Janet, M.R. and Roberton, N.R.C. 2010. Textbook of Neonatology 3rd Edition. England: Churcill Livingstone,
halaman 608-622.
Landia, S. dan Retno, A.S. 2008. Buku Ajar Respirologi Anak. Jakarta: IDAI, halaman 483-490.
Faktor resiko terjadinya BPD adalah
multifaktorial (derajat penyakit paru yang
mendasarinya (sebagian besar sindrom
distres pernapasan), lama pemakaian
ventilator, dan lama pemberian oksigen).
Displasia bronkopulmoner terjadi pada
27% bayi hampir aterm yang menderita
penyakit paru yang berat (misalnya
sindrom distres pernapasan, aspirasi
mekonium, pneumonia, sepsis) dan 50%
pada bayi yang menderita hipoplasia
Tricia, LG,pulmoner.
dkk. 2009. Neonatology. USA: Lange, halaman 416-421.
Nelson, WE, dkk. 2007. Textbook of Pediatrics 18 Edition. USA: Saunders, chapter 415.
th
Leonard, ES. 2004. 5th Edition Imaging of The Newborn, Infant, and Young Child. USA:
Lippincott Williams.
Rudolph, AM, dkk. 2003. Pediatrics 21st Edition. USA:McGraw-Hill, chapter 23.9.
Pemeriksaan
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
kardiovaskul
Umum paru er Abdomen
Status respirasi
Hati dapat
yang buruk Retraksi dan Ventrikel membesar
disebabkan keabnormalan kanan
peningkatan setelahnya ke
paru yang terangkat,
dari pernafasan sisi kanan di
difus biasa S2 tunggal,
yang buruk, daerah gagal
ditemukan. atau P2
peningkatan jantung akibat
Wheezing prominen
tekanan hiperinflasi
oksigen, atau
atau mungkin dari paru.
peningkatan pemanjangan diikuti
dari apneu- ekspirasi juga dengan cor
bradikardi, atau harus pulmonal.
kombinasi dari diwaspadai.
hal tersebut.
Nelson, WE, dkk. 2007. Textbook of Pediatrics 18th Edition. USA: Saunders, chapter 415.
Retensi CO2. Walaupun demikian jika masalah respirasi
Analisis
telah kronik dan stabil pH biasanya sub normal (pH >
Gas Darah 7,25).
Abnormalitas dari elektrolit akan dihasilkan dari
retensi kronik karbondioksida (peningkatan serum
bikarbonat), terapi diuretik (hiponatremia,
Elektrolit hipokalemia, atau hipokloremia), restriksi cairan
(peningkatan nitrogen urea dan kreatinin), atau ketiga
tiganya.
Pemeriksaan mikroskopik akan menunjukkan adanya
sel darah merah, mengindikasikan adanya
Urinalisis
kemungkinan nefrokalsinosis sebagai hasil dari
pemakaian diuretik jangka lama
dapat mendeteksi cor pulmonal dan atau hipertensi
EKG dan pulmonal, dimanifestasikan oleh hipertrofi ventrikel
Ekokardiogra kanan dan elevasi dari tekanan arteri pulmonal dengan
fi deviasi aksis ke kanan, peningkatan waktu interval
sistolik kanan, penebalan daripada dinding ventrikel
kanan, dan abnormal dari geometri ventrikel kanan.
Penurunan komplians paru
Ketidakseimbangan ventilasi paru,
Peningkatan volume paru
Tahanan saluran respiratorik
Air trapping
Nelson, WE, dkk. 2007. Textbook of Pediatrics 18th Edition. USA: Saunders, chapter
Abnormalitas uji fungsi paru menetap pada anak usia
sekolah dengan riwayat BPD.
Abnormalitasnya mencakup penurunan kapasitas vital
paru, volume ekspirasi paksa, aliran ekspirasi paksa,
dan peningkatan volume residu.
Uji fungsi paru membaik pada usia 7-11 tahun.
Sekitar 50% anak-anak dengan riwayat BPD
mempunyai hiperreaktifitas bronkus meskipun tidak
terdapat riwayat mengi.
BBLSR yang menderita BPD memilikii kelemahan
motorik dan berisiko lebih tinggi terhadap retardasi
mental.
Leonard, ES. 2004. 5th Edition Imaging of The Newborn, Infant, and Young Child. USA: Lippincott Williams.
Rudolph, AM, dkk. 2003. Pediatrics 21st Edition. USA:McGraw-Hill, chapter 23.9.
Vacuole meluas dan akan
dikenali menjadi kistik
yang berisi daerah
udara.
Dikenal dengan pola
interstisial.
Catherine, O, dkk.. Bronchopulmonary Dysplasia : Value of CT in Identifying pulmonary squelae. 2004. Diunduh dari:
http://www.ajronline.org/content/163/1/169.full.pdf+html?sid=6d7a30c5-36f9-4148 b79a-2644a62af844 . Diakses pada
tanggal 24 April 2016.
Pembeda
Air
Nama Retikulogranu Infiltra Hiperinfla
Bronchogra Lusen Kistik
lar t si
m
Bronkopulmon +/- (stage 1) + (stage 1-2) - + (vakuol + (tahap 3) + (tahap 4)
ar Displasia lusen
tahap 2)
(BPD)
Emfisema Paru - + - + (lebih - +
Interstisial jelas)
(PIE)
Aspirasi - - + - - -
mekonium (kasar)
Aspirasi - - + - - -
pneumoni (opak)
Menurunkan keluhan respirasi
Memperbaiki fungsi respirasi
Meminimalkan jejas paru dan inflamasi
Memberi oksigenasi adekuat
Memfasilitasi perkembangan paru
Studi yang dilakukan oleh Cole pada tahun
2010 menyatakan bahwa pemberian
inhalasi beklometason tidak mencegah
terjadinya BPD, tetapi berhubungan dengan
penurunan penggunaan kortikosteroid
sistemik dan ventilator.
Deksametason diberikan dengan dosis awal
0,2-0,5 mg/kgBB po/iv dan dilanjutkan
dengan dosis rumatan 0,1 mg/KgBB/
po/iv selama 6-8 jam.
Nutrisi
Inositol
Asam lemak
Karnitin
Nutrisi
Inositol
Asam lemak
Karnitin
Sistein
Vitamin A,C,E
Protein,lemak,karbohidrat,vitamin, dan mineral dalam
24-48 jam setelah lahir
ASI
Sebagian bayi dapat berthan hidup, tetapi terdapat
peningkatan resiko infeksi, hiperreaktifitas saluran
respiratorik, disfungsi jantung, dan kelainan
neurologis.
24% dari bayi dgn BPD akan mempunyai keluhan
respiratorik hingga dewasa,
50% kembali masuk rumah sakit pd usia 12-24
bulan pertama setelah lahir.
50% mempunyai riwayat menghi atau asma pada
masa anak-anak.
20% mengancam jiwa
3% kematian mendadak
Janet, M.R. and Roberton, N.R.C. 2010. Textbook of Neonatology 3rd Edition. England: Churcill
Livingstone, halaman 608-622.
Landia, S. dan Retno, A.S. 2008. Buku Ajar Respirologi Anak. Jakarta: IDAI, halaman 483-490.
Tricia, LG, dkk. 2009. Neonatology. USA: Lange, halaman 416-421.
Nelson, WE, dkk. 2007. Textbook of Pediatrics 18th Edition. USA: Saunders, chapter 415.
Leonard, ES. 2004. 5th Edition Imaging of The Newborn, Infant, and Young Child. USA: Lippincott
Williams.
Rudolph, AM, dkk. 2003. Pediatrics 21st Edition. USA:McGraw-Hill, chapter 23.9.
Prabhakar Rajiah. Imaging in Bronchopulmonary Dysplasia. 2011. Diunduh dari:
http://emedicine.medscape.com/article/406564-overview. Diakses pada tanggal 24 April 2016.
Learning Radiology.com. Bronchopulmonary Dysplasia (BPD). Diunduh dari:
http://www.learningradiology.com/archives2007/COW%20284-BPD/bpdcorrect.html . Diakses
pada tanggal 24 April 2016.
Aukland, Stein Magnus, dkk. High-Resolution CT of the Chest in Children and Young Adults
Who Were Born Prematurely: Findings in a Population-Based Study. 1999. Diunduh dari:
http://www.ajronline.org/content/187/4/1012.figures-only. Diakses pada tanggal 24 April 2016.
Catherine, O, dkk.. Bronchopulmonary Dysplasia : Value of CT in Identifying pulmonary squelae.
2004. Diunduh dari: http://www.ajronline.org/content/163/1/169.full.pdf+html?sid=6d7a30c5-
36f9-4148-b79a-2644a62af844 . Diakses pada tanggal 24 April 2016.
Kirks, Donald R. and Laurin, Sven. Respiratory Radiology. 2011. Diunduh dari:
http://www.medcyclopaedia.com/library/radiology/chapter15/15_3.aspx . Diakses pada
tanggal 24 April 2016.
Wood, Beverly P. Imaging in Pulmonary Emphisema Interstisial. 2011. Diunduh
dari:http://emedicine.medscape.com/article/412482-overview . Diakses pada tanggal 24 April
2016.