Apa yang harus di lakukan jika ASI belum keluar, ibu tetap harus menyusui bayi
sering mungkin, karena reflek hisap bayilah yang bisa menstimulasi payudara ibu
agar menghasilkan ASI
5. Radang payudara
Jika mendapatkan lecet di payudara, saluran payudara tersumbat, kemudian
pembengkakan payudara tidak segera di lakukan tindakan dengan baik yang bisa
berlanjut menjadi radang. Lakukan perawatan dan istirahat yang cukup
6. Abses payudara
Perawatan yang dilakukan sama dengan perawatan pada radang payudara selama
periode ibu sebaiknya menyusui dari payudara yang sehat
Banyak diantara kita yang ragu dengan manajemen ASI perah saat akan kembali bekerja.
Berbagai pertanyaan langsung muncul ketika cuti melahirkan hampir habis.
“Dapatkah saya menyusui bayi saat harus kembali bekerja? Bagaimana caranya agar anak
tetap bisa minum ASI saat ditinggal bekerja?” Pertanyaan ini sering dilontarkan para wanita
yang cuti melahirkannya tinggal menghitung hari.
Ibu bekerja bukanlah penghalang bagi seorang ibu untuk tetap bisa Menyusui atau
memberikan ASI kepada anaknya.
Bagi ibu menyusui yang bekerja, menyediakan pasokan ASI perah (ASIP) bisa menjadi
solusi untuk tetap bisa memberikan ASInya pada ananda tercinta. Tapi ini merupakan
tantangan tersendiri bagi ibu bekerja untuk mempersiapkan ASIP yang cukup bagi si bayi
selama di tinggal bekerja. Tidak sedikit ibu menyusui yang kewalahan mengatur persediaan
ASI, terutama saat baru melahirkan.
Tapi, bukan berarti tidak ada solusinya.
konsultasi ke klinik laktasi bisa di lakukan sekitar 1,5 - 2 bulan sebelum masuk kerja lagi. Di
klinik laktasi, ibu, Ayah, orang tua, serta pengasuh, akan diajarkan bagaimana manajemen
ASI perah dan cara penyimpanan.
Konselor laktasi juga akan memberikan panduan kebutuhan ASIP yang ditinggalkan untuk
bayi di rumah. Jadi saat kita bekerja lagi, tidak perlu mencemaskan stok persediaan ASIP.
Di klinik laktasi juga biasanya diajarkan cupfeeding trial atau cara pemberian ASIP ke bayi.
Bawa ASIP dan media selain dot, seperti cup feeder, soft cup feeder, sendok, dan pipet.
Setelah belajar di klinik laktasi, kita sebaiknya mulai uji coba di rumah. Disarankan agar
melakukan secara bertahap, yakni dalam jangka waktu 2 jam, 4 jam, 6 jam, hingga 8 jam,
dimulai 1 atau 1,5 bulan sebelum bekerja lagi.
- Minggu ke-4 sebelum bekerja, ibu bisa pergi selama 4 jam dalam sehari. Sediakan ASI
perah sesuai kebutuhan bayi, lalu pengasuh melakukan hal yang sama seperti poin
sebelumnya.
- Minggu ke-3 sebelum bekerja, cobalah pergi selama 6 jam dalam sehari. Lakukan hal yang
sama seperti sebelumnya.
- Minggu ke-2 sebelum bekerja, Bunda bisa pergi lebih lama yakni selama 8 jam sehari.
Lakukan panduan yang sama seperti sebelumnya.
- Saat 1 minggu sebelum bekerja lagi, Bunda ulangi meninggalkan bayi selama 8 jam sehari.
Lakukan juga panduan yang sama.
Kebutuhan ASIP sesuai berat badan bayi selama usia 0 - 6 bulan, kebutuhan cairan bayi
lahir cukup bulan di luar menyusu langsung ke payudara, yakni 150 ml dikalikan berat badan
(BB) bayi, dalam 24 jam.
Misal bayi usia 2 bulan dengan BB 5 kilogram (kg), maka kebutuhan ASI-nya: 150 ml x 5 =
750 ml dalam 24 jam. Jadi, kebutuhan dalam 1 jam sebanyak 31,25 ml. Sementara bayi
minum ASI perah per 2 jam sebanyak 62,5 ml (minimal).
Beri tambahan sekitar 20 ml dalam 1 botol karena bisa saja bayi minum lebih banyak.
Perah setiap 2-3 jam. Disiplin dan konsisten, serta syukuri berapa pun hasilnya. Perah
setiap 2 jam jika ingin meningkatkan produksi ASI.
Ibu menyusui tidak disarankan memerah ASI dengan jarak lebih dari 4 jam. Ibu menyusui
akan berisiko mengalami payudara bengkak, saluran ASI tersumbat, hingga mastitis.
Jadi, tidak perlu menunggu payudara kencang dahulu baru diperah. Ini bertujuan menjaga
suplai ASI tetap terjaga dan bisa memenuhi kebutuhan bayi.
Selama masa pandemi Corona atau COVID-19, kita tentu harus ekstra menjaga kebersihan
dan kesehatan diri. Terutama di tempat kerja yang rentan terhadap risiko penularan virus
Corona.
MPASI
MPASI dikenal sebagai makanan pendamping ASI yang dapat diberikan saat anak berusia
enam bulan untuk menambah asupan kebutuhan gizi yang baik guna mendukung tumbuh
kembangnya termasuk kecerdasan anak.
Badan kesehatan dunia, WHO memberikan rekomendasi terhadap pemberian makan pada
bayi dan anak, yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan
perkembangan otak, sistem imun, dan pencernaannya.
Namun dalam menyiapkan MPASI sesuai standar WHO, terdapat syarat dan aturan
pemberian MPASI sesuai dengan usia anak. Aturan ini juga penting agar anak mendapatkan
MPASI yang sesuai kebutuhan dengan metode yang tepat untuk usianya.
1. Rekomendasi WHO yang terdiri dari empat bagian sesuai usia anak
Sebelum membahas tentang MPASI Premium,kita perlu mengetahui rekomendasi WHO
terhadap pemberian makan pada bayi dan anak, rekomendasi ini bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan otak anak, sistem imun, dan pencernaannya.
Pertama yang bisa dilakukan supaya pertumbuhan otak anak kelak akan optimal adalah
dengan inisiasi menyusu dini pada waktu minimal satu jam segera setelah lahir
Ketiga dilanjutkan dengan pemberian MPASI yang adekuat, tepat, atau aman
Keempat menyusui dilakukan sampai usia anak dua tahun atau lebih
2. MPASI premium
MPASI premium merupakan pemberian MPASI yang sesuai dengan standar WHO yang
diolah dengan makanan yang berkualitas. Terdapat dua macam jenis makanan
pendamping, yaitu makanan keluarga dan makanan yang disiapkan untuk kondisi tertentu..
Misalnya untuk bayi prematur dan berbagai kondisi kesehatan bayi.
Terdapat poin penting yang harus diingat yaitu MPASI Premium adalah MPASI yang
merupakan makanan keluarga. Jadi bukan makanan instan atau pabrikan. Maka, makanan
yang diberikan pada bayi usia enam bulan, dan selanjutnya itu adalah makanan yang akan
dimakan oleh keluarga.
Tepat waktu: ibu dapat memberikan MPASI ketika ASI saja tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan bayi setelah enam bulan
Adekuat atau tepat: MPASI yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan energi, protein, dan
mikronutrien anak
Aman dan higenis: Proses persiapan dan pembuatan MPASI menggunakan cara, bahan,
dan alat yang aman dan higienis
Diberikan secara responsif: MPASI diberikan secara konsisten sesuai dengan sinyal lapar
atau kenyang dari anak.
4. Pemberian MPASI yang tepat waktu setelah usia anak 6 bulan untuk memenuhi
kebutuhan energi bayi
Tepat waktu berarti ibu dapat memberikan MPASI setelah masa ASI eksklusif enam bulan.
Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan energi bayi yang meningkat, dan bukan
menggantikan proses menyusui.
Selama usia ASI ekslusif, artinya selama 6 bulan kehidupan bayi menyusui ASI dapat
memenuhi seluruh kebutuhan kalori yang dibutuhkan, kemudian sejak usia enam bulan
kebutuhan kalori bayi meningkat.
Setelah enam bulan pertama, komposisi atau kualitas ASI tetap sama namun bayi sudah
memiliki kebutuhan energi yang bertambah, sehingga itulah fungsi MPASI untuk
mendampingi pemenuhan kebutuhan kalori yang disertai pemberian ASI hingga usia anak
dua tahun.
Kontrol kepala: kepala tetap tegak dan stabil jika bayi didudukkan
Reflek tubuh: reflek menjulurkan lidah (extrusion reflex), serta reflek muntah (gag reflexnya)
sudah melemah
Selera makan meningkat: anak tampak lapar bahkan dengan frekuensi menyusui 8-10 kali
perhari
Tertarik atau ingin tahu apa yang orang lain makan: dengan mulai menatap piring makanan
atau mencoba meraih makanan yang sedang ibu suap
Tanda-tanda ini semua bisa dilihat ketika usia bayi sudah enam bulan. Jika memang usia
anak belum sampai enam bulan namun tanda-tanda fisiknya mungkin sudah terlihat, maka
sebaiknya ditunggu terlebih dahulu sampai usia enam bulan.
6. Poin penting yang perlu di ketahui sebelum memberikan atau memulai MPASI sesuai
standar WHO) yaitu sebagai berikut:
Usia: Perlu memerhatikan usia bayi yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu 6-9 bulan, 9-12
bulan, dan 12-24 bulan.
Frekuensi: yaitu frekuensi makan berapa kali dalam sehari sesuai dengan pembagian usia
sebelumnya
Jumlah: jumlah makanan yang takaran porsinya disesuaikan dengan pembagian usia bayi
Variasi makanan: keberagaman makanannya, untuk semua kelompok usia sama yaitu
variasinya disebut empat bintang yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan
mineral. Sehingga dalam satu porsi makanan harus terdapat empat variasi tersebut.
Responsif/aktif: pemberian makan secara aktif atau responsif, yaitu ibh perlu mengetahui
kapan waktu ketika anak lapar dan kenyang, sehingga ibu tidak berpatokan pada
makanannya harus habis, atau tidak memberikan makanan pada jam-jam tertentu. Perlunya
interaksi antara bayi dan ibu yang menyuapi anak.
Bersih: kebersihan tempat penyiapan MPASI, seperti tempat yang bersih, bahan yang
bersih, alat yang bersih, yang menyiapkan juga bersih. Alat juga bisa dibagi menjadi alat
untuk makanan mentah, alat untuk makanan matang, misal dari talenan, saringan, sehingga
tidak tercampur.
Pada persiapan MPASI ini alat-alat yang diperlukan juga tidak sulit, biasanya hanya
memerlukan pisau, talenan, saringan, ulekan, dan sendok. Tidak memerlukan alat elektronik
khusus, sebab MPASI yang diproses adalah makanan yang hari itu juga dimakan oleh
keluarga.
Setelah mengetahui syarat dan poin penting MPASI, kita perlu mengetahui aturan
pemberian MPASI sesuai usia anak. Aturan ini penting agar bayi yang mendapatkan MPASI
sesuai dengan kebutuhannya, serta metode yang sesuai dengan tumbuh kembang anak,
berikut panduannya:
Frekuensi makan: adalah 2 kali makanan utama dan 1-2 kali makanan selingan
Jumlah: 1/3 mangkuk atau jumlah 125 ml
9-12 bulan: makanan secara umum dicincang,
Frekuensi makannya adalah 3 kali makanan utama dan 2 kali makanan selingan
Jumlah ½ mangkuk atau jumlah 250 ml
>12 bulan: makanan biasa atau makanan rumah yang dimasak bersamaan untuk anggota
keluarga lain,
8. Pastikan membuat MPASI sesuai dengan tekstur yang disarankan yaitu kental dan tidak
encer
Pastikan ibu membuat MPASI sesuai dengan tekstur yang disarankan sesuai usia bayi,
dengan porsi yang cukup. MPASI yang tepat, memiliki tekstur yang lebih kental dan tidak
encer.
Kita dapat melihatnya dari sendok yang dimiringkan, makanan dengan tekstur yang tepat
adalah tidak langsung jatuh, namun jika makanan yang di atas sendok langsung meleleh
atau tumpah ke bawah maka tekstur MPASI terlalu encer.
Sebab jika tekstur makanan yang terlalu encer artinya mengandung lebih banyak air,
sementara air akan membuat anak lebih cepat kenyang namun tidak mempunyai nilai kalori
sehingga tidak menghasilkan banyak energi.
9. Manfaat yang didapatkan anak jika diberikan MPASI Premium sesuai dengan standar
WHO
Dengan memberikan MPASI sesuai dengan rekomendasi WHO ini, berarti sesuai dengan
Pedoman Gizi Seimbang yang merupakan acuan bagaimana ibu perlu memenuhi kebutuhan
makan anak yang bervariasi
Bila bayi usia 6-24 tahun diberikan MPASI sesuai dengan rekomendasi WHO ini, maka ia
sudah mampu makan atau mempunyai keterampilan makan, kecukupan makan, atau
kecukupan zat gizi, agar anak tumbuh kembang secara seimbang.
Ini juga merupakan sebuah keterampilan agar anak bisa makan dengan nyaman, aman, dan
sesuai dengan kebutuhan. Hal ini juga diharapkan anak tidak menjadi pemilih dalam
mengonsumsi makanan.
Selain itu diharapkan jika anak telah berusia satu tahun, ia dapat makan bersama dengan
anggota keluarganya di meja makan. Anak mampu mencerna makanan seperti orang
dewasa, dan sudah memiliki keterampilan makan yang mirip dengan kemampuan makan
keluarga.
Nah, itulah aturan dan syarat pemberian MPASI menurut WHO. Semoga semakin
memahami cara untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil, ya.