Anda di halaman 1dari 10

25 Cara untuk Memperbanyak ASI

Dalam rangka untuk memahami bagaimana untuk meningkatkan suplai ASI Anda, penting
untuk memahami bagaimana proses produksi ASI bekerja. Anda mungkin pernah mendengar
bahwa produksi ASI didasarkan pada penawaran dan permintaan. Sejak Anda mengandung,
hormon dalam tubuh Anda memberitahu payudara Anda untuk mulai membuat ASI. Setelah
melahirkan, tubuh Anda tidak tahu persis berapa banyak ASI yang dibutuhkan. Ini adalah
waktu terbaik untuk membangun suplai ASI yang baik. Bila sering dipakai, ia akan produksi
makin banyak, sebaliknya bila tidak dipakai, pabrik akan berhenti dengan sendirinya. (kenapa
ASI begitu penting? Baca manfaat ASI)
Seiring waktu, tubuh Anda akhirnya belajar berapa banyak ASI untuk menghasilkan
didasarkan pada pengeluaran ASI dari payudara Anda. Ketika payudara Anda kosong, ini
memberitahu tubuh Anda untuk membuat lebih banyak ASI. Demikian juga, payudara penuh
sinyal tubuh Anda untuk mengurangi produksi susu. Mengosongkan payudara dengan sering
selama tahap awal menyusui akan membantu memastikan bahwa Anda memiliki produksi
ASI yang baik.
Berikut 25 cara untuk memperbanyak produksi ASI:
1. Sering menyusui. Ini kunci terpenting untuk meningkatkan produksi ASI. Produksi ASI akan
lancar jika payudara sebagai gudang ASI terus-menerus dirangsang. Caranya, tingkatkan
frekuensi bayi menyusui selama 72 jam pertama kelahirannya atau dengan memerah ASI.
Semakin sering penyaluran ASI dengan isapan bayi, produksi ASI akan meningkat secara
alamiah.
2. Kosongkan kedua payudara saat menyusui. Pastikan bayi anda menyusui cukup lama
untuk mengosongkan kedua payudara Anda.
3. Jangan menjadwalkan menyusui. Susui bayi kapanpun ia memerlukannya.
4. Biarkan bayi Anda menikmati “cluster feed” (minum ASI terus menerus dan sering, nyaris
tanpa jeda; biasanya sore hari sebelum tidur). Bila jadwal minum biasanya 2-3 jam dan tiba-
tiba berubah jadi lebih rapat, kemungkinan besar bayi sedang mengalami growth spurt dan
memerlukan asupan lebih banyak.
5. Coba menyusui bergantian. Bila ia bosan dengan putting payudara kiri, tawarkan putting
payudara kanan sehingga ia tak lagi menghisap. Fungsi utama saluran adalah untuk
mengalirkan dan membawa ASI dari pabriknya, bukan untuk menyimpan. Jadi, ASI yang
sudah diproduksi di pabrik ASI (payudara) sebaiknya langsung dialirkan melalui saluran ASI
(puting) dengan menikmati waktu menyusui. Isapan bayi akan mengosongkan maksimal 70
persen ASI dari payudara, untuk kemudian berproduksi kembali secara alamiah.
7. Pijat Payudara
Saat bayi malas menghisap, ibu dapat membantu memijat payudara untuk meneruskan aliran
ASI saat ia sudah tidak minum sendiri. Bila ibu mengalami mastitis, ibu juga bisa Massage /
pemijatan payudara dan kompres air hangat & air dingin bergantian. Untuk mencegah
mastitis, jangan mencuci putting setelah menyusui karena hanya akan mengakibatkan putting
jadi kering dan iritasi. ASI sudah mengandung banyak elemen untuk mencegah bakteri dan
jamur tumbuh, dan telah mengandung pelindung alami untuk ibu dan bayi. Sewaktu mandi,
bisa diusap dengan busa sabun seperti pada seluruh tubuh, seperti mandi biasa saja.
Langkah-langkah pemijatan adalah sebagai berikut:

 1. Pijatan dimulai dari pangkal payudara.


 2. Tekan dinding dada dengan menggunakan dua jari (telunjuk dan jari tengah) atau
tiga jari (ditambah jari manis).
 3. Lakukan gerakan melingkar pda satu daerah di payudara selama beberapa detik,
lalu pindahkan jari ke daerah berikut:
 4. Arah pijatan memutar atau spiral mengelilingi payudara atau radial menuju puting
susu.
 5. Kepalkan tangan, lalu tekan ruas ibu jari ke dinding dada.
 6. Pindahkan tekanan berturut-turut ruas telunjuk, jari tengah, jari manis, dan
kelingking ke arah puting.
 7. Ulangi gerakan tersebut pada daerah berikutnya.
 8. Untuk bagian bawah payudara, tekanan dimulai dengan tekanan ruas jari
kelingking.

8. Susui di malam hari. Kadang bayi Anda tidur terus tanpa terbangun. Di malam hari,
usahakan bangun untuk menyusui bayi Anda.
9. Pompa ASI setelah selesai menyusui, terutama bila Anda merasa payudara belum terasa
kosong. Bila anda ibu bekerja, cobalah memompa 15 menit setiap beberapa jam sekali saat
bekerja. Gunakan pompa yang dapat memompa 2 payudara sekaligus, ini lebih menstimulasi
produksi ASI dibandingkan yang hanya satu bergantian.
10. Ciptakan kontak kulit dengan bayi. Misalnya membelainya dan mengajaknya
berkomunikasi. Hal ini akan memicu hormon oksitosin (hormon cinta) yang akan berperan
dalam produksi ASI Anda.
11. Susui sambil berbaring di ranjang, akan membantu anda lebih relaks dan membuat bayi
Anda menyusu lebih lama.
12. Jangan tidur telungkep. Ini bisa menekan payudara Anda dan menurunkan produksi ASI
Anda.
13. Saat Anda harus melakukan sesuatu, misalkan menyapu, taruh bayi Anda di
gendongan/sling, jadi ia bisa menyusui bila ia mau. Gendongan yang baik adalah yang
menghadap ke ibu, bukan bayi menghadap ke depan. Tentunya, sesuaikan dengan usianya.
14. Hindari dot dan empeng untuk menghindari bingung puting.
Karena menghisap dari dot dan empeng lebih gampang, sementara dari puting lebih susah,
bila anak kebiasaan ngempeng dot, maka ia akan menolak puting. Jika ibu ingin memberikan
ASI peras/pompa (ataupun memilih susu formula) berikan ke bayi dg menggunakan sendok,
bukan dot ! Saat ibu memberikan dg dot, maka anak dapat mengalami BINGUNG PUTING
tersebut, Kondisi dimana bayi hanya menyusu di ujung puting seperti ketika menyusu dot.
Padahal, cara menyusu yang benar adalah seluruh areola (bag. gelap di sekitar puting
payudara) ibu masuk ke mulut bayi. Akhirnya, si kecil jadi ogah menyusu langsung dari
payudara lantaran ia merasa betapa sulitnya mengeluarkan ASI. Sementara kalau menyusu
dari botol, hanya dengan menekan sedikit saja dotnya, susu langsung keluar. Karena itu
hindari penggunaan dot sama sekali.
15. Hindari menggunakan pil KB saat menyusui, untuk pencegahan kehamilan gunakan
spiral. Beberapa ibu takut dengan spiral, tapi carilah informasi dokter kandungan yang ahli
memasang spiral (berpengalaman). Selain sangat praktis, juga hemat biaya dan tidak
mengandung hormon sehingga aman untuk produksi ASI Anda.
16. Jangan Merokok
Bukan hanya dapat menurunkan produksi ASI, nikotin dalam rokok bisa ikut masuk ke dalam
aliran ASI dan meracuni si Kecil. Perokok pasif juga meningkatkan resiko SIDS (sindrom bayi
mati mendadak), resiko asma, bronkitis, dan pneunomia.
17. Banyak minum air putih
Bahan utama produksi ASI adalah Air. Jadi pastikan anda banyak minum air, bisa berupa air
putih, susu, jus dan sup.
18. Batasi kafein (kopi/teh/soda)
Kafein pada kopi, teh, soda dan coklat sedikit-banyak bisa ikut masuk ke aliran ASI dan
menimbulkan gangguan tidur pada si Kecil
19. Rileks saat menyusui, jangan terburu-buru.
Kondisi psikologis ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut
hasil penelitian, > 80% lebih kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif
adalah faktor psikologis ibu menyusui. Satu pikiran “ASI peras saya cukup gak ya?” maka
pada saat bersamaan ratusan sensor pada otak akan memerintahkan hormon oksitosin
(produksi ASI) utk bekerja lambat. Dan akhirnya produksi ASI menurun. Stres berperan besar
untuk menurunkan kemampuan alami tubuh kita untuk memproduksi ASI. Carilah tempat
tenang untuk memompa ASI, putar musik lembut sambil memandang foto bayi Anda saat
Anda memompa ASI di kantor.
Disini sebetulnya peran besar sang ayah. Jika ayah mendukung maka ASI akan lancar.
Mendukung bisa dengan berbagai cara mulai dari menyemangati istri hingga hal-hal lain spt
menyendawakan bayi setelah menyusu, menggendong bayi utk disusukan ke ibunya,
dsbnya.
20. Banyak istirahat. Anda bisa tidur saat bayi Anda tidur di siang hari, untuk menghemat
tenaga dan menghindarkan Anda dari stress. Jangan ragu meminta bantuan dari suami,
asisten atau nenek si Kecil saat Anda membutuhkan bantuan.
21. Makan makanan sehat bergizi.
Jangan diet dulu atau terburu-buru ingin menurunkan berat badan saat Anda menyusui.
Makan banyak sayur, buah, gandum, susu.
22. Konsumsi “galactagogue” (bahan alami untuk meningkatkan produksi ASI) seperti:
Fenugreek, Fennel Seed atau Blessed Thistle.  Fenugreek merupakan tanaman herbal yang
berasal dari daerah Mediterania. Fenugreek digunakan di seluruh dunia telah digunakan oleh
perempuan selama berabad-abad sebagai “galactagogue”. Fenugreek mengandung
diosgenin, sebuah estrogen nabati, yang telah terbukti untuk meningkatkan aliran susu pada
wanita menyusui untuk membantu mendukung produksi ASI. Tidak seperti suplemen
Fenugreek tersedia di pasaran yang harus diminum hingga 8 kapsul per hari, Fenugreek
dari Fairhaven Health memiliki komposisi unik konsentrat ekstrak bubuk biji Fenugreek (8:1),
memberikan dosis setara dengan 2000 mg dari fenugreek standard umumnya, hanya dalam
2 kapsul veggie setiap harinya.
Ibu menyusui dapat melihat peningkatan produksi ASI-nya dalam 2-3 hari pertama setelah
mulai suplementasi dengan fenugreek ini, dengan efektivitas penuh dicapai dalam waktu 2
minggu. Penggunaan jangka panjang dapat untuk membantu mempertahankan produksi ASI.
Pilihan bagi yang suka minum teh, Fennel Seed dan Blessed Thistle yang terkandung dalam
Nursing Time Tea, membantu meningkatkan produksi susu untuk perawatan ibu dan
membantu meringankan keluhan pencernaan baik untuk ibu dan bayinya. Nursing Time Tea
yang tidak mengandung kafein ini adalah teh alami yang diciptakan untuk membantu ibu
menyusui memperbanyak ASI juga melancarkan pencernaan. Kandungan herbal alami dalam
Nursing Time Tea telah digunakan selama ratusan tahun di Amerika untuk meningkatkan
laktasi yang sehat dan memulihkan kondisi ibu setelah melahirkan.
23. Hindari pemberian susu formula.
Terkadang karena banyak orangtua merasa bahwa ASInya masih sedikit atau takut anak gak
kenyang, banyak yg segera memberikan susu formula. Padahal pemberian susu formula itu
justru akan menyebabkan ASI semakin tidak lancar. Anak relatif malas menyusu atau malah
bingung puting terutama pemberian susu formula dg dot. Begitu bayi diberikan susu formula,
maka saat ia menyusu pada ibunya akan kekenyangan. Sehingga volume ASI makin
berkurang. Makin sering susu formula diberikan makin sedikit ASI yg diproduksi.
24. Hindari obat-obatan yang mengandung antihistamin (obat anti alergi klorfeniramin maleat,
deksklorfeniramin maleat, doksilamin) dan dekongestan ( biasa ditemukan pada obat pelega
hidung tersumbat, bentuknya bisa berupa fenilpropanolamin, fenilefrin, efedrin, pseudoefedrin
) karena bisa menurunkan produksi ASI. Bila Anda terserang flu, obati secara alami dengan
mandi air hangat, minum minuman hangat dan sup ayam serta banyak istirahat.
25. Hangatkan hubungan dengan suami (Anda boleh berhubungan lagi setelah 4-6 minggu
setelah kelahiran, Keluarnya lokia, darah dari vagina selama masa nifas yang
mengindikasikan terjadinya pemulihan rahim, bisa berlangsung 3-8 minggu, tunggu sampai
proses ini selesai). Nikmati kedekatan Anda berdua saat si Kecil sudah tidur, karena hormon
oksitosin yang ditimbulkan akan membantu produksi ASI anda. Kosongkan dulu payudara
Anda dengan memompa ASI didalamnya. Dan jangan lupa, gunakan KB bila Anda belum
mau memberikan adik untuk si Kecil. Meskipun menyusui adalah KB alami, persentase
pencegahan kehamilannya belum teruji 100%.

1001 Tips Jitu Meningkatkan Jumlah dan Kualitas


ASI
 Secara psikologis ibu harus yakin dan percaya diri. Ibu harus percaya diri
bahwa akan sanggup memberi ASI ekslusif. Secata psikologis ibu harus dalam
keadaan keadaan tenang, nyaman dan tidak selalu panik. Kondisi psikologis
ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil
penelitian, > 80% lebih kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI
eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui. Bila ibu selalu berpikiran
bahwa “ASI saya kurang”?” maka pada saat bersamaan ratusan sensor pada
otak akan memerintahkan hormon oksitosin (produksi ASI) utk bekerja
lambat. Dan akhirnya produksi ASI menurun.
 Tingkatkan frekuensi dan intensitas. Tingkatkan frekuensi menyusui,
memompa atau memeras ASI. Jika anak belum mau menyusu krn masih
kenyang, perahlah / pompalah ASI. Ingat ! produksi ASI prinsipnya based on
demand sama spt prinsip pabrik. Jika makin sering diminta
(disusui/diperas/dipompa) maka makin banyak yg ASI yg diproduksi.
 Kosongkan payudara setelah anak selesai menyusui. Makin sering
dikosongkan, maka produksi ASI juga makin lancar.
 Jangan sekalipun berpikiran untuk pemberian susu formula. Terkadang
karena banyak orangtua merasa bahwa ASInya masih sedikit atautakut anak
gak kenyang, banyak yg segera memberikan susu formula. Padahal pemberian
susu formula itu justru akan menyebabkan ASI semakin tidak lancar. Anak
relatif malas menyusu atau malah bingung puting terutama pemberian susu
formula dg dot. Begitu bayi diberikan susu formula, maka saat ia menyusu
pada ibunya akan kekenyangan. Sehingga volume ASI makin berkurang.
Makin sering susu formula diberikan makin sedikit ASI yg diproduksi.
 Inisiasi Dini sangat penting. Proses menyusui dapat segera dilakukan begitu
bayi lahir. Bayi yang lahir cukup bulan akan memiliki naluri utk menyusu
pada ibunya di 20 – 30 menit setelah ia lahir. Itupun jika ia tidak mengantuk
akibat pengaruh obat ataupun anastesi yang diberikan ke ibu saat proses
melahirkan.
 Hindari penggunaan DOT atau empeng. Jika ibu ingin memberikan ASI
peras/pompa (ataupun memilih susu formula) berikan ke bayi dg
menggunakan sendok, bukan dot ! Saat ibu memberikan dg dot, maka anak
dapat mengalami bingung puting (nipple confusion).
 Konsultasi Masalah pemberian ASI. Konsultasikan masalah anda pada
dokter anak yang merawat bayi atau klinik laktasi. Bila dokter anak masih
dianggap kurang lengkap dan kurang jelas maka jangan ragu untuk
menghubungi atau konsultasi dengan klinik laktasi. Disana ibu dan ayah
mendapatkan masukan secara teknis agar ASI tetap optimal.
 Makanan ibu harus bergizi. Bila ada dokter yang menganjurkan
menghindari makanan tertentu karena anak yang disusui alergi maka harus
diganti dengan makanan lainnya yang tidak kalah bergizi jangan asal
menghindari makanan. Misalnya bila menghindari makan kacang harus
menggantinya dengan makan kacang kedelai.  Makanan yang dikonsumsi ibu
menyusui sangat berpengaruh terhadap produksi ASI. Apabila makanan yang
ibu makan cukup akan gizi dan pola makan yang teratur, maka produksi ASI
akan berjalan dengan lancar.
 Inisiasi dini. Inisiasi dini atau pemberian ASI sejak dini adalah sangat
dianjurkan untuk dilakukan pada setiap ibu setelah melahirkan.  Proses
menyusui dapat segera dilakukan begitu bayi lahir. Bayi yang lahir cukup
bulan akan memiliki naluri utk menyusu pada ibunya di 20 – 30 menit setelah
ia lahir. Itupun jika ia tidak mengantuk akibat pengaruh obat ataupun anastesi
yang diberikan ke ibu saat proses melahirkan.
 Pengalaman pertama bayi. Di jam-jam pertama, bayi akan relatif tenang,
terjaga dan memiliki kemampuan bawaan untuk melakukan proses latch-on
(proses masuknya sebagian besar ke dalam mulut bayi hingga ia dapat
“mengunci” dan menyusu dengan g baik dan menyusu dengan baik. Riset
menunjukkan bahwa bayi baru lahir yang diletakkan di perut ibu sesaat setelah
ia lahir, akan mampu mencari payudara ibu dan menyusu dengan baik dalam
kurun waktu kurang dari 50 menit.
 Rooming-In (Rawat Gabung)  Perawatan bayi dan ibu  bayi dapat terus
bersama selama 24 jam dinamakan rawat gabung. Sejak dini harus dilakukan
rawat gabung dengan baik. Rawat gabung harus dilakukan perawatan ibu dan
bayi sejak hari pertama di rumah sakit harus dilakukan dalam satu tempat tidur
atau satu ruangan. Jika tidak ada masalah medis, tidak ada alasan untuk
memisahkan ibu dari bayinya, meskipun sesaat. Bahkan makin seringnya ibu
melakukan kontak fisik langsung  dengan bayi akan membantu menstimulasi
hormon prolaktin dalam memproduksi ASI. Karena itu pada tahun 2005,
American Academy of Pediatrics (AAP) mengeluarkan kebijakan agar ibu
dapat terus bersama bayinya di ruangan yang sama dan mendorong ibu untuk
segera menyusui bayinya kapanpun sang bayi menginginkannya. Semua
kondisi tsb akan membantu kelancaran dari produksi ASI. Memisahkan bayi
dari ibunya sebelum hal tersebut dilakukan akan membuat bayi kehilangan
kesempatan besar. Bayi akan mengantuk dan kehilangan minatnya utk
menyusu pada ibunya. Akibatnya proses inisiasi menyusui mengalami
hambatan. Oleh karena itu, pastikan bahwa bayi mendapatkan kesempatan utk
melakukan proses inisiasi menyusui  paling tidak satu jam pertama setelah ia
lahir. Hal ini akan menunjang proses kebehasilan pemberian  ASI di kemudian
hari.
 Bila Ibu Masih terpengaruh Obat Anastesi. Meskipun proses menyusui
dapat segera ibu lakukan setelah bayi lahir, beberapa bayi nampak tidak dapat
menyusui dengan baik setelah ia lahir. Hal ini disebabkan pengaruh epidural
atau anastesi lainnya yang diberikan ibu selama masa melahirkan. Beberapa
jenis anastesi mengurangi refleks bayi mencari payudara ibu dan menyusu
pada ibunya, juga meningkatnya temperatur tubuh bayi dan tangisan bayi
Namun perlu dipahami bahwa jika bayi tidak dapat menyusu setelah ia lahir
bukan akhir dari segalanya. Segera minta bantuan dari ahli laktasi jika bayi
sulit menyusui. Sehingga problem tersebut dapat segera diatasi. Selanjutnya,
semakin seringnya bayi disusui makin meningkatkan reseptor hormon
prolaktin
 Memerah ASI atau Pompa ASI. Jika menyusui di jam-jam pertama
kelahiran tidak dapat dilakukan, alternatif terbaik berikutnya adalah memerah
ASI atau pompa ASI selama 10-20 menit tiap 2 hingga 3 jam sekali, hingga
bayi dapat menyusu. Tindakan tsb dapat membantu memaksimalkan reseptor
prolaktin dan meminimalkan efek samping dari tertundanya proses menyusui
oleh bayi. Jika ibu melahirkan di RS atau di klinik melahirkan, biasanya
disediakan breastpump elektrik dan ibu butuh bantuan menggunakannya.
Perawat, konsultan laktasi ataupun bidan dapat membantu ibu dalam
menggunakan alat itu.
 Suasana Menyenangkan untuk menciptakan hubungan psikologis.
Suasana yang menyenangkan, tenang dan nyaman akan membantu saat-saat
berduaan dan terciptanya hubungan psikologis antara ibu dan bayi. Meskipun
tidak mudah membuat suasana hubungan baik itu, namun adanya dukungan
dan kenyamanan akan membantu ibu dalam proses makin lancarnya produksi
ASI. Ibu sebaiknya dijauhkan dari ketidaknyamanan psikologis seperti emosi,
panik, kecemasan dan kekwatiran berlebihan. Semua pihak yang berhubungan
dengan ibu seperti suami, dokter, perawat atau keluarga harus menjauhkan
permasalahan tersebut dari ibu dan memberi susasan yang menyenangkan dan
memberikan semangat yang besar bagi ibu untuk memberikan ASI. Ibu juga
harus menyadari hal ini apalagi beberapa ibu mempunyai masalah psikologis
saat paska kelahiran. Bila mengalami hal ini ibu harus berusahadengan
motivasi sendiri dan dorongan dari dalam hati untuk menjauhkan atau
membuang emosi, kecemasan dan kepanikan demi keberhasilan pemberian
ASI.
 Menyusui Pasca Melahirkan dengan Operasi Cesar. Ibu yang melahirkan
dengan cara operasi cesar  seringkali sulit menyusui bayinya segera setelah ia
lahir. Terutama jika ibu diberikan anastesi umu. Ibu relatif tidak sadar untuk
dapat mengurus bayinya di jam pertama setelah bayi lahir. Meskipun ibu
mendapat epidural yang membuatnya tetap sadar, kondisi luka operasi di
bagian perut relatif membuat proses menyusui sedikit terhambat. Sementara
itu, bayi mungkin mengantuk dan tidak responsif untuk menyusu, terutama
jika ibu mendapatkan obat-obatan penghilang sakit sebelum operasi. Beberapa
penelitian menyimpulkan bahwa proses melahirkan dengan cesar akan
menghambat terbentuknya produksi ASI. Meskipun demikian, menyusui
sesering mungkin setelah proses kelahiran dg cesar akan meminimalisasi
masalah-masalah tsb. Bahkan beberapa ibu yang melahirkan dg cesar memiliki
produksi ASI yang berlimpah.
 Susui bayi sesering mungkin. Seperti yang telah diketahui bersama, ibu
harus menyusui sesering mungkin kapanpun bayi menginginkannya. Paling
tidak tiap 2 hingga 3 jam sekali dan tiap 4 hingga 5 jam di malam hari dari 8
hingga 12 kali menyusui selama 24 jam. Sebaiknya diperhitungkan dengan
cermat berapa lama bayi menyusu, mulai dari awal hari menyusu hingga akhir
hari. Umumnya bayi menyusu kira-kira 20-40 menit sekali menyusu, tapi
bukan berarti ibu harus melihat jam dan mengukur lamanya bayi menyusui. Di
minggu-minggu pertama menyusui, terutama saat bayi baru lahir, hari-hari ibu
terasa hanya diisi dengan kegiatan menyusui saja. Saat bayi baru selesai
menyusui, ibu harus menyusu kembali. Ini sangat lumrah terjadi. Sebelum ASI
matang keluar, bayi akan terasa begitu rakus menyusu. Hal ini disebabkan
lambung bayi yang begitu kecil, sehingga mereka mudah lapar. Makin sering
bayi menyusui akan memperbanyak ASI yang diproduksi. Hal ini disebabkan
oleh stimulasi maksimum dari reseptor-reseptor prolaktin yang akan memicu
produksi ASI dalam jumlah sebanyak mungkin. Bulan pertama menyusui
adalah masa pembelajaran utk bayi. Di bulan tsb, ia berusaha menguasai betul
bagaimana teknik menyusui yang tepat Hingga masuk ke bulan berikutnya, ia
dapat menyusu dengan baik dalam waktu yang singkat.
 Istirahat di tempat tidur. Ternyata istrihat di tempat tidur di hari-hari
pertama menyusui adalah kunci awal keberhasilan menyusui. Ibu dapat
membawa buku atau majalah ataupun tv untuk dibawa ke kamar ibu. Siapkan
juga snack dan minuman di dekat tempat tidur. Jadi ibu hanya berdiri jika ke
kamar mandi. Meluangkan waktu untuk memanjakan diri sendiri dan
menyusui bayi kapanpun ia inginkan, akan membantu kelancaran ASI. Jika
perlu jelaskan ke tiap orang bahwa ini adalah “perintah dokter” jika ibu butuh
justifikasi. Pasca melahirkan, banyak dokter yang menginstruksikan kepada
ibu utk melakukan hal diatas. Karena meskipun ibu merasa senang dan segar,
tubuh ibu tetap butuh istirahat banyak utk memulihkan diri pasca melahirkan.
Jika ibu tidak istirahat di awal-awal pasca melahirkan, maka beberapa bulan
berikutnya akan terasa lebih sulit. Dan hal ini jelas akan mempengaruhi
produksi dari ASI.
 Manajemen waktu yang baik untuk istirahat dan pemberian ASI. Ibu
harus dapat mengatyr waktu dengan baik. Harus dapat mengatur jadwal denga
karena ibu tidak selalu menghabiskan waktu dengan menyusui sepanjang
hari. Kondisi paska operasi atau melahirkan yang melelahkan harus diperbaiki
dengan masa pemulihan pasca melahirkan, sehingga ibu butuh banyak
istirahat. Menyusui adalah cara alami untuk memastikan ibu dapat berisitrahat
dengan baik. Terutama di sela waktu menyusui. Ibu dapat beristirahat saat
bayi sedang tidak menyusu. Semakin bertambahnya waktu juga, bayi akan
memiliki pola menyusui. Sehingga ibu dapat mengatur waktunya dengn baik.
Pola menyusui yang bayi atur akan sangat spesifik sesuai dengan
kebutuhannya. Mulai dari kebutuhan emosinya hingga kebutuhan
fisiologisnya. Dan pola menyusui terebut akan terus berubah sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangannya.
 Lindungi diri dengan lingkungan yang supportif.  Masa menyusui adalah
masa yang paling sensitif dalam kehidupan ibu. Baik secara fisik ataupun
emosional. Begitu ibu mulai menyusui, ibu butuh lingkungan yang supportif,
yang mendukung ibu dari berbagai keraguan dan kritikan. Menyusui memang
hal biologis yang wajar. Namun di dalam masyarakat, kita masih sering
menjumpai orang-orang yang tidak nyaman dengan keberadaan ibu menyusui.
Dan orang-orang ini akan banyak melontarkan pertanyaan-pertanya an yang
sinis seputar produksi ASI ibu. Hal ini disebabkan oleh minimnya
pengetahuan yang mereka ketahui tentang menyusui
dan kadang dipengaruhi oleh anggapan yang salah tentang payudara dari segi
sexual. Disini lah ibu butuh banyak dorongan dan dukungan positif. Jangan
pedulikan tanggapan negatif yang dapat mengganggu kenyamanan dan rasa
percaya diri ibu akan ASI dan menyusui. Memang tidak mudah menjaga jarak
dari orang-orang yang tidak mendukung ibu dalam hal menyusui. Namun
ingatlah bahwa ibu butuh suasana dan lingkungan yangg kondusif demi
keberhasilan ASI eksklusif.
 Bertahanlah dari tekanan keluarga. Saat melahirkan ibu akan menemui
banyak nasehat dan oinstruksi dari berbagai pihak terutama suami, orangtua
atau keluarga. Kadangkala tekanan dan kritikan orang lain tersebuty
menambah ibu menjadi panik danbingung.  Jika ibu sulit menghadapi berbagai
kritikan dan tekanan, mintalah bantuan suami ataupun orang lain yang dapat
membantu ibu untuk menghadapi hal tsb. Kadangkala ditemui orang yg tidak
mendukung dalam pemberian ASI secara tidak disadari. Biasanya pengaruh
nenek, kakek atau mertua sering terjadi dalam hambatan pemberian ASI.
Misalnya, bayi yang rewel terus seringkali nenek atau kakek memberi tekanan
pada ibu untuk memberi formula atau bahkan makanan tambahan.
Banyak juga nenek  yang tidak berhasil menyusui anaknya saat ia
bayi. Beberapa nenek atau mertua  akan berupaya sedemikian rupa membantu
agar anaknya ataupun menantunya sukses menyusui bayinya. Namun ada
juga nenek yang justru menjadi defensif. Mereka akan berupaya
mempertahankan pendapatnya agar diberikan susu formula dan menganggap
menyusui adalah hal yang menyebalkan. Sebaiknya ibu
mendengar  pengalaman nenek bayi atau ibu mertua anda dalam hal 
Dengarkan cerita dan pengalaman mereka saat menyusui dulu. Dengan
demikian, anda mendapatkan informasi, dukungan ataupun masalah teknis
yang mungkin anda belum dapatkan. Hal ini akan mengetahui bagaimana
perjuangan mereka dahulu dan bagaimana anda mengetahui betul bahwa
mereka adalah orang tua yang baik. Dengan menunjukkan empati dan
mendengarkan pengalaman mereka, anda akan mendapatkan dukungan
ataupun masukan yang baik dalam menyusui.
 Perawatan diri Sendiri. Di minggu-minggu pertama menyusui, ibu akan
terfokus pada perawatan anak, menyusui dan merawat diri sendiri. Tanggung
jawab lainnya tidak akan terlalu menjadi perhatian. Jika anda memiliki anak
yang lebih besar (akak dari bayi), anda perlu memperhatikan mereka juga.
Padahal anda harus membagi perhatian utama ke bayi dan anda sendiri.
Mintalah bantuan kepada suami ataupun pengasuh yang akan membantu anda
dalam memenuhi kebutuhan utama sang kakak. Biasanya teman ataupun
kerabat akan mengunjungi ibu di awal-awal pasca ibu melahirkan. Di saat spt
ini ibu seringkali merasa tidak dapat leluasa menyusui bayi ataupun utk
beristirahat. Jika hal ini terjadi, katakanlah secara perlahan dan sopan kepada
tamu bahwa ibu butuh waktu untuk menyusui ataupun istirahat. Jika tamu tsb
tetap memaksa utk tinggal, maka cara terbaik adalah membatasi waktu
berkunjung. Atau ibu dapat menjelaskan secara perlahan bahwa ibu butuh
istirahat
 Perawatan Payudara. Lakukan perawatan payudara dengan pemijatan
payudara dan kompres air hangat dan air dingin bergantian.
 Pemberian vitamin perangsang ASI. Pemberian vitamin perangsang ASI
bisa saja digunakan, tetapi bukan faktor paling penting atau faktir utama yang
berpengaruh
 Ketenangan jiwa dan pikiran Untuk memproduksi ASI yang baik, maka
kondisi kejiwaan dan pikiran harus tenang. Keadaan psikologis ibu yang
tertekan, sedih dan tegang akan menurunkan volume ASI.
 Penggunaan alat kontrasepsi Penggunaan alat kontrasepsi pada ibu
menyusui, perlu diperhatikan agar tidak mengurangi produksi ASI. Contoh
alat kontrasepsi yang bisa digunakan adalah kondom, IUD, pil khusus
menyusui ataupun suntik hormonal 3 bulanan.
 Perawatan payudara Perawatan payudara bermanfaat merangsang payudara
mempengaruhi hipofise untuk mengeluarkan hormon prolaktin dan oksitosin.
 Anatomis payudara Jumlah lobus dalam payudara juga mempengaruhi
produksi ASI. Selain itu, perlu diperhatikan juga bentuk anatomis papila atau
puting susu ibu.
 Faktor fisiologi ASI terbentuk oleh karena pengaruh dari hormon prolaktin
yang menentukan produksi dan mempertahankan sekresi air susu.
 Pola istirahat Faktor istirahat mempengaruhi produksi dan pengeluaran ASI.
Apabila kondisi ibu terlalu capek, kurang istirahat maka ASI juga berkurang.
 Isapan anak atau frekuensi penyusuan dipersring Semakin sering bayi
menyusu pada payudara ibu, maka produksi dan pengeluaran ASI akan
semakin banyak. Akan tetapi, frekuensi penyusuan pada bayi prematur dan
cukup bulan berbeda. Studi mengatakan bahwa pada produksi ASI bayi
prematur akan optimal dengan pemompaan ASI lebih dari 5 kali per hari
selama bulan pertama setelah melahirkan. Pemompaan dilakukan karena bayi
prematur belum dapat menyusu. Sedangkan pada bayi cukup bulan frekuensi
penyusuan 10 ± 3 kali perhari selama 2 minggu pertama setelah melahirkan
berhubungan dengan produksi ASI yang cukup. Sehingga direkomendasikan
penyusuan paling sedikit 8 kali perhari pada periode awal setelah melahirkan.
Frekuensi penyusuan ini berkaitan dengan kemampuan stimulasi hormon
dalam kelenjar payudara.
 Berat lahir bayi Bayi berat lahir rendah (BBLR) mempunyai kemampuan
menghisap ASI yang lebih rendah dibanding bayi yang berat lahir normal (>
2500 gr). Kemampuan mengisap ASI yang lebih rendah ini meliputi frekuensi
dan lama penyusuan yang lebih rendah dibanding bayi berat lahir normal yang
akan mempengaruhi stimulasi hormon prolaktin dan oksitosin dalam
memproduksi ASI.
 Umur kehamilan saat melahirkan Umur kehamilan dan berat lahir
mempengaruhi poduksi ASI. Hal ini disebabkan bayi yang lahir prematur
(umur kehamilan kurang dari 34 minggu) sangat lemah dan tidak mampu
menghisap secara efektif sehingga produksi ASI lebih rendah daripada bayi
yang lahir cukup bulan. Lemahnya kemampuan menghisap pada bayi prematur
dapat disebabkan berat badan yang rendah dan belum sempurnanya fungsi
organ.
 Hindari rokok Merokok dapat mengurangi volume ASI karena akan
mengganggu hormon prolaktin dan oksitosin untuk produksi ASI. Merokok
akan menstimulasi pelepasan adrenalin dimana adrenalin akan menghambat
pelepasan oksitosin.
 Hindari  Konsumsi alkohol Meskipun minuman alkohol dosis rendah disatu
sisi dapat membuat ibu merasa lebih rileks sehingga membantu proses
pengeluaran ASI namun disisi lain etanol dapat menghambat produksi
oksitosin.
 Bayi Rewel belum tentu haus. seringkali meski bayi sudah kenyang dan
perutnya penuh masih saja menangis dan mulutnya seperti mencari puting
susu. Dalam keadaan seperti ini bauka hanya ibu seringkali ayah atau nenek
ikut panik menganggap ASI kurang sehingga harus ditambah susu formula.
Padahal tidak setiap rewel karena haus. Sekitar 30% bayi mengalami
ketidamatangan saluran cerna yang mengakibatkan rasa tidakn yaman dan
tidak enak di perut membuat bayi rewel dan sering menangism padahal
perutnya sudah penuh dan kenyang.

Anda mungkin juga menyukai