dI susun oleh
Yuli artika
NPM 21390059
DEFINISI
Dari Dalam Rahim Melalui Jalan Lahir. Proses Ini Berawal Dari Pembukaan Dan Dilatasi
Serviks Sebagai Akibat Kontraksi Uterus Dengan Frekuensi, Durasi Dan Kekuatan Yang
Teratur ( Rohani,dkk).
Persalinan Atau Kelahiran Normal Adalah Proses Pengeluaran Janin Yang Terjadi Karena
Cukup Bulan (36-42 Minggu) Dan Bersifat Spontan Kurang Dari 18jam Tanpa Ada Faktor
Penyulit Dan Komplikasi Baik Ibu Maupun Janin (Yongki, Dkk, 2012)
Persalinan Normal Adalah Proses Pengeluaran Janin Yang Terjadi Pada Umur Kehamilan
Cukup Bulan (37-42 Minggu) Lahir Spontan Dengan Posisi Belakang Kepala Yang
Berlangsung 18 Jam, Tanpa Komplikasi Baik Pada Ibu Maupun Pada Janin (Prawirohardjo,
2008).
TINJAUAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Y Nama : Tn. A
Umur : 35 tahun Umur : 38 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMPAgama : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wira swasta
Suku Bangsa : JawaSuku : Jawa
Alamat : Kedondong Alamat : Kedondong
Golda : OGolda : O
KALA I
DATA SUBJEKTIF
1.Alasan masuk kamar bersalin: Ibu mengatakan perutnya kenceng-kenceng keluar lendir campur darah ,akan melahirkan
2.Keluhan utama: Sakit pada pinggang dan kencang pada perut, sakit menjalar sampai kepinggang, keluar lendir campur darah
3.Tanda-tanda persalinan:
a.Kontraksi sejak pukul. 02.00 WIB, lama 15 detik, intensitas 2x/10 menit, lokasi ketidaknyamanan di pinggang bawah dan perut.
b.Pengeluaran pervaginam adalah lendir bercampur darah (blood slym).
TINJAUAN KASUS
TINJAUAN KASUS
9. Riwayat Kesehatan
Ibu mengatakan tidak punya penyakit sistemik, penyakit menurun,
menular, seperti TBC, DM, Jantung, HIV/AIDS
Riwayat Kesehatan yang Lalu : Tidak ada
Riwayat Kesehatan Sekarang : Tidak ada
Riwayat Kesehatan Keluarga : Tidak ada
Riwayat alergi obat : Tidak Ada
Riwayat Obstetri Ginekologi : Tidak pernah SC ataupun hamil kembar
TINJAUAN KASUS
10. Kebutuhan Fisik
Pola Kebiasaan Sebelum Hamil Sesudah hamil Keluhan
Istirahat Tidur siang 1 jam,malam 6-8 jam Tidur siang 1 jam,malam 6-8 jam Tidak ada
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Rambut : normal lurus bersih
Muka : simetris, tidak terdapat cloasma gravidarum, tidak ada pembengkakan.
Mata : sklera tidak ikterik, konjungtiva merah, mata tidak cekung
Hidung : simetris
Gigi, lidah, gusi: bersih.
Telinga : bersih simetris
b. Leher
Kelenjar thyroid , getah bening dan vena jugolaris tidak ada pembesaran.
c. Dada / payudara
Bentuk: membesar simetris, areola hiperpigmentasi dan bersih, payudara membesar, puting menonjol, colostrum mulai keluar, tidak ada benjolan atau massa.
d. Abdomen
1. Inspeksi
Bentuk bulat, tidak terdapat luka bekas SC, striae gravidarum/albican tidak ada, linea nigra ada, terlihat gerakan janin.
2. Palpasi
Leopold I : TFU teraba se-px dan fundus teraba bulat, lunak dan tidak melenting, yang berarti bokong
TINJAUAN KASUS
Leopold II : Pada perut bagian kanan teraba bagian datar, keras dan memanjang seperti papan yang berarti punggung janin, dan bagian
kiri teraba bagian-bagian kecil yang berarti ekstremitas bayi (PUKA)
Leopold III: Pada perut bagian bawah teraba bulat, keras dan melenting yang berarti kepala dan sudah tidak dapat digoyangkan
Leopold IV: Kedua tangan sejajar (divergen) yang berarti kepala sudah masuk PAP
Mc Donald : 30 cm
DJJ : 142 kali / menit
TBJ : (30-11) 155 = 2945 gram
3. Auskultasi
Punctum maksimum sebelah kanan, DJF: 142 kali/ menit, teratur.
4. His
Frekuensi: 3 kali/ 10 menit, durasi 34 detik, intensitas sedang.
5. Palpasi supra pubis
e. Ekstremitas
Tidak ada oedema, tidak ada kelainan, tidak ada varices, warna kuku pink bersih, reflek patella positif.
f. Genetalia eksterna dan Anus
Vagina: bersih, ada tanda chadwick,tidak ada kelainan, fluor albus, oedema, varices, bekas luka, infeksi. Anus: tidak ada hemoroid
3. Pemeriksaan Dalam
a. Indikasi : Ibu mengatakan mulas sejak 7 jam yang lalu, keluar lendir campur darah, ketuban (+) , his (+), hamil aterm
b. Tujuan : untuk mengetahui kedaan ibu inpartu dan berada difase persalinan
1) Hasil : Pembukaan 5 cm, selaput ketuban (+), presentasi kepala, teraba ubun-ubun kecil, terdapat lendir bercampur darah (blood slym)
2) Kesimpulan: Ibu inpartu kala I fase aktif, pembukaan 5 cm, presentasi kepala, ketuban (+).
TINJAUAN KASUS
C. DATA PENUNJANG
HB: 12,5 gr %,
Golda : O+
Triple eliminasi : HIV: Non Reaktif, HbsAg: Non Reaktif, Syfilish: Non reaktif
GDS : 91 gr/dl
Protein : (-) Negatif
D. ANALISA DATA
Diagnosa :
Ibu Ny.Y G1P0A0, hamil 39 minggu, inpartu kala I fase aktif
janin tunggal hidup intra uterina, letak memanjang, presentasi kepala.
Dasar diagnosa:
Ibu mengatakan ini hamil yang ke 1, belum pernah keguguran \
HPHT: 20-08-2021, TP ; 27-05-2022
Hasil VT Pembukaan: 5 cm
DJJ tunggal disebelah kanan perut ibu
Leopold II teraba keras memanjang seperti papan
Pada pemeriksaan dalam teraba ubun-ubun kecil
ibu mengatakan rasa yang sakit dipinggang ketika kontraksi datang dan mengatakan seperti tidak kuat menahannya
Masalah : Ibu mengatakan nyeri di pinggang bawah apalagi saat kontraksi dating
Kebutuhan : mengurangi rasa sakit ibu
Diagnosa potensial : -
Tindakan segera : mengurangi rasa sakit dengan message ringan pada daerah lumbal dan sakrum ibu untuk menyamarkan/ mengurangi rasa nyeri persalinan saat
kontraksi.
TINJAUAN KASUS
E. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa kondisi kesehatan ibu dan bayi baik. Tekanan darah ibu 110/70 mmHg, nadi: 85 kali /menit, Suhu : 36,8*C. Pernafasan : 22 kali / menit. DJF (+), 142 kali /
menit
Rasionalisasi : Dengan memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu, diharapkan ibu merasa tenang
Evaluasi : Ibu dan keluarga sudah mengerti
2. Menganjurkan ibu untuk tetap melakukan pemenuhan nutrisi seperti minum dan makan sedikit demi sedikit.
Rasionalisasi: agar tetap ada asupan makan yang bisa menambah tenaga ibu, sehingga saat proses persalinan terjadi ibu tidak lemas.
Evaluasi: Ibu dan keluarga mengerti dan meminum teh serta makan biscuit
3. Melakukan massage pada daerah lumbal dan tulang sakrum ibu, dengan pergerakan menuju jantung/keatas pada saat ada kontraksi dengan jeda istirahat beberapa saat .
Rasionalisasi : dengan pijitan/massage daerah lumbal dan tulang sakrum dapat menghambat transmisi rasa sakit ke otak, selain itu memotivasi pelepasan endorphin yang berfungsi mengurangi rasa
nyeri yang dirasakan ibu selama proses kala I persalinan dan untuk memberikan rasa nyaman pada ibu. ( Journal: The impact of manual massage on intensity and duration of pain at first phase of
labor in primigravid women : 1 Hashemi Zohreh Sadat, *2 Forghani Forugh, 3 Heidari Maryam, 4 Masinaei Nejad Nosratollah, 5 Shahdadi Hosein , 2016)
Evaluasi: Bidan dan suami melakukan gerakan dan pijit relaksasi yang diajarkan selama 15 menit dengan jeda istirahat beberapa saat, dan dievaluasi dari skala nyerinya ibu mengatakan sebelum
dilakukan pijatan manual skala VASnya (visual analog scale) ≥70-90 mm (nyeri berat) dan setelah dilakukan pijatan manual skala VAS nya ≥10-30 mm (nyeri ringan)
4. Mengajarkan kepada ibu teknik meneran yang nyaman dan rilex dengan posisi sesuai keinginan ibu , boleh terlentang setengah duduk, miring kekiri, atau jongkok.
Rasionalisasi: Teknik meneran yang nyaman dan rileks serta pernafasan yang baik akan mempercepat proses kala II persalinan
Evaluasi: Ibumemilih posisi miring kekiri karena dirasakan lebih nyaman dan mengurangi nyeri yang dirasakannya.
5. Memantau keadaan ibu dan janin serta kemajuan persalinan kala I dengan patograf
Rasionalisasi: Partograf adalah instrumen pemantauan kemajuan persalinan yang bisa mendeteksi dini jika persalinan memasuki fase komplikasi dan memerlukan
tindakan segera.
Evaluasi: Partograf digunakan.
CATATAN PERKEMBANGAN
KALA II
Tgl 17-05-2022 (Pkl 11.00 WIB)
S: Subyekif
* Ibu mengatakan perutnya kencang -kencang semakin kuat
* Ibu mengatakan ingin meneran
* Ibu mengatakan merasa ingin BAB
O: Obyektif
* Keadaan umum: Baik
* Kesadaran : Compos mentis
* TTV : TD:110/80 mmHg, N: 82x/ menit, R: 22x/ menit, S:36.6 C
* HIS: 5x dalam 10 selama 45 detik
* DJJ: 142x/ menit, teratur.
* Inspeksi pemeriksaan tanda gejala kala II
- Ada tekanan dari anus
- Perineum menonjo
- Vulva membuka
* Pemeriksaan dalam:
- Portio : tidak teraba
- Pembukaan: 10 cm
- Ketuban : - (jernih)
- Presentasi : belakang kepala
- Posisi : UUK jam 12
- Penurunan : hodge IV
TINJAUAN KASUS
A: Assesment
Ny. Y, G1P0A0, hamil 39 minggu, partus kala II, janin tunggal hidup, intra uterina, letak memanjang presentasi kepala.
Dasar:
Ibu mengatakan ini hamil yang ke-2 dan pernah keguguran satu kali
HPHT : 20-08-2022
Pembukaan: 10 cm
DJJ tunggal disebelah kiri perut ibu
Leopold II teraba keras memanjang seperti papan
Pada pemeriksaan dalam teraba ubun-ubun kecil
Masalah: -
Kebutuhan : pertolongan persalinan
P: Planning
1. Memberitau ibu bahwa hasil pemeriksaan pembukaan sudah lengkap dan akan dipimpin bersalin.
Rasional: Pembukaan lengkap ditandai dengan pemeriksaan pembukaan porsio 10 cm, vulva membuka, anus menonjol, yang menandakan persalinan
masuk kala II
Evaluasi: Ibu mengerti dan siap untuk memasuki kala II dan mengikuti instruksi untuk meneran dengan rileks dan posisi miring.
2. Memeriksa kembali persiapan persalinan alat, obat, keluarga dan perlengkapan lain.
Rasional : Memastikan alat, obat, keluarga dan perlengkapan gawat darurat telah siap, karena hal ini menjadi sangat penting untuk persalinan yang aman
dan nyaman.
Evaluasi: alat,obat, keluarga dan perlengkapan sudah disiapkan.
3. Menyiapkan posisi ibu untuk meneran se-rileks mungkin, dan mengatur pernapasan dengan teratur dan nyaman saat ada kontraksi.
Rasionalisasi: Dengan posisi yang paling nyaman menurut ibu , akan mengurangi rasa sakit dan mempercepat penurunan kepala sehingga
mempercepat proses kala.
Evaluasi: Ibu tetap memilih posisi miring untuk proses menerannya karena ibu merasa sudah nyaman dengan posisi itu.
CATATAN PERKEMBANGAN
KALA III
S: Subyekif
P: Planing
1. Menyuntikkan oxy 10 IU secara IM pada 1/3 paha atas lateral dalam waktu kurang dari 1 menit setelah bayi lahir dan jelaskan pada ibu tujuan dari tindakan
yakni agar ari-ari cepat lahir.
Rasional: Oxytocyn 10 IU segera setelag bayi lahir akan mencegah secara dini terjadinya HPP dan mempercepat pelepasan placenta.
Evaluasi: Oxytocin 10 IU sudah disuntikan.
CATATAN PERKEMBANGAN
KALA IV
S: Subjekif
1. Ibu mengatakan lega karena ari-ari bayinya sudah lahir.
2. Ibu mengatakan masih merasa mules.
O: Objektif
1. Keadaan umum: Baik
2. Kesadaran: Composmentis
3. TTV: TD: 120/80 mmHgR: 20x/ menitN: 80x/ menitS: 36.8C
4. Kontraksi: Keras
5. TFU: 2 jari di bawah pusat
6. Perdarahan: ± 100 cc
7. Lochea: Rubra
8. Perinium: ada laserasi sedikit
A: Assasment
Ny.Y, P1A0 kala IV
Dasar :
Placenta telah lahir lengkap, utuh bersama katiledon dan selaput ketubannya
Masalah: -
Kebutuhan: Nutrisi dan istirahat
TINJAUAN KASUS
P: Planning
1. Melakukan heating perineum
Rasionalisasi : dengan melakukan heating perineum diharapkan luka segera diatasi dan perdarahan tidak terjadi
Evaluasi : Heating sudah dilakukan , ibu mendapatkan 2 jahitan.
2. Mengobservasi keadaan umum dan TTV, TD, nadi, kontraksi, kandung kemih dan perdarahan setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan
setiap 30 menit pada jam kedua.
Rasional: Memantau keadaan umum ibu
Evaluasi: telah dilakukan pemantauan dengan partograf. Dengan hasil KU: baik, kesadaran: compos mentis, TD 105/70 mmHG, Nadi:
82x/menit, R: 22x/menit, T: 36,8C, kontraksi baik, kandung kemih kosong.
3. Mengelap ibu dengan air DTT dan mengganti pakaian ibu dengan yang bersih.
Rasional: Membersihkan tuk menghibdari resiko infeksi dan memberi rasa nyaman.
Evaluasi:bu sudah di lap
4. Menganjurkan ibu memassase uterus secara mandiri sesekali agar kontraksi uterus kuat dan untuk makan minum dan istirahat cukup untuk
menambah energi dan mengembalikan tenaga yang sudah hilang.
Rasional: masasse meningkatkan kontraksi uterus, mencegah HPP. Asupan nutrisi dan istirahat yang cukup agar ibu kembali sehat n prima dengan
produksi asi yang cukup.
Evaluasi: Ibu memassase fundus dan makan yang telah disediakan dengan menu seimbang.
Dari hasil anamnesa didapat Ny. Y umur 35 tahun, pada tanggal 20 Mei 2022 saat ini usia
kehamilannya 39 ibu merasakan perut kenceng-kenceng dan keluar lendir campur darah dari
kemaluan yang merupakan tanda-tanda persalinan.Keluhan utama yang dirasakan ibu yaitu sakit
pinggang dan sakrum terutama saat kontraksi datang. Setelah dilakukan pemeriksaan umum dan
pemeriksaan fisik (semua dalam keadaan normal) dan pemeriksaan kebidanan didapatkan TFU
30 cm, punggung bayi di kiri ibu, presentasi kepala, pembukaan 5, ketuban masih utuh, kontaksi
2 kali per sepuluh menit .
Menurut Rohani,dkk., tanda-tanda persalinan adalah terjadi lightening, menjelang minggu ke-
36, pada primigravida, terjadi penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk Pintu
Atas Panggul (PAP). Pada multigravida, tanda ini tidak begitu kelihatan. Terjadinya his
permulaan. Sifat his permulaan (palsu) adalah: Rasa nyeri ringan dibagian bawah, His tidak
teratur, Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda, Durasi pendek, Tidak bertambah
bila beraktifitas, Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun. Perasaan sering atau susah
buang air kecil karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin. Serviks menjadi
lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah, kadang bercampur darah (bloody show).
PEMBAHASAN
Pada askeb yang ditemukan adalah Ny.Y umur 25 tahun G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu, janin
tunggal, hidup, intrauterine, letak kepala persalinan kala I. Ibu mengatakan sakit pinggang dan tulang
sacrum menjalar ke perut bagian bawah dan keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir sejak pukul
01.00WIB adanya kontraksi yang adekuat. Oleh karena itu, berdasarkan hasil tersebut maka tidak ada
kesenjangan antara teori dan kasus
Pada keluhan nyeri pinggang dan sacrum yang dirasakan ibu,penolong berusaha memberikan
intervensi, dimana penolong melakukan pijat manual pada daerah sekitar lumbal sacrum dengan
pijatan superficial dan deep untuk mengurangi rasa nyeri persalinan yang dirasakan ibu, hal ini
sudah sesuai dengan jurnal yang berjudul : The impact of manual massage on intensity and
duration of pain at first phase of labor in primigravid women.
PEMBAHASAN
Pada hasil penelitian, diagnosa yang dapat ditegakkan adalah Ny.Y umur 25 tahun G1POA0 usia Kehamilan 39 minggu, janin
tunggal, hidup, intrauterine, letak kepala, Persalinan kala II. Pada langkah ini, tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus.
Pada penatalaksanaan. Langkah ini disusun sesuai dengan hasil pembahasan rencana asuhan bersama klien dan keluarga, kemudian
membuat keputusan bersama sebelum melaksanakannya. Perencanaan pada ibu G1P0A0 UK 39minggu, janin tunggal hidup intra
uterine, presentasi kepala, persalinan kala II adalah: Berikan dukungan dan pendekatan terapeutik, memberikan dukungan dan
pendekatan yang baik akan terjalin kerja sama serta kepercayaan pasien terhadap petugas kesehatan.Informasikan kepada ibu dan
keluarga tentang hasil pemeriksaan, informasi yang diberikan memberi gambaran pada ibu tentang kesehatan ibu dan janin sehingga
ibu lebih kooperatif untuk asuhan selanjutnya.Observasi TTV, DJJ, his, pembukaan serviks, penurunan kepala, tekanan darah dan
suhu, sebagai indikator dalam menilai kemajuan persalinan dan keadaan patologis yang mungkin akan terjadi pada ibu dan
janin.Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, lingkungan yang aman dan nyaman serta menjaga privasi ibu termasuk asuhan
saying ibu. Observasi persalinan melalui partograf. Partograf sebagai alat tindakan untuk menilai keadaan umum ibu dan janin,
kemajuan persalinan dan keadaan patologi yang timbul pada ibu dan janin.
Pada askeb ibu memilih untuk tidur dalam posisi miring kiri, tidur miring mengurangi tekanan pada vena cava inferior, sehingga
tidak mengganggu aliran darah dan sirkulasi O2 dari ibu ke janin. Serta melakukan pijatan manual pada sakrolumbal ibu dengan
pijatan supervisial dan deep mengarah keatas, untuk mengurangi nyeri persalinan ibu. Anjurkan ibu untuk berkemih jika ada rasa
ingin berkemih, kandung kemih yang penuh akan menghambat proses turunnya kepala janin.Anjurkan ibu untuk makan dan minum
saat tidak ada kontraksi makan dan minum yang cukup selama persalinan, memberi energi dan mencegah dehidrasi yang
memperlambat kontraksi. Libatkan keluarga dalam proses peralinan, agar dapat membantu ibu dalam proses persalinan dan
memotivasi ibu. Siapkan alat dan bahan sesuai saff, persiapan alat dan bahan yang lengkap memudahkan dalam proses persalinan.
PEMBAHASAN
Penatalaksanaan tindakan asuhan kebidanan pada Ny.Y, berdasarkan rencana yang telah di buat dan sesuai
dengan kebutuhan ibu dimana dalam proses persalinan tidak terjadi hambatan dan komplikasi, sehingga
antara teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan
Evaluasi merupakan tahap akhir dalam manejemen kebidanan, yakni dengan melakukan evaluasi dari
perencanaan dan pelaksanaan yang dilakukan bidan. Evaluasi sebagai bagian dari proses yang dilakukan
secara terus menerus untuk meningkatkan pelayanan secara komprehensif dan selalu berubah sesuai
dengan kondisi atau kebutuhan klien (Wildan,2008).
Evaluasi yang dilakukan pada Ny.Y adalah sudah dilakukan asuhan kebidanan persalinan normal dan KIE
yang sesuai dengan kebutuhan ibu. Ibu sudah mengerti serta mampu melakukan sesuai apa yang
diajarkan.
DOKUMENTASI