Pengertian
Epidemiologi
Di Negara maju seperti eropa barat dan Amerika Utara, angka kesakitan
maupun angka kematian TB paru pernah menurun secara tajam. Di
Amerika Utara, saat awal orang Eropa berbondong-bondong bermigrasi ke
sana, kematian akibat TB pada tahun 1800 sebesar 650 per 100.000
penduduk, tahun 1860 turun menjadi 400 per 100.000 penduduk, di tahun
1900 menjadi 210 per 100.000 penduduk, pada tahun 1920 turun lagi
menjadi 100 per 100.000 penduduk, dan pada tahun 1969 turun secara
drastis menjadi 4 per 100.000 penduduk per tahun. Angka kematian
karena Tuberkulosis di Amerika Serikat pada tahun 1976 telah turun
menjadi 1,4 per 100.000 penduduk. Penurunan angka kesakitan maupun
angka kematian ini diyakini disebabkan oleh :
Membaiknya keadaan sosioekonomik
Infeksi pertama yang terjadinya pada usia muda
Penderita yang sangat rentan segera meninggal (tidak menjadi
sumber penularan)
Serta ditemukannya obat anti TB yang ampuh
Patogenesis
1. Tuberculosis primer
Terdapat pada anak-anak. Setelah tertular 6-8 minggu kemudian
mulai dibentuk mekanisme imunitas dalam tubuh, sehingga tes
tuberculin menjadi positif. Di dalam alveoli yang kemasukan kuman
terjadi penghancuran (lisis) bakteri yang dilakukan oleh makrofag
dan dengan terdapatnya sel langhans, yakni makrofag yang
mempunyai inti di perifer, maka mulailah terjadi pembentukan
granulasi. Keadaan ini disertai pula dengan fibrosis dan kalsifikasi
yang terjadi di lobus bawah paru. Proses infeksi yang terjadi di lobus
bawah paru yang disertai dengan pembesaran dari kelenjar limfe
yang terdapat di hilus disebut dengan kompleks Ghon yang
sebenarnya merupakan permulaan infeksi yang terjadi di alveoli
atau di kelenjar limfe hilus. Kuman tuberculosis akan mengalami
penyebaran secara hematogen ke apeks paru yang kaya dengan
oksigen dan kemudian berdiam diri (dorman) untuk menunggu
reaksi yang lebih lanjut.
3. Tipe reinfeksi
Infeksi yang baru terjadi setelah infeksi primer adalah jarang terjadi.
Mungkin dapat terjadi apabila terdapat penurunan dari imunitas
tubuh atau terjadi penularan secara terus menerus oleh kuman
tersebut dalam satu keluarga.
Gejala Klinis
Batuk
Sputum mukoid atau purulen
Nyeri dada
Hemoptisis
Dispne
Demam dan berkeringat, terutama pada malam hari
Berat badan berkurang
Anoreksia
Malaise
Ronki basah di apeks paru
Wheezing (mengil) yang terlokalisir
Gejala klinis yang tampak tergantung dari tipe infeksinya. Pada tipe infeksi
yang primer dapat tanpa gejala dan sembuh sendiri atau dapat berupa
gejala neumonia, yakni batuk dan panas ringan. Gejala tuberculosis, primer
dapat juga terdapat dalam bentuk pleuritis dengan efusi pleura atau dalam
bentuk yang lebih berat lagi, yakni berupa nyeri pleura dan sesak napas.
Tanpa pengobatan tipe infeksi primer dapat menyembuh dengan
sendirinya, hanya saja tingkat kesembuhannya berkisar sekitar 50%.
Batuk yang lebih dari 2 minggu setelah dicurigai berkontak dengan pasien
tuberculosis dapat diduga sebagai tuberculosis. Pemeriksaan dilanjutkan
dengan pemeriksaan foto toraks, tes kulit, dan pemeriksaan basil tahan
asam (BTA) yang terdapat di sputum atau bilasan lambung pada anak-
anak.
Radiologi
- Infiltrate atau nodular, terutama pada lapangan atas paru
- Kavitas
- Kalsifikasi
- Efek ghon
- Atelektasis
- Miliar
- Tuberkuloma (bayangan seperti coin lesion)
Mikrobiologi
Tes tuberculosis
Tes Heaf dipakai secara luas untuk survey. Satu tetes dari 100.000 IU
tuberculin/cc melalui 6 jarum, difungsikan ke kulit. Hasilnya dibaca setelah
3-7 hari maka didapat gradasi tes sebagai berikut:
Hasilnya adalah :
Gradasi II-IV tanpa BCG menunjukkan adanya infeksi atau gradasi III
IV dengan vaksinasi BCG menunjukkan adanya infeksi tuberculosis
Vaksinasi BCG sebelumnya hanya akan menghasilkan gradasi I-II
Anergi terjadi pada sarkoidosis , infeksi HIV, imunosupresi, atau
beberapa minggu setelah kena campak
Tuberculosis miliar atau tuberculosis usia tua menunjukkan reaksi
yang lemah atau mungkin sama sekali tidak terjadi reaksi
Selain dari tes dengan 5 TU masih terdapat tes dengan 250 TU dan 1 TU,
akan tetapi bukan merupakan suatu standar klinis.
Biopsy jaringan
Biopsy dilakukan terutama pada tuberculosis kelenjar leher dan di
bagian lainnya, akan tetapi dapat juga dilakukan biopsy paru.
Terdapatnya gambaran perkejuan dengan sel langhans bukanlah
merupakan suatu diagnosis dari tuberculosis oleh karena dasar dari
diagnosis yang positif adalah ditemukannya kuman Mycobacterium
tuberculosa.
Bronkoskopi
Bilasan transbronkial dapat digunakan untuk membantu
menegakkan diagnosis tuberculosis, baik melalui pemeriksaan
langsung maupun melalui biakan. Hasil dari biopsy pleura dapat
digunakan untuk bahan pemeriksaan BTA (basil tahan asam).
Penatalaksanaan
1.