Anda di halaman 1dari 6

KONSEP GEOGRAFI

DEFINISI GEOGRAFI

Perhatian tentang ilmu geografi bukan hanya berhubungan dengan fisik alamiah bumi dan bagian-bagian alam
semesta yang berpengaruh terhadap bumi saja, tetapi meliputi semua fenomena yang ada di permukaan bumi baik
fenomena fisik maupun fenomena sosial. Pada dasarnya inti dari kajian ilmu Geografi adalah hubungan timbal balik
antara manusia dengan lingkungan, berikut ini beberapa definisi tentang hakikat, konsep dan batasan geografi :
1. Strabo (1970): Geografi erat kaitannya dengan faktor lokasi, karakterisitik tertentu dan hubungan antar wilayah
secara keseluruhan. Pendapat ini kemuadian di sebut Konsep Natural Atrribut of Place.
2. Preston E. James (1959): Geografi dapat dianggap sebagai induk ilmu pengetahuan karena banyak bidang ilmu
pengetahuan yang selalu dimulai dari keadaan permukaan bumi, kemudian beralih pada studinya masing-
masing.
3. Frank Debenham (1950): Geografi adalah ilmu yang bertugas mengadakan penafsiran terhadap persebaran
fakta, menemukan hubungan antara kehidupan manusia dengan lingkungan fisik, menjelaskan kekuatan
interaksi antara manusia dan alam.
4. James Fairgrive (1966) : Geografi memiliki nilai edukatif yang dapat mendidik manusia untuk berpikir kritis dan
bertanggung jawab terhadap kemajuan-kemajuan dunia. Ia juga berpendapat bahwa peta sangat penting untuk
menjawab pertanyaan di mana dari berbagai aspek dan gejala geografi.
5. Prof. Bintarto (1981) Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi, baik yang
bersifat fisik maupun yang menyangkut kehidupan makhluk hidup beserta permasalahannya melalui
pendekatan keruangan, kelingkungan, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan
pembangunan.
6. Hasil Seminar dan Lokakarya Ikatan Geografi Indonesia (IGI) di Semarang pada 1988; Geografi adalah ilmu
yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan
kewilayahan dalam konteks keruangan.

Dari pendapat di atas terdapat beberapa perbedaan pandangan mengenai definisi geografi, tetapi pada dasarnya
semua ahli sepakat adanya elemen-elemen yang sama sebegai berikut :
1. Geografi termasuk ilmu pengetahuan bumi (earth science) dengan objek permukaan bumi sebagai lingkungan
hidup manusia dan lingkungan tempat manusia dapat mengubah dan membangunnya.
2. Geografi memperhatikan persebaran manusia dalam ruang dan hubungan manusia dengan lingkungannya.
3. Dalam ilmu Geografi terdapat unsur-unsur utama, antara lain jarak, interaksi, gerakan dan persebaran.

HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP STUDI GEOGRAFI

Pada hakikatnya studi geografi adalah pengkajian keruangan tentang fenomena dan masalah kehidupan manusia yang
disusun dari hasil obeservasi dengan melakukan analisis fenomena manusia, fenomena alam serta persebaran dan
interaksinya dalam ruang. untuk menunjukkan dan menjelaskan fenomena di permukaan bumi diawali dengan
mengajukan 6 (enam) pertanyaan pokok, yaitu what, where, when, why, who(m) dan how (5W1H).
Pertanyaan pokok tersebut untuk menjelaskan:
1. Fenomena apa yang terjadi
2. Di mana fenomena itu terjadi
3. Kapan fenomena tersebut terjadi
4. Mengapa fenomena itu terjadi
5. Siapa saja yang mengalami
6. Bagaimana usaha-usaha mengatasi

Rhoads Murphey (1966) dalam bukunya The Scope of Geography menjelaskan bahwa pokok-pokok ruang lingkup ilmu
geografi adalah :
1. Persebaran dan keterkaitan antara penduduk di permukaan bumi dan aspek-aspek keruangan, serta usaha
manusai untuk memanfaatkannya.
2. Interelasi antara manusia dengan lingkungan fisik sebagai bagian
3. dari studi perbedaan wilayah.
4. Kerangka wilayah dan analisis wilayah secara khusus.

OBJEK STUDI GEOGRAFI

1. Obyek MATERIAL

a. Atmosfer, meliputi cuaca dan iklim


b. Hidrosfer, meliputi jumlah, mutu, persebaran, dan peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan air
c. Lithosfer, meliputi bentuk-bentuk permukaan bumi, pengorganisasian wilayah di daratan, perairan dan
udara

1
d. Biosfer, meliputi sejarah, pertumbuhan, dan persebaran kehidupan.
e. Merupakan sistem kehidupan paling besar karena merupakan gabungan ekosistem yang ada di planet
bumi. Sistem mencakup seluruh makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai
kesatuan yang utuh.
f. Antroposfer, meliputi jumlah dan persebaran serta bentuk-bentuk aktifitas penduduk. Adalah lapisan
manusia dan kehidupannya di permukaan bumi. Dalam hal ini geografi mempelajari persebaran aneka
budaya dan ragam fisik manusia dalam ruang (wilayah).

2. Obyek Formal Geografi


Adalah sudut pandang atau cara pandang dan cara berpikir mengenai obyek material yaitu dengan melihat
fenomena-fenomena yang terjadi di permukaan bumi dari sudut pandang keruangan. Ada tiga hal pokok untuk
mempelajari obyek formal geografi, yaitu :
a. Pola persebaran fenomena di permukaan bumi
b. Interaksi dan integrasi antar fenomena
c. Perkembangan yang terjadi pada fenomena tersebut.

PENDEKATAN-PENDEKATAN GEOGRAFI

Dalam mempelajari ilmu geografi, terdapat tiga pendekatan yang digunakan untuk mengkaji, yaitu :
1. Pendekatan Keruangan
Pendekatan ini digunakan untuk mengetahui persebaran dalam penggunaan ruang yang telah ada dan
bagaimana penyediaan ruang akan dirancang. Dalam mengkaji fenomena geografi dapat menggunakan 3
subtopik dari pendekatan keruangan, yaitu :
a. Pendekatan Topik
Pendekatan ini digunakan untuk mengkaji masalah/fenomena geografi dari topik tertentu yang menjadi
pusat perhatian, misalnya tentang wabah penyakit di suatu wilayah dengan cara mengkaji :
- penyebab wabah penyakit (misal : virus atau bakteri)
- media penyebarannya
- proses penyebaran
- intensitasnya
- interelasinya dengan gejala-gejala lain di sekitarnya.
Dengan pendekatan tersebut akan dapat diperoleh gambaran awal dari wabah penyakit yang terjadi.
b. Pendekatan Aktivitas
Pendekatan ini mengkaji fenomena geografi yang terjadi dari berbagai aktivitas yang terjadi. Misalnya
hubungan mata pencaharian penduduk dengan persebaran dan interelasinya dengan gejala-gejala
geosfer.
c. Pendekatan Regional
Pendekatan ini mengkaji suatu gejala geografi dan menekankan pada region sebagai ruang tempat gejala
itu terjadi. Region adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu yang
khas.

2. Pendekatan Kelingkungan (Pendekatan Ekologis)

Digunakan untuk mengetahui keterkaitan dan hubungan antara unsur-unsur yang berada di lingkungan
tertentu, yaitu :
- hubungan antar makhluk hidup
- hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan alamnya
Contoh dari keterkaitan antar unsur misalnya petani di daerah lahan miring pasti akan melakukan kegiatan
pertanian dengan sistem terrassering.

3. Pendekatan Kewilayahan
Merupakan kombinasi antara pendekatan keruangan dan kelingkungan. Misalnya dalam mengkaji wilayah yang
memiliki karakaterisitik wilayah yang khas yang dapat dibedakan satu sama lain (areal differentation), maka
harus diperhatikan bagaimana persebarannya (analisis keruangan) dan bagaimana interaksi antara manusia
dengan lingkungan alamnya (analisis ekologi). Pendekatan wilayah sangat penting untuk pendugaan wilayah
(reginal forecasting) dan perencanaan wilayah (regional planning).

KONSEP-KONSEP ESSENSIAL GEOGRAFI

1. Lokasi, adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena geosfer. Konsep lokasi dibagi
atas :
a. Lokasi Absolut, lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap.
b. Lokasi Relatif, lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya berubah.
2. Jarak, yaitu panjang antara dua tempat. Terdiri antara atas :

2
a. Jarak Mutlak, satuan panjang yang diukur dengan kilometer.
b. Jarak Relatif, jarak tempuh yang menggunakan satuan waktu
3. Keterjangkauan, menyangkut ketercapaian untuk menjangkau suatu tempat, sarana apa yang digunakan, atau
alat komunikasi apa yang digunakan dan sebagainya.
4. Pola, berupa gambar atau fenomena geosfer seperti pola aliran sungai, pola pemukiman, lipatan patahan dan
lain-lain.
5. Morfologi, menunjukkan bentuk muka bumi sebagai hasil tenaga endogen dan eksogen yang membentuk
dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan.
6. Aglomerasi, pengelompokan fenomena di suatu kawasan dengan latar belakang adanya unsur-unsur yang lebih
memberi dampak positif.
7. Nilai Kegunaan, manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada makhluk hidup, tidak akan sama
pada semua orang.
8. Interaksi Interdependensi, keterkaitan ruang antara satu dengan yang lain, misalnya interaksi antara desa
dengan kota.
9. Diferensiasi Area, daerah-daerah yan terdapat di muka bumi berbeda satu sama lain. Dapat dicermati dari
corak yang dimiliki oleh suatu wilayah dengan wilayah yang lainnya.
10. Keterkaitan keruangan, hubungan antara penyebaran suatu unsur dengan unsur yang lain pada suatu tempat.

Perkembangan Pandangan Geografi

Ilmu geografi mengalami perkembangan dalam sudut pandangnya, secara umum dapat dibedakan menjadi dua
yaitu :
1. Geografi Ortodoks
Bidang kajiannya adalah suatu wilayah (region) dan analisis terhadap sifat sistematiknya, meliputi :
a. Geografi Fisik
Mempelajari tentang gejala fisik dari permukaan bumi yang meliputi tanah, air dan udara dengan segala
prosesnya. Ilmu penunjang geografi fisik antara lain geologi, geomorfologi, pedologi, meteorologi,
klimatologi dan oseanograsi.
b. Geografi Manusia
Mempelajari tentang kependudukan, aktivitas ekonomi, politik, sosial dan budaya. Ilmu penunjang
geografi manusia antara lain geografi ekonomi, geografi penduduk, geografi perdesaan dan geografi
perkotaan.
c. Geografi Regional
Mempelajari perwilayahan, misalnya daerah tropik, arid, kutub. Kajian ini menitikberatkan pada kultur
suatu wilayah misalnya Afrika Utara, Eropa Barat, Asia Utara.
d. Geografi Teknik
Kajian ini merupakan kajian geograi yang lebih bersifat teknis dan babyak memanfaatkan teknologi dan
metode-metode penelitian. lmu penunjang pada kajian ini misalnya Sistem Informasi Geografis,
Kartografi, Penginderaan Jauh

2. Geografi Terintegrasi
Merupakan kajian geografi dengan pendekatan terpadu, yaitu integrasi elemen-elemen geografi
sistematik yang terdiri dari geografi fisik dan geografi manusia dengan geografi regional. Dalam mengkaji suatu
fenomena/gejala alam menggunakan pendekatan analisis keruangan, ekologi dan wilayah.

ASPEK-ASPEK GEOGRAFI

Willian Kirk menyusun struktur lingkungan geografi menjadi 2, yaitu :


1. Aspek Fisikal
Aspek fisikal geografi meliputi :
a. Aspek Topologi. Membahas hal-hal yang berkenaan dengan letak atau lokasi suatu wilayah, bentuk
muka buminya, luas area dan batas-batas wilayah yang mempunyai ciri-ciri khas tertentu.
b. Aspek Biotik. Membahas karakter fisik dari manusia, hewan dan tumbuhan
c. Aspek Non Biotik. Membahas tentang tanah, air dan atmosfer (termasuk iklim dan cuaca)

2. Aspek NonFisik
Aspek ini menitikberatkan pada kajian manusia dari segi karakteristik perilakunya. Pada aspek ini manusia
dipandang sebagai fokus utama dari kajian geografi dengan memperhatikan pola penyebaran manusia dalam
ruang dan kaitan perilaku manusia dengan lingkungannya. Beberapa kajian pada aspek ini antara lain :
a. Aspek Sosial. Membahas tentang adat, tradisi, kelompok masyarakat dan lembaga sosial.
b. Aspek Ekonomi. Membahas tentang industri, perdagangan, pertanian, transportasi, pasar dan
sebagainya
c. Aspek Budaya. Membahas tentang Pendidikan, agama, bahasa, kesenian dan lain-lain.
d. Aspek Politik. Misalnya membahad tantang kepartaian dan pemerintahan.

3
ILMU-ILMU PENUNJANG GEOGRAFI
BEBERAPA ILMU PENUNJANG GEOGRAFI ANTARA LAIN :

1. Geomorfologi : ilmu yang mengkaji bentuk-bentuk permukaan bumi dan penafsirannya tentang proses
terbentuknya.
2. Meteorologi : ilmu yang mengkaji tentang cuaca yang meliputi ciri-ciri fisik dan kimianya, tekanan, suhu udara,
angin dan per-awanan.
3. Klimatologi : ilmu yang mempelajari tentang iklim, yang meliputi sebab terjadinya, pengaruhnya terhadap
bentuk fisik dan kehidupan di suatu wilayah.
4. Biogeografi : ilmu yang mempelajari persebaran hewan dan tumbuhan di permukaan bumi serta faktor-faktor
yang mempengaruhi, membatasi dan menentukan pola persebarannya.
5. Antropogeografi : ilmu yang mempelajari persebaran manusia di permukaan bumi dalam hubungannya dengan
lingkungan geografi.
6. Hidrologi : ilmu yang mempelajari tentang fenomena air di bumi yang meliputi sirkulasi, distribusi, bentuk, serta
sifat fisik dan kimianya.
7. Oseanografi : Ilmu yang mempelajari fenomena lautan yang meliputi sifat air laut, gerakan air laut dan pasang
surut air laut.
8. Kartografi : ilmu yang mempelajari tentang peta meliputi tentang pembuatan, jenis dan pemanfaatannya.
9. Demografi : ilmu yang mempelajari tentang kependudukan meliputi jumlah, pertumbuhan, komposisi dan
migrasi penduduk.
10. Pedologi : ilmu yang mempelajari tentang tanah, meliputi proses pembentukan, jenis-jenis dan persebarannya.
11. Pengideraan Jauh : ilmu yang mempelajari gejala/fenomena geografi pada suatu alat dengan menggunakan
bantuan media penginderaan jauh tanpa melakukan kontak secara langsung terhadap lokasi yang diamati.
12. SIG (Sistem Informasi Geografi) : ilmu yang mempelajari tentang tata cara membuat peta secara komputasi
dengan tahap-tahap input data, proses dan manajemen data, dan output data.

Prinsip-prinsip dalam ilmu Geografi antara lain :

1. Prinsip Penyebaran
Merupakan prinsip dasar dalam mengkaji setiap gejala dan fakta geografi, baik gejala alam maupun manusia.
Prinsip ini memandang bahwa setiap gejala dan fakta di permukaan bumi tersebar secara tidak merata antara
satu wilayah dengan wilayah lainnya. Suatu gejala geografi bisa terlhat terkumpul dalam jumlah yang padat dan
banyak, tetapi di satu tempat lain terlihat sangat jarang dan sedikit.
Misalnya : persebaran pola permukiman penduduk

2. Prinsip Interelasi
Digunakan untuk melihat pola hubungan antara satu gejala dengan gejala lainnya, meliputi hubungan antara :
a. Faktor fisik dengan faktor fisik lainnya
Misal : hubungan antara mata air panas dengan energi panas bumi di sekitar gunung berapi
b. Faktor fisik dengan faktor manusia
Misal : hubungan antara manusia dengan cara bertani di lahan miring dengan membuat terasering
(sengkedan)
c. Faktor manusia dengan faktor manusia lainnya.
Misal : mengkaji tentang kehidupan di desa dengan jenis mata pencaharian
Dengan memperhatikan pola hubungan antar gejala dan fakta geografi pada suatu wilayah, akan dapat
diketahui karakteristik gejala-gejala tersebut secara kualitatif. Dengan bantuan ilmu statistik, hubungan
antar fenomena dapat di analisa/diukur secara kuantitatif

3. Prinsip Deskripsi
Merupakan prinsip yang menggambarkan lebih jauh terhadap persebaran dan hubungan interelasi antara fakta
dan gejala di permukaan bumi. Untuk menyajikan gejala secara komprehensif dapat dimulai dengan
mengajukan pertanyaan 5W1H, sedangkan bentuk penyajiannya dapat berupa kata-kata, tulisan, tabel, grafik
dan peta.

4. Prinsip Keruangan (Korologi)


Merupakan prinsip yang meninjau gejala, fakta dan masalah geografi dari penyebaran, interelasi dan
interaksinya dalam ruang. Ruang dalam sudut pandang geografi adalah permukaan bumi secara keseluruhan
yang membentuk suatu fungsi.

4
MANFAAT

Ilmu geografi dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan hubungan antar gejala permukaan bumi, misalnya :

1. Bidang Pertanian
Pertanian merupakan sistem keruangan yang terdiri dari aspek fisik dan manusia. Aspek fisik antara lain : lahan,
iklim, air dan udara. Aspek manusia meliputi tenaga kerja, tradisi, teknologi dan ekonomi masyarakat. Analisis
hubungan antara aspek fisik dengan manusia pada bidang pertanian bermanfaat untuk menyusun sistem
diversifikasi tanaman pada lahan pertanian, yang penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan lahan agar
produktivitas tetap tinggi

2. Bidang Industri
Merupakan tinjauan terhadap aspek industri pada hubungan antara aspek fisik dan manusia. Aspek fisik yang
bepengaruh terhadap kegiatan industri misalnya lahan, bahan baku dan sumber daya energi. Sedangkan aspek
manusia yang penting untuk kegiatan industri adalah tenaga kerja, tradisi, teknologi, konsumen dan pasar. Hasil
analisis hubungan digunakan untuk menyusun rencana pembangunan dan pengembangan industri. Sebagai
contoh untuk memeratakan persebaran penduduk maka sebaiknya pemerintah pengarahkan penemapatan
lokasi industri di daerah yang masih jarang penduduknya.

10 Manfaat Mempelajari Geografi :

1. Pemetaan potensi pertanian daerah


Untuk mengetahui potensi daerah di sektor pertanian dapat dilakukan dengan analisis kesesuaian lahan
pertanian. Sebelum melakukan analisis tersebut diperlukan informasi geografi seperti kemiringan lahan, data
jenis tanah, klimatologi dan ketinggian wilayah. Setelah data ini terkumpul lalu melakukan teknik overlay peta
kemiringan lahan, ketinggian tanah, klimatologi dan jenis tanah. Hasilnya akan menunjukkan apakah suatu
daerah berpotensi mengembangkan sektor pertanian sebagai sektor unggulan daerah.

2. Pengarah pembangunan daerah


Ilmu geografi digunakan untuk mengarahkan pembangunan daerah, karena melalui informasi kondisi fisik
wilayah, dapat dilakukan analisis potensi unggulan daerah. Misalnya, pemetaan potensi pertanian dalam satu
kabupaten, dapat digunakan untuk mengarahkan jenis pemanfaatan lahan yang terbangun di satu bentang
lahan. Apabila suatu lahan ditetapkan berpotensi sebagai kawasan pertanian, maka pembangunan perumahan
dan fungsi publik lainnya dapat dipindahkan ke lokasi lain, sehingga tidak mengorbankan lahan pertanian.

3. Sebagai informasi potensi alam daerah


Pemetaan geografis yang dilakukan untuk berbagai kepentingan akan membantu pemangku jabatan dan kepala
daerah mengenali potensi unggulan daerahnya. Salah satunya adalah merangkum luasan lahan pertanian,
perkebunan dan lahan kosong dalam satu wilayah. Informasi ini akan memberikan gambaran bagi kepala
daerah untuk merumuskan program pembangunan pada sektor-sektor unggulan agar mampu meningkatkan
PAD Kabupaten.

4. Pemetaan daerah rawan bencana


Kemudahan mengakses informasi selayaknya digunakan untuk menunjang pembuatan peta daerah rawan
bencana. Tujuannya agar dana yang digelontorkan pemerintah untuk bencana lebih banyak dimanfaatkan
untuk manajemen bencana.

Ilmu geografi sangat berperan dalam pemetaan rawan bencana, melalui pengumpulan data fisik kawasan
(curah hujan dan jenis tanah) pemerintah dan tim ahli dapat merumuskan letak zona rawan bencana dalam
satu wilayah.

5. Sebagai informasi penggunaan lahan


Geografi juga berperan dalam pengelompokan jenis penggunaan lahan dalam satu kabupaten. Ilmu geografi
seperti penginderaan jauh/remote sensing akan membantu proses pemetaan tata guna lahan pada satu
daerah. Informasi penggunaan lahan saat ini sangat dibutuhkan untuk penelitian bidang pertanian dan
perencanaan kota dan daerah. Untuk melakukan pemetaan tata guna lahan memerlukan sumber lain salah
satunya diperoleh dari Citra Landsat, Quickbird dan Ikonos.

6. Potensi ekonomi wilayah


Bagaimana mengetahui potensi ekonomi wilayah dari ilmu Geografi? saat ini ilmu geografi tidak hanya
membahas keadaan fisik lahan saja, tapi keadaan ekonomi suatu wilayah juga dipelajari dalam ilmu Geografi.
Informasi wilayah melalui pemetaan pertanian dan perkebunan misalnya dapat digunakan untuk mengukur
pertumbuhan PDRB kecamatan dan kabupaten. Informasi akan memberikan gambaran posisi kabupaten
diantara kabupaten yang lain, apakah termasuk daerah maju atau tertinggal.

5
7. Sebagai Gambaran Kepadatan Penduduk
Ilmu geografi juga mencakup ilmu kependudukan dan teori migrasi penduduk dalam satu kabupaten. Ilmu
Geografi untuk menghitung kepadatan penduduk berfungsi untuk mengetahui tingkat pertumbuhan penduduk
dan besaran pengelompokan usia produktif dan lansia. Melalui informasi kependudukan dalam ilmu Geografi
kepala daerah mampu mengukur besaran potensi usia produktif yang dapat diserap sebagai tenaga kerja.
Sebaliknya informasi kependudukan yang menggambarkan besaran usia lansia yang lebih tinggi dibandingkan
usia produktif akan menjadi informasi bagi kepala daerah terkait angka beban tanggungan usia produktif
terhadap lansia.

8. Informasi Keadaan Dan Jenis Tanah


Informasi jenis tanah dalam Geografi sangat penting untuk mengarahkan jenis peruntukan lahan yang sesuai di
atas lahan tersebut. Misalnya untuk pengembangan pariwisata, perlu mempertimbangkan informasi jenis
tanah, apakah pengembangan kawasan wisata aman bagi pengunjung dan tidak merusak lingkungan sekitar.
Selain kawasan wisata, informasi jenis tanah juga bermanfaat untuk rencana pengembangan industri, tujuannya
agar limbah industri yang didirikan mempertimbangkan limbah pembuangan dan kondisi tanah sekitarnya.

9. Informasi Perubahan Iklim


Ilmu Geografi berperan dalam informasi keadaan iklim dan cuaca satu kawasan. Data klimatologi berfungsi
untuk menentukan jenis pengembangan hortikultura dan pertanian yang cocok di satu daerah. Data curah
hujan akan mengarahkan jenis pengembangan tanaman pertanian yang cocok dikembangkan oleh masyarakat.

10. Informasi Kondisi Lingkungan


Data klimatologi, kemiringan lereng, jenis tanah dan geologi sangat bermanfaat untuk mengetahui tingkat
degradasi lingkungan yang terjadi dari tahun ke tahun. Informasi ini bermanfaat bagi masyarakat untuk
mengetahui ancaman lingkungan yang bisa terjadi kapan saja sehingga dapat dilakukan tindakan preventif,
seperti pencegahan kerusakan lingkungan sejak dini.

Anda mungkin juga menyukai