
38
sikap/postur ibu hamil mengalami perubahan pada titik pusat
Kemenkes,2016).
39
terjadi penekanan pada ligamentum karena uterus yang
membesar.
Kemenkes,2016).
40
Menurut Tyastuti dan Puji (2016:141) tidak jarang ibu
perutnya kembung.
Kemenkes,2016).
41
atau permen keras, dan sebaiknya ibu hamil menjaga
17) Pusing
pada ibu hamil. Rasa pusing pada ibu hamil pada trimester II
Kemenkes,2016).
atau his palsu meningkat pada satu atau dua minggu sebelum
42
Cara penanganan yaitu melakukan teknik relaksasi saat
apa itu his palsu dan cara mengatasinya, ibu tidak cemas.
pada ibu hamil terjadi pada ibu hamil trimester II dan III,
olah raga secara teratur, senam hamil atau yoga. Ibu hamil
(PPSDM Kemenkes,2016).
pada ibu hamil trester ketiga ini meliputi support dari keluarga
pada ibu hamil, support dari tenaga kesehatan pada ibu hamil, rasa
44
bergantung pada dukungan semua anggota keluarga, bukan
Kemenkes,2016).
Kemenkes,2016).
45
dan orang di sekitarnya. Oleh karena itu, ibu hamil
terlalu banyak rasa sakit, tetapi di sisi lain, jika ibu hamil
Kemenkes,2016).
46
5) Persiapan sibling.
Kebutuhan fisik ibu hamil yang harus dipenuhi tidak sama dengan
1) Kebutuhan oksigen
47
Menurut Tyastuti dan Puji (2016:47) pada pemenuhan
Kemenkes,2016).
2) Kebutuhan nutrisi
48
Kenaikan BB wanita hamil berdasarkan BMI atau
bawah ini.
49
Table 2.5 Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
Jenis Kebutuhan
Kalori 2300 gram
Protein 65 g
Kalsium (Ca) 1g
Zat besi (Fe) 17 g
Vitamin A 6000 IU
Vitamin D 600 IU
Tiamin 1 mg
Riboflavin 1,3 mg
Niasin 15 mg
Vitamin C 90 m
(PPSDM Kemenkes,2016).
3) Kebersian diri
50
untuk mendapatkan rasa nyaman bagi tubuh (PPSDM
Kemenkes,2016).
4) Pakaian
Kemenkes,2016).
5) Eliminasi
51
mengembangkan infeksi kandung kemih. Melancarkan dan
(PPSDM Kemenkes,2016).
6) Seksual
52
Menurut Tyastuti dan Puji (2016:54) Mobilisasi adalah
(PPSDM Kemenkes,2016).
8) Exercise/senam hamil
Kemenkes,2016).
9) Instirahat/tidur
53
Menurut Tyastuti dan Puji(2016:47) Istirahat/tidur
10) Immunisasi
Kemenkes,2016).
54
Pemberian vaksin TT menurut WHO (2013) dalam
ini.
h. Asuhan Antenatal
55
Menurut Wiyono (2007) dalam jurnal Lutfiana (2020)
pelayanan profesi dan kode etik yang telah ditetapkan yaitu sesuai
2020).
Lutfiana,2020)
56
1) Timbang berat badan
pertumbuhan janin.
kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan dapat
57
Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan
Jika, pada trimester III bagian bawah janin bukan kepala, atau
58
Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu
antenatal meliputi:
59
darah yang sewaktu-waktu diperlukan apabila terjadi
situasi kegawatdaruratan.
dalam kandungan.
hamil.
ketiga).
g) Pemeriksaan HIV
HIV.
61
Menurut Saifuddin dkk (2005) dalam Lutfiana (2020).
secara umum.
62
4) Ibu hamil harus memeriksa kondisi dirinya sendiri dan
7) Ibu hamil tetap minum tablet tambah darah sesuai dosis yang
63
berfikir dan bertindak secara sistematis dan logis dalam memberi
(Husanah, 2015).
938/MENKES/SK/VIII/2007).
64
Manajemen asuhan bidan yang digunakan dalam penyusunan
a. STANDAR I: PENGKAJIAN
pengkajian.
1) Data subjektif
65
sekarang, riwayat penyakit yang lalu/operasi, riwayat penyakit
Kemenkes,2017).
a) Identitas
(PPSDM Kemenkes,2017).
(2) Umur
66
anomali kromosom dan kematian janin (Varney dkk,
(3) Suku/Bangsa
Kemenkes,2017).
(4) Agama
Kemenkes,2017).
(5) Pendidikan
(6) Pekerjaan
67
Menurut Hidayat dan Uliyah (2008) dalam
Kemenkes,2017).
(7) Alamat
(PPSDM Kemenkes,2017).
b) Keluhan Utam
68
(Bobak, dkk,2005; Prawirohardjo,2010; Mochtar, 2011;
PPSDM Kemenkes,2017).
c) Riwayat Menstruasi
PPSDM Kemenkes,2017).
d) Riwayat Perkawinan
70
menyebabkan terjadinya infeksi jamur dan ragi pada luka
Kemenkes,2017).
Kemenkes,2017).
i) Riwayat Gynekologi
(PPSDM Kemenkes,2017).
71
Menurut Handayani (2017:167) pola pemenuhan
72
ini dapat dicegah dengan konsumsi makanan tinggi
Kemenkes,2017).
Kemenkes,2017).
(4) Psikososial
73
kehamilan ini (Varney dkk, 2006; PPSDM
Kemenkes,2017).
2) Data objektif
catatan medik dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat
Data ini akan memberikan bukti gejala klinis klien dan fakta
Kemenkes,2017).
Kemenkes,2017).
1) Pemeriksaan Umum
Kemenkes,2017).
Kemenkes,2017).
d) Tinggi Badan
PPSDM Kemenkes,2017).
e) Berat Badan
f) LILA
PPSDM Kemenkes,2017).
g) Tanda-tanda Vital
Kemenkes,2017).
2) Pemeriksaan Fisik
a) Muka
Kemenkes,2017).
b) Mata
77
dilakukan untuk mengkaji munculnya anemia.
c) Mulut
d) Gigi/Gusi
e) Leher
78
kacang kecil (Hidayat & Uliyah, 2008; PPSDM
Kemenkes,2017).
f) Payudara
Kemenkes,2017).
g) Perut
(1) Inspeksi
Kemenkes,2017).
(2) Palpasi
80
bagian terbawah janin masuk ke pintu atas
Kemenkes,2017).
PPSDM Kemenkes,2017).
PPSDM Kemenkes,2017).
Kemenkes,2017).
h) Ano-Genetalia
81
Menurut Mochtar, 2011 dalam Handayani
PPSDM Kemenkes,2017).
i) Ektremitas
Kemenkes,2017).
3) Pemeriksaan Penunjang
a) Hemoglobin
Kemenkes,2017).
b) Golongan Darah
c) USG
PPSDM Kemenkes,2017).
83
Menurut Varney dkk (2006) dalam
Kemenkes,2017).
MASALAH KEBIDANAN
84
hal wajar dikeluhkan oleh ibu hamil (Mochtar, 2011; PPSDM
Kemenkes,2017).
membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang. Rencana
kesejahteraanya.
tindakan meliputi ;
85
mengetahui tentang keadaan diri dan janinnya. Berikan
menjadi sering).
86
ibu).
dikandungan.
87
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative. Dilaksanakan
e. STANDAR V: EVALUASI
Kemenkes,2017).
88
b) Ibu bisa menangani dari setiap keluhan yang dikeluhkan
89
bentuk catatan perkembangan SOAP (1) S adalah data subjektif,
up dan rujukan.
D. Persalinan
1. Konsep Dasar
a. Pengertian
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan
b. Tanda-tanda persalinan
90
Menurut Kurniarum (2016:5-7) Tanda-tanda persalinan
in-partu:
gastrointestinal upsets.
calon ibu merasa segalanya menjadi lebih baik korek api. Dia
tidak merasa sesak, tetapi dia merasa berjalan sedikit Ini lebih
Untuk false labor yaitu Tiga (3) atau empat (4) minggu
91
bagian bawah 2) Tidak teratur 3) Durasinya pendek, dan tidak
pembukaan serviks.
92
Gastrointestinal Upsets yaitu beberapa ibu mungkin
b) Tanda In – Partu
membrane.
93
sekresi sedikit darah. Pendarahan ringan ini disebabkan oleh
jumlah besar yang tiba-tiba keluar dari jalan lahir. masalah ini
ketuban.
94
Progesteron menyebabkan relaksasi otot rahim,
2) Teori Oxitosin
3) Keregangan Otot-otot.
95
diregangkan oleh peningkatan konten. Penyusutan tersebut
persalinan.
4) Pengaruh Janin
5) Teori Prostaglandin
Kemenkes, 2016).
1. Passenger
dkk,2019:7).
97
2. Passage away
Yulizawati dkk,2019:7).
3. Power
utama, jika dia cukup kuatkan, kepala akan turun dan mulai
4. Position
98
ini berdiri, berjalan, duduk dan jongkok (Bobak dkk,2004;
Yulizawati dkk,2019:8).
5. Psychologic Respons
dkk,2019:8).
e. Mekanisme persalinan
1) Engagement
99
Menurut Yulizawati dkk (2019:8) engagement pada
parietal kanan dan kiri sama tinggi, maka keadaan ini disebut
2) Penurunan kepala
100
ke bokong, kontraksi otot perut, memperpanjang atau
3) Fleksi
5) Ekstensi
102
ekstensi. Suboksiput yang menjadi pusat pemutaran disebut
7) Ekspulsi
103
lahir. Gerakan kelahiran Bahu depan, bahu belakang dan
f. Patograf
1) Pengertian
Indrayani&Djami,2016:212).
2) Tujuan Partograf
104
dengan demikian juga dapat melakukan deteksi secara dini
mana semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam
Indrayani&Djami,2016:212).
3) Manfaat patograf
105
serta mendeteksi dengan cepat komplikasi-komplikasi agar
Indrayani&Djami,2016:212-213)
4) Pencatatan Partograf
106
jumlah kucing,tanggal dan waktu masuk, waktu
Indrayani&Djami,2016:215)
b) Kondsi janin
107
saling bersentuhan. 2: Tulang kepala janin tumpang
2016:216-218)
c) Kemajuan persalinan
menunjukkan 30 menit.
108
serviks melebar dan melewati garis peringatan,
109
Kontraksi uterus ini dicatat setiap setengah jam;
dari 50 detik.
berlangsung> 40 detik.
110
kotak yang sesuai. c. Kaji dan catat suhu tubuh ibu
111
Terdapat beberapa bagian di belakang patograf,
sesuai
akibatnya.
112
Data tahap keempat pada kala IV meliputi
atau infeksi).
g. Tahapan persalinan
113
Menurut Wiknjosastro dkk, (2005) dalam Yulizawati dkk,
(bloody show). Lendir yang disertai darah ini berasal dari lendir
1) Kala I
114
Tahapan Fase aktif persalinan ini terbagi menjadi tiga
Kemenkes,2016)
2) Kala II
multi.
115
atau mengontrak rahim b) Janin, yaitu kinerja janin menurun
Kemenkes,2016)
3) Kala III
mengurangi perdarahan.
(PPSDM Kemenkes,2016)
4) Kala IV
116
melahirkan, jika kondisi ibu tidak stabil perlu diawasi
tersebut.
kebutuhan ibu.
117
pada gastrointestinal, perubahan pada hematologi,dan nyeri
(PPSDM Kemenkes,2016).
1) Perubahan uterus
118
rahim dan leher rahim menyebabkan bukaan leher rahim
Kemenkes,2016)
4) Perubahan serviks
(PPSDM Kemenkes,2016)
119
Menurut Kurniarum (2016:33) wanita yang bersalin
(PPSDM Kemenkes,2016).
120
dan dasar panggul, tetapi jika jaringannya robek, itu akan
Kemenkes,2016)
dan jantung)
Kemenkes,2016).
metabolisme rate
121
lambung yang meningkat menyebabkan mual dan muntah.
Kemenkes,2016).
122
pengosongan lambung. Efek ini bisa menjadi lebih buruk
(PPSDM Kemenkes,2016).
ini terjadi, hal itu sama dengan sebelum pengiriman pada hari
Kemenkes,2016)
12) Nyeri
Kemenkes,2016).
Djami,2016:233).
124
akan pertolongan persalinan yang terstandar. Pemenuhan
a) Kebutuhan oksigen
(PPSDM Kemenkes,2016).
125
keharusan sang ibu merasa puas saat melahirkan.
Kemenkes,2016).
c) Eliminasi
Kemenkes,2016).
126
bagi ibu yang melahirkan karena personal hygiene yang
Kemenkes,2016).
e) Istirahat
Kemenkes,2016).
127
harus memahami status persalinan untuk
Kemenkes,2016).
yang lama.
128
dapat dimulai sebelum ibu memasuki tahapan
(PPSDM Kemenkes,2016).
terstandar.
129
meningkatkan proses persalinan yang alami/normal
(PPSDM Kemenkes,2016).
Kemenkes,2016).
130
2. Menejemen Asuhan Kebidanan
(Husanah, 2015).
938/MENKES/SK/VIII/2007).
131
dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan
a. STANDAR I: PENGKAJIAN
pengkajian.
1) Data subjektif
dirasakan(PPSDM Kemenkes,2017).
Kemenkes,2017).
a) Identitas
Kemenkes,2017).
(2) Umur
133
(3) Suku/Bangsa
(4) Agama
Kemenkes,2017).
(5) Pendidikan
(6) Pekerjaan
134
ini dikaitkan dengan berat janin saat lahir. Jika
(7) Alamat
b) Keluhan Utama
c) Pola Nutrisi
135
Menurut Varney dkk (2007) Handayani (2017:172)
d) Pola Eliminasi
PPSDM Kemenkes,2017).
e) Pola Istirahat
2) Data objektif
136
Catatan medik dan informasi dari keluarga atau orang lain
Kemenkes,2017).
a) Pemeriksaan Umum
(PPSDM Kemenkes,2017).
(2) Kesadaran
Kemenkes,2017).
Kemenkes,2017).
darah.
b) Pemeriksaan Fisik
Kemenkes,2017).
(1) Muka
Kemenkes,2017).
(2) Mata
(3) Payudara
(4) Ekstremitas
Kemenkes,2017).
140
c) Pemeriksaan Khusus
(1) Obstetri
141
digerakkan. Leopold 4, pemeriksa menghadap ke
PPSDM Kemenkes,2017)
PPSDM Kemenkes,2017)
PPSDM Kemenkes,2017)
142
Menurut Varney dkk (2007) dalam
(2) Gynekologi
143
adanya tanda dan gejala persalinan (Mochtar, 2011;
PPSDM Kemenkes,2017).
Kemenkes,2017)
d) Pemeriksaan Penunjang
Kemenkes,2017).
Kemenkes,2017).
(3) USG
PPSDM Kemenkes,2017).
Kemenkes,2017).
MASALAH KEBIDANAN
PPSDM Kemenkes,2017).
146
pendampingan dari orang dekat), penerimaan sikap dan tingkah
membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang. Rencana
e. STANDAR V: EVALUASI
Kemenkes,2017)
klien.
asuhan kebidanan.
a) Pengkajian
melakukan pengkajian.
149
Menurut Handayani (2017:123) Data subjektif
(a) Identitas
Kemenkes,2017).
150
35 tahun meningkatkan insiden diabetes melitus
Kemenkes,2017).
Kemenkes,2017).
151
Ditegaskan juga oleh Handayani (2017:172)
Kemenkes,2017).
Kemenkes,2017).
Kemenkes,2017).
152
Menurut Varney dkk (2007) Handayani
Kemenkes,2017).
Kemenkes,2017).
Kemenkes,2017).
Kemenkes,2017).
(PPSDM Kemenkes,2017).
154
kesadaran ibu. Composmentis adalah status
(PPSDM Kemenkes,2017).
darah.
155
Peningkatan suhu normal adalah
PPSDM Kemenkes,2017).
Kemenkes,2017).
156
Pemeriksaan pada mata menurut Hidayat
Kemenkes,2017).
Kemenkes,2017).
157
adanya edema atau tidak, tidak ada varises dan
(PPSDM Kemenkes,2017).
(PPSDM Kemenkes,2017).
Kemenkes,2017).
158
menentukan letak punggung janin dan pada letak
Kemenkes,2017).
159
(Kemenkes RI, 2013). Bagian Terendah: Pada
Kemenkes,2017).
Kemenkes,2017).
160
varises pada sekitar genetalia. Namun tidak
Kemenkes,2017).
161
ibu selama proses persalinan (Varney dkk, 2007;
PPSDM Kemenkes,2017).
(PPSDM Kemenkes,2017).
(PPSDM Kemenkes,2017).
162
Menurut Mochtar (2011): dalam
Kemenkes,2017).
b) Perumusan Diagnosa
tepat.
163
tahun usia kehamilan 39 minggu inpartu kala I fase aktif dan
Kemenkes,2017).
c) Perencanaan
164
(1) Perencanaan kala I fase Laten:
setiap 4jam.
energi
mengatur pernapasan.
posisi terlentang.
merasa nyaman.
165
(h) Lakukan teknik conterpressure untuk
mengurangi nyeri
mengatur pernapasan
mengurangi nyeri.
166
d) Implementasi
(PPSDM Kemenkes,2017)
e) Evaluasi
167
sehingga tercapai tujuan yang diharapkan (PPSDM
Kemenkes,2017)
168
(f) Ibu merasa nyaman setelah diberi dukungan oleh
anggota keluarga.
counter pressure.
counter pressure.
bidan.
f) Catatan Perkembangan
169
Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan
pasien/buku KIA)
kebidanan
a) Pengkajian
170
bagian terendah, membran ketuban dan molase telah
b) Perumusan Diagnosa
Ny ... umur ... tahun G..P..A..hamil ... minggu inpartu kala II.
c) Perencanaan
bayi dan memastikan kala dua kehamilan ganda <1 jam, dan
(6) Anjurkan asupan cairan per oral apabila tidak ada his
(8) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan
BAYI
tangan.
172
MENOLONG KELAHIRAN BAYI LAHIRNYA KEPALA
173
paksi luar secara spontan.
LAHIR BAHU
bahu posterior.
174
kaki lahir. Memegang kedua mata kaki bayi dengan
d) Implementasi
e) Evaluasi
(1) Kepala bayi akan mulai terlihat dari vagina yang terus
melebar (crowning)
bidan)
perut
175
(10) Bayi lahir dengan kondisi normal dan sehat (Bayi
kemerahan).
a) Pengkajian
176
jumlah perdarahan serta jika ada tanda-tanda keluarnya
plasenta.
b) Perumusan Diagnosa
Diagnosis: Ibu ... umur ... tahun P ... A ... inpartu kala III
c) Perencanaan
retensi plasenta.
pertama.
178
selaput ketuban tersebut.
menit berikutnya.
sesuai.
179
larutan klorin 0,5 %.
dan kering.
diinginkan.
menit.
180
(40) Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.
atau kering.
d) Implementasi
e) Evaluasi
<500ml)
f) Catatan Perkembangan
181
(2) Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP.
a) Pengkajian
jari tengah.
182
b) Perumusan Diagnosa
c) Perencanaan
yang normal.
perdarahan pervaginam :
persalinan.
183
(c) Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca
persalinan.
uteri.
konstipasi).
184
(50) Dokumentasikan semua asuhan dan temuan selama
d) Implementasi
e) Evaluasi
pada perineum
dan konstipasi.
f) Catatan Perkembangan
185
Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan
1. Konsep Dasar
a. Pengertian
adalah Asuhan yang diberikan pada bayi pada jam pertama setelah
di atas dapat penulis simpulkan bahwa bayi baru lahir dan asuhan
bayi barulahir adalah Asuhan yang diberikan pada bayi yang baru
lahir pada jam pertama setelah kelahiran dan 2 jam setelah lahir.
186
b. Perubahan fisiologis bayi segera setelah lahir
1) Termogegulasi
(Indrayani&Djami,2016:489).
187
Menurut Indrayani dan Djami (2013) dalam Indrayani
yaitu meliputi:
a) Konduksi
b) Konveksi
c) Radiasi
188
benda-benda tersebut menyerap radiasi panas tubuh
d) Evaporasi
2) System pernafasan
3) System pencernaan
189
Perubahan system pencernaan pada bayi baru lahir
dan buang air besar pertama kali Hijau muda (Myles, 2009;
dkk, 2017:45).
5) Metabolism glukosa
pada bayi baru lahir. Dengan menjepit tali pusat saat lahir,
190
Pada setiap bayi baru lahir, gula darah Akan turun dengan
6) Sistem Ginjal
2019:4).
masa Covid-19.
imunisasi hepatitis B.
191
2) Setelah 24 jam, sebelum ibu dan bayi pulang dari fasilitas
(Husanah, 2015).
938/MENKES/SK/VIII/2007).
193
dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan
a. STANDAR I: PENGKAJIAN
kondisi klien.
pengkajian.
1) Data subjektif
Kemenkes,2017).
a) Identitas Bayi
Kemenkes,2017).
b) Identitas Orangtua
yaitu:
bayinya.
195
(3) Suku/Bangsa bertujuan untuk mengetahui asal
bayinya.
pada bayinya.
perkembangan bayi.
196
(PPSDM Kemenkes,2017).
c) Data Kesehatan
yaitu:
(PPSDM Kemenkes,2017).
2) Data objektif
Kemenkes,2017).
a) Pemeriksaan Umum
yaitu:
adalah 36,5-37,5° C.
198
(3) Antropometri
baik.
199
Menurut Handayani (2017:180-182)
(1) Kulit
(2) Kepala
200
cenderung semakin besar ukurannya, diperlukan
tanda infeksi.
(3) Mata
diindikasikan.
(4) Telinga
bagian atas.
201
Posisi telinga diperiksa dengan penarikan
(5) Hidung
(6) Mulut
(7) Leher
202
pada leher bayi perlu dilakukan untuk mendeteksi
Trisomo.
(8) Klavikula
(9) Dada
dalam.
203
(10) Umbilikus
menjadi lengket.
(11) Ekstremitas
204
harus dapat bergerak bebas, kurangnya gerakan
(12) Punggung
berambut.
(13) Genetalia
(14) Anus
(15) Eliminasi
205
keluarnya urine dan mekonium harus
c) Pemeriksaan Refleks
(1) Morro
(2) Rooting
Kemenkes,2017).
(3) Sucking
(4) Grasping
207
tersebut dengan erat (Ladewig dkk, 2005;
PPSDM Kemenkes,2017).
(5) Startle
Kemenkes,2017).
Kemenkes,2017).
208
(7) Neck Righting
(8) Babinski
PPSDM Kemenkes,2017).
(9) Merangkak
209
diletakkan pada abdomen. Bila gerakan tidak
Kemenkes,2017).
(11) Ekstruasi
PPSDM Kemenkes,2017).
(12) Galant’s
210
Menurut Hidayat dan Uliyah (2008)
Kemenkes,2017).
MASALAH KEBIDANAN
membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang. Rencana
211
asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan intrepretasi data.
212
kuratif dan rehabilitative. Dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi,
dan rujukan.
e. STANDAR V: EVALUASI
Kemenkes,2017).
klien.
213
Pencatatan Asuhan Kebidanan ini adalah Pencatatan
a) Pengkajian
kondisi klien.
pengkajian.
214
Menurut Handayani (2017:123) Data subjektif ini
(PPSDM Kemenkes,2017).
b) Perumusan Diagnosa
c) Perencanaan
antara lain :
216
(1) Segera keringkan bayi agar bayi terhindar dari hipotermi
(<36ºC).
(2) Potong dan rawat tali pusat dengan pengikat/ klem steril
hipotermi (<36ºC)
infeksi
hepatitis B.
d) Implementasi
e) Evaluasi
217
(2) Bayi tidak mengalami pendarahan.
f) Catatan Perkembangan
KIA).
a) Pengkajian
melakukan pengkajian.
218
(1) Data Subjektif
Ibu mengatakan…
(PPSDM Kemenkes,2017).
219
Pemeriksan pada kepala yaitu fontanel anterior
infeksi.
220
dari bagian luar kantung mata secara horizontal ke
221
Pemeriksaan pada dada ini dilihat ada atau tidak
222
Pemeriksaan pada punggung meliputi
ujungnya.
bawah.
arah sentuhan.
erat.
224
Reflek Tonic Neck adalah bayi melakukan
6 bulan.
ekstrapiramidal.
225
Reflek menari atau melangkah adalah kaki bayi
sindrom Down.
b) Perumusan Diagnosa
c) Perencanaan
226
Tujuan dari rencana tersebut adalah untuk mengetahui
kondisi dan masalah yang mungkin terjadi pada bayi baru lahir
hipotermi.
kecukupan ASI.
d) Implementasi
e) Evaluasi
normal yaitu :
227
(c) LK (Lingkar Kepala): 33-35 cm
terjaga kehangatannya.
pernafasan 40-60x/menit.
f) Catatan Perkembangan
228
komprehensif, penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi
dan rujukan.
1. Konsep Dasar
a. Pengertian
rahim kembali seperti sebelum hamil. Panjang masa nifas Itu 6-8
dkk,2017:1).
229
Menurut Sukma dkk (2017:4-6) Setelah melahirkan,
minggu. Saat itu, tubuh sang ibu pulih ukuran prenatal. Untuk
a) Involusi Rahim
230
yang sudah punya anak, biasanya rahim sedikit lebih tua
dkk,2017:5).
2017:5).
232
Menurut Sukma dkk (2017:5-6) Jenis lokia terbagi
233
cairan, bergerak lebih awal. Jika tidak berhasil, dalam 2-3
dkk,2017: 7).
4) Musculoskleletal
234
kembali normal situasi sebelum kehamilan (Sukma dkk,
2017: 8).
5) Endokrin
6) Kardiovaskuler
7) Hematologi
235
seksio secaria 1000 ml, histerektomi secaria 1500 ml. Total
2017:9-10).
a) Tekanan Darah
b) Nadi
236
100x/menit abnormal, yang menandakan adanya
infeksi.
c) Suhu
ASI.
237
IU) agar dapat memberikan vitamin A kepada bayinya
melalui ASI.
2) Mobilisasi
3) Eliminasi
dan setiap 3-4 jam. BAB harus dilakukan 3-4 hari post
4) Kebersian diri
pada luka.
5) Seksual
seks pada 6 minggu dan 3 bln, 40% nya rasa nyeri dan sakit.
6) Senam Nifas
e. Kunjungan
240
Bertujuan untuk mengecek adanya perdarahan masa
mencegah hipotermia.
241
tanda-tanda komplikasi menyusui, memberikan nasehat kepada
penggunaan KB.
bayi.
242
3) Melakukan rujukan secara aman dan tepat waktu bila terjadi
pelayanan rujukan.
nifas yaitu:
243
b) KF 2: pada periode 3 (tiga) hari sampai dengan 7
(Husanah, 2015).
938/MENKES/SK/VIII/2007).
a. STANDAR I: PENGKAJIAN
245
Dalam pengkajian bidan mengumpulkan semua informasi
pengkajian.
1) Data subjektif
a) Identitas
246
nama, umur, suku/bangsa, agama, pendidikan,
(2) Umur
PPSDM Kemenkes,2017).
(3) Suku/Bangsa
Kemenkes,2017).
247
(4) Agama
Kemenkes,2017).
(5) Pendidikan
(6) Pekerjaan
248
merawat dirinya. (Hidayat & Uliyah, 2008;
PPSDM Kemenkes,2017).
(7) Alamat
(PPSDM Kemenkes,2017).
b) Keluhan Utama
Kemenkes,2017).
249
(1) Pola Nutrisi
(4) Istirahat
250
dan kebutuhan menyusui bayinya dengan cara
(5) Aktivitas
kondisi ibu
d) Data Psikologis
yaitu :
251
(1) Respon Orangtua
duka
rumah tangga.
(PPSDM Kemenkes,2017).
252
2) Data objektif
Kemenkes,2017).
a) Pemeriksaan Umum
(PPSDM Kemenkes,2017).
253
(2) Kesadaran
254
pada keadaan normal selama jam pertama pasca
Kemenkes,2017).
b) Pemeriksaan Fisik
(1) Payudara
menyusui.
(2) Perut
kelahiran bayi.
255
(3) Vulva dan Perineum
Kemenkes,2017).
diantaranya adalah:
Kemenkes,2017).
Kemenkes,2017).
c) Pemeriksaan Penunjang
Kemenkes,2017).
257
(1) Hemoglobin
PPSDM Kemenkes,2017).
Kemenkes,2017).
MASALAH KEBIDANAN
berlebih serta rasa nyeri selama beberapa hari jika ibu mengalami
membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang. Rencana
Kemenkes,2017).
80-90 x/menit).
259
(2) Lakukan observasi:
kemungkinan infeksi.
persalinan.
260
biasanya ibu merasa pening ketika pertama kali bangun
setelah melahirkan.
261
(c) Tanda bahaya masa nifas (pendarahan dan pengeluaran
penanganan khusus.
melahirkan.
262
massase nifas/pijat (memulihkan semangat dan melepaskan
otot).
nifas.
263
secara mandiri, kolaborasi, dan rujukan serta Ikuti rencana dan
e. STANDAR V: EVALUASI
Kemenkes,2017).
klien.
264
(5) Ibu tidak mengalami tanda-tanda komplikasi kandung kemih
dan konstipasi.
(6) Ibu BAK spontan 3-4 jam setelah persalinan dan BAB 3-4
jahitan)
(11) Organ reproduksi ibu pulih dan tidak terjadi infeksi pada
rahim.
yang benar.
265
(17) Ibu tidak mengalami tanda-tanda depresi pada saat nifas,
266
G. Kerangka Pikir
yang meliputi asuhan masa hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir, maka
Asuhan Kehamilan :
Pengkajian
Perumusan Diagnosa
Ibu hamil 36 Kesehatan Ibu
Perencanaan
minggu Implementasi Kesehatan Janin
Evaluasi
Laporan Pelaksanaan
Asuhan Bersalinan :
Pengkajian
Perumusan Diagnosa
Kesehatan Ibu
Perencanaan
Ibu Bersalin Kesehatan Janin
Implementasi
Evaluasi
Laporan Pelaksanaan
Asuhan BBL :
Kesehatan Bayi
Pengkajian segera setelah
Perumusan Diagnosa lahir s/d 2 jam
BBL Perencanaan dan setelah 2 jam
Implementasi
Evaluasi
Laporan Pelaksanaan
AsuhanNifas :
Pengkajian
Perumusan Diagnosa Kesehatan Ibu
Ibu Nifas Perencanaan
267
Implementasi
Evaluasi
Laporan Pelaksanaan
Sumber : Varney (2007).Manuaba (2007), Mochtar (2011), Prawirohardjo (2010)
268