Anda di halaman 1dari 21

DIABETES INSIPIDUS

SURIANI
DESI RATNASARI
SOFYAN
PENDAHULUAN
Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang jarang
ditemukan yang diakibatkan oleh berbagai penyebab
LATAR yang mengganggu mekanisme Neurohypophyseal-renal
reflex, sehingga mengakibatkan kegagalan tubuh dalam
BELAKANG mengkonversi air.( Aru W. Sudoyo 2006)

Diabetes Insipidus adalah suatu kelainan dimana


terdapat kekurangan hormon antidiuretik yang
menyebabkan rasa haus yang berlebihan (polidipsi)
dan pengeluaran sejumlah besar air kemih yang sangat
encer (poliuri).
Tujuan
Umum
01 Membantu mahasiswa dalam memahami secara umum konsep
dari diabetes insipidus

Khusus
02 • Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan diabetes
insipidus
• Mampu menemukan masalah keperawatan pada klien dengan
diabetes insipidus
• Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada klien dengan
diabetes insipidus
• Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan
diabetes insipidus
• Mampu mengevaluasi tindakan yang sudah dilakukan pada klien
dengan diabetes insipidus
PEMBAHASAN
Definisi


Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang jarang ditemukan,
penyakit ini diakibatkan oleh berbagai penyebab yang dapat
mengganggu mekanisme neurohypophyseal-renal reflex sehingga
mengakibatkan kegagalan tubuh dalam mengkonversi air.

Kebanyakan kasus-kasus yang pernah ditemui merupakan kasus
yang idiopatik yang dapat bermanifestasi pada berbagai tingkatan
umur dan jenis kelamin.

Your Text Here


Contents
Etiologi
Diabetes insipidus bisa merupakan penyakit keturunan. Gen yang menyebabkan peny
akit ini bersifat resesif dan dibawa oleh kromosom X, karena itu hanya pria yang terser
ang penyakit ini.

Hipotalamus mengalami kelainan Kelenjar hipofisa gagal melepaskan


fungsi dan menghasilkan terlalu hormon antidiuretik ke dalam aliran
sedikit hormon antidiuretik darah

Kerusakan hipotalamus atau kelenjar Cedera otak (terutama patah tulang


hipofisa akibat pembedahan di dasar tengkorak)

Tumor Sarkoidosis atau tuberkulosis

Aneurisma atau penyumbatan arteri Beberapa bentuk ensefalitis atau


yang menuju ke otak meningitis
Klasifikasi

Sentral Nefrogenik
Adanya masalah di Penyakit ginjal kronik
bagian hipotalamus Gangguan elektrolit :
Obat-obatan
Penyakit sickle cell
Gangguan diet
Manifestasi Klinis

01 Poliuri 5-15 liter / hari

02 Polidipsi

03 Berat jenis urine sangat rendah 1001-100


5

04 Peningkatan osmolaritas serum > 300 m.


Osm/kg

05 Penurunan osmolaritas urine < 50-200m.


Osm/kg
Penatalaksanaan
01 Terapi cairan parenteral

04 diuretik tiazid (misalnya


hidrochlorothiazid/HCT) dan obat-obat
anti peradangan non-steroid
02 kekurangan ADH, dapat diberikan
obat Clorpropamide, clofibrate untuk
merangsang sintesis ADH di
hipotalamus

05 Pada DIS yang komplit, biasanya


diperlukan terapi hormone pengganti (
hormonal replacement) DDAVP
03 Jika berat diberikan ADH melalui
semprotan hidung dan diberikan
vasopressin atau desmopresin asetat
(dimodifikasi dari hormon antidiuretik).
Hickey Hare
atau Carter- Fluid deprivation
Diagnosis Robbins

Pemeriksaan
Uji nikotin
laboratorium
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Data Demografi Identitas pada klien yang harus diketahui diantaranya: nama, umur, agama,
pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa, alamat, jenis kelamin, status perkawinan,
dan penanggung biaya

Riwayat Sakit dan Keluhan utama : haus, pengeluaran air kemih yang berlebihan, sering keram
Kesehatan dan lemas jika minum tidak banyak.
Riwayat penyakit saat ini: poliuria, polidipsia, nocturia, kelelahan, konstipasi
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Pengkajian psiko-sosio-spiritual

Pemeriksaan Fisik pemeriksaan fisik umum per system dari observasi keadaan umum,
pemeriksaan tanda-tanda vital, B1 (breathing), B2 (Blood), B3 (Brain), B4
(Bladder), B5 (Bowel), dan B6 (Bone).
Analisis Data
No Data Etiologi Data Keperawatan

1 Data Subjektif : px mengatakan haus, badan Diabetes Hiperosmolaritas serum

terasa lesu Insipidus Merangsang haus

Data Objektif : intake= <2500 cc/hr, output= 3000 Pergantian air tidak adekuat

cc/hr, IWL = 500 cc/hr, turgor kulit buruk. Volume cairan tubuh berkurang kurangnya volume cairan

dalam tubuh

2 Data Subjektif : pasien mengatakan sering Diabetes Penurunan osmolaritas urin

kencing terlebih pada malam hari. Insipidus Hilangnya banyak cairan (urin)

Data Objektif : Poliuria sangat encer( 3000cc/hr + poliuria

IWL 500cc/hr), dengan berat jenis 1.010, osmolal Perubahan eliminasi urin

itas urin 50-150 mosmol/L.


Analisis Data

No Data Etiologi Data Keperawatan

3 Data Subjektif : pasien mengatakan tidak tahu te Diabetes Riwayat Diabetes Insipidus keluarga

ntang pengobatan dan perawatan penyakitnya Insipidus Minimnya informasi tentang pengobatan dan perawatan DI

Data Objektif : klien tidak mengikuti instruksi sec Kurang pengetahuan

ara akurat
Diagnosa Keperawatan
Insert the title of your subtitle Here

Kurangnya volume cairan dalam tubuh berhubungan dengan ekskresi yang


meningkat dan intake cairan yang tidak adekuat

Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan ketidakmampuan tubulus


ginjal mengkonsentrasikan urine karena tidak terdapat ADH.

Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi mengenai


proses penyakit, pengobatan dan perawatan diri.
Intervensi Keperawatan
Kurangnya volume cairan dalam tubuh berhubungan dengan ekskresi yang meningkat dan intake cairan
yang tidak adekuat.

Tujuan: Menyeimbangkan masukan dan pengeluaran cairan


Kriteria Hasil :
I=O
Tidak terdapat tanda-tanda dehidrasi ( turgor baik, mata tidak cowong)
TTV dalam batas normal (n =120/80mmHg).
Intervensi Rasional
Mandiri
Pantau BB (input dan output)
Pantau tanda-tanda dehidrasi
Pantau TTV
Kolaborasi
Berikan terapi cairan dengan mengganti vasopressin atau dengan penyuntikan intramuskuler
ADH.
HE
Anjurkan pasien untuk minum banyak (2000-2500 cc/hari)
Intervensi Keperawatan
Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penurunan produksi ADH

Tujuan : Eliminasi urine kembali normal


Kriteria Hasil : eliminasi urine kembali normal (0,5-1 cc/kg BB/jam)
Intervensi Rasional
1. Mandiri
Pantau eliminasi urine yang meliputi frekuensi, konsistensi, bau, volume, dan
warna dengan tepat.
2. Kolaborasi
Berikan terapi vasopressin atau dengan penyuntikan intramuskuler ADH.
Tes deprivasi cairan dilakukan dengan cara menghentikan pemberian cairan
selama 8-12 jam atau sampai terjadi penurunan BB.
Intervensi Keperawatan
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi mengenai proses penyakit, pengobatan dan
perawatan diri.

Tujuan: Memberi pemahaman kepada pasien terhadap penyakit pasien


Kriteria Hasil:
Klien dapat mengungkapkan mengerti tentang proses penyakit dan mengikuti instrukasi yang
diberikan secara akurat. Pengarahan obat-obatan, gejala untuk dilaporkan dan perlunya
mendapatkan gelang waspada medis.
Intervensi Rasional
1. Mandiri:
a. Jelaskan konsep dasar proses penyakit.
b. Jelaskan pentingnya tindak lanjut rawat jalan yang teratur.
c. Jelaskan perlunya untuk menghindari obat yang dijual bebas.
Kesimpulan

Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang jarang ditemukan yang diakibatkan oleh berbagai
penyebab yang mengganggu mekanisme Neurohypophyseal-renal reflex, sehingga mengakibatkan
kegagalan tubuh dalam mengkonversi air.

Saran

Menyeimbangkan masukan dan pengeluaran cairan, eliminasi urine kembali normal, dan memberi
pemahaman kepada pasien terhadap penyakit pasien merupakan tujuan utama dari intervensi
keparawatan. Oleh karena itu perawat sudah selayaknya memperlakukan pasien sesuai SOP dan
demi meningkatkan kualitas hidup pasien,
TERIMA KASIH
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai