lahir, kini saatnya Anda memasuki tahap menyusui. Akan tetapi, bagi
beberapa ibu masa ini bisa terasa cukup menakutkan.
Mungkin Anda cemas bayi tidak bisa menyusui dengan lancar atau khawatir
bila jumlah air susu ibu (ASI) tidak begitu banyak. Sebenarnya, cara
menyusui bayi yang benar itu tidak sulit untuk diterapkan baik saat bayi
baru lahir maupun sudah berusia beberapa bulan.
Ya, memberikan ASI, termasuk ASI eksklusif, pada dasarnya tidak sesulit
yang mungkin ada di bayangan Anda. Pasalnya, begitu bayi lahir, ia sudah
memiliki kemampuan untuk mengisap susu dan makan secara mandiri.
Nah, langsung saja, simak panduan menyusui berikut ini supaya Anda
paham mengenai cara atau teknik yang benar.
Persiapan sebelum menyusui bayi dengan cara
yang benar
Menyusui bisa dilakukan sejak bayi baru lahir atau dikenal dengan nama
inisiasi menyusui dini (IMD).
Pemberian air susu ibu (ASI) sejak bayi baru lahir ini idealnya terus
dilanjutkan tanpa tambahan makanan dan minuman apapun alias ASI
eksklusif.
Ini karena ada banyak manfaat ASI baik bagi bayi maupun ibu. Manfaat ASI
untuk bayi di antaranya memenuhi kebutuhan gizi, meningkatkan
kecerdasan, menjaga sistem imun bayi, dan lainnya.
Sementara untuk ibu, manfaat ASI mencakup mempercepat penyembuhan
setelah melahirkan, mencegah ibu terserang penyakit, dan lain sebagainya.
Di samping manfaat, ada juga beragam mitos ibu menyusui dan tantangan
menyusui.
Meski bayi dianjurkan menyusu ASI selama enam bulan, pemberian ASI
campur susu formula (sufor) juga bisa dilakukan tergantung kondisinya.
Lanjutkan Membaca
Namun, bukan berarti Anda bisa mencampurkan ASI dan sufor ke dalam
satu botol yang sama. Anda bisa memberikan ASI yang diselingi dengan
sufor secara bergantian.
Isapan bayi ini kemudian merangsang saraf-saraf yang ada pada puting ibu.
Saraf-saraf ini kemudian menyebabkan hormon prolaktin dan oksitosin
dilepaskan ke aliran darah ibu.
Bahkan, ketika di situasi apa saja, misalnya saat sedang menjalani liburan,
cara menyusui bayi tersebut tetap bisa diterapkan.
Cara menyusui bayi yang benar tersebut juga berlaku bagi Anda yang
memiliki bayi kembar maupun dua anak sekaligus yang masih menyusui
(tandem nursing).
Tandem nursing adalah proses menyusui dua anak sekaligus yakni kakak
dan adik dalam waktu yang bersamaan.
Hal ini bisa terjadi karena jarak kehamilan cukup dekat sehingga Anda
sudah melahirkan sang adik meski masih menyusui kakaknya.
Jadi, tidak peduli sedang di rumah, saat liburan, memiliki bayi kembar, bayi
lahir caesar, maupun menyusui dua anak di usia berbeda (tandem nursing),
cara tersebut tetap bisa Anda terapkan.
Meski bayi sudah selesai menyusu, tapi tugas Anda dalam menerapkan cara
menyusui yang benar belum selesai sampai di sini saja.
Setelah bayi merasa kenyang, ada baiknya Anda menepuk-nepuk
punggung bayi secara perlahan.
Hal ini bertujuan agar bayi mengeluarkan kelebihan udara dengan cara
sendawa setelah menyusui.
Pasalnya, jika udara tersebut ada di dalam perut bayi terlalu lama, tentu
bisa menimbulkan rasa tidak nyaman.
Bahkan, bayi bisa merasa begah dan sangat kekenyangan sehingga
cenderung malas untuk menyusu lagi di waktu selanjutnya.
Itu sebabnya, bersendawa bisa membantu mengeluarkan kelebihan udara
tersebut guna memberikan ruang di dalam perut bayi agar bisa meminum
lebih banyak ASI.
Bersendawa juga membantu mengeluarkan kelebihan udara. Namun, tidak
semua bayi perlu bersendawa.
Ada beberapa bayi yang tidak menelan terlalu banyak udara selama
menyusu sehingga tidak perlu bersendawa.
Akan tetapi, jika jumlah ASI yang diminum bayi cukup banyak kemungkinan
bayi sudah menelan sejumlah udara.
Dalam kondisi ini, usahakan untuk membuat bayi bersendawa setelahnya
sebagai cara menyusui yang benar.
Perhatikan juga saat bayi tampak rewel selama menyusu dan sering
berhenti di tengah-tengah isapannya.
Kondisi ini menandakan bayi tidak nyaman karena ada cukup banyak angin
di dalam perutnya.
Bagi bayi yang menyusu dari kedua sisi payudara, Anda bisa membantu
bayi untuk bersendawa saat pergantian payudara.
Sementara jika hanya satu payudara yang dipakai untuk menyusu, bayi
dapat bersendawa di akhir setelah ia merasa kenyang.
Berbagai hal penting lainnya yang perlu
diketahui
Selain memastikan cara menyusui bayi yang Anda lakukan sudah benar dan
sesuai pedoman, ada beberapa hal yang masih perlu diperhatikan.
Hal ini bertujuan agar proses serta cara menyusui bayi yang benar berjalan
dengan lancar dan terasa begitu bermakna.
Berikut beberapa poin-poin penting yang perlu diperhatikan:
1. Tunda pemakaian botol dot untuk memberikan ASI bagi bayi.
Alangkah lebih baiknya, pemakaian botol dot dilakukan setelah
bayi mampu menyusu pada ibu dengan cara yang baik dan
benar.
2. Lakukan perawatan pada puting ibu dan hindari pemakaian
sabun yang mengandung terlalu banyak bahan kimia di daerah
areola. Hal ini karena sabun bisa membuat kulit kering dan
pecah-pecah.
3. Asupan gizi ibu sangat penting untuk menjaga kandungan nutrisi
ASI. Oleh karenanya, ibu dianjurkan makan makanan bergizi dan
minum cukup air.
4. Ibu menyusui juga perlu istirahat yang cukup.
5. Hindari minum obat-obatan yang tidak perlu atau memang tidak
diresepkan oleh dokter untuk Anda maupun bayi.
Jika bayi sudah selesai menyusu tetapi ASI masih menumpuk di dalam
payudara, sebaiknya pompa ASI dan kemudian simpan ASI.
Usahakan Anda menerapkan cara menyimpan ASI yang benar sehingga
awet untuk jangka waktu tertentu.
Perhatikan juga jadwal menyusui bayi agar pemberian ASI lebih optimal.
Setelah mengetahui beragam hal yang sebaiknya dilakukan sebelum,
selama, dan setelah menyusui, artinya Anda telah menerapkan cara yang
benar.
Jika ada pertanyaan maupun keluhan lebih lanjut terkait cara menyusui bayi
yang benar, silakan konsultasikan lebih lanjut dengan dokter Anda.
Bila masa pemberian ASI sudah selesai, Anda dapat menerapkan cara
menyapih anak untuk menghentikan pemberian ASI.