Anda di halaman 1dari 85

MODUL PRAKTIKUM PENANGANAN NYERI PUNGGUNG

BAWAH (NPB) PADA IBU HAMIL

Dosen Pembimbing :

Meika Jaya Rochkmana, M.Tr.Keb

Disusun Oleh:

Bruria Sari Indah S 2004116

Dian Novita Aprilliana 2004112

Faridha Setyaningsih 2004116

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KELAS JEPARA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2021

1
PENANGANAN NYERI PUNGGUNG
BAWAH PADA KEHAMILAN
PENDAHULUAN

Kehamilan merupakan proses dimulai dari pelepasan ovum kemudian

terjadi perpindahan antara sperma dan ovum. Kehamilan ini sebagai proses alami

dan normal. Selama hamil seorang ibu mengalami perubahan yang terjadi baik

fisik maupun psikologis. Perubahan tersebut menyebabkan ibu hamil mengalami

ketidaknyamanan (Syaifuddin, 2015). Perubahan yang terjadi selama kehamilan

sering menjadi keluhan bagi ibu hamil diantaranya nyeri punggung (Manuaba,

2016). Nyeri punggung merupakan nyeri yang terjadi pada area lumbo-sakral.

Nyeri punggung akan meningkat intensitasnya seiring dengan pertambahan usia

kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi dan

perubahan postur tubuh (Varney, 2012).

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi nyeri Punggung Bawah adalah

dengan fisioterapi dalam bentuk exercise. Latihan yang bisa diberikan yaitu

gerakan stretching yang aman untuk ibu hamil seperti lumbar fleksion exercise,

juga latihan ringan seperti diaphragm breathing exercise (Khaerunnisa, 2019).

Tindakan lain yang dapat menurunkan nyeri punggung bawah pada ibu hamil

adalah dengan tindakan akupresur, sebagai tindakan nonfarmakologis. Akupresur

sangat efektif diberikan pada ibu hamil dengan keluhan nyeri punggung bawah.

Teknik akupresur lebih efektif untuk mengurangi nyeri punggung bawah pada ibu

hamil trimester III.

2
TUJUAN & MANFAAT

A.TUJUAN

1. Umum

Mengetahui asuhan kebidanan accupressure dan exercise pada nyeri

punggung bawah (NPB) pada ibu hamil trimester III.

2. Khusus

a. Mengetahui penerapan asuhan kebidanan accupressure pada nyeri

punggung bawah (NPB) pada ibu hamil trimester III.

b. Mengetahui penerapan asuhan kebidanan exercise pada nyeri punggung

bawah (NPB) pada ibu hamil trimester III.

B. MANFAAT

1. Ibu Hamil

Ibu hamil dapat menerapkan tindakan accupressure dan exercise

dalam menurunkan skala nyeri punggung bawah.

2. Pelayanan

Pelayanan kepada ibu hamil dapat menerapkan tindakan

accupressure dan exercise dalam menurunkan nyeri punggung bawah

(NPB) pada ibu hamil trimester III

3. Ilmu Kebidanan

Hasil penelitian ini dapat mengembangkan khazanah ilmu

pengetahuan khususnya tentang asuhan kebidanan accupressure dan

exercise pada nyeri punggung bawah (NPB) pada ibu hamil trimester III.

3
URAIAN MATERI

A.KEHAMILAN

1. Pengertian

Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari konsepsi sampai

lahirnya janin.Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9

bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Bobaks, 2014).

Kehamilan adalah suatu proses dimulai dari pelepasan ovum kemudian

terjadi perpindahan antara sperma dan ovum. Terjadi konsepsi dan

pertumbuhan zigot, nidasi, implantasi, pembentukan plasenta dan

pertumbuhan janin sampai aterm (Wiknjosastro, 2014). Kehamilan

primigravida adalah kehamilan yang terjadi pada wanita untuk pertama

kalinya. Kehamilan multigravida adalah kehamilan yang terjadi untuk yang

kedua dan selanjutnya (Manuaba, 2016). Kehamilan dibagi dalam triwulan

yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua

bulan ke-4 sampai ke-6 dan triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai ke-9

(Karjatin, 2016).

2. Tanda Kehamilan

a. Tanda Presumtif, tanda ini meliputi amenore, mual, muntah, ngidam,

anoreksia, gangguan pencernaan dan perkemihan, pigmentasi kulit, cepat

lelah dan terjadi pembesaran payudara (Manuaba, 2016).

b. Tanda Kemungkinan Hamil. Pada pemeriksaan kehamilan dapat diduga

hamil bila di jumpai pembesaran perut dan rahim, pemeriksaan yang

4
memberikan petunjuk adanya kehamilan meliputi adanya kontraksi rahim

saat diraba, adanya tanda Hegar, Chadwick, Piscaseck, Ballotement, dan

reaksi kehamilan positif (Manuaba, 2012).

c. Tanda Pasti Kehamilan

Dengan menggunakan alat canggih ultrasonografi (USG),

kehamilan sudah dapat ditetapkan pada umur yang relatif muda. Melalui

pemeriksaan USG (Ultra Sono Graphy) kepastian kehamilan dipastikan

bila teraba bagian janin, terdengar Detak Jantung Janin dan teraba

gerakan janin (Bobaks, 2014).

3. Perubahan Selama Kehamilan

a. Perubahan Psikologi

Emosi wanita hamil cukup labil, ibu ditakutkan ketidaktahanan

karena tubuhnya nampak diluar kendali. Ada beberapa anggapan

terhadap perubahan psikologis yang terjadi selama kehamilan dan hal ini

berhubungan dengan perubahan biologik. Proses psikologi ini

diidentifikasi pada trimester kehamilan (Karjatin, 2016).

1) Trimester I

Pada masa ini sering disebut masa penentuan, membuat fakta

apakah wanita tersebut benar-benar hamil. Kebanyakan wanita

bingung tentang kehamilannya hampir 80% kecewa, menolak, depresi

dan murung, merenungkan dirinya dan kebingungan yang secara

normal berakhir spontan ketika ibu menerima kehamilannya.

5
2) Trimester II

Dikatakan periode pancaran kesehatan, karena sudah merasa

baik dan terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan. Hubungan sosial

meningkat dengan wanita hamil lainnya atau yang baru menjadi ibu.

Ibu tertarik dan terfokus pada kehamilan, kelahiran dan persiapan

peran baru. Adanya fase quickening (pemberitahuan sebagai fakta

kehidupan), bertambahnya daya dorong psikologi, berkembangnya

identitas keibuannya). Quickening ini menyerang wanita untuk

memikirkan bayinya sebagai individu yang merupakan bagian dari

dirinya (Cunningham, 2014).

3) Trimester III

Periode penantian, yakni ibu menanti kelahiran bayinya. Timbul

rasa kecemasan apakah bayinya nanti bisa lahir dengan selamat atau

tidak. Trimester III ini merupakan waktu untuk mempersiapkan

kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua, misalnya memilih nama

atau membeli pakaian bayi. Sejumlah ketakutan akan terlihat, timbul

kecemasan pada trimester III, wanita khawatir terhadap hidupnya dan

bayinya apakah akan memiliki bayi abnormal, labor dan penyerahan

(sakit, kehilangan kendali dan ketidaktahuan). Ibu mengalami proses

duka cita seperti kehilangan perhatian selama kehamilan, terpisahnya

bayi dari bagian tubuhnya, kehilangan kandungan yang menjadi

kosong. Hasrat seksual tidak setinggi trimester II karena abdomen

yang membesar (Manuaba, 2016).

6
b. Perubahan Bio-Fisiologis

1) Uterus, uterus bertambah besar yang semula 30 gr menjadi 100 gr.

Pembesaran ini disebabkan hipertropi otot rahim. Pada bulan pertama

rahim mengalami pertumbuhan aktif (dinding menebal).

2) Vagina dan Vulva

Peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen

sehingga tampak kemerahan dan kebiruan (tanda chadwick), Getah

dalam vagina bertambah. Reaksi PH 3,5-60.

3) Peredaran darah rahim bertambah sesuai bertambah besarnya rahim

(Manuaba, 2016).

4) Payudara. Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan

sebagai persiapan memberikan ASI pada saat laktasi nantinya.

Hormon yang berpengaruh antara lain; estrogen, progesteron dan

somatomatropisi. Dan akibat yang terjadi adalah payudara menjadi

lebih besar, areola mamae mengalami hiperpigmentasi, glandula

montgomery makin tampak dan puting susu akan lebih menonjol.

5) Sistem Pencernaan

Pengeluaran asam lambung meningkat karena pengaruh

ekstrogen, terjadi obstipasi karena desakan rahim yang semakin besar.

6) Sistem Respirasi, yaitu terjadi desakan diagframa mulai umur

kehamilan 32 minggu, hal ini dapat menyebabkan sesak nafas.

7) Kulit, terjadi perubahan pigmen dan hiperpigmentasi karena terjadi

hiperfungsi dari kelenjar suprarenalis (Syaifudin, 2015).

7
8) Sistem Perkemihan. Di atas uneler, hormon progesteron tinggi dan

tekanan pada uneler oleh rahim membesar. Hamil muda dan tua sering

beser.

9) Metabolisme. Metabolisme basal naik 15-20% dari semula, terutama

pada trimester ketiga. Keseimbangan asam basa menurun dan 155

mmHg perliternya 145 mmHg perliternya disebabkan hemodulusi

darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan perkembangan janin,

perkembangan organ kehamilan dan persiapan laktasi. BB ibu hamil

akan bertambah antara 6,5-16,5 Kg selama hamil kenaikan BB kurang

lebih 0,5 kg/mg (Karjatin, 2016).

10) Sistem Muskuloskeletal. Kehamilan menyebabkan perubahan pada

tubuh wanita tidak hanya pada sistem kardiovaskuler, respirasi

maupun renal tetapi juga pada sistem musculoskeletal. Pertumbuhan

janin akan menyebabkan penambahan berat badan sekitar 25%

dibandingkan wanita yang tidak hamil, sekitar 12.5 kg pada rata-rata

wanita hamil. Perut yang semakin hari semakin membesar

menyebabkan center of gravity pada ibu hamil tersebut berpindah

kedepan. Selain itu ligamen sakroiliaka menjadi lemah sehingga

pelvic akan berotasi kedepan dan menambah hiperlordosispada ibu

hamil tersebut. Hal tersebut menambah ketegangan pada pelvis

maupun lumbal bawah. Sehingga yang paling banyak dikeluhkan

adalah nyeri punggung bawah (Casagrande et al., 2015).

8
B. LOW BACK PAIN (LBP)

1. Definisi

Nyeri didefinisikan sebagai sensasi somatis yang merupakan

gabungan antara sensori, emosional dan pengalaman kognitif disebabkan

oleh kerusakan jaringan maupun masalah psikologi (Dubin, 2010). Stimulus

nyeri ditangkap oleh nosiseptor. Nosiseptor merupakan free nerve ending

yang terdiri atas serabut Adelta dan C. Pada spinal cord di bagian dorsal

horn merupakan impuls nyeri tiba, untuk serabut C berada pada lamina II,

disini terjadi modulasi, kemudian impuls kemudian ditransmisikan melewati

medulla, midbrain, kemudian sampai di hipotalamus untuk dipresepsikan

sebagai nyeri (Potter & Perry, 2014). Jika bagian jaringan yang rusak, yang

menyebabkan nyeri, diberikan suatu perlakuan maka serabut A beta yang

bermyelin tipis dan impulsnya cepat, akan menekan transmisi dari serabut C

yang tidak bermyelin dan impulsnya lambat dan akan menyebabkan nyeri

akan tertekan dan persepsi nyeri akan berkurang (Steeds, 2016).

Nyeri punggung bawah atau low back pain adalah nyeri klinik

dengan banyak penyebab, yang ditandai dengan nyeri yang di rasakan pada

punggung bawah antara thorakal 12 dan sakrum, diikuti atau tidak diikuti

dengan nyeri menjalar hingga ke tungkai bawah, menyebabkan limitasi pada

aktivitas (Kumar, 2016). Nyeri punggung bawah digambarkan sebagai nyeri

pada regio lumbal, di atas sacrum (lumbalosakral) dan bisa menjalar sampai

ke kaki (Vermani et al., 2010). National Health System (2014), menjelaskan

bahwa sebagian wanita akan mengalami nyeri punggung bawah yang sering

9
sebagai gejala tidak nyaman yang dirasakan saat kehamilan. Nyeri

punggung biasanya akan meningkat intensitasnya seiring pertambahan

usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat pergeseran pusat

gravitasi dan postur tubuh.

2. Etiologi

Penyebab terjadi nyeri punggung bawah pada kehamilan bervariatif

dan saling berhubungan diantaranya kenaikan berat badan, perubahan

postur, peregangan otot rektus abdominis, maupun stress emosional

(Johnson, 2014).

a. Kelonggaran sendi yang meningkat selama kehamilan sebagai hasil dari

peningkatan jumlah hormon relaksin, progesteron, dan estrogen. Hormon

relaksin adalah hormon yang di produksi korpus luteum dan plasenta,

meningkat dari awal kehamilan, mencapai puncak pada akhir dari

trimester pertama, dan terus secara konsisten meningkat hingga akhir

kehamilan (Aldabe et al., 2012). Hormon relaksin (hormone relaxin)

menimbulkan perubahan pada jaringan lunak penyangga dan

penghubung (connective tissue) sehingga mengakibatkan menurunnya

elastisitas dan flexibilitas otot (Casagrande et al., 2015).

b. Perubahan postur tubuh terjadi karena perut yang terus membesar.

Kemudian menyebabkan pusat gravitasi pada wanita hamil akan

berpindah ke depan. Hal tersebut menyebabkan hiperlordosis dan rotasi

pelvis kedepan, yang menambah ketegangan pada pelvis dan lumbal

bawah. Pergerakan bisa memberikan kontribusi dalam kompresi pada

10
intervertebral disk, pada kompresi yang lebih parah akan mengeluarkan

cairan diskus. Paling banyak dikeluhkan adalah nyeri punggung bawah

(Casagrande et al., 2015).

c. Nyeri tulang belakang saat kehamilan dapat dipengaruhi riwayat

cidera panggul maupun nyeri tulang belakang pada kehamilan

sebelumnya menjadi faktor resiko terjadinya nyeri tulang belakang.

d. Penambahan berat badan. Ibu hamil biasanya naik 10-15 kg, tulang yang

berfungsi menopang tubuh akan mengalami gangguan seiring

bertambahnya berat badan ibu hamil karena berat badan bayi memberi

tekanan pada pembuluh darah, saraf panggul, dan punggung ibu hamil.

e. Stress dapat menyebabkan ketegangan otot punggung. Ibu beresiko

mengalami LBP ketika mengalami stress selama masa kehamilan.

3. Manifestasi Klinis

Nyeri punggung bawah pada kehamilan digambarkan sebagai nyeri

pada regio lumbal, di atas sakrum, dan bisa menjalar sampai ke kaki.

Nyerinya intermitten, dan diperparah dengan melakukan aktivitas dengan

posisi yang sama dalam waktu yang lama, biasanya terjadi dalam waktu 30

menit seperti berjalan, duduk, dan berdiri (Vermani et al., 2010). Gejala lain

yang dapat dirasakan dapat terjadi kekakuan pada kaki, mati rasa,

kesemutan dan terjadi kelemahan.

Nyeri punggung bawah pada kehamilan dapat terjadi sejak awal

kehamilan, dan pada setiap semester intensitas nyeri akan mengalami

perubahan. Trimester pertama terjadi peningkatan hormon relaksin yang

11
menyebabkan ligamen tulang belakang meregang sehigga terjadi

ketidakstabilan posisi tulang belakang. Perubahan nyeri semakin meningkat

pada trimester kedua, hal ini disebabkan karena pembesaran uterus dan

pusat gravitasi tubuh sehingga nyeri semakin terasa. Trimester ketiga

kehamilan nyeri punggung bawah semakin berat terasa, bahkan nyeri

punggung bawah dirasakan sepanjang hari karena uterus yang semakin

membesar dan beban kerja tulang belakang untuk menopangnya semakin

berat (Innes, 2014).

Kolar et al. (2012) menujukkan bahwa nyeri punggung bawah

memiliki posisi diafragma yang tidak normal. Pada kehamilan, diafragma

tertekan oleh uterus yang semakin membesar menyebabkan fungsi

diafragma sedikit terganggu. Menurut Kolar et. al. (2012), jika aktivasi

diafragma tidak terkoordinasi dengan baik maka akan mempengaruhi

stabilitas pada tulang belakang. Koordinasi postural atau stabilitas otot-otot

postural yang buruk merupakan faktor penyebab yang penting dalam

masalah tulang belakang seperti nyeri punggung bawah.

4. Menilai Skala Nyeri Punggung Bawah

Pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan individual,

pengukuran nyeri dengan pendekatan objektif yang paling mungkin adalah

menggunakan respon fisiologik teknik ini juga tidak dapat memberikan

gambaran pasti tentang nyeri itu sendiri. Terdapat beberapa skala nyeri yang

dapat digunakan untuk mengetahui tingkat nyeri antara lain :

12
a. Verbal Descriptor Scale (VDS)

Skala pendeskripsi verbal merupakan sebuah garis yang terdiri

dari tiga sampai lima kata pendeskripsi yang tersusun dengan jarak yang

sama di sepanjang garis. Pendeskripsi ini diurutkan dari tidak terasa nyeri

sampai nyeri yang tidak tertahan.

b. Visual Analog Scale (VAS)

VAS merupakan garis lurus yang mewakili intensitas nyeri. Skala

ini memberikan kebebasan penuh pada klien untuk mengidentifikasi

keparahan nyeri. VAS merupakan pengukur keparahan nyeri yang lebih

sensitif karena klien dapat mengidentifikasi setiap titik pada rangkaian

dari pada dipaksa memilih satu kata tubuh terhadap nyeri itu sendiri.

Pada skala 1 sampai 3, rasa nyeri seperti gatal atau tersetrum atau nyut-

nyutan atau melilit atau terpukul atau perih atau mules. Intensitas nyeri

pada skala 4 sampai 6, seperti kram atau kaku atau tertekan atau sulit

bergerak atau terbakar atau ditusuk-tusuk. Sangat nyeri pada skala 7-9

tetapi masih dapat dikontrol oleh klien. Intensitas nyeri sangat berat pads

skala 10 nyeri tidak terkontrol.

c. Skala Nyeri Oucher

Skala nyeri Oucher merupakan salah satu alat untuk mengukur

intensitas nyeri pada anak, yang terdiri dari dua skala yang terpisah, yaitu

sebuah skala dengan nilai 0-100 pada sisi sebelah kiri untuk anak-anak

yang lebih besar dan skala fotografik dengan enam gambar pada sisi

kanan untuk anak-anak yang lebih kecil. Foto wajah seorang anak dengan

13
peningkatan rasa tidak nyaman dirancang sebagai petunjuk untuk

memberi anak-anak pengertian sehingga dapat memahami makna dan

tingkat keparahan.

d. Numerical Rating Scale (NRS)

NRS digunakan untuk menilai intensitas atau keparahan nyeri dan

memberi kebebasan penuh klien untuk mengidentifikasi keparahan nyeri.

NRS merupakan skala nyeri yang popular dan lebih banyak digunakan di

klinik, khususnya pada kondisi akut, mengukur intensitas nyeri sebelum

dan sesudah intervensi, mudah digunakan dan didokumentasikan.

5. Penanganan LBP

Intervensi menggunakan latihan dengan edukasi kepada pasien

merupakan pendekatan konservatif pertama untuk menyembuhkan kondisi

muskuloskeletal pada vertebra lumbal. Exercise membantu jaringan tubuh

beradaptasi terhadap tekanan ataupun kerusakan yang terjadi (Kumar,

2016). Exercise meliputi stretching, strengthening, range of motion

exercise, Mc Kenzie therapy, dan core stability exercise (Kumar, 2011).

Exercise efektif dalam pencegahan low back pain pada kehamilan,

mengurangi intensitas nyerinya dan kemungkinan disabiliti (Kinser et al.,

2017). Latihan ringan sampai sedang selama kehamilan itu aman baik untuk

ibu maupun janin (Hinman et al., 2015). Penanganan yang diberikan kepada

nyeri punggung bawah pada ibu hamil bervariasi. Banyak penelitian yang

mengkombinasikan latihan yang diberikan, mengkombinasikan beberapa

latihan seperti stretching, pelvic tilt, pelvic floor dan exercise tambahan.

14
Cara mengatasi nyeri punggung bawah menurut Varney (2012)

adalah;

a. Menghindari membungkuk berlebihan, mengangkat beban berlebihan

dan berjalan terlalu lelah. Menggunakan sepatu bertumit rendah karena

sepatu bertumit tinggi dapat memperberat lordosis.

b. Kompres hangat pada bagian punggung bawah, posisikan badan dengan

menggunakan bantal sebagai pengganjal untuk meluruskan punggung

dan memperkecil regangan.

c. Melakukan senam hamil yang dapat memperkuat dan mempertahankan

elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul dan ligamen

serta membentuk posisi tubuh yang prima sehingga dapat mengurangi

keluhan.

d. Akupresur adalah salah satu pengobatan tradisional dengan cara menekan

titik-titik tertentu di permukaan kulit dengan menggunakan jari-jari

tangan atau benda tumpul, sebagai upaya promotif, preventif, dan

rehabilitatif (Kemenkes RI, 2011).

e. Menggunakan mekanisme tubuh yang baik saat mengangkat barang dari

tempat yang lebih rendah dengan cara berjongkok terlebih dahulu tidak

langsung membungkukkan badan.

Beberapa bentuk latihan yang seharusnya tidak dilakukan oleh ibu

hamil adalah;

a. Menahan nafas selama latihan.

b. Melakukan aktivitas yang beresiko terjatuh seperti ski atau berkuda.

15
c. Olahraga yang memiliki kontak fisik seperti sepak bola, basket, dan voli.

d. Tidak melakukan latihan dengan gerakan yang dapat melukai perut

seperti aktivitas dengan gerakan yang cepat.

e. Aktivitas melompat, berlari, atau memantul.

f. Deep knee bends, full sit-ups, double leg raises dan straight-leg toe

touches.

g. Latihan dalam keadaan terlentang atau menyamping dalam waktu yang

lama (khususnya kehamilan setelah 3 bulan).

h. Latihan yang berat dan pada tempat yang panas.

C.TINDAKAN EXERCISE

1. Definisi

Tindakan latihan pada penanganan LBP adalah lumbar flexion

exercise yaitu latihan yang didesain untuk meningkatkan fleksi lumbal,

mencegah ekstensi lumbal, dan memperkuat otot abdominal dan gluteal

dalam usaha untuk menangani nyeri punggung bawah tanpa operasi. Latihan

ini dilakukan dalam keadaan tidur terlentang di lantai atau pada sesuatu

yang datar lainnya (Andreea, 2014). William flexion exercise atau biasa

disebut lumbar flexion exercise mulai di kembangkan pada tahun 1937 oleh

Dr. Paul Williams untuk pasien dengan nyeri punggung bawah yang kronik.

Pada pengembangan pertama kalinya latihan ini didesain untuk laki-laki di

bawah 50 tahun dan perempuan di bawah 40 tahun yang memiliki lumbar

lordosis. Tujuan dari exercise ini adalah untuk menurunkan nyeri,

16
memberikan stabilitas lumbal dengan secara aktif meningkatkan otot

abdominal, gluteus maximus, dan hamstring dan stretching secara pasif otot-

otot fleksor hip dan punggung bawah (Kumar, 2016).

Gerakan pada exercise ini merupakan gerakan stretching. Saat

ketegangan otot meningkat, maka otot akan berkontraksi terus-menerus

akibat dari sarkomer yang memendek. Saat dilakukan gerakan stretching,

maka otot akan berelaksasi dan mengalami adaptasi dan akhirnya otot

mengalmi fleksibilitas. Otot yang memanjang membuat ketegangan otot

berkurang (Page, 2012)

2. Teknik Pelaksanaan

Beberapa gerakan dari lumbar flexion exercise ini aman diberikan

kepada ibu hamil untuk menurunkan nyeri punggung bawah ibu hamil

tersebut, dengan mengurangi ketegangan pada otot-otot lumbal dan

mengurangi hyperlordosis.

a. Persiapan Latihan

Beberapa hal yang perlu diingat sebelum melakukan latihan kepada

ibu hamil. Memastikan keamanan ibu hamil sebelum melakukan latihan.

Memastikan kondisi dibawah ini sedang tidak dialami oleh ibu hamil:

1) Memiliki riwayat penyakit kardiorespirasi.

2) Kehamilannya anak kembar.

3) Anemia.

4) Memiliki riwayat diabetes.

5) Memiliki riwayat pendarahan.

17
6) Placenta previa.

Bidan perlu memberikan perhatian khusus kepada ibu hamil yang

memiliki:

1) Ibu hamil yang obesitas parah.

2) Ibu hamil yang underweight.

3) Riwayat alkohol, merokok dan gaya hidup buruk lainnya.

4) Hipertensi yang tidak di control.

5) Hipertiroid yang tidak dikontrol (The American College of

Obstetricians and Gynecologist, 2017).

6) Hentikan latihan jika ibu hamil mengalami nyeri dada, nyeri perut

atau mengalami kontraksi, sakit kepala yang berlebihan, pusing,

merasa dingin, pendarahan, keluar cairan dari vagina, denyut nadi

yang tidak beraturan dan cepat, pembengkakan pada ankle, tangan

atau wajah, nafas menjadi pendek, kesulitan berjalan ataupun

kelemahan otot. Bisa melakukan istirahat sementara atau segera

ditangani. Hal itu untuk menghindari hal yang membahayakan

keadaan ibu maupun janin (Webmd, 2017).

b. Prosedur Exercise

Beberapa gerakan dari lumbar flexion exercise yang aman untuk

ibu hamil antara lain;

1) Cat And Cow Position (Ashtanga Namaskar)

a) Topang tubuh dengan kedua tangan dan lutut. Sejajarkan kedua

lutut di bawah pinggul dan tempatkan tangan di bawah bahu.

18
b) Tarik napas dan tekan dada dan tulang ekor saling menjauh

sekaligus lengkungkan tulang punggung.

c) Buang napas dan kencangkan bagian perut untuk menarik ke

dalam dan melengkungkan tulang punggung, gerakkan kepala dan

tulang ekor mendekat satu sama lain.

2) Child Pose (Balasana)

a) Mulailah pada posisi berlutut dengan kedua lutut sedikit melebar.

a) Merangkak ke depan dengan tangan, lengan lurus dan di posisi

depan.

19
b) Pertahankan posisi tubuh relaks pada paha dan kening untuk

beristirahat di lantai. Bernapaslah di posisi ini sekurangnya tiga

tarikan napas panjang.

3) Downward Facing Dog Pose (Adho Mukha Svanasana)

a) Mulailah pada table position.

b) Tekuk jari kaki dan angkat pinggul tinggi, mencapai tulang duduk

ke arah langit-langit. Luruskan tumit ke belakang ke arah matras

tanpa menyentuhnya. Turunkan kepala sehingga leher lurus.

20
c) Lipatan pergelangan tangan tetap sejajar dengan tepi depan matras.

Tekan ke buku jari telunjuk dan ibu jari Anda untuk meredakan

tekanan dari Pergelangan Tangan. Gerakkan kaki seperti berjalan

ditempat (walking). Bernapaslah di posisi ini sekurangnya tiga

tarikan napas panjang.

4) Memeluk Birthing Ball

a) Lakukan posisi berlutut sambil kedua tangan memeluk birthing

ball, serta dada dan dagu menempel pada bola.

b) Pastikan perut tidak menempel dengan bola guna menghindari

adanya tekanan.

c) Angkat kepala ke atas perlahan sehingga terasa sedikit tarikan di

bagian punggung dan pinggang.

d) Hal ini bermanfaat untuk menguatkan otot pinggang.

e) Goyangkan pinggul ke kanan, ke kiri serta memutar searah dengan

jarum jam.

5) Pose kayang dengan menggunakan Birthing Ball

a) Ibu duduk di depan birthing ball.

21
b) Bantu ibu untuk melakukan posisi kayang diatas birthing ball.

c) Pastikan ibu menekuk kakinya sehingga dapat menggoyangkan

birthing ball ke arah depan dan belakang.

d) Pastikan selalu menjaga keamanan tubuh ibu.

6) Pose Menggoyangkan Kaki Seperti Bayi

a) Lakukan posisi tiduran

b) Naikkan kedua kaki keatas

c) Pegang telapak kaki

d) Goyangkan badan kekanan dan kekiri

22
D. TEKNIK ACCUPRESSUR

1. Definisi

Akupresur berasal dari kata accos yang berarti jarum dan pressure

yang berarti menekan. Akupresur adalah salah satu pengobatan tradisional

dengan cara menekan titik-titik tertentu di permukaan kulit dengan

menggunakan jari-jari tangan atau benda tumpul, sebagai upaya promotif,

preventif, dan rehabilitatif (Kemenkes RI, 2011). Penekanan yang dilakukan

adalah sebagai pengganti jarum pada tindakan akupunktur yang bertujuan

untuk melancarkan aliran energi vital (qi) pada seluruh tubuh sehingga

dapat mengurangi masalah nyeri.

2. Manfaat

Menurut Setyowati (2018), akupresur memiliki manfaat dalam

pencegahan dan penyembuhan, rehabilitasi, meningkatkan imunitas tubuh,

menurunkan denyut jantung pada pasien stroke, mengatasi mual muntah

pada ibu hamil (morning sickness), memenuhi kecukupan ASI,

memperlancar proses persalinan, serta mengatasi nyeri seperti nyeri yang

bersifat umum, menurunkan low back pain, nyeri persalinan, dismenore, dan

distress menstrual. Akupresur dapat meningkatkan sirkulasi darah,

memperbaiki dan meningkatkan fungsi kerja dari organ tubuh,

meningkatkan sistem imun dan energi, mengurangi rasa sakit, memperbaiki

sistem reproduksi, serta untuk detoksifikasi dan menjaga kesehatan

(Nurgiwiati, 2015). Akupresur dapat mengontrol dan mengurangi

kecemasan pada pasien hemodialisa, meningkatkan sirkulasi darah dan

23
mengatur metabolisme, mengatasi nyeri, dan mengurangi ketegangan pada

otot (Dehghanmehr et al., 2017).

3. Tujuan

a. Menekan titik tertentu dapat dilakukan untuk mengurangi

ketidaknyamanan selama hamil dan saat kontraksi datang.

b. Akupresur seperti halnya akupuntur merupakan terapi yang menekankan

titik-titik tertentu pada tubuh yang diyakini dapat mengatasi rasa tak

nyaman selama hamil maupun saat mengalami kontraksi menjelang

persalinan (Setyowati, 2018).

4. Mekanisme Akupresur

Akupresur bekerja dengan menekan titik-titik saluran energi, sehingga

mempengaruhi kelenturan dari otot-otot dan terjadinya peningkatan sirkulasi

darah. Hal tersebut akan memperbaiki dan meningkatkan fungsi kerja dari

organ tubuh, meningkatkan sistem imun dan energi, mengurangi rasa sakit,

memperbaiki sistem reproduksi, serta untuk detoksifikasi dan menjaga

kesehatan (Nurgiwiati, 2015). Penekanan yang dilakukan pada titik-titik

akupresur tertentu dapat mempengaruhi sel saraf pusat sehingga

menghasilkan neurokimiawi seperti hormon endorphine, serotonin, dan

norepinephrine yang mampu menurunkan kadar serum kortisol dan

mengurangi rasa nyeri.

Energi akupresur pada titik akupresur akan mengalir melalui aliran

meridian menuju target organ. Rangsangan yang diberikan dari penekanan

tersebut akan memberikan efek sehingga terjadi perubahan biokimia,

24
fisiologis, dan persepsi/rasa (Pravikasari, 2019). Perubahan biokimia dapat

berupa peningkatan kadar hormon endorphine, perubahan fisiologis dapat

berupa aktivitas aliran darah dan oksigen, sedangkan perubahan

persepsi/rasa dapat berupa timbulnya rasa nyaman dan tenangserta

berkurangnya rasa nyeri (Aswitami & Mastiningsih, 2018).

Akupresur yang dilakukan akan merangsang sel saraf sensorik yang

berada disekitar titik akupresur kemudian diteruskan ke medula spinalis,

mesensefalon dan komplek pituitari hypothalamus. Ketiganya akan

diaktifkan untuk melepaskan zat-zat kimiawi diantaranya serotonin yang

berperan dalam mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan, termasuk

kecemasan (Au et al., 2015).

5. Cara Memijat

a. Cara pemijatan bisa dilakukan dengan :

1) Pijatan bisa dilakukan setelah menemukan titik meridian yang tepat,

yaitu timbulnya reaksi pada titik pijat berupa rasa nyeri, linu atau

pegal.

2) Pijatan bisa dilakukan dengan menggunakan jari tangan, (Jempol dan

Jari telunjuk).

b. Lama dan banyaknya tekanan (pemijatan) :

1) Pijatan untuk menguatkan (Yang), untuk kasus penyakit dingin,

lemah, pucat/lesu, dapat dilakukan dengan maksimal 30 kali tekanan,

untuk masing-masing titik dan pemutaran pemijatannya searah jarum

jam.

25
2) Pijatan yang berfungsi melemahkan (Yin) untuk kasus penyakit panas,

kuat, muka merah, berlebihan/hiper dapat dilakukan dengan minimal

50 kali tekanan dan cara pemijatannya berlawanan jarum jam.

3) Pada kasus nyeri punggung yang mengalami perubahan struktur

tulang, terapi dilakukan 1 minggu sebanyak 3 kali pertemuan

sampai keluhan benar-benar hilang.

4) Pada kasus nyeri punggung bawah ringan terapi dapat dilakukan

selama 3 minggu, setiap minggunya akan dilakukan 2 kali

pertemuan.

6. Akupresur Pada Nyeri LBP

Teknik akupresur dilakukan dengan memberikan teknik pemijatan dan

stimulasi pada titik-titik tertentu pada tubuh yang berguna untuk

mengurangi bermacam-macam sakit dan nyeri serta mengurangi

ketegangan, kelelahan dan berbagai penyakit dengan maksud mengaktifkan

kembali peredaran energi vital dan chi (Pravikasari, 2019). Titik-titik

akupresur yang distimulasi, tubuh akan melepaskan ketegangan otot,

meningkatkan sirkulasi darah, dan meningkatkan kekuatan hidup energi

tubuh (qi) untuk membantu penyembuhan. Terapi akupresur dapat

digunakan untuk menghilangkan rasa sakit, menguatkan sistem reproduksi

seksual, detoksifikasi tubuh untuk kesehatan yang lebih baik. Menjaga

kecantikan, membuat awet muda, dan meringankan nyeri otot punggung

(Uluwiyatun, 2019).

26
Langkah-langkah melakukan akupresure pada ibu hamil dengan

masalah nyeri punggung bawah adalah:

a. Memberitahu ibu maksud dan tujuan dilakukan akupresure yaitu teknik

pemijatan/penekanan titik akupresur (acupoint) yang bertujuan

membantu mengatasi nyeri punggung pada ibu hamil.

b. Mencuci tangan.

c. Mengatur posisi ibu senyaman mungkin untuk berbaring atau duduk

menghadap sandaran kursi.

d. Tuangkan minyak zaitun pada kedua telapak tangan dan lakukan pijat

endorphin pada punggung/tubuh bagian belakang ibu.

e. Tekan Titik BL 23 (Shensu)

Letak titik BL 23 adalah dua jari kiri dan kanan meridian GV, setinggi

batas bawah lumbal kedua.

f. Tekan Titik GV 3 (Yaoyangguan) dan Titik GV 4 (Mingmen)

Titik GV 3 (Yaoyangguan)

Terletak diantara lumbal ketiga dan keempat

27
Titik GV 4 (Mingmen)

Terletak diantara lumbal kedua dan ketiga

g. Tekan Titik Ki 3 (taixi)

Titik yang Terletak antara melleolus internus dengan tendon archiles.

28
PENATALAKSANAAN

A. ANALISA DATA
Masalah kesehatan yang ada di keluarga disebabkan karena
keterbatasan pengetahuan dari ibu hamil, serta keterbatasan ekonomi untuk
mengatasi masalah yang muncul. Masalah-masalah yang ditemukan pada ibu
hamil adalah ibu hamil mengeluh sering merasakan nyeri punggung,
kurangnya pengetahuan tentang tempat pelayanan kesehatan, dalam
pelaksanaan pembinaan terhadap keluarga, tenaga kesehatan umumnya harus
bekerja sama dengan keluarga untuk membahas masalah yang timbul dan
memikirkan alternatif pemecahan masalahnya.
Dalam hal ini intervensi yang dapat diberikan tenaga kesehatan
sebagai langkah awal adalah pemberian penkes/ penyuluhan, sehingga
diharapkan keluarga dapat menyelesaikan masalah yang timbul secara cepat
dan mandiri.

B. PERUMUSAN, PRIORITAS MASALAH DAN


PENEGAKAN DIAGNOSA KEBIDANAN (DIAGRAM
VENN/FISH BONE/SPIDER WEB)
Berdasarkan analisa data yang dilakukan, maka didapatkan
kesimpulan bahwa permasalahan yang muncul sebagian besar disebabkan
karena kurangnya pengetahuan dan keterbatasan dana. Adapun permasalahan
yang ada dikeluarga adalah sebagai berikut:
1. Ibu hamil mengeluh nyeri punggung bawah dan belum faham tentang
manajemen nyeri.
2. Ibu hamil kurang memahami cara melakukan relaksasi selama hamil.
3. Kurangnya pengetahuan tentang tempat pelayanan kesehatan.
Prioritas masalah merupakan langkah selanjutnya setelah masalah
ditemukan dan ditentukan keluarga bersama tenaga kesehatan. Prioritas
disusun karena tidak memungkinkannya menyelesaikan masalah yang ada

29
dalam keluarga secara bersama-sama. Oleh karena itu prioritas disusun untuk
meningkatkan tingkatan permasalahan agar penyelesaian lebih terfokus dan
sesuai sasaran serta harapan. Prioritas masalah dalam keluarga adalah sebagai
berikut:
1. Ibu hamil mengeluh nyeri punggung bawah dan belum faham tentang
manajemen nyeri.
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Krisis yang ada berhubungan
dengan peran keluarga yang
sebenarnya membutuhkan
informasi mengenai
pemenuhan rasa nyaman
selama hamil dan belum
faham tentang manajemen
nyeri.
2. Kemungkina ½x1 1 Masalah sebenarnya dapat
n dirubah dirubah tapi secara bertahap
3. Potensi 2/3 x 1 2/3 Masalah dapat dicegah
dicegah melalui pendidikan
kesehatan.
4. Penonjolan 0/2 x 1 0 Keluarga tidak memikirkan
masalah masalah tersebut.
Jumlah 4/3

2. Ibu hamil kurang memahami cara melakukan relaksasi selama hamil


Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Krisis yang ada berhubungan
dengan peran keluarga yang
sebenarnya membutuhkan
informasi mengenai
pemenuhan rasa nyaman dan
belum faham tentang cara
melakukan relaksasi selama
hamil.
2. Kemungkina ½x1 1 Masalah sebenarnya dapat
n dirubah dirubah tapi secara bertahap
3. Potensi 2/3 x 1 1/3 Masalah dapat dicegah
dicegah melalui penkes
4. Penonjolan 0/2 x 1 0 Keluarga tidak memikirkan
masalah masalah tersebut.
Jumlah 3/3

30
3. Kurangnya pengetahuan tentang tempat pelayanan kesehatan.
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Krisis yang ada berhubungan
dengan peran keluarga yang
sebenarnya membutuhkan
informasi mengenai
pemenuhan rasa nyaman yang
pertama dan belum faham
tentang tempat pelayanan
kesehatan.
2. Kemungkina ½x1 1 Masalah sebenarnya dapat
n dirubah dirubah tapi secara bertahap
3. Potensi 2/3 x 1 1/2 Masalah dapat dicegah
dicegah melalui penkes
4. Penonjolan 0/2 x 1 0 Keluarga tidak memikirkan
masalah masalah tersebut.
Jumlah 3/2

31
DIAGRAM FISH BONE

Tarif periksa di bidan/


dokter mahal Masih ada yang periksa dan
Tidak ada tabungan
percaya pada dukun
untuk persiapan Banyak malpraktek yang
persalinan dilakukan tenaga non medis
Bidan dan petugas lainnya
tidak ada ditempat
Biaya cek up di dokter
Dana untuk melakukan spesialis kandungan mahal
Malas memeriksakan
rujukan sangat mahal Pengurangan
kehamilan
rasa nyeri
punggung
bawah dengan
metode
Sarana penyuluhan exercise dan
Penyuluhan komplikasi kurang Pendidikan akupresur
kehamilan kurang
yang rendah
Kerjasama antara
dukun dan bidan
Tingkat
kurang
Peran suami Peralatan kehamilan pengetahua
dan keluarga yang kurang n rendah
Sarana
kurang Peran kader transportasi
kesehatan Budaya percaya
kurang Ekonomi yang
kurang dukun masih ada
menengah
kebawah

Metode Sarana Lingkungan

32
C. RENCANA TINDAKAN
No Rencana Tindakan Evaluasi
Strategi Intervensi
1. Melibatkan keluarga untuk Menjelaskan kondisi Pasien
melakukan exercise dan nyeri punggung bawah mengerti
akupresur. kehamilan pada dengan
keluarga kondisinya
2. Memberikan penjelasan Memperagakan tentang Pasien
tentang tehnik dan caranya. excercise dan akupresur mengerti
pada ibu hamil
3. Menginformasikan tentang Mempraktekkan pada Pasien
tehnik exercise dan ibu hamil. kooperatif
akupresur pada ibu hamil.
4. Bekerja sama dengan Mempromosikan Kerjasama
kelompok kader dan PKK di kegiatan exercise dan dengan
setiap desa untuk akupresur. kader dan
mempromosikan kepada PKK
masyarakat

D. INOVASI PRODUK KEBIDANAN


Kegiatan pengurangan rasa nyeri punggung bawah pada kehamilan dengan
tindakan akupresur dan excercise dengan melibatkan keluarga serta
memanfaatkan sumber daya manusia kader dan kegiatan organisasi untuk
mempromosikan kegiatan pengurangan rasa nyeri dengan akupresur dan
excercise.
PEMBAHASAN

Kehamilan merupakan suatu proses yang alami dan normal. Selama hamil

seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

psikologis. Perubahan-perubahan tersebut menyebabkan ibu hamil mengalami

ketidaknyamanan. Masalah fisik yang sering dialami ibu hamil trimester III paling

sering adalah nyeri punggung bawah (NBP). Nyeri punggung merupakan nyeri

yang terjadi pada area lumbosakral. Nyeri punggung biasanya akan meningkat

intensitasnya seiring dengan pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini

merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi dan perubahan postur tubuhnya

(Varney, 2012). Mekanisme nyeri punggung bawah adalah karena perubahan

postur pada ibu hamil, dimana penyebab terjadinya nyeri punggung bawah pada

ibu hamil adalah meregangnya ligamen penopang akibat perkembangan uterus

sehingga menyebabkan terjadinya spasme pada daerah bagian bawah tulang

belakang (Bobaks, 2014).

Upaya untuk mengurangi spasme pada ligament pada bagian tulang

belakang, maka diperlukan adanya penekanan pada titik-titik tertentu dengan

teknik akupresur. Akupresur adalah salah satu bentuk fisioterapi dengan

memberikan pemijatan dan stimulasi pada titik-titik tertentu pada tubuh yang

berguna untuk mengurangi bermacam-macam sakit dan nyeri serta mengurangi

ketegangan, kelelahan dan berbagai penyakit dengan maksud mengaktifkan

kembali peredaran energi vital, termasuk mengurangi intensitas nyeri punggung

(Aswitami, 2018). Akupresur merupakan teknik komplementer yang sederhana

34
dan efektif dengan prinsip healing touch. Teknik akupresur menekan titik tubuh

yang berhubungan dengan timbulnya rasa nyeri (Pravikasari, 2019).

Penelitian Sukeksi (2018) membuktikan bahwa Akupresure efektif

terhadap penurunan Nyeri Punggung Ibu Hamil. Terapi akupresur dapat

digunakan untuk menghilangkan rasa sakit, menguatkan sistem reproduksi

seksual, detoksifikasi tubuh untuk kesehatan yang lebih baik. Menjaga kecantikan,

membuat awet muda, dan meringankan nyeri otot punggung. Pemijatan akupresur

pada titik Bladder 23 (BL 23), GV 3 dan GV 4 dapat mengurangi keteganggan

otot, melancarkan aliran darah dan merangsang pengeluaran endorphin sehingga

memiliki efek terhadap penurunan nyeri sehingga efektif dalam penurunan

intensitas nyeri punggung bawah pada ibu hamil (Putri, 2020). Penelitian

Pravikasari (2019) juga membuktikan bahwa akupresur dapat menurunkan nyeri

punggung pada ibu hamil trimester III. Terapi akupresur dapat mengurangi

sensasi nyeri melalui peningkatan hormon endorphin setelah dilakukan pemijatan

pada titik titk tertentu. Hormon endorphin merupakan hormon relaksasi yang

mampu menghadirkan rasa relaks pada tubuh secara alami dan memblok reseptor

nyeri ke otak.

Dasar dari akupresur adalah menstimulasi saraf afferen tipe 1 dan tipe II

atau serat A-delta di otot yang akan mengirim impuls menuju traktus anterolateral

di medula spinalis. Sampai di medula spinalis nyeri dihambat pada presinaptik

oleh pelepasan enchepalin dan dynorphin sehingga mencegah pesan nyeri sampai

ke traktus spinothalamik. Akupresur pada titik akupunktur akan memberikan efek

lokal yaitu penurunan nyeri pada daerah sekitar titik penekanan. Penekanan pada

35
titik yang dilakukan akan memberikan efek perubahan biokimia, fisiologis dan

persepsi atau rasa. Perubahan biokimia dapat berupa peningkatan kadar endorfin,

perubahan fisiologis dapat berupa aktivitas aliran darah dan oksigen, sedangkan

perubahan persepsi dapat berupa penurunan tingkat nyeri (Adikara, 2015).

Uluwiyatun (2019) menjelaskan bahwa teknik akupresur dilakukan dengan

memberikan teknik pemijatan dan stimulasi pada titik-titik tertentu pada tubuh

yang berguna untuk mengurangi bermacam-macam sakit dan nyeri serta

mengurangi ketegangan, kelelahan dan berbagai penyakitdengan maksud

mengaktifkan kembali peredaran energi vital dan chi. Permatasari (2019)

menjelaskan bahwa akupresur pada titik BL 23, GV 4, GV 5 terbukti mengurangi

keluhan nyeri punggung bawah pada ibu hamil. Akupresur sebagai salah satu

terapi komplementer yang dapat diaplikasikan pada ibu hamil dengan keluhan

nyeri punggung bawah. Terapi akupresur dapat meningkatan hormon endorphin

untuk mengurangi rasa nyeri setelah dilakukan pemijatan pada titik tertentu.

Tindakan lain yang dapat dilakukan adalah memberikan pendidikan

kesehatan tentang pencegahan atau penanganan nyeri punggung pada ibu hamil

salah satunya adalah senam hamil meliputi latihan transversus, latihan dasar pelvis

dan peregangan umumnya (Amphalaza, 2019). Latihan ini melatih tonus otot

abdomen transversal bagian dalam yang merupakan penopang postural utama dari

tulang belakang selama hamil (Lilis, 2019). Latihan fisik relaksasi dengan gerakan

berlutut memutar tulang panggul, menekuk bokong, menekuk, lutut, dada dapat

bermanfaat untuk mengendurkan setiap sendi-sendi yang kaku dan sakit akibat

bertambahnya beban pada ibu hamil, mengurangi keluhan yang timbul akibat

36
perubahan bentuk tubuh, memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot

dinding perut, sehingga dapat mencegah atau mengatasi keluhan nyeri di

punggung bawah (Halim, 2020).

Excercise yang dilakukan secara teratur dapat mengurangi nyeri punggung

karena gerakan yang terdapat didalam latihan mampu memperkuat otot abdomen

sehingga mencegah tegangan yang berlebihan pada ligamen pelvis sehingga

intensitas nyeri pungung menjadi berkurang. Knee To Chest Exercise merupakan

suatu latihan dengan menggunakan gerakan badan, biasanya digunakan untuk

penguatan dan peregangan otot-otot sehingga dapat menurunkan skala nyeri

punggung (Adwiyah, 2020). Khaerunnisa (2018) menjelaskan bahwa Kombinasi

Lumbar Flexion Exercise dan Diaphragm Breathing Exercise efektif dalam

menurunkan intensitas nyeri punggung pada ibu hamil. Latihan yang teratur dan

tepat selama hamil mampu mengeluarkan b-endorphin didalam tubuh, dimana

fungsi b-endorphin yaitu sebagai penenang dan mampu mengurangi nyeri

pinggang pada ibu hamil (Delima, 2015).

37
PENUTUP

A.SIMPULAN

Kehamilan merupakan proses dimulai dari pelepasan ovum kemudian

terjadi perpindahan antara sperma dan ovum. Kehamilan menyebabkan

perubahan pada fisik, psikologis dan sosial. Perubahan fisik seiring dengan

bertambahnya usia kehamilan dapat berdampak pada nyeri punggung bawah

karena perut yang membesar, yaitu pada ibu dengan usia trimester III.

Mekanisme nyeri punggung bawah pada ibu hamil adalah karena perubahan

postur pada ibu hamil, penyebab terjadinya nyeri punggung bawah pada ibu

hamil adalah meregangnya ligamen penopang akibat perkembangan uterus

sehingga menyebabkan terjadinya spasme pada daerah bagian bawah tulang

belakang.

Tindakan untuk mengurangi spasme pada ligamen ini maka diperlukan

penekanan pada titik tertentu dengan teknik akupresur. Akupresur adalah

menstimulasi saraf afferen tipe 1 dan tipe II atau serat A-delta di otot yang

akan mengirim impuls menuju traktus anterolateral di medula spinalis.

Penekanan pada titik yang dilakukan akan memberikan efek perubahan

biokimia, fisiologis dan persepsi atau rasa. Perubahan biokimia dapat berupa

peningkatan kadar endorfin, perubahan fisiologis dapat berupa aktivitas aliran

darah dan oksigen, sedangkan perubahan persepsi dapat berupa penurunan

tingkat nyeri.

38
Penanganan nyeri punggung bawah juga dapat dilakukan dengan

tindakan fisioterapi sebagai bentuk tindakan nonfarmakologis. Tindakan ini

antara lain latihan (exercise), yaitu gerakan berlutut memutar tulang panggul,

menekuk bokong, menekuk, lutut, dada dapat bermanfaat untuk mengendurkan

setiap sendi-sendi yang kaku dan sakit akibat bertambahnya beban pada ibu

hamil, mengurangi keluhan yang timbul akibat perubahan bentuk tubuh,

memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, sehingga

dapat mencegah atau mengatasi keluhan nyeri di punggung bawah.

B. SARAN

1. Ibu hamil dapat melaksanakan tindakan akupresur dan latihan untuk

membantu mengatasi masalah nyeri punggun bawah selama masa

kehamilan.

2. Petugas kesehatan seperti bidan dapat memfasilitasi tindakan akupresur dan

exercise sebagai intervensi nonfarmakologis dalam meningkatkan

kenyamanan selama masa kehamilan dan menghadapi persalinan.

3. Hasil penelitian ini dapat dimanfaat Puskesmas untuk meningkatkan

pelayanan kesehatan kepada ibu hamil dengan memberikan pelayanan

teknik akupresur dan exercise.

39
DAFTAR PUSTAKA

Adikara, R. T. S. 2015. Pelatihan Terapi Komplementer Alternatif & Akupresur


untuk Dokter, Perawat, Bidan dan Umum. Asosiasi Chiropractor dan
Akupresur Seluruh Indonesia (ACASI) Cabang Bondowoso.
Adwiyah, Rodiyatul. 2020. The Effect Of Knee To Chest Exercise Inpregnant
Gym Towards The Decrease Of Low Back Pain In Pregnant Mothers In
Utami Nurani Maternal Clinic Of Yogyakarta.
Aldabe, D., Ribeiro D.C., Milosavljevic, S., dan Dawn, B.M. 2012. Pregnancy-
related Pelvic Girdle Pain dan Its Relationship with Relaxin Levels During
Pregnancy : A Sistemic Review. Eur SpineJournal. 21(9) : 1769-1776
Amphalaza, Alfian. 2019. Pengaruh Senam Hamil Terhadap Penurunan Skala
Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Primigravida Trimester III Di Semarang
Medical Center (SMC) Telogorejo Semarang. Skripsi jurusan Ilmu
Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
Andreea, Voinea. 2014. William’s Program for Low Back Pain. 209-212.
Aswitami, N. G. A. P., & Mastiningsih, P. 2018. Pengaruh Terapi Akupresur
terhadap Nyeri Punggung Bawah pada Ibu Hamil TM III di Wilayah Kerja
Puskesmas Abian Semal 1. STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan, 7(2), 47–
51.
Au, D. W. H., Tsang, H. W. H., Ling, P. P. M., Leung, C. H. T., Ip, P. K., &
Cheung, W. M. 2015. Effects of Acupressure on Anxiety: A Systematic
Review and Meta-Analysis. Acupuncture in Medicine, 33(5), 353–359.
Bobaks, M. 2014. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. 4th ed. Jakarta: EGC.
Bupa. 2017. Exercise for Low Back Pain. http://www.bupa.co.uk/exercise-for-
low-back-pain.
Casagrande, J. Danielle., Gugala, Zhibgniew., Clark, Shannon M., dan Lindsey,
Ronald. 2015. Low Back Pain and Pelvic Girdle Pain in Pregnancy. The
Journal of the American Academy of Orthopaedic Surgeons. 00:1-11.
Cunningham. F. Gary. 2014. William Obstetri; Alih bahasa: Joko Suyono, Andry
Hartono. Jakarta, EGC.
Dehghanmehr, S., Mansouri, A., Faghihi, H., & Piri, F. (2017). The Effect of
Acupressure on the Anxiety of Patients Undergoing Hemodialysis -A
review. Journal of Pharmaceutical Sciences and Research, 9(12), 2580–
2584
Delima, dkk, 2015. Pengaruh Senam Hamil Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri
Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester II dan III di Puskesmas Parit
Rantang Payakumbuh Tahun 2015. Jurnal Kesehatan Perintis. 2015; 2(2).

40
Dubin, Adrienne E., dan Patopoutian, Ardem. 2010. Nociceptors : The Sensors of
the Pain Pathway. The jpurnal of Clinical Investigation.120 (11) : 3760-
3772
Halim, Putri. 2020. Pengaruh Senam Hamil Terhadap Nyeri Punggung Bawahibu
Hamil Pada Usia Kehamilan 13 Sampai 30 Minggu Di Wilayah Kerja
Puskesmas Batu Dan Puskesmas Junrejo.
http://etheses.uin-malang.ac.id/20450/1/16910044.pdf
Hinman, S.K., Smith, K.B., Quillen, D.M., dan Smith, M.S. 2015. Exercise in
Pregnancy : A Clinical Review. Sport Health. 527-531.
Innes, Wendi. 2014. Physical Change during Pregnancy for First, Second, and
Third Trimester. Symptomfind.
Johnson. Traci C., dan M. Faccog. 2014. Back Pain in Pregnancy. Webmd
(http://www.webmd.com/baby/guide/back-pain-in-pragnancy
Karjatin. Atin. 2016. Buku Ajar Cetak Keperawatan Maternitas. Pusdik SDM
Kesehatan. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Pembinaan Pengobat Tradisional
Akupresur. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Khaerunnisa, H. 2019. Pengaruh Kombinasilumbar Flexion Exercise Dan
Diaphragm Breathing Exercise Terhadap Perubahan Nyeri Punggung
Bawah Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Sinoabantaeng.
Kinser, P.A., Pauli, J., Jallo, N., Shall, M., Karst, K., Hoekstra, M., dan
Starkweather, A. 2017. Physical Activity and Yoga-based Approaches for
Pregnancy-related Low BackPain and Pelvic Pain. Journal of Obstetry
Gynecology Neonatal Nurs. 46 : 334-346.
Kolar, P., Sulc, J., Kyncl, M.,Sanda, J.,Cakrt, O., Andel, R.et. al. 2012. Poatural
Function of the Diaphragm in Persons With and Without Chronic Low
Back Pain. Journal of Orthophedic Sports Physical Therapy. 42(4) : 352-
362.
Kumar, A. 2011. Role of Physiotherapy in Back Pain. 23 Physio Clinic-
Enhancinh Physiotherapy.
Kumar, Mohan. 2016. Effectiveness of William’s Flexion Exercise in The
Management of Low Back Pain. International Journal of Physiotherapy
and Occupational Therapy.1(1) : 33-40.
Lilis, Dewi. 2019. Pengaruh Senam Hamil Terhadap Nyeri Punggung Bawah
Pada Ibu Hamil Trimester III.
Manuaba. 2012. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Edisi 2. Jakarta :
EGC.
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2016. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan &
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, Editor: Seriawan, Ed. I,
Jakarta, EGC.

41
National Health System. 2014. Pelvic Pain in Pregnancy
http://www.nhs.uk/conditions.
Nurgiwiati, E. 2015. Terapi Alternatif & Komplementer dalam Bidang
Keperawatan. Bogor: IN MEDIA.
Page, Phil. 2012. Current Concepts in Muscle Stretching for Exercise and
Rehabilitation. International Journal Sport Physical Therapy.7(1) : 109-
119.
Permatasari, Ratna. 2019. Efektifitas Tehnik Akupresur Pada Titik BL23, GV3,
GV 4 terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah Pada Kehamilan
Trimester IIIdiPuskesmas Jelakombo Jombang. Jurnal Ilmiah : J-
HESTECH, Vol. 2No. 1, Bulan Juni Tahun 2019, Halaman33-42.
Potter & Perry. 2014. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 7. EGC.
Jakarta.
Pravikasari, Nila. 2019. Perbedaan Senam Hamil Dan Akupresur Terhadap
Penurunan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester III.
Putri, Ni Luh. 2020. Pengaruh Akupresur Titik Bladder 23 Terhadap Intensitas
Nyeri Punggung Bawah Ibu Hamil Trimester III Di UPTD Puskesmas I
Denpasar Utara. JURNAL Midwifery Update (MU).
Setyowati, H. 2018. Akupresur untuk Kesehatan Wanita Berbasis Hasil
Penelitian. Magelang: UNIMMA PRESS.
Skelmpe Kokic, I., Ivaisevic, M., Kokic, T., Pisot, R., dan Simunic, B. 2017.
Effect of Therapeutic Exercise on Pregnancy-related Low Back Pain dan
Pelvic Girdle Pain. Journal of Rehabilitation Medis. 49 : 251-257
Steeds, Charlotte E. 2016. The Anatomy and Physiology of Pain. Elsever
Ltd.34(2) : 55-59
Sukeksi, Niken. 2018. Pengaruh Teknik Akupressure Terhadap Nyeri Punggung
Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Jogonalan I Klaten.
Saifuddin, Abdul Bari. 2015. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal Dan Neonatal. Cet. 4-. YBPSP, Jakarta.
The American College of Obstetricians and Gynecologists. 2017. Frequently
Asked Questions FAQ119 Pregnancy.
Uluwiyatun. 2019. Pengaruh Teknik Akupresur Terhadap Penurunan
Nyeripunggung Bawah Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kasihan Ii Bantul. MIKKI Vol .08/No.1/April/2019.
Varney. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Volume 1. Edisi 4. Jakarta : EGC.
Vermani, E., dan Mittal, R. 2010. Pelvic Girdle Pain dan Low Back Pain in
Pregnancy. A review. Pain Pract. 10(1) : 60-71
Webmd. 2017. Pregnancy : Exercise during Pregnancy. http://webmd.com.
Wiknjosastro. Hanifa. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: EGC.

42
ASUHAN KEBIDANAN
A. Asuhan Kebidanan
PADA IBU HAMIL DENGAN LOW BACK PAIN (LBP)

Asuhan kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan tindakan


yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup
praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. Manajemen kebidanan adalah
pendekatan yang digunakan oleh seorang bidan dalam menerapkan metode
pemecahan masalah secara sistematis, mulai dari pengkajian, analisis data,
diagnosa kebidanan, perencanaan intervensi, pelaksanaan dan evaluasi
(Varney, 2012). Pengertian manajemen kebidanan dan prosesnya perlu
diperjelaskan untuk memberikan kesamaan pandangan. Varney mengatakan
proses manajemen terdiri dari 7 langkah sekuensial, yang secara berkala
disempurnakan. Ini dimulai dengan pengumpulan data dan diakhiri dengan
evaluasi. Langkah 7 Varney ini merupakan keseluruhan kerangka kerja yang
berlaku dalam semua situasi. Setiap langkah kemudian dapat dipecah menjadi
tugas yang terbatas yang bervariasi sesuai dengan kondisi pasien. Harus diakui
bahwa langkah-langkah ini diambil berkolaborasi dengan pasien, atau
berkerjasama dengan pasien atau keluarga pasien.

B. Langkah Manajemen Kebidanan Varney


Langkah-langkah manajemen kebidanan/proses manajemen terdiri dari 7
langkah yakni sebagai berikut:
1. Langkah I. Identifikasi Data Dasar
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat
dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien untuk
memperoleh data dilakukan dengan cara :
a. Pertama yaitu anamnesis.
b. Kedua, yaitu akan didapatkan data objektif dengan melakukan
pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhannya.
c. Ketiga yaitu pemeriksaan tanda-tanda vital.

43
2. Langkah II. Identifikasi diagnosa/Masalah actual
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar tehadap diagnosa
atau masalah kebutuhan klien beradarkan interpretasi yang benar atas data-
data yang telah dikumpulakan. Data dasar yang sudah dikumpulkan di
interpretasikan, sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang
spesifik.
3. Langkah III. Antisipasi diagnosa/Masalah potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi diagnosa atau masalah
potensial dan mengantisipasi penanganannya. Pada langkah ini kita
mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosis potensial yang
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasikan.
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila memungkinkan dilakukan
pencegahan, sambil mengamati klien, bidan diharapkan dapat bersiap-siap
bila diagnosa/masalah potensial ini benar-benar terjadi.
4. Langkah IV. Tindakan segera/Kolaborasi
Pada langkah ini mencerminkan kesinambungan dari proses
manajemen kebidanan. Bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan
segera, melakukan konsultasi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang
lain berdasarkan kondisi klien, pada langkah ini bidan juga harus
merumuskan tindakan emergency untuk menyelamatkan ibu, yang mampu
dilakukan secara mandiri dan bersifat rujukan.
5. Langkah V. Rencana asuhan kebidanan
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan
oleh langkah-langkah sebelumnya dan merupakan lanjutan manajemen
terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau diadaptasi.
Setiap rencana asuhan harus disertai oleh klien dan bidan agar dapat
melaksanakan dengan efektif.
6. Langkah VI. Implementasi asuhan kebidanan
Melaksanakan rencana tindakan serta efisiensi dan menjamin rasa
aman klien. Implementasi dapat dikerjakan keseluruhan oleh bidan ataupun
bekerja sama dengan kesehatan lain. Bidan harus melakukan implementasi

44
yang efisien dan akan mengurangi waktu perawatan serta akan
meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan klien.
7. Langkah VII. Evaluasi kebidanan
Mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan asuhan yang diberikan
kepada klien. Pada tahap evaluasi ini bidan harus melakukan pengamatan
dan observasi terhadap masalah yang dihadapi klien, apakah masalah diatasi
seluruhnya, sebagian telah dipecahkan atau mungkin timbul masalah baru.
Pada prinsipnya tahapan evaluasi adalah pengkajian kembali terhadap klien
untuk menjawab pertanyaan sejauh mana tercapainya rencana yang
dilakukan.

C. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)


Pendokumentasian adalah catatan tentang interaksi antara tenaga
kesehatan, pasien, keluarga pasien, dan tim kesehatan yang mencatat tentang
hasil pemeriksaan, prosedur pengobatan pada pasien dan pendidikan kepada
pasien, serta respon pasien tehadap semua kegiatan yang dilakukan. Alur
berfikir bidan dalam menghadapi klien meliputi 7 langkah. Untuk mengetahui
apa yang telah dilakukan oleh seorang bidan melalui proses berfikir sistematis
di dokumentasikan dalam bentuk SOAP, yaitu;
1. S: Subjektif. Menggambarkan dokumentasi hasil pengumpulan data klien
melalui anamnesis sebagai langkah I Varney.
2. O: Objektif
Menggambarkan dokumentasi hasil pemeriksaan fisik klien, hasil
laboratorium, dan uji diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus
untuk mendukung asuhan sebagai langkah I Varney.
3. A: Assesment. Menggambarkan dokumentasi hasil analisis dan interpretasi
data subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi:
a. Diagnosis/Masalah
b. Antisipasi diagnosis/ Kemungkinan Masalah
c. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi/kolaborasi,
dan atau perujukan sebagai langkah 2, 3, dan 4 varney.

45
4. P: Planning. Menggambarkan dokumentasi tingkatan (I) dan evaluasi
perencanaan (E) berdasarkan pengakjian langkah 5, 6, dan 7 Varney.
Soap ini dilakukan pada asuhan tahap berikutnya, dan atau pada evaluasi
hari berikutnya. Karena pada kasus ini memerlukan asuhan yang diberikan
setiap harinya sampai ibu benar-benar sembuh.

46
PROSES ASUHAN KEBIDANAN

A. PENGKAJIAN
Dilaksanakan pada :
Hari / tanggal : Kamis / 8 April 2021
Jam : 19.30 WIB
Tempat : Puskesmas Tahunan Jepara
Data Subyektif
1. Biodata
a. Biodata Pasien
Nama : Ny. A
Umur : 26 th
Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
No. RM :-
Alamat : Sukodono 2/3 Tahunan Jepara
b. Biodata Penanggung jawab
Nama : Tn. M
Umur : 35 th
Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan pasien : Suami
Alamat : Sukodono 2/3 Tahunan Jepara
2. Keluhan utama dan alasan datang
a. Keluhan utama : ibu mengatakan nyeri punggung.
b. Alasan datang : ibu ingin memeriksakan kehamilannya.

47
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan dahulu
Ibu belum / tidak pernah menderita
- Penyakit menular seperti : Hepatitis, AIDS, TBC, dll
- Penyakit keturunan seperti : DM, Tekanan darah tinggi,
jantung, dll
b. Riwayat kesehatan sekarang
Saat ini ibu tidak sedang / sedang menderita :
- Penyakit menular seperti : Hepatitis, AIDS, TBC, dll
- Penyakit keturunan seperti : DM, Tekanan darah tinggi,
jantung, dll
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Di keluarga ibu tidak ada / ada yang menderita :
- Penyakit menular seperti : Hepatitis, AIDS, TBC, dll
- Penyakit keturunan seperti : DM, Tekanan darah tinggi,
jantung, dll
- Tidak ada riwayat kembar
- Tidak ada kecacatan
4. Riwayat Perkawinan
a. Menikah pada usia 24 tahun
b. Menikah 1 kali
c. Lama menikah 1 tahun
5. Riwayat obstetri
a. Riwayat Menstruasi
● Menarche : 12 tahun
● Siklus / lama : 28 hari / 7 hari
● Perdarahan : sedang
● Dysmenorrhea : tidak
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Kehamilan : hamil ini
Persalinan : -

48
Nifas :-
c. Riwayat Kehamilan Sekarang
● Umur kehamilan menurut pasien 8 bulan
● HPHT : 05-8-2020 HPL : 12-05-2021
● Periksa hamil 6 kali, mendapat terapi tablet FE, vit c, vit BC,
kalk, mendapat penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan,
penyuluhan p4k.
● Imunisasi TT :
TT capeng pada : 20 Juni 2020
TT I kehamilan : 28 Agustus 2020
TT II kehamilan : 30 September 2020
● Kebiasaan :
Minum jamu : tidak
Merokok : tidak
Obat-obatan tertentu : tidak
● Berat Badan sebelum hamil 52 Kg
● Gerakan Janin sudah dirasakan ibu sejak usia kehamilan 4 bulan
● Rencana persalinan di PMB MULYANI.
6. Riwayat Keluarga Berencana
a. Pernah KB / tidak : tidak
b. KB yang digunakan : -
c. Berapa lama menggunakan KB : -
d. Jika sudah tidak KB apa alasannya : -
e. Rencana yang akan datang ingin kontrasepsi apa : KB suntik 3 bulan
f. Alasannya apa : ingin KB suntik 3 bulan karena menyusui dan seperti
saudaranya
7. Pola pemenuhan kebutuhan sehari – hari
SEBELUM HAMIL SELAMA HAMIL
a. Pola Nutrisi Makan 3 kali/hari makan 3 kali/hari
nasi, sayur, telur nasi, sayur, tempe, telur
b. Pola Eliminasi BAB 1 kali/hari BAB 1 kali/hari

49
BAK 4-5 kali/hari BAK 7-8 kali/hari
c. Pola aktivitas Mengerjakan pekerjaan Mengerjakan pekerjaan
rumah rumah
d. Pola istirahat tidur siang 1 jam tidur siang 1 jam
tidur malam 7-8 jam tidur malam 6-7 jam
e. Personal hygiene Mandi 2 kali/hari Mandi 2 kali/hari
gosok gigi 2 kali/hari gosok gigi 2 kali/hari
ganti baju 2 kali/hari ganti baju 2 kali/hari
f. Pola seksual 3 kali/minggu 1 kali/minggu
8. Psikososiospiritual
a. Tanggapan ibu terhadap dirinya sendiri
Ibu merasa senang akan menjadi seorang ibu.
b. Tanggapan ibu terhadap kehamilannya
Ibu mengatakan sangat senang dan bahagia dengan kehamilan
sekarang ini.
c. Respon keluarga terhadap keadaan ibu
Ibu mengatakan keluarga bahagia dengan kehamilan ibu.
d. Ketaatan beribadah
Ibu taat menjalankan ibadahnya sesuai agama islam
e. Pengambilan keputusan didalam keluarga
Ibu mengatakan ikut serta dalam pengambilan keputusan oleh keluarga
f. Pemecahan masalah
Ibu mengatakan ikut serta dalam pemecahan masalah
g. Keadaan Lingkungan
Ibu mengatakan Hubungan ibu dengan tetangga dan masyarakat sekitar
lingkungannya baik.
Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan Umum : baik
b. Tingkat kesadaran : Composmetis

50
c. Antropometri :
Berat badan hamil : 65 kg
Tinggi Badan : 151 cm
LILA : 25 cm
d. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Suhu : 365 ℃
Nadi : 88 kali/ menit
RR : 20 kali/ menit
2. Status Present
a. Kepala : mesochepal
b. Rambut : warna hitam, jenis ikal, bersih tidak ada
ketombe, tidak rontok
c. Mata : konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik,
simetris, reflex pupil ada, secret tidak ada
d. Hidung : bersih, polip tidak ada
e. Mulut : bibir tidak kering, gigi tidak ada caries,
rongga mulut bersih
f. Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen
g. Muka : tidak oedema, tidak pucat, tidak ada jerawat
h. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
i. Dada : simetris, tidak ada tarikan dinding dada
j. Mamae : tidak ada benjolan yang bersifat pathologis,
tidak ada reaksi / dimpling
k. Perut : tidak ada bekas operasi ( Laparotomi); tidak
ada nyeri tekan pada gaster & hepar
l. Genetalia : bersih, tidak ada tanda-tanda PMS misal
benjolan seperti bunga kol, seperti jengger
ayam, keluar nanah
m. Ekstremitas atas & bawah : simetris, tidak oedema, kuku bersih, tidak
ada varises

51
n. Kulit : warna kulit langsat, turgor kemerahan
o. Tulang belakang : tidak ada scoliosis, kiposis, lordosis
p. Anus : hemoroid tidak ada
3. Status Obstetri
a. Inspeksi
 Muka : tidak ada cloasma gravidarum
 Mammae : areola mammae menghitam, kelenjar
Montgomery tidak terlihat, papilla
mammae menonjol, colostrum sudah
keluar sedikit, tidak ada cairan lain yang
keluar selain colostrum
 Perut : pembesaran perut kedepan/ ke samping;
ada linea alba, linea nigra, strie gavidarum
 Genetalia : tidak ada fluor albus/lendir/ cairan lain,
tidak ada luka bekas episiotomy
b. Palpasi
 Leopold I : Tinggi fundus uteri (TFU) pertengahan
px-pusat = 30 cm, besar bulat tidak
melinting (bokong)
● Leopold II : Di sisi kanan teraba tahanan memanjang
dari atas ke bawah berarti punggung. Di
sisi kiri teraba bagian- bagian kecil janin
berarti ekstermitas janin
● Leopold III : Di bagian bawah teraba bagian bulat keras
melinting (kepala)
 Leopold IV : bagian bawah belum masuk PAP (divergen)
c. Auskultasi
DJJ : 142 kali/menit
d. Perkusi
Refleks patella kanan dan kiri : +/+
4. Pemeriksaan Penunjang

52
a. Ukuran panggul luar
Distansia spinarum : 26 cm
Distansia cristarum : 28 cm
Boudeloque : 20 cm
Lingkar panggul : 88 cm
b. Hasil pemeriksaan Laboratorium
Darah : - HB = 12,1 gr%
- Golda = O
- GDS = 121
- HBSAG = negative
- PU = negatif
- Sypilis = negative
- VCT = non reaktif
c. Hasil USG : -

B. INTERPRETASI DATA
Diagnosa :
Ny. A G1 P0 A0 usia 26 tahun hamil 34 minggu Janin tunggal hidup intra
uterin, letak membujur, presentasi kepala, puka dengan kebutuhan tindakan
akupresur dan exercise for low back pain
Dasar :
Data subyektif (Anamnesa)
1. Ibu menyatakan hamil ke 1, belum pernah melahirkan, belum pernah
keguguran.
2. Ibu menyatakan usianya 26 Tahun
3. HPHT : 05-8-2020 HPL : 12-05-2021
4. Keluhan ibu cemas menghadapi persalinannya dan nyeri punggung
bawah
Data Obyektif
1. Periksaan umum
- Keadaan Umum : baik

53
- Tingkat kesadaran : Composmetis
- Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Suhu : 365 ℃
Nadi : 88 kali/ menit
RR : 20 kali/ menit
2. Status Present : DBN
3. Palpasi :
Leopold I : TFU = 30 cm, bagian fundus teraba bokong
Leopold II : di bagian kanan teraba punggung bayi, bagian kiri
teraba ekstremitas janin
Leopold III : bagian bawah teraba kepala
Leopold VI : bagian bawah janin belum masuk PAP
4. Auskultasi : DJJ 142 kali/ menit
5. Pemeriksaan penunjang
● Ukuran panggul luar :
Distansia spinarum : 26 cm
Distansia cristarum : 28 cm
Boudeloque : 20 cm
Lingkar panggul : 88 cm
● Hasil pemeriksaan Laboratorium
Darah : - HB = 12,1 gr%
- GOLDA = O
- GDS = 121
- HBSAG = negative
- PU = negatif
- Sypilis = negative
- VCT = non reaktif
● Hasil USG : -
Masalah : mengeluh nyeri punggung bawah.

54
C. IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada.

D. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Tidak ada.
ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA
A. Mandiri : Tindakan Akupresur dan Excercise
B. Kolaborasi : Tidak ada
C. Merujuk : Tidak ada

E. RENCANA INTERVENSI
1. Informasikan hasil pemeriksaan kepada ibu
2. Jelaskan tentang tindakan akupresur dan exercise.
3. Berikan teknik tindakan akupresur dan Ajarkan exercise.
4. Berikan terapi sesuai kebutuhan serta cara meminumnya
5. Anjurkan ibu untuk datang 2 Minggu lagi / sewaktu-waktu jika ada
keluhan.

F. IMPLEMENTASI
Hari / tanggal : Kamis / 8 April 2021
Jam : 19.30 WIB
1. Memberikan keterangan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu
dan bayinya dalam keadaan baik dan sehat.
2. Menjelaskan tentang tindakan akupresur yaitu teknik pemijatan/penekanan
titik akupresur (acupoint) yang bertujuan membantu mengatasi nyeri
punggung pada ibu hamil. untuk mengurangi rasa nyeri pada punggung
bawah selama kehamilan.
3. Teknik sentuhan ringan ini mencakup pemijatan ringan dipermukaan kulit
untuk mengurangi keluhan nyeri punggung bawah.
4. Memberikan teknik akupresur.
a. Mempersiapkan alat

55
1) Minyak
2) Handuk
3) Selimut
4) Kain
b. Mencuci tangan
c. Mengatur posisi senyaman mungkin (berdiri/duduk)
d. Menganjurkan suami untuk duduk dengan nyaman di samping atau
dibelakang ibu.
e. Ambil lotion/minyak secukupnya di telapak tangan terapis.
f. Tekan Titik BL 23 (Shensu)
Letak titik BL 23 adalah dua jari kiri dan kanan meridian GV, setinggi
batas bawah lumbal kedua.

g. Tekan Titik GV 3 (Yaoyangguan) dan Titik GV 4 (Mingmen)


Titik GV 3 (Yaoyangguan)
Terletak diantara lumbal ketiga dan keempat
Titik GV 4 (Mingmen)
Terletak diantara lumbal kedua dan ketiga

h. Tekan Titik Ki 3 (taixi)


Titik yang terletak antara melleolus internus dengan tendon archiles.

56
i. Lakukan pemijatan selama 10-15 menit.
j. Teknik ini juga bisa diterapkan dibagian tubuh lain, termasuk telapak
tangan, leher, dan bahu, serta paha.
k. Menganjurkan ibu untuk relaks dan merasakan sensasinya.
l. Bersihkan area pemijatan menggunakan waslap dan air serta mencuci
tangan setelah tindakan.
5. Mengajarkan Teknik Exercise pada LBP
a. Alat : Matras
b. Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan, yaitu exercise aman
diberikan kepada ibu hamil untuk menurunkan nyeri punggung bawah
ibu hamil, dengan mengurangi ketegangan pada otot-otot lumbal dan
mengurangi hyperlordosis.
c. Mempersiapkan alat.
d. Lakukan Cat And Cow Position (Ashtanga Namaskar)
a) Topang tubuh dengan kedua tangan dan lutut. Sejajarkan kedua
lutut di bawah pinggul dan tempatkan tangan di bawah bahu.

b) Tarik napas dan tekan dada dan tulang ekor saling menjauh
sekaligus lengkungkan tulang punggung.

57
c) Buang napas dan kencangkan bagian perut untuk menarik ke
dalam dan melengkungkan tulang punggung, gerakkan kepala dan
tulang ekor mendekat satu sama lain.

e. Gerakan Child Pose (Balasana)


a) Mulailah pada posisi berlutut dengan kedua lutut sedikit melebar.

a) Merangkak ke depan dengan tangan, lengan lurus dan di posisi


depan.

b) Pertahankan posisi tubuh relaks pada paha dan kening untuk


beristirahat di lantai. Bernapaslah di posisi ini sekurangnya tiga
tarikan napas panjang.

f. Downward Facing Dog Pose (Adho Mukha Svanasana)


a) Mulailah pada table position.

58
b) Tekuk jari kaki dan angkat pinggul tinggi, mencapai tulang duduk
ke arah langit-langit. Luruskan tumit ke belakang ke arah matras
tanpa menyentuhnya. Turunkan kepala sehingga leher lurus.

c) Lipatan pergelangan tangan tetap sejajar dengan tepi depan matras.


Tekan ke buku jari telunjuk dan ibu jari Anda untuk meredakan
tekanan dari Pergelangan Tangan. Gerakkan kaki seperti berjalan
ditempat (walking). Bernapaslah di posisi ini sekurangnya tiga
tarikan napas panjang.

g. Gerakan Memeluk Birthing Ball


a) Lakukan posisi berlutut sambil kedua tangan memeluk birthing ball,
serta dada dan dagu menempel pada bola.
b) Pastikan perut tidak menempel dengan bola guna menghindari
adanya tekanan.

59
c) Angkat kepala ke atas perlahan sehingga terasa sedikit tarikan di
bagian punggung dan pinggang.
d) Hal ini bermanfaat untuk menguatkan otot pinggang.
e) Goyangkan pinggul ke kanan, ke kiri serta memutar searah dengan
jarum jam.
h. Pose kayang dengan menggunakan Birthing Ball
a) Ibu duduk di depan birthing ball.

b) Bantu ibu untuk melakukan posisi kayang diatas birthing ball.

c) Pastikan ibu menekuk kakinya sehingga dapat menggoyangkan


birthing ball ke arah depan dan belakang.

d) Pastikan selalu menjaga keamanan tubuh ibu.


i. Pose Menggoyangkan Kaki Seperti Bayi
a) Lakukan posisi tiduran
b) Naikkan kedua kaki keatas
c) Pegang telapak kaki
d) Goyangkan badan kekanan dan kekiri

60
j. Lakukan Kegiatan 20-30 menit.
k. Rapikan klien
l. Beritahu bahwa tindakan telah selesai
m. Bereskan alat-alat
n. Cuci tangan setelah melakukan tindakan
o. Evaluasi kondisi klien.
6. Memberikan :
Tablet Fe (tambah darah) 1 x 1 tablet diminum menggunakan air putih
atau air jeruk, jangan diminum dengan kopi atau teh, vitamin B Compleks
1x1 tablet.
7. Anjurkan ibu untuk datang 1 Minggu lagi / jika sewaktu-waktu ada
keluhan.

G. EVALUASI
Hari/ tanggal : Kamis, 8 April 2021
Jam : 19.50 WIB
1. Ibu telah mengerti dengan keadaanya dan keadaan janinnya setelah diberi
informasi oleh bidan.
2. Ibu sudah mengetahui tentang tindakan akupresur dan excercise.
3. Ibu sudah dilakukan tindakan akupresur dan diajari excercise.
4. Terapi sudah diberikan dan ibu bersedia minum obat/ vitamin.
5. Ibu bersedia datang 2 minggu lagi / jika ada keluhan.

61
STANDAR OPERATING PROSEDUR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


ACCUPRESURE PADA IBU HAMIL

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR .................. Ketua STIKES Karya Husada Semarang
OPERASIONAL
PROSEDUR
.....................................
Akupresur adalah salah satu pengobatan tradisional dengan cara
PENGERTIAN menekan titik-titik tertentu di permukaan kulit dengan
menggunakan jari-jari tangan atau benda tumpul.
Menekan titik tertentu untuk menghasilkan relaksasi yang
mendalam dan menurunkan ketegangan otot (spasme otot punggung
TUJUAN bawah).
Teknik ini juga digunakan untuk mengurangi keluhan nyeri
punggung bawah selama masa hamil.
Bagi ibu hamil trimester III.
Prosedur ini membutuhkan bekerjasama dengan
KEBIJAKAN
suami dan keluarga dalam pemberian terapi yang
digunakan kepada ibu hamil.
PETUGAS Bidan
Minyak/lotion
Handuk
PERALATAN
Selimut
Kain/kimono pij
PROSEDUR A. Sikap dan perilaku
PELAKSANAAN 1. Menyambut klien dengan ramah dan sopan
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon reaksi klien Percaya diri
4. Menjaga privasi klien
B. Conten
1. Menjelaskan maksud dan tujuan akupresur, yaitu teknik
pemijatan/penekanan titik akupresur (acupoint) yang
bertujuan membantu mengatasi nyeri punggung pada ibu
hamil. untuk mengurangi rasa nyeri pada punggung bawah
selama kehamilan.
2. Melakukan apersepsi

62
3. Meminta persetujuan klien dan memberikan inform consent
pada klien untuk dilakukan acupressure.
4. Mempersiapkan alat.
5. Cuci Tangan.
6. Menginstruksikan pasien untuk melepas dan mengganti
pakaian yang digunakan dengan kain yang telah disediakan
7. Menanyakan kesiapan klien untuk memulai akupresur.
8. Samakan jari tangan dan telapak tangan terapis dengan milik
klien untuk menyamakan besar ukuran cun dari tubuh klien.
9. Posisikan klien untuk tidur menyamping atau duduk.
10. Ambil lotion/minyak secukupnya di telapak tangan terapis.
11. Tekan Titik BL 23 (Shensu)
Letak titik BL 23 adalah dua jari kiri dan kanan meridian
GV, setinggi batas bawah lumbal kedua.

12. Tekan Titik GV 3 (Yaoyangguan) dan Titik GV 4


(Mingmen)
Titik GV 3 (Yaoyangguan)
Terletak diantara lumbal ketiga dan keempat
Titik GV 4 (Mingmen)
Terletak diantara lumbal kedua dan ketiga

13. Tekan Titik Ki 3 (taixi)


Titik yang Terletak antara melleolus internus dengan
tendon archiles.

63
14. Lakukan pemijatan selama 10-15 menit.
15. Rapikan klien ke posisi semula
16. Beritahu bahwa tindakan telah selesai
17. Bereskan alat-alat
18. Cuci tangan setelah melakukan tindakan
19. Evaluasi setelah pemijatan
C. Teknik
1. Teruji menjelaskan secara sistematis
2. Komunikatif, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
3. Penggunaan media.
4. Melakukan pendokumentasian dengan benar
DOKUMEN
TERKAIT

64
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
EXERCISE FOR LOW BACK PAIN PADA IBU HAMIL

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR .................. Ketua STIKES Karya Husada Semarang
OPERASIONAL
PROSEDUR
.....................................
Exercise pada LBP adalah latihan yang didesain untuk
meningkatkan fleksi lumbal, mencegah ekstensi lumbal, dan
PENGERTIAN
memperkuat otot abdominal dan gluteal dalam usaha untuk
menangani nyeri punggung bawah.
Latihan dapat membuat ibu hamil menjadi lebih rileks.
TUJUAN
Mengurangi keluhan nyeri punggung bawah (LBP).
Bagi ibu hamil trimester III.
KEBIJAKAN Prosedur ini membutuhkan bekerjasama dengan suami dan keluarga
dalam pemberian terapi yang digunakan kepada ibu hamil.
PETUGAS Bidan
Ibu hamil dengan LBP

Kontraindikasi;
1. Memiliki riwayat penyakit kardiorespirasi.
INDIKASI 2. Kehamilannya anak kembar.
3. Anemia.
4. Memiliki riwayat diabetes.
5. Memiliki riwayat pendarahan.
6. Placenta previa.
Hentikan latihan yang diberikan jika ibu hamil mengalami hal-hal
seperti nyeri dada, nyeri perut atau mengalami kontraksi, sakit
kepala yang berlebihan, pusing, merasa dingin, pendarahan, keluar
cairan dari vagina, denyut nadi yang tidak beraturan dan cepat,
PERHATIAN pembengkakan pada ankle, tangan atau wajah, nafas menjadi
pendek, kesulitan berjalan ataupun kelemahan otot.
Bisa melakukan istirahat sementara atau segera ditangani. Hal itu
untuk menghindari hal-hal yang akan membahayakan keadaan ibu
maupun janin
Matras
PERALATAN
Gymball
PROSEDUR A. Sikap dan perilaku
PELAKSANAAN 1. Menyambut klien dengan ramah dan sopan
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon reaksi klien Percaya diri
4. Menjaga privasi klien

65
B. Conten
1. Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan, yaitu exercise
aman diberikan kepada ibu hamil untuk menurunkan nyeri
punggung bawah ibu hamil, dengan mengurangi ketegangan
pada otot-otot lumbal dan mengurangi hyperlordosis.
2. Melakukan apersepsi
3. Meminta persetujuan klien dan memberikan inform consent
pada klien untuk dilakukan excercise.
4. Mempersiapkan alat.
5. Cuci Tangan.
6. Menginstruksikan pasien untuk mengganti pakaian yang
digunakan dengan kain yang telah disediakan.
7. Menanyakan kesiapan klien.
8. Lakukan Cat And Cow Position (Ashtanga Namaskar)
a). Topang tubuh dengan kedua tangan dan lutut. Sejajarkan
kedua lutut di bawah pinggul dan tempatkan tangan di
bawah bahu.

b). Tarik napas dan tekan dada dan tulang ekor saling
menjauh sekaligus lengkungkan tulang punggung.

c). Buang napas dan kencangkan bagian perut untuk


menarik ke dalam dan melengkungkan tulang
punggung, gerakkan kepala dan tulang ekor mendekat
satu sama lain.

9. Gerakan Child Pose (Balasana)


a). Mulailah pada posisi berlutut dengan kedua lutut sedikit
melebar.

66
b). Merangkak ke depan dengan tangan, lengan lurus dan di
posisi depan.

c) Pertahankan posisi tubuh relaks pada paha dan kening


untuk beristirahat di lantai. Bernapaslah di posisi ini
sekurangnya tiga tarikan napas panjang.

10. Downward Facing Dog Pose (Adho Mukha Svanasana)


a). Mulailah pada table position.

b). Tekuk jari kaki dan angkat pinggul tinggi, mencapai


tulang duduk ke arah langit-langit. Luruskan tumit ke
belakang ke arah matras tanpa menyentuhnya. Turunkan
kepala sehingga leher lurus.

c). Lipatan pergelangan tangan tetap sejajar dengan tepi


depan matras. Tekan ke buku jari telunjuk dan ibu jari
Anda untuk meredakan tekanan dari Pergelangan
Tangan. Gerakkan kaki seperti berjalan ditempat
(walking). Bernapaslah di posisi ini sekurangnya tiga

67
tarikan napas panjang.

11. Gerakan Memeluk Birthing Ball


a) Lakukan posisi berlutut sambil kedua tangan
memeluk birthing ball, serta dada dan dagu menempel
pada bola.
b) Pastikan perut tidak menempel dengan bola guna
menghindari adanya tekanan.

c) Angkat kepala ke atas perlahan sehingga terasa sedikit


tarikan di bagian punggung dan pinggang.
d) Hal ini bermanfaat untuk menguatkan otot pinggang.
e) Goyangkan pinggul ke kanan, ke kiri serta memutar
searah dengan jarum jam.
12. Pose kayang dengan menggunakan Birthing Ball
a) Ibu duduk di depan birthing ball.

b) Bantu ibu untuk melakukan posisi kayang diatas


birthing ball.

c) Pastikan ibu menekuk kakinya sehingga dapat


menggoyangkan birthing ball ke arah depan dan
belakang.

68
d) Pastikan selalu menjaga keamanan tubuh ibu.
13. Pose Menggoyangkan Kaki Seperti Bayi
a) Lakukan posisi tiduran
b) Naikkan kedua kaki keatas
c) Pegang telapak kaki
d) Goyangkan badan kekanan dan kekiri

14. Lakukan Kegiatan 20-30 menit.


15. Rapikan klien
16. Beritahu bahwa tindakan telah selesai
17. Bereskan alat-alat
18. Cuci tangan setelah melakukan tindakan
19. Evaluasi kondisi klien.
C. Teknik
1. Teruji menjelaskan secara sistematis
2. Komunikatif, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
3. Penggunaan media.
4. Melakukan pendokumentasian dengan benar.
DOKUMEN
TERKAIT

69
SKILL LABORATORIUM

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA


SEMARANG

No : ................................ Institusi : ................................


Nama : ............................. Tanggal : ................................
Stase : ............................. Observer: ...............................

NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT
YA TIDAK
A FASE ORIENTASI 10%
1. Perkenalan diri
2. Maenjelaskan maksud dan tujuan
3. Menjelaskan prosedur tindakan
4. Persiapan alat
B FASE KERJA 70%
1. Melakukan dengan tenang
2. Dilakukan dengan Urut
3. Penanganan tepat
C FASE TERMINASI 10%
1. Dilakukan dengan bahasa yang mudah dipahami
2. Perilaku sopan dan santun
3. Setiap tindakan dikomunikasikan
D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN 10%
1. Intonasi bahasa jelas
2. Mudah dimengerti pasien
3. Komunikatif
Total 100%
72
SATUAN ACARA PENYULUHAN

SKILL LABORATORIUM

Pokok Bahasan : Penanganan Nyeri Punggung Bawah (NPB) Pada Ibu Hamil
Sub Pokok Bahasan : Accupresure dan Exercise untuk Low Back Pain
Sasaran : Ibu hamil
Waktu : 30 menit
Tempat : Puskesmas
Penyuluh : Mahasiswa

I. Tujuan instruksional umum


Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang Accupresure dan
Exercise untuk Low Back Pain pada ibu hamil, klien dapat memahami dan
mengerti manfaat dari Accupresure dan Exercise untuk Low Back Pain dan
dapat melakukan teknik exercise secara baik dan benar.

II. Tujuan intruksional khusus


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit,
diharapkan ibu hamil dapat memahami tentang:
1. Pengertian Accupresure dan Exercise untuk Low Back Pain
2. Manfaat Accupresure dan Exercise untuk Low Back Pain
3. Tehnik Accupresure dan Exercise untuk Low Back Pain

III.  Strategi Pelaksanaan


1. Metode                        : Ceramah
2. Media                          : Leaflet
3. Garis besar materi (penjelasan terlampir)
IV. Proses Pelaksanaan

Metode/
No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu
media
1 Pendahuluan a. Salam pembukaan a. Menjawab salam Metode: 3 menit
b. Menyampaikan b. Menyimak Ceramah
tujuan penyuluhan c. Mendengarkan,
Media : Lisan
c. Apersepsi menjawab
pertanyaan

2 Isi a. Menyampaikan a. Mendengarkan - Ceramah 10


garis besar materi dengan penuh - Leafleat menit
perhatian - Lisan
b. Memberi b. Menanyakan hal-hal
kesempatan yang belum jelas
peserta untuk c. Memperhatikan
bertanya jawaban dari
c. Menjawab pemateri
pertanyaan d. Menjawab
d. Evaluasi pertanyaan

3 Penutup a. Menyimpulkan a. Mendengarkan - Ceramah 2 menit


b. Salam penutup b. Menjawab salam - Lisan

V. Kriteria Evaluasi
1. Ibu hamil mampu menjelaskan pengertian Acupressure dan Exercise
untuk low back pain
2. Ibu hamil  mengetahui manfaat Acupressure dan Exercise untuk low back
pain
3. Ibu hamil mampu mempersiapkan tehnik Acupressure dan Exercise untuk
low back pain

VI. Referensi

74
2. Uluwiyatun. 2019. Pengaruh Teknik Akupresur Terhadap Penurunan
Nyeripunggung Bawah Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kasihan Ii Bantul. MIKKI Vol .08/No.1/April/2019.
3. Vermani, E., dan Mittal, R. 2010. Pelvic Girdle Pain dan Low Back Pain
in Pregnancy. A review. Pain Pract. 10(1) : 60-71
4. Webmd. 2017. Pregnancy : Exercise during Pregnancy. http://webmd.com.
5. Kolar, P., Sulc, J., Kyncl, M.,Sanda, J.,Cakrt, O., Andel, R.et. al. 2012.
Poatural Function of the Diaphragm in Persons With and Without Chronic
Low Back Pain. Journal of Orthophedic Sports Physical Therapy. 42(4) :
352-362.
6. Kumar, A. 2011. Role of Physiotherapy in Back Pain. 23 Physio Clinic-
Enhancinh Physiotherapy. Kumar, Mohan. 2016. Effectiveness of
William’s Flexion Exercise in The Management of Low Back Pain.
International Journal of Physiotherapy and Occupational Therapy.1(1) :
33-40.
7. Lilis, Dewi. 2019. Pengaruh Senam Hamil Terhadap Nyeri Punggung
Bawah Pada Ibu Hamil Trimester III.

VII. Materi

Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain)

A. Pengertian Nyeri Punggung Bawah


Nyeri punggung bawah atau low back pain adalah nyeri klinik

dengan banyak penyebab, yang ditandai dengan nyeri yang di rasakan pada

punggung bawah antara thorakal 12 dan sakrum, diikuti atau tidak diikuti

dengan nyeri menjalar hingga ke tungkai bawah, menyebabkan limitasi

pada aktivitas (Kumar, 2016). Nyeri punggung bawah digambarkan sebagai

nyeri pada regio lumbal, di atas sacrum (lumbalosakral) dan bisa menjalar

75
sampai ke kaki (Vermani et al., 2010). National Health System (2014),

menjelaskan bahwa sebagian wanita akan mengalami nyeri punggung

bawah yang sering sebagai gejala tidak nyaman yang dirasakan saat

kehamilan. Nyeri punggung biasanya akan meningkat intensitasnya

seiring pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat

pergeseran pusat gravitasi dan postur tubuh.

B. Pengertian Accupresure

Akupresur berasal dari kata accos yang berarti jarum dan pressure

yang berarti menekan. Akupresur adalah salah satu pengobatan tradisional

dengan cara menekan titik-titik tertentu di permukaan kulit dengan

menggunakan jari-jari tangan atau benda tumpul, sebagai upaya promotif,

preventif, dan rehabilitatif (Kemenkes RI, 2011). Penekanan yang

dilakukan adalah sebagai pengganti jarum pada tindakan akupunktur yang

bertujuan untuk melancarkan aliran energi vital (qi) pada seluruh tubuh

sehingga dapat mengurangi masalah nyeri.

C. Manfaat Accupresure

Menurut Setyowati (2018), akupresur memiliki manfaat dalam

pencegahan dan penyembuhan, rehabilitasi, meningkatkan imunitas tubuh,

menurunkan denyut jantung pada pasien stroke, mengatasi mual muntah

pada ibu hamil (morning sickness), memenuhi kecukupan ASI,

memperlancar proses persalinan, serta mengatasi nyeri seperti nyeri yang

bersifat umum, menurunkan low back pain, nyeri persalinan, dismenore,

dan distress menstrual. Akupresur dapat meningkatkan sirkulasi darah,

76
memperbaiki dan meningkatkan fungsi kerja dari organ tubuh,

meningkatkan sistem imun dan energi, mengurangi rasa sakit,

memperbaiki sistem reproduksi, serta untuk detoksifikasi dan menjaga

kesehatan (Nurgiwiati, 2015). Akupresur dapat mengontrol dan

mengurangi kecemasan pada pasien hemodialisa, meningkatkan sirkulasi

darah dan mengatur metabolisme, mengatasi nyeri, dan mengurangi

ketegangan pada otot (Dehghanmehr et al., 2017).

D. Pengertian Exercise

Tindakan latihan pada penanganan LBP adalah lumbar flexion

exercise yaitu latihan yang didesain untuk meningkatkan fleksi lumbal,

mencegah ekstensi lumbal, dan memperkuat otot abdominal dan gluteal

dalam usaha untuk menangani nyeri punggung bawah tanpa operasi.

Latihan ini dilakukan dalam keadaan tidur terlentang di lantai atau pada

sesuatu yang datar lainnya (Andreea, 2014). William flexion exercise atau

biasa disebut lumbar flexion exercise mulai di kembangkan pada tahun

1937 oleh Dr. Paul Williams untuk pasien dengan nyeri punggung bawah

yang kronik. Pada pengembangan pertama kalinya latihan ini didesain

untuk laki-laki di bawah 50 tahun dan perempuan di bawah 40 tahun yang

memiliki lumbar lordosis. Tujuan dari exercise ini adalah untuk

menurunkan nyeri, memberikan stabilitas lumbal dengan secara aktif

meningkatkan otot abdominal, gluteus maximus, dan hamstring dan

stretching secara pasif otot-otot fleksor hip dan punggung bawah (Kumar,

2016).

77
E. Manfaat Exercise

Gerakan pada exercise ini merupakan gerakan stretching. Saat

ketegangan otot meningkat, maka otot akan berkontraksi terus-menerus

akibat dari sarkomer yang memendek. Saat dilakukan gerakan stretching,

maka otot akan berelaksasi dan mengalami adaptasi dan akhirnya otot

mengalmi fleksibilitas. Otot yang memanjang membuat ketegangan otot

berkurang (Page, 2012)

F. Indikasi dan Kontraindikasi


1. Indikasi: semua wanita hamil mulai trimester 2 yang mengalami nyeri
punggung bawah
2. Kontraindikasi:
- Memiliki riwayat penyakit kardiorespirasi.
- Kehamilannya anak kembar.
- Anemia.
- Memiliki riwayat diabetes.
- Memiliki riwayat pendarahan.
- Placenta previa.

G. Tehnik/ cara Accupresure :


a. Cara pemijatan bisa dilakukan dengan :

1. Pijatan bisa dilakukan setelah menemukan titik meridian yang

tepat, yaitu timbulnya reaksi pada titik pijat berupa rasa nyeri,

linu atau pegal.

78
2. Pijatan bisa dilakukan dengan menggunakan jari tangan,

(Jempol dan Jari telunjuk).

b. Lama dan banyaknya tekanan (pemijatan) :

1. Pijatan untuk menguatkan (Yang), untuk kasus penyakit dingin,

lemah, pucat/lesu, dapat dilakukan dengan maksimal 30 kali

tekanan, untuk masing-masing titik dan pemutaran pemijatannya

searah jarum jam.

2. Pijatan yang berfungsi melemahkan (Yin) untuk kasus penyakit

panas, kuat, muka merah, berlebihan/hiper dapat dilakukan dengan

minimal 50 kali tekanan dan cara pemijatannya berlawanan jarum

jam.

3. Pada kasus nyeri punggung yang mengalami perubahan

struktur tulang, terapi dilakukan 1 minggu sebanyak 3 kali

pertemuan sampai keluhan benar-benar hilang.

4. Pada kasus nyeri punggung bawah ringan terapi dapat dilakukan

selama 3 minggu, setiap minggunya akan dilakukan 2 kali

pertemuan.

Langkah-langkah melakukan akupresure pada ibu hamil dengan

masalah nyeri punggung bawah adalah:

a. Memberitahu ibu maksud dan tujuan dilakukan akupresure yaitu teknik

pemijatan/penekanan titik akupresur (acupoint) yang bertujuan membantu

mengatasi nyeri punggung pada ibu hamil.

79
b. Mencuci tangan.

c. Mengatur posisi ibu senyaman mungkin untuk berbaring atau duduk

menghadap sandaran kursi.

d. Tuangkan minyak zaitun pada kedua telapak tangan dan lakukan pijat

endorphin pada punggung/tubuh bagian belakang ibu.

e. Tekan Titik BL 23 (Shensu)

Letak titik BL 23 adalah dua jari kiri dan kanan meridian GV, setinggi

batas bawah lumbal kedua.

f. Tekan Titik GV 3 (Yaoyangguan) dan Titik GV 4 (Mingmen)

Titik GV 3 (Yaoyangguan)

Terletak diantara lumbal ketiga dan keempat

Titik GV 4 (Mingmen)

Terletak diantara lumbal kedua dan ketiga

80
g. Tekan Titik Ki 3 (taixi)

Titik yang Terletak antara melleolus internus dengan tendon archiles.

H. Tehnik/ cara Exercise :

Beberapa gerakan dari lumbar flexion exercise yang aman untuk ibu

hamil antara lain :

1. Cat And Cow Position (Ashtanga Namaskar)

a). Topang tubuh dengan kedua tangan dan lutut. Sejajarkan kedua lutut

di bawah pinggul dan tempatkan tangan di bawah bahu.

b). Tarik napas dan tekan dada dan tulang ekor saling menjauh sekaligus

lengkungkan tulang punggung.

81
c). Buang napas dan kencangkan bagian perut untuk menarik ke dalam

dan melengkungkan tulang punggung, gerakkan kepala dan tulang

ekor mendekat satu sama lain.

2. Child Pose (Balasana)

a). Mulailah pada posisi berlutut dengan kedua lutut sedikit melebar.

b). Merangkak ke depan dengan tangan, lengan lurus dan di posisi depan.

c). Pertahankan posisi tubuh relaks pada paha dan kening untuk beristirahat

di lantai. Bernapaslah di posisi ini sekurangnya tiga tarikan napas

panjang.

82
3. Downward Facing Dog Pose (Adho Mukha Svanasana)

a). Mulailah pada table position.

b). Tekuk jari kaki dan angkat pinggul tinggi, mencapai tulang duduk ke

arah langit-langit. Luruskan tumit ke belakang ke arah matras tanpa

menyentuhnya. Turunkan kepala sehingga leher lurus.

c). Lipatan pergelangan tangan tetap sejajar dengan tepi depan matras.

Tekan ke buku jari telunjuk dan ibu jari Anda untuk meredakan tekanan

dari Pergelangan Tangan. Gerakkan kaki seperti berjalan ditempat

(walking). Bernapaslah di posisi ini sekurangnya tiga tarikan napas

panjang.

83
4. Memeluk Birthing Ball

a). Lakukan posisi berlutut sambil kedua tangan memeluk birthing ball,

serta dada dan dagu menempel pada bola.

b). Pastikan perut tidak menempel dengan bola guna menghindari adanya

tekanan.

c). Angkat kepala ke atas perlahan sehingga terasa sedikit tarikan di

bagian punggung dan pinggang.

d). Hal ini bermanfaat untuk menguatkan otot pinggang.

e). Goyangkan pinggul ke kanan, ke kiri serta memutar searah dengan

jarum jam.

5. Pose kayang dengan menggunakan Birthing Ball

a). Ibu duduk di depan birthing ball.

b). Bantu ibu untuk melakukan posisi kayang diatas birthing ball.

84
c). Pastikan ibu menekuk kakinya sehingga dapat menggoyangkan

birthing ball ke arah depan dan belakang.

d). Pastikan selalu menjaga keamanan tubuh ibu.

6. Pose Menggoyangkan Kaki Seperti Bayi

a). Lakukan posisi tiduran

b). Naikkan kedua kaki keatas

c). Pegang telapak kaki

d). Goyangkan badan kekanan dan kekiri

Lakukan Exercise selama 2x seminggu selama 4 minggu selama 20 – 30

menit

85

Anda mungkin juga menyukai