v. Konsep Morfologi
Bentuk muka bumi akibat alam atau ulah manusia.Contoh, daerah selatan Yogyakarta
merupakan daerah perbukitan kapur (karst Peguungan Sewu)
Kata kuncinya: persebaran, tidak merata, trs yg kyk nyebutin nama tempat, pokonya
yg ada hubungannya sm persebaran.
4. Pendekatan Geografi
https://www.youtube.com/watch?v=IBxWgaZOIEk tonton biar paham
i. Pendekatan Keruangan
Kata kunci: pokonya dia tu ga bs dijumpai di sembarang tempat, misal komodo cmn
ada di pulau komodo kgk ada di depok apalagi MAN 7.
ii. Pendekatan Ekologi
2. Peta Tematik
Peta tematik menggambarkan kenampakan fenomena tertentu dimuka bumi.
Misal, peta kepadatan penduduk, pegta pertambangan, dan peta arkeologi.
b. Memperlihatkan ukuran jarak atau luas dan arah suatu tempat di permukaan Bumi.
c. Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan Bumi sehingga tampak jelas terlihat.
Misalnya, letak benua, pulau, sungai, laut, gunung, dan bentuk lainnya.
d. Penyedia data tentang potensi suatu wilayah. Misalnya, Pulau Kalimantan memiliki
banyak tambang dan Pulau Jawa memiliki banyak persawahan.
e. Alat bantu peneliti atau ilmuwan sebelum melakukan survei. Peta digunakan untuk
mengetahui kondisi suatu daerah yang akan diteliti. Di antaranya, untuk mengetahui
ketinggian suatu wilayah, pola curah hujan, dan kelembapan suatu daerah.
f. Alat untuk mempelajari fenomena alam, peristiwa sosial, atau gejala geografi di
permukaan Bumi.
Komponen Peta:
2. Skala peta. Skala peta adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak
sebenarnya di permukaan Bumi.
a. Skala angka, menunjukkan perbandingan antara jarak pada peta dan
jarak sebenarnya. Contohnya, skala 1 : 50.000, berarti 1 CM JP =
50.000 KM JS.
b. Skala garis, ditunjukkan dengan garis lurus yang dibagi dalam
beberapa ruas. Setiap ruas menunjukkan satuan panjang yang sama.
c. Skala verbal, ditulis dengan kata-kata atau secara verbal (lisan). Skala
jenis ini sering digunakan di negara tertentu, seperti Inggris. Skala
memungkinkan kita mengetahui luas dan JS dari ukuran pada peta saja.
3. Garis lintang, garis imajiner yang melintang terhadap sumbu dari barat ke timur,
menentukan wilayah iklim di permukaan Bumi. Garis lintang terpanjang adalah garis
khatulistiwa / ekuator yang membagi Bumi menjadi dua bagian, yakni bagian utara
dan bagian selatan.
4. Garis bujur, garis imajiner yang membujur dari utara ke selatan. Garis bujur
berfungsi menentukan perbedaan waktu di berbagai wilayah di permukaan Bumi.
Selisih waktu pada setiap jarak 15 derajat garis bujur adalah 1 jam. Itulah latar
belakang Indonesia terbagi menjadi tiga zona waktu. Garis bujur yang menjadi
patokan adalah garis meridian di Greenwich, Inggris.
5. Petunjuk arah / tanda orientasi. Petunjuk arah adalah diagram arah mata angin,
biasanya hanya menunjukkan arah utara ke atas. Ini membantu pembaca peta untuk
mengetahui arah mata angin pada suatu wilayah. Petunjuk arah sangat penting dalam
bidang transportasi.
6. Peta inset. Peta inset adalah gambar peta yang tercantum di luar peta utama, tetapi
masih termasuk garis tepi peta. Ukurannya lebih kecil dan digunakan untuk
memperjelas suatu informasi pada peta utama. Misalnya peta inset kepulauan
Indonesia pada peta utama Provinsi Jawa Barat untuk menggambarkan letak Provinsi
Jawa Barat berada di Indonesia.
7. Simbol peta, digunakan untuk menggambarkan sesuatu pada peta. Misalnya
menggambarkan lokasi kota atau jalan. Setidaknya ada tiga simbol pada peta, yakni
simbol titik, simbol garis, dan simbol wilayah.
8. Legenda, kumpulan keterangan tentang simbol-simbol yang ada pada suatu peta.
Legenda memudahkan pembaca peta untuk mengetahui maksud suatu simbol pada
gambar peta.
9. Warna peta. Dalam peta juga terdapat komponen berupa informasi warna peta.
Misalnya pada peta geografi, warna hijau menggambarkan dataran rendah, warna
kuning menggambarkan dataran tinggi. Semakin gelap warnanya, semakin rendah
dataran tersebut. Sebaliknya, semakin cerah warnanya, semakin tinggi dataran
tersebut. Kemudian, daratan menggunakan warna hijau-kuning-merah, sementara laut
menggunakan warna biru.
10. Lembaga pembuat, mencakup informasi tentang instansi yang mengeluarkan peta
tersebut. Indonesia memiliki beberapa lembaga pembuat peta, antara lain Badan
Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Direktorat Geologi, dan
Jawatan Topografi Angkatan Darat.
11. Tahun pembuatan, menunjukkan waktu dibuatnya peta tersebut. Data-data bisa
berubah dari waktu ke waktu, sehingga tahun pembuatan peta harus dicantumkan
untuk memberi informasi kepada pembaca peta apakah peta tersebut masih relevan
atau tidak.
12. Keterangan sistem proyeksi peta. Proyeksi peta adalah teknik pemindaian dari
bentuk lengkung Bumi ke bidang datar. Proyeksi dibutuhkan untuk memindahkan
bidang bulat atau lengkung ke bidang datar. Terdapat tiga sistem proyeksi yang
digunakan dalam pembuatan peta, yakni proyeksi azimuthal atau polar, proyeksi
kerucut, dan proyeksi silinder.
8. Menghitung Skala Peta dan Kegunaan Peta Lahan
Skala Peta di halaman 41-43
Kegunaan peta lahan: untuk mengetahui jenis tanah dalam suatu wilayah (?) gatau cuy bsk
searching ajjj
9. Proyeksi Dasar Pemetaan dan Letak Geografinya
Proyeksi peta adalah teknik matematis untuk menggambarkan permukaan bumi yang
melengkung pd bidang datar peta. 3 Kategori proyeksi:
1. Konform: peta hrs sesuai dgn bentuk aslinya di alam
2. Ekuivalen: luas bidang peta hrs sesuai dgn luas aslinya di alam
3. Ekuidistan: jarak di peta hrs sesuai dgn jarak aslinya di alam
Gambarnya di halaman 46-47