Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah proses fisiologis yang diawali dengan konsepsi sampai lahirnya
janin. Menurut The International Federation of Gynecolog and Obstetric (2012), kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau bersatunya spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan normal berlangsung selama 280 hari (40 minggu
atau 9 bulan 7 hari) yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi
menjadi 3 trimester yaitu trimester I dimulai dari hari pertama haid terakhir sampai 3 bulan
(0 - 13 minggu), trimester II dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan (14-27 minggu)
dan trimester III dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (28 - 40 minggu) (Prawirohardjo, 2010;
Fatimah, 2017).
Proses kehamilan akan menyebabkan ibu hamil mengalami perubahan pada fisik dan
psikologis. Perubahan tersebut seringkali menimbulkan ketidaknyamanan yang akan
dirasakan berbeda-beda tiap trimester kehamilan. Perubahan yang terjadi selama kehamilan
sering kali menjadi keluhan bagi ibu hamil diantaranya adalah mual muntah pada awal
kehamilan, konstipasi, varises vena (pembuluh balik), gangguan berkemih, hemoroid, dan
pembengkakan pada tungkai dan kaki serta nyeri punggung (Bobak, 2010). Selain itu, proses
kehamilan akan menimbulkan berbagai perubahan pada seluruh sistem tubuh, perubahan ini
berdampak pada sistem kardiovaskuler, sistem pernafasan, sistem hormonal, sistem
gastrointestinal maupun muskuloskeletal (Tyastuti, 2016).
Perubahan pada sistem muskuloskeletal selama kehamilan yaitu perubahan tubuh
secara bertahap dan peningkatan berat badan yang menyebabkan keluhan yang nyeri
punggung bawah terutama pada trimester III. Prevalensi yang tinggi pada nyeri punggung
bawah selama kehamilan dilaporkan terjadi di Eropa, Amerika, Australia, Cina, termasuk
daerah pegunungan dan pedesaan Taiwan dan Afrika serta pada ibu hamil di pegunungan
Nigeria (Kristiansson, 2015). Hasil penelitian yang dilakukan di Amerika Latin menunjukkan
terdapat peningkatan angka kejadian nyeri punggung bawah yang signifikan selama 14 tahun
terakhir dari 3,9% pada tahun 1992 sampai 10,2% pada tahun 2006 (Garcia et al, 2013).
Berdasarkan hasil penelitian di Brazil, 68% dari 97 ibu hamil mengalami nyeri punggung
bawah dan 43,9% dimulai dari trimester II (Emilia et al, 2017).
Jumlah ibu hamil di Indonesia pada tahun 2017 yaitu 5.082.537 jiwa dan di Provinsi
Bali berjumlah 68.242 jiwa (Kemenkes RI, 2017). Penelitian Hakiki (2015), dari 180 ibu
hamil yang diteliti, 47% mengalami nyeri tulang belakang. Berdasarkan hasil penelitian
Ariyanti (2012) didapatkan bahwa 68% ibu hamil mengalami nyeri punggung dengan
intensitas sedang, dan 32% ibu hamil mengalami nyeri punggung dengan intensitas ringan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ulfah (2014) sekitar 71% dari 33 ibu hamil
mengalami nyeri punggung bawah pada trimester III kehamilan.
Low back pain (LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan
muskuloskletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik (Furlan et al, 2015).
Gangguan nyeri pinggang bawah dapat dialami oleh semua orang, tidak memandang tua,
muda, wanita atau pria. Sebagiaan besar nyeri pinggang bawah disebabkan karena otot – otot
pada pinggang kurang kuat sehingga pada saat melakukan gerakan yang kurang betul atau
berada pada suatu posisi yang cukup lama dapat menimbulkan peregangan otot yang ditandai
dengan rasa sakit (Fitriana, 2017).
Penyebab dari nyeri punggung bawah (NPB) dari sudut pandang biomekanik akibat
perpindahan pusat gravitasi ke depan meningkatkan hiperekstensi lutut dan ketidakstabilan
pelvis. Perubahan tersebut meningkatkan tekanan pada vertebra lumbalis dan tekanan pada
otot paraspinal. Tekanan gravitasi uterus pada pembuluh besar mengurangi aliran darah pada
tulang belakang dan menyebabkan nyeri punggung terutama pada masa akhir kehamilan
(Emilia et al., 2017). Membesarnya rahim dan meningkatnya berat badan menyebabkan otot
bekerja lebih berat sehingga dapat menimbulkan tekanan pada otot dan sendi (Tyastuti,
2016).
Penatalaksanaan nyeri pada punggung saat kehamilan bervariatif seperti
penatalaksanaan farmakologi maupun non farmakologis (Sinclair, 2014). Penanganan non
farmakologis adalah penanganan nyeri dengan tidak menggunakan obat-obatan. Salah satu
penganan non farmakologis untuk mengurangi nyeri punggung bawah selama kehamilan
dapat dilakukan dengan senam hamil. Selain termasuk dalam terapi non farmakologis, senam
hamil juga termasuk dalam terapi komplementer yaitu terapi tradisional yang dimasukan ke
dalam terapi modern (Mediarti et al, 2014).
Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil secara fisik
atau mental pada saat persalinan agar dapat berlangsung dengan cepat, aman dan spontan
(Sarwono, 2006). Senam hamil juga merupakan suatu program bagi ibu hamil sehat untuk
menjaga kondisi fisik ibu dengan menjaga otot- otot dan persendian. Misalnya di Amerika
Serikat banyak sekali wanita hamil yang sudah mengerti dan mau melakukan senam hamil,
salah satu metode senam hamil yang saat ini sedang ramai diperbincangkan adalah metode
philates yang ditemukan Joseph Philates (Brock, Katie, 2007).
Puskesmas Kenali Besar merupakan salah satu Puskesmas di Kota Jambi yang rutin
melakukan kelas ibu hamil setiap sebulan sekali sebelum masa Pandemi Covid-19.
Berdasarkan hasil kunjungan ANC perhari, dari 10 ibu hamil trimester III, sebanyak 7-8
orang mengeluh nyeri punggung bawah.. Adapun penanganan yang sudah dilakukan yaitu
dengan mengatur posisi tidur dan mengurangi aktifitas fisik berat. Berdasarkan fenomena
tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Asuhan kebidanan
pada ibu hamil Ny. D G3P2A0 usia kehamilan 32-33 minggu dengan nyeri punggung di
Puskesmas Kenali Besar Tahun 2020”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan masalah yaitu ”Bagaimana asuhan
kebidanan pada ibu hamil Ny.D G2P1A0 usia kehamilan 32-33 minggu dengan nyeri
punggung di Puskesmas Kenali Besar Tahun 2020”?

C. Tujuan
1. Umum
Penulis mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap
klien dengan ibu hamil dengan nyeri punggung sesuai standar yang berlaku dan
dengan pendekatan manajemen kebidanan Varney tahun 2020.
2. Khusus
a. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan pengkajian data dengan
pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah Varney pada klien dengan hamil
dengan nyeri punggung.
b. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan Interpretasi data dengan
pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah Varney pada klien dengan hamil
dengan nyeri punggung.
c. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan identifikasi masalah dengan
diagnosa potensial pada klien.
d. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan tindakan segera kepada klien hamil
dengan nyeri punggung.
e. Mahasiswa diharapkan mampu merencanakan tindakan yang akan dilakukan
pada klien hamil dengan nyeri punggung.
f. Mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan rencana tindakan yang sudah
ditentukan pada klien hamil dengan nyeri punggung.
g. Mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan evaluasi atas tindakan yang
akan dilakukan pada klien hamil dengan nyeri punggung.

D. Manfaat Penulisan
1. Bagi institusi pendidikan
Hasil penulisan diharapkan dapat menambah wawasan dan iptek khususnya
mahasiswa kebidanan dalam menerapakan asuhan pada ibu hamil trimester III, serta
dapat menjadi dokumen dan bahan bacaan bagi mahasiswa kebidanan Poltekkes
Kemenkes Jambi sehingga menjadikan sumber ilmu bagi pembaca.
2. Bagi lahan praktik
Dapat di jadikan sebagai bahan masukan dan gambaran informasi bagi tempat
penulisan, sehingga dapat meningkatkan manajemen asuhan kebidanan terhadap ibu
hamil trimester III.
3. Bagi penulis
Dapat meningkatkan pengetahuan serta dapat mengaplikasikan apa yang telah di
dapat selama perkuliahan, dalam penanganan kasus pada ibu hamil khususnya
trimester III.

E. Ruang Lingkup
1. Sasaran
1 Orang Ibu hamil trimester III di Puskesmas Kenali Besar Jambi tahun 2020.
2. Tempat
Puskesmas Kenali Besar Jambi tahun 2020.

3. Waktu
Dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2020.
BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Kehamilan
2.1.1 Pengertian
Kehamilan adalah mata rantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi,
migrasi, spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi)
pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
(Manuaba, 2010).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari
konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan
ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Prawirohardjo,2012).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa masa kehamilan adalah masa yang terjadi
akibat bertemunya sel sperma dan ovum sehingga membentuk zigot yang terus
berkembang hingga menjadi janin sampai aterm berlangsung dalam 40 minggu dan
dibagi dalam 3 triwulan.

2.1.2 Perubahan Fisiologis dan Psikologis pada Ibu Hamil Trimester III
a. Perubahan Fisik
1) Sistem Reproduksi
Pada vagina ketebalan mukosa meningkat, jaringan ikat mengendor dan
hipertropi sel otot polos mengakibatkan dinding vagina memanjang (Romauli,
2011).
Pada akhir kehamilan, serviks menjadi lunak sekali, porsio menjadi pendek
(lebih dari setengahnya mendatar), sehingga dapat dimasuki dengan mudah oleh
satu jari. Serviks yang demikian disebut serviks yang matang dan merupakan
syarat untuk persalinan. Pembuluh darah dinding vagina bertambah, sehingga
warna selaput lendirnya membiru (tanda Chadwick). Kekenyalan bertambah,
sebagai persiapan persalinan. Getah dalam vagina biasanya brtambah dalam
kehamilan, reaksinya asam dengan pH 3,5-6,0. Reaksi asam ini disebakan
terbentuknya asam laktat sebagai hasil penghancuran glikogen yang berada
dalam sel-sel epitel vagina oleh Lactobacillus doderlain. Reaksi asam punya sifat
bakterisida (Romauli, 2011).
2) Sistem Payudara
Pertumbuhan kelenjar mamae meningkatan ukuran payudara. Pada kehamilan
32 minggu warna cairan agak putih seperti susu yang encer. Setelah usia
kehamilan lebih dari 32 minggu cairan keluar lebih kental, warna kuning dan
banyak mengandung lemak yang disebut kolustrum.
3) Sistem Endokrin
Perubahan ini meliputi human chorionic gonadotropin (hCG), progesterone,
estrogen, prolactin, oksitoksin, tiroksin, insulin, kortisol dan aldosterone. hCG,
progesteron dan estrogen merupakan hormon paling berpengaruh dalam
kehamilan. Sekresi hormone estrogen menyebabkan pembesaran uterus,
pembesaran payudara, dan relaksasi ligamentum pelvis sehingga menjadi
elastis. Perubahan ini mempermudah janin melewati jalan lahir. Peningkatan
kadar hormon estrogen terhadap ligament menyebabkan nyeri punggung pada
wanita hamil karena menimbulkan perubahan pada jaringan lunak penyangga
dan penghubung. Sehingga mengakibatkan menurunnya elastisitas dan
flexibilitas otot (Potter & Perry, 2010).
Konsentrasi plasma hormon pada tiroid menurun pada trimester pertama dan
kemudian akan meningkat secara progresif. Aksi penting hormon paratiroid
adalah memasok janin dengan kalsium yang adekuat dan produksi peptida pada
janin, plasenta dan ibu (Ummi Hani, 2010).
4) Sistem Perkemihan
Pada kehamilan Trimester III kepala janin turun ke pintu atas panggul.
Keluhan sering kencing timbul karena kandung kemih tertekan kembali.
Perubahan ini membuat ureter bisa menampung urin volume lebih besar dan
memperlambat laju aliran urin.
5) Sistem Pencernaan
Pada Trimester III biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon
progesteron yang meningkat. Selain itu perut kembung juga sering terjadi karena
adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut yang mendesak
organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan.
6) Sistem Kardiovaskuler
Volume darah meningkat, jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan
sel darah sehingga terjadi pengenceran darah. Hemodelusi mencapai puncaknya
pada umur kehamilan 32 minggu, serum darah dan volume bertambah sebesar
25-30%. Selama kehamilan, dengan adanya peningkatan volume darah pada
hampir semua organ dalam tubuh, maka terlihat adanya perubahan pada sistem
kardiovaskular (Dewi, vivian 2012)
7) Sistem Integumen
Pada kulit terjadi perubahan pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh
Melanophore Stimulating Hormon (MSH) lobus hipofisis anterior dan pengaruh
kelenjar suprarenal. Hiperpigmentasi terjadi pada striae gravidarum livide atau
alba, areola mamae, papilla mamae, linea nigra, cloasma gravidarum. Dapat
meningkat akibat sinar matahari (Mauaba, 2010).
8) Sistem Berat Badan dan Indeks Masa Tubuh
Laju metabolisme basal pada wanita hamil dalam kehamilan akhir meningkat
15-25% dari pada nilai normal, masukan nutrisi harus cukup untuk mengatasi
aktifitas fisiologis tambahan ini.
Penambahan berat badan tergantung pada berat badan sebelum kehamilan.
Kenaikan berat badan (BB) selama kehamilan ditentukan dengan menghitung
indeks masa tubuh (IMT). Kenaikan berat badan terlalu banyak tanda adanya
retensi air yang berlebihan, atau keadaan yang disebut praedema dan gejala dini
toksemia gravidarum. Kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg dan sampai akhir
kehamilan 11-12 kg.
9) Sitem Persarafan
a) Kompresi saraf panggul atau stasis vaskuler akibat pembesaran uterus
menyebabkan perubahan sensoris ditungkai bawah.
b) Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan saraf atau
kompresi akar saraf.
c) Edema yang melibatkan saraf perifer dapat menyebabkan carpal tunnel
syndrome pada trimester akhir kehamilan. Edema menekan saraf median
dibawah ligamentum karpalis pergelangan tangan.
d) Akroestensia (rasa baal dan gatal ditangan) yang timbul akibat posisi bahu
yang membungkuk dirasakan oleh beberapa wanita selama hamil yang
berkaitan dengan tarikan pleksus brakhialis.
e) Nyeri kepala akibat ketegangan umum terjadi saat ibu cemas. Nyeri kepala
ringan, rasa ingin pingsan (sinkop) terjadi pada awal kehamilan.
Ketidakstabilan vasomotor, hipotensi postural, atau hipoglikemia.
f) Hipokalsemia dapat menyebabkan timbulnya masalah neuromuskular seperti
kram otot (Kamariyah, dkk, 2014).
10) Sistem Pernapasan
Pada 32 minggu ke atas usus tertekan uterus yang membesar ke arah
diafragma sehingga mengakibatkan sulit bernafas.
11) Sistem Muskuloskeletal
Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat wanita hamil
menyebabkan postur dan cara berjalan berubah. Peningkatan distensi abdomen
membuat panggul miring ke depan, penurunan tonus otot perut dan peningkatan
beban berat badan pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang
(realignment) kurvatura spinalis.
Berat uterus dan isinya menyebabkan perubahan titik pusat gravitasi dan garis
bentuk tubuh. Lengkung tulang belakang berubah bentuk mengimbangi
pembesaran abdomen. Sikap tubuh lordosis merupakan keadaan yang khas
karena kompensasi posisi uterus yang membesar dan menggeser berat ke
belakang lebih tampak pada masa trimester III yang menyebabkan rasa sakit
bagian tubuh belakang karena meningkatnya beban (Rukiyah, 2010).
Pada wanita hamil yang telentang, uterus jatuh ke belakang dan bersandar
pada kolumna vertebralis serta pembuluh-pembuluh darah besar didekatnya,
khususnya vena kava inferior dan aorta. Sedangkan pada saat wanita hamil
berdiri, sumbu longitudinal uterus sejajar dengan perpanjangan sumbu pintu atas
panggul dinding abdomen menyokong uterus dan mempertahankan hubungan
antara sumbu panjang uterus dengan sumbu pintu atas panggul, kecuali bila
dinding tersebut cukup kendor. Dengan begitu, pusat gravitasi wanita bergeser
ke depan ( Fraser dan Cooper, 2011).
Kurva lumbosakrum normal harus semakin melengkung dan di daerah
servikodorsal harus terbentuk kurvatura (fleksi anterior kepala berlebihan) untuk
mempertahankan keseimbangan. Payudara yang besar dan posisi bahu yang
bungkuk saat berdiri akan semakin membuat kurva pungung dan lumbal
menonjol. Pergerakan menjadi lebih sulit. Struktur Ligamentum dan otot tulang
belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan berat. Perubahan ini
sering menimbulkan rasa tidak nyaman pada muskuloskeletal.
Relaksasi ringan dan peningkatan mobilitas sendi panggul normal selama
masa hamil merupakan akibat dari elastisitas dan perlunakan berlebihan jaringan
kolagen dan jaringan ikat dan merupakan akibat peningkatan hormon seks
steroid yang bersirkulasi. Adaptasi ini memungkinkan pembesaran dimensi
panggul. Derajat relaksasi bervariasi, namun pemisahan simfisis pubis dan
ketidakstabilan sendi sakroiliaka yang besar dapat menimbukkan nyeri dan
kesulitan berjalan. Kegemukan dan kehamilan dengan janin ganda cenderung
meningkatkan ketidak mampuan panggul.
Otot dinding perut meregang dan akhirnya kehilangan sedikit tonus otot.
Selama trimester ke-3, otot rektus abdominis dapat memisah, menyebabkan isi
perut menonjol ke garis tengah tubuh. Umbilikus menjadi lebih datar atau
menonjol. Setelah melahirkan, tonus otot secara bertahap kembali, tetapi
pemisahan otot (diastasis recti abdominis) menetap (Dewi dan vivian, 2012).

b. Perubahan Psikologis Ibu Hamil pada Trimester III


Trimester ketiga sering disebut periode menunggu dan waspada. Terkadang
ibu merasa khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu atau takut bila bayi tidak
normal. Kebanyakan ibu bersikap melindungi dan menghindari orang atau benda
yang dianggapnya bahaya. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali,
banyak ibu merasa aneh dan jelek. Ibu merasa sedih karena akan terpisah dari bayi
dan kehilangan perhatian khusus. Trimester III adalah saat persiapan aktif menjadi
orang tua. Keluarga mulai menduga jenis kelamin bayinya dan akan mirip siapa.
Bahkan sudah memilih nama. BB ibu meningkat, perasaan tidak nyaman karena
janin membesar, perubahan konsep diri (tidak mantap, merasa terasing, tidak
dicintai, merasa tidak pasti, takut, senang karena kelahiran bayi) (Ummi Hani,
2010).

2.1.3 Masalah Fisiologis Trimester III

a. Peningkatan Frekuensi berkemih

Hal ini sering dialami wanita primigravida setelah lightening terjadi efek
lightaning yaitu bagian presentasi akan menurun masuk kedalam panggul dan
menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih.
b. Hiperventilasi dan sesak nafas
Progesteron mempengaruhi pernapasan menurunkan kadar karbondioksida dan
meningkatkan kadar oksigen. Peningkatan aktivitas metabolis meningkatkan
karbondioksida. Hiperventilasi menurunkan karbon dioksida. Sesak nafas karena
pembesaran uterus yang menekan diafragma. Selain itu diafragma mengalami
elevasi kurang lebih 4 cm.
c. Edema Dependen
Pada masa trimester III yang menyebabkan rasa sakit bagian tubuh belakang
karena meningkatnya beban sehingga dapat meningkatlan tekanan pada kaki dan
mengakibatkan edema pada tangan yang disebabkan perubahan hormonal akibat
retesi cairan. Selain itu juga karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan
tekanan vena pada ekstremitas bawah karena tekanan uterus membesar pada vena
panggul pada saat duduk atau berdiri dan pada vena cava inferior saat tidur
terlentang. Edema kaki yang menggantung terlihat pada pergelangan kaki dan harus
dibedakan dengan edema karena preeklamsi.

d. Nyeri ulu hati

1) Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang ditimbulkan


peningkatan jumlah progesteron.

2) Penurunan motilitas gastrointestinal terjadi akibat relaksasi otot halus yang


kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah progesteron dan tekanan uterus.

3) Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan tempat dan
penekanan oleh uterus yang membesar.
e. Kram tungkai
Terjadi karena asupan kalsium tidak adekuat, atau ketidakseimbangan rasio
dan fosfor. Selain itu uterus yang membesar memberi tekanan pembulu darah
panggul sehingga mengganggu sirkulasi atau pada saraf yang melewati foramen
doturator dalam perjalanan menuju ekstremitas bawah.
f. Konstipasi
Terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos usus
besar ketika terjadi peningkatan progesteron.
g. Kesemutan dan baal pada jari
Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil postur dengan
posisi bahu terlalu jauh kebelakang sehingga menyebabkan penekanan pada saraf
median dan aliran lengan yang akan menyebabkan kesemutan dan baal pada jari-jari
h. Insomnia
Disebabkan karena adanya ketidaknyamanan akibat uterus yang membesar,
pergerakan janin dan karena adanya kekhawatiran dan kecemasan (Romauli, 2011).
i. Nyeri punggung
Khusus pada masalah nyeri punggung bawah merupakan nyeri punggung yang
terjadi pada area lumbosacral. Nyeri punggung bawah biasanya akan meningkat
intensitasnya seiring pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat
pergeseran pusat gravitasi wanita tersebut dan postur tubuhnya, akibat berat uterus
yang membesar. Jika tidak dilakukan penanganan maka akan menyebabkan posisi
tubuh saat berjalan condong ke belakang akibat peningkatan lordosis. Lengkung ini
kemudian akan meregangkan otot punggung dan menimbulkan rasa sakit atau nyeri
(Varney, 2010).
Selama kehamilan, relaksasi sendi kemungkinan terjadi akibat perubahan
hormonal. Estrogen, progesterone dan relaksin, semuanya tampak terlibat. Estrogen
menyebabkan jaringan ikat menjadi lebih lembut, kapsula sendi menjadi relaks, dan
sendi pelvis dapat bergerak. Progesteron mempunyai efek relaksasi atau pelemahan
ligament pelvis. Relaksin mengatur kolagen dan melunakkan sendi dan ligament.
Postur biasanya mengalami perubahan untuk mengompensasi pembesaran uterus,
terutama jika tonus otot abdomen buruk. Lordosis progresif menggeser pusat
gravitasi ibu ke belakang tungkai. Terdapat juga peningkatan mobilitas sendi
sakroiliaka dan sakrokogsigeal yang berperan dalam perubahan postur maternal
yang dapat menyebabkan nyeri punggung bagian bawah di akhir kehamilan,
terutama pada wanita multipara. Di akhir kehamilan, rasa sakit, mati rasa, dan
kelemahan terkadang dialami pada lengan, kemungkinan terjadi akibat lordosis
drastis. Otot dinding abdomen dapat meregang dan kehilangan sedikit tonusnya,
sehingga memperberat nyeri punggung (Fraser dan Cooper, 2011).
Seiring dengan bertambahnya berat janin yang sedang tumbuh, hal ini semakin
menekan tulang belakang dan menyebabkan nyeri punggung. Obesitas, riwayat
masalah punggung, dan paritas yang lebih besar meningkatkan nyeri punggung.
Relaksasi sendi-sendi panggul akibat homon relaksin juga menyebabkan nyeri
punggung (Cunningham, 2011).
Menurut Varney (2010) nyeri punggung juga dapat merupakan akibat
membungkuk berlebihan, berjalan tanpa istirahat, dan angkat beban, terutama bila
salah satu atau semua kegiatan ini dilakukan saat sedang lelah.Aktivitas- aktivitas
tersebut menambah peregangan pada punggung.
Masalah dapat memburuk jika otot-otot abdomen wanita hamil tersebut lemah
sehingga gagal menopang uterus yang membesar. Tanpa sokongan, uterus akan
mengendur, kondisi yang akan membuat lengkungan punggung semakin
memanjang. Kelemahan otot abdomen lebih umum terjadi pada wanita multipara
yang tidak pernah melakukan latihan dan memperoleh kembali tonus otot
abdomennya tiap kali selesai melahirkan. Para wanita primigravida biasanya
memiliki otot abdomen yang sangat baik karena otot- otot tersebut belum pernah
mengalami peregangan sebelumnya. Dengan demikian keparahan nyeri
punggung bagian bawah meningkat seiring paritasnya (Varney, 2010).

2.2 Konsep Nyeri


2.2.1 Pengertian Nyeri Punggung.
Merupakan suatu sensasi subyektif yang merupakan respons tubuh terhadap
rangsangan nyeri yang bersifat kompleks dan yang berasal dari berbagai macam
penyebab. Nyeri punggung pada kehamilan adalah nyeri yang dirasakan pada ibu hamil
yang disebabkan oleh pertumbuhan janin dalam kandungan yang kemudian
mengakibatkan terjadiperubahan pusat gravitasi, sehingga terjadi penyesuaian postur
tubuh yangmenyebabkan ketidaknyamanan pada ibu hamil dan dapat terjadi
padatrimester I, trimester II dan trimester III dimasa kehamilan ( Linden, Ellyana,2012).

2.2.2 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Nyeri Punggung Pada Kehamilan.


Menurut Linden, Ellyana (2012) ada beberapa faktor penyebab yangmembuat ibu
hamil sangat rentan nyeri punggung, faktor itu antara lain :
a. Adanya tekanan pada otot-otot bagian punggung.
Pada pertengahan masa kehamilan, rahim bertambah besar dan berat,organ-
organ dalam perut mengalami penggeseran, berat badan mengalamiredistribusi, dan
pusat gravitasi tubuh berubah, akibatnya postur tubuh punikut berubah.Postur tubuh
yang berubah lebih condong ke belakangmengakibatkan kerja otot-otot punggung
menjadi berat.
b. Otot-otot perut yang melemah
Otot-otot perut yang melemah menyebabkan nyeri punggung.Otot-otot
berfungsi untuk menopang tulang belakang dan berperan penting
dalammempertahankan kesehatan punggung.Selama masa kehamilan, otot-ototperut
mengalami peregangan dan mungkin melemah sehinggamengakibatkan nyeri
punggung.
c. Relaksasi ligamen dan sendi.
Ligamen (pita jaringan ikat yang menghubungkan tulang atau
penyokongorgan dalam) dan sendi panggul selama kehamilan menjadi salah satu
penyebab terjadinya nyeri punggung. Sendi di daerah panggul merupakansendi-
sendi kuat penopang berat badan.Relaksasi ligamen dan sendi didaerah panggul
merupakan mekanisme normal yang terjadi dalam tubuh,agar bayi dapat melewati
panggul dengan mudah.Relaksasi inimenyebabkan sendi-sendi menjadi fleksibel,
tetapi menyebabkan nyeripunggung.
2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nyeri menurut Judha (2012),antara
lain :
a. Usia
Usia merupakan variable penting yang mempengaruhi nyeri, wanita
mengalami masa subur pada umur 20 sampai 35 tahun, jika lebih dari 35tahun
ibu hamil mempunyai resiko tinggi pada kehamilannya (Manuaba,2010).
b. Kebudayaan
Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara individu
mengatasinyeri. Individu mempelajari apa yang diharapkan dan apa yang
diterimaoleh kebudayaan yang dianut. Itu menyatakan bahwa budaya
menentukanperilaku psikologis seseorang dan dapat mempengaruhi
pengetahuansehingga terjadilah persepsi nyeri.
c. Makna nyeri
Pengalaman nyeri dan seseorang beradaptasi terhadap nyeri sangatberkaitan
dengan latar belakang budaya individu akan mempersepsikan nyeri dengan
berbeda-beda apabila nyeri itu memberikan kesan ancaman,suatu kehilangan,
hukuman dan tantangan.
d. Kecemasan
Hubungan antara nyeri dengan kecemasan bersifat
komplek.Kecemasanseringkali meningkatkan persepsi nyeri.
e. Keletihan
Keletihan meningkatkan persepsi nyeri, rasa kelelahan menyebabkansensasi
nyeri semakin intensif dan menurunkan kemampuan koping.
f. Pengalaman sebelumnya
Pada primigravida umumnya belum mengerti cara mengatasi
ketidaknyamanan atau hal-hal yang terjadi pada saat hamil. Sedangkan pada
multigravida mempunyai pengalaman dalam menjalani kehamilan sehingga ibu
yang sudah pernah hamil akan lebih tanggap apabila ada hal-hal yang
mengganggu kenyamanannya, sehingga akan lebih siap untuk melakukan
tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mengurangi nyeri (Ulfah, 2009).
g. Gaya koping
Pengalaman nyeri dapat menjadi suatu pengalaman yang membuat merasa
kesepian, gaya koping dapat mempengaruhi rasa nyeri.
2.2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri punggung pada ibu hamil (Juda,2012).
a. Jenis pekerjaan ibu yang dikerjakan sehari-hari
Aktivitas ibu rumah tangga ini sering kali dilakukan dengan posisiyang salah,
sebagai contoh ibu hamil mengambil barang dengan posisimembungkuk yang
dapat mengakibatkan nyeri punggung. Saatmelakukan aktivitas berat tersebut
ditambah dengan beban perut yangmeningkat seiring bertambahnya usia
kehamilan membuat ibu mudahmerasa letih.
b. Masa kehamilan
Nyeri punggung terjadi di sebagian besar usia kehamilan tua. Ibuhamil sering
kali menarik pundak dan punggung ke belakang untukmengimbangi ketika
berjalan.Pelengkungan pada punggung bawahinilah yang menyebabkan otot
bekerja terlalu keras sehingga timbulnyeri. Semakin bertambah usia kandungan
ibu hamil perut semakin membesar sehingga pusat gravitasi berada di depan
sehingga ibumerasa tidak nyaman. Seiring dengan bertambahnya usia
kehamilan,punggung ibu hamil berubah bahu tertarik ke belakang sebagai
akibatpembesaran abdomen yang menonjol dan untuk
mempertahankankeseimbangan tubuh karena kelengkungan tulang belakang ke
arahdalam secara berlebihan yang biasa disebut lordosis.
2.2.5 Intensitas nyeri
Tingkat keparahan merupakan hal yang paling subyektif yang dirasakanoleh
penderita, karena akan diminta bagaimana kualitas nyeri harus bisadigambarkan
(Judha, 2012). Untuk mengetahui tingkatan nyeri yang diderita oleh seseorang
padasuatu alat ukur.Dalam mengukur tingkat nyeri digunakan skala intensitasnyeri
deskriptif menurut Smeltzer, S.C & Bare B.G (2004).
Gambar 2.1 Skala intensitas nyeri deskriptif
0 = Tidak ada nyeri
1 – 3 = Nyeri ringan
Secara objektif klien dapat berkomunikasi baik
4 – 6 = Nyeri sedang
Secara objektif klien mendesis, menyeringai, dan dapat menunjukkan lokasi
nyeri, dapat mendeskripsikan, dapatmengikuti perintah.
7 – 9 = Nyeri berat
Secara objektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintahtapi masih
merespon terhadap tindakan, dapat menunjukan lokasinyeri, tidak dapat diatasi
dengan napas panjang dan ditraksi.
10 = Nyeri sangat berat
Klien sudah tidak mampu berkomunikasi kembali.

2.3 Senam Hamil


2.3.1 Pengertian Senam Hamil
Senam hamil adalah program kebugaran yang diperuntukkan bagi ibu hamil dalam
rangka mengencangkan system tubuh dan menyiapkan otot-otot yang diperlukan
sebagai tambahan yang harus dialami selama kehamilan meskipun aktivitas rutin tetap
dilakukan misalnya tenis, renang, golf, dan menyetir mobil yang tidak menimbulkan
ketegangan bisa terus dilakukan secara aman menurut (Fauziah & Sutejo, 2012).
Senam pada ibu hamil diperlukan untuk menguatkan dan mengencangkan otot
perut, tungkai serta dasar panggul yang akan membantu proses persalinan, selain itu
senam hamil juga membantu ibu mendapatkan pola pernafasan yang baik, serta tekhnik
istirahat yang benar menurut (Purwaningsih & Siti Fatmawati, 2010).
2.3.2 Tujuan Senam Hamil

Menurut (Fauziah & Sutejo, 2012) tujuan senam hamil adalah :

a. Mencapai persalinan yang fisiologi, alami, nyaman, dengan ibu serta bayinya.
b. Mempersiapkan mental dan fisik ibu hamil.
c. Mencapai keadekuatan kontraksi otot-otot dasar panggul dan saat mengejan.
d. Mencapai rileksasi optimal selama kehamilan sampai persalinan baik fisik
maupun psikologis.

Menurut (Maryunani, A. dan Sukaryati, 2011) tujuan senam hamil adalah :

a. Menyesuaikan tubuh agar lebih baik dalam menyangga beban kehamilan.

b. Memperkuat otot untuk menopang tekanan tambahan

c. Membangun daya tubuh

d. Memperbaiki sirkulasi dan respirasi

e. Menyesuaikan dengan adanya pertambahan berat badan dan perubahan


keseimbangan

f. Meredakan ketegangan dan membantu relaks

g. Membentuk kebiasaan bernapas yang baik

h. Memperoleh kepercayaan dan sikap mental yang baik

2.3.3 Pedoman Keselamatan untuk Senam Hamil

Menurut (Maryunani, A. dan Sukaryati, 2011) pedoman yang harus di perhatikan


dalam pelaksanaan senam hamil :
a. Boleh melanjutkan semua bentuk senam dalam kehamilan yang sudah
terbiasa di lakukan oleh seorang wanita.
b. Minum yang cukup sebelum, selama dan setelah melakukan adalah
sangat penting dimana wanita/ibu hamil hendaknya mengkonsumsi satu
sampai dua liter air dalam sehari.
c. Senam aerobik pada bagian kaki terbatas 20-30 menit bagi wanita/ibu
yang merasa kurang fit dan 30-45 menit bagi wanita/ ibu yang merasa
lebih fit.
d. Hindari senam jika sudah terjadi pendarahan, ancaman persalinan kurang
bulan, serviks yang tidak kuat (kompeten), pertumbuhan janin
intrauterine lambat/terhambat dan demam.
e. Senam ringan hingga sedang dan teratur (3 kali seminggu), lebih di sukai
kegiatan senam secara aktif sesekali.
f. Hindari senam terlentang dengan kaki lurus, melompat atau menyentak,
pengangkatan kaki secara lurus dan sit-up (duduk) penuh.
g. Jangan meregangkan otot hingga melampaui retensi maksimum oleh
karena efek hormonal dari kehamilan atas relaksasi ligamen.
h. Warming-up (pemanasan) dan cooling down harus secara berangsur-
angsur, dimana sebelum memulai senam hamil, lakukan dulu gerakan
pemanasan s ehingga peredaran darah dalam tubuh akan meningkat dan
oksigen yang di angkut ke otot-otot dan jaringan tubuh bertambah
banyak. Dapat juga mengurangi kemungkinan terjadinya kejang/luka
karna telah di siapkan sebelumnya untuk melakukan gerakan yang lebih
aktif. Begitu juga setelah senam, lakukan gerakan pendinginan.
i. Bangkit dari lantai hendaknya di lakukan secara perlahan untuk
menghindari hipotensi orthostatik.
2.3.4 Sasaran Mengikuti Senam Hamil.
Senam hamil ditunjukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau penyakit
yang menyertai kehamilan yaitu penyakit jantung,, penyakit ginjal, penyulit
kehamilan (hamil dengan perdarahan, hamil dengan gestosis) dan kehamilan
yang disertai dengan anemia (Manuaba, 2010).
2.3.5 Pelaksanaan senam Hamil
Senam hamil dianjurkan untuk dilakukan sekitar 30 menit.Dalam seminggu
seorang ibu hamil hanya membutuhkan 3-5 kali senam hamil.Hal ini dimaksudkan
untuk mengurangi cedera saat hamil.Durasi waktu senam hamil juga harus
memperhatikkan kondisi fisik dan kehamilan ibu (Muhimah.N dan A. Safe’i, 2010).

2.4 Evidence Based Midwivery Ketidaknyamanan Trimester III


Wanita selama kehamilannya memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan berbagai
perubahan yang terjadi dalam dirinya.Perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan
umumnya menimbulkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran bagi sebagian besar ibu
hamil.Perubahan pada ukuran tubuh, bentuk payudara, pigmentasi kulit, serta pembesaran
abdomen secara keseluruhan membuat tubuh ibu hamil tersebut tampak jelek dan tidak
percaya diri.Kekhawatiran dan ketakutan ini sebenarnya tidak berdasar, untuk itu Ibu hamil
memerlukan nasihat dan saran khususnya dari bidan dan dokter yang dapat menjelaskan
perubahan yang terjadi selama kehamilan sehingga ibu tidak khawatir dengan perubahan
yang dialaminya (Helen, 2004).
Dalam proses adaptasi tidak jarang ibu akan mengalami ketidaknyamanan yang
meskipun hal itu adalah fisiologis namun tetap perlu diberikan suatu pencegahan dan
perawatan, beberapa ketidaknyamanan trimester III pada Ibu hamil diantaranya sering
buang air kecil 50%, keputihan 15 %, konstipasi 40%, perut kembung 30%, bengkak pada
kaki 20%, kram pada kaki 10%, sakit kepala 20%, striae gravidarum 50%, hemoroid 60%,
sesak nafas 60% dan sakit punggung 70%(Astuti, 2009).Sekitar 100 Ibu hamil yang
melakukan pemeriksaan pada trimester III 50% Ibu hamil mempunyai keluhan seperti, Ibu
hamil merasa sakit punggung lebih banyak diderita dari 100 Ibu hamil yang melakukan
pemeriksaan, ini disebabkan karena perubahan yang terjadi pada tubuh itu yang
mempengaruhi bentuk tulang belakang(Astuti, 2009).
Berbagai penelitian tentang penanganan ketidaknyamanan kehamilan trimester III
sudah banyak dilakukan, diantaranya yaitu dengan senam ibu hamil ataupun yoga. Hasil
penelitian rahmawati, dkk (2016) menunjukkan bahwa terdapat hubungan pelaksanaan
senam hamil dengan ketidaknyamanan trimester III diantaranya adalah Ibu sering
mengalami kram pada kaki, Ibu sering mengalami bengkak pada kaki, Ibu sering
mengalami pusing dan Ibu sering buang air kecil. Dari penelitian terdapat ibu hamil yag
mengalami ketidaknyamanan trimester III setelah melakukan senam hamil ibu hamil
merasa nyaman pada kehamilannya.
Sejalan dengan penelitian Suryani, dkk (2018), menyatakan bahwa terdapat pengaruh
senam hamil terhadap ketidaknyamanan nyeri pinggang (p=0,003) , nyeri punggung
(p=0,003), bengkak pada kaki (0,025) dan kram pada kaki (0,003). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa senam hamil yang dilakukan ibu hamil trimester III dapat mengurangi
ketidaknyamanan pada keluhan bengkak pada kaki, nyeri punggung, nyeri pinggang, kram
dan kesulitan untuk tidur.
BAB III
TINJAUAN KASUS

“ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL NY. D G3P2A0


HAMIL 32-33 MINGGU DENGAN NYERI PUNGGUNG
DI PUSKESMAS KENALI BESAR KOTA JAMBI TAHUN 2020”

I . DATA OBJEKTF
A. BIODATA
Nama klien/Ibu : Ny D Nama suami : Tn G
Umur : 36 tahun Umur : 38 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : RT 9 Bagan Pete Alamat : RT 9 Bagan Pete
No. Telp/HP :- No. Telp/HP :-

Penanggung jawab
Nama : Tn G Pekerjaan : Swasta
Umur : 38 tahun Alamat : RT 9 Bagan Pete
Hubungan dengan klien: Suami No. Telp/HP :-

B.   DATA SUBYEKTIF


1.         Alasan kunjungan
Ibu ingin memeriksakan kehamilannya dengan keluhan ibu merasa nyeri punggung
2.         Keluhan utama
Ny. D G3P2A0H2 Hamil 32-33 minggu mengatakan sudah dua hari mengalami nyeri
pumggung bagian bawah.

3.         Riwayat menstruasi


Menarche : 15 tahun Siklus : 28 hari
Lama : 5 hari Teratur : Ya
Sifat darah : Encer Keluhan : Tidak ada
4.         Riwayat pernikahan
Status pernikahan : Kawin (Sah) Menikah ke : Pertama
Lama : 15 tahun Usia menikah pertama : 21Tahun

5.      Riwayat obstetrik: G3 P2 A0H2


No Tgl Tahun Tempat Umur Jenis Penolong Penyulit Anak Keadaan
Partus Partus Hamil Persalinan Persalinan Kel/BB Anak Sek
1. 2007 BPM Aterm Spontan Bidan t.a.a Pr/2800gr Sehat
2. 2015 BPM Aterm Spontan Bidan t.a.a Lk/3200gr Sehat
3. Ini

B.  Anamnesa
Pada tanggal
1.   Alasan kunjungan saat ini
Klien datang ke Puskesmas Kenali Besar memeriksakan kehamilannya sebagai kunjungan
ulang. 
2.   Riwayat kehamilan ini
Riwayat menstruasi
HPHT : 27-02-2020
TP : 07-12-2020
Siklus : 28 hari
Konsistensi : cairan disertai darah menggumpal
Disminorea : mengalami disminore pada hari pertama menstruasi.
Tanda-tanda kehamilan
Tanggal          : 13-04-2020
Trimester I     : hasil +
Pergerakan fetus : dirasaan pertama kali
Pada saat usia kehamilan 32-33 mg, pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir ± 10 kali.
Keluhan yang dirasakan :
 Klien mengatakan nyeri punggung bagian bawah.
Diet / makan
 Klien makan 3 kali sehari dengan menu yang seimbang
Pola minum
 Sehari ± 7 gelas, berupa air putih, the manis, kadang susu
Pola eliminasi
 BAK : ± 5 kali sehari
 BAB : 1x sehari lancar
Aktifitas sehari-hari
Pola istirahat dan tidur
Tidur siang : terkadang  ± 1 jam/hari
Tidur malam : ± 7 jam/hari 
Seksualitas :  Ibu mengatakan jarang melakukan aktivitas seksualitas ibu
mudah lelah, merasa khawatir dan kurang nyaman.
Pekerjaan : Ibu selain ibu rumah tangga dan melakukan pekerjaan rumah
tangganya sendiri dan ibu mengeluh cepat letih dan lemas.
KB yang pernah digunakan : belum pernah ikut KB  
3.    Riwayat Kehamilan
G3P2A0H2
4.    Riwayat Kesehatan
Riwayat penyakit yang pernah ada atau sedang diderita
Klien tidak pernah menderita penyakit jantung, hipertensi, hepatitis, DM,anemia
HIV/AIDS, campak malaria, TBC gangguan mental dan tidak pernah dioprasi.
Prilaku kesehatan
Klien mengatakan tidk pernah mengkonsumsi alkohol dan jamu-jamuan
Klien mengatakan ganti pakaian dalam 2x/hari
5.    Riwayat Social
Perkawinan
Kawin 1 kali pada usia 21 tahun lamanya 15 tahun, hubungan keluarga terjalin baik, kehamilan
ini sangat diharapkan. Klien tidak mempermasalahkan jenis kelamin dari janin yang di
kandungnya yang penting selamat dan normal. 
6.    Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada keturunan kembar maupun penyakit berat

C.     Pemeriksaan
1.     keadaan umum ibu : Sedang
Kesadaran                        : Composmetis
Keadaan emosional          : Stabil/baik 
2.   Tanda-tanda vital
Tekanan darah           : 110/70 mmHg
Denyut nadi               : 86 x/menit
Pernafasan                 : 18 x/menit
Suhu tubuh                : 36,5 oC
3.   Tinggi nadan                    : 154 cm
BB sebelum hamil            : 43 kg
BB sekarang                     : 47 kg
Lila                                   : 24 cm
4.   Pemeriksaan fisik
Infeksi :
Rambut          : Warna hitam
Muka                         : Tidak terdapat odema dan tidak terdapat
Cloasa gravidarum
Mata              : letak              : simetris
Konjungtiva  : pucat
Sclera            : putih
Mulut dan gigi           : Stomatitis      : Tidak ada
Carie              : tidak ada
Gigi palsu      : tidak ada

Dada 
Payudarah         : bentuk           : simetris
                            Putting susu : menonjol dan bersih
                            Hiperpigmentasi : aerolamamae
                            Colostrum     : belum keluar
Jantung              : tidak ada kelainan
Paruparu            : tidak ada kelainan
Punggung dan pinggang
Posisi tulang belakang   : Lordosis
CVAT                           : Tidak ada nyeriketuk
Abdomen
Bekas luka operasi        : tidak ada
Pembesaran                   : sesuai massa kehamilan
Striae albica                   : tidak ada
Linea nigra                    : ada
Ekstremitas
Atas       : tidak ada odema
Bawah   : tidak terdapat odema dan varices, refleksi patella :+/+
Pemeriksaan kebidanan
TFU : 28cm, Puka
Genatalia
Vulva dan vagina
Varices    : tidak ada
Odema     : tidak ada
Kondiloma          : tidak ada
Bartholini            : tidak ada
Skene       : tidak ada
Kemerahan          : tidak ada
Perineum             : tidak ada kelainan
Pemeriksaan panggul
Distansia cristarium         : 28 cm
Distansia spinarum          : 25 cm           
Conyugata eksterna         : 20 cm
Lingkar panggul              : 80 cm

5.    Pemeriksaan laboratorium
Darah                         : Hb sahli : 11 gr %
Urine : protein           : tidak dilakukan pemeriksaam
 Reduksi          : Tidak dilakukan pemeriksaan

I. Interpretasi Data
Diagnosa   : G3P2A0, gravidarum 32-33 mg, dengan nyeri punggung
Dasar         : Ibu mengatakan nyeri punggung bagian bawah
Kebutuhan            : Senam Hamil
Konseling lebih lanjut

II. Identifiksasi dan masalah


Tidak Ada

III. Identifikasi kebutuhan akan tindakan segera / kolaborasi


Tidak Ada

IV. Melaksankan asuhann yang menyeluruh


1. Beri penjelasan tentang kondisi ibu dan kehamilannya
2. Beri tablet Fe 1 x 1 dan beritahu cara meminumnnya
3. Beri konseling tentang tanda bahaya kehamian
4. Anjurkan ibu untuk melakukan senam hamil
5. Berkonseling tentang pola makan
6. Anjurkan ibu untuk berstirahat dan tidak melakukan aktivitas yang berlebihan
7. Rencana kunjungan ulang berikutnya

V. Pelaksanaan
1. Memberikan penjelasan tentang hasil pemeriksaan kehamilan bahwa kehamilan ibu berusia
32-33 minggu dengan nyeri punggung
2. Memberikan obat :
Fe 1 x 1
Vit C 1 x 1
Kik 1 x 1
Memberitahu ibu cara meminum Fe yaitu diminum dengan menggunakan air putih dan
diminum sebelum tidur agar tidak menimbulkan mual
3. Memberitahu ibu tentang bahaya kehamilan dan segera ke bidan / tenaga kesehatan
4. Menganjurkan ibu untuk melakukan senam hamil dirumah dengan sesuai instruksi dari bidan
atau melihat video senam hamil melalui youtobe.
5. Mengnajurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi dalam menu seimbang yang terdiri
dari nasi, sayuran, lauk pauk, buah dan susu.
6. Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat dan tidak melakukan aktivitas yang berlebihan,
yaitu  :
a. Tidur malam ± 8 jam, siang ± 1 – 2 jam
b. Pekerjaan rumah tangga yang yang berat sebaiknya dibantu oleh suami atau keluarga
ibu. 
7. Menjadwal kunjungan ulang berikutnya yaitu tanggal  28 – 10 – 2020 
VI. Evaluasi
1. Ibu mengerti akan kondisi kehamilannya
2. Ibu mendapatkan obat Fe 1 x 1, vit C 1 x 1, kaik 1 x 1 dan ibu mengerti tanda bahaya
kehamilan
3. Ibu bersedia untuk melakukan senam hamil dirumah
4. Ibu akan mengkonsumsi makanan bergizi dalam menu seimbang
5. Ibu akan beristirahat dan tidak melakukan aktivitas fisik yang berlebihan
6. Ibu akan datang pada kunjungan ulang berikutnya atau bila ada keluhan.  

D. Planning
1. Memberikan penjelasan tentang hasil pemeriksaan kehamilan bahwa kehamilan ibu berusia
32-33 minggu dengan nyeri punggung
2. Memberikan obat :
Fe 1 x 1
Vit C 1 x 1
Kik 1 x 1
Memberitahu ibu cara meminum Fe yaitu diminum dengan menggunakan air putih dan
diminum sebelum tidur agar tidak menimbulkan mual
3. Memberitahu ibu tentang bahaya kehamilan dan segera ke bidan / tenaga kesehatan
4. Menganjurkan ibu untuk melakukan senam hamil dirumah dengan sesuai instruksi dari bidan
atau melihat video senam hamil melalui youtobe.
5. Mengnajurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi dalam menu seimbang yang terdiri
dari nasi, sayuran, lauk pauk, buah dan susu.
6. Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat dan tidak melakukan aktivitas yang berlebihan,
yaitu  :
a. Tidur malam ± 8 jam, siang ± 1 – 2 jam
b. Pekerjaan rumah tangga yang yang berat sebaiknya dibantu oleh suami atau keluarga
ibu. 
7. Menjadwal kunjungan ulang berikutnya yaitu tanggal  28 – 10 – 2020

BAB IV
ANALISIS KASUS
Pada kasus Ny. D (36 Th) G3P2A0 hamil 32-33 minggu dengan nyeri punggung Di
Puskesmas Kenali Besar, Ny. D (36 Th) datang melakukan pemeriksaan kehamilan hari Senin 12
Oktober 2020, dilakukan pemeriksaan kehamilan mulai dari anamnesa, tanda-tanda vital,
inspeksi, palpasi, auslkultasi, perkusi, dalam keadaan normal, pengukuran TFU sesuai dengan
usia kehamilan, DJJ dalam keadaan normal. Pada kasus Ny. S didapat masalah sering nyeri
punggung, dalam hal ini sejalan dalam teori bahwa nyeri punggung adalah nyeri punggung yang
terjadi pada daerah lumbosakral/ lumbar (daerah tulang belakang punggung bawah). Nyeri ini
disebabkan oleh berat uterus yang semakin membesar yang mengakibatkan pergeseran pusat
gravitasi mengarah kearah depan, seiring dengan ukuran perut yang semakin membuncit. Hal ini
menyebabkan postur tubuh ibu berubah, dan memberikan penekanan pada punggung.

Pada Jurnal ” Gambaran Nyeri Punggung Bawah pada Ibu Hamil Trimester III” hanya
sedikit para ibu hamil mencari pertolongan medis saat nyeri punggung bawah
timbul.Sebagian besar ibu hamil trimester III yang mengalami nyeri punggung bawah, hanya 23
(13,33%) yang melakukan konsultasi pada bidan dan tenaga kesehatan mengenai masalah yang
dialaminya. Didapatkan sebagian besar ibu hamil mengetahui mengenai fisiologis nyeri
punggung bawah berdasarkan informasi dari keluarga dan suami sedangkan informasi dari
dokter hanya sebesar 3,5%. Dalam studi lainnya ditemukan bahwa pada wanita hamil di
trimester ketiga nyeri punggung bawah lebih banyak terjadi dengan prevalensi sebanyak
(43,24%) (Katonis et al, 2011)

Ketidaknyamanan dan cara mengatasi masalah pada TM III seperti ibu mengeluh sering
BAK itu wajar terjadi karena kandung kemih ibu tertekan oleh bayi yang akan lahir. Kosongkan
saat ada dorongan untuk kencing, perbanyak minum saat siang hari, batasi minum kopi, teh dan
soda karena dapat lebih sering BAK, berbaring miring ke kiri & kaki ditinggikan untuk
mencegah diuresis. Rasa pegal dipunggung itu wajar terjadi karena berat janin yang
dikandung semakin lama semakin bertambah dan menekan pada saraf-saraf yang berada
disekitar pinggang, posisi tulang belakang juga tertarik kedepan. Hal tersebut dapat diatasi
dengan mengurangi aktifitas berat, dan mengajarkan mengenai body mekanik.
Pada kasus ini sejalan dengan Evidence Based Midwifery yang mengatakan bahwa ada
beberapa ketidaknyamanan trimester III pada Ibu hamil diantaranya sering buang air kecil 50%,
keputihan 15 %, konstipasi 40%, perut kembung 30%, bengkak pada kaki 20%, kram pada kaki
10%, sakit kepala 20%, striae gravidarum 50%, hemoroid 60%, sesak nafas 60% dan sakit
punggung 70%(Astuti, 2009). Sekitar 100 Ibu hamil yang melakukan pemeriksaan pada trimester
III 50% Ibu hamil mempunyai keluhan seperti, Ibu hamil merasa sakit punggung lebih banyak
diderita dari 100 Ibu hamil yang melakukan pemeriksaan, ini disebabkan karena perubahan yang
terjadi pada tubuh itu yang mempengaruhi bentuk tulang belakang(Astuti, 2009).
Nyeri punggung yang terus-menerus dapat terjadi pada wanita dengan nyeri pinggang
belakang dan panggul belakang, nyeri punggung pada awal kehamilan, kelemahan otot ekstensor
belakang, individu yang lebih tua, dan orang-orang yang memiliki ketidakpuasan kerja .
Sepanjang kehamilan, wanita mengalami perubahan fisiologis yang disebabkan oleh kebutuhan
anatomis dan fungsional. Perubahan hygienis mempengaruhi sistem muskuloskeletal dan
biasanya menimbulkan rasa sakit, termasuk sakit punggung bawah
Penelitian juga menemukan bahwa prevalensi nyeri punggung bawah lebih tinggi pada
wanita hamil dari trimester ketiga, dengan dari sebagian besar responden lebih memilih minum
air hangat/memijat area punggung bawah saat terjadi nyeri. Pada kasus Ny. D G3P2A0 hamil
32-33 minggu mengalami nyeri punggung pada kehamilan TM III dan ibu memilih minum air
hangat/memijat area punggung bawah saat terjadi nyeri.
Kemudian peneliti melakukan pengkajian dan asuhan sesuai dengan intervensi dimana
setiap kunjungan ibu hamil di ajari senam hamil. Berdasarkan teori, Senam hamil adalah
program kebugaran yang diperuntukkan bagi ibu hamil dalam rangka mengencangkan system
tubuh dan menyiapkan otot-otot yang diperlukan sebagai tambahan yang harus dialami selama
kehamilan meskipun aktivitas rutin tetap dilakukan. Manfaat senam hamil diantaranya untuk
meningkatkan peredaran darah, meredakan sakit punggung dan sembelit, dan memperlancar
persalinan. Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit
yang menyertai kehamilan, yaitu penyakit jantung, ginjal, dan penyulit dalam kehamilan
(Kusmiyati, 2010). Setelah dilakukan senam hamil selama kehamilan , persalinan ibu berjalan
dengan lancar, keluhan ibu seperi nyeri punggung juga berkurang saat hamil. Dapat dibuktikan
bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dan fakta.
Pada kasus ini Ny. S juga mau mengikuti saran yaitu mengikuti senam hamil dan setelah
melakukan senam hamil nyeri punggung ibu mengalami penurunan. Senam hamil merupakan
senam yang dilakukan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat dimanfaatkan
untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan normal (Manuaba, 2010).
Kasus ini sejalan dengan penelitian Rahmawati (2013) dengan judul “SENAM HAMIL
DAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER KETIGA”.Hasil penelitian
Berdasarkan penelitian Rahmawati (2013), Senam hamil dapat mengurangi ketidaknyamanan
pada ibu salah satunya yang mengalami nyeri pinggang. Hal tersebut terjadi karena senam hamil
dapat mengencangkan otot yang paling banyak mempengaruhi kehamilan sepeti otot pelvis, otot
perut dan otot pinggang. (Hanton,2013) Sehingga tingkat nyeri latihan ini berfungsi untuk
memperkuat stabilitas inti tubuh, membantu memelihara kesehatan tulang belakang sehingga
dapat meningkatkan keseimbangan dan kestabilan individu serta meminimalkan risiko trauma
tulang belakang ataupun jatuh pada saat hamil (Yu, 2010).
Senam dapat mengurangi berbagai gangguan umumnya terjadi selama masa kehamilan
seperti pemekaran pembuluh darah (Varises), sakit pinggang serta nyeri otot dan persendian:
meningkatkan stamina, yang sangat diperlukan selam persalinan, dan menguatkan serta
mengencangkan otot-otot yang paling banyak dipengaruhi oleh kehamilan: otot pelvis, otot perut
dan otot pinggang. Program senam hamil yang baik juga dapat memperbaiki postur tubuh,
karena pengaruh rahim dan perut yang mengembang sehingga menyebabkan daerah pelvis
bergeser kedepan.
Pada kasus yang terdapat di Puskesmas Kenali Besar di dapat bawah masih banyak ibu
yang mengalami nyeri punggung dikarenakan tidak pernah melakukan senam hamil. Hal ini
didukung juga oleh Jurnal “Hubungan senam hamil dengan neyri punggung pada ibu hamil
trimester III” Penelitian yang dilakukan oleh Lichayati (2013) tentang Hubungan senam hamil
dengan nyeri punggung pada ibu hamil di polindes desa tlanak kecamatan kedung pring
Kabupaten lamongan, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa lebih dari sebagian (75%) ibu
hamil yang tidak pernah melakukan senam hamil mengalami nyeri punggung dan seluruh
(100%) ibu hamil yang sering melakukan senam hamil tidak mengalami nyeri punggung.
Menurut Asumsi peneliti berdasarkan hasil penelitian dan teori terkait, senam hamil mempunyai
hubungan dengan nyeri punggung, dalam melakukan senam hamil tersebut otot-otot dinding
abdomen, ligamen dan otot dasar panggul dapat terlatih semakin elastis lagi dan tidak mengalami
kaku pada otot serta memberikan efek relaksasi bagi ibu, dengan semakin seringnya ibu
melakukan senam hamil ini maka elastisitas otot semakin baik, sehingga dapat mengurangi rasa
nyeri pada punggung ibu.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Tujuan Umum
Sudah melakukan Asuhan kebidanan Kehamilan pada kasus Ny. D G3P2A0
hamil 32-33 minggu dengan nyeri punggung di Puskesmas Kenali Besar Jambi.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswi sudah melakukan pengumpulan data dasar pada Ny. D G3P2A0 hamil
32-33 minggu dengan nyeri punggung di Puskesmas Kenali Besar Jambi.
b. Mahasiswi sudah mampu melakukan interpretasi data pada Ny. D G3P2A0 hamil
32-33 minggu dengan nyeri punggung di Puskesmas Kenali Besar Jambi.
c. Mahasiswi sudah mampu melakukan diagnosa potensial pada Ny. D G3P2A0 hamil
32-33 minggu dengan nyeri punggung di Puskesmas Kenali Besar Jambi.
d. Mahasiswi sudah mampu mengidentifikasi kebutuhan segera pada Ny. D G3P2A0
hamil 32-33 minggu dengan nyeri punggung di Puskesmas Kenali Besar Jambi.
e. Mahasiswi sudah mampu memberikan asuhan perencanaan pada Ny. D G3P2A0
hamil 32-33 minggu dengan nyeri punggung di Puskesmas Kenali Besar Jambi.
f. Mahasiswi sudah mampu memberikan asuhan pelaksanaan pada Ny. D G3P2A0
hamil 32-33 minggu dengan nyeri punggung di Puskesmas Kenali Besar Jambi.
g. Mahasiswi sudah mampu memberikan asuhan evaluasi pada Ny. D G3P2A0 hamil
32-33 minggu dengan nyeri punggung di Puskesmas Kenali Besar Jambi.

B. Saran
1. Manfaat Untuk Lahan Praktik Puskemas Kenali Besar Jambi
Sebagai salah satu sumber informasi bagi penentu kebijakan dan pelaksanaan
program, baik dinas kesehatan Kota Jambi maupun pada Kenali Besar Jambi dalam
menyusun perencanaan, pelaksaan, dan evaluasi pada Ny. D G3P2A0 hamil 32-33
minggu dengan nyeri punggung.

2. Manfaat Untuk Akademik Kebidanan Poltekkes Jambi


Sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi Profesi Bidan
di Akademik Kebidanan Poltekkes Jambi.

3. Manfaat Untuk Institusi Kebidanan Poltekkes Jambi Prodi Profesi Bidan


Sebagai bahan acuan/pedoman isntitusi program Profesi Kebidanan dalam
menyusun program pendidikan.
4. Manfaat Untuk Mahasiswa
Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta dapat mengaplikasikan
ilmu dalam penerapan manjemen asuhan kebidanan dengan pendokumentasian varney
dalam penangan kasus Ny. D G3P2A0 hamil 32-33 minggu dengan nyeri punggung di
Puskesmas Kenali Besar Jambi.

DAFTAR PUSTAKA
Afroh F, Judha M, Sudarti, 2012. Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri persalinan, Nuha Medika:
Yogyakarta
Linden,Ellyana. 2012. Panduan Terapi Aman Selama Kehamilan. Jakarta. PT.ISFI Penerbit
Manuaba, 2010.Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
pendidikan bidan.Jakarta:EGC
Manuaba, 2014.Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Kb. 2 ed. Jakarta:EGC
Margareth, 2013.Kehamilan, Persalinan, dan Nifas. Yogyakarta: Nuhamedika
Megasari, 2015. Hubungan Senam Hamil Terhadap Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester
III di RB Fatmawati. Jurnal Kesehatan Komunitas
Muhumah, N.A dan Safe’i. 2010. Panduan Lengkap Senam Sehat Khusus Ibu Hamil.
Yogyakarta: Power Book
Prawirohardjo, Sarwono.2009.Ilmu Kebidanan.Jakarta : PT. Bina Pustaka
Rukiyah, A.Y, Lia Yulianti, Maemunah, Lilik Susilowati. 2009. Asuhan Kebidanan I
(Kehamilan). Jakarta: Trans Info Media
Saifuddin, 2009.Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta : PT
Bina Pustaka
Saminem. 2009. Kehamilan normal. Jakarta: EGC.
Varney, Kriebs dan Gegor 2007.Buku Ajar Asuhan kebidanan.Edisi 4 Volume : 1. Jakarta: EGC
Vivian nanny, 2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta Salemba Medika
Yanika Purimama, Elika Puspitasari, 2018. Pengaruh Senam Hamil Terhadap Penurunan Nyeri
Punggung Pada Kehamilan Trimester Iii Di Puskesmas Wates.Universitas Aisyah
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai