HOME
GEO Kls X
GEO Kls XI
GEO Kls XII
SOAL UN
BSE-GEO
MAP
SOAL UH
MODUL
GEO Kls X
Geografi/totok endrawan
HAKIKAT GEOGRAFI
A. Batasan Geografi.
Orang yang pertama kali memunculkan istilah geografi adalah ERATOSTHENES (276-196 SM) Kata
geografi berasal dari kata yunani, yaitu geo berarti bumi, dan grafi (graphien) yang berarti pencitraan atau
gambaran atau pelukisan. Jadi, secara etimologi geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan atau
menggambarkan bumi.
Perumusan definisi geografi mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan kemajuan peradaban
manusia dalam memandang bumi. Batasan dari beberapa pakar geografi tidak sama. Hal ini disebabkan
bidang kajian geografi sangat luas, yang mencakup aspek fisik, aspek manusia, serta keterkaitan antara
manusia dengan lingkungannya. Demikian juga minat, perhatian, dan keluasan wawasan berpikir tiap-tiap
ahli terhadap aspek-aspek tertentu.
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut
pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan (seminar lokakarya IGI, 1988 di IKIP
Semarang)
2. Objek Formal
Objek Formal adalah metode, pendekatan, atau cara pandang yang digunakan untuk mengkaji suatu
masalah. Ada semacam kesepakatan yang sampai sekarang masih berlaku, yaitu bahwa penciri ilmu
utama geografi yang dapat membedakan dengan ilmu lainnya adalah objek formal. Objek formal geografi
adalah cara pandang atau cara berfikir terhadap suatu gejala dipermukaan bumi baik yang bersifat fisik
maupun social dengan sudut pandang keruangan (special).
D. Prinsip Geografi
Dalam menelaah gejala dan masalah, baik yang menyangkut aspek fisik manusia dan hubungan
timbal balik antara fisik dan manusia, geografi mempunyai beberapa prinsip.
1. Prinsip Penyebaran
Gejala dan masalah fisik dan manusia tersebar dalam ruang dimuka bumi. Persebaran fenomena
tidakmereta antara satu wilayah dengan wilayah lain. Permasalahan yang sama tetapi berbeda ruangnya
tentu akan memiliki karateristik yang berbeda pula, sehingga memerlukan alternatif penaganan dan
pemecahan masalah yang berbeda pula.
2. Prinsip Interrelasi
Hubungan antarfenomena. Prinsip ini memungkinkan adanya hubungan berpengaruh antara dua
gejala atau lebih didalam suatu wilayah tertentu. Gejala geografis selalu terkait antara aspek yang satu
dengan yang lain sehingga menentukan karateristik permasalahan suatu wilayah, seperti daerah yang
subur padat penduduknya, pertambahan penduduk yang cepat dapat menimbulkan pengangguran,
penduduk yang tingkat pendidikannya rendah biasanya relatif mempunyai anggota keluarga yang
jumlahnya banyak.
3. Prinsip Deskripsi
Berguina untuk memberikan gambaran atau pemaparan lebih lengkap tentang fenomena dan masalah
yang dipelajari. Keterkaitan antar berbagai aspek fisik dan manusia dapat dideskripsikan dengan fakta,
gejala, dan masalah sebab akibat, baik secara kualitatif maupun kuantitatif dengan bantuan peta, foto
udara, grafik, dan diagram.
4. Prinsip Korologi
Prinsip ini merupakan perpaduan (komprehensip) antara prinsip-prinsip penyebaran, interrelasi, dan
deskripsi. Gejala, fakta, aspek fisik, dan manusia (social) ditinjau persebarannya, interrelasinya, dan
interaksinya dalam keruangan. Ruang memberikan karateristik dan kesatuan gejala, kesatuan fungsi, dan
kesatuan bentuk. Tampak pula bahwa gejala, fakta, problema, proses, hubungan sebab akibat, dan fungsi
menjadi inti dari lingkup geografi.
E. Pendekatan Geografi
Objek kajian juga dipelajari oleh disiplin ilmu lain, perbedaannya adalah pendekatan atau cara
pandang yang digunakan. Dalam geografi kita mengenal tiga pendekatan (analisis), yaitu :
1. Pendekatan Keruangan/ Spasial
Pendekatan atau analisis keruangan mengkaji variable atau rangkaian variable yang berbeda dari
suatu tempat ke tempat lainnya. Kemudian dikaji, factor apa yang mempengaruhi pola distribusi
keruangan dan biasanya terjadi keterkaitan antar aspek fisik seperti keterkaitan antara jenis tanah dan
vegetasi. Keterkaitan antara aspek fisik dan social seperti antara bentuk lahan dengan permukiman, dan
bentuk lahan dengan transportasi. Keterkaitan antara sesame aspek social seperti jarak rumah, dan jalan
dengan nilai tanah.
2. Pendekatan Kelingkungan / Ekologikal
Pendekatan atau analisis kelingkungan mengkaji antara variable manusia dengan lingkungannya pada
suatu wilayah tertentu. Misalnya, keterkaitan antara tingkat erosi pada suatu daerah aliran sungai (DAS),
pengelolaan tanaman, pengelolaan lahan, dan pola bercocok tanam petani di suatu daerah.
3. Pendekatan Kewilayahan
Pendekatan kewilayahan merupakan perpaduan antara pendekatan keruangan dan kelingkungan. Pada
awalnya, unit-unit kewilayahan (kawasan) diidentifikasi melalui diferensiasi areal, berikutnya dievaluasi
keterkaitan antar wilayah dipermukaan bumi memilik karateristik yang khas yang dapat dibedakan
dengan wilayah lainnya.
7. Konsep Kegunaan
Nilai kegunaan fenomena atau sumber-sumber dimuka bumi bersifat relative, tidak sama bagi setiap
orang atau golongan penduduk. Misalnya, orang yang dating ke candi Borobudur, ada yang untuk
beribadah, ada yang untuk melakukan penelitian sejarah, tetapi ada pula yang hanya untuk rekreasi.
8. Konsep Interaksi dan Interdependensi
Interaksi merupakan peristiwa saling mempengaruhi antara objek satu dengan yang lainnya. Hubungan
atau interaksi antara dua objek atau lebih dapat meningkat menjadi saling ketergantungan
(interdependensi). Misalnya, kegiatan pertanian menunjukan terjadinya interaksi antara petani dan lahan.
Petani memerlukan lahan tersebut untuk memperoleh bahan pangan, sedangkan lahan tersebut
memerlukan dukungan petani untuk memberi pupuk agar tetap subur.
9. Konsep diferensiasi Areal
Adanya fenomena yang berbeda dari satu tempat ke tempat lain. Contoh fenomena yang berbeda dari
satu tempat dengan tempat yang lain menyangkut jarak yang dekat, sedang, atau jauh dari jalan;
perumahan yang padat, sedang, atau jarang; harga tanah yang murah, sedang, atau mahal; pendapatan
penduduk yang tinggi, sedang, atau rendah. Diferensiasi areal dapat mendorong interaksi antar tempat
atau antar desa dalam bentuk mobilisasi penduduk dan pertukaran barang atau jasa.
10. Konsep keterkaitan Keruangan
Kekhususan wilayah mendorong berbagai bentuk kerja sama atau saling menukar jasa dengan wilayah
lain, misalnya, mendorong adanya interaksi berupa pertukaran manusia, barang dan budaya. Oleh sebab
itu, lokasi sentral akan banyak membawa kemajuan. Sebaliknya, lokasi periferis akan mengakibatkan
terjadinya isolasi, yaitu keterpencilan dan kemunduran.
Keterkaitan keruangan yang lain, misalnya, tentang derajat keterkaitan persebaran suatu fenomena
dengan fenomena yang lain di suatu tempat atau ruang, seperti lumut akan tumbuh ditempat yang teduh
dan lembab sedangkan alang-alang tumbuh ditempat terbuka yang mendapat sinar dan tidak ditanami.
G. Struktur Geografi
Filsafat Geomorfologi
Hidrologi
Fisikal - Klimatologi
Pedologi
Dll
Sistematik
Geografi ekonomi
Geografi penduduk
Manusia - Geografi pedesaan
Geografi perkotaan
Geografi kemasyarakatan
dll
Geografi
Geografi daerah tropika
dll
ALAM SEMESTA
A. Galaksi 120
Dalam ilmu astronomi galaksi diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari bintang-bintang,
gas dan debu yang amat luas, anggotanya mempunyai gaya tarik menarik (gravitasi).
Menurut morfologinya, galaksi dibagi menjadi 3 tipe, yaitu: tipe galaksi spiral, galaksi elips, dan
galaksi tak-beraturan. Pembagian tipe ini berdasarkan bentuk / penampakan galaksi-galaksi tersebut.
Galaksi-galaksi yang diamati dan dipelajari oleh para astronom sejauh ini terdiri dari sekitar 75% galaksi
spiral, 20% galaksi elips, dan 5% galaksi tak beraturan. Namun ini bukan berarti galaksi spiral adalah
galaksi yang paling banyak terdapat di alam semesta ini.
Sesungguhnya yang paling banyak terdapat di alam semesta ini adalah galaksi elips. Jika kita
mengambil volume ruang angkasa yang sama, kita akan menemukan lebih banyak galaksi elips daripada
galaksi spiral. Hanya saja galaksi tipe ini banyak yang amat redup, sehingga amat sulit untuk diamati.
1. Spiral
Galaksi spiral merupakan tipe yang paling umum dikenal orang. Mungkin karena bentuk spiralnya
yang indah itu. Jika kita mendengar kata galaksi, biasanya yang terbayang adalah galaksi tipe ini. Galaksi
kita termasuk galaksi spiral. Bagian-bagian utama galaksi spiral adalah halo, bidang galaksi (termasuk
lengan spiral), dan bulge (bagian pusat galaksi yang menonjol). Anggota galaksi spiral adalah bintang-
bintang muda dan tua. Bintang-bintang tua terdapat pada gugus-gugus bola yang tersebar menyelimuti
galaksi.
Gugus bola adalah kumpulan bintang-bintang yang berjumlah puluhan sampai ratusan ribu bintang
yang lahir bersama-sama, mengumpul berbentuk bola. Gugus-gugus bola inilah yang membentuk halo
bersama sama dengan bintang-bintang yang tidak terdapat di bidang galaksi. Bintang-bintang muda
terdapat di lengan spiral galaksi yang berada di bidang galaksi. Bintang-bintang muda ini masih banyak
diselimuti materi antar bintang, yaitu bahan yang membentuk bintang itu. Bulge pada galaksi spiral
adalah bagian yang paling padat. Pada Bima Sakti, pusat galaksi terletak di arah Rasi Sagittarius, tetapi
kita tidak dapat mengamatinya dengan mudah, karena materi antar bintang banyak menyerap cahaya yang
berasal dari pusat galaksi itu.
Galaksi spiral berotasi dengan kecepatan yang jauh lebih besar dari galaksi elips. Kecepatan
rotasinya yang besar itulah yang menyebabkan galaksi ini memipih dan membentuk bidang galaksi. Besar
kecilnya kecepatan rotasi pada galaksi spiral ini bergantung pada massa galaksi tersebut. Kecepatan rotasi
tiap bagian galaksi spiral sendiri tidaklah sama. Semakin ke arah pusat galaksi, kecepatan rotasinya
semakin besar. Contoh lain galaksi spiral selain dari Bima Sakti adalah galaksi Andromeda.
Andai saja kita bisa melihat galaksi Bima Sakti dari luar, kita akan melihatnya seperti bentuk
galaksi Andromeda ini. Ukuran galaksi Andromeda ini sedikit lebih besar dari Bima Sakti. Galaksi
Andromeda bersama-sama dengan Bima Sakti termasuk galaksi spiral raksasa. Jarak galaksi Andromeda
ini sekitar 2,5 juta tahun cahaya. Untuk mengarungi jarak sejauh itu, cahaya memerlukan waktu 2,5 juta
tahun. Ini berarti cahaya yang kita terima dari galaksi ini adalah cahaya yang dikirimnya 2,5 juta tahun
yang lalu yang menggambarkan keadaan galaksi tersebut pada waktu itu.
Jarak yang merentang antara Bima Sakti dan Andromeda sejauh 2,5 juta tahun cahaya itu dalam
ukuran astronomi masih terhitung dekat. Jarak ke galaksi-galaksi lainnya jauh lebih fantastis. Bahkan ada
yang sampai milyaran tahun cahaya.
2. Elips
Sesuai dengan namanya, penampakan galaksi ini seperti elips. Tapi bentuk yang sebenarnya tidak
kita ketahui dengan pasti, karena kita tahu apakah arah pandang kita dari depan, samping, atau atas dari
galaksi tersebut. Yang termasuk tipe galaksi ini adalah mulai dari galaksi yang berbentuk bundar sampai
galaksi yang berbentuk bola pepat. Struktur galaksi tipe ini tidak terlihat dengan jelas. Galaksi elips
sangat sedikit mengandung materi antar bintang , dan anggotanya adalah bintang-bintang tua. Contoh
galaksi tipe ini adalah galaksi M87, yaitu galaksi elips raksasa yang terdapat di Rasi Virgo.
3. Tak beraturan
Galaksi tak beraturan adalah tipe galaksi yang tidak simetri dan tidak memiliki bentuk khusus, tidak
seperti dua tipe galaksi yang lainnya. Anggota dari galaksi tipe ini terdiri dari bintang-bintang tua dan
muda. Contoh dari galaksi tipe ini adalah Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil, dua buah
galaksi tetangga terdekat Bima Sakti, yang hanya berjarak sekitar 180.000 tahun cahaya dari Bima Sakti.
Galaksi tak beraturan ini banyak mengandung materi antar bintang yang terdiri dari gas dan debu-debu.
C. Tata Surya
Matahari
Matahari adalah pusat dari tata surya. Ukuran jari-jari matahari adalah 696.000 km. Atau 109 kali
lebih besar dari jari-jari bumi. Jarak matahari dan bumi adalah sekitar 150 juta kilometer. Walaupun
jaraknya jauh, panas yang berasal dari matahari masih dapat kita rasakan. Suhu di permukaan matahari
mencapai 6000C. Oleh karena itu di dalam matahari tidak ada benda padat. Semuanya berupa gas.
Merkurius
Merkurius adalah planet terdekat dengan matahari. Jaraknya dari matahari adalah sekitar 57 juta
kilometer. Karena dekatnya dengan matahari, maka suhu di sana sangat panas pada siang hari yakni
sekitar 427C. Tetapi pada malam hari suhunya menjadi sangat dingin bisa mencapai -178C.
Merkurius adalah planet terkecil setelah Pluto. Ukurannya hanya 27% dari ukuran bumi. Permukaan
Merkurius benjol-benjol mirip dengan permukaan bulan. Benjolan-benjolan itu muncul sebagai akibat
benturan dengan meteor.
Venus
Planet kedua adalah Venus. Planet ini memancarkan sinar paling terang oleh karena itu sering disebut
Bintang Fajar atau Bintang Senja. Jika langit sedang cerah pada pagi atau senja, lihatlah ke arah matahari
terbit (pada pagi hari) atau tenggelam (pada sore hari), akan terlihat seolah bintang yang cemerlang.
Cahaya planet berasal dari cahaya matahari yang dipantulkannya. Venus dapat terlihat lebih terang
dibanding planet lainnya karena Venus memiliki atmosfir berupa awan tebal berwarna putih. Atmosfir
inilah yang memantulkan cahaya matahari sehingga terlihat berkilau oleh manusia di bumi.
Venus adalah planet yang paling dekat dengan bumi. Ukurannya pun hampir sama dengan bumi hanya
lebih kecil sedikit. Diameternya kira-kira 12100 kilometer (bumi memiliki diameter 12755 kilometer).
Venus berotasi sangat lambat. Satu putaran rotasi membutuhkan waktu 243 hari. Sebaliknya Venus masa
orbital cukup cepat yakni 225 hari. Jadi di Venus 1 tahun Venus lebih cepat dari pada 1 hari Venus
Bumi
Bumi adalah planet ketiga. Di sinilah kita manusia hidup. Untuk lingkup tata surya sudah dapat dipastikan
hanya di bumi sajalah terdapat kehidupan yang sangat berkembang.
Sebagian besar permukaan bumi berupa lautan yakni 70% dari seluruh permukaan. Sisanya adalah
daratan yang tersusun dari dataran, gunung dan lembah. Bumi dilingkupi oleh atmosfer. Sebagian besar
atmosfer bumi terdiri dari gas Nitrogen (4/5 bagian), sisanya (1/5 bagian) berupa gas Oksigen. Terdapat
pula gas-gas lain tetapi kadarnya sangat kecil.
Walaupun bumi adalah tempat hidup manusia, banyak hal tentang bumi yang belum diketahui. Rahasia-
rahasia yang terkandung di dalam perut bumi dan dari dasar samudra masih banyak yang belum
terungkap. umur bumi diperkirakan sudah mencapai 4,5 milyar tahun. Umur bumi sudah sangat tua tetapi
menurut ukuran jagat raya umur tersebut masih tergolong muda. Bumi memiliki sebuah satelit yakni
bulan. Bulan bergerak mengelilingi bumi, dan waktu yang dibutuhkan untuk satu putaran adalah 29,5
hari. Kita dapat melihat dengan jelas bulan pada malam hari karena bulan memancarkan cahaya. Bulan
seperti juga planet tidak menghasilkan cahaya sendiri, cahaya tersebut berasal dari matahari yang
dipantulkan oleh bulan/planet.
Mars
Planet Mars disebut juga planet Merah karena memang terlihat bercahaya merah dari bumi. Warna merah
tersebut disebabkan oleh karena permukaan planet Mars diselimuti debu merah karat. Dandingkan dengan
bumi, ukuran Mars hanya separuh dari ukuran bumi. Tetapi Mars memiliki 2 satelit yaitu Phobos dan
Deimos sedangkan bumi cuma satu.
Semula orang mengira ada kehidupan di Planet Mars. Untuk membuktikan dugaan ini, Amerika Serikat
meluncurkan 2 pesawat Viking yang kemudian mendarat di Mars pada tahun 1976. Pesawat ini membawa
contoh tanah dari Mars. Tetapi sayangnya dari hasil penelitian atas contoh tanah tersebut tidak ditemukan
cukup bukti yang mendukung adanya kehidupan di Mars.
Lama rotasi Mars adalah 25 jam (bandingkan dengan bumi yang 24 jam) dan masa orbitalnya adalah 687
hari.
Jupiter
Planet di urutan ke-lima adalah Jupiter. Jupiter adalah planet terbesar di tata surya kita. Garis tengahnya
mencapai 11 kali garis tengah bumi. Jika Jupiter kita bayangkan sebagai sebuah wadah kosong, maka
Jupiter dapat menampung 1310 buah planet bumi. Tetapi tidak sebanding dengan ukurannya, berat Jupiter
hanya 2 ½ kali dari planet bumi. Planet ini ternyata tidak padat, tetapi lembek seperti bubur.
Permukaannya berupa gas helium dan hidrogen cair yang terbungkus awan yang
bergolak.
Jupiter berputar pada porosnya sangat cepat (rotasi). Hanya dibutuhkan waktu 10 jam ! Dan ini adalah
rotasi tercepat di tata surya. Jika dihitung kecepatan rotasi Jupiter adalah 35400 km/jam sedangkan bumi
1610 km/jam. Tetapi untuk mengelilingi matahari (orbital), Jupiter membutuhkan waktu jauh lebih lama
yakni 12 tahun
Jupiter memiliki banyak sekali satelit yakni 16 buah. Empat buah satelit berukuran besar dan diberi
nama : Ganymede (satelit terbesar di tata surya), Callisto, Europe dan Io. Dua belas satelit lainnya
berukuran kecil dan diberi nama : Almathea, Himalia, Elara, Pasiphae, Sinope, Lysithea, Carme, Ananke,
Leda (terkecil), Thebe, Adrastea dan Metis.
Saturnus
Planet ke-enam tata surya ini sangat unik. Saturnus memiliki cincin-cincin yang mengitarinya. Cincin-
cincin tersebut tidak lain dari potongan jutaan es yang mengelilingi Saturnus.
Saturnus adalah planet kedua terbesar di tata surya. Diameternya adalah 120.660 km atau 9 kali diameter
bumi. Lama putaran rotasinya adalah 10 jam 14 menit (tercepat kedua setelah Jupiter) sedangkan masa
orbitalnya 29.5 tahun. Saturnus memiliki satelit paling banyak yakni 19 buah satelit. (Satelit yang
terbesar adalah Titan, sedangkan satelit lainnya adalah : Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea,
Hypherion, Iapetur, Phobe, Janus, Epimethius, Telesto, Calypso, Atlas, Pandora, Helene, Prometheus
dan Pan. Satu satelit lagi belum diberi nama
Uranus
Planet ke-tujuh ini merupakan planet yang terdiri dari gas! Bukan dari tanah padat seperti di bumi.
Keadaan di Uranus dingin dan beku. Suhu di permukaannya berkisar antara -233C sampai 213C . Gas
utama pada udara Uranus adalah Hidrogen, kemudian diikuti methana dan Helium.
Seperti Saturnus, Uranus ternyata memiliki cincin. Tetapi berbeda dengan cincin yang terdapat di
Saturnus, cincin Uranus tipis dan sampai sekarang telah ditemukan 9 lapis cincin Uranus.
Masa orbital Uranus adalah 84 tahun. Waktu rotasi Uranus adalah 15 ½ jam. Arah rotasi Uranus
berlawanan dengan arah rotasi bumi. Uniknya lagi Uranus berotasi pada sisinya seperti sebuah gasing
yang rebah. Akibatnya satu sisi planet terus-menerus mengalami siang selama 42 tahun, sedangkan sisi
lainnya terus-menerus mengalami malam selama 42 tahun.
Uranus paling tidak memiliki 15 satelit. Dua yang terbesar adalah Oberon dan Titania. Satelit terbesar
adalah Oberon dan terkecil adalah Miranda.
Neptunus
Neptunus adalah planet ke-8. Seperti Uranus, planet ini adalah planet gas. Kondisi di Neptunus
hampir mirip dengan Uranus. Diameter Neptunus adalah 49.500 km. Jika Neptunus adalah sebuah wadah
kosong maka Neptunus bisa menampung 60 buah bumi. Masa rotasinya adalah 18 jam sedangkan masa
orbitalnya adalah 165 tahun.
Neptunus memiliki 8 satelit. Yang terbesar adalah Triton. Para ahli memperkirakan 100 juta tahun lagi
jarak Triton dengan planet Neptunus akan cukup dekat sehingga Triton akan tercabik sebagian.
Sejak tahun 1984 para ahli telah menduga bahwa Neptunus memiliki cincin. Dugaan ini terbukti setalah
pesawat angkasa Voyager 2 berhasil mendekati Neptunus dan memastikan bahwa Neptunus memiliki
paling tidak 3 lapis cincin.
Pluto
Planet terakhir adalah Pluto. Planet ini adalah yang terkecil di tata surya. Ukurannya bahkan lebih
kecil dari bulan. Keadaan di Pluto sangat dingin dan beku. Pada titik terjauh dari matahari, gas-gas yang
ada di permukaan seperti metan, nitrogen dan karbondisoksida membeku. Baru pada titik terdekatnya
dengan matahari gas-gas ini menguap dan membentuk atmosfir sementara.
Waktu rotasi Pluto adalah 6 1/3 hari dan masa orbitalnya 248 tahun. Yang unik dari orbital Pluto adalah,
ada suatu masa yakni selama 20 tahun Pluto memotong orbit Neptunus. Sehingga pada masa itu Neptunus
adalah planet terjauh. Peristiwa ini terjadi terakhir kalinya adalah antara Januari 1979 sampai dengan
Februari 1999.
Pluto memiliki sebuah satelit bernama Charon. Ukuran Charon setengah dari ukuran Pluto. Permukaan
Charon
Sumber :
1. http://www.e-smartschool.com/PNU/001/PNU0010001.asp
2. Sumadia. Ed. 2002. Planet dan antariksa. Jakarta : PT Tiara Pustaka. HAMPARAN DUNIA ILMU
TIME-LIFE)
3. Gunawan Admiranto A.(2000). Tata Surya dan Alam Semesta. Yogyakarta: Kanisius.
SEJARAH PERKEMBANGAN MUKA BUMI
A. Deskripsi Lapisan Bumi.
Besarnya ukuran bumi menyebabkan manusia kesulitan untuk mengetahui struktur lapisan bumi.
Para ahli geologi memperoleh gambaran tentang susunan bagian dalam bumi nmelalui pengamatan
seismologi (hantaran gelombang gempa). Kecepatangelombang gempa ditentukan oleh komposisi dan
kepadAtan bagian dalam bumi.
Secara struktur lapisan bumi dibagi menjadi 3 lapisan utama :
1. lapisan inti bumi (barisfer) terdiri dari nikel dan besi (fe). Lapisan inti bumi terbagi menjadi inti dalam
dan lapisan inti luar. Suhu 5.000 derajat celcius dengan ketebalan 1.300 km. Lapisan inti luar suhunya
mencapai 2.200 derajat celsius – 5.000 derajat celsius ketebalan 2.250 km, dengan berat jenis 9,6 gr/cm
kubik.
2. Mantel/lapaisan antara/ selubung adalah lapisan yang di atas lapsian inti luar dengan ketebalan 2.900 km
(silikon, oksigen, besi dan magnesium. Lapisan yang paling bawah suhunya 2.200 derajat celsius dan
bagian paling atas mencapai 870 derajat celsius. Berat jenisnya 5 gr/cm kubik.
3. Kerak bumi adalah lapisan terluar bumi memiliki ketebalan antara 70 km. Terdiri atas oksigen, silikon,
aluminium, kalsium, besi, sodium dan magnesium. Berat jenisnya 2,7 gr/cm kubik.
b. Di daerah dua lempeng saling menjauh terdapat beberapa fenomena, seperti:
1. perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepi lempeng tersebut
2. pembentukan tanggul dasar samudera di sepanjang tempat perenggangan lempeng
3. aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal dan hamparan leleran lava
yang encer
4. aktivitas gempa di dasar laut dan sekitarnya.
D. Teori Lempeng Tektonik dan Kaitannya dengan Persebaran Gunung Api dan Gempa
Menurut teotri lempeng tektonik kekuatan memicu gerakan lempeng berasal dari panas yang
sangat hebat dalam inti bumi, sehingga menyebabkan batauan di atasnya (mantel) mencaiar (magama).
Magma panas ini menjadi mengembang, naik dan mendorong lempeng menjauh dari lempeng yang lain
tetapi mendekatkan ke lempeng yang lain.
1. Persebaran gunung api
Gunung api terjadi karena gerakan lempeng tektonik yang disebabkan oleh arus vertikaldi dalam
selubung bumi.
a. Gerakan lempeng tektonik yang mendekat.
Ketika lempeng samudera yang tipis, berat dan padat menikung dan bergerak di bawah lempeng benua
akan menimbulkan panas (batuan cair). Benua yang melengkung dan retak menjadi jalan keluar magma
(gunung api).
b. gerakan lempeng tektonik yang menjauh.
Menyebabkan terbentuknya retakan dan celah pada batas lempeng. Magama pada selubung bumi akan
naik mellaui celah / retakan. Jika magma memadat akan akan terbentuk lapisan kerak bumi yang baru.
Lapisan kerak bumi baru akan mendorong kerak bumi lama.
SEMESTER 2
TENAGA PENGUBAH BENTUK PERMUKAAN BUMI
A. Tenaga Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi dan biasanya bersifat
membangun. Tenaga endogen terdiri dari dua tenaga, yaitu tenaga tektonisme dan vulkanisme.
a. Tektonisme
Tektonisme adalah tenaga yang bekerja dari dalam bumi dengan arah vertical maupun
lateral (mendatar). Tenaga tersebut mengakibatkan perubahan lokasi atau letak lapisan batuan
yang membentuk permukaan bumi. Menurut Haarman yang dimaksud dengan tektonisme adalah
dislokasi yang terjadi pada batuan di dalam bumi. Dislokasi adalah perubahan posisi atau letak
dari komplek batuan, baik yang mengakibatkan putusnya hubungan antarbatuan atau tidak.
Tenaga tektonik terdiri dari dua macam, yaitu orogenesis dan epirogenesis.
1. Orogenesisi
Orogenesis atau pembentukan pegunungan, adalah tenaga geologi yang bekerja di areal yang
relative sempit dengan kecepatan yang relative cepat. Deretan pegunungan Mediterania yang
memanjang dari Pegunungan Atlas di Afrika sampai ke negeri kita merupakan hasil dari
orogenesis.
Proses orogenesis membentuk lipatan dan juga patahan, bergantung kea rah mana tenaga itu
bergerak.
a. Lipatan
Bentuk lipatan terjadi karena gerak tenaga endogen kea rah lateral (mendatar) dari dua arah yang
berlawanan. Apabila terjadi bentuk lipatan pada suatu daerah, kita akan menentukan antiklinal
atau puncak lipatan dan sinklinal atau lembah lipatan. Contoh daerah lipatan yang besar adalah
Sistem Pegunungan Mediterania yang bermula di sekitar Laut Mediteran (Laut Tenggah). Jalur
pegunungan tersebut meliputi Pegunungan Atlas di Afrika Utara, Pegunungan Pirenea, Alpina,
Karpatia, Anatolia (Turki), Kaukasus, Himalaya, Araka Yoma (Birma) lalu bersambung dengan
busur dalam dan busur laut Kepulauan Indonesia sebagai ujung di sebelah timur.
Jenis lipatan, berdasarkan ketegakan posisi sumbu dan bentuk pelipatannya, dapat didasarkan
atas lipatan tegak, lipatan miring, lipatan menggantung, lipatan isoklin, lipatan rebah, dan lipatan
keloopak.
b. Patahan
Patahan adalah bentukan alam sebagai akibat adanya proses pematahan pada lapisan batuan
pembentukan kulit bumi. Proses patahan umumnya relatiif cepat sehingga batuan yang terkena
tekanan tidak melipat melainkan timbul retakan-retakan yang akibatnya membentuk patahan.
Proses pematahan lapisan pembentukan kulit disebut sesar.
2. Epirogenesis
Epirogenesis atau pengangkatan dan penurunan benua adalah tenaga endogen yang bekerja di
daerah yang luas dengan kecepatan yang lambat.
Epirogenesis dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu epirogenesis negative dan epirogenesis
positif.
a. Epirogenesis Negatif
Epirogenesis negative adalah gerak naik permukaan bumi yang mengakibatkan daratan naik dan
air laut seolah-olah turun. Dengan demikian, daratan tampak semakin luas.
b. Epirogenisis Positif
Epirogenisis positif adalah gerak permukaan bumi yang mengakibatkan daratan turun dan
permukaan air laut seolah-olah naik. Akibat proses tersebut sebagian besar daratan digenangi air
sehingga daratan kelihatan semakin sempit. Contohnya penyempitan Pulau Ubi di dekat Jakarta
dan di Pulau Utara Jawa.
b. Vulkanisme
1. Pengertian Vulkanisme
Vulkanisme ( poses pembentukan gunung api ) adalah aktivitas magma yang bergerak dari
lapisan dalam litosfer yang menyusup ke lapisan yang lebih atas atau sampai ke permukaan
bumi.
Intrusi Magma
Intrusi magma adalah aktivitas magma di dalam lapisan litosfer yang memotong atau
menyusup diantara lapisan litosfer, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Intruksi magma
menghasilkan bentukan-bentukan sebagai berikut:
1. Batolit adalah dapur magma yang menbeku
2. Lakolit adalah bentukan yang disebabkan oleh magma yang masuk antara dua lapisan batuan
sehingga mempunayi bentukan cembung ke atas dan datar di bagian bawah.
3. Sill atau kepengan intrusi adalah bentukan di lapisan litosfer yang disebabkan intrusi magma
yang berarah mendatar masuk di antara dua lapisan batuan kemudian magma tersebut membeku.
4. Gang atau korak adalah batuan hasil intrusi magma yang berbentuk tipis dan panjang serta
memotong lapisan litosfer dengan arah vertical atau miring.
5. Diatrema adalah batuan hasil intrusi yang mengisi pipa letusan. Diatrema berbentuk silinder dan
memanjang dari mulai dapur magma sampai ke batas permukaan bumi.
Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma adalah proses keluarnya magma sampai ke permukaan bumi. Cara keluar
magma disebut juga erupsi.
Tempat magma keluar dari dalam bumi dapat berupa celah, lubang yang kecil, atau lubang
yang sangat luas. Terdapat bermacam-macam jenis ekstrusi magma. Hal ini bergantung pada
jenis klasifikasi yang digunakan.
Berdasarkan kekuatan letusannya, erupsi gunung api dapat dibedakan menjadai dua, yaitu
erupsi epusif dan erupsi eksplotif.
1. Erupsi epusif adalah proses keluarannya magma dari gunung api berupa lelehan lava dan lahar.
Erupsi jenis ini terjadi jika cairan magma relative encer.
2. Erupsi eksplotif adalah proses keluarnya magma dari gunung api yang disertai dengan
letusan/ledakan yang cukup dahsyat. Erupsi jenis ini, terjadi jika cairan magma yang keluar
kental dan memiliki kandungan gas yang banyak.
Menurut bentuk lubangan tempat keluar magma, ekstrusi/erupsi magma dapat dibedakan
menjadi tiga macam.
1. Erupsi linier adalah proses keluarnya magma melalui calah/retakan yang memanjang. Oleh
karena itu, membentuk deretan gunug api. Misalnya, deretan gunung api di bagian tenang Pulau
Jawa dan di Pulau Eslandia yang bernama Gunung Laki.
2. Erupsi areal adalah proses keluar magma yang terjadi karena letak magma dekat dengan
permukaan bumi. Oleh karena itu, magma membakar dan melelehkan lapisan batuan yang berada
di atasnya. Setelah itu magma keluar dari beberapa tempat sehingga membentuk lubang yang
besar di permukaan bumi. Contohnya pegunungan di Argentina dan di Paraguay.
3. Erupsi sentral adalah proses keluarnya magma melalui sebuah lubang atau pusat erupsi sehingga
membentuk kerucut gunung api yang terpisah-pisah. Erupsi sentral menghasilkan tiga bentuk
gunung api, yaitu gunung api perisai, gunug api mar, dan gunung api strato.
a. Gunung api perisai adalah gunung api yang beralas luas dan berlereng sangat landai. Gunung api
ini merupakan hasil erupsi epusif dengan magma cair yang encer. Contohnya gunung api di
kepulauan Hawai.
b. Gunung api mar merupakan hasil erupsi eksplotif yang tidak terlalu kaut dan hanya terjadi
sekali. Contohnya gunung Lamongan.
c. Gunung api strato merupakan hasil erupsi campuran antara epusif dan erupsi eksplosif yang
berulang beberapa kali.
Gunung api ini berbentuk kerucut dan badannya berlapis-lapis. Hamper semua gunung di negeri
kita termasuk jenis strato bahkan di dunia pun.
c.Gempa
gempa merupakan salah satu proses endogenetik yang turut mempengaruhi pembentukan
benteng alam di permukaan bumi. Gempa artinya getaran dipermukaan bumi. Getaran tersebut
terjadi akibat energi potensial yang diubah menjadi energi kinetic (gerak). Alat yang
dipergunakan untuk mengukur kekuatan gempa disebut seismograf.
1. Klasifikasi Gempa
a. Gempa berdasarkan penyebabnya dapat menjadi beberapa macam.
1. Gempa bumi runtuhan (fall earthquake). Gempa ini terjadi akibat, batu-batu raksasa di sisi
gunung runtuh atau akibat gua-gua besar runtuh. Radiua getarannya tidak begitu besar sehingga
tidak begitu terasa. Gempa bumi runtuhan disebutkan juga gempa bumi terban.
2. Gempa bumi vulkanik (volcanic earthquake).
Gempa ini terjadi akibat aktivitas gunug api. Kadang-kadang gempa bumi ini mendahului erupsi
gunung api, tetapi lebih sering terjadi secara bersamaan. Getaran gempa vulkanik lebih terasa
dibandingkan dengan getaran gempa runtuhan. Selain itu, getaran gempa vulkanik terasa di
daerah yang lebih luas.
3. Gempa bumi tektonik (tectonic earthquake)
Gempa ini terjadi akibat proses tektonik di dalam lapisan litosfer, berupa pergeseran lapisan
batuan atau terjadi disalokasi. Gempa ini memiliki kekuatan yang sangat besar dan meliputi
daerah yang sangat luas.
b. Gempa berdasarkan bentuk episentrumnya dibedakan atas dua macam.
1. Gempa linier adalah gempa yang episentrumnya berbentuk garis.
Gempa tektonik umumnya merupakan gempa linaer sebab episentrumnya berbentuk garis. Salah
satu akibat gempa tektonik adalah paahan.
2. Gempa sental adalah gempa yang episentrumnya berupa titik.
Gempa vulkanik dan gempa runtuhan termasuk kelompok gempa sentral sebab episentrumnya
berupa titik.
c. Gempa berdasarkan kedalaman hiposentrum dapat dibedakan atas tiga macam
1. Gempa dangkal adalah gempa yang kedalaman hiposentrumnya kurang dari 100 km di bawah
permukaan bumi.
2. Gempa menengah adalah gempa yang kedalaman hiposentrumnya adatara 100km – 300km di
bawah permukaan bumi.
3. Gempa dalam adalah gempa yang kedalaman hiposentrumnya antara 300km – 700km di bawah
permukaan bumi. Semakin dangkal hiposentrumnya gempa, semakin kuat gempa yang dicatat di
permukaan bumi. Tentu saja, hal ini bergantung pada kekuatan gempa tersebut.
d. Gempa berdasarkan jarak episentrumnya dapat dibedakan atas tiga macam.
1. Gempa setempat adalah gempa yang mempunyai jarak episentrum kurang dari 10.000 km
2. Gempa jauh adalah gempa yang mempunyai jarak episentrumnya sekitar 10.000km
3. Gempa jauh sekali adalah gempa yang mempunyai jarak episentrum lebih dari 10.000km
e. Gempa berdasarkan letak episentrumnya (pusat gempa) dapat dibedakan atas dua macam.
1. Gempa laut adalah gempa yang letak episentrumnya di dasar laut atau dapat pula dikatakan
episetrumnya di permukaan laut. Hal ini disebabkan getaran yang dirambatkan di permukaan laut
hamper bersamaan dengan yang dirambatkan pada permukaan bumi di dasar laut.
2. Gempa darat aalah gempa yang letak episentrumnya berada di daratan.
B. Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi, dan biasanya bersifat
merusak. Factor-faktor yng berperan sebagai tenaga aksogen adalah air, angina, organisme, sinar
matahari, dan es. Tenaga eksogen dapat menyebabkan terjadinya pelapukan (weathering), erosi,
denudasi, tanah longsor, dan tanah menjalar (soil creep)
a. Pelapukan (Weathering)
Pelapukan adalah peristiwa penghancuran massa batuan, baik secara fisika, kimiawi, maupun
secara biologis. Ada empat macam factor yang mempengaruhi pelapukan batuan, yaitu
Dilihat dari proses, pelapukan dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu pelapukan
mekanik, pelapukan kimiawi, dan pelapukan biologis.
1. Pelapukan Mekanik
Pelapukan mekanik (fisik) adalah peristiwa penghacuran dan pelepasan material batuan,
tanpa mengubah struktuk kimiawi batuan tersebut. Pelapukan mekanik merupakan penghancuran
bpngkah batuan menjadi bagian-bagin yang lebih kecil. Pelapukan ini sering pula dinamakan
desintegrasi. Penyebab utama pelapukan mekanik di antaranya
Pelapukan mekanik dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu sebagai pelapukan mekanik
gurun dan pelapukan mekanik basah.
a. Pelapukan mekanik gurun adalah penghancuran batuan yang disebabkan oleh insolasi atau
pancaran sinar matahari.
b. Pelapukan mekanik basah adalah penghancuran dan pelepasan material batuan yang disebabkan
oleh pengerjaan es. Hal tersebut disebabkan penambahan volume kristal-kristal es akan menekan
celah batuan sehingga dapat memecahkan batuan tersebut.
2. Pelapukan Kimiawi
Pelapukan kimiawi adalah proses pelapukan massa batuan yang disertai perubahan
struktur kimiawi batuan yang lapuk. Proses yang terjadi dalam pelapukan ini disebut
dekomposisi.
Pelapikan kimiawi sering terdapat di daerah tropic atau daerah yang banyak turun hujan.
Berdasarkan factor penyebabnya, dekomposisi batuan dapat dibedakan atas tiga jenis, yaitu
oksidasi, hidrasi, dan karbonasi.
a. Proses oksidasi pada batuan terjadi apabila pelapuk utama adalah oksigen, baik
yang terlarut dalam air maupun pada udara yang relative lembap.
b. Proses hidrasi atau hidrolisis terjadi jika pelapuk utama adalah air. Contoh proses
hidrolisis adalah mineral olivine (Mg2 SiO4) yang dilapukan oleh air ( H2O) yang
mengandung karbondioksida (CO2).
c. Proses karbonasi terjadi jika yang menjadi pelapuk utama adalah karbondioksida
atau kalsit (CaCO3) kemudian menjadi kalsium bikarbonat (CaCHCO3)2 karena
bereaksi dengan air (H2O). stalaktit dan stalagmite merupakan salah satu contoh
dari proses karbonasi. Stalaktit dan Stalagmit dapat dilihat pada gambar 5.32.
3. Pelapukan Biologis
Pelapukan biologis/organic adalah peristiwa penghancuran dan pelepasan material batuan yang
disebabkan oleh proses organisme, baik tumbuh-tumbuhan, hewan, maupun manusia.
a. Deflasi adalah erosi yang disebabkan oleh angina. Salah satu bentukan hasil
deflasi dapat dilihat pada gambar berikut.
b. Ablasi adalah erosi yang disebabkan oleh air yang mengalir.
c. Abrasi adalah erosi yang disebabkan oleh air laut. Abrasi disebut juga erosi
marine.
d. Eksarasi aalah erosi yang disebabkan oleh es.
a. Delta adalah endapan di muara sungai, baik sungai yangbermuara ke danau atau
laut. Delta terbentuk jika material yang diendapkan cukup banyak, serta arus dan
gelombang laut atau danau tidak begitu besar.
b. Flood plain adalah daerah dataran banjir. Menurut tempatnya flood palin dapat
dibedakan atas delta bar, meander bar, dan tanggul alam.
1. Tanggul alam adalah punggungan di tepi sungai yang terbentuk akibat banjir.
2. Meander bar adalah endapan yangterdapat di tikungan meander sungai.
3. Delta bar adalah endapan yang terdapat di tengah lembah sungai.
2. Sedimentasi Eolis
Sedimentasi eolis adalah proses pengendapan material-material yang diangkut angin.
Bentukan alam hasil pengendapan yang terbawa angina antara lain gundukan pasir atau sand
dune. Sand dune (bukit pasir) adalah gundukan-gundukan pasir yang terdapat di pantai atau
wilayah gurun sebagai hasil pengendapan material yang diangkut angina.
Ada tiga factor utama yang dapat mempengaruhi macam-macam bentuk gundukan pasir,
yaitu kecepaan angin, persedian pasir, dan vegetasi. Contoh macam-macam bukit pasir sebagai
berikut.
a. Bukit pasir parabola, terjadi bukit pasir malintang dan beberapa vegetasinya hilang sehingga
bukit pasir berbentuk parabola.
b. Bukit pasir barchan, terjadi jika bukit pasir basah dan berbentuk seperti sabit atau merupakan
suatu empang atau danau kecil. Bentuknya menyerupai sabit dan membelakangi angina.
c. Bukit pasir bintang, adalah bukit pasir yang berbentuk pada daerah yang anginnya bertiup dari
berbagai arah.
d. Bukit pasir memanjang, terjadi jika bukit pasir searah dengan arah angin.
Bar adalah gosong pasir dan kerikil yang terletak pada dasar laut. Bar terbentuk oleh pengerjaan
arus dan gelombang laut.
c. Tombolo adalah tanggul pasir alami yang menghubungkan daratan dengan pulau yang berada di
dekat pantai. Tombolo merupakan bentukan berupa gosong pasir yang berbentuk di laut yang
tidak terlalu dalam. Selain itu, laut tersebut mempunayi telik yang tidak terganggu arus laut.
CUACA DAN IKLIM
A. Lapisan-Lapisan Atmosfer
Bumi kita diselubungi lapisan udara yang terdiri atas bermacam-macam gas. Lapisan udara yang
menyelubungi bumi dinamakan atmosfer. Tebal atmosfer mencapai lebih kurang 100 km. sebanyak 97%
lapisan udara terletak pada lapisan paling bawah sampai ketinggian sekitar 29 km. semakin tinggi lapisan
udara, tekanannya semakin rendah. Susunan udara sebagian besar terdiri atas N2 (78,08%), dan O2
(21%).
Secara umum lapisan udara yang menyelubingi bumi, terdiri atas empat lapisan, yaitu troposfer,
stratosfer, mesosfer, dan thermosfer.
b. Awan menengah (pada ketinggian antara 2.000 m sampai 6.000 m). awan tersebut terbagi lagi
menjadi beberapa macam sebagai berikut.
1. Awan Altocumulus adalah awan yang berwarna putih dan tampak seperti gumpalan kapas.
2. Awan Altostratus adalah awan yang berlapis-lapis seperti pita dan berwarna kelabu.
5. Hujan
Hujan adalah pristiwa jatuhnya titik-titik uap air dari atmosfer ke permukaan bumi.
Macam-macan hujan;
Hujan berdasarkan penyebabnya dibedakan atas hujan zenithal, hujan orografis, hujan siklonal, hujan
muson, dan hujan frontal.
1. Hujan Zenithal
Hujan zenithal atas hujan naik khatulistiwa. Hujan zenithal terjadi di daerah khatulistiwa sebab
daerah ini paling intensif menyerap radiasi matahari. Oleh karena itu, udara menjadi renggang kemudian
naik dan mendingin. Akibat pendinginan udara tersebut, terjadilah kondensasi sehingga terbentuk awan
dan terjadilah hujan di daerah khatulistiwa. Kondensasi adalah perubahan uap air menjadi titik-titik air.
Hujan zenithal dalam setahun terjadi dua kali. Hal ini disebabkan matahari berada di titik zenith
dua kali dalam setahun. Sifat hujan zenithal sangat lebat, banyak guntur, dan disertai angina rebut.
Dipulau Jawa, hujan zenithal terjadi pada bulan Oktober dan Ferbuari. Hujan zenithal sering pula
dinamakan hujan konveksi.
2. Hujan Orografis
Hujan orografis terjadi karena angina yang membawa uap air naik ke gunung/ pegunungan.
Setelah naik, udara semakin dingin sehingga terjadilah kondensasi dan terbentuk awan. Pada lereng
pegunungan tempat angina dating turun hujan. Hujan tersebut dinamakan orografis.
Lereng sebelahnya yang mengalami tiupan angina kering disebut daerah bayangan hujan atau
daerah teduh hujan. Daerah bayangan hujan adalah daerah yang sedikit atau sama sekali tidak ada hujan.
Hujan orografis, dinamakan juga hujan Relief.
3. Hujan Siklonal
Hujan siklonal terjadi karena angina siklon membawa udara naik dan menjadi dingin. Oleh
karena itu terjadilah kondensasi, terbentu awan, kemudian terjadi hujan.
4. Hujan Muson
Hujan muson adalah hujam yang terjadi karena angina muson barat membawa banyak uap air. Di
Indonesia hujan muson terjadi antar Oktober sampai April.
5. Hujan Frontal
Hujan frontal terjadi akibat pertemuan antara massa udara panas yang banyak mengandung uap
air dengan massa udara dinggin. Oleh karena itu terbentuk awan. Apabila massa udara telah jenuh dengan
uap air, terjadilah hujan. Hujan ini dinamakan hujan frontal.
6. Hujan Buatan
Istilah hujan buatan sebenarnya kurang tepat sebab sampai sekarang belum ada yang bisa
membuat hujan. Lebih tepatnya adalah membuat perangsang hujan, yaitu mengumpulkan titik-titik air
dengan jalan memberikan inti kondensasi, berupa butir0butir garam, urea, serta zat-zat kimia yang lain
6. Angin
a. Pengertian Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari aerah yang bertekanan udara tinggi (maksimum) ke
daerah yang bertekanan udara rebdah (minimum). Perbedaan tekanan udara disebabkan adanya perbedaan
suhu udara. Apabila suhu udara tinggi berarti tekanannya rendah dan sebaliknya apabila suhu udara
rendah, berbarti tekanan udaranya tinggi.
Beberapa istilah yang berkaitan dengan gerakan angina, sebagai berikut;
1. konverksi adalah perpindahan udara secara vertical;
2. adveksi adalah gerakan udara dengan arah horizontal;
3. turbulensi adalah gerakan udara dengan arah tidak menentu.
b. Jenis-jenis Angin
1. Angin Siklon
Angin siklon akan terjadi apabila daerah yang bertekanan rendah, dikelilingi daerah yang bertekanan
tinggi. Dengan demikian, udara yang berada di daerah yang bertekanan tinggi akan mengalir ke daerah
yang bertekanan rendah.
Sesuai dengan hukum Boys Ballot, angina di belahan bumi utara berbelok ke sebelah kanan dan angin
yang berada di sebelah selatan akan berbelok ke kiri. Hal ini mennyebabkan angin siklon di belahan bumi
utara bergerak berlawanan dengan arah jarum jam dan di belahan bumi selatan bergerak sesuai dengan
arah jarum jam.
2. Angin Antisiklon
Angin antisiklon adalah angin yang bergeraknya berputar meninggalkan pusat. Angin antisiklon
merupakan kebalikan dari angina siklon. Angina antisiklon dapat terjadi apabila daerah yang bertekanan
maksimum, dikelilingi daerah yang bertekanan minimum.
Angin bergerak dari daerah maksimum ke daerah minimum sehingga angina antisiklon gerakkannya
meninggalkan pusat. Menurut hokum Boys Ballot angin antisiklon merupakan kebalikan dari angin
siklon. Gerakan udara di belahan bumi utara searah dengan jarum jam dan di sebelah bumi selatan
berlawanan dengan arah jarum jam.
3. Angin Passat
Angin passat adalah angina yang bertiup dari daerah subtropika ke daerah tropika. Angina ini terjadi
karena daerah tropika merupakan pusat tekanan udara rendah, sedangkan subtropika merupakan pusat
tekanan udara tinggi. Angina passat yang bertiup dari arah utara dinamakan Angin Passat Timur Laut dan
yang berasal dari arah utara dinamakan Angin Passat Tenggara. Ketika sampai di khatulistiwa, angina
tersebut mengalami pembelokan arah karena ada gerak rotasi bumi.
4. Angin Musim
Angin Musim adalah gerakan massa udara yang terjadi karena perbedaan tekanan udara yang
mencolok antara di benua/daratan dengan di lautan. Proses terjadinya Angin Musim di Indonesia, sangat
dipengaruhi oleh keberadaab dua buah benua (Asia dan Australia) serta dua buah samudra (Hindia dan
Pasifik).
Setiap Juni dan Juli, ketika matahari sedang berada di garis balik utara (23,5 LU), Benua Asia
mendapatkan penyinaran maksimum. Oleh karena itu, suhu udara di daratan Asia lebih tinggi
dibandingkan dengan di Samudra Hindia dan Pasifik. Akibat dari kondiri tersebut, daratan Asia
merupakan pusat tekanan Pasifik. Akibat dari kondisi tersebut, daratan Asia merupakan pusat tekanan
udara rendah dan Samudra Pasifik serta Hindia menjadi pusat tekanan udara tinggi.
Kondisi sebaliknya terjadi di Benua Australia. Setiap Juni dan Juli mengalami musim dingin sehingga
menjdai daerah pusat tekanan udara maksimum. Akibat dari kondisi tersebut bergeraklah Angin Muson
dari Benua Australia ke Indonesia dan beberapa Negara di Asia lainnya. Ketika Januari, posisi matahari
berada di garis balik selatan (23,5 LS). Kondisi tersebut, menyebabkan Australia menjadi pusat tekanan
udara rendah. Akibat kondisi tersebut, bergeraklah angina muson dari Benua Asia melalui Samudra
Hindia ke Benua Australia dan dari Samudra Pasifik Barat Daya melalui Indonesia ke Australia.
5. Angin Lokal
a. Angin Darat dan Angin Laut
Angin darat dan angina laut disebabkan oleh perbedaan suhu dan tekanan antara di daratan dan
lautan. Daratan lebih cepat menerima panas daripada lautan. Namun, daratan juga lebih cepat
mengeluarkan panas. Hal tersebut menyebabkan pada siang hari daratan lebih cepat panas daripada
lautan. Oleh kerana itu, pada siang hari daratan suhu udaranya lebih tinggi daripada di lautan. Namun,
tekanan udara di lautan lebih tinggi daripada daratan. Dengan demikian, pada siang hari terjadi angin laut.
Angin laut adalah angin yang bergerak dari laut ke daratan.
Adapun pada malam hari daratan lebih cepat mengeluarkan panas daripada lautan. Oleh karena itu,
suhu udara di daratan lebih rendah daripada di lautan dan tekanan udara di daratan lebih tinggi daripada di
lautan. Dengan demikian udara bergerak dari daratan ke lautan, dan terjadilah angina darat. Angin darat
adalah angin yang bergerak dari daratan ke lautan.
Angin darat biasanya dimanfaatkan nelayan untuk berangkat mencari ikan pada malam hari dan
pulang pada siang hari ketika terjadi angina laut.
b. Angin Gunung dan Angin Lembah
Pada siang hari, lereng gunung yang menghadap ke matahari menerima radiasi matahari lebih banyak
daripada di tempat lain. Hal ini disebabkan sudut dating sinar matahari di lereng yang menghadap ke
amtahari lebih tegak daripada di tempat lain. Oleh karena itu, suhu udara di lereng yang menghadap ke
matahari suhunya lebh tinggi daripada di lembah. Namun, tekanan udara di lereng yang suhunya lebih
tinggi dari pada di lembah. Namun, tekanan udara di lereng yang menghadap ke matahari lebih rendah
daripada di lembah. Oleh karena itu, udara bergerak dari lembah ke lereng/gunung dan terjadilah angin
lembah. Angin lembah adalah angina yang bergerak dari lembah ke puncak bukit/gunung.
Pada malah hari, suhu di lereng/gunung lebih rendah daripada di lembah. Namun, tekanan udara di
lereng lebih tinggi daripada di lembah. Oleh Karena itu, pada malam hari angin bergerak dari puncak
lereng/gunung menuju lembah dan disebut angin gunung.
PERAIRAN DARAT
Perairan Darat : Air Tanah, Sungai, Danau, Rawa,
A. Air Tanah
Air tanah terdiri atas:
Air tanah dangkal dan air tanah dalam
B. Air Sungai
Sungai adalah aliran air tawar yang mengalir melalui terusan alami dan kedua pinggirnya dibatasi
tanggul-tanggul alami yang akhirnya mengalir ke laut atau sungai induknya.
BAGIAN SUNGAI
No. Hulu Tengah Hilir(Muara)
1 Daerahnya bergunung- Terjadi erosi vertical dan Dekat dengan laut
gunung horizontal
2 Dekat dengan mata air Dasar sungainya cenderung Merupakan daerah yang sangat
berbentuk huruf U datar
3 Banyak ditemui bongkahan Terjadi sedimentasi Aliran air sungai sangat lambat
batuan runcing di badan
sungai
4 Arusnya deras Ditemukan batu-batu guling Ditemukan Meander
5 Terjadi erosi vertical (dasar) Kemiringan lerengnya landai Ditemukan kali mati
6 Dasar sungai berbentuk Merupakan wilayah Flood Plain
huruf V (dataran banjir)
7 Banyak ditemukan air terjun Bentuk lembah sungai sangat
lebar
8 Ditemukan delta
KLASIFIKASI SUNGAI
a. Menurut Sumber Airnya
No Jenis Sungai Artinya
.
1 Sungai Hujan Sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan atau mata
air.
Jenis sungai tersebut banyak dijumpai di wilayah Indonesia
2 Sungai Campuran Sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan dan gletsyer.
Jenis sungai ini ditemui di Iria Jaya (Papua).
Misalnya: Sungai Digul dan Sungai Mamberamo.
3 Sungai Gletsyer Sungai yang sumber airnya berasal dari es yang mencair.
Jenis ini ditemukan di daerah pegunungan tinggi.
C. Air Danau
Danau adalah suatu cekungan yang digenangi air tawar dalam jumlah sukup banyak dan luas.
Biasanya air danau merupakan air tawar kalau danau tersebut airnya asin, maka dinamakan laut,
seperti Danau Kaspia dan Danau Mati (di Israel).
KLASIFIKASI DANAU
Menurut Proses Terjadinya
No Jenis Danau Keterangan
.
1 Tektonik Terjadi akibat adanya tenaga tektonik, misalnya patahan.
Contoh: Danau Poso, Danau Tempe, Danau Towuti, Danau
Ranau, dan Danau Singkarak.
2 Vulkanik Terjadi akibat erupsi gunung berapi.
Contoh: Danau Kalimutu, Danau Kawah Ijen, Danau Kerinci,
dan Danau Batur.
3 Vulkano-Tektonik Terjadi karena adanya proses vulkanik dan tektonik.
Contoh: Danau Toba.
4 Karst Danau yang terdapat di daerah berbatu.
Contoh: Danau Doline
5 glasial Danau akibat erosi es
6 Bendungan alami Aliran sungai yang terbendung oleh material vulkanik
7 Danau buatan Aliran sungai yang dibendung manusia
D. Air Rawa
Rawa adalah tanah basah yang selalu tergenang oleh air. Rawa biasanya daerah di sekitar muara
sungai yang cukup besar.
Rawa banyak dijumpai di Irian Jaya, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera.
Rawa terdiri atas:
1. Rawa yang airnya tergenang
2. Rawa yang airnya tidak selalu tergenang.
LAUT
Bentangan Perairan Laut
Lebih kurang 70,8% permukaan bumi tertutup oleh air laut.
Perbandingan laut yang terdapat di belahan bumi utara dan belahan bumi selatan.
1. Belahan Bumi Utara
Luas daratan = 39 %
Luas lautan = 61 %
2. Belahan Bumi Selatan
Luas daratan = 19 %
Luas lautan = 18%
A. Klasifikasi Laut
A. Menurut Letaknya
No Jenis Laut Keterangan
.
1 Laut Tepi Laut yang letaknya di sepanjang tepi benua.
Contoh: Laut Cina Selatan
2 Laut Pertengahan Laut yang terletak di antara dua benua atau daratan.
Contoh: Laut yang terdapat di Indonesia
3 Laut Pedalaman Laut yang terletak di tengah-engah benua atau dikelilingi daratan.
Contoh: Laut Kaspia dan Laut Mati.
B. Menurut Terjadinya
No Jenis Laut Keterangan
.
1 Laut Ingresi Laut dalam yang terjadi karena adanya penurunan dasar samudera
(adanya patahan).
Contoh: Laut Banda, Laut Sulawesi, Laut Flores, dan Laut Seram.
2 Laut Trangresi Laut dangkal yang terjadi karena adanya genangan air pada daratan
yang lebih rendah, pada zaman berakhirnya zaman Diluvium.
3 Laut Regresi Laut yang terjadi karena adanya proses penyempitan permukaan air
laut, karena terjadinya penurunan air laut.
Misalnya : Laut Jawa.
C. Berdasarkan Kedalamannya
No. Wilayah Keterangan
1 Zona Lithoral (Pesisir) Zona antara garis air surut dengan air pasanga
2 Zona Neritis Wilayah laut yang kedalamannya 0 – 200 m.
3 Zona Bathiyal Wilayah laut yang kedalamannya 200 – 1000 m.
4 Zona Abyssal Wilayah laut yag kedalamanya lebih dari 1000 m.
a. Adanya persamaan jenis binatang antara binatang yang terdapat di Irian Jaya dengan Australia.
b. Adanya alur sungai di dasar laut.
Contoh :
- Laut Merah: warna merah dipengaruhi olegh banyak ganggang laut Algen yang sifatnyamemantulkan
warna merah.
- Laut Kuning, dipengaruhi oleh Lumpur loss yang berwarn akuning.
G. SUHU LAUT
Rata-rata suhu air di daerah tropis yaitu – 28ºC, didaerah kutub = - 13ºC, sedangkan kepadatan air
laut antara 1,026 – 1,028.
Kepadatan air laut dipengaruhi oleh
1. Gelombang laut
Gelombang laut adalah suatu proses gerakan naik-turunnya molekul-molekul air laut.
Menururt HELMHOLZ berpendapat : “Gelombang terjadinya jika ada dua massa benda yang
berbeda densitasnya, bergesekan satu-sama lain, maka pada bidang geraknya akan berbentuk gelombang.
2. Arus Laut
Arus laut adalah gerakan massa air laut dari suatu tempat ke tempat yang lain secara horizontal.
Factor-faktor yang menyebabkan arus
a. Gerakan angina yang tetap arahnya sepanjang tahun.
b. Perbedaan tinggi permukaan air di laut.
c. Adanya rintangan pulau atau benua.
d. Perbedaan suhu.
e. Perbedaan salinitas air laut.
f. Adanya arus panas dan arus dingin.
g. Adanya naiknya massa air dingin dari lapisan laut dalam ke permukaan.
h. Adanya aliran massa air dari permukaan ke lapisan yang lebih dalam.
I. MANFAAT LAUT
Usaha perikanan laut
Usaha budi daya rumput laut
Usaha pemanfaatan hutan bakau
Tambak garam
Pariwisata bahari
Pertambangan minyak dan gas bumi
Prasarana lalu lintas
Beranda
Langganan: Entri (Atom)
GEOGRAFI INDONESIA
SEARCH
Translate
Anda Pembaca Ke :
358129
GEOGRAFI IPS
JAM
Pengikut
Bagaimana pendapat anda tentang blog ini ?
Arsip Blog
Ada kesalahan di dalam gadget ini
Entri Populer
Pada pembahasan ini kalian akan mengetahui mengapa kemajuan yang dicapai oleh
setiap negara di dunia berbeda, mengetahui standar yang dite...
PENGETAHUAN PETA
Mata Pelajaran : Geografi Kelas : XII PENGETAHUAN PETA A. Pengertian Peta
Pernahkah Anda melihat peta? Kalau sudah, apakah sebenar...
Wilayah dan Pembangunan Pada pembahasan Wilayah dan Pembangunan, kalian akan
mengetahui mengapa wilayah berbeda dengan daerah, memahami ...
Pola Keruangan Desa-Kota Pada pembahasan Pola Keruangan Desa-Kota, kamu akan
mengetahui bagaimana membuat batas pengertian antara desa d...
Mengenai Saya
Wawan Endraw
Lihat profil lengkapku
Share it
Link
Facebook
Hotmail-msn
Info Honorer
Jardiknas
Kaskus
National Geographic
SMP N 1 Mijen
Twitter
Wikipedia
Java
o
Membuat Peta Relief Indonesia YouTube
Blog
YouTu
be
creators
can
help
make
Mother'
s Day a
piece of
cake - 5
/13/201
2 - Jessi
ca
Mason
Obama
support
s
marriag
e
equality
,
Double
explosi
on in
Damasc
us,
Superm
Cokrogaten oon
occurs
worldw
ide - 5/
12/201
2 - Ram
ya
70
Korean
cinema
classics
come to
YouTu
be - 5/1
1/2012
- A
Google
r
Meet
our
May
“On
The
Rise”
nomine
es - 5/1
0/2012
- Devon
Storbec
k
YouTu
be
Present
s K-Pop
stars in
Mounta
in
View,
Califor
nia - 5/
10/201
2 - A
Google
r