Anda di halaman 1dari 24

MEMERAH ASI

OLEH NOVI MUSANNADAH


CARA MERANGSANG REFLEKS OKSITOSIN

1. Bantu ibu secara psikologis:


- Bangkitkan rasa percaya dirinya
- Cobalah mengurangi sumber-sumber nyeri
dan kecemasannya sebelum memerah
- Bantu ia membangun pikiran dan perasan
positif tentang bayinya.
2. Bantu ibu secara praktis. Bantu
atau nasihati ia untuk:
Duduk tenang dan sendirian atau dengan teman yang
mendukung  di unit perawatam bayi baru lahir
Mendekap bayi dengan kontak kulit jika memungkinkan
 memerah sambil mendekap bayinya, memandang
bayi atau fotonya
Minum minuman hangat yang menenangkan  tidak
boleh kopi atau minuman beralkohol krn bayi bisa kesal
Menghangatkan payudaranya  dgn mandi pancuran air
hangat, menempelkan kompres air hangat
Merangsang puting susunya  menarik n
memutar puting scr perlahan dg jarinya
Memijat atau mengurut payudaranya
dengan ringan  mengurut hati-hati
dengan ujung jari atau dengan sisir ,
memutar kepalan tangan dipayudara ke
arah areola dan puting
Meminta seorang menolong memijat
punggungnya.
– Ibu duduk, bersandar ke depan, melipat
lengan di atas meja di depannya, dan
meletakkan kepala di atas lengannya
– Payudara tergantung lepas, tanpa pakaian.
– ’Pembantu’ memijat di sepanjang kedua sisi
tulang belakang ibu.
– Menggunakan dua kepalan tangan dengan
ibu jari menunjuk ke depan, tekan kuat-kuat
membentuk gerakan-gerakan melingkar kecil
dengan kedua ibu jarinya.
– Pada saat bersamaan, ia memijat ke arah
bawah pada kedua sisi tulang belakang, dari
leher ke arah tulang belikat, selama 2 atau 3
menit
Merangsang Refleks Oksitosin
CARA MEMERAH ASI DENGAN TANGAN
Memerah bisa dg tangan atau pompa
manual/elektrik
Memerah ASI dengan tangan adalah cara paling
bermanfaat  ibu sebaiknya memerah sendiri
Ajarkan memerah ASI di hari pertama atau
kedua setelah persalinan
Siapkan tempat penyimpanan ASI perah yg
bermulut lebar dalam keadaan bersih dan kering
untuk memerah ASI
CARA MENYIAPKAN WADAH UNTUK ASI
PERAH (ASPER)

Pilihlah sebuah cangkir, gelas, botol atau kendi


bermulut lebar.
Cucilah cangkir tersebut dengan sabun dan air.
(Ia bisa melakukannya sehari sebelumnya).
Tuangkan air mendidih ke dalam cangkir
tersebut, dan biarkan beberapa
menit. Air mendidih akan membunuh sebagian
besar bakteri.
Bila telah siap memerah ASI, tuangkan air dari
cangkir tersebut.
Mintalah ibu untuk :
1. Mencuci tangan dengan seksama
menggunakan sabun dan air setiap sebelum
mulai memerah.
2. Ibu hanya perlu membersihkan payudaranya
sekali sehari. Seringnya membersihkan
payudara, terutama dengan sabun, akan
membuat daerah sensitif di areola menjadi
kering, meningkatkan kemungkinan retakan
pada payudara
3. Membuat dirinya nyaman, ibu dapat berdiri atau
duduk
4. Pegang tempat penyimpanan dibawah puting
dan areola, dengan tangan ibu yang lain
5. Meletakkan ibu jarinva pada payudara, di atas
puting dan areola, dan jari telunjuknya pada
payudara di bawah puting dan areola,
berseberangan dengan ibu jari. Ia menopang
payudara dengan jari-jari lainnya
6. Menekan dan melepas jaringan payudara
antara jempol dan jari telunjuknya untuk
beberapa saat. Kadang ibu dapat merasakan
melebarnya duktus yang terisi oleh ASI
7. Jika ASI tidak keluar ibu dapat memposisikan
kembali jempol dan jarinya lebih dekat dengan
puting atau menjauh hingga dapat mengalirkan
ASI. Kemudian tekan dan lepas payudara
seperti sebelumnya.
8. Menekan dan melepaskan payudara dari segala
arah mengelilingi payudara ,tetap pertahankan
jaraknya dari puting
9. Memerah dari satu payudara hingga alirannya
melambat dan ASI hanya menetes. Ini sekitar 2-
5 menit. Lalu memerah dari payudara yang lain
hingga hanya menetes.
10. Bergantian sampai 5-6 kali, sekitar 20-30
menit.
11. Berhenti memerah bila ASI tidak mengalir lagi
12. Bila ibu mengeluarkan kolostrum di hari
pertama dan kedua, tampung dalam alat suntik
2 atau 5ml. Penolong dapat melakukan ini. Ini
untuk mencegah terbuangnya ASI, yang dapat
terjadi bila ASI yang sedikit dsimpan dalam
wadah yang besar.
13. Beberapa ibu menemukan dengan menekan
lembut menuju dan keluar ke arah dinding
dada sambil menekan payudara membantu
meningkatkan aliran ASI.
Memerah ASI dengan tangan
Hindari hal-hal berikut:

14. Hindari memeras puting – ini akan


menghambat aliran asi
15. Hindari meluncurkan jari-jari pada
payudara – regangan akan melukai
payudara
Seberapa sering memerah ASI.
Untuk memantapkan kegiatan menyusui, untuk memberi
ASI kepada bayi berat badanlahir-rendah atau bayi sakit:
Ibu sebaiknya memerah ASI di hari pertama (6 jam
setelah persalinan).
Ibu harus ASI sesering bayi ingin menyusu minimal tiap
3 jam termasuk dimalam hari.
Untuk menjaga pasokan ASI agar bisa diberikan kepada
bayi sakit
Ibu harus memerah sekurangnya tiap 3 jam.
Untuk meningkatkan suplai ASI, jika produksi menurun
setelah beberapa minggu:
Perah sesering selama beberapa hari tiap ½-1 jam dan
sekurangnya tiap 3 jam dimalam hari
Untuk meninggalkan ASI untuk bayi selama ibu pergi
bekerja:
Perahlah sebanyak mungkin sebelum pergi bekerja, juga
memerah ASI di tempat kerja setidaknya 3 jam sekali
Untuk mengurangi gejala-gejala, seperti payudara
bengkak, atau merembes di tempat kerja:
Perahlah sebanyak yang dibutuhkan agar nyaman
Untuk menjaga agar puting tetap sehat
Perah beberapa tetes ASI untuk dioleskan secara
lembut pada puting dan areola setelah mandi, dan setiap
kali sebelum dan sesudah menyusui
CARA MENYIMPAN ASI PERAH
(ASPER)
Gunakan wadah yang tersedia, seperti plastik bersih
atau toples kaca dengan tutup yang erat, dan sebuah
lemari es bila mungkin. Untuk penyimpanan jangka
panjang, 10 atau lebih wadah akan diperlukan.
Simpan ASPER dalam wadah, ditutup, dan simpan di
tempat yang sedingin mungkin.
Jumlah ASPER yang disimpan sebaiknya disesuaikan
dengan jumlah yang dibutuhkan bayi untuk satu kali
minum
Jika jumlah ASPERnya sedikit, tambahkan pada wadah
yang sama dalam 1 hari, tidak setelahnya.
Jika tidak ada lemari es. ASPER dapat disimpan pada suhu
ruangan, meskipun dalam iklim panas, untuk 4 - 6 jam
Jika ada lemari es,
– Pintu 1 : pada refrigator (jgn di pintunya) bertahan 24-48 jam
sedang di freezer nya bertahan 1-2 minggu
– Pintu 2 : pada refrigator (jgn dipintuny) bertahan 24-48 jam sedang
di freezer bisa sampai 6 bulan
– Khusus lemari es yg freezer bertahan sampai 12 bulan
Sebelum digunakan, cairkan ASPER beku di lemari es
bawah, atau pada suhu ruangan.
Hangatkan ASI dengan memasukkan asi beserta wadahnya
pada mangkok berisi air panas sampai suhu hangat
Gunakan ASI yang sudah mencair dalam jangka 2 jam
(atau beri pada anak yang lebih besar atau buang)
Alat-alat pompa ASI
Ringkasan
Memerah dengan tangan adalah cara paling baik untuk
memerah ASI. Cara ini lebih sedikit kemungkinannya
untuk menularkan infeksi, dan dapat dilakukan tiap
wanita kapan saja.
Penting sekali bagi ibu untuk belajar memerah ASI
dengan tangan, dan tidak menganggap pompa suatu
kebutuhan. Untuk memerah ASI secara efektif, akan
sangat membantu jika merangsang refleks oksitosin
lebih dulu serta menggunakan teknik yang baik.
Merangsang refleks oksitosin akan membantu
pemerahan dengan pompa, seperti pada pemerahan
dengan tangan.

Anda mungkin juga menyukai