- Bangkitkan rasa percaya dirinya - Cobalah mengurangi sumber-sumber nyeri dan kecemasannya sebelum memerah - Bantu ia membangun pikiran dan perasan positif tentang bayinya. 2. Bantu ibu secara praktis. Bantu atau nasihati ia untuk: Duduk tenang dan sendirian atau dengan teman yang mendukung di unit perawatam bayi baru lahir Mendekap bayi dengan kontak kulit jika memungkinkan memerah sambil mendekap bayinya, memandang bayi atau fotonya Minum minuman hangat yang menenangkan tidak boleh kopi atau minuman beralkohol krn bayi bisa kesal Menghangatkan payudaranya dgn mandi pancuran air hangat, menempelkan kompres air hangat Merangsang puting susunya menarik n memutar puting scr perlahan dg jarinya Memijat atau mengurut payudaranya dengan ringan mengurut hati-hati dengan ujung jari atau dengan sisir , memutar kepalan tangan dipayudara ke arah areola dan puting Meminta seorang menolong memijat punggungnya. – Ibu duduk, bersandar ke depan, melipat lengan di atas meja di depannya, dan meletakkan kepala di atas lengannya – Payudara tergantung lepas, tanpa pakaian. – ’Pembantu’ memijat di sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu. – Menggunakan dua kepalan tangan dengan ibu jari menunjuk ke depan, tekan kuat-kuat membentuk gerakan-gerakan melingkar kecil dengan kedua ibu jarinya. – Pada saat bersamaan, ia memijat ke arah bawah pada kedua sisi tulang belakang, dari leher ke arah tulang belikat, selama 2 atau 3 menit Merangsang Refleks Oksitosin CARA MEMERAH ASI DENGAN TANGAN Memerah bisa dg tangan atau pompa manual/elektrik Memerah ASI dengan tangan adalah cara paling bermanfaat ibu sebaiknya memerah sendiri Ajarkan memerah ASI di hari pertama atau kedua setelah persalinan Siapkan tempat penyimpanan ASI perah yg bermulut lebar dalam keadaan bersih dan kering untuk memerah ASI CARA MENYIAPKAN WADAH UNTUK ASI PERAH (ASPER)
Pilihlah sebuah cangkir, gelas, botol atau kendi
bermulut lebar. Cucilah cangkir tersebut dengan sabun dan air. (Ia bisa melakukannya sehari sebelumnya). Tuangkan air mendidih ke dalam cangkir tersebut, dan biarkan beberapa menit. Air mendidih akan membunuh sebagian besar bakteri. Bila telah siap memerah ASI, tuangkan air dari cangkir tersebut. Mintalah ibu untuk : 1. Mencuci tangan dengan seksama menggunakan sabun dan air setiap sebelum mulai memerah. 2. Ibu hanya perlu membersihkan payudaranya sekali sehari. Seringnya membersihkan payudara, terutama dengan sabun, akan membuat daerah sensitif di areola menjadi kering, meningkatkan kemungkinan retakan pada payudara 3. Membuat dirinya nyaman, ibu dapat berdiri atau duduk 4. Pegang tempat penyimpanan dibawah puting dan areola, dengan tangan ibu yang lain 5. Meletakkan ibu jarinva pada payudara, di atas puting dan areola, dan jari telunjuknya pada payudara di bawah puting dan areola, berseberangan dengan ibu jari. Ia menopang payudara dengan jari-jari lainnya 6. Menekan dan melepas jaringan payudara antara jempol dan jari telunjuknya untuk beberapa saat. Kadang ibu dapat merasakan melebarnya duktus yang terisi oleh ASI 7. Jika ASI tidak keluar ibu dapat memposisikan kembali jempol dan jarinya lebih dekat dengan puting atau menjauh hingga dapat mengalirkan ASI. Kemudian tekan dan lepas payudara seperti sebelumnya. 8. Menekan dan melepaskan payudara dari segala arah mengelilingi payudara ,tetap pertahankan jaraknya dari puting 9. Memerah dari satu payudara hingga alirannya melambat dan ASI hanya menetes. Ini sekitar 2- 5 menit. Lalu memerah dari payudara yang lain hingga hanya menetes. 10. Bergantian sampai 5-6 kali, sekitar 20-30 menit. 11. Berhenti memerah bila ASI tidak mengalir lagi 12. Bila ibu mengeluarkan kolostrum di hari pertama dan kedua, tampung dalam alat suntik 2 atau 5ml. Penolong dapat melakukan ini. Ini untuk mencegah terbuangnya ASI, yang dapat terjadi bila ASI yang sedikit dsimpan dalam wadah yang besar. 13. Beberapa ibu menemukan dengan menekan lembut menuju dan keluar ke arah dinding dada sambil menekan payudara membantu meningkatkan aliran ASI. Memerah ASI dengan tangan Hindari hal-hal berikut:
14. Hindari memeras puting – ini akan
menghambat aliran asi 15. Hindari meluncurkan jari-jari pada payudara – regangan akan melukai payudara Seberapa sering memerah ASI. Untuk memantapkan kegiatan menyusui, untuk memberi ASI kepada bayi berat badanlahir-rendah atau bayi sakit: Ibu sebaiknya memerah ASI di hari pertama (6 jam setelah persalinan). Ibu harus ASI sesering bayi ingin menyusu minimal tiap 3 jam termasuk dimalam hari. Untuk menjaga pasokan ASI agar bisa diberikan kepada bayi sakit Ibu harus memerah sekurangnya tiap 3 jam. Untuk meningkatkan suplai ASI, jika produksi menurun setelah beberapa minggu: Perah sesering selama beberapa hari tiap ½-1 jam dan sekurangnya tiap 3 jam dimalam hari Untuk meninggalkan ASI untuk bayi selama ibu pergi bekerja: Perahlah sebanyak mungkin sebelum pergi bekerja, juga memerah ASI di tempat kerja setidaknya 3 jam sekali Untuk mengurangi gejala-gejala, seperti payudara bengkak, atau merembes di tempat kerja: Perahlah sebanyak yang dibutuhkan agar nyaman Untuk menjaga agar puting tetap sehat Perah beberapa tetes ASI untuk dioleskan secara lembut pada puting dan areola setelah mandi, dan setiap kali sebelum dan sesudah menyusui CARA MENYIMPAN ASI PERAH (ASPER) Gunakan wadah yang tersedia, seperti plastik bersih atau toples kaca dengan tutup yang erat, dan sebuah lemari es bila mungkin. Untuk penyimpanan jangka panjang, 10 atau lebih wadah akan diperlukan. Simpan ASPER dalam wadah, ditutup, dan simpan di tempat yang sedingin mungkin. Jumlah ASPER yang disimpan sebaiknya disesuaikan dengan jumlah yang dibutuhkan bayi untuk satu kali minum Jika jumlah ASPERnya sedikit, tambahkan pada wadah yang sama dalam 1 hari, tidak setelahnya. Jika tidak ada lemari es. ASPER dapat disimpan pada suhu ruangan, meskipun dalam iklim panas, untuk 4 - 6 jam Jika ada lemari es, – Pintu 1 : pada refrigator (jgn di pintunya) bertahan 24-48 jam sedang di freezer nya bertahan 1-2 minggu – Pintu 2 : pada refrigator (jgn dipintuny) bertahan 24-48 jam sedang di freezer bisa sampai 6 bulan – Khusus lemari es yg freezer bertahan sampai 12 bulan Sebelum digunakan, cairkan ASPER beku di lemari es bawah, atau pada suhu ruangan. Hangatkan ASI dengan memasukkan asi beserta wadahnya pada mangkok berisi air panas sampai suhu hangat Gunakan ASI yang sudah mencair dalam jangka 2 jam (atau beri pada anak yang lebih besar atau buang) Alat-alat pompa ASI Ringkasan Memerah dengan tangan adalah cara paling baik untuk memerah ASI. Cara ini lebih sedikit kemungkinannya untuk menularkan infeksi, dan dapat dilakukan tiap wanita kapan saja. Penting sekali bagi ibu untuk belajar memerah ASI dengan tangan, dan tidak menganggap pompa suatu kebutuhan. Untuk memerah ASI secara efektif, akan sangat membantu jika merangsang refleks oksitosin lebih dulu serta menggunakan teknik yang baik. Merangsang refleks oksitosin akan membantu pemerahan dengan pompa, seperti pada pemerahan dengan tangan.