Anda di halaman 1dari 14

LAPORANKASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS


PADA NY. B UMUR 26 TAHUN P2A0 6 JAM POST PARTUM
NORMALDI PUSKESMAS NGARINGAN
KABUPATEN GROBOGAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktek Kebidanan Nias


Semester I Profesi Bidan

DISUSUN OLEH:

NAMA : EKA MUALLIMAH


NIM : P1337424821089

PEMBIMBING INSTITUSI:
Sri Rahayu,SKp Ners,STr.Keb,M.Kes

Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Jurusan Kebidanan


Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang
Tahun Pelajaran 2021 / 2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ilmiah ini disusun oleh:

Nama : Eka Muallimah

NIM : P1337424821089

Prodi : Pendidikan Profesi bidan jurusan Kebidanan Semarang

Semester :I

Dalam Rangka Praktik Klinik Stage Fisiologi Holistik Nifas dan Menyusui yang
telah diperiksadan disetujui oleh pembimbing klinik dan pembimbing institusi untuk
memenuhi Laporan Praktik Klinik Fisiologis di Puskesmas Ngaringan Kabupaten
Grobogan.
Grobogan, 2021

Pembimbing Klinik Praktikan

Ngatminah,S.S.T.Keb Eka Muallimah


NIP. 196912131990032003 NIM P1337424821089

Mengetahui,
Pembimbing Institusi

Sri Rahayu, SKp Ners, STr.Keb,M.Kes


NIP. 197408181998032001
A. Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Fisiologis
Tanggal :05November 2021 Jam : 10.30 WIB

Identitas

Nama Ibu : Ny. B Nama Suami : Tn. J

Umur : 26 tahun Umur : 28 tahun

Suku : Jawa Suku : Jawa

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Ngarap-arap 05/08 Alamat : Ngarap-arap 05/08

Data Subjektif

1. Kunjungan saat ini : Nifas Kunjungan Pertama


Keluhan utama : Ibu mengatakan masih merasa mules, dan ibu
mengatakan merasa lelah.
2. Riwayat perkawinan : Menikah 1 kali pada usia 21 tahun
3. Riwayat menstruasi :
Menarche : umur 12 tahun
Siklus : Teratur, 1 bulan sekali
Lama : 5-7 hari
Dismenorhea : Tidak ada rasa nyeri
Banyaknya : 3-4 kali sehari ganti pembalut
4. Riwayat kehamilan :
a. Riwayat ANC : Ibu melakukan ANC sejak kehamilan 8
minggu dan di lakukan di puskesmas
Frekuensi :
Trismester I : 1 kali
Trismester II : 1 kali
Trismester III : 2 kali
b. Pola nutrisi
Makan : 3 kali sehari
Jenis makanan : Nasi, sayur, lauk, buah
Minum : 8 gelas sehari
c. Pola eliminasi
BAB : 1 kali dalam satu hari
Warnanya : kuning kecoklatan
Konsistensi : Lembek
Keluhan : Tidak ada keluhan pada saat BAB
BAK : 5-6 kali dalam satu hari
Warna : Jernih
Keluhan : Tidak ada keluhan pada saat BAK
d. Pola aktifitas
Kegiatan sehari-hari : Melakukan pekerjaan rumah
Istirahat/ Tidur
Siang : 1 jam
Malam : 8 jam
Seksualitas : 1-2 kali dalam seminggu
e. Personal hygine
Mandi: 2 kali dalam satu hari
Kebiasaan membersihkan alat klamin : Setiap mandi, BAB dan BAK
selalu membersihkan daerah kelaminnya
Kebiasaan mengganti pakaian dalam : Ibu selalu mengganti pakaian
dalam pada saat lembab
5. Riwayat persalinan :
a. Kala I : berlangsung selama 11 jam, tanda vital normal, tindakan dan
observasi oleh bidan
b. Kala II : berlangsung selama 15 menit, bayi lahir spontan, dipimpin oleh
bidan, keadaan ibu baik
c. Kala III : berlangsung selama 12 menit, MAK III dipimpin oleh bidan,
keadaan ibu baik
d. Kala IV : berlangsung selama 2 jam, tanda vital normal, tidak terdapat
laserasi perineum, observasi kontraksi dan perdarahan oleh bidan
6. Riwayat kontrasepsi yang pernah di gunakan :
Ibu tidak pernah menggunakan kontrasespsi
7. Riwayat kesehatan
a. Penyakit yang pernah diderita / yang sedang diderita:
Tidak ada penyakit yang diderita pada ibu
b. Penyakit yang pernah/ sedang di derita pada keluarga:
Saat ini tidak ada penyakit yang diderita oleh keluarga
c. Riwayat keturunan kembar :
Dalam keluarga tidak ada yang memiliki keturunan kembar
d. Kebiasaan- Kebiasaan
1) Merokok : Ibu tidak merokok
2) Minum jamu : Ibu tidak pernah mengkonsumsi jamu
pada saat hamil
3) Minuman keras : Ibu dan suami tidak pernah
mengkonsumsi minuman keras
4) Makanan pantangan : Tidak ada pantangan makanan pada
saat hamil
5) Perubahan pola makan : Pada awal kehamilan ibu tidak nafsu
makan tapi pada saat ini ibu sudah bisa makan seperti biasa
6) Keadaan psikologis spiritual
a) Kelahiran ini diinginkan oleh keluarga
b) Pengetahuan ibu tentang nifas cukup baik
c) Kehamilan ini di terima oleh pihak keluarga
d) Ibu, suami dan keluarga rajin beribadah untuk keselamatan
dirinya dan bayinya
Data Objektif

1. Keadaan umum : Baik


a. Kesadaran : Compos mentis
b. Keadaan emosional : Stabil
2. Tanda vital
a. Tekanan darah : 110/80 mmHg
b. Denyut nadi : 82 x/menit
c. Pernafasan : 22 x/menit
d. Suhu : 360C
3. Pemeriksaan fisik
1. Rambut : Penyebaran merata, bersih, tidak mudah
rontok, tidak teraba benjolan

2. Muka : Simetris, tidak teraba oedema

3. Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

4. Mulut dan gigi : Bersih tidak ada caries dan gigi berlubang

5. Lidah dan geraham : Bersih, tidak ada tanda-tanda luka/sariawan

6. Kelenjar tiroid : Tidak teraba pembengkakan

7. Kelenjar getah : Tidak teraba pembengkakan


bening
8. Payudara : Bentuk simetris, tidak ada pembesaran, areola
hiperpigmentasi, puting susu menonjol, tidak
teraba benjolan, dan tidak ada rasa nyeri.
9. Ekstremitas : Tidak teraba odema dan varises, dan refleks
patella (+)

10. Abdomen : Tidak ada bekas operasi, uterus teraba keras,


TFU dua jari dibawah pusat

11. Genetalia : Tidak ada varises, ada laserasi jalan lahir,


terlihat ada pengeluaran darah sedikit dan
tidak aktif

12. Anus : Anus tidak ada hemoroid

4. Berat badan bayi Lahir : 2900 gram


Analisa

Ibu P2A0 6 jam post partum normal

Penatalaksanan

1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu


Tekanan darah : 120/80 mmHg
Suhu : 360C
Pernafasan : 22 x/menit
Nadi : 82 x/menit
Ibu sudah mengetahui keadaannya normal.
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa mules yang ibu alami merupakan
hal yang normal, karena rahim yang keras dan mules berarti rahim sedang
berkontraksi yang dapat mencegah terjadinya perdarahan pada masa nifas.
Ibu sudah mengerti tentang penyebab rasa mules yang dialami ibu.
3. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang agar kebutuhan bayi pada masa
laktasi bisa terpenuhi seperti makan sayuran, buah-buahan, ikan dan minum
susu dan zat gizi yang banyak untuk membantu melancarkan produksi ASI.
Ibu mengerti dan mengetahui tentang gizi yang diperlukannya.
4. Memberitahu ibu cara menyusui yang benaryaitu dagu bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan menutupi areola mammae. Seluruh
badan bayi tersanggah dengan baik tidak hanya kepala dan leher.
Ibu sudah mengetahui cara menyusui yang benar.
5. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian ASI yaitu ASI diberikan setiap 2
jam atau setiap bayi menangis.
Ibu sudah mengerti dan bersedia menyusui bayinya.
6. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan bayi dengan selalu memakaikan
selimut dan topi pada bayi untuk mencegah hipotermia.
Ibu telah mengerti dan bersedia untuk menjaga kehangatan bayi.
7. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini seperti miring kekanan dan kiri
sertake kamar mandi untuk membersihkan tubuh dan daerah kelamin ibu.
Ibu sudah mengerti dan akan tetap menjaga kebersihan diri terutama daerah
genetalia.
8. Memberitahu kepada ibu tanda-tanda bahaya pada masa nifas seperti
pengeluaran lochea berbau, demam, nyeri perut berat, kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan, wajah dan tungkai, sakit kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada payudara. Apabila ditemukan tanda bahaya segera ke
petugas kesehatan.
Ibu sudah mengerti tanda-tanda bahaya masa nifas dan bersedia kepetugas
kesehatan jika mengalami salah satu tanda yang telah diberitahukan.

KUNJUNGAN II (6 HARI POST PARTUM)


Tanggal/ Pukul: 12November 2021/08.30 WIB

DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan merasa keadaannya semakin membaik, ASI lancar keluar,
bayi kuat menyusu, ibu selalu menyusui bayinya, tidak ada penyulit dan hanya
memberikan ASI dan ibu mengatakan darah dari kemaluannya masih keluar dengan
warna merah kecoklatan.

DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum baik dan kesadaran composmentis, dan emosional stabil
b. Tanda vital :
TD : 110/70 mmHg,
Nadi : 72 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5 0C
2. Kontraksi uterus baik
3. TFU pertengahan pusat – simpisis
4. Pengeluaran pervaginam berwarna merah kecoklatan (Lochea Sanguiloenta) dan
tidak berbau.
ANALISA
Post partum 6 hari normal

PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaannya sehat
Hasil pemeriksaan TD: 110/70 mmHg, pernafasan : 20 x/menit, Nadi: 72
x/menit, Suhu: 36,50C.
Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaannya hasilnya sehat.
2. Memberitahu bahwa involusi uteri ibu berjalan dengan baik dan normal. Ukuran
uterus normal dan berkontraksi dengan baik, tidak ada perdarahan abnormal dan
tidak berbau.
Ibu sudah mengetahui kondisinya dalam keadaan normal.

3. Mengingatkan ibu kembali untuk memakan makanan bergizi dan asupan nutrisi
yang cukup untuk metabolisme dan proses pembentukan ASI yaitu karbohidrat,
tinggi protein (tahu, tempe, kacang-kacangan, daging, ikan), sayur-mayur, buah-
buahan dan minum air putih minimal 3 liter/hari serta minum pil zat besi.
Ibu minum air putih lebih dari 8 gelas/hari dan telah minum pil zat besi sesuai
aturan yang diberikan petugas.
4. Memberikan ibu pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara dan posisi
yang baik saat menyusui. Memastikan ibu menyusui bayi secara bergantian dan
mengajarkan posisi yang baik yaitu meletakkan bayi pangkuan ibu dengan posisi
ibu duduk, seluruh daerah hitam harus masuk ke dalam mulut bayi.
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan mempraktekkannya di depan
petugas dengan benar
5. Menilai adanya tanda-tanda demam dan infeksi pada ibu.
Tidak ada tanda-tanda demam dan infeksi pada ibu, ibu dalam keadaan baik.

KUNJUNGAN III (2 MINGGU POST PARTUM)


Tanggal/ Pukul :19 November 2021/ 09.00 WIB

DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan keadaannya sudah sehat dan tidak ada keluhan dan selalu menyusui
bayinya dan hanya memberikan ASI.Dan Ibu mengatakan darah yang keluar dari
kemaluannya sudah tidak berwarna kecoklatan namun berwarna kekuningan dan
tidak berbau.

DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum baik, Kesadaran composmentis dan emosional stabil
b. Tanda vital TD : 110/70 mmHg, Pernafasan : 20 x/menit, Nadi : 72
x/menit, Temp : 36,5 0C
2. Pemeriksaan fisik
a. Muka : Tidak pucat, tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum
b. Mata : konjungtiva tidak pucat, sclera putih
c. Payudara : ASI keluar lancar dan tidak ada nyeri tekan
3. Kontraksi uterus baik dan TFU tidak teraba di atas simfisis
4. Pengeluaran pervaginam berwarna kekuningan (Lochea Serosa) dan tidak berbau

ANALISA
Post partum 2 minggu normal

PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu sehat
Hasil pemeriksaan TD: 120/70 mmHg, Pernafasan: 20 x/menit, Nadi: 72 x/menit,
Suhu: 36,50C,
TFU: sudah tidak teraba di atas simfisis.
Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan hasilnya sehat.
2. Memberitahu bahwa involusi uteri ibu berjalan normal, TFU tidak teraba diatas
simfisis dan tidak ada perdarahan yang berbau.
Ibu sudah mengetahui keadaannya normal.
3. Menganjurkan ibu untuk menjadi akseptor KB dan memberikan konseling
macam-macam alat kontrasepsi yang sesuai kepada kondisi ibu yaitu MAL, IUD,
suntik 3 bulan dan AKBK. Kemudian menjelaskan tentang keuntungan dan efek
samping dari tiap-tiap alat kontrasepsi tersebut.
Ibu sudah mengerti dengan penjelasan macam- macam KB tersebut dan
mengatakan ingin berdiskusi terlebih dahulu dengan suaminya.
4. Mengingatkan ibu kembali untuk tetap menyusui bayinya sesuai kebutuhan dari
0-6 bulan supaya bayi mendapat ASI eksklusif serta mengajarkan ibu cara
melakukan perawatan payudara supaya mencegah terjadinya bendungan ASI.
Ibu sudah mengerti tentang pemberian ASI pada bayi dan sudah mengerti cara
perawatan payudara.
5. Mengingatkan ibu kembali untuk tetap memakan makanan bergizi dan asupan
nutrisi yang cukup, seperti mineral, vitamin, protein. Minum air putih minimal 3
liter/hari, minum pil zat besi.
Ibu sudah minum ± 8 gelas/hari dan telah minum pil zat besi sesuai aturan yang
diberikan petugas.
KUNJUNGAN IV (6 MINGGU POST PARTUM)
Tanggal / Pukul: 17 Desember 2021/ 09.00 WIB

DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan keadaannya sudah sehat dan selalu menyusui bayinya dengan hanya
memberikan ASI, sudah tidak ada darah yang keluar dari kemaluannya dan tidak ada
keluhan saat ini.

DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum baik, kesadaran composmentis dan emosional stabil
b. Tanda vital TD : 120/70 mmHg, Pernafasan : 20 x/menit, Nadi : 72 x/menit,
Suhu : 36,5 0C
2. TFU sudah tidak teraba
3. Pengeluaran pervaginam berwarna putih, tidak berbau

ANALISA

Post partum 6 Minggu normal

PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu.
Hasil pemeriksaan TD: 110/70 mmHg, Nadi: 72 x/menit, Pernafasan: 20 x/menit,
Suhu : 36,50C.
Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaannya baik.
2. Memberitahu bahwa involusi uteri ibu berjalan dengan normal, TFU bertambah
kecil, tidak ada perdarahan yang abnormal dan tidak berbau.
Ibu sudah mengetahui kondisinya dalam keadaan normal.
3. Menganjurkan ibu untuk menjadi akseptor KB dan memberikan konseling
macam-macam alat kontrasepsi yang sesuai kepada kondisi ibu yaitu MAL, IUD,
suntik 3 bulan dan AKBK.
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan memilih ingin menggunakan
KB suntik 3 bulan.
4. Memberitahu kepada ibu bahwa ibu sudah dapat kembali aktif untuk melakukan
hubungan seksual.
Ibu sudah mengetahui bahwa dirinya sudah bisa aktif kembali berhubungan
seksual.
5. Menganjurkan ibu membawa bayinya untuk penimbangan dan imunisasi dan
menuliskan jadwal imunisasi di buku KIA.
Ibu sudah mengetahui jadwal imunisasi dan mengatakan akan membawa bayinya
untuk imunisasi.
6. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga pola makan yang sehat dan bergizi,
karena mempengaruhi produksi ASI.
Ibu mengerti dan mengatakan akan selalu menjaga pola makanan yang sehat dan
bergizi.

BAB IV
PEMBAHASAN

Pada kasus ini melakukan asuhan masa nifas sebanyak 4 kali yaitu
pada nifas 6 jam, nifas 6 hari, nifas 2 minggu serta nifas 6 minggu. Pada saat
melakukan asuhan pada ibu selama masa nifas dilakukan pengkajian secara
menyuluruh dari mulai data subjektif dan data objektif karena hal ini
dilakukan untuk menegakkan diagnosa pada ibu. Pada saat 6 jam postpartum
didapatkan keluhan bahwa ibu masih merasa mules dan merasa lelah. Hal ini
sesuai dengan teori menurut (Sulistyawati, 2010) yang mengatakan bahwa,
pada masa nifas terjadi perubahan-perubahan anatomi dan fisiologi pada ibu,
salah satunya yaitu pada pengerutan rahim (involusi). Involusi merupakan
suatu proses kembalinya uterus pada kondisi sebelum hamil. Pada 6 minggu
post partum, fundus uteri mengecil (tak teraba) dengan berat 50 gram. Selain
itu, Perut mulas yang dirasakan ibu ini dinamakan after pain yang sesuai
dengan teori Handayani, Pujiastuti (2016) yaitu rasa nyeri yang disebabkan
oleh kontraksi uterus yang terus menerus. Kontraksi tersebut merupakan
proses involusi uteri. Sehingga keluhan yang dirasakan ibu adalah normal
karena merupakan perubahan fisiologis organ reproduksi pada masa nifas.
Hasil pengkajian tersebut didukung dengan data obyektif yaitu pada
pengukuran tinggi fundus uteri Ny. B yaitu 2 jari di bawah pusat, kontraksi
keras hal ini sesuai dengan teori Marmi (2015) bahwa ibu nifas 6 jam, TFU 2
jari di bawah pusat, kontraksi baik, konsistensi keras dan posisi uterus di
tengah. Pada penalatalaksaan, ibu diberikan konseling mengenai cara
menyusui yang benar, anjuran untuk memberikan ASI pada bayinya setiap 2
jam atau setiap bayi menangis serta untuk tetap menjaga kehangatan bayi
dengan selalu memakaikan selimut dan topi pada bayi untuk mencegah
hipotermia. Hal ini sesuai dengan teori kebijakan program nasional masa nifas
menurut (Kemenkes RI, 2013) yang menyebutkan bahwa pada saat kunjungan
I pada 6 jam postpartum diberikan konselung mengenai pemberian ASI awal
untuk mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi yang baru
lahir serta menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hypotermi. Ibu
diberi konseling tentang gizi yang seimbang agar kebutuhan bayi pada masa
laktasi bisa terpenuhi seperti makan sayuran, buah-buahan, ikan dan minum
susu dan zat gizi yang banyak untuk membantu melancarkan produksi ASI.
Hal ini sesuai dengan teori menurut (Wahyuni, 2018) yang menyebutkan
bahwa ibu nifas dan menyusui memerlukan makan makanan yang beraneka
ragam yang mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur,
dan buah-buahan. Menu makanan seimbang yang harus dikonsumsi adalah
porsi cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak
mengandung alkohol, nikotin serta bahan pengawet atau pewarna.
Pada kunjungan kedua yaitu pada saat 6 hari postpartum Ibu
mengatakan merasa keadaannya semakin membaik, ASI lancar keluar, bayi
kuat menyusu, ibu selalu menyusui bayinya.Setelah dikaji data subjektif lalu
di konfirmasi kembali dengan melakukan pemeriksaan secara terfokus kepada
ibu dengan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas normal lalu
dilakukan pemeriksaan fisik secara terfokus dengan TFU pertengahan pusat-
simpisis dan kontraksi uterus keras serta terdapat pengeluaran lochea
sanguinolenta yang masih dalam batas normal. Hal ini sesuai dengan teori
menurut(Sulistyawati, 2010) yang menyebutkan bahwa terjadi perubahan
lochea pada masa nifas menjadi lochea sanguinolenta. Lokhea ini berwarna
merah kecokelatan dan berlendir, berlangsung dari hari ke-4 sampai hari ke-7
post partum.Pada penalatalaksaan, ibu diberikan konseling mengenai makanan
bergizi dan asupan nutrisi yang cukup untuk metabolisme dan proses
pembentukan ASI yaitu karbohidrat, tinggi protein (tahu, tempe, kacang-
kacangan, daging, ikan), sayur-mayur, buah-buahan dan minum air putih
minimal 3 liter/hari serta minum pil zat besi. Selain itu, makanan yang
mengandung protein tinggi dapat membantu untuk menyembuhkan luka
perineum.Hal ini sejalan dengan penelitian menurut (Rosalina S dkk, 2017)
yang menyebutkan bahwa ada hubungan asupan protein ibu nifas dengan lama
penyembuhan luka perineum.Hal ini juga sejalan dengan teori menurut
Sussman (2007), yang menyebutkan bahwa bahan makanan yang sangat
penting untuk penyembuhan luka ialah protein.Kemudian ibu dianjurkan
untuk melakukan senam kegel agar jahitan pada jalan lahir cepat sembuh,
caranya posisi ibu tidur kemudian kedua kaki di tekuk dan pinggang di angkat
serta tahan.Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Kurniati, Wulan, Hikmawati (2014), bahwa senam kegel dapat membantu
mempercepat penyembuhan luka pada perineum. Senam kegel dilakukan
selama 6 detik, melakukan senam kegel kurang lebih selama 20 menit untuk
setiap hari, serta melakukan kegiatan tegang-lepas (keadaan mengencangkan
otot vagina – otot perineum – anus selama beberapa detik, dan kemudian
mengendorkannya atau rileks kembali) secara berulang – ulang pada 1-2 hari
setelah melahirkan.
Kunjungan selanjutnya yaitu pada 2 minggu postpartum, Ibu
mengatakan keadaannya sudah sehat dan tidak ada keluhan dan selalu
menyusui bayinya dan hanya memberikan ASI.Dan Ibu mengatakan darah
yang keluar dari kemaluannya sudah tidak berwarna kecoklatan namun
berwarna kekuningan dan tidak berbau.Ketika dilakukan pemeriksaan fisik
dalam batas normal dan terdapat pengeluaran darah berwarna kekuningan
(Lochea Serosa) dan tidak berbau. Hal ini sesuai dengan teori
menurut(Sulistyawati, 2010) yang menyebutkan bahwa terjadi perubahan
lochea pada masa nifas menjadi lochea serosa. Lokhea ini berwarna kuning
kecokelatan karena mengandung serum, leukosit, dan robekan atau laserasi
plasenta.Keluar pada hari ke-7 sampai hari ke-14.Pada penalatalaksaan, ibu
diberikan konseling mengenai proses involusi uterus, pemberian ASI pada
bayinya serta menginatkan kembali untuk tetap memakan makanan bergizi.
Hal ini sesuai dengan teori kebijakan program nasional masa nifas menurut
(Kemenkes RI, 2013) yang menyebutkan bahwa pada saat kunjungan III pada
2 minggu postpartum diberikan konseling untuk memastikan involusi uterus,
menyusui dengan baik dan benar serta memastikan ibu mendapatkan cukup
makanan bergizi dan cukup cairan.
Kunjungan terakhir dilakukan pada 6 minggu postpartum, ibu
mengatakan tidak ada keluhan saat ini.Setelah dilakukan pemeriksaan fisik,
didapatkan hasil dalam batas normal dan terdapat Pengeluaran pervaginam
berwarna putih, tidak berbau.Lokhea ini mengandung leukosit, sel desidua, sel
epitel, selaput lendir serviks, dan serabut jaringan yang mati (prawihardjo,
2012).Kemudian ibu diajurkan untuk menjadi akseptor KB dan memberikan
konseling macam-macam alat kontrasepsi yang sesuai kepada kondisi ibu
yaitu MAL, IUD, suntik 3 bulan dan AKBK.Setelah dikaji mengenai
penggunaan kontrasepsi ibu ingin menggunakan KB suntik 3 bulan.Hal ini
sejalan dengan teori Kemenkes RI (2014) yang menjelaskan bahwa kebutuhan
pada masa nifas salah satunya yaitu dengan menggunakan KB pasca
persalinan.

Anda mungkin juga menyukai