Anda di halaman 1dari 40

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY.

F G4P3A0H3
USIA KEHAMILAN 14-15 MINGGU DI PUSKESMAS
MANDIANGIN BUKITTINGGI

LAPORAN KASUS

OLEH :

ASHIFA YESSABEL
2215901183

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


UNIVERSITAS FORT DE KOCK
BUKITTINGGI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapakan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia serta hidayah-nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan kasus kelolaan individu praktik klinik kebidanan siklus

Kehamilan Sehat yang berjudul “Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Ny. F

G4P31A0H3 Usia Kehamilan 14-15 Minggu Di Puskesmas Mandiangin Kota

Bukittinggi”.

Laporan kasus kelolaan ini penulis susun dalam rangka pencapaian

kompetensi, dan merupakan salah satu tugas yang harus dipenuhi oleh setiap

mahasiswa profesi kebidanan.

Dalam proses penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapat bantuan

dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Dr. Hj. Evi Hasnita, S.Pd, Ns, M.Kes selaku Rektor Universitas

Fort De Kock Bukittinggi.

2. Ibu Oktavianis, S.ST, M.Biomed selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Universitas Fort De Kock Bukittinggi.

3. Ibu Febriniwati Rifdi, S.SiT, M.Biomed selaku Ka. Prodi Kebidanan

Fakultas Kesehatan Universitas Fort De Kock Bukittinggi.

4. Ibu Resty Noflida Putri, S.ST, M.Kes selaku CI Akademik di

Universitas Fort De Kock Bukittinggi.

5. Ibu Helwina A.Md.Keb selaku CI Lapangan di Puskesmas Mandiangin

Bukittinggi.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kasus kelolaan ini masih

belum sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh

karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun demi kesempurnaan laporan kasus ini. Semoga laporan kasus

kelolaan ini dapat memenuhi tugas akhir seminar kasus kelolaan individu dan

dapat bermanfaat bagi banyak orang.

Bukittinggi, Desember 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita yang

didalam rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan dimulai pada saat

masa konsepsi hingga lahirnya janin, dan lamanya kehamilan dimulai dari

ovulasi hingga partus yang diperkirakan sekitar 40 minggu dan tidak melebihi

43 minggu (Kuswanti, 2018). Jumlah ibu hamil di Indonesia pada tahun 2017

tercatat sekitar 5.324.562 jiwa. Sedangkan di Jawa Tengah, jumlah ibu hamil

mencapai 590.984 jiwa (Kemenkes RI, 2018).

Kondisi kesehatan calon ibu pada masa awal kehamilan akan

mempengaruhi tingkat keberhasilan kehamilan serta kondisi status kesehatan

calon bayi yang masih didalam rahim maupun yang sudah lahir, sehingga

disarankan agar calon ibu dapat menjaga perilaku hidup sehat dan

menghindari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kondisi calon ibu pada

masa kehamilan (Ekayanti, 2016).

Tanda bahaya kehamilan merupakan tanda yang mengindikasikan

adanya bahaya yang dapat terjadi selama masa kehamilan atau periode

antenatal. Hal ini sangat perlu diketahui oleh ibu hamil terutama yang

mengancam keselamatan ibu dan janin yang ada di kandungannya, minimal

hal yang harus diketahui ibu hamil untuk mengenal tanda bahaya kehamilan

yaitu seperti perdarahan, gerakan janin berkurang,nyeri perut dan sakit kepala

yang hebat (Katmini, 2020).


Menurut World Health Organization (2019), sekitar 810 ibu hamil

meninggal setiap harinya karena komplikasi terkait dengan kehamilan dan

persalinan. Komplikasi utama yang menyebabkan hamper 75% dari semua

kematian ibu hamil di dunia yaitu karena perdarahan, infeksi, preeklamsia

dan aborsi yang tidak aman (WHO, 2019).

Faktor pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya pada kehamilan

memiliki peranan yang sangat penting dalam medeteksi tana bahaya

kehamilan sejak dini, sehingga jika ibu telah mengetahui tanda-tanda bahaya

dalam kehamilannya dan bila ibu sedang mengalami kondisi tersebut ibu

dapat segera 3 mengambil keputusan tindakan yang harus dilakukan untuk

meminimalisir terjadinya komplikasi dan memburuknya kondisi ibu, dengan

itu masalah dapat terdeteksi lebih awal dan lebih cepat pula penanganan yang

dapat dilakukan (Katmini, 2019).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Susiloningtyas (2017)

mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya

Kehamilan Di Desa Gemulak Kecamatan Sayung Kabupaten Demak

menunjukkan bahwa sebagian besar responden dari 32 sampel ibu hamil

mempunyai tingkat pengetahuan cukup tentang tanda-tanda bahaya

kehamilan lanjut yaitu 14 responden (43,75%), 10 responden (31,25%)

mempunyai tingkat pengetahuan kurang, dan 8 responden (25%) mempunyai

tingkat pengetahuan yang baik.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis menyusus laporan kasus

kelolaan individu yang berjudul asuhan kebidanan kehamilan Nn. F


G4P3A0H3 dengan UK 15-16 minggu di Puskesmas Mandiangin, dengan

tujuan dapat memahami cara asuhan yang tepat pada kehamilan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam

laporan kasus ini yaitu “Bagaimana asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. F

G4P3A0H3 usia kehamilan 14-15 minggu di Puskesmas Mandiangin?”

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Memberikan asuhan kebidanan secara langsung kepada ibu hamil

dengan pendekatan manajemen kebidanan.

2. Tujuan Khusus

1. Mampu melaksanakan pengkajian data yang meliputi data subjektif

secara lengkap pada Ny. F di Puskesmas Mandiangin

2. Mampu melaksanakan pengkajian data yang meliputi data objektif

secara lengkap pada Ny. F di Puskesmas Mandiangin

3. Mampu menginterpretasikan data yang meliputi diagnosa kebidanan

dan masalah pada Ny. F di Puskesmas Mandiangin

4. Mampu merencanakan tindakan asuhan kebidanan secara

komprehensif pada Ny. F di Puskesmas Mandiangin

5. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan kehamilan sesuai standar

14T.
D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Menambah wawasan dan kajian mengenai asuhan kebidanan

secara langsung dan komprehensif pada ibu hamil.

2. Manfaat Praktis

Menambah pengalaman serta dapat memberikan asuhan pada Ny.

F yang sesuai dengan standar asuhan kebidanan dengan pendekatan

manajemen kebidanan.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi Kehamilan

Kehamilan adalah suatu keadaan di dalam rahim seorang wanita

terdapat hasil konsepsi (pertemuan ovum dan spermatozoa).Kehamilan

merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis (Yanti, 2017).

Kehamilan merupakan waktu transisi, yakni suatu masa antara

kehidupan sebelum memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan

dan kehidupan nanti setelah anak tersebut lahir. Kehamilan merupakan masa

yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal

adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari).

B. Klasifikasi Kehamilan

a. Trimester I

Kehamilan trimester pertama adalah keadaan mengandung embrio

atau fetus didalam tubuh 0 – 14 minggu. Mual dan muntah adalah gejala

yang wajar dan sering terjadi pada kehamilan trimester pertama. Mual

biasanya timbul pada pagi hari tetapi dapat pula timbul setiap saat dan

pada malam hari. Gejala ini biasanya terjadi pada usia kehamilan 6 mingu

hinngga 10 mingggu (Wardani, 2017).

b. Trimester II

Kehamilan trimester kedua adalah mengandung embrio atau fetus

dalam tubuh 14- 28 minggu. Pada masa ini ibu hamil akan merasa lebih

tenang, tentram tanpa gangguan berarti. Pada trimester kedua janin


berkembang menuju maturasi, maka pemberian obat- obatan harus dijaga

agar jangan menganggu pembentukan gigi geligi janin seperti antibiotika,

tetrasiklin, klindamisin (Wardani, 2017).

c. Trimester III

Trimester ketiga adalah keadaan mengandung embrio atau fetus di

dalam tubuh pada 28 – 40 minggu. Pada trimester ketiga rasa lelah,

ketidaknyamanan, dan depresi ringan akan meningkat. Tekanan darah ibu

hamilbiasanya meninggi, dan kembali normal setelah melahirkan

(Wardani,2017).Peningkatan hormon estrogen dan progesteron memuncak

pada trimester ini.

C. Perubahan Fisiologi Kehamilan

Menurut (Ardila, 2021), menuliskan bahwa perubahan-perubahan

fisiologi yang terjadi adalah sebagai berikut:

1) Sistem reproduksi

a. Uterus

Tumbuh membesar primer maupun sekunder akibat pertumbuhan

isi konsepsi intrauterin. Estrogen menyebabkan hyperplasia jaringan,

progesteron berperan untuk elastisitas/ kelenturan uterus.

b. Vulva/vagina

Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan

progesteron, menyababkan warna menjadi merah kebiruan (tanda

Chadwick)

c. Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta,

terutama fungsi produksi progesteron dan esterogen. Selama kehamilan

ovarium tenang/ beristirahat.

d. Payudara

Akibat pengaruh estrogen terjadi hyperplasia sistem duktus dan

jaringan interstisial payudara. Mammae membesar dan tengang, terjadi

hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama

daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanotor. Puting susu

membesar dan menonjol.

2) Peningkatan pada berat badan

Normal berat badan meningkat sekitar 6 sampai 16 kg, terutama

dari pertumbuhan isi konsepsi dan volume berbagai organ/ cairan

intrauerin.

3) Perubahan pada sistem organ tubuh lainnya

a. Sistem respirasi; kebutuhan oksigen menigkat sampai 20%, selain itu

diafragma juga terdorok naik ke kranial terjadi hiperventilasi dangkal

akibat kompensasi dada menurun. Volume tidal meningkat, volume

residu paru dan kapasitas vital menurun.

b. Sistem gastrointestinal; estrogen dan HCG meningkat dengan efek

samping mual dan muntah, selain itu terjadi juga perubahan peristaltik

dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar/ perasaan

ingin makan terus.

c. Sistem sirkulasi/ kardiovaskuler; tekanan darah selama pertengahan

pertama masa hamil, tekanan sistolik dan diastolik menurun 5-10


mmHg. Selama trimester ketiga tekanan darah ibu hamil harus

kembali kenilai tekanan pada trimester pertama.

d. Sistem integumen; Striae gravidarum, Linea nigra, dan Chloasma.

e. Sistem mukuluskeletal; kram otot, sendi-sendi melemah dan

karies gigi.

f. Sistem perkemihan; sering berkemih.

g. Sistem hematologi

Menurut Gant (2018), perubahan yang terjadi pada sistem

hematologi terkadi pada volume darah, dimana volume darah pada

atau mendekati akhir kehamilan rata-rata adalah sekitar 45% di atas

volume pada keadaan tidak hamil.Derajat peningkatan volume sangat

bervariasi. Peningkatan terjadi pada trimester pertama, meningkat

paling cepat selama trimester kedua, kemudian peningkatan dengan

kecepatan lebih lambat selama trimester ketiga. Selain itu terjadi

peningkatan peptida natriuretik atrium terjadi sebagai respons terhdap

diet tinggi natrium. Perubahan hematokrit dan hemoglobin sedikit

menurun selama kehamilan normal. Akibatnya viskositas darah

berkurang.

4) Perubahan Psikologi Pada Ibu Hamil

Menurut Yuli (2017), Kehamilan merupakan saat terjadinya krisis

bila keseimbangan hidup ternggangu.

a. Teori krisis.
Tahap syok dan menyangkal, bingung dan preoccupation, tindakan

dan belajar dari pengalaman, intervensi memudahkan kembali

keadaan keseimbangan.

b. Awal penyesuaian terhadap kehamilan baik ibu maupun bapak

mengalami syok.

(1) Persepsi terhadap peristiwa bervariasi menurut individu.

(2) Dukungan situsional penting untuk memberikan bantuan

dan perhatian.

(3) Mekanisme koping; kekuatan dan keterampilan dipelajari

untuk mengatasi stress.

c. Lanjutan penyesuaian terhadap kehamilan

(1) Trimester pertama (bulan 1-3)

Ditandai dengan adanya penyesuaian terhadap ide-ide menjadi orang

tua, tingkat hormon yang tinggi, mual dan muntah serta lebih.

(2) Trimester kedua (bulan 4-6)

Waktu yang menyenangkan, respons seksual meningkat, quickening

memberikan dorongan psikologis.

(3) Trimester ketiga (bulan 7-9)

Letih, tubuh menjadi besar dan terlihat aneh, kegembiraan yang

menyusut dengan kelahiran bayi.

D. Tanda-tanda Kehamilan

Tanda – tanda kehamilan dibagi menjadi 3 :

a. Tanda – tanda Presumtif (dugaan) hamil

1) Amenore (tidak dapat haid)


2) Mual dan muntah (nausea dan emesis)

3) Mengidam

4) Tidak tahan suatu bau

5) Pingsan

6) Tidak ada selera makan

7) Lelah / Letih

8) Payudara tegang

9) Sering buang air kecil

10) Konstipasi sering

11) Pigmenrasi kulit

b. Tanda - tanda tidak pasti / kemungkinan hamil

1) Perut membesar

2) Uterus membesar

3) Tanda Chadwick, vulva dan vagina kebiruaan

4) Kontraksi – kontraksi kecil uterus

5) Test kehamilan

c. Tanda positif (tanda pasti hamil)

1) Gerakan janin

2) Denyut jantung janin

3) Terlihat badanya gambaran janin melalui USG (Padila, 2014)

E. Tanda Bahaya Kehamilan

1. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I (0 – 12 minggu)

a. Perdarahan Pada Kehamilan Muda Salah satu komplikasi terbanyak

pada kehamilan ialah terjadinya Perdarahan. Perdarahan dapat terjadi


pada setiap usia kehamilan. Pada kehamilan muda sering dikaitkan

dengan kejadian abortus, misscarriage, early pregnancy loss.

Perdarahan pada kehamilan muda dikenal beberapa istilah sesuai

dengan pertimbangan masing-masing, setiap terjadinya perdarahan

pada kehamilan maka harus selalu berfikir tentang akibat dari

perdarahan ini yang menyebabkan kegagalan kelangsungan

kehamilan (Hadijanto, 2017).

(1) Abortus Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi

sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Sebagai batasan

ialah kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang

dari 500 gram (Hadijanto, 2017). Menurut SDKI (2015) penyebab

kematian ibu dikarenakan abortus.

(2) Kehamilan ektopik Adalah suatu kehamilan yang pertumbuhan sel

telur telah dibuahi tidak menempel pada dinding endometrium

kavum uteri. Lebih dari 95% kehamilan ektopik berada di saluran

telur (tuba Fallopii). Kejadian kehamilan ektopik tidak sama

diantara senter pelayanan kesehatan. Hal ini bergantung pada

kejadian salpingitis seseorang. Di Indonesia kejadian sekitar 5-6

per seribu kehamilan. Patofisiologi terjadinya kehamilan ektopik

tersering karena sel telur yang telah dibuahi dalam perjalanannya

menuju endometrium tersendat sehingga embrio sudah

berkembang sebelum mencapai kavum uteri dan akibatnya akan

tumbuh di luar rongga rahim. Bila kemudian tempat nidasi

tersebut tidak dapat menyesuaikan diri dengan besarnya buah


kehamilan, akan terjadi rupture dan menjadi kehamilan ektopik

terganggu (Hadijanto, 2017).

(3) Mola Hidatidosa Adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak

wajar dimana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh vili

korialis mengalami perubahan berupa degenerasi hidropik. Secara

makroskopik, molahidatidosa mudah dikenal yaitu berupa

gelembung-gelembung putih, tembus pandang, berisi cairan

jernih, dengan ukuran bervariasi dari beberapa millimeter sampai

1 atau 2 cm.

b. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan Mual dan muntah

adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I. Mual

biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah

HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena

meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Mual

dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas sehari-hari dan

keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis

Gravidarum (Saifuddin, 2018).

c. Selaput kelopak mata pucat Merupakan salah satu tanda anemia.

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan

hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester I. Anemia dalam

kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut

bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi. Anemia pada

trimester I bisa disebabkan karena mual muntah pada ibu hamil dan

perdarahan pada ibu hamil trimester I (Saifuddin, 2018).


d. Demam Tinggi Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC

dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat

merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI

(2017) penyebab kematian ibu karena infeksi (11%). Penanganan

demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan

mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin, 2018). Demam

dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya

mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang

kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala–gejala penyakit.

Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ

vital. Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa

nifas.

2. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II (13 – 28 minggu)

a. Demam Tinggi

Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan

merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala

adanya infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI (2017) penyebab

kematian ibu karena infeksi (11%). Penanganan demam antara lain

dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk

menurunkan suhu (Saifuddin, 2018). Demam dapat disebabkan oleh

infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen

ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian menyebabkan

timbulnya tanda atau gejala–gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat


terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadi

selama kehamilan, persalinan dan masa nifas.

b. Bayi kurang bergerak seperti biasa

Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam).

Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Jika

bayi tidak bergerak seperti biasa dinamakan IUFD (Intra Uterine

Fetal Death). IUFD adalah tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin

didalam kandungan. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya

lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus

bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau

beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.

c. Selaput kelopak mata pucat Merupakan salah satu tanda anemia.

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan

hemoglobin di bawah <10,5 gr% pada trimester II. Anemia pafa

trimester II disebabkan oleh hemodilusa atau pengenceran darah.

Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi zat besi.

3. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III (29 – 42 minggu)

a. Perdarahan Pervaginam Dilihat dari SDKI (2017) penyebab

kematian ibu dikarenakan perdarahan (28%). Pada akhir kehamilan

perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan

kadang-kadang tidak disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan

semacam ini berarti plasenta previa. Plasenta previa adalah keadaan

dimana plasenta berimplantasi pada tempat yang abnormal yaitu

segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh


ostium uteri interna. Penyebab lain adalah solusio plasenta dimana

keadaan plasenta yang letaknya normal, terlepas dari perlekatannya

sebelum janin lahir, biasanya dihitung sejak kehamilan 28 minggu.

b. Sakit Kepala Yang Hebat

Sakit kepala selama kehamilan adalah umum, seringkali merupakan

ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang

menunjukkan masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang

menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang

dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin mengalami

penglihatan yang kabur. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan

adalah gejala dari pre-eklampsia.

c. Penglihatan Kabur

Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh

sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan

meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat,

yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang),

dan gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan

kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang

mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah

perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau

berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang. Selain

itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda

yang menujukkan adanya preeklampsia berat yang mengarah pada

eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah


dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina

(oedema retina dan spasme pembuluh darah).

d. Bengkak di muka atau tangan

Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal

pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang

setelah beristirahat atau meletakkannya lebih tinggi. Bengkak dapat

menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada permukaan

muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan diikuti

dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda

pre-eklampsia.

e. Janin Kurang Bergerak Seperti Biasa

Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam).

Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Jika

bayi tidak bergerak seperti biasa dinamakan IUFD (Intra Uterine

Fetal Death). IUFD adalah tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin

didalam kandungan. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya

lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus

bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau

beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik

f. Pengeluaran Cairan Pervaginam (Ketuban Pecah Dini)

Yang dimaksud cairan di sini adalah air ketuban. Ketuban yang

pecah pada kehamilan aterm dan disertai dengan munculnya

tanda-tanda persalinan adalah normal. Pecahnya ketuban sebelum

terdapat tanda-tanda persalinan dan ditunggu satu jam belum


dimulainya tanda-tanda persalinan ini disebut ketuban pecah dini.

Ketuban pecah dini menyebabkan hubungan langsung antara dunia

luar dan ruangan dalam rahim sehingga memudahkan terjadinya

infeksi. Makin lama periode laten (waktu sejak ketuban pecah

sampai terjadi kontraksi rahim), makin besar kemungkinan kejadian

kesakitan dan kematian ibu atau janin dalam rahim.

g. Kejang

Menurut SDKI (2017) penyebab kematian ibu karena eklampsi

(24%). Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya

keadaan dan terjadinya gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu

hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin

kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam

kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia.

h. Selaput kelopak mata pucat

Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan

adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11 gr%

pada trimester III. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh

defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya

saling berinteraksi. Anemia pada Trimester III dapat menyebabkan

perdarahan pada waktu persalinan dan nifas, BBLR (Berat Bayi

Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram) (Saifuddin, 2018).

i. Demam Tinggi Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC

dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat

merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI


(2012) penyebab kematian ibu karena infeksi (11%). Penanganan

demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan

mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin, 2018). Demam

dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya

mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang

kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala–gejala

penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan

fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan

dan masa nifas.


BAB III

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY. F G4P3A0H3


DENGAN PARITAS (UMUR 37 TAHUN)
DI PUSKESMAS MANDIANGIN

Tanggal/waktu: 16 Desember 2022

Tempat : Puskesmas Mandiangin

Pengkaji : Ashifa Yessabel

I. DATA SUBJEKTIF

A. Identitas

Nama Ibu : Ny F Nama Suami : Tn F

Umur : 37 Tahun Umur : 37 Tahun

Suku : Chaniago Suku : Minang

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian

Alamat : Campago Guguk Bulek

B. Status kesehatan

1. Datang pada tanggal 16-12-2022

Keluhan utama : ibu mengatakan mual dan nafsu makan menuru

Alasan Kunjungan: Ibu mengatakan memeriksakan kehamilannya

2. Riwayat menstruasi

a. Siklus : 28 hari

b. Menarche : 12 Tahun
c. Banyaknya : 3-4 x ganti pembalut / hari

d. Desminore : ada

e. Lamanya : 5-7 hari

f. Sifat darah : encer

g. Keputihan : ada

3. Riwayat kehamilan sekarang

a. HPHT : 1 - 9 - 2022

b. Taksiran Persalinan (TP) : 8 - 6 - 2023

c. Usia Kehamilan : 14-15 Minggu

d. Keluhan :

1) Trimester 1: Mual

2) Timester 2 : Mual dan nafsu makan menurun

3). Trimester 3 :-

4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Hamil Persalinan Nifas

ke- Tanggl Umur Jenis Penolo Jenis Komplikas BB Lakt asi Kelainan

Lahir Kehamilan Perslinan ng kehamiln i lahir

Ibu Bayi

1. 2010 Aterm Normal Bidan Aterm - - 3200 Ya -

2. 2014 Aterm Normal Bidan Aterm - - 3000 Ya -

3. 2018 Aterm Normal Bidan Aterm - - 3300 Ya

4. INI
5. Riwayat Kesehatan

a. Penyakit sistemik : Ibu dan kelurga tidak pernah menderita

penyakit sistemik seperti jantung, ginjal, TBC, hipertensi.

b. Penyakit degenerated : Ibu dan keluarga tidak pernah menderita

penyakit keturunan seperti asma dan DM.

c. Penyakit menular : Tidak memiliki penyakit menular

6. Riwayat sosial

a. Status perkawinan

Ini merupakan perkawinan yang pertama bagi ibu dan suami.

Lamanya pernikahan : 1 tahun

b. Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan : Ibu dan keluarga

menerima dengan senang hati terhadap kehamilan ini.

c. Riwayat KB : pernah, KB suntik

d. Dukungan keluarga : baik

e. Pengambil keputusan :keluarga, suami, istri

f. Kebiasaan : lbu tidak mempunyai kebiasaan merokok.

g. Tranfusi darah : belum pernah

7. Pola Sehari-hari

A. Pola nutrisi

Jenis makanan : Nasi, sayur, Tahu,Tempe,Ikan,Ayam

Frekuensi : 4-5 x / hari, ½ porsi

Jenis minuman : air putih ± 8 gelas/hari, susu 1-2 gelas/ hari

B. Pola eliminasi

1. BAK
Frekuensi : 5-6 x / hari

Warna : kuning jernih

2. BAB

Frekuensi : 1 x / hari

Konsistensi : lembek

Warna : kuning kecoklatan

3. Pola istirahat dan tidur

Siang : 2 jam

Malam : 8 jam

4. Personal hygiene

Mandi : 2 x / hari

Gosok gigi : 2 x / hari

Keramas : 1 x / 2 hari

C. Pola seksualitas sebelum hamil

Frekuensi sebelum hamil : 2-3 x seminggu

Frekuensi saat hamil : 1 x seminggu

Keluhan : tidak ada

II. DATA OBJEKTIF

A. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum

a. Kesadaran : Composmentis

b. TTV : TD : 149/95 mmHg N : 87 x/menit

R : 22 x/menit S : 36,3 ºC

c. TB : 155 cm
d. BB sebelum hamil : 59 kg

e. BB sekarang : 61 kg

g. IMT = BB dalam Kg

(Tinggi badan dalam M)²

=
52
(1.48) ²
= 23,7 (Normal)

2. Kepala

a. Rambut : Rambut lurus, distribusi merata, keadaan bersih, tidak

rontok

b. Muka : Tidak terdapat oedema

c. Mata : Bentuk simetris, keadan bersih, konjungtiva merah terang

dan sklera putih bersih.

d. Hidung : Bentuk simetris, keadaan bersih, penciuman baik, dan

tidak terdapat pengeluaran.

e. Mulut dan gigi : Bibir tidak pucat, tidak terdapat caries/ gigi

berlubang dan karang gigi.

3. Leher

a. Kelenjar getah bening : tidak terdapat pembengkakan.

b. Kelenjar tiroid : tidak terdapat pembesaran.

c. Tekanan vena jugularis : tidak terdapat peningkatan.

4. Dada dan Payudara

a. Dada

Jantung : bunyi jantung vesikuler

Paru-paru : bunyi reguler, bentuk dan gerak pernafasan simetris, tidak

ada suara pernafasan tambahan


b. Payudara

Bentuk : simetris.

Putting susu : menonjol pada kedua payudara

Pengeluaran : terdapat pengeluaran kolostrum

Nyeri Benjolan : tidak ada

striae : tidak ada

5. Abdomen

a. Inspeksi

Membesar : sesuai masa kehamilan

Striae : tidak ada

Bekas luka : tidak ada

b. Palpasi

TFU : 5cm

Leopold 1 : Balt (+)

Leopold 2 : Belum dilakukan

Leopold 3 : Belum dilakukan

Leopold 4 : Belum dilakukan

6. Punggung dan Pinggang

a. Posisi tulang belakang : normal

b. Rasa nyeri pada pinggang : Tidak ada

7. Ekstremitas

a. Atas : Bersih, tidak ada oedem dan tidak pucat pada jari kuku.

b. Bawah : Tidak ada oedema,tidak ada varises, refleks patella

positif, jumlah jari lengkap.


B. Data Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium

Hemoglobin : 10,4 gr %

HIV : Negatif

HbsAg : Negatif

Sipilis : Negatif

III. ANALISA

Diagnosa : Ibu G4 P3 A0 H3 UK 14-15 Minggu, Janin hidup tunggal, intra

uterin, Ballotement (+), keadaan jalan lahir baik, keadaan umum ibu dan janin

baik.

IV. PENATALAKSANAAN

Tanggal: 16-12-2022

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin dalam

keadaan baik, umur kehamilan ibu 14-15 minggu, hasil pemeriksaan HB

: 10,4.

Evaluasi : Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan

2. Menginformasikan ibu tentang penkes hal yang harus di hindari selama

hamil yaitu kerja berat, merokok, minum bersoda, stress berlebih.

Evaluasi : Ibu mengerti dengan informasi yang diberikan.

3. Menginformasikan ibu tentang tanda bahaya kehamilan yaitu mual

muntah sampai tak mau makan, demam tinggi, bengkak pada kaki,

tangan, wajah.
Evaluasi : Ibu mengerti dengan tanda bahaya pada kehamilan.

4. Anjurkan ibu mengomsumsi B6 1x1/hari diminum pada saat malam hari

agar tidak mual serta di minum dengan air putih supaya obatnya cepat

meresap.

Evaluasi : Ibu mengerti dengan anjuran mengkonsusmsi B6.

5. Menganjurkan ibuk untuk banyak istirahat dan mengurangi kegiatan

atau aktifitas yang berat, dan mengkonsumsi makanan dengan porsi

sedikit tapi sering untuk meringankan rasa sakit kepala.

Evaluasi : Ibu mengerti dengan anjuran untuk meringankan sakit kepala

6. Menganjurkan ibu mengomsumsi makan yang bergizi, seperti sayuran,

karbohidrat yang cukup serta buah dan kacang-kacangan.

Evaluasi : Ibu mengerti dengan anjuran mengkonsumsi makan yang

bergizi.

7. Menganjurkan ibu melakukan kunjungan ulang pada 1 bulan selanjutnya

atau pada saat ada keluhan.

Evaluasi : Ibu mengerti dengan anjuran kunjungan ulang.

8. Menanyakan kepada ibu kapan ibu ada waktu untuk dilakukan

kunjungan kerumah.

Evaluasi : Ibu mengatakan bias adalam minggu ini.


CATATAN PERKEMBANGAN

Hari / Tanggal : Minggu / 18 Desember 2022

S : Subjektif
1. Ny F mengatakan sudah menghindari asap rokok, kopi, teh, minuman bersoda
serta stress yang berlebihan.
2. Ny F mengatakan sudah mengkonsumsi B6 sesuai anjuran
3. Ny F mengatakan pola makannya sudah sering dengan porsi sedikit dan tidak
ada gangguan pola makan
4. Ny F sudah mengkonsumsi sayur, buah, kacang kacangan serta karbohidrat
yang cukup.

O : Objektif
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 135/85 mmHg N : 80 x/menit
R : 20 x/menit S : 36 ºC

A : Assessment
Ibu G4 P3 A0 H3 UK 14-15 Minggu, Janin hidup tunggal, intra uterin,
Ballotement (+), keadaan jalan lahir baik, keadaan umum ibu dan janin baik.

P : Planning
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin baikdan
Memberitahu ibu bahwa kehamilan ibu sudah memasuki 14-15 minggu.
Evaluasi : Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan.
2. Menganjurkan ibu untuk tetap melakukan anjuran yang telah diberikan
sebelumnya sesuai dengan yang sudah disampaikan mengenai pola nutrisi,
istirahat serta pola aktivitas.
Evaluasi : Ibu mengerti dengan anjuran yang disampaikan dan akan
melakukan anjuran sesuai dengan yang telah disampaikan.
3. Menjelaskan kepada ibu untuk datang ke puskesmas jika ada keluhan serta
jika ingin memeriksakan kehamilannya.
Evaluasi : Ibu meberti dengan penjelasannya.
BAB IV

ANALISIS KASUS

Asuhan yang berkelanjutan yang diberikan Ny. F 37 tahun dengan usia

kehamilan 14-15 minggu bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan

kebidanan di Indonesia dengan menggunakan pendekatan, yaitu continuity of

care. Asuhan ini secara tidak langsung akan sangat mempengaruhi penekanan

Angka Kematian Ibu di Indonesia yang diharapkan turun sesuai dengan apa yang

diharapkan.

Pada saat melakukan kunjungan Ny. F pada tanggal 16 Desember 2022

telah dilakukan pengkajian data subjektif dan objektif. Dari hasil anamnesa HPHT

tanggal 1 September 2022 usia kehamilan 14-15 minggu dengan tafsiran

persalinan tanggal 8 Juni 2023. Menurut buku KIA terbaru revisi tahun 2020

Pemeriksaan ANC terbaru sesuai dengan standar pelayanan yaitu minimal 6 kali

pemeriksaan selama kehamilan dan minimal 2 kali pemeriksaan oleh dokter pada

Trimester I dan III.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Asuhan kebidanan pada kehamilan yang diberikan pada Ny. F umur

37 tahun dengan G4P3A0H3 sudah dilakukan sesuai dengan kebijakan

program pelayanan Asuhan Standar Minimal 14T, diantaranya timbang berat

badan dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah , ukur LILA, ukur tinggi

fundus, Imunisasi TT, pemberian tablet fe, pennentuan presentasi janin dan

DJJ, temu wicara dalam rangka persiapan rujukan, dan tata laksana kasus.

B. Saran

Agar mendapat pengalaman dan mempelajari kasus-kasus pada saat

praktik dalam bentuk SOAP serta menerapkan asuhan sesuai standar

pelayanan kebidanan yang telah ditetapkan sesuai dengan kewenangan bidan

yang telah diberikan profesi bidan. Serta diharapkan dapat meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan asuhan kebidanan.


DAFTAR PUSTAKA

Ardila, A., & Sartika. (2021). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Perubahan Psikologi Trimester I Dengan Sikap Ibu Hamil Dalam
Mengahadpi Masalah Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa
Lama. Jurnal Edukes, 4(2), 197-202.
Ekayanti, & Suryani. (2019). Edukasi Dini Pada Ibu Hamil Mencegah Stunting
Pada Ibu Hamil. Jurnal Kesehatan, 10(3), 312-319.
Katmini. (2020). Determinan Kesehatan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya
Kehamilan dengan Pencapaian Kontak Minimal 4 Kali Selama Masa
Kehamilan (K4). Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, 5(1),
29-35.
Kuswanti. (2018). Upaya Deteksi Dini Resiko Tinggi Kehamilan. Jurnal Sehat
Mandiri, 3(1), 1-11.
Susiloningtyas. (2017). Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda
Bahaya Kehamilan Di Desa Gemulak Kecamatan Sayung Kabupaten
Demak. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 8(2), 40-46.
Yanti, P., Dharmayanti, I., & Kusumawardani, N. (2017). Faktor-Faktor Yang
Berpengaruh Terhadap Resiko Kehamilan 4T. Media Litbangkes, 24(3),
143-152.
Wardani, A. (2017). Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Mengkonsumsi Tablet
Tambah Darah Pada Trimester I dan II DI BPM A Bogor. Jurnal Ilmiah
Bidan. 6(6), 43-55.
Hadijanto. (2017). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus
Di Wilayah Kerja Puskesmas Bebehan Kabupaten Aceh. Jurnal Ilmiah
Cerebral Medika. 4(2), 1-11.
Saifuddin. (2018). Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Melalui Edukasi
Mengenai Tanda Bahaya Kehamilan Lanjut di Posyandu Sampar. Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat. 2(2), 18-24.
SATUAN ACARA KONSELING

Pokok Bahasan : Kehamilan

Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Pada Kehamilan

Waktu : 10.00 WIB

Hari/Tanggal : 16 Desember 2022

Sasaran : Ny. F

Tempat : Puskesmas Mandiangin

A. Tujuan Umum

Setelah mengikuti pertemuan ini, peserta diharapkan dapat mengetahui tanda -

tanda bahaya pada kehamilan

B. Tujuan Khusus

Pada akhir pertemuan, peserta dapat :

1. Memahami tentang tanda - tanda bahaya bayi baru lahir

2. Membawa bayi segera ketenaga kesehatan bila terjadi dari tanda - tanda

bahaya bayi baru lahir

C. Media

SAP

D. Materi

Terlampir

E. Metode

Konseling
F. Kegiatan Penyuluhan

NO KEGIATAN RESPON WAKTU


MASYARAKAT
1 Pendahuluan 5 menit
a.Penyampaian salam
a.Membalas
b.Perkenalan
salam
c.Menjelaskan topic
b.Memperhatikan
penyuluhan
c.Memperhatikan
d.Menjelaskan tujuan
d.Memperhatikan
e.Menjelaskanwaktu pelaksanaan
e.Memperhatikan
2 Penyampaian materi 30 menit
1.Materi
a.Memperhatikan
a. Pengertian Kehamilan
penjelasan dan
b. Klasifikasi Kehamilan
mencermati
c. Tanda Bahaya Kehamilan
materi
d. Kebutuhan Ibu Hamil
e. Perubahan Pada Ibu Hamil
2.Memberikan kesempatan untuk
b.Bertanya
bertanya
3.Menjawab pertanyaan peserta
c.Memperhatikan
3 Penutup 5 menit
a.Menyimpulkan hasil penyuluhan a.Memperhatikan
b.Mengakhiri dengan salam b.Menjawab
salam

G. Evaluasi

Setelah diberi penyuluhan diberi pertanyaan yaitu :

1. Apa tanda bahaya kehamilan?

2. Apa saja Kebutuhan Ibu Hamil?


DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai