Anda di halaman 1dari 9

PERAN KELUARGA DALAM MEMBANGUN

DEMOKRASI YANG BERADAB

Disusun oleh:
ILMA FINDIYANI
NIM: 859906505

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Demokrasi merupakan salah satu bentuk pemerintahan yang paling
ideal untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat.
Demokrasi yang beradab adalah demokrasi yang menjunjung tinggi nilai-
nilai kemanusiaan, keadilan, dan kesetaraan.
Keluarga memiliki peran penting dalam membangun demokrasi yang
beradab. Keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi anak untuk
belajar tentang nilai-nilai demokrasi. Melalui keluarga, anak akan belajar
tentang pentingnya menghormati perbedaan pendapat, menghargai hak asasi
manusia, dan menyelesaikan konflik secara damai.
Demokrasi yang beradab bukan hanya tentang sistem pemerintahan,
tetapi juga tentang bagaimana individu terlibat dalam proses politik secara
sadar dan bertanggung jawab. Dalam upaya membangun demokrasi yang
berakar kuat, peran keluarga menjadi landasan yang tak tergantikan dalam
membentuk sikap, nilai, dan pemahaman anggota keluarga terhadap
demokrasi. keluarga menjadi tempat di mana individu memahami arti
toleransi, partisipasi, dan penghargaan terhadap perbedaan. Melalui
pendidikan informal, keluarga membentuk karakter warganegara yang
bertanggung jawab dan kritis. Kesadaran akan hak dan kewajiban mulai
tumbuh di lingkungan keluarga, menciptakan fondasi untuk partisipasi aktif
dalam proses demokratis. Oleh karena itu, keluarga bukan hanya unit
terkecil masyarakat, tetapi juga katalisator utama bagi masyarakat yang
demokratis dan beradab.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran keluarga dalam membangun demokrasi yang beradab?

2. Bagaimana peran kelurga dalam menanamkan nilai nilai demokrasi?

3. Bagaimana cara keluarga dalam menanamkan nilai nilai demokrasi?

C. Tujuan

1. Mengetahui peran keluarga dalam membangun demokrasi yang beradab


2. Mengetahui peran kelurga dalam menanamkan nilai nilai demokrasi
3. Mengetahui cara keluarga dalam menanamkan nilai nilai demokrasi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pentingnya Peran Keluarga


Keluarga, sebagai unit terkecil dalam masyarakat, memegang peranan krusial
dalam membentuk karakter dan pandangan anggotanya terhadap demokrasi.
Melalui berbagai interaksi sehari-hari, keluarga memainkan peran penting
dalam membentuk landasan moral dan sikap individu terhadap proses
demokrasi.
 Dialog dan Menghargai Perbedaan: Suasana keluarga yang memfasilitasi
dialog dan menghargai perbedaan pendapat menjadi panggung awal bagi
anggota keluarga untuk belajar berkomunikasi dengan baik. Hal ini secara
tak langsung mengajarkan arti dari kebebasan berpendapat, suatu nilai
yang penting dalam demokrasi yang beradab.
 Transmisi Nilai-nilai Demokrasi oleh Orang Tua: Orang tua memiliki
peran sentral dalam mentransmisikan nilai-nilai demokrasi kepada
generasi muda. Sikap, tindakan, dan cara berkomunikasi orang tua
menjadi cermin bagi bagaimana anak-anak memahami dan merespons
proses demokrasi.
 Partisipasi Anak dalam Diskusi: Keterlibatan anak-anak dalam diskusi
keluarga membuka ruang untuk mereka memahami pentingnya partisipasi
dan pengambilan keputusan. Inilah fondasi dasar yang akan membentuk
penghargaan dan partisipasi mereka dalam proses demokratis yang lebih
luas di masyarakat.

B. Fungsi keluarga dalam membangun demokrasi


Keluarga memiliki fungsi penting dalam membangun demokrasi. Keluarga
merupakan tempat pertama dan utama bagi anak untuk belajar tentang nilai-
nilai demokrasi. Melalui keluarga, anak akan belajar tentang pentingnya
menghormati perbedaan pendapat, menghargai hak asasi manusia, dan
menyelesaikan konflik secara damai.
Berikut adalah beberapa fungsi keluarga dalam membangun demokrasi:
1. Mengembangkan nilai-nilai demokrasi
Keluarga merupakan tempat yang tepat untuk mengembangkan nilai-nilai
demokrasi. Orang tua dapat menanamkan nilai-nilai demokrasi kepada
anak sejak dini. Nilai-nilai demokrasi yang dapat ditanamkan dalam
keluarga antara lain:
 Menghargai perbedaan pendapat
 Menghormati hak asasi manusia
 Menjaga persatuan dan kesatuan
 Menyelesaikan konflik secara damai

2. Mengembangkan keterampilan demokrasi


Selain mengembangkan nilai-nilai demokrasi, keluarga juga dapat
mengembangkan keterampilan demokrasi. Keterampilan demokrasi yang
dapat dikembangkan dalam keluarga antara lain:
 Berpartisipasi dalam kegiatan politik
 Mengawasi kinerja pemerintah
 Mengkritik kebijakan pemerintah secara konstruktif

C. Nilai-nilai demokrasi yang dapat ditanamkan dalam keluarga


Nilai-nilai demokrasi yang dapat ditanamkan dalam keluarga antara lai:
1. Menghargai perbedaan pendapat
Keluarga harus mengajarkan kepada anak bahwa perbedaan pendapat
adalah hal yang wajar. Setiap orang berhak memiliki pendapatnya
masing-masing. Perbedaan pendapat tidak boleh menjadi alasan untuk
saling membenci atau saling merendahkan.
2. Menghormati hak asasi manusia
Keluarga harus mengajarkan kepada anak bahwa setiap orang memiliki
hak asasi manusia yang harus dihormati. Hak asasi manusia merupakan
hak dasar yang melekat pada setiap manusia sejak lahir. Hak asasi
manusia tidak boleh dilanggar oleh siapapun, termasuk oleh orang tua.
3. Menjaga persatuan dan kesatuan
Keluarga harus mengajarkan kepada anak bahwa persatuan dan kesatuan
merupakan hal yang penting dalam membangun demokrasi. Setiap orang
harus saling menghormati dan menghargai perbedaan, sehingga tercipta
persatuan dan kesatuan dalam masyarakat.
4. Menyelesaikan konflik secara damai
Keluarga harus mengajarkan kepada anak bahwa konflik dapat
diselesaikan secara damai. Konflik tidak harus diselesaikan dengan
kekerasan. Setiap orang harus berusaha untuk menyelesaikan konflik
secara damai dan saling menguntungkan.

D. Cara menanamkan nilai-nilai demokrasi dalam keluarga


Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai
demokrasi dalam keluarga, antara lain:
1. Memberikan contoh
Orang tua adalah panutan bagi anak. Oleh karena itu, orang tua harus
memberikan contoh yang baik dalam mengamalkan nilai-nilai demokrasi.
Jika orang tua ingin anak-anaknya menghormati perbedaan pendapat,
maka orang tua juga harus menghormati perbedaan pendapat orang lain.
2. Melakukan diskusi
Orang tua dapat melakukan diskusi dengan anak tentang berbagai hal,
termasuk tentang nilai-nilai demokrasi. Diskusi dapat membantu anak
untuk memahami nilai-nilai demokrasi dan cara mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Mengembangkan keterampilan berpikir kritis
Orang tua dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis anak
dengan mengajak anak untuk berpikir secara rasional dan logis.
Keterampilan berpikir kritis penting untuk mengembangkan nilai-nilai
demokrasi, karena nilai-nilai demokrasi harus didasarkan pada pemikiran
yang rasional dan logis.
BAB III
PEMBAHASAN

Demokrasi yang beradab bukan hanya tentang sistem pemerintahan,


tetapi juga tentang bagaimana individu terlibat dalam proses politik secara sadar
dan bertanggung jawab. Dalam upaya membangun demokrasi yang berakar
kuat, peran keluarga menjadi landasan yang tak tergantikan dalam membentuk
sikap, nilai, dan pemahaman anggota keluarga terhadap demokrasi. keluarga
menjadi tempat di mana individu memahami arti toleransi, partisipasi, dan
penghargaan terhadap perbedaan. Melalui pendidikan informal, keluarga
membentuk karakter warganegara yang bertanggung jawab dan kritis.
Kesadaran akan hak dan kewajiban mulai tumbuh di lingkungan keluarga,
menciptakan fondasi untuk partisipasi aktif dalam proses demokratis. Oleh
karena itu, keluarga bukan hanya unit terkecil masyarakat, tetapi juga katalisator
utama bagi masyarakat yang demokratis dan beradab. Melalui keluarga, anak
akan belajar tentang pentingnya menghormati perbedaan pendapat, menghargai
hak asasi manusia, dan menyelesaikan konflik secara damai.
Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk menyadari peran penting
keluarga dalam membangun demokrasi yang beradab. Melalui upaya bersama
dalam mendidik generasi muda dengan nilai-nilai demokratis, kita dapat
menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, adil, dan beradab bagi masa depan
yang lebih baik. Penting bagi setiap anggota keluarga, mulai dari anak-anak
hingga orangtua, untuk merangkul prinsip-prinsip demokrasi dalam tindakan
sehari-hari mereka. Dengan membangun fondasi demokrasi di dalam keluarga,
kita dapat membentuk masyarakat yang lebih toleran, terbuka, dan responsif
terhadap kebutuhan dan aspirasi setiap individu. Maka dari itu, marilah kita
bersama-sama merangkul peran keluarga sebagai agen perubahan dalam
membangun demokrasi yang beradab dan inklusif.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keluarga memiliki peran penting dalam membangun demokrasi yang beradab.
Keluarga dapat menanamkan nilai-nilai demokrasi dan mengembangkan
keterampilan demokrasi kepada anak sejak dini. Dengan demikian, anak akan
tumbuh menjadi warga negara yang demokratis dan beradab.

B. Saran
Untuk meningkatkan peran keluarga dalam membangun demokrasi,
pemerintah perlu memberikan dukungan, misalnya dengan mengadakan
program-program pendidikan dan pelatihan bagi orang tua tentang nilai-nilai
demokrasi. Selain itu, pemerintah juga perlu menciptakan lingkungan yang
kondusif bagi pengembangan nilai-nilai demokrasi, misalnya dengan
memperkuat penegakan hukum dan hak asasi manusia.
Berikut adalah beberapa saran yang dapat diimplementasikan untuk
meningkatkan peran keluarga dalam membangun demokrasi yang beradab:
 Pemerintah perlu mengadakan program-program pendidikan dan pelatihan
bagi orang tua tentang nilai-nilai demokrasi. Program-program ini dapat
memberikan pemahaman kepada orang tua tentang pentingnya nilai-nilai
demokrasi dan cara menanamkannya dalam keluarga.
 Pemerintah perlu memperkuat penegakan hukum dan hak asasi manusia.
Penegakan hukum yang tegas akan menciptakan lingkungan yang kondusif
bagi pengembangan nilai-nilai demokrasi.
 Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan
demokrasi. Masyarakat dapat berperan dalam membangun demokrasi
dengan berpartisipasi dalam kegiatan politik, mengawasi kinerja
pemerintah, dan mengkritik kebijakan pemerintah secara konstruktif.
Dengan implementasi saran-saran tersebut, diharapkan peran keluarga
dalam membangun demokrasi yang beradab dapat ditingkatkan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2023). Peran Keluarga dalam membangun demokrasi yang beradab.


https://www.markombur.com/2023/11/artikel-tema-peran-keluarga-
dalam.html

Bella, (2023). Peran Keluarga dalam membangun demokrasi yang beradab.


https://purworejo.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-2377366248/buatlah-
artikel-dengan-tema-peran-keluarga-dalam-membangun-demokrasi-yang-
beradab?page=4

Candra, (2023). Peran Keluarga dalam membangun demokrasi yang beradab.


https://www.boenda.id/ragam/1473295303/buatlah-artikel-dengan-tema-
peran-keluarga-dalam-membangun-demokrasi-y

Puspita delima, (2023). Peran Keluarga dalam membangun demokrasi yang


beradab. https://readmore.id/peran-keluarga-dalam-membangun-demokrasi-
yang-beradab/

Zulfikar, /(2023). Peran keluarga dalam membangun demokrasu yang beradab.


http://159.223.81.158/host-https-beritapolisi.id/jawaban-buatlah-artikel-
dengan-tema-peran-keluarga-dalam-membangun-demokrasi-yang-beradab-
yuk-cari-tahu/

Anda mungkin juga menyukai