Anda di halaman 1dari 3

Ketua Kelompok:

 Ahmad ZIKIR
Anggota kelompok
 Fitriyanti farmansyah
 Citra annisa fitri
 Aulia zamhahira aristi
 Besse kusuma dwiningsih
Sebuah ilmu pastilah memiliki pendekatan-pendekatan dalam memahami masalah yang
akan dihadapi. Dalam pelajaran geografi kelas X terdapat pendekatan-pendekatan dalam
memahami fenomena geosfer. Materi tersebut seringkali susah dicerna oleh anak siswa SMA
kelas X karena beberapa faktor seperti belum berkembangnya daya analisa anak, bahasa
penjelasan dalam buku yang kurang bisa dicerna atau gaya penjelasan guru yang belum pas
dengan daya serap siswa. Dalam kesempatan ini saya akan mencoba menjelaskan apa yang
dimaksud dengan 3 pendekatan utama yang terdapat dalam geografi yaitu keruangan,
kelingkungan dan kewilayahan dalam bahasa sederhana. Kalau masih ada kesalahan, silahkan
share di komentar.
Kita awali dulu dari definisi "pendekatan" alias PDKT. Pendekatan dalam geografi dapat
didefiniskan sebagai "cara pandang suatu ilmu (dalam hal ini geografi) dalam rangka
menganalisa, memahami dan menjelaskan suatu fenomena yang tersebar di permukaan bumi".
Kalau kamu lagi mau pacaran kan pastinya PDKT terlebih dahulu, nah PDKT nya mau kaya apa?
mau dengan cara nelpon, surat-suratan atau online. Jadi pada dasarnya setiap ilmu memiliki
objek materi yang sama yaitu apa-apa saja yang ada di bumi, akan tetapi pendekatannya saja
yang berbeda. Contoh ni misalkan tahun 2006 kemarin terjadi fenomena luumpur lapindo, nah
kalau misalkan kamu itu ahli ekonomi pasti yang akan dianalisanya seputar total kerugian,
efeknya bagi ekonomi negara dan lainnya. Kalau ahli politik pasti nanti analisa ke pengaruhnya
ke pencalonan ARB jadi presiden 2014 dan lain-lain. Nah bagaimana kalau geografi melihat hal
tersebut? Pendekatan geografi yang dipakai pastilah pendekatan utama yaitu keruangan,
setelah itu ekologi dan kewilayahan. Dan kelompok saya ditugaskan untuk membahas tentang
pendekatan keruangan
 Pendekatan keruangan
o Pendekatan keruangan yaitu bagaimana melihat suatu fenomena terjadi di
permukaan bumi dari segi pola titik, garis dan luasan. Nah lho ?bingung kan ?
maksudnya apa tu?. Jadi sederhananya gini saja, pendekatan keruangan itu
menjelaskan fenomena dengan berdasar pada 4 prinsip geografi yaitu
penyebarannya, interelasinya dan deskripsinya lalu korologi (keseluruhan). Jadi
ketika terjadi lumpur lapindo kamu menganalisa penyebaran bencanya?
interelasi(hubungan) kejadian tersebut dengan fenomena lainnya?lalu pemetaan
daerah bencanaya?.
o Adapun kalau lebih jelas nya lagi pke BGT yaitu pendekatan keruangan adalah
Pendekatan keruangan adalah upaya dalam mengkaji rangkaian persamaan dari
perbedaan fenomena geosfer dalam ruang. Di dalam pendekatan keruangan ini
yang perlu diperhatikan adalah persebaran penggunaan ruang dan penyediaan
ruang yang akan dimanfaatkan.

Contoh penggunaan pendekatan keruangan adalah perencanaan pernbukaan lahan untuk


daerah permukiman yang baru. Maka yang harus diperhatikan adalah segala aspek yang
berkorelasi terhadap wilayah yang akan digunakan tersebut. Contohnya adalah morfologi, ini
kaitannya dengan banjir, longsor, air tanah. Hal itu diperlukan karena keadaan fisik lokasi dapat
mempengaruhi tingkat adaptasi manusia yang akan menempatinya,

Pendekatan ini digunakan untuk mengetahui persebaran dalam penggunaan ruang yang telah
ada dan bagaimana penyediaan ruang akan dirancang. Dalam mengkaji fenomena geografi
dapat menggunakan 3 subtopik dari pendekatan keruangan, yaitu :
a. Pendekatan Topik
Pendekatan ini digunakan untuk mengkaji masalah/fenomena geografi dari topik
tertentu yang menjadi pusat perhatian, misalnya tentang wabah penyakit di suatu
wilayah dengan cara mengkaji :
- penyebab wabah penyakit (misal : virus atau bakteri)
- media penyebarannya
- proses penyebaran
- intensitasnya
- interelasinya dengan gejala-gejala lain di sekitarnya.
Dengan pendekatan tersebut akan dapat diperoleh gambaran awal dari wabah penyakit
yang terjadi.
b. Pendekatan Aktivitas
Pendekatan ini mengkaji fenomena geografi yang terjadi dari berbagai aktivitas yang
terjadi. Misalnya hubungan mata pencaharian penduduk dengan persebaran dan
interelasinya dengan gejala-gejala geosfer.

Dari namanya dapat ditangkap bahwa pendekatan ini akan menekankan pada
keruangan. Pendekatan ini mendasarkan pada perbedaan lokasi dari sifat-sifat pentingnya
seperti perbedaan struktur, pola, dan proses. Struktur keruangan terkait dengan elemen
pembentuk ruang yang berupa kenampakan titik, garis, dan area. Sedangkan pola keruangan
berkaitan dengan lokasi distribusi ketiga elemen tersebut. Distribusi atau agihan elemen
geografi ini akan membentuk pola seperti memanjang, radial, dan sebagainya. Nah, proses
keruangan sendiri berkenaan dengan perubahan elemen pembentuk ruang. Ahli geografi
berusaha mencari faktor-faktor yang menentukan pola penyebaran serta cara mengubah pola
sehingga dicapai penyebaran yang lebih baik, efisien, dan wajar. Analisis suatu masalah
menggunakan pendekatan ini dapat dilakukan dengan pertanyaan 5W 1H seperti berikut ini.
 Pertanyaan What (apa), untuk mengetahui jenis fenomena alam yang terjadi.
 Pertanyaan When (kapan), untuk mengetahui waktu terjadinya fenomena alam.
 Pertanyaan Where (di mana), untuk mengetahui tempat fenomena alam
berlangsung.
 Pertanyaan Why (mengapa), untuk mengetahui penyebab terjadinya fenomena alam.
 Pertanyaan Who (siapa), untuk mengetahui subjek atau pelaku yang menyebabkan
terjadinya fenomena alam.
 Pertanyaan How (bagaimana), untuk mengetahui proses terjadinya fenomena alaam

Dan adapun yang dimaksud dengan analisi keruangan , yaitu merupakan pendekatan
yang khas dalam geografi karena merupakan studi tentang keragaman ruang muka bumi
dengan menelaah masing-masing aspek-aspek keruangannya. Aspek-aspek ruang muka bumi
meliputi faktor lokasi, kondisi alam, dan kondisi sosial budaya masyarakatnya. Dalam mengkaji
aspek-aspek tersebut, seorang ahli geografi sangat memperhatikan faktor letak, distribusi
(persebaran), interelasi serta interaksinya. Salah satu contoh pendekatan keruangan tersebut
adalah sebidang tanah yang harganya mahal karena tanahnya subur dan terletak di pinggir
jalan. Pada contoh tersebut, yang pertama adalah menilai tanah berdasarkan produktivitas
pertanian, sedangkan yang kedua menilai tanah berdasarkan nilai ruangnya yaitu letak yang
strategis

Anda mungkin juga menyukai