Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kematian ibu dan bayi merupakan ukuran terpenting dalam menilai
indikator keberhasilan pelayanan kesehatan di Indonesia. Namun, pelayanan
kesehatan di Indonesia khususnya memasuki bulan Maret 2020 sedikit
mengalami perubahan dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang mulai
memasuki Indonesia dan kasusnya terus meningkat hingga saat ini.
Puskesmas merupakan salah satu garda terdepan pelayanan kesehatan
masyarakat di era pandemic (Kemenkes, 2021).
Antenatal Care (ANC) sebagai salah satu upaya pencegahan awal dari
faktor resiko kehamilan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia World Health
Organization (WHO) ANC untuk mendeteksi dini terjadinya resiko tinggi
terhadap kehamilan dan persalinan juga dapat menurunkan angka kematian
ibu dan memantau keadaan janin. Idealnya bila tiap wanita hamil mau
memeriksakan kehamilannya, bertujuan untuk mendeteksi kelainan-kelainan
yang mungkin ada atau akan timbul pada kehamilan tersebut lekas diketahui,
dan segera dapat diatasi sebelum berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan
tersebut dengan melakukan pemeriksaan ANC (Anita, 2018).
Pemberi asuhan pelayanan harus memperhatikan kenyamanan ibu yang
akan melahirkan, salahsatu nya pada penanganan ibu hamil dengan nyeri
punggung Postur tubuh yang tidak tepat dimasa kehamilan dapat berakibat
peregangan tambahan dan kelelahan pada tubuh, terutama pada tulang
belakang, pelvis dan sendi penahan-berat, sehingga hal ini dapat membawa
dampak pada peningkatan rasa nyeri dan sakit. Pada suatu kajian yang
dilakukan oleh Bullock et al (1991), menemukan bahwa sekitar 88,2 %
wanita mengalami nyeri punggung bagian bawah pada beberapa tahapan
kehamilan. Ketika diajukan pertanyaan pada masa gestasi antara minggu ke-
14 dan minggu ke-22, sebanyak
62% wanita melaporkan menderita nyeri punggung bagian bawah
(brayshaw, 2008).

1
Berdasarkan dari uraian diatas, maka penting adanya penanganan untuk
mengatasi nyeri pinggang dan meminimalkan dampak yang mungkin dapat
terjadi, Upaya yang dapat dilakukan adalah memberikan pendidikan
kesehatan tentang pencegahan atau penanganan nyeri punggung/ pinggang
pada ibu hamil salah satunya adalah dengan prenatal yoga meliputi latihan
nafas, latihan dasar pelvis dan peregangan umumnya. Latihan ini melatih
tonus otot abdomen transversal bagian dalam yang merupakan penopang
postural utama dari tulang belakang selama hamil (brayshaw, 2008).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan maka dapat dirumuskan


masalah dalam kasus ini adalah “Bagaimana Gambaran Asuhan Kebidanan
Pada Ibu Hamil Dengan Penanganan Nyeri Pinggang Melalui Prenatal Yoga
Di BPM Nurhamidan, S.ST?

C. Tujuan

1. Tujuan umum
Tujuan umum dari kasus ini yaitu dapat mengetahui gambaran asuhan
kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Penanganan Nyeri Pinggang Melalui
Prenatal Yoga Di BPM Nurhamidan, S.ST

2. Tujuan khusus
a. Dapat mengetahui konsep teori mengenai Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Hamil Dengan Penanganan Nyeri Pinggang melalui Prenatal Yoga
b. Dapat mengkaji data dan identitas dalam asuhan kebidanan Pada Ibu
Hamil Dengan Penanganan Nyeri Pinggang Melalui Prenatal Yoga Di
BPM Nurhamidan, S.ST
c. Mengetahui identifikasi diagnosa dalam asuhan kebidanan Pada Ibu
Hamil Dengan Penanganan Nyeri Pinggang Melalui Prenatal Yoga Di
BPM Nurhamidan, S.ST ”
d. Mengetahui tindakan SOP asuhan kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan
Penanganan Nyeri Pinggang Melalui Prenatal Yoga Di BPM
Nurhamidan, S.ST”.

2
e. Dapat mengetahui evaluasi tindakan yang telah di lakukan Pada Ibu
Hamil Dengan Nyeri Pinggang Melalui Prenatal Yoga Di BPM
Nurhamidan, S.ST
D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengembangan ilmu kebidanan
serta menjadi bahan pertimbangan dalam memberikan ilmu tentang
penanganan nyeri pinggang menggunakan senam hamil.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi ibu
Diharapkan dapat menambah wawasan ibu mengenai pentingnya agar
mengetahui prosedur penanganan nyeri punggung menggunkaan
senam hamil
b. Bagi BPM
Diharapkan dapat menjad bahan acuan dan referensi untuk menambah
pengetahuan khususnya penanganan nyeri punggung menggunkaan
senam hamil
c. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan tenaga kesehatan akan semakin berupaya dalam
memberikan pelayanan penanganan nyeri punggung menggunkaan
senam hamil dengan baik dan sesuai SOP.
d. Bagi Pemerintah
Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam meningkatkan
program-program dan informasi ilmiah mengenai penanganan nyeri
punggung menggunkaan senam hamil

E. Waktu dan Tempat

Waktu dan tempat dalam kasus ini dilakukan di BPM Nurhamidah, S.ST. pada
bulan September 2023

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah suatu keadaan, di mana janin yang dikandung di
dalam tubuh wanita, yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan,
kemudian diakhiri dengan proses persalinan (Dartiwen, 2019).

2. Tanda-tanda kehamilan
Berikut ini adalah tanda-tanda dugaan adanya kehamilan menurut
Manuaba (2018).
a. Amenore (terlambat datang bulan). Konsepsi dan nidasi menyebabkan
tidak terjadi pembentukan folikel de Graaf dan ovulasi Dengan
mengetahui hari pertama haid terakhir dengan perhitungan rumus
Naegle, dapat ditentukan perkiraan persalinan.
b. Mual dan muntah (emesis). Pengaruh estrogen dan progesteron
menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan
muntah terutama pada pagi hari disebut morning sickness. Dalam batas
yang fisiologis, keadaan ini dapat diatasi. Akibat mual dan muntah,
nafsu makan berkurang
c. Ngidam,wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu,
keinginan yang demikian disebut ngidam.
d. Sinkope atau pingsan. Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala
(sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan
sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan
16 minggu
e. Payudara tegang. Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomatrofin
menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara. Payudara
membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit
terutama pada hamil pertama

4
f. Sering miksi. Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih
cepat terasa penuh dan sering miksi. Pada triwulan kedua, gejala ini
sudah menghilang
g. Konstipasi atau obstipasi. Pengaruh progesteron dapat menghambat
peristaltik usus, menyebabkan kesulitan untuk buang air besar
h. Pigmentasi kulit, keluarnya melanphore stimulating hormone hipofisis
anterior menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi (kloasma
gravidarum), ada dinding perut (st1iaeliv1dae, striae nigra, linea alba
makin hitam), dan sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mamae,
putting, susu makin menonjol, kelenjar Montgomery menonjol,
pembuluh dalil enifes sekitar payudara), di sekitar pipi (kloasma
gravidarum)
i. Epulis, hipertropi gusi yang disebut epulis, dapat terjadi bila hamil.
j. Varises atau penampakan pembuluh darah vena. Karena pengaruh dan
estrogen dan progestron terjadi penampakan pembuluh darah vena,
terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh
darah itu terjadi di sekitar genitalia eksterna, kaki dan betis, dan
payudara. Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah
persalinan

3. Tanda Tidak Pasti Kehamilan


Tanda tidak pasti kehamilan menurut Manuaba (2018) dapat ditentukan
oleh :
a. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.
b. Pada pemeriksaan dalam, dijumpai tanda Hegar, tanda Chadwicks,
tanch Piscaseck, kontraksi Braxton Hicks, dan teraba ballottement.
c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif. Tetapi sebagian
kemungkinan positif palsu

4. Tanda Pasti Kehamilan


Tanda pasti kehamilan menurut Manuaba (2018) dapat ditentukan
melalui:
a. Gerakan janin dalam rahim

5
b. Terlihat/ teraba gerakan janin dan teraba bagian-bagian janin.
c. Denyut jantung janin. Didengar dengan stetoskop Laenec, alat
kardiotokografi, alat Doppler.
Dilihat dengan ultrasonografi. Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu
rontgen untuk melihat kerangka janin, ultrasonografi

5. Klasifikasi Kehamilan
Klasifikasi Kehamilan Menurut Manuaba (2018), kehamilan dibagi
menjadi tiga triwulan:
a. Kehamilan trimester 1 (umur kehamilan 0 sampai 12 minggu)
Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus dinikmati,
harapan dan perubahan-perubahan pada seorang ibu terjadi. Meskipun
setiap tahap kehamilan mempunyai karakter yang berbeda, kehamilan
trimester pertama dapat merupakan saat yang sulit juga
b. Kehamilan trimester II (umur kehamilan13 sampai 28 minggu) Janin
memiliki panjang dari kepala ke bokong sekitar 65 – 78 mm dan
beratnya antara 13 – 20 gram, seukuran buah pir. Memasuki trimester
kedua, plasenta sudah berkembang sempurna dan memberikan
oksigen, nutrisi, serta membuang produk sisa janin. Plasenta juga
memproduksi hormon progesteron dan estrogen untuk menjaga
kehamilan. Kelopak mata bayi sudah terbentuk untuk melindungi mata
janin selama perkembangan
c. Kehamilan trimester III (umur kehamilan 29 sampai 40 minggu)
Trimester III adalah trimester terakhir dari kehamilan. Janin sedang
berada di dalam tahap penyempurnaan dan akan semakin bertambah
besar sampai memenuhi seluruh rongga rahim. Semakin besar janin
maka akan semakin terasa seluruh pergerakan janin. Jangan lupa untuk
selalu berhati-hati dan memperhatikan tanda-tanda kegawatan seperti
tanda kelahiran premature

6
B. Perubahan Fisiologi pada Kehamilan
1. Sistem Reproduksi
b. Uterus
1) Ukuran
Pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30x25x20 cm
dengan kapasitas lebih da.;ri 4.000 cc.Hal ini rahim membesar
akibat hipertropi dan hiperplasi otot polos rahim,serabut-serabut
kolagennya menjadi hingroskopik,dan endometrium menjadi
desidua.
Tabel 2.1
TFU menurut Penambahan per Tiga Jari
Usia kehamilan
Tinggi fundus uteri (TFU)
(minggu)
12 3 jari di atas simfisis
16 Pertengahan pusat simfisis
20 3 jari di bawah simfisis
24 Setinggi pusat
28 3 jari di atas pusat
32 Pertengahan pusat prosesus xiphoideus(px)
36 3 jari di bawah prosesus xiphoideus (px)
40 Pertengahan pusat perosesus xiphoideus

Tabel 2.2
Perkiraan TFU terhadap umur kehamilan
Umur Kehamilan
TFU Centimeter (Cm)
12 minggu 1/3 diatas simfisis atau 3 jari diatas
simfisis
16 minggu ½ simfisis-pusat
20 minggu 2/3 diatas simfisis atau 3 jari 20 cm
dibawah pusat
24 minggu Setinggi pusat 23 cm
28 minggu 1/3 diatas pusat atau 3 jari diatas 26 cm
pusat
32 minggu ½ pusat-procesus xipoideus 30 cm
36 minggu Setinggi procesus xipoideus 33 cm
40 minggu Dua jari (4 cm) dibawah px
2) Berat
Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1.000 gram
pada akhir bulan.

7
Tabel 2.3
Bentuk Uterus Berdasarkan Usia Kehamilan
Usia kehamilan Bentuk dan konsistensi uterus
Bulan pertama Seperti buah alpukat. Istmust rahim menjadi hipertropi dan
bertambah panjang sehingga bila diraba terasa lebih lunak,
keadaan ini disebut dengan tanda Hegar.
2 bulan Sebesar telur bebek
3 bulan Sebesar telur angsa
4 bulan Berbentuk bulat
5 bulan Rahim teraba seperti berisi cairan ketuban, rahim terasa
tipis. Itulah sebabnya mengapa bagian – bagian janin dapat
dirasakan melalui perabaan dinding perut.

3) Posisi Rahim Dalam Kehamilan


a) Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi atau
retrofleksi.
b) Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga
pelvis.
c) Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam
pembesarannya dapat mencapai batas hati.
d) Pada ibu hamil, rahim biasanya mobile, lebih mengisi rongga
abdomen kanan atau kiri.
4) Vaskularisasi
Arteri uterine dan ovarika bertambah dalam diameter, panjang, dan
anak – anak cabangnya, pembuluh darah vena mengembang dan
bertambah.
5) Serviks uteri
Bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak, kondisi ini disebut
dengan tanda goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan
mengeluarkan banyak cairan mukus. Oleh karena pertambahan dan
pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid dan ini disebut
dengan tanda Chadwick.
c. Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum graviditas
sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran
esterogen dan progesterone.

8
d. Vagina dan Vulva
Oleh karena pengaruh esterogen, terjadi hipervaskularisasi pada vagina
dan vulva sehingga pada bagian tersebut terlihat lebih merah atau
kebiruan, kondisi ini disebut tanda Chadwick.
2. Sistem Kardiovaskular
Selama kehamilan jumlah darah yang di pompa oeh jantung setiap
menitnya biasanya disebut sebagai curah jantung meningkat sampai 30-
50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada usia kehamilan 6 minggu dan
mencapai puncaknya pada usia kehamilan 16-28 minggu. Oleh karena
curah jantung yang meningkat, maka denyut jantung pada saat istirahat juga
meningkat (dalam keadaan normal) 70 kali/menit menjadi 50-90
kali/menit. Setelah mencapai kehamilan 30 minggu curah jantung agak
menekan karena pembesran rahim menekan vena yang membawa darah
dari tungkai ke jantung.
3. Sistem Urinaria
Selama kehamilan, ginja bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah
yang volume meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang puncaknya
terjadi pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum
persalinan (pada saat ini aliran darah keginjal berkurang akibat penekanan
rahim yang membesar).
4. Sistem Gastrointestinal
Rahim yang semakin membbesar akan menekan rektum dan usus
bagian bawah.sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit semakin
berat karena gerakan otot didalam usus diperlambat oleh tingginya kadar
progesteron. Wanita hamil sering mengalami rasa panas didada dan
sendawa, yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama berada di
dalam lambung.
5. Sistem Metabolisme
Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium uuntuk pembentukan
tulangnya dan ini terjadi ketika trimester terakhir. Oleh karena itu,
peningkatan asupan kalsium sangat diperlukan untuk menunjang
kebutuhan. Kebutuhan zat besi wanita hamil kurang lebih 1.000 mg, 500

9
mg dibutuhkan untukk meningkatkan masa sel darah merah dan 300 mg
ntuk transportasi ke fetus ketika kehamilan memasuki usia 12 minggu, 200
mg sisanya untuk menganti cairaan yang keluar dari dalam tubuh.
6. Sistem Muskuloskeletal
Esterogen dan progesterone memberi efek maksimal pada relaksasi
otot dan ligamen pelvis pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh
pelvis untuk meningkatkan kemampuannya menguatkan posisi janin pada
akhir kehamilan dan pada saat kelahiran. Simfisis pubis melebar sampai 4
mm pada usia kehamilan 32 minggu dan sakrokoksigeus tidak teraba,
diikuti terabanya koksigis sebagai pengganti bagian belakang.
7. Kulit
Topeng kehamilan (cloasma gravidarum) adalah bintik- bintik pigmen
kecoklatan yang tampak di kulit kening dan pipi. Peningkatan pigmentasi
juga terjadi disekeliling putting susu, sedangkan diperut bawah bagian
tengah biasanya tampak garis gelap, yaitu spider angioma (pembuluh darah
kecil yang memberi gambaran seperti laba-laba) yang biasa muncul di
kulit, dan biasanya diatas pinggang.
8. Sistem Pernapasan
Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya ruang
rahim dan pembentukan hormone progesterone menyebabkan paru paru
berfungsi sedikit berbeda dari biasanya. Wanita hamil bernapas lebih cepat
dan lebih dalam karena memerlukan banyak oksigen untuk janin dan untuk
dirinya.Lingkar dada wanita hamil agak membesar. Lapisan saluran
pernapasan menerima lebih banyak darah (kongesti). Kadang hidung dan
tenggorokan mengalami penyumbatan parsial akibat kongesti ini. Tekanan
suara wanita hamil agak berubah.

C. Kebutuhan Ibu Hamil


1. Diet Makanan
Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutlak harus dipenuhi
kekurangan mutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus IUGR, inersia
uteri, perdarahan pasca-persalinan, sepsis puerperalis, dan lain-lain.

10
Sedangkan kelebihan makanan karena bertanggapan pemenuhan makan
untuk dua orang akan berakibat kegemukan, pre-eklamsi,janin teralu besar,
dan sebagaianya.
2. Kebutuhan Energi
a. Protein
Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan protein sebanyak 68%.
Ibu hamil dianjurkan untuk menambah asupan protein menjadi 12%
perhari atau 75-100 gram, seperti daging tak berlemak, ikan, telur, dan
susu.
b. Zat Besi
Kebutuhan zat besi selama hamil akan meningkat sebesar 300% (1.040
mg selama hamil) dan peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari
asupan makanan ibu selama hamil melainkan perlu ditunjang dengan
suplemen zat besi. Pemberian suplemen zat besi dapat diberikan sejak
minggu ke-12 kehamilan sebesar 30-60 gram setiap hari selama
kehamilan dan enam minggu setelah kelahiran untuk mencegah anemia
postpartum.
c. Asam Folat
Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya
meningkat dua kali lipat selama hamil. Jika kekurangan asam folat
maka ibu dapat menderita anemia megaloblastik dengan gejala diare,
depresi, lelah berat dan selalu mengantuk. Jika kondisi ini tidak segera
ditangani maka pada ibu hamil akan terjadi BBLR, ablasio plasenta,
dan kelainan bentuk tulang belakang janin (spina bifida). Asam folat
sebaiknya diberikan 28 hari setelah ovulasi atau 28 hari pertama
setelah kehamilan karena sumsum tulang belakang dan otak dibentuk
pada minggu pertama kehamilan. Jenis makanan yang mengandung
asam folat adalah ragi, hati, brokoli, sayuran berdaun hijau, kacang-
kacangan, ikan, daging, buah jeruk dan telur.
d. Kalsium
Kadar kalsium dalam darah ibu hamil turun drastis sebanyak 5%.
Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya, udang, sarang

11
burung, sarden dalam kaleng, dan beberapa sayuran warna hijau tua
dan lain-lain.
3. Lingkungan Yang Bersih
Salah satu pendukung untuk keberlangsungan kehamilan yang sehat dan
aman adalah adanya lingkungan yang bersih, karena kemungkinan
terpapar kuman dan zat toksik yang berbahaya bagi ibu dan janin akan
terminimalisasi.
4. Prenatal Yoga
Kegunanan Prenatal Yoga adalah melancarkan sirkulasi darah, nafsu
makan bertambah, pencernaan menjadi lebih baik, dan tidur menjadi lebih
nyenyak.
5. Pakaian
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pakaian ibu hamil adalah
memenuhi kriteria berikut ini.
a. Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat pada
daerah perut.
b. Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat.
c. Pakailah bra yang menyokong payudara.
d. Memakai sepatu dengan hak yang rendah.
e. Pakaian dalam yang selalu bersih.
6. Istirahat dan Relaksasi
Meskipun dalam keadaan hamil, ibu masih membutuhkan rekreasi untuk
menyegarkan pikiran dan perasaan, misalnya dengan mengunjungi objek
wisata atau pergi keluar kota. Hal-hal yang dianjurkan apabila ibu hamil
bepergian adalah sebagai berikut.
a. Hindari pergi kesuatu tempat yang ramai, sesak dan panas serta berdiri
terlalu lama ditempat itu karena akan dapat menimbulkan sesak napas
sampai akhirnya jatuh pingsan (sinkop).
b. Apabila berpergian selama kehamilan, maka duduk dalam jangka
waktu lama harus dihindari karena dapat menyebabkan peningkatan
resiko bekuan darah vena dalam (deep vein thromboflebitis)dan
tromboflebitis selama kehamilan.

12
c. Wanita hamil dapat mengendarai mobil maksimal 6 jam dalam sehari
dan harus berhenti selama 2 jam lalu berjalan selama 10 menit.
d. Stocking penyangga sebaiknya dipakai apabila harus duduk dalam
jangka waktu lama dimobil atau dipesawat terbang.
e. Sabuk pengaman sebaiknya selalu dipakai, sabuk pengaman tersebut
diletakan dibawah perut ketika kehamilan sudah besar.
7. Kebersihan Tubuh
Kebersihan tubuh ibu hamil perlu diperhatikan karena dengan perubahan
sistem metabolisme mengakibatkan peningkatan pengeluaran
keringat.Keringat yang menempel dikulit meningkatkan kelembapan kulit
dan memungkinkan menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme.
8. Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi
adalah konstipasi dan sering buang air kemih.Konstipasi terjadi karena
adanya pengaruh hormon progesteron yang mempunyai efek rileks
terhadap otot polos, salah satunya otot usus.Sering buang air kecil adalah
keluhan yang umum pada ibu hamil trimester III.
9. Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada
riwayat penyakit seperti berikut ini:
a. Sering abortus dan kelahiran prematur.
b. Perdarahan pervagina
c. Koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu
terakhir kehamilan
d. Bila ketuban sudah pecahh, koitus dilarang karena dapat menyebabkab
infeksi intrauteri.
10. Sikap Tubuh Yang Baik
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, tubuh akan mengadakan
penyesuian fisik dengan pertumbuhan ukuran janin. Perubahan tubuh
yang paling jelas adalah tulang punggung bertambah lordosis karena
tumpuan bergeser lebih ke belakang dibandingkan sikap tubuh ketika
tidak hamil.

13
11. Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakuka untuk mencegah
penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin.Jenis
imunisasi yang diberikan adalah tetanus toxoid (TT) yang dapat
mencegah penyakit tetanus.
Tabel 2.4
Jadwal Imunisasi TT
Lama Persentase
Status Jenis suntikan TT Interval waktu
perlindungan perlindungan
Belum pernah
T0 mendapat suntikan
TT
T1 TT1 80
T2 TT2 4 minggu dari TT1 3 tahun 95
T3 TT3 6 bulan dari TT2 5 tahun 99
Minimal 1 tahun
T4 TT4 10 tahun 99
dari TT3
T5 TT5 3 tahun dari TT4 Seumur hidup

D. Ketidaknyamanan dan Cara Mengatasinya


Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuh ibu yang
semuanya membutuhkan suatu adaptasi, baik fisik maupun psikologis. Dalam
proses adaptasi tersebut tidak jarang ibu akan mengalami ketidaknyamanan
yang meskipun hal itu adalah fisiologis namun tetap perlu diberikan suatu
pencegahan dan perawatan. Beberapa ketidaknyamanan dan cara
mengatasinya adalah sebagai berikut (Prawihardjo, 2018)
Tabel 2.5
Ketidaknyamanan Masa Hamil dan Cara Mengatasinya
No Ketidaknyamanan Cara Mengatasi
1 Sering buang air kecil. a. Penjelasan mengenai sebab terjadinya.
Trimester I dan III b. Kosongkan saat ada dorongan untuk
kencing.
c. Perbanyak minum pada siang hari.
d. Jangan kurangi minum untuk mencegah
nokturia, kecuali jika nokturia sangat
mengganggu tidur di malam hari.
e. Batasi minum kopi, teh, dan soda.
f. Jelaskan tentang bahaya infeksi saluran
kemih dengan menjaga posisi tidur, yaitu
dengan berbaring miring ke kiri dan kaki
ditinggikan untuk mencegah diuresis.

14
2 Striae gravidarum. a. Gunakan emolien topikal atau antipruritik
Tampak jelas pada bulan ke 6-7 jika ada indikasinya.
b. Gunakan baju longgar yang dapat
menopang payudara dan abdomen.
3 Hemoroid a. Hindari konstipasi
Timbul trimester II dan III b. Makan makanan yang berseratdan banyak
minum
c. Gunakan kompres es atau air hangat
d. Dengan perlahan masukan kembali anus
setiap selesai BAB
4 Kelelahan/fatigue a. Yakinkan bahwa ini normal pada awal
Pada trimester I kehamilan.
b. Dorong ibu untuk sering beristirahat.
c. Hindari istirahat yang berlebihan.
5 Keputihan a. Tingkatkan kebersihan dengan mandi tiap
Terjadi di Trimester I, II atau III hari.
b. Memakai pakaian dalam dari bahan katun
dan mudah menyerap.
c. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan
makan buah dan sayur.
6 Keringat bertambah. a. Pakailah pakaian yang tipis dan longgar.
Secara perlahan terus meningkat b. Tingkatkan asupan cairan.
sampai akhir kehamilan. c. Mandi secara teratur.
7 Sembelit a. Tingkatkan diet asupan cairan
Trimester II dan III b. Buah prem dan jus prem
c. Minum cairan dingin atau hangat, terutama
saat perut kosong
d. Istirahat cukup
e. Senam hamil
f. Membiasakan buang air besar secara
teratur
g. Buang air besar segera setelah ada
dorongan
8 Kram pada kaki. a. Kurangi konsumsi susu (kandungan
Setelah usia kehamilan 24 fosfornya tinggi)
minggu b. Latihan dorsofleksi pada kaki dan
meregangkan otot yang terkena
c. Gunakan penghangat untuk otot
9 Mengidam (pica) a. Tidak perlu dikhawatirkan selama diet
Trimester I memenuhi kebutuhannya.
b. Jelaskan tentang bahaya makanan yang
tidak bisa diterima, mecakup gizi yang
diperlukan serta memuaskan rasa
mengidam atau kesukaan menurut kultur.
10 Napas sesak a. Jelaskan penyebab fisiologinya
Trimester II dan III b. Dorong agar secara sengaja mengatur laju
dan dalamnya pernapasan pada kecepatan
normal yang terjadi.
c. Merentangkan tangan diatas kepala seta
menari napas panjang
d. Mendorong postur tubuh yang baik,

15
me;akukan pernapasan interkostal
11 Nyeri ligamentum rotundum a. Berikan penjelasan mengenai penyebab
Trimester II dan III nyeri
b. Tekuk lutut kearah abdomen
c. Mandi air hangat
d. Gunakan bantalan pemanas pada area yang
terasa sakit hanya jika tidak terdapat
kontraindikasi
e. Gunakan sebuah bantal untuk menopang
uterus dan bantal lainnya diletakan di antar
lutut sewaktu dalam posisi berbaring
miring.
12 Berdebar-debar (palpitasi a. Jelaskan bahwa hal ini normal pada
jantung) kehamilan
Mulai akhir trimester I
13 Panas perut (heartburn) a. Makan sedikit-sedikit tetapi sering
Mulai bertambah sejak trimester b. Hindari makan berlemak dan berbumbu
II dan bertambah semakin tajam
lamanya kehamilan. Hilang pada c. Hindari rokok, asap rokok, alkohol dan
waktu persalinan. cokelat
d. Hindari berbaring setelah makan
e. Hindari minum air putih saat makan
f. Kunyah permen karet
g. Tidur dengan kaki ditinggikan
14 Perut kembung. a. Hindari makan yang mengandung gas
Trimester II dan III b. Mengunyah makanan secara sempurna
c. Lakukan senam secara teratur
d. Pertahankan saat buang air besar yang
teratur.
15 Pusing/sinkop a. Bangun secara perlahan dari posisi istirahat
Trimester II dan III b. Hindari berdiri terlalu lama dalam
lingkungan yang hangat dan sesak
c. Hindari berbaring dalam posisi telentang
16 Mual dan muntah a. Hindari bau atau faktor penyebabnya
Trimester I b. Makan biskuit kering atau roti bakar sesaat
sebelum bangun dari tempat tidur dipagi
hari
c. Makan seikit tapi sering
d. Duduk tegak setiap kali selesai makan
e. Hindari makanan yang berminyak dan
berbumbu
f. Makan makanan kering diantara waktu
makan
g. Minum minuman berkarbonat
h. Bangun dan tidur secara perlahan
i. Hindari menggosok gigi setelah makan
j. Minum teh herbal
k. Istirahat sesuai kebutuhan
17 Sakit punggung atas dan bawah a. Gunakan posisi tubuh yang baik
Trimester II dan III b. Gunakan bra yang menopang dengan
ukuran yang tepat
c. Gunakan kasur yang keras

16
d. Gunakan bantal ketika tidur untuk
meluruskan punggung

18 Varices pada kaki a. Tinggikan kak sewaktu berbaring


Trimester II dan III b. Jaga agar kaki tidak bersilangan
c. Hindari berdiri atau duduk terlalu lama
d. Senam untuk melancarkan peredaran darah
e. Hindari pakaian atau korset yang ketat

E. Kebutuhan Fisik ibu Hamil


1. Kebutuhan oksigen
Selama kehamilan kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat sebanyak 20%.
Hal ini disebabkan karena selam kehamilan pembesaran uterus dapat
menekan diafragma sehingga tinggi diafragma bergeser 4cm dan kapassitas
total (paru-paru berkurang 5%).

2. Kebutuhan nutrisi
Pada prinsipnya nutrisi selama kehamilan adalah makanan sehat dan
seimbang yang harus di konsumsi ibu selama masa kehamilannya meliputi
karbohidrat, protein, (60gr/hari), lemak,vitamin, dan mineral.
3. Kebutuhan personal hygiene
Macam-macam personal hygiene ibu hamil meliputi mandi, perwatan gigi
dan mulut ,perawatan kulit, perawatan payudara, dan pakaian.
4. Kebutuhan eliminasi
a. Eliminasi urine dapat meningkat pada kehamilan trimester I dan
trimester III karena adannya penekanan kandung kemih oleh uterus.
b. Eliminasi alvi cendrung tidak teratur karena adannya relaaksasi otot
polos dan kompresi usus bawah oleh uterus yang membesar pada
kehamilan dan serta karena adannya aksihormonal yang dapat
mengurangi gerakan peristaltik usus.
5. Kebutuhan seksual
Biasanya gairah seksual ibu amil akan menurun pada trimester I dan
trimester III sedagkan pada trimester II gairah ibu akan kembali.

17
6. Kebutuhan Mobilitas
Ibu hamil boleh melakukan olahraga asal tidak terlalu capek/ad resiko
cidera bagi ibu/ janin. Ibu hamil dapat melakukan mobilitas misalnya
dengan berjalan-berjalan. Hindari gerakan melonjak,meloncat/mencapai
benda yang lebih tinggi.
7. Istirahat dan tidur
Anjurkan ibu untuk istirahat cukup ,setidaknya 1,5 jam pada siang hari dan
8-11 jan pada malam hari.
8. Imunisasi
Imunisasi TT perlu diberikan pada ibu hamil untuk mencegah terjadinya
penyakit tertentu, misalnya tetanus neonatorum.

9. Persiapan persalinan dan kelahiran bayi


Diberikan pada trimester I sampai trimester III meliputi persiapan fisik /
fisiologis, persiapan psikologis, persiapan keuangan, persiapan tempat
melahirkan, persiapan transportasi dan persiapan barang-barang kebutuhan
ibu dan bayi.

F. Perubahan psikologis ibu hamil TM III


Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu dan waspada
sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Rasa
tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan
banyak ibu yang merasa dirinya jelek. Disamping itu, ibu mulai merasa sedih
karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang
diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan
dukungan dari suami, keluarga dan bidan (Dartiwen, 2019).

18
G. Nyeri Pinggang atau Punggung
Pada kunjungan kehamilan di lakukan asuhan sesuai masalah yang
muncul pada ibu hamil seperti keluhan nyeri pinggang pada kehamilan TM
III. Rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh ibu hamil biasanya berbeda-beda
pada setiap trimester kehamilan. Perubahan yang terjadi selama kehamilan
sering kali menjadi keluhan bagi ibu hamil diantaranya adalah mual muntah
pada awal kehamilan, konstipasi, varises vena (pembuluh balik), gangguan
berkemih, hemoroid, dan pembengkakan pada tungkai dan kaki serta nyeri
punggung. Nyeri punggung merupakan nyeri yang terjadi pada area
lumbosakral. Nyeri punggung biasanya akan meningkat intensitasnya seiring
dengan pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat
pergeseran pusat gravitasi dan perubahan postur tubuhnya (Sukeksi, 2017).
Sakit punggung merupakan nyeri yang terjadi pada daerah
lumbosakral. Intensitasnya meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan
akibat pergeseran pusat gravitasi dan perubahan postur tubuh akibat
bertambahnya berat rahim. Sakit punggung saat hamil terjadi karena adanya
perubahan struktur anatomi dan hormonal. Perubahan anatomi terjadi karena
peran tulang belakang yang semakin berat untuk menyeimbangkan tubuh
akibat membesarnya rahim dan janin. Penyebab lainnya adalah peningkatan
hormon relaksasi yang menyebabkan ligamen tulang belakang menjadi tidak
stabil sehingga mudah menjepit pembuluh darah dan serabut saraf (American
Kehamilan Organization, 2014). Angka kejadian nyeri punggung saat hamil
adalah 48-90%. Sebanyak 50% dan 70% wanita hamil yang disurvei di
Inggris, Skandinavia, dan Australia masing-masing melaporkan nyeri
punggung (WHO, 2019).
Nyeri pinggang bisa di sebabkan oleh bodi mekanik, uisa kehamilan
paritas, Perubahan pada sistem muskuloskeletal pengaruh hormon relaxin
terhadap ligamnet dan berat bedan (Brayshaw, 2020).

19
H. Prenatal Yoga
Yoga merupakan salah satu terapi non farmakologi yang dapat berfungsi
untuk mengurangi nyeri pinggang pada kehamilan trimester III (Dewi,
Suharyo, dan R Runjati 2017). Yoga juga dapat dilakukan sebagai upaya
praktis dalam menyelaraskan tubuh, pikiran, dan jiwa. Yoga bertujuan untuk
membentuk postur tubuh yang kokoh, serta membentuk otot yang lentur dan
kuat, serta memurnikan saraf pusat yang terdapat pada tulang belakang.
Yoga pada kehamilan trimester III dapat mengurangi keluhan dan
ketidaknyamanan yang sering dialami ibu hamil pada kehamilan trimester III,
salah satunya adalah nyeri punggung (Inding dan Ilmiati, 2016).
Yoga Lembut Prenatal merupakan bagian dari salah satu latihan efektif
yang dapat mengurangi nyeri punggung saat hamil. Lebih lanjut, Yoga juga
mengajarkan teknik relaksasi, pernapasan, dan posisi tubuh untuk
meningkatkan keseimbangan, kekuatan, dan mengurangi rasa sakit. Gerakan
yoga lebih ditekankan pada teknik pernafasan yang bertujuan untuk membuat
tubuh rileks sehingga meningkatkan asupan oksigen ke otak dan ke sistem
tubuh (Aprilia dan Richmond, 2019).
Yoga Lembut Prenatal akan menghambat peningkatan saraf simpatis,
sehingga hormon penyebab deregulasi tubuh dapat diturunkan kadarnya.
Sistem saraf parasimpatis yang mempunyai fungsi kerja berlawanan dengan
saraf simpatis akan memperlambat atau melemahkan kerja alat internal tubuh.
Akibatnya terjadi penurunan detak jantung, ritme napas, tekanan darah,
ketegangan otot, laju metabolisme, dan produksi hormon penyebab stres.
Ketika kadar hormon penyebab stres menurun, seluruh tubuh mulai berfungsi
pada tingkat yang lebih sehat dengan lebih banyak energi untuk penyembuhan,
pemulihan, dan peremajaan..Dengan demikian ibu hamil akan merasa rileks
seiring dengan menurunnya gejala kecemasan (Amalia, 2014)
Berdasarkan teori yang dikemukakan (Firdayani, 2018), mengikuti senam
yoga pada kehamilan secara rutin dapat menjaga kesehatan tubuh dan dapat
meredakan nyeri pinggang yang dirasakan ibu hamil karena dalam senam ini
terdapat gerakan-gerakan yang berpusat pada otot untuk kebugaran dan fungsi
dalam tubuh. proses pengiriman. Latihan yoga dapat mengurangi nyeri

20
pinggang pada ibu hamil trimester kedua dan ketiga. Dengan melakukan
senam yoga minimal 3 kali dalam seminggu sesuai SOP senam yoga, maka
ibu hamil dapat merasakan manfaatnya secara maksimal dan ibu merasa
nyaman selama hamil.
Penelitian yang dilakukan oleh Fitriani (2018) tentang Efektivitas Senam
Kehamilan dan Yoga Kehamilan dalam Mengurangi Nyeri Punggung pada Ibu
Hamil Trimester Ketiga menemukan bahwa senam yoga sangat efektif dalam
mengurangi nyeri pinggang pada ibu hamil trimester III.

I. Skala Pengukuran Nyeri


Skala nyeri ini tergolong mudah untuk dilakukan karena hanya dengan
melihat ekspresi wajah pasien pada saat bertatap muka tanpa kita
menanyakan keluhannya. Skala Nyeri ini adalah skala kesakitan yang
dikembangkan oleh Donna Wong dan Connie Baker. Skala ini menunjukkan
serangkaian wajah mulai dari wajah gembira pada 0, “Tidak ada sakit hati”
sampai wajah menangis di skala 10 yang menggambarkan “Sakit terburuk”.
Pasien harus memilih wajah yang paling menggambarkan bagaimana
perasaan mereka. Penilaian skala nyeri ini dianjurkan untuk usia 3 tahun ke
atas. Tidak semua klien dapat memahami atau menghubungkan skala
intensitas nyeri dalam bentuk angka. Klien ini mencakup anak-anak yang
tidak mampu mengkomunikasikan ketidaknyamanan secara verbal, klien
lansia dengan gangguan kognisi atau komunikasi, dan orang yang tidak bisa
berbahasa inggris, sehingga untuk klien jenis ini menggunakan skala
peringkat Wong Baker FACES Pain Rating Scale. Skala wajah
mencantumkan skala angka dalam setiap ekspresi nyeri sehingga intensitas
nyeri dapat di dokumentasikan oleh tenaga kesehatan. (Pamungkas, 2019).

21
Gambar 2.1 skala nyeri
Pengukuran Wong Baker Faces Pain Rating Scale (Potter & Perry, 2005)
 Ekspresi wajah 0: tidak nyeri
 Ekspresi wajah 1-3: nyeri ringan
 Ekspresi wajah 4-6: moderat-nyeri parah
 Ekspresi wajah 7-9: nyeri sangat parah
 ekspresi wajah 10: rasa sakit (nyeri) terburuk
Keterangan skala nyeri terdapat 5 kelompok yaitu:
1) Skala nyeri 0 = tidak nyeri
2) Skala nyeri 1-3= nyeri ringan
3) Skala nyeri 4-6= nyeri sedang
4) Skala nyeri 7-9 = nyeri berat terkontrol (pasien terkadang
tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap
tindakan, dapat menunjukan lokasi nyeri, tidak dapat
mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan teknik
relaksasi dan distraksi)

22
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS


TERHADAP NY. Y G2P1A0 ,KEHAMILAN 36 MINGGU
DI BPM NURHAMIDAAH,S.ST

Tanggal Pengkajian : 15-10-2023 Jam : 14.00 WIB

A. SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama Istri : Ny. Y Nama Suami : Tn. P
Umur : 27 th : 30 th
Pendidikan : SMA : SMA
Pekerjaan : IRT :Wiraswasta
Suku Bangsa : Jawa : Jawa
Agama : Islam : Islam
Alamat :Bandar lampung :Bandar lampung

2. Alasan datang ke ( )RS, ( ) BPM, ( ) Puskesmas


Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya ingin mengetahui
keadaan ibu dan janinnya
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan sering nyeri di bagian pinggang

4. Riwayat Menstruasi
Menarche umur : 12Tahun
Menstruasi : Teratur : ( ) Ya , ( ) Tidak
Siklus : 28Hari
Lama : 7 Hari
Jumlah : 3-4 kali ganti pembalut.

23
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu

Hamil Tgl Tempat Usia Jenis Peno Penyulit Kond Jenis BB PB Keadaan
Ke Lahir Persalin Kehami Persali long Kehamilan isi Kela (gr) (cm) Anak
an lan nan dan bayi min Sekarang
Persalinan saat
dan nifas lahir
PMB 39 Mg
1 06- sponta bida Tidak ada sehat lk 330 49 baik
05- n n 0
2020

Hami
2 l saat
ini

6. Riwayat kesehatan ibu


Riwayat penyakit yang pernah diderita :Tidak ada
7. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keturunan Kembar : ( ) Ada, ( ) Tidak ada
Penyakit Menular/keturunan : ( ) Diabetes Militus, ( ) Hepatitis,
( ) Penyakit jantung coroner
( ) Tifoid, ( ) Hipertensi, ( ) TB
( ) Lain – lain, jelaskan
( ) Tidak ada :
8. Riwayat kehamilan saat ini
a. HPHT : 04-02-2023 TP : 11-11-2023
b. Ibu ANC
- Trimester I : 1kali, di , keluhan mual, pusing
- Trimester II : 2 kali, di , keluhan tidak ada
- Trimester II : 2 kali, di , keluhan tidak ada
c. PP test tanggal 23 maret 2023., Hasil : ( ) Positif , ( ) Negatif

24
9. Pola Kebutuhan Sehari-hari

Kebutuhan Selama hamil Keluhan

Nutrisi : Makan Ibu mengatakan makan 3 kali setiap Tidak ada keluhan
hari, jenis makanan yang di
kosumsinasi, sayur, lauk pauk dan
buah.
Minum Tidak ada keluhan
Ibu mengatakan minum10 -15 gelas per
hari
Eliminasi : BAK Ibu mengatakan BAB 1 kali/hari, Tidak ada
BAB konsistensi lembek, berwarna kuning
kecoklatan
Ibu mengatakan sering BAK 10-12
kali/hari, warna kuning jernih, bau
khas.
Istirahat dan tidur Ibu mengatakan tidur 6-8 jam perhari, Tidak ada
7 jam pada malam hari dan 1 jam pada
siang hari
Personal hygiene Ibu mengatakan mandi 2 kali/hari, Tidak ada
mengganti pakaian 2 kali/hari, dan
mengganti celana dalam sesering
mungkin jika lembab/basah.
Pola seksual Ibu mengatakan tidak ada keluhan Tidak ada
melakukan hubungan seksual.
frekuensi 1 kali/minggu atau sesuai
dengan kebutuhan
Beban kerja sehari Ibu mengatakan mengerjakan Tidakada
pekerjaan rumah pada kegiatan sehari-
hari

10. Screening TT : Lengkap ( TT 5 : saat hamil anak pertama)

11. Gerakan janin pertama kali dirasakan : saat usia 20 minggu


Pergerakan janin sekarang : 3x/3 jam, Kuat/lemah : kuat

12. Perilaku Kesehatan


Penggunaan alkohol/obat – obatan sejenisnya :tidak pernah
Merokok, makan sirih :tidak pernah.

25
13. Riwayat kontrasepsi yang digunakan
No Jenis Alat Lama Keluhan Tahun Alasan
kontrasepsi Pakai Lepas

1 Kb suntik 3 4 tahun Tidak ada 2013 Program


bulan hamil

2 Kb suntuk 3 5 tahun flek 2019 Progrm


bulan hamil

13. Riwayat psikososial ekonomi


a. Riwayat Perkawinan
Menikah : ( 1 ) kali
Umur : 18 tahun
Lama Menikah:16 tahun
b. Apakah kehamilan ini direncanakan/di inginkan : sudah direncanakan.
c. Kekhawatiran khusus: tidak ada
d. Respon Keluarga terhadap kehamilannya: sangat mendukung kehamilan
ini
e. Dukungan keluarga: baik
f. Ketaatan beribadah: baik
g. Lingkungan yang berpengaruh
Tinggal dengan siapa :tinggal bersama suami
Hewan peliharaan : tidak ada
Penghasilan keluarga :900.000,00/bulan
Pengambil keputusan dalam keluarga: suami

B. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a.Keadaan umum : ( ) Baik, ( ) Cukup, ( ) Lemah
b. Kesadaran : ( ) Compos mentis, ( ) Apatis, ( ) Samnolen
( ) Sopor, ( ) Koma
c. Keadaan emosional
d. LILA : 32 cm
e. TB : 152cm
f. BB
Sebelum hamil : 55 kg
BB sekarang : 63 kg
g. TTV
TD : 120/80mmHg
Respirasi : 20x/menit
Nadi : 80x/menit
Suhu : 37,5.C
1. Pemeriksaan Fisik
a. Mata

26
Konjungtiva : ( ) Merah muda, ( ) Pucat, ( ) Hiperemi
Sklera : ( ) Putih, ( ) Kuning, ( ) Perdarahan
b. Gigi dan mulut
Mukosa bibir : berwarna merah muda
Mulut dan gigi : ( ) Karies, ( ) Stomatitis, ( ) Trismus
( ) Perdarahan Gusi, ( ) Bersih
c. Leher : ( ) Pembesaran kelenjar tyroid,
( ) Pembesaran kelenjar limfe
( ) Pembesaran vena jugularis, ( ) Lain-lain,
jelaskan
() Normal
d. Dada
Auskultasi Jantung : LupDup : ( ) Teratur, ( ) Tidak teratur
Auskultasi paru-paru : Vasikuler : ( ) Whezing, ( ) Ronchi
e. Payudara
Pembesaran : ( ) Simetris, ( ) Asimetris
Putting susu : ( ) Menonjol, ( ) Datar, ( ) Tenggelam
( ) Bersih, ( ) Kotor, ( ) Hiperpimentasi
areola/papilla
Pengeluaran :
f. Abdomen
Pembesaran : ( ) Memanjang, ( ) Melintang
Bekas luka operasi : ( ) Ada, ( ) Tidak ada
Tumor/benjolan : ( ) Ada, ( ) Tidak ada
Nyeri episgatrium : ( ) Ada, ( ) Tidak ada
g. Ekstremitas atas dan bawah
Odema : ( - ) Kanan (+/-), ( - ) Kiri (+/-)
Varises : ( - ) Kanan (+/-), (- ) Kiri (+/-)
Reflek patella : ( + ) Kanan (+/-), ( + ) Kiri (+/-)
h. Anogenetal
Perineum : ( ) Luka parut, ( ) Radang,
( ) Pembengkakan, ( ) Varises
Vulva dan vagina : ()Bersih, ( )Kotor,( ) Varises, ( )
Hematoma
( ) Flour albus, ( ) Bau, ( ) Fluxus, ( )
Luka
Anus : Hemoroid : ( ) Ada, ( ) Tidak ada
2. Pemeriksaan Kebidanan
a. TFU Mc.donal : 32 Cm
TBJ (J. Thausack) : (TFU-12) x 155
: (32-12)x155= 3.100 gram
b. Leopold
Leopold :Tfu setinggi 2 jari dibawah px, teraba bulat empuk tidak
melenting yaitu bokong
Leopold 2: Pada sisi kiri perut ibu teraba satu bagian datar
memanjang seperti papan dan terasa ada
tahanan (punggung), sedangkan pada kanan

27
perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin
(Extremitas Janin)
Leopold 3 :teraba bulat dan keras serta melenting yaitu
kepala. Bagian terbawah sudah bisa
digoyangkan berarti belum masuk panggul
Leopold 4 :(Konvergen)

c. DJJ : ( ) Positif, ( ) Negatif


Frekuensi 137 x/menit,
( ) Teratur, ( ) Tidakteratur

3. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 10-07-2023
a. HB : 11,2 gr%
b. Protein Urine : negatif
c. Glukosa : negative
d. HIV : negative
e. sifilis : negative
f. HbsAg : negative

C. ASSESMENT
Diagnosa Ibu : Ny.Y usia 27 tahun G2P1A0 hamil 36 minggu

D. PLANNING OF ACTION
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada suami dan ibu bahwa Kondisi
Kehamilan Ibu dalam batas normal, ibu dan janin dan kondisi baik.
TD : 120/80mmHg Respirasi : 20 x/menit
Nadi : 80 x/menit Suhu : 37,5oC
BB : 63 kg TB : 152 cm
Evaluasi: ibu dan keluarga mengerti hasil pemeriksaan
2. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa keluhan yang dialami yaitu nyeri
punggung bawah adalah suatu ketidak nyamanan pada trimester 3 yang
terjadi akibat perubahan hormon, body mekanik dan nyeri akan
meningkat seiring bertambah nya usia kehamila.
Evaluasi : ibu mengerti mengenai keluhan nya
3. Memberitahukan pada ibu cara dalam mengurangi keluhan pada ibu yaitu
dengan prenatal Yoga.
Evaluasi: ibu bersedia melakukan senam hamil

28
4. Memberitahukan pada ibu teknik Prenatal Yoga sesuai dengan SOP yoga
yaitu:
a. Awali dengan latihan nafas, supaya badan dan fikiran menjadi rileks
b. Melakukan peregangan 4-5 gerakan peregangan, dengan hitungan 3
kali siklus nafas pada setiap gerakan
c. Melakukan gerakan yoga inti yang memiliki manfaat sesuai dengan
keluhan yang ibu rasakan yaitu sakit pinggang atau punggung bagian
bawah
d. Delapan gerakan yoga yang dapat dilakukan
1) Balasana (Child Pose)
Diawali dengan posisi table pose selanjutnya buka kaki selebar
perut, satukan kedua ibu jari kaki, bokong duduk di atas tumit,
dada dan dahi menempel di matras daan tangan lurus kedepan,
tahan gerakan selama 5 siklus nafas
2) Cat Cow pose
Diawali dengan posisi table pose, inhel tarik nafas pandangan
keperut, exhel buang nafas pandangan ketas lakukan selama 5
siklus nafas
3) Vasisthasana (side Plank)
Diawali dengan posisi table pose, kaki kanan kebelakang
serongkan kea rah kiri, jari jari kaki menekan matras, inhel tangan
ke atas pandangan keatas.
4) Adha Mukha Svanasana (Dwonward facing dog)
Dimulai dengan posisi table pose , inhel bokong angkat
pandangan kebelakang.
5) Ardha Uttanasana
Dimulai dengan posisi uttanasana, inhel jari jari menekan matras,
punggung llurus pandangan kedepan
6) Virabhadrasana II (Warior II)
Berdiri di panjang matras, rentangankan kedua kaki selebar
rentangan tangan, jari jari kaki kanan menghadaap ke kanan, lutut
di tekuk 90 drajat, pandangan ke kanan

29
7) Parsvakonasana (side angel pose)
Lebarkan kaki selebar rentangan tangan, geser tubuh kea rah
kanan, lengan kanan di paha kanan, buka bahu kiri, tangan kiri di
angkat, pandangan ke atas
8) Uttkatasana (Chair pose)
Berdiri dalam posisi taddasana, inhel tangan di angkat, bokong
kebelakang, lutut di tekuk, pandangan ke atas.
5. Memberitahukan pada ibu untuk melakukan yoga 3 kali dalam seminggu
Evaluasi: ibu mengerti
6. Memberikan terapi tablet tambah darah dan kalsium 1x1/hari
Evaluasi: Ibu menerima dan berjanji akan minum sesuai anjuran
7. Memberikan Konseling KIE pada ibu untuk konsumsi Makanan Gizi
seimbang.
Evaluasi : Ibu mengatakan mengerti tentang KIE yang diberikan.
8. Menjelaskan Kepada Ibu Tanda-tanda Bahaya Kehamilan yaitu
Perdarahan pervaginam, sakit kepala, demam, sakit kepala hebat,
penglihatan kabur dan bengkak seluruh tubuh, segera mengubungi tenaga
kesehatan (Bidan) bila mengalami salah satu gejala tersebut.
Evaluasi: Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
9. Menjelaskan kepada ibu tanda – tanda persalinan seperti mulas di perut
yang terus bertambah sering, ada lendir bercampur darah, segera ketempat
bersalin.
Evaluasi: Ibu mengerti tentang tanda – tanda persalinan
10. Menyepakati kunjungan ulang 4 hari lagi atau sewaktu-waktu bila ada
keluhan.
Evaluasi: Ibu dan suami mengerti dan menyetujui untuk datang 4 hari

30
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama pasien : No. RM Ruang


Ny. Y KIA
Umur : 27 tahun Tanggal : 22 -10-2023
SOAP Nama dan Paraf
S : - ibu mengatakan masih nyeri
pinggang
O:KeadaanUmum : baik
Kesadaran Composmentis
- Pemeriksaan Tanda-tanda vital
- Tekanan darah: 110/70 mmHg
- Nadi : 84 x/menit
- Respirasi : 22x/menit
- Suhu : 36,5 c
- Pemeriksaan FisikAbdomen
Leopold I: TFU setinggi 2jari
dibawah prosesus xipoideus,
bagian fundus ibu teraba bulat,
lunak dan tidak melenting yang
berarti bokong janin
Leopold II : bagian perut kanan ibu
teraba bagian kecil yang berarti
ekstremitas janin, bagian kiri perut
ibu teraba keras, datar seperti
papan yang berarti punggung janin
LeopoldIII: pada bagian perut
bawah ibu teraba bulat, keras dan
melenting yaitu kepala, bagian
terbawah janin sudah bisa
digoyangkan, berarti belum masuk
PAP.
Leopold IV :konvergen

31
Palpasi Umum : tidak teraba
massa abdomen dan lien hepar
tidak
teraba.
TBJ : (32-12)X 155 = 3100 gram
Auskultasi kebidanan :
DJJ : 135 x/menit
A:Ny.Y usia 27 Tahun G2P1A0 Hamil
37 Minggu persentasi kepala
P:
1.Menjelaskan kepada ibu dan
keluarga bahwa berdasarkan hasil
pemeriksaan, secara umum keadaan
ibu dan janin baik, saat ini usia
kehamilan ibu sudah memasuki 34
minggu.
Evaluasi: ibu dan keluarga mengetahui
usia kondisi kehamilannya saat ini.
2. Memberitahu kepada ibu untuk
melakukan kembali senam hamil
.

32
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis sebagai praktikan akan mencoba membandingkan


antara teori yang diperoleh dengan pelaksanaan asuhan kebidanan di lapangan
mulai dari pengkajian sampai dengan pelaksanaan asuhan kebidanan yaitu
asuhan kebidanan kehamilan fisisologis dengan nyeri pinggang atau punggung
bawah menggunakan terapi prenatal yoga.
Pada kunjungan kehamilan di lakukan asuhan sesuai masalah yang
muncul pada ibu hamil seperti keluhan nyeri pinggang pada kehamilan TM
III. Rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh ibu hamil biasanya berbeda-beda
pada setiap trimester kehamilan. Perubahan yang terjadi selama kehamilan
sering kali menjadi keluhan bagi ibu hamil diantaranya adalah mual muntah
pada awal kehamilan, konstipasi, varises vena (pembuluh balik), gangguan
berkemih, hemoroid, dan pembengkakan pada tungkai dan kaki serta nyeri
punggung. Nyeri punggung merupakan nyeri yang terjadi pada area
lumbosakral. Nyeri punggung biasanya akan meningkat intensitasnya seiring
dengan pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat
pergeseran pusat gravitasi dan perubahan postur tubuhnya (Sukeksi, 2017).
Sakit punggung merupakan nyeri yang terjadi pada daerah lumbosakral.
Intensitasnya meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan akibat
pergeseran pusat gravitasi dan perubahan postur tubuh akibat bertambahnya
berat rahim. Sakit punggung saat hamil terjadi karena adanya perubahan
struktur anatomi dan hormonal. Perubahan anatomi terjadi karena peran tulang
belakang yang semakin berat untuk menyeimbangkan tubuh akibat
membesarnya rahim dan janin. Penyebab lainnya adalah peningkatan hormon
relaksasi yang menyebabkan ligamen tulang belakang menjadi tidak stabil
sehingga mudah menjepit pembuluh darah dan serabut saraf (American
Kehamilan Organization, 2014). Angka kejadian nyeri punggung saat hamil
adalah 48-90%. Sebanyak 50% dan 70% wanita hamil yang disurvei di
Inggris, Skandinavia, dan Australia masing-masing melaporkan nyeri
punggung (WHO, 2019).

33
Nyeri pinggang bisa di sebabkan oleh bodi mekanik, uisa kehamilan
paritas, Perubahan pada sistem muskuloskeletal pengaruh hormon relaxin
terhadap ligamnet dan berat bedan (Brayshaw, 2020).
Dalam penatalaksanan bidan menyarakan ibu untuk melakukan
Prenatal yoga, Yoga merupakan salah satu terapi non farmakologi yang dapat
berfungsi untuk mengurangi nyeri pinggang pada kehamilan trimester III
(Dewi, Suharyo, dan R Runjati 2017). Yoga juga dapat dilakukan sebagai
upaya praktis dalam menyelaraskan tubuh, pikiran, dan jiwa. Yoga bertujuan
untuk membentuk postur tubuh yang kokoh, serta membentuk otot yang lentur
dan kuat, serta memurnikan saraf pusat yang terdapat pada tulang belakang.
Penatalaksaan senam yoga dilakukan minimal 3 kali dalam seminggu
sesuai SOP senam yoga, maka ibu hamil dapat merasakan manfaatnya secara
maksimal dan ibu merasa nyaman selama hamil. Pada hari ke 7 dilakuka
evaluasi dan ibu menunjukan perubahan dari nyeri sedang menjadi nyeri
ringan. Mengikuti senam yoga pada kehamilan secara rutin dapat menjaga
kesehatan tubuh dan dapat meredakan nyeri pinggang yang dirasakan ibu
hamil karena dalam senam ini terdapat gerakan-gerakan yang berpusat pada
otot untuk kebugaran dan fungsi dalam tubuh. proses pengiriman. Latihan
yoga dapat mengurangi nyeri pinggang pada ibu hamil trimester kedua dan
ketiga. (Firdayani, 2018),

Manfaat senamm yoga yaitu mengurangi nyeri punggung saat hamil.


Lebih lanjut, Yoga juga mengajarkan teknik relaksasi, pernapasan, dan posisi
tubuh untuk meningkatkan keseimbangan, kekuatan, dan mengurangi rasa
sakit. Gerakan yoga lebih ditekankan pada teknik pernafasan yang bertujuan
untuk membuat tubuh rileks sehingga meningkatkan asupan oksigen ke otak
dan ke sistem tubuh (Aprilia dan Richmond, 2019).

Diberikannya intervensi senam yoga pada Ny. Y dengan memebrikan


konseling edukasi mengenai ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu hamil
trimester III. Berdasarkan kasus yang dialami oleh Ny. Y telah dilakukan
tinjauan intervensi dengan jurnal “Pengaruh Latihan Yoga terhadap Sakit
Punggung pada Ibu Hamil Trimester Ketiga” dan berdasarkan pada teori Bab

34
2 salah satu cara mengatasi nyeri punggung yaitu dengan prenatal yoga.
Dalam pemberian intervensi yang telah dilakukan pada Ny. Y yaitu dengan
Prenatal yoga sudah sesuai degan teori pada bab 2 dan pada jurnal yang
menjadi acuan dalam memberikan intervensi tersebut. Tidak ada kesenjangan
antara teori dan pelaksanaan intervensi telah diberikan pada Ny.Y. Sehingga
teori dan jurnal valid utuk dijadikann acuan dan literatur dalam mengatasi
nyeri punggung pada trimester III.

35
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemeriksaan yang telah di lakukan pada Ny Y menunjukan adanya perubahan
dari sebelum dan sesudah di lakukan Prenatal Yoga, dimana hasil observasi
dari nyeri sedang menjadi nyeri ringan. ibu juga mengatakan menjadi lebih
rileks dalam menghadapi persalinan.
Pentingnya latihan fisik relaksasi senam hamil dapat bermanfaat untuk
mengendurkan setiap sendi-sendi yang kaku dan sakit akibat bertambahnya
beban pada ibu hamil, mengurangi keluhan yang timbul akibat perubahan
bentuk tubuh, memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding
perut, sehingga dapat mencegah atau mengatasi keluhan nyeri di punggung
bawah.

B. Saran
1. Lahan Praktek
Diharapkan bagi lahan praktek untuk terus meningkatkan mutu pelayanan
pada masyarakat/pasiensekitar guna meningkatkan kesejahteraan
kesehatan pasien.
2. Mahasiswa
Diharapkan bagi mahasiswa lebih meningkatkan ilmu pengetahuan, lebih
banyak membaca buku tentang kesehatan, serta dapat memahami dan
menerapkan tindakan sesuai dengan teori.
3. Institusi
Institusi pendidikan sebagai tempat untuk mencari ilmu, diharapkan dapat
menjadi tempat pengembangan ilmu khususnya tentaang penatalaksann
nyeri punggung dengan senam hamil yang sering dijumpai dalam lahan
praktik.

36
DAFTAR PUSTAKA

Brayshaw, E. (2020). Senam hamil dan nifas pedoman praktis bidan. Jakarta:
EGCHermawati,. (2018), Mengurangi Rasa Sakit Dengan Shiatsu LPPM
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Ika Nur Safitri. (2021). Pengaruh Latihan Yoga Terhadap Sakit Punggung Ibu
Hamil Trimester ke III. Jurnal Ilmu Kesehatan. Volume 5, Edisi 1.

Indriani, dkk. (2022). Implikasi Yoga Lembut Prenatal terhadap Nyeri Punggung
Bawah pada Wanita Kehamilan Trimester Kedua dan Ketiga. Jurnal
Kebidanan. Volume 14, Number 2

Kementrian Kesehatan. (2016). Buku Kesehatan Ibu Dan Anak. Kementrian


Kesehatan Republik Indonesia.
http://202.70.136.161:8107/100/2/02Buku-KIA-06-10-2015-small.pdf
unduh pada 20 april 2023

Sari (2022) Asuhan Kebidanan Komplementer .Pt Global Teknologi eksekutif :


Sumatra Barat https://books.google.co.id/books?
id=wbOYEAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_su
mmary_r&cad=0#v=onepage&q&f=fals unduh pada 28 april 2023e

Mandriwati, G. .2008. Panduan Belajar Asuhan Kebidanan Ibu hamil. Jakarta:


ECG
.
Manuaba, Ida Bagus Gde.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Manuaba, Ida Bagus Gde.1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan


Keluarga untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Marjati,dkk.2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta:


Salemba Medika

Potter, Patricia A, Anne Griffin Perry.2005.Buku Ajar Fundamental


Keperawatan:Konsep, Proses, dan Praktik.Jakarta:EGC

Prawirohardjo,Sarwono.2007.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka

37
LAMPIRAN

38
39
40
41

Anda mungkin juga menyukai