Anda di halaman 1dari 4

Bagaimana cara mengatasinya?

Bila air susu dapat mengalir keluar dengan lancar, maka dapat mencegah terjadinya tekanan di dalam payudara yang diakibatkan
terbendungnya air susu. Ibu sebaiknya tahu bagaimana cara menyusui dengan baik dan benar. Jika bayi terlahir prematur, Ibu
bisa memberikan ASI tanpa kendala dengan menggunakan pompa.
Cara lain mengatasi payudara bengkak adalah dengan memberikan kompres. Temperatur kompres dapat Ibu pilih sesuai
kenyamanannya.
• Kompres hangat. Letakkan handuk hangat pada payudara atau berdiri di bawah aliran air hangat saat mandi.
Lakukan selama beberapa menit.
• Kompres dingin dengan meletakkan es (yang dibungkus handuk bersih) selama kurang lebih 10-15 menit (atau
senyaman Ibu), lalu secara perlahan pijatlah payudara. Jangan susui bayi saat payudara sedang dikompres dan
tunggu sejenak setelah payudara dikompres.
Selain dengan kompres, Ibu bisa melakukan pijat payudara dengan gerakan melingkar dari bagian terluar payudara ke arah
dalam (bagian areola dan puting). Gerakan ini diharapkan dapat mempelancar aliran air susu sehingga meredakan rasa penuh
dan tidak nyaman pada payudara.
Dari hasil studi yang pernah dilakukan, daun kubis hijau mentah dapat menjadi alternatif atasi kondisi ini untuk
membantu meredakan tersumbatnya payudara lebih cepat. Letakkan 1 helai daun ini di dalam bra pada masing-
masing payudara (seperti membungkus payudara), biarkan selama kira-kira 20 menit (atau hingga daun melayu)
dan lakukan 2 kali sehari.
Payudara bengkak terjadi bukan karena penuh dengan ASI namun karena terjadi sumbatan. Sekitar hari ke-3 atau 4 setelah ibu
melahirkan, payudara sering terasa penuh, tegang serta nyeri. Hal itu disebut engorgement atau payudara bengkak. Ini
solusinya:
 Kompres payudara dengan air hangat sebelum menyusui untuk memudahkan bayi mengisap putting susu.
 Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar payudara lebih lunak, sehingga putting lebih mudah diisap oleh bayi.
 menyusui setiap 2 jam. Usahakan setiap kali menyusu, bayi menyusu pada kedua payudara sehingga payudara cepat kosong.
Uapayakan pula bayi menyusu paling sedikit 10-15 menit pada masing-masing payudara.
 Ketika bayi menyusu, pijat payudara yang sedang diisap bayi untuk merangsang ASI mengalir.
 Untuk menghilangkan rasa sakit dan bengkak, kompres payudara dengan air dingin selama beberapa menit seusai menyusui.
 Ketika bayi menyusu, pijat payudara yang sedang diisap bayi untuk merangsang ASI mengalir.
 Kompres payudara dengan air dingin selama beberapa menit seusai menyusui.(me)
Payudara Bengkak. Bila ASI sudah penuh dan diperah namun tidak keluar, kemungkinan besar terjadi sumbatan. Itulah yang
menyebabkan payudara bengkak (engorgement atau swollen breast).
Solusi:
 Susui bayi sesering mungkin setiap 2-3 jam sekali meskipun Anda harus membangunkan bayi.
 Kompres payudara dengan air dingin selama beberapa menit seusai menyusui untuk menghilangkan rasa sakit.
 Ketika bayi menyusu, urut payudara ke arah puting untuk merangsang aliran ASI.

Radang Payudara. Mastitis adalah infeksi yang disebabkan bakteri Staphylococcus aureus. Ganguan ini membuat Anda seperti
menderita flu dan merasa ada bagian payudara yang nyeri atau panas dan ada bagian yang berwarna merah. Anda pun demam
38,4 C dan merasa sangat lelah.
Solusi:
 Susui bayi sesering mungkin untuk mengosongkan payudara. Misalnya setiap 1-3 jam sekali.
 Kompres payudara dengan air hangat selama beberapa menit sebelum menyusui agar ASI mengalir lancar.
Hal penting dan harus jadi perhatian pada saat menyusui bayi adalah posisi mulut bayi saat menempel di payudara –dikenal
dengan istilah latch on. Payudara lecet adalah tanda bahwa mulut bayi tidak menempel dengan benar di payudara.
 Sangga payudara dengan tangan, posisi ibu jari atas dan jari-jari yang lain di bawah dengan jarak cukup jauh sehingga mulut bayi
bisa menempel pada puting dan areola untuk latch on.
 Dekatkan payudara ke bibir bawah bayi secara perlahan, terus menurun ke dagunya untuk memancing bayi membuka mulutnya.
Ketika bayi sudah membuka mulutnya, segera dekatkan bayi pada Anda –bukan menyodorkan payudara ke mulut bayi.
 Pastikan mulut bayi terbuka lebar dan lidah terletak di bawah ketika menempel. Sebagian besar daerah areola harus masuk ke
mulut bayi, terutama areola di bagian bawah.
 Perhatikan posisi dagu bayi. Dagu adalah bagian pertama yang melekat di payudara, jadi pastikan dagu bayi
menekan payudara selama dia menyusu tapi hidungnya tidak menempel.
Di awal menyusui Anda akan merasakan rasa sakit dan nyeri mirip dicubit, karena puting dan areola dihisap mulut
bayi. Tapi setelah itu tidak ada rasa sakit hanya rasa seperti tertarik karena bayi sudah menghisap ASI. Bila terasa
sakit, hentikan dan perbaiki posisi latch on bayi. Bila bayi tidak menempel dengan benar, Anda akan merasa sakit
selama menyusui dan bayi biasanya tertidur saat menyusu atau tampak tidak puas setelah menyusu.

bayi “marah” dan menggigit puting. Puting pun lecet dan luka.

Tips Mengatasi:
 Sebelum menyusui, kompres puting dengan kain lembut yang direndam air hangat.
 Susui bayi sesering mungkin, namun sebentar saja untuk setiap payudara. Misalnya, biasanya 8 kali sehari,
menjadi 12 kali sehari.
 Bila bayi menggigit puting, lepaskan gigitannya dengan lembut. Caranya, letakkan satu jari Anda yang bersih di
antara mulut bayi dengan payudara bagian samping. Atau, tekan dagunya ke bawah agar gigitan lepas.
 Oleskan ASI di puting setelah menyusui. Angin-anginkan sampai kering. Ini meredakan sakit dan menyembuhkan
luka, sebab ASI mengandung zat penyembuh luka.
 Bila sakit tak tertahankan atau ada tanda infeksi, hubungi dokter untuk mendapatkan obat pengurang rasa sakit.
Bila perlu, antibiotika. Bila Anda harus minum obat, minum 2 jam sebelum menyusui.
Mengatasi Rasa Nyeri dan Bengkak Pada Ibu, Saat Pemberian ASI Kepada Bayi
Bengkak (engorgement)
Sekitar hari ketiga atau keempat sesudah ibu melahirkan, SI sering terasa lebih penuh, tegang, serta nyeri. Keadaan seperti itu
disebut engorgement (SI bengkak) yang disebabkan oleh adanya statis d i vena & pembuluh darah bening. Hal ini merupakan
tanda bahwa ASI mulai banyak diproduksi. Apabila dlm keadaan tersebut ibu menghindari menyusui karena alasan nyeri
kemudian memberikan prelacteal feeding (makanan tambahan) pada bayi, hal ini justru berlanjut (makin parah).
SI akan bertambah penuh karena produksi ASI terus berlangsung sementara disisi lain ASI tak disusukan ke bayi
menyebabkan tak terjadi perangsangan pada puting susu. Hal ini mengakibatkan refleks oksitosin tak terjadi & ASI
tak dikeluarkan. Jika hal ini terus berlangsung, ASI yang diproduksi menumpuk pada SI & menyebabkan areola
(bagian berwarna hitam yang melingkari puting) lebih menonjol, puting menjadi lebih datar & susah dihisap oleh
bayi ketika disusukan. Bila keadaan sudah sampai seperti ini, kulit pada SI akan nampak lebih merah mengkilat,
terasa nyeri sekali & ibu merasa demam seperti influenza.
Mencegah Pembengkakan
beberapa cara yang dianjurkan antara lain sebagai berikut:
1. Susukan bayi segera setelah lahir, apabila keadaan memungkinkan
2. Susukan bayi tanpa dijadwal (on demand/sesuka bayi)
3. Keluarkan ASI dgn tangan atau pompa bila produksi melebihi kebutuhan bayi
4. Lakukan perawatan SI pasca persalinan secara teratur
5. Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar SI lebih lembek, sehingga puting lebih mudah ditangkap/diisap oleh
bayi
6. Berikan kompres dingin utk mengurangi rasa sakit pada SI
7. Berikan kompres hangat sebelum menyusui utk memudahkan bayi mengisap (menangkap) puting susu
8. Lakukan pengurutan (masase) SI yang dimulai dari puting ke arah SI utk mengurangi peningkatan peredaran darah
& terjadinya statis di pembuluh darah & pembuluh getah bening dlm SI
Puting nyeri (sore nipple) & puting lecet (cracked nipple)
Puting nyeri ketika menyusui biasanya terjadi karena beberapa sebab, antara lain:
Posisi bayi saat menyusu yang salah, yaitu puting tak masuk kedalam mulut bayi sampai pada areola, sehingga bayi hanya
mengisap pada puting saja. Hisapan/tekanan terus menerus hanya pada tempat tertentu akan menimbulkan rasa nyeri waktu
diisap, meskipun kulitnya masih utuh.
Pemakaian sabun, lotion, cream, alkohol & lain-lain yang dapat mengiritasi puting
Bayi dgn tali lidah (frenulum linguae) yang pendek sehingga menyebabkan bayi sulit mengisap sampai areola & isapan hanya
pada putingnya saja.
Kurang hati-hati ketika menghentikan aktivitas menyusu/mengisap (menarik puting dari mulut bayi secara paksa)
Menghindari Lecet
Untuk menghindari puting nyeri atau lecet ketika menyusui, perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini:
1. Tidak membersihkan puting dgn sabun, alkohol, lotion, cream, & obat-obat yang dapat mengiritasi.
2. Cara melepaskan hisapan bayi setelah selesai menyusui adalah dgn menekan dagu bayi atau memijit hidungnya
perlahan atau dgn memasukkan jari kelingking ibu yang bersih ke mulut bayi. Hindari menarik puting dari mulut bayi secara
paksa.
3. Ibu dianjurkan tetap menyusui bayinya mulai dari puting yang tak sakit serta menghindari tekanan lokal pada puting dgn cara
mengubah-ubah posisi menyusui. Untuk puting yang sakit dianjurkan mengurangi frekuensi & lamanya menyusui.
4. Untuk mencegah lecet, sebelum menyusui keluarkan beberapa tetes ASI utk dioleskan pada puting, kemudian
setelah selesai menyusui segera oleskan ASI seperti awal menyusui & biarkan kering oleh udara, baru kemudian
ditutup. Hal ini dapat dilakukan sambil menyangga bayi supaya bersendawa.
5. Perhatikan tehnik menyusui yang benar, khususnya letak puting dlm mulut bayi, yaitu bibir bayi menutup areola sehingga tak
nampak dari luar, puting di atas lidah bayi, areola di antara gusi atas & bawah.
Apabila dgn tindakan tersebut di atas puting tetap nyeri, sebaiknya dicari sebab-sebab lain (misalnya moniliasis/sariawan akibat
infeksi jamur pada bayi). Puting susu lecet/luka harus segera ditangani dgn baik, karena jika dibiarkan saja akan memudahkan
terjadinya infeksi pada SI (mastitis).
1. Teruskan menyusui pada payudara yang sakit, dan kosongkan payudara dengan lebih baik. Hal ini dapat dilakukan dengan :
o Sedapat mungkin melakukan pelekatan yang baik (lihat lembar informasi “Ketika Melekat/When Lacthing” juga video klip
bagaimana melekatkan bayi pada situs nbci.ca)
o Menggunakan tekanan pada payudara untuk menjaga ASI tetap mengalir (lihat lampiran informasi “Penekanan
Payudara/Breast Compression” dan video klip bagaimana melekatkan bayi pada situs nbci.ca). Letakkan tangan di sekitar saluran
yang tersumbat dan jika tidak terlalu sakit, tekan saat bayi sedang menyusui.
o Susui bayi dengan posisi sedemikian rupa sehingga dagu bayi ”mengarah” pada saluran yang tersumbat. Jadi, bila saluran
tersumbat ada pada bagian luar bawah payudara (arah jam 7), maka menyusui bayi dengan posisi football dapat sangat
membantu.
2. Hangatkan area yang terinfeksi. Anda bisa melakukan ini dengan bantalan penghangat atau botol berisi air panas, tetapi hati-
hati untuk tidak membakar kulit dengan menempelkan yang terlalu panas untuk waktu yang terlalu lama.
3. Coba untuk beristrirahat. Tentu saja, dengan kehadiran seorang bayi baru tidaklah mudah untuk beristirahat. Cobalah untuk
tidur. Bawa bayi bersama Anda ke tempat tidur dan susui dia di sana.
mulai gunakan “salep puting serbaguna” setiap habis menyusui kira-kira selama seminggu. Alasannya adalah untuk menghindari
infeksi dan juga untuk mengurangi resiko kembalinya lepuh atau blister. Lihat lembar informasi mengenai Salep Puting
Serbaguna (All Purpose Nipple Oinment). Anda memerlukan resep untuk mendapatkan salep ini.
===============================
Mastitis
Bila Anda mulai mendapati gejala-gejala mastitis (gumpalan yang terasa sakit di payudara, kulit kemerahan dan sakit pada
payudara, demam) cobalah untuk beristirahat. Tidur dan bawa bayi Anda bersama Anda sehingga Anda tetap dapat terus
menyusui sementara tetap di tempat tidur. Istirahat adalah pertolongan yang baik untuk melawan infeksi.
Tetap teruskan menyusui pada bagian yang sakit. Seharusnya bisa sembuh tanpa harus menyusui di payudara yang lain. Tentu
saja, bila terasa amat sakit sehingga Anda tidak dapat menyusui pada payudara yang sakit, tetap lanjutkan menyusui pada
payudara yang lain, setelah rasa sakitnya berkurang, baru susui bayi pada payudara yang terkena mastitis. Terkadang saat Anda
memerah ASI, Anda tidak akan merasa terlalu sakit, tapi tidak selalu, jadi bila memang memungkinkan, lanjutkan menyusui pada
area yang terkena mastitis. Ibu dan bayi saling berbagi kuman.
Panas membantu melawan infeksi. Mengosongkan payudara juga dapat membantu. Gunakan botol berisi air panas atau
bantalan pemanas tetapi hati-hati agar tidak membakar kulit.
Demam dapat membantu melawan infeksi. Orang dewasa biasanya merasa sangat tidak nyaman ketika mereka sedang
demam dan Anda akan berusaha untuk menurunkan demam karena alasan ini. Tapi Anda tidak perlu menurunkan demam
karena demam memang seharusnya ada. Demam tidak membuat ASI menjadi buruk!
Kentang : Dalam 24 jam pertama ketika gejala-gejala mulai tampak, meletakkan irisan kentang mentah pada
payudara dapat meringankan rasa sakit, pembengkakan, dan kemerahan akibat mastitis.
 Potong tipis memanjang 6 sampai 8 kentang mentah yang sudah dicuci.
 Letakkan pada mangkuk besar berisi air dengan suhu ruang dan diamkan selama 15 sampai 20 menit.
 Letakkan irisan kentang basah pada area yang terkena mastitis dan diamkan selama 15 sampai 20 menit.
 Buang kentang setelah 15 atau 20 menit, dan ambil kentang yang baru dari dalam mangkuk.
 Ulangi proses ini dua kali lagi sampai anda meletakkan irisan kentang tiga kali dalam satu jam.
 Beri jeda selama 20 sampai 30 menit, kemudian ulangi prosedur di atas.
Mastitis dan Antibiotik
Umumnya, lebih baik untuk menghindari antibiotik karena mastitis dapat sembuh dengan sendirinya dan antibiotik dapat
mengakibatkan Anda mengalami infeksi Candida (jamur) pada puting dan/atau payudara. Pendekatan yang kami lakukan adalah
sebagai berikut :
Jika Anda telah memiliki gejala konsisten mastitis selama kurang dari 24 jam, kami akan memberikan resep untuk antibiotik,
tetapi menyarankan Anda menunggu sebelum mulai minum obat.
 Bila dalam 8 hingga 12 jam, gejala Anda memburuk (lebih sakit, kemerahan pada kulit meluas atau gumpalan yang terasa sakit
semakin membesar), mulai gunakan antibiotik.
 Bila dalam 24 jam berikutnya, gejala Anda tidak memburuk, tapi juga tidak membaik, gunakan antibiotik.
 Bila dalam 24 jam berikutnya, gejala Anda berkurang, maka hampir selalu mastitis tersebut akan terus berkurang dan
menghilang tanpa perlu menggunakan antibiotik. Dalam kasus ini, gejala akan terus berkurang dan akan hilang dalam 2 sampai 7
hari ke depan. Demam akan hilang dalam 24 jam, sakit akan lenyap dalam 24 sampai 72 jam dan gumpalan pada payudara akan
menghilang dalam 5 hingga 7 hari ke depan. Biasanya gumpalan perlu waktu lebih dari 7 hari untuk benar-benar hilang, tapi
selama ukurannya semakin kecil, ini adalah hal yang bagus.
Bila Anda telah mengalami gejala konsisten mastitis lebih dari 24 jam dan gejala tersebut tidak membaik, Anda harus segera
mulai mengkonsumsi antibiotik.
Bila Anda akan mulai mengkonsumsi antibiotik, Anda harus menggunakan antibiotik yang benar. Amoxicillin, penicillin sederhana
dan beberapa antibiotik lainnya yang sering digunakan untuk mengobati mastitis, tidak membunuh bakteri yang hampir selalu
menyebabkan mastitis (Staphylococcus aureus). Beberapa antibiotik yang membunuh Staphylococcus aureus meliputi:
cephalexin (pilihan biasa kami), cloxacillin, dicloxacillin, flucloxacillin, amoxicillin dikombinasikan dengan asam clavulinic,
clindamycin dan ciprofloxacin. Antibiotik yang dapat digunakan oleh masyarakat yang methicillin-resistant Staphylococcus
aureus (CA-MRSA): cotrimoxazole dan tetracycline.
Semua antibiotik tersebut dapat digunakan saat ibu menyusui dan tidak perlu menghentikan proses menyusui.
Anda tidak harus menghentikan menyusui bila Anda terinfeksi MRSA! Bagaimanapun, menyusui dapat menurunkan resiko
bayi terkena infeksi.
Obat untuk rasa nyeri/demam (ibuprofen, acetaminophen, dan lainnya) dapat membantu Anda mengatasi rasa sakit ini. Jumlah
yang masuk ke dalam ASI, seperti juga halnya dengan obat lain, adalah sangat kecil. Acetaminophen mungkin kurang berguna
dibandingkan dengan obat lainnya (seperti ibuprofen) yang memiliki efek anti-inflamasi.
Salep yang aman dan direkomendasi oleh dokter untuk mengobati putingnya. Mohon bantuannya ya moms.
Jawab:
Selain Kamilosan, aku juga dikasih Purelan keluaran Medela dulu waktu konsul di Klinik Laktasi Carolus. Beli di Mahakam Baby
Shoppe sama di Carolus sendiri. Oya, waktu itu sebelum menyusui puting payudara dioles ASI dulu biar lebih lentur. semoga
cepet sembuh adiknya ya mbak [Gt]
Mau sharing sedikit pengalaman menyusuiku. Kalau puting mengalami lecet dan luka biasanya karena sang ibu baru mulai
menyusui dan posisi menyusuinya kemungkinan besar tidak benar, coba dicari posisi yang benar yaitu seluruh puting sampai
aerola masuk ke dalam mulut si bayi. Untuk mengobati lecet dan luka yang sudah terjadi, bisa dicoba obat tradisional yaitu
setiap habis menyusui, olesi puting dengan asi, karena asi mengandung antiseptic alami dan mencegah puting menjadi kering.
Atau kalau mau pakai salep obat, bisa coba salep kamilosan, setiap habis menyusui olesi salep ini ke daerah lecet, tetapi jangan
lupa membersihkannya kalau mau mulai menyusui lagi. Kalau untuk luka terbuka dan berdarah sebaiknya dibersihkan dulu pakai
alcohol terus dikasih betadin, jadi setiap mau menyusui puting dibersihkan dulu ya [By]
Aku suka pakai kenalog in ora base, selain tidak perih, cepat sekali sembuhnya terus aman karena memang kenalog untuk
sariawan juga (tertelan tidak masalah). Sampai sekarang aku masih pakai karena anakku yang kecil walaupun
sudah 21 bulan masih membuat putingku belah-belah (digigit-gigit). Kalau pagi aku olesi sorenya pulang kantor
sudah tidak perih lagi dan nyaman buat menyusui malamnya [Ssn]
Kalmilosan salep (spell?) Terus kalau payudara bengkak karena penyumbatan ASI, dikompres pakai daun yang digarang. Tapi aku
lupa nama daunnya apa ya ? daun jarak apa daun kacang ya? [Vit]
Dengan Daun bluntas namanya [Q]
Coba Salep Momilen mbak, aku dulu belinya di apotik melawai [NM}

Mbak, dulu saya pernah disarankan oleh suster di rumah sakit pakai SALEP KAMILLOSAN. Manjur kalau di saya. Kalau menurut
suster itu tidak apa-apa tertelan bayi karena aman. Tapi kalau saya takut sama efeknya, jadi sebelum menyusui dibasuh pakai air
hangat. Ada juga salep Mommylen (duhh lupa tulisannya seperti apa) kalau ini sepupuku yang pakai. Tapi sebenarnya ASI itu
menyembuhkan juga lho. Makanya disarankan sebelum menyusui putingnya dibaluri ASI dulu sebagai antiseptik dan
melemaskan sekaligus menambah nafsu menyusu bayi. Terus kalau lecet, puting dibaluri ASI terus diangin-
anginkan sebelum pakai BH/baju
Aku dulu pernah juga lecet, sama dokter di kasih salep kamillosan, jadi kalau kita mau menyusui, dibersihkan dengan air hangat,
supaya salepnya hilang, baru di susuin lagi ke anaknya, hanya memang sakit, ya sudah apa boleh buat, ditahan saja, tetap
disusuin saja ke anaknya, akhirnya 2-3 hari sembuh juga. [Ri]
Dulu aku juga begitu waktu awal menyusui. Lecetnya awalnya saja, luka sampai hitam dan kering, terus nanti mengelupas, terus
luka lagi, sampai mengelupas lagi, kira2 2 mingguan, setelah itu sudah tidak sakit lagi. Tapi kayanya harus tetap menyusui,
supaya putingnya terbiasa. Kalau aku dulu dikasih salep Kamilosan ointment sama dokternya, ini aman kalau dihisap sama bayi,
jadi kalau habis mandi dipakaikan saja langsung ke putingnya. Selain itu, sebelum menyusui, coba peras sedikit ASInya, terus
diolesin ke putingnya, itu lumayan membantu juga. [Ru]
Diolesi perasan asi sedikit, terus diangin angin dulu sebelum pakai BH lagi, tetap saja menyusui. [Mo]
Air liur juga membantu menyembuhkan dan sebelum diberikan, si puting kita baluri dulu dengan air ASInya. Ini dilakukan setiap
kita menyusui. Dan jangan lupa, kita sambil terus beritahu (terus bicara ke anak) menyusu dengan cara yang benar (sambil
diterangkan). Kalau tidak, puting mama lecet lagi (diterangkan juga kalau kita nya terasa sakit dan bla..bla..). Anak sudah
mengerti. Dan tidak perlu dipompa lagi, walaupun lecet terus saja diberikan. Karena disedot langsung sangat bagus untuk
penyembuhan, juga menambah produksi asi. Kalau bisa menyusui langsung, jangan diberi dot sayang asinya. Kalau misalkan
mau lebih banyak lagi asinya, harus rajin memijat dan mengosongkan asi, sehabis menyusui. Kalau takut terkontaminasi,
sebenarnya tidak pakai salep juga tidak apa2, air asi sendiri sudah menyembuhkan, dan cepat juga kalau aku dulu asi lecet
(cuman sekali merasakannya), itu pagi lecet, perih, sore-an sudah tidak terasa lagi, dan tidak pakai salep. Kalau kompres, lebih
bagus lagi, itu bagian urutan dari pijat dan penyembuhan lecet juga. Pijat manfaatnya besar sekali, saya sambil kerja saja, bisa
menyusui sampai tahunan, karena dipijat, padahal disedotnya saja sudah jarang.[Al]
Memang benar, kalau puting lecet jangan langsung berhenti tapi tetap saja menyusui seperti biasa karna memang
cepet bener sembuhnya dikarenakan airliur si bayi, itu sudah aku praktekkan ke ke 2 anakku. Jangan cepet
menyerah kalau berasa puting perih. [Vi]
Aku waktu menyusui anakku awalnya juga sempat perih dan sakit. Sampai kalau dia lagi menyusu, kaki ku sampai ku tekan untuk
nahan sakit, sampai suka nangis. Alhamdulillah lama2 sembuh juga. [Se]
Sekedar menambahkan saja, dulu aku waktu menyusui anakku juga lecet, selain dikasih kamilosan salep, rasanya ini membantu
sekali buatku. [Ni]
Dulu aku sampai berdarah2 pinggirannya, habis memang digigit (pas anaku 9 bulan dan mungkin giginya gatal). Aku pake obat
biru (namanya gentian violet), cepat sembuh dan aman buat bayi dan selama pakai itu bayi tetap bisa menyusu.

Anda mungkin juga menyukai