Anda di halaman 1dari 107

`*

MATERI SIAP UN GEOGRAFI


2016

OLEH:
PUJI LESTARI, S.PD
NIP. 197406102003122007

SMAN 1 MAGELANG
Jl. Cepaka 1 Kota Magelang
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Mendeskripsikan hakikat, objek, Menentukan penggunaan prinsip, konsep dasar,
ruang lingkup, prinsip, konsep, aspek, dan pendekatan Geografi dalam mengkaji
aspek fenomena geosfer.
dan pendekatan geografi.
2 Menganalisis sejarah Mendeskripsikan proses pembentukan Bumi,
pembentukan Tatasurya, dan Jagadraya.
Bumi, Tatasurya, dan Jagadraya
Mengidentifikasi planet Tatasurya dan Jagadraya
3 Menganalisis dinamika unsur- Menganalisis fenomena yang terjadi di lithosfer
unsur dan
geosfer serta kaitannya dengan pedosfer serta kaitannya dengan kehidupan
kehidupan manusia. manusia
Menganalisis fenomena yang terjadi di atmosfer
dan
hidrosfer serta kaitannya dengan kehidupan
manusia
Mendeskripsikan keanekaragaman flora dan fauna
sebagai potensi pendukung kehidupan
Mendeskripsikan fenomena kependudukan.
4 Mendeskripsikan sumber daya Mengidentifikasi sumber daya alam yang
alam berhubungan dengan aspek geografi
serta kaitannya dengan Mengidentifikasi pemanfaatan sumber daya alam
kehidupan secara arif.
manusia.
5 Mendeskripsikan pemanfaatan Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian
dan lingkungan hidup
pelestarian lingkungan hidup Mengkaji kaitan lingkungan hidup dengan
pembangunan berkelanjutan
Menerapkan keterampilan dasar Menerapkan keterampilan dasar pemetaan pada
peta/pemetaan dalam memahami pembuatan peta
fenomena geosfer. Menganalisis penggunaan peta untuk penentuan
lokasi kegiatan ekonomi penduduk.
7 Mendeskripsikan pemanfaatan Menginterpretasi citra hasil penginderaan jauh dan
citra pemanfaatnya sebagai sumber informasi geosfer.
penginderaan jauh dan Sistem Mendeksripsikan Sistem Informasi Geografis
Informasi Geografis sebagai sebagai
media media informasi fenomena geosfer.
informasi fenomena geosfer
8 Mendeskripsikan wilayah dan Membedakan pola keruangan dan interaksi
pewilayahan di dunia. desadesa,
desa-kota, dan kota-kota.
Mendeskripsikan konsep wilayah dan pewilayahan
dalam kaitan dengan pembangunan.
Mendeskripsikan karakteristik negara berkembang
dan negara maju.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 2


SKL 1 Mendeskripsikan hakikat, obyek, ruang lingkup, prinsip, konsep,aspek
dan pendekatan geografi

a. PENGERTIAN GEOGRAFI
b. PENUNJANG ILMU GEOGRAFI
c. OBYEK GEOGRAFI
Pada dsarnya bumi adalah obyek geografi. Obyek kajian geografi dapat dibagi
menjadi dua, yaitu obyek material dan obyek formal.
1. Obyek Material
Obyek material adalah meliputi letak dan gejala atau fenomena yang terdapat
dan terjadi di geosfer yang atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer, maupun
antroposfer.
2. Obyek Formal
Yaitu cara pandang dan cara pikir terhadap obyek material dari sudut pandang
geografi. Cara pandang dan cara piker terhadap obyek material dilihat dari segi
keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan, serta waktu.

d. ASPEK GEOGRAFI
1. Aspek Fisik meliputi :
a. Aspek Topologi membahas hal-hal yang berkenaan dengan letak atau lokasi
suatu wilayah, bentuk muka buminya, luas area dan batas-batas wilayah
yang mempunyai ciri-ciri khas tertentu.
b. Aspek Biotik membahas karakter fisik dari manusia, hewan dan tumbuhan
c. Aspek Non Biotik membahas tentang tanah, air dan atmosfer (termasuk
iklim dan cuaca
2. Aspek Sosial meliputi
Aspek ini menitikberatkan pada kajian manusia dari segi karakteristik
perilakunya. Pada aspek ini manusia dipandang sebagai fokus utama dari
kajian geografi dengan memperhatikan pola penyebaran manusia dalam ruang
dan kaitan perilaku manusia dengan lingkungannya. Beberapa kajian pada aspek
ini antara lain :
a. Aspek Ekonomi membahas tentang industri, perdagangan, pertanian,
transportasi, pasar dan sebagainya
b. Aspek Budaya membahas tentang Pendidikan, agama, bahasa, kesenian dan
lain-lain.
c. Aspek Politik misalnya membahad tantang kepartaian dan pemerintahan.

e. 10 KONSEP ESENSIAL GEOGRAFI


1. Konsep Lokasi
- Lokasi atau letak merupakan konsep utama yang mencirikan geografi.
- Konsep lokasi ada 2 : Absolut dan Relatif.
a. lokasi absolute menunjukkan lokasi yang tetap terhadap sistem grid atau
koordinat, dengan menitikberatkan pada garis lintang dan garis bujur
b. lokasi relative yaitu lokasi berdasarkan lingkungan sekitarnya. artinya,
lokasi ini berubah-ubah berkaitan dengan keadaan sekitarnya.
2. Konsep Jarak
- Dinyatakan dalam satuan geometrik yang dinyatakan dalam satuan panjang
seperti kilometer
- Dinyatakan dalam satuan waktu (jarak tempuh)
- Jarak sebagai konsep geografi mempunyai arti penting dalam kehidupan
sosial, ekonomi, maupun kepentingan pertahanan. jarak merupakan faktor
pembatas yang bersifat alami meskipun arti pentingnya bersifat relative
sejalan dengan kemajuan kehidupan dan teknologi.
3. Konsep Keterjangkauan
- Mudah atau sulitnya suatu lokasi untuk dapat dijangkau.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 3


- Faktor-faktor yang mempengaruhi: lokasi, jarak dan kondisi setempat.
contoh: jalan setapak di daerah pegunungan merupakan daerah yang sulit
dijangkau
4. Konsep Pola
- Kaitan antara pola gejala alam dengan kehidupan
- Pola berkaitan dengan susunan, bentuk, atau persebaran fenomena dalam
ruang muka bumi, baik fenomena yang bersifat alami maupun fenomena
sosial budaya
contoh : Pola permukiman penduduk daerah sepanjang jalan raya dan
sungai POLANYA MEMANJANG mengikuti sepanjang jalan
raya atau sungai.
5. Konsep Geomorfologi
- Morfologi menggambarkan perwujudan daratan muka bumi sebagai hasil
pengangkatan atau penurunan wilayah.
- Selalu membicarakan mengenai bentuk permukaan bumi
seperti : lembah, bukit, gunung, dan lain sebagainya.
6. Konsep Aglomerasi
- Kecenderungan adanya pengelompokan suatu gejala, terutama yang terkait
dengan aktivitas manusia
misalnya: pengelompokan permukiman daerah kumuh ( slum area),
permukiman daerah elit, pengelompokan pusat perdagangan.
7. Konsep Perbedaan Wilayah
- Adanya perbedaan antar wilayah maka akan timbul interaksi
contoh :perbedaan antara pedesaan dan perkotaan
8. Konsep Nilai Kegunaan
- Nilai kegunaan fenomena atau sumber-sumber di muka bumi bersifat relatif,
sesuai sudut pandang manusia.
contoh : daerah pantai berpasir yang landai dengan perairan jernih, belum
tentu memiliki kegunaan yang besar bagi penduduk setempat. Tapi
bagi penduduk kota mempunyai nilai kegunaan yang tinggi
sebagai tempat rekreasi
9. Konsep interaksi dan interdependensi
- Hubungan yang saling mempengaruhi antara suatu gejala dengan gejala
lainnya
misalnya : interaksi antara endapan pasir yang diangkut oleh air sungai
dengan hempasan gelombang (ombak) oleh dorongan angin dari
tengah laut menghasilkan garis batas antara air dan daratan
dengan pasir di dasarnya yang senantiasa bergerak berubah-ubah
bentuk atau posisinya.
10. Konsep Keterkaitan dengan keruangan
- Keterkaitan antara suatu fenomena dengan fenomena yang lain di suatu
tempat atau ruangan, baik yang menyangkut fenomena alam, tumbuh-tum-
buhan, maupun sosial
misal: - Hubungan antara kemiringan lereng dengan tebal tanah
- Hubungan antara daerah berbatuan kapur dengan kesulitan air

f. PENDEKATAN GEOGRAFI
1. PENDEKATAN KERUANGAN
 Merupakan suatu cara pandang atau kerangka analisis yang menekankan
pada eksistensi RUANG
 Analisis yang digunakan dimana mengkaji obyek formal untuk menjawab
pertanyaan dimana fenomena geosfer tsb berada.
2. PENDEKATAN KELINGKUNGAN
 Keterkaitan antara fenomena GEOSFER dengan variabel LlNGKUNGAN
 Keterkaitan antara fenomena alam dengan aktivitas manusia.
 Mengkaji antara variable manusia dan lingkungannya pada suatu tempat.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 4


3. PENDEKATAN KEWILAYAHAN
 Merupakan kombinasi antara keruangan dan kelingkungan.
 Karena wilayah sebagai obyek maka kajian bersifat horisontal (penekanan
pada aspek keruangan) kajian yang bersifat vertikal (penekanan pada aspek
kelingkungan).
 Mengkaji suatu kawasan di permukaan bumi yang memiliki karakteristik
khas yang dapat dibedakan dengan wilayah lainnya.
 Melibatkan wilayah lain
g. PRINSIP GEOGRAFI
a. Prinsip Deskripsi
Fenomena geosfer yang ditimbulakan oleh faktor alam dan manusia dapt
dideskripsikan melalui fakta, gejala, dan maslah, serta sebab akibat dapat
dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif menggunaan peta, grafik dan
diagram. Contoh persebaran penduduk dapat dideskripsikan dengan
menggunakan peta, siklus air yang terjadi akan mudah dipahami dengan
dideskripsikan dengan gambar.
b. Prinsip Interelasi atau keterkaitan
Manusia dan alam memiliki interelasi yang sangat, ini terjadi antar faktor
alam dan faktor alam dan manusia, faktor fisik dan nonfisik dan faktor fisik
dan faktor sosial. Contoh banjir dan tanah longsor terjadi karena
pengundulan hutan yang dilakukan oleh manusia
c. Prinsip Persebarab atau Distribusi
Menjelaskan bahwa persebaran geosfer dipermukaan bumi tidak merata.
Persebaran ini meliputi aspek fisik maupun sosial. Contoh kesuburan tanah
tidak sama di berbagai wilayah
d. Prinsip Korologi
Merupakan keterpaduan antara prinsip persebaran, deskripsi dan
imterelasi. Fenomena alam dan manusia dikaji persebarannya, deskripsi dan
interelasinya dalam satu ruang.

SKL 2 . Menganalisis sejarah pembentukan bumi, tata surya, dan jagad raya.

A. Pengertian jagad raya


Jagad raya : alam yang sangat luas yang terdapat bermilyar-milyar bintang, planet,
komet, meteor dan benda-benda langit seperti debu,kabut, dan gas
B. Teori terbentuknya jagad raya
a) Teori Big Bang ( George Gamov)
gumpalan kabut raksasa - berputar pada porosnya – meledak - membentuk
galaksi dan nebula.
b) Teori ekspansi dan kontraksi
Adanya siklus alam semesta yaitu masa ekspansi dan kontraksi.
Pada massa ekspansi terbentuk galaksi-galaksi
Pada masa kontraksi galaksi dan bintang-bintang meredup – unsur-unsur
menyusut dan menimbulkan panas yang tinggi.
c) Teori Jagad raya mengembang – Edwin Huble
Menurut pengamatan Huble bahwa galaksi-galaksi semakin menjauhi pusat
jagad raya sehingga mengembang semakin luas.
d) Teori keadaan tetap (Fred Hoyle, Herman Bondy, Thomas Gold)
Alam semesta tidakberawal dan berakhir, tetapi dalam keadaan tetap.Segala
sesuatu yang ada dialam semesta ini tetap, alam semesta selalu memuai dengan
laju yang tetap, Sementara materi-materi baru selalu tercipta kemudian memadat
dan menjadi galaksi dan mengisi ruang-ruang yang kosong untuk mengganti
materi yang berpindah akibat pemuaian.
e) Teori Materialisme (Ludwig Freuerbach) 1804 – 1872
Alam semesta sudah ada sejak waktu yang tak terbatas. Menurut faham
materialis, alam tidak memiliki awal maupun akhir.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 5


f) Teori Osilasi
Teori osilasi memandang alam semesta tidak berawal dan berakhir.Bedanya
dalam teori osilasi masih mengakui adanya dentuman besar dan pada suatu saat
gravitasi akan menyedot kembali sehingga alamsemesta akan mengempis, yang
akhirnya akan menggumpal kembali dalam kepadatan yang tinggi dengan
temperatur yang tinggi dan akan terjadi dentuman besar lagi.
C. Teori terbentuknya tata surya
Tata surya adalah suatu susunan di mana Matahari sebagai pusat peredaran
dengan planet- planet, bulan, komet, dan meteor-meteor sebagai anggotanya.
Berikut ini beberapa teori tata surya.
a) Teori kabut/nebula – Imanuel Kant
bola gas /nebula bersuhu tinggi – berputar lambat – terbentuk konsentrasi zat di
pusatnya.
b) Teori Kabut/nebula - Laplace .
bola gas/ nebula bersuhu tinggi – berputar cepat – sebagian masa lepas –
berputar dan mendingin menjadi planet
c) Teori planetecimal – Chamberliant and Moulton
dalam kabut terdapat banyak materi padat yang disebut planetesimal – benda
padat tersebut saling tarik-menarik – terbentuk gumpalan yang disebut planet.
d) Teori pasang surut – Bufon dan diperbaiki oleh James dan Jefreys
Matahari – bintang mendekat – massa matahari pasang – bintang menjauh –
massa matahri lepas, tetap berputar – membeku membentuk planet.

e) Teori bintang kembar – R.A. Lyttleton dan Hoyle


dua bintang kembar – bintang yang satu meledak dan tertarik oleh bintang yang
tidak meledak – tetap berputar – menjadi planet.
f) Teori protoplanet / Teori Awan Debu – Kuiper dan Van Weizsaeker
Gumpalan awan gas dan debu – salah satu gumpalan mengalami pemampatan
dan menarik partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola – berpilin –
gumpalan bola menjadi pipih, bagian tengah berputar lebih lambat – partikel di
tengah menjadi matahri dan tepi menjadi planet-planet.
D. Mengidentifikasi planet dan tata surya serta jagad raya
1. Galaksi
Galaksi adalah kumpulan bintang yang membentuk suatu sistem, terdiri atas satu atau lebih
benda angkasa yang berukuran besar dan dikelilingi oleh benda-benda angkasa lainnya sebagai
anggotanya yang bergerak mengelilinginya secara teratur.

Bentuk-bentuk Galaksi

Menurut morfologinya, galaksi dibagi menjadi tiga tipe, yaitu tipe galaksi spiral, elips,
dan tak beraturan. Pembagian tipe ini berdasarkan bentuk atau penampakan galaksi-
galaksi tersebut. Hasil pengamatan para astronom menunjukkan bahwa galaksi-galaksi
yang terdapat di jagat raya ini terdiri atas 75% galaksi spiral, 20% galaksi elips, dan 5%
galaksi tak beraturan. Walaupun begitu, galaksi elips diyakini merupakan tipe galaksi
yang paling banyak terdapat di jagat raya ini. Berikut adalah bentuk-bentuk galaksi:

1. Elips

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 6


Penampakan galaksi ini terlihat seperti elips. Galaksi yang termasuk dalam tipe elips ini
mulai dari galaksi yang berbentuk bundar sampai galaksi yang berbentuk bola pepat.
Struktur galaksi tipe ini tidak terlihat dengan jelas. Galaksi elips sangat sedikit
mengandung materi antar-bintang dan anggotanya adalah bintang-bintang tua. Contoh
galaksi tipe ini adalah galaksi M87, yaitu galaksi elips raksasa yang terdapat di Rasi
Virgo.

2. Spiral
Bagian-bagian utama galaksi spiral adalah halo, bidang galaksi (termasuk lengan spiral)
dan bulge (bagian pusat galaksi yang menonjol). Anggota galaksi spiral terdiri atas
bintang-bintang tua dan muda. Bintang-bintang tua terdapat pada kumpulan bintang-
bintang yang berjumlah ratusan dan berbentuk bola (gugus bola). Bintang-bintang muda
terdapat di lengan spiral galaksi yang berada di bidang galaksi. Galaksi spiral berotasi
dengan cepat sehingga membuat galaksi ini memipih dan membentuk bidang galaksi.
Contoh dari galaksi tipe ini adalah galaksi Andromeda dan galaksi Bimasakti. Di
galaksi Bimasakti inilah Bumi sebagai bagian dari sistem Tata Surya berada.
3. Tak Beraturan
Galaksi ini tidak memiliki bentuk khusus. Anggota dari galaksi tipe ini terdiri atas
bintang-bintang tua dan muda. Contoh dari galaksi tipe ini adalah Awan Magellan Besar
dan Awan Magellan Kecil, dua buah galaksi tetangga terdekat Bimasakti, yang hanya
berjarak sekitar 180.000 tahun cahaya dari Bimasakti. Galaksi tak beraturan ini banyak
mengandung materi antar-bintang yang terdiri atas gas dan debu-debu.

Ciri-ciri Galaksi

Galaksi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Sumber cahaya berasal dari galaksi itu sendiri dan bukan merupakan cahaya
pantulan;
2. Antara galaksi satu dengan yang lain mempunyai jarak jutaan tahun cahaya;
3. Galaksi-galaksi lainnya dapat terlihat berada di luar Galaksi Bimasakti;
4. Galaksi punya bentukan tertentu, misalnya: bentuk spiral, bentuk elips, dan
bentuk tidak beraturan.

Jenis-jenis Galaksi

Dalam jagat raya ini, terdapat begitu banyak galaksi. Ada beberapa galaksi di antaranya
telah dikenal dengan baik, misalnya galaksi Andromeda, galaksi Magellan, galaksi Ursa
Mayor, galaksi jauh, galaksi Black Eye dan galaksi kita yitu galaksi Bimasakti.

1. Galaksi Bimasakti
Galaksi Bimasakti ditemukan pada 18 Juli 1783, oleh seorang astronom Inggris William
Hershel. Galaksi Bimasakti terdiri dari 400 milyar bintang, dengan garis tengah sekitar
130.000 tahun cahaya (1 tahun cahaya sama dengan 9.500 milyar kilometer). Galaksi
Bimasakti merupakan rumah bagi matahari kita beserta planet-planet yang
mengelilinginya.

2. Galaksi Magellan
Galaksi Magellan adalah galaksi yang paling dekat dengan galaksi Bimasakti. Jaraknya
kurang lebih 150.000 tahun cahaya dan berada di belahan langit selatan. Galaksi ini
memiliki bentuk tak beraturan.

3. Galaksi Ursa Mayor


Galaksi Ursa Mayor berjarak 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi Bimasakti. Galaksi
ini mempunyai bentuk elips dan rapat.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 7


4. Galaksi Andromeda
Galaksi Andromeda dikategorikan sebagai galaksi raksasa karena memiliki diameter
sekitar 200 ribu tahun cahaya atau dua kali lebih besar dari galaksi Bimasakti.
Andromeda memiliki massa 300 sampai 400 biliun kali masa matahari. Bentuknya yang
bulat khas dan ukurannya yang besar membuat galaksi ini mudah diamati dengan
menggunakan teleskop sederhana. Galaksi Andromeda berjarak 2,5 tahun cahaya dari
galaksi Bimasakti.

5. Galaksi Jauh
Galaksi ini terletak lebi dari 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi Bimasakti, dan
termasuk galaksi jauh. Contoh galaksi jauh lainnya yaitu galaksi Silvery, Triangulum,
dan Whipool.

6. Galaksi Black Eye


Pada tahun 1781 seorang astronom Prancis, Charles Messier menemukan sebuah galaksi
dengan sifat yang aneh yaitu memiliki cincin kabut dan berwarna gelap. Cincin kabut
tersebut mengelilingi intinya yang terang benerang, karena tampak seperti mata
manusia, Messier memberi nama galaksi tersebut Black Eye. Galaksi ini termasuk
galaksi spiral dengan lengannya seperti belalai yang menujulur dari inti yang terang.
Jarak galaksi Black Eye dari Bimasakti sekitar 17 juta tahun cahaya.

2. Matahari adalah pusat peredaran benda-benda angkasa atau pusat tata surya.
Mataharimerupakan bola gas yang sangat besar dan menyala sangat panas.
Diameter : 1,4 juta km
Massa : 1,99 x 1020 atau 333.000 x massa bumi
Gravitasi : 28 x lebih kuat dari gravitasi bumi
Suhu pusat : 14.000.000 0 C dan di permukaan = 6.000o C
Susunan matahari : Inti, fotosfer, kromosfer, korona.

Bagian-Bagian Matahari
o Inti Matahari adalah tempat berlangsungnya reaksi fusi yaitu pembentukan
unsur-unsur berat yang dimulai dari pembentukan Helium. Bagian inti Mthr
membangkitka 99% energi Mthr. Suhu inti Mthr 16 juta derajat celcius
o Bagian Radiatif. Di bagian atas inti terdapat bagian radiatif tempat dimana
energi Mthr dihantarkan melalui radiasi. Bagian radiatif meluas sampai 0,86
jari-jari Mthr atau 598.500 km dan memiliki temperatur 8 juta derajat celcius
di perbatasan dengan inti, dan 500.000 derajat di perbatasan dengan daerah
konvektif.
o Bagian Konvektif. Di atas daerah radiatif, suhu semakin turun sehingga
energi tidak efisien lagi jika dihantarkan dengan cara radiasi. Oleh karena itu
di bagian ini energi dihantarkan dengan cara konveksi. Konveksi di Mthr
sangat jelas efeknya pada granulasi Mthr.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 8


o Fotosfer. adalah bagian Mthr yang paling mudah kelihatan dari bumi. Bagian
ini memiliki temperatur sekitar 6000 C dan didominasi oleh unsur Hidrogen
dan Helium (75% dan 23%, sisanya unsur-unsur lain)
o Kromosfer. Berada di atas fotosfer terdapat lapisan tipis yang jelas terlihat
saat terjadi gerhaha mthr total. Tebal kromosfer antara 2000 3000 km.
o Korona (Corona). Merupakan lapisan terluar dari Mthr Kecerlangan korona
jauh lebih rendah daripada Fotosfer, oleh karena itu hanya bisa diamati ketika
terjadi gerhana mthr total.

Akifitas matahari
 Granulasi adalah daerah terang yang dikelilingi oleh daerah gelap di
permukaan mthr. Granulasi menunjukkan adanya aliran gas ke fotosfer.
 Bintik Matahari (Sunspot). Merupakan bentuk bercak gelap di permukaan
Mthr. Jumlah bintik Mthr tidak tetap, selalu berubah-ubah dengan periodesasi
rata-rata 10,5 tahun.
 Flare adalah peningkatan intensitas pancaran Mthr. Penga-ruhnya bisa
sampai ke bumi, antara lain dengan terjadinya gangguan komunikasi atau
terputusnya aliran listrik di suatu daerah di bumi. (Contoh: adanya badai
magnetik dan terputusnya aliran listrik di Quebec Canada, 13 Maret 1989).
 Lidah api Matahari (Prominensa). Menjulur di permukaan Mthr, bisa
mencapai 1.000.000 km dari permukaan fotosfer. Prominensa menunjukkan
adanya kegiatan magnetik Mthr.

3. Planet adalah benda langit dalam tata surya yang bergerak mengelilingi Matahari
pada litasannya(orbit) yang stabil.
Syarat benda angkasa disebut planet:
1) Berada pada orbit tertentu yang mengelilingi Matahari
2) Mempunyai berat yang cukup untuk gravitasi dirinya dan berbentuk hampir
bulat
3) Merupakan objek yang dominan dalam orbitnya sendiri
ciri-ciri planet:
1) tidak mempunyai cahaya sendiri,
2) tidak berkelap-kelip tapi berkilauan,
3) dengan teleskop, planet terlihat seperti cakram,
4) lintasan planet berbentuk elips,
5) planet beredar mengelilingi matahari dengan arah yang sama,
6) kebanyakan planet memiliki planet pengiring.
Planet dalam tata surya kita ada 8 buah, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, mars,
Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
Klasifikasi Planet
1) Bumi sebagai batas
 Planet Inferior: planet yang lintasannya di antara bumi dan matahari /
planet yang jarak rata-ratanya kematahari lebih pendek dari jarak rata-
rata bumi ke matahari. (Merkurius, Venus)
 Planet Superior: planet yang lintasannya di luar bumi / planet yang
jarak rata-ratanya ke matahari lebih panjang dari jarak rata-ratanya ke
bumi. (Mars, Jupiter, Saturnus, Urans, Neptunus)

Elongasi : sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan


bumi – planet dalam dan bumi – matahari.
Elongasi timur: jika letaknya di langit berada di sebelah timur
matahari (planet dalam akan mencapai horison timur
setelah matahari terbit/atau di atas horison. Oleh
sebab itu ketika planet ber elongasi timur, planet
dalam tidak dapat terlihat dari timur dan akan
terlihat setelah matahari terbenam di horizon barat

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 9


sehingga planet dalam dikatakan sebagai bintang
sore/bintang malam).
Elongasi barat : jika letaknya di langit dilihat dari bumi berada di
sebelah barat matahari.( planet dalam mencapai
horison timur lebih dulu, matahari masih di bawah
horison atau belum terbit sehingga planet dalam akan
terlihat sebagai bintang pagi).
Lintasan planet inferior < dari lintasan bumi mengelilingi matahri
sehinnga sudut elongasi planet inferior maksimal 900 .
Lintasan planet superior > dari lintasan bumi mengelilingi matahri
sehingga elongasi planet superior maksimal 1800. Jika planet ber
elongasi 1800 disebut planet berada pada kedudukan oposisi. Pada saat
itu planet berkedudukan terdekat dengan bumi. Bila mencapai
elongasi 0 maka planet superior disebut berkedudukan konjungsi.

Gambar

2) Asteroid sebagai batas


 planet dalam (inner planet): Merkurius,Venus, Bumi, Mars.
 planet luar(outer planet): Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
3) Berdsarkan ukuran dan komposisi penyususnnya
 Planet terestrial :planet yang komposisinya berupa batuan silikat
( Merkurius, Venus, Bumi, Mars)
 planet jovian: planet-planet raksasa yang berkomposisi gas

Merkurius Venus
 Massa : 0,05 (Massa Bumi = 1,0)  Massa : 0,82 (Massa Bumi = 1,0)
 Diameter (Equatorialnya) : 4.880 km.  Diameter (Equatorialnya) : 12.108 km.
 Jarak dengan Matahari : 0.38 S.A ( 1  Jarak dengan Matahari : 0.72 S.A ( 1
Satuan Astronomis = 149 juta km.)
 Satuan Astronomis = 149 juta km.)
 Albedo : 0,76.
 Albedo : 0,07 (Sinar Matahari yang
 Atmosfer : mengandung unsur 95 %
dipantulkan 7 % dan diserap 93 %).
Karbondioksida (CO2).
 Atmosfer : mengandung unsur Helium
 Kepadatan : 5,1 g / cm3.
(He), Neon (Ne) dan Xenon (Xe).
 Suhu permukaan : 477° C
 Kepadatan : 5,3 g / cm3.
 Gravitasi relatif permukaan terhadap
 Suhu permukaan : -212° C s/d 327° C Bumi : 0,91.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 10


Bumi Mars
 Massa : 1,0.  Massa : 0,11 (Massa Bumi = 1,0)
 Diameter (Equatorialnya):12.760 km.  Diameter (Equatorialnya) : 6.600 km.
 Jarak dengan Matahari : 1,0 S.A ( 1  Jarak dengan Matahari : 1,52 S.A
 Satuan Astronomis = 149 juta km.) (1 Satuan Astronomis = 149 juta km)
 Albedo : 0,40.  Albedo : 0,15.
 Atmosfer : mengandung unsur  Atmosfer : mengandung unsur
Nitrogen (N2) dan Oksigen (O2). Karbondioksida (CO2).
 Kepadatan : 5,5 g / cm3.  Kepadatan : 4,0 g / cm3.
 Suhu permukaan :- 88° C s/d 58° C  Suhu permukaan:- 129° C s/d 27° C
 Gravitasi relatif permukaan terhadap  Gravitasi relatif permukaan terhadap

Jupiter Saturnus
 Massa : 318 (Massa Bumi = 1,0)  Massa : 95 (Massa Bumi = 1,0)
 Diameter (Equatorialnya) : 143.200 km.  Diameter (Equatorialnya) : 120.000
km.
 Jarak dengan Matahari : 5,2 S.A ( 1
 Jarak dengan Matahari : 9,5 S.A ( 1
Satuan Astronomis = 149 juta km.)
Satuan Astronomis = 149 juta km.)
 Albedo : 0,51.
 Albedo : 0,50.
 Atmosfer : mengandung unsur Amoniak
 Atmosfer : mengandung unsur
(NH3) dan Metana (CH4). Hidrogen
 Kepadatan : 1,3 g / cm3. (H2), Methana (CH4), dan Amoniak
 Suhu permukaan : - 120° C. (NH3 bentuk salju).
 Gravitasi relatif permukaan terhadap  Kepadatan : 0,69 g / cm3.
Bumi : 2,64.  Suhu permukaan : - 180° C.
 Periode rotasi : 9 jam, 50 menit.  Gravitasi relatif permukaan terhadap
Bumi : 1,13.
 Periode rotasi : 10 jam, 30 menit.

Uranus Neptunus
 Kharateristik
Massa : 14,6 (Massa
PlanetBumi = 1,0)
secara umum  Massa : 17,3 (Massa Bumi = 1,0)
a. Merkurius
 Diameteradalah planet berbatu,
(Equatorialnya) jarak denganbumi
: 50.100 km. 92 juta
Diameter km, berevolusi
(Equatorialnya) 88km.
: 49.400 hari
dan berotasi 59 hari, tidak memiliki
 Jarak dengan Matahari : 19,2 S.A ( 1
atmosfer.  Jarak dengan Matahari : 30 S.A ( 1
b. Venus adalah bintang fajar, jarak dengan bumi 108 Satuanjuta km, juga
Astronomis disebut
= 149 planet
juta km.)
Satuan Astronomis = 149 juta km.)
panas dengan dominan CO2 bisa sangat panas dan sangat dingin.
 Albedo : 0,62.
c. Bumi dengan
 Albedo : 0,66.satelit bulan, berotasi 23 jam 56 menit dan berevolusi 365 hari 6 jam
d. Mars adalah planet merah  Atmosfer : mengandung unsur
 Atmosfer : mengandung unsur karena karat debu besi yang teroksidasi gas
karbondioksida di atmosfernya, dengan air ada Amoniak di daerah (NH3) dan Methana (CH4).
kutub yang berupa es,
Hidrogen (H2) dan Methana (CH4).
rotasinya 24 jam 37 menit, dan revolusi 687 hari dengan satelit Deimos
 Kepadatan : 2,27 g / cm3.dan Phobos
 Kepadatan : 1,56 g / cm3.
e. Yupiter permukaannya berupa gas helium dan hidrogen cair yang
Suhu permukaan : - bergerak,
223° C. tampak
dipermukaannya
 Suhu permukaan titik : - 208°berwarna
C. merah di khatulistiwanya yang berupa badai,
 Gravitasi relatif permukaan terhadap
rotasinya 10 jam dan berevolusi
 Gravitasi relatif permukaan terhadap selama 12 tahun Bumi : 1,41.
f. Saturnus dengan cincin-cincinnya berupa gas, debu dan uap air, berat jenisnya
sangat ringan daripada es, rotasinya 10,5 jam dan revolusi 30 tahun
g. Uranus adalah planet bercincin sembilan yang letaknya vertikal tersusun atas
hidrogen, metana, helium serta es, dengan sudut deklinasi 80 rotasi 11 jam dan
revolusi 84 tahun

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 11


h. Neptunus merupakan planet kembaran Uranus, dikenal denga planet biru karena
mempunya titik biru pada permukaannya yang merupakan badai, rotasi 16 jam dan
revolusi 165 tahun

4. Bintang adalah bola besar dan berpijar di angkasa yang tersusun atas gas
hidrogen, helium, dan unsur-unsur lain.
5. Komet adalah benda langit yang diliputi oleh kabut putih tipis, panjang dan
menyerupai ekor. Komet sering disebut bintang berekor atau lintang kemukus,
komet diperkirakan serpihan-serpihan tata surya yang terbentuk 4,5 M th lalu.
Yang terkenal adalah komet Halley melintas di dekat matahari sekitar 76 th
sekali.
Bagian komet adalah :1) Inti/nukleus (berupa bola salju kotor yang terdiri atas
debu, fragmen batuan, metana beku, amonia beku, dan bentuk es lainnya) , 2)
Koma (gas atau debu yang terlihat di sekeliling nukleus)
6. Asteroid adalah planet-planet kecil atau sering disebut planetoid. Jalur asteroid
adalah antara orbit mars dan Jupiter kira-kira berjarak 2,2 - 3,3 AU dari
matahari. 1 AU= 150.000.000km
7. Meteor /bintang beralih : benda langit yang memasuki atmosfer bumi
(mesosfer) dan terbakar sehingga meninggalkan jejak cahaya.
8. Meteoroid : benda-benda angkasa yang melayang-layang di angkasa.
9. Meteorid : benda langit yang tidak terbakar habis sehingga jatuh sampai ke
permukaan bumi

SKL 3. Menganalisis dinamika unsur-unsur geosfer serta kaitannya dengan


kehidupan manusia

LITOSFER
Beberapa teori perkembangan muka bumi:
1. Teori Apungan Benua oleh Alfred Lothar Wegener
Yaitu Teori Apungan Benua bahwa ”benua-benua yang sekarang ini dahulunya
adalah satu benua yang disebut Benua Pangea (dibaca pan gea).
Bukti-bukti atau titik tolak teori ini adalah:
 Adanya persamaan geologi pantai Amerika Utara-Selatan bagian Timur dengan
pantai Afrika-Eropa bagian Barat.
 Greenland menjauhi daratan Eropa (kecepatan 36 m/th)
 Kepulauan Madagaskar menjauhi Afrika (kecepatan 9m/Th)
 Samudera Atlantik menjadi semakin luas ( benua Amerika terdesak ke Barat)
 Adanya kegiatan seismik/kegempaan hebat disepanjang patahan St. Andreas
( panati Barat Amerika Serikat).
Patahan San
Andreas

 Batas Samudera Hindia mendesak ke utara


 bentangan samudera mengapung sendiri-sendiri.
2. Teori Kontraksi oleh Descartes
” Bumi makin menyusut akibat proses penurunan suhu sehingga terbentuk gunung
dan lembah”.

3. Teori Laurasia-Gondwana oleh Edward Suess

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 12


” Pada mulanya terdapat dua benua diutub Utara dan Selatan, kedua benua tersebut
adalah Laurasia dan Gondwana yang kemudian bergerak ke equator sehingga
terpecah-pecah dan membentuk benua seperti sekarang ini. Amerika Selatan,
Afrika, Australia dan India dahulu menyatu dengan benua Gondwana sedangkan
Amerika Utara, Eurasia bersatu dengan Laurasia.

4. Teori Lempeng Tektonik oleh Mc. Kenzie dan Robert Parker


Kedua ahli tersebut menyempurnakan teori sebelumnya.Menurut mereka ” kerak
bumi dan litosfer mengapung di atas lapisan astenosfer yang dianggap sebagai
lempeng yang saling berhubungan.
Karena lempeng-lempeng bergerak di atas lapisan cair, panas dan plastis sehingga
bergerak tidak beraturan. Ada tiga tipe batas-batas lempeng, yaitu:
a. Divergen yaitu Lempeng-lempeng bergerak saling menjauh.
Pada zona divergen akan timbul fenomena:
 penegangan lempeng disertai tumbukan kedua tepi lempeng
 pembentukan tanggul dasar samudera ( mid oceanic ridge)
 aktivitas vulkanisme laut dalam
 aktivitas gempa dasar laut
b. Konvergen. Lempeng-lempeng bergerak saling mendekati.
Pada zona konvergen akan timbul fenomena:
 Aktivitas vulkanisme( intrusi maupun ekstrusi)
 merupakan daerah hiposentrum gempa dangkal dan dalam
 lempeng samudera menunjam ke lempeng benua
 terbentuk palung laut
 pembengkakan tepi lempeng samudera yang merupakan deretan
pegunungan
 penghancuran lempeng
 timbunan sedimen campuran (bancuh) atau melange.
c. Patahan transform./sesar mendatar Lempeng-lempeng bergerak saling
berpapasan.
Pada zona ini akan timbul fenomena:
 terdapat aktivitas vulkanisme lemah
 aktivitas gempa tidak kuat
 ditemukan gejala lipatan

Gambar: Lempeng utama dan jenis pergeseran lempeng

Permukaan bumi diperkirakan tersusun dari 20 lempeng (ada juga yang


menyebut 15) yang terbagi atas lempeng besar dan lempeng kecil, dengan ketebalan
MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 13
antara 70-100 km. Lempeng-lempeng ini senantiasa masih berkembang, luruh, dan
bergerak karena berada di atas lapisan astenosfer yang cair dan amat panas.
Tujuh di antara lempeng-lempeng di permukaan bumi dikategorikan sebagai
lempeng besar/utama (lihat Gambar 2.1.4) atau lempeng yang digolongkan sebagai
lempeng utama penyusun litosfer, yaitu:
1. Lempeng Afrika. 5. Lempeng Eurasia
2. Lempeng Amerika Utara. 6. Lempeng Indo-Australia
3. Lempeng Amerika Selatan. 7. Lempeng Antartika
4. Lempeng Pasifik.
Lempeng-lempeng yang berukuran lebih kecil antara lain lempeng Filipina,
Lempeng Adriatik, Lempeng Iran, dan Lempeng Hellenik.

1. Zona Batas Divergen

Lempeng divergen adalah keadaan dimana suatu lempeng akan bergerak saling
menjauhi, sehingga pada pusat pergerakan lempeng akan terbentuk lapisan astenosfer
yang baru dan menyebabkan makin meluasnya area dari lempeng tersebut.

Ada dua macam zona yang terbentuk akibat kejadian lempeng divergen, yaitu:

a. Zona divergen antara lempeng-lempeng pada lantai dasar samudera.

Mode
l Zona Divergen. Sumber: Handout Tektonik Lempeng, Salahuddin Husein (2012)

 Tempat pertemuan dua batas lempeng dengan tipe Lempeng divergen disebut
seafloor spreading atau spreading center. Contohnya terdapat pada pertemuan
antara lempeng Amerika Utara dan lempeng Eurasia di Samuera Antartika,
sedangkan

b. Zona divergen antara dua lempeng benua.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 14


Zon
a divergen antara Lempeng Eurasia-Amerika Utara, Islandia. Sumber:
http://id.wikipedia.org

Ciri-ciri morfologi zona divergen:Keadaan ini menyebabkan terjadinya rekahan yang


cukup besar pada daratan. Rekahan itu akan terus meluas setiap tahunnya. Sebagai
contoh yang terjadi di Afrika Timur yang dikenal sebagai Great Rift Valley.

 Adanya bekas tarikan berlawanan arah antara kedua lempeng, yang bisa ditandai
dengan: celah antara kedua lempeng, atau bisa juga dengan adanya penipisan
lempeng di pertengahan kedua arah gaya.
 Pada zona ini bisa terbentuk gunungapi, dimana magma di dalam bumi akan
lebih mudah mencapai permukaan (dikarenakan lempeng yang menipis).
Dicirikan gunungapi cenderung berbentuk landai

Pertemuan antara lempeng samudera dengan lempeng samudera.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 15


Model Zona Batas Konvergen (Samudera – Samudera). Sumber: Handout Tektonik
Lempeng, Salahuddin Husein (2012)

Pada daerah konvergensi lempeng samudera-lempeng samudera, salah satu lempeng


yang beratnya lebih tinggi dari lempeng lainnya akan tersubduksi ke arah mantel.
Sehingga, pada daerah pertemuan tersebut akan terbentuk daerah kepulauan yang terdiri
dari gunung-gunung laut. Pertemuan lempeng yang seperti ini biasanya terjadi di daerah
laut dalam dengan kedalaman lebih dari 11000 meter, contohnya adalah rangkaian
kepulauan yang dipenuhi gunung api sepanjang Mariana Trench di bagian barat
Samudera Pasifik.

2. Pertemuan antara lempeng samudera dengan lempeng benua.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 16


Model Zona Batas Konvergen (Benua – Samudera). Sumber: Handout Tektonik
Lempeng, Salahuddin Husein (2012)

Karena densitas lempeng samudera lebih tinggi, lempeng samudera akan tersubduksi ke
arah mantel dan menyebabkan terbentuknya gunung-gunung api aktif di daratan benua.
Adapun terjadinya gunung-gunung aktif tersebut, adalah karena adanya pergesekan
antara lempeng samudera dengan batuan-batuan di sekitarnya, dimana batuan akan leleh
dan berubah fase menjadi cair (magma). Hal itu terjadi karena pergerakan lempeng
samudera. Akibatnya, magma akan merambat ke permukaan melalui rekahan-rekahan,
sehingga terbentuklah gunung api. Daerah konvergen ini dicirikan dengan adanya
aktivitas seismik yang cukup tinggi, bahkan kebanyakan gelombang tsunami tak jarang
terjadi akibat hal tersebut. Contoh tipe konvergensi lempeng benua—lempeng samudera
terdapat di daerah zona penyusupan di sepanjang Pantai barat Sumatera dan di
sepanjang Pantai Selatan Jawa.

3. Pertemuan antara lempeng benua dengan lempeng benua.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 17


Model Zona Batas Konvergen (Benua – Benua). Sumber: Handout Tektonik Lempeng,
Salahuddin Husein (2012)

Peristiwa konvergensi ini mengakibatkan terjadinya lipatan yang semakin lama areanya
semakin luas dan semakin tinggi, sebagai contoh adalah pembentukan pegunungan
Himalaya dan daerah dataran tinggi Tibet.

Ciri-ciri morfologi zona konvergen:

 Jika salah satu lempeng menunjam ke dalam mantel, dapat kita lihat bahwa di
permukaan bumi tersebut, terdapat kenampakan batas penunjaman antara kedua
lempeng, dimana satu lapisan lempeng terlihat masuk ke dalam lapisan lempeng
lain. Batas antara kedua lempeng ini disebut
 Terdapat bentang alam berupa busur pegunungan. Pegunungan tersebut akan
memanjang sesuai dengan jalur trench. Tipikal gunung biasanya berwujud
tinggi. Dapat dimungkinkan juga terjadi gunungapi, apabila pergerakan lempeng
saat menunjam dapat menyebabkan batuan sekitar menjadi leleh dan berwujud
magma, lalu magma mencapai permukaan bumi.
 Jika terbentuk di laut, bisa memicu terjadinya busur kepulauan gunungapi.
 Jika terbentuk di zona konvergensi samudera-benua, akan memicu busur
gunungapi tepi kerak benua.
 Jika terbentuk di pertemuan lempeng benua, akan membentuk wilayah
pegunungan (mountain range) yang cukup tinggi.

3. Zona Batas Transform

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 18


Model Zona Batas Transform. Sumber: Handout Tektonik Lempeng, Salahuddin
Husein (2012)

Tipe pertemuan antara dua lempeng tektonik yang bergerak secara horisontal dan
berlawanan arahnya. Tidak seperti pola struktur yang terbentuk dalam zona konvergen,
pada tipe zona transform tidak ada pembentukan lapisan astenosfer baru atau terjadinya
penunjaman yang dilakukan oleh salah satu lempeng terhadap lainnya. Tipe pergerakan
transform bisa terjadi, baik di antara lempeng samudera, maupun di antara lempeng
benua. Sebagai contoh adalah pergerakan transform yang terjadi pada dua buah lempeng
benua di California,mengakibatkan terjadinya Patahan San Andreas.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 19


Patahan San Andreas, Los Angeles, Amerika Serikat.
Sumber: www.geologiundip.blogspot.com

Ciri-ciri morfologi zona transform:

 Pergerakan lempeng yang saling berlawanan arah akan membentuk struktur


geologi yang berbentuk seperti patahan/sesar secara horizontal.

Contoh divergen :
Contoh konvergen:
Contoh transform fault:
Teori Tektonik Lempeng
Beberapa tahun setelah Wegener mengajukan teorinya, pada tahun 1968
dikemukakan sebuah teori yang lebih memuaskan daripada teori pengapungan
kontinen. Teori ini kemudian dinamakan teori tektonik lempeng. Teori ini
menyatakan bahwa bagian luar dari bumi yaitu pada bagian Litosfer, terdapat
sekitar 20 segmen yang padat yaitu lempeng. Dari semua itu, lempeng terbesar
adalah Lempeng Pasifik yang menempati sebagian besar lautan. Semua
lempeng besar lainnya dapat berupa kerak-kerak benua maupun kerak
samudera, sedangkan lempeng-lempeng yang lebih kecil, umumnya hanya
sebagai kerak samudera. Contohnya Lempeng Nazca dilepas pantai barat
Amerika Selatan

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 20


Bagan lapisan bumi
 Menurut komposisi fisik, terdiri dari: inner core (padat), outer core (cair),
mesosfer (padat), astenosfer (fluida), dan litosfer (keras).
 Menurut komposisi kimia, terdiri dari: core (besi), mantel (silikat), dan kerak
(silikat).
Struktur lapisan bumi menurut komposisi kimia
1. Kerak Bumi.
Lapisan kerak adalah padat, keras, kaku dan ketebalannya bisa mencapai 70 km.
Lapisan kerak bumi dan lapisan dibawahnya sampai kedalaman 100km disebut
litosfer.
a. Lapisan si al(silisium aluminium) yaitu lapisan kerak bersifat kaku, dan padat
berketebalan 35 km. Kerak ini terdiri dari:
 Kerak benua. Bagian atas terdiri dari batuan granit dan basalt di bawahnya.
 kerak samudera. Benda padat yang terdiri dari:
endapan laut ( bag. atas)
batuan vulkan ( di bawahnya)
batuan beku gabro dan peridotit ( bag. terbawah)
b. Lapisan Si-ma ( silisium magnesium)
Lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dibanding si-al karena
mengandung besi dan magnesium. Lapisan si-ma bersifat elastis dan
berketebalan 65 km.
2. Mantle
Laisan ini terletak di antara litosfer dan inti. Tebal 2.900 km berupa cairan kental
bersuhu sekitar 4000 o C, terdiri mineral olivin (Mg2SiO4)
3. Inti
 Inti luar ( tebal 2. 200km) terdiri besi cair bersuhu 2.200 0C
 inti dalam ( jari-jari 1.200 km terdiri dari kristal besi (80 persen) dan kristal
nikel, suhunya bisa mencapai 6000o C.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 21


A. BATUAN PEMBENTUK LITOSFER
Secara garis besar dapat dibagi 3:
 Batuan beku: terjadi karena pembekuan magma
 Batuan sedimen: terjadi karena proses pengendapan
 Batuan metamorf: terjadi karena perubahan perlahan-lahan
Gambar: Siklus Batuan

1 = Magma batuan cair pijar didalam lithosfer, bentuk mula –mula siklus batuan
2 = Batuan Beku.
a = Karena pendinginan magma menjadi makin padat membeku.
3 = Batuan sedimen Klastis.
b = Batuan beku rusak hancur karena tenaga eksogen: air hujan, pamas/di-
dingin, es, angin, dll, diangkut diendapkan menjadi batuan sedimen klastis.
4.a= Batuan sedimen chemis.
c.1= Batuan larut dalam air dan langsung diendapkan menjadi batuan sedimen
chemis.
4.b= Batuan sedimen organis.
c.2= Batuan larut dalam air diambil oleh organisme dan melalui
organismemembentuk batuan endapan organisme.
5 = Batuan metamorf.
d = Karena tekanan dan suhu batuan beku dan batuan
sedimenmengalamiperubahan bentuk menjadi batuan malihan /metamorf.

BATUAN BEKU
Adalah batuan yang terbentuk dari lapisan magma yang membeku. Ciri umumnya
homogen, kompak, tak ada pelapisan, tidak mengandung fosil.
Berdasarkan tempat pembekuannya batuan beku dibagi 3:
 Batuan beku dalam (plutonik): terbentuknya jauh di dalam permukaan bumi,
pada kedalaman 15-50 km. Pendinginan yang terjadi sangat lambat, batuannya
besar-besar dan berstruktur holokristalin atau terbentuk dari kristal sempurna
(karena dekat astenosfer). Ciri-cirinya berbutir kasar dibanding batuan beku luar,
jarang ada lubang gas. Contohnya granit, diorit, gabro, sienit.
 Batuan beku korok/gang: adalah batuan beku yang terbentuk di korok atau celah
kerak bumi sebelum magma sampai ke permukaan bumi. Prosesnya agak cepat,
sehingga struktur kristalnya kurang sempurna. Contohnya granit porfiri, diorit
porfir.
 Batuan beku luar: batuan beku yang terbentuk di permukaan bumi. Proses pem-
bukuan sangat cepat sehingga tidak menghasilkan kristal-kristal batuan. Con-
tohnya riolit, basalt, andesit, obsidian, pumice(batu apung), scoria.
Berdasarkan mineral penyusunnya batuan beku dibagi 2:
 Batuan beku mineral ringan: tersusun atas mineral-mineral ringan berwarna
terang, mudah pecah, dan banyak mengandung silikat sehingga bersifat asam.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 22


 Batuan beku mineral berat: tersusun atas mineral-mineral berat yang berwarna
gelap, sukar pecah, dan kadungan silikatnya sedikit sehingga sifatnya basa.
BATUAN SEDIMEN
Adalah batuan yang terbentuk karena adanya proses pengendapan. Butiran batuan
sedimen berasal dari macam-macam batuan lewat proses pelapukan, lewat air ataupun
angin.
Proses terbentunya disebut diagenesis, yang artinya menyatakan terjadinya perubahan
bentuk atau transformasi dari bahan deposit menjadi batuan endapan. Pengendapan
bahan-bahan yang tidak larut air menyebabkan keterikatan butiran secara bersama-sama
karena adanya proses sementasi. Jenis-jenis semen ini adalah kalsium karbonat dan
silikat.
Berdasarkan tenaga yang mengendapkan batuan sedimen dibagi 3:
 Batuan sedimen akuatis: berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh air
sungai, danau, atau air hujan.
 Batuan sedimen aeolis (aeris): berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh
angin.
 Batuan sedimen glasial: berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh
gletser.
Berdasarkan tempat pengendapannya batuan sedimen dibagi 5:
 Batuan sedimen teristris: diendapkan di darat.
 Batuan sedimen marine: diendapkan di laut.
 Batuan sedimen limnis: diendapkan di danau.
 Batuan sedimen fluvial: diendapkan di sungai.
 Batuan seidmen glasial: diendapkan di daerah es/gletser.
Berdasarkan cara pengendapannya batuan sedimen dibagi 3:
 Batuan sedimen mekanis: diendapkan secara mekanik tanpa mengubah susunan
kimianya. Contohnya batu pasir, tanah liat, konglomerat, breksi.
 Batuan sedimen kimiawi: diendapkan secara kimiawi, artinya terjadi perubahan
struktur kimia. Contohnya batu kapur, gipsum, gamping.
 Batuan sedimen organis: diendapkan lewat kegiatan organik (makhluk hidup).
Contohnya terumbu karang.

BATUAN MALIHAN/METAMORF
Adalah batuan yang telah mengalami perubahan, baik secara fisik maupun kimiawi,
sehingga berbeda dari batuan induknya. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
perubahannya antara lain suhu tinggi, tekanan kuat, dan waktu lama.
Batuan metamorf dapat dibagi tiga:
 Batuan metamorf kontak (metamorf termal): berubah karena pengaruh suhu
tinggi. Suhu tinggi karena letaknya dekat magma, atau ada di sekitar batuan in-
trusi. Contohnya batolit, lakolit, sill, marmer. Pada zona ini banyak ditemukan
mineral-mineral bahan galian yang letaknya relatif teratur, contohnya besi,
timah, seng yang dihasilkan dari limestone dan calcareous shale.
 Batuan metamorf dinamo (metamorf kinetis): berubah karena tekanan yang
tinggi, dalam waktu yang lama, dan dihasilkan proses pembentukan kulit bumi
oleh tenaga endogen. Adanya tekanan dari arah berlawanan menyebabkan butir-
butir mineral menjadi pipih dan ada yang mengkristal kembali. Contohnya batu
lumpur menjadi batu tulis (slate).
 Batuan metamorf pneumatolitis kontak: berubah karena pengaruh gas-gas dari
magma. Contohnya kuarsa dan gas borium berubah menjadi turmalin, dengan
gas florin menjadi topas (permata kuning).

TENAGA INDOGEN
Ada beberapa fenomena sebagai akibat tenaga indogen
A. Diatropisme/ Tektonisme/ Tektogenesa

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 23


Tektonisme adalah perubahan letak lapisan bumi secara mendatar atau
vertikal. Pada umumnya bentuk hasil tenaga tektonisme berupa lipatan dan
patahan. Yang dimaksud dengan gerak tektonik ialah semua gerak naik dan
turun yang menyebabkan perubahan bentuk kulit bumi. Gerak ini dibedakan
lagi antara gerak epirogenetik dan gerak orogenetik.
a. Gerak epirogenetik adalah gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi yang
relatif lambat, berlangsung dalam waktu yang lama, dan meliputi daerah
yang luas. Ada dua macam gerak epirogenetik:
1) Epirogenetik positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga terlihat
seakan permukaan air laut naik. Hal ini kelihatan jelas di pantai.
Contoh: • Turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur (Kepulauan
Maluku dari pulau-pulau barat daya sampai ke Pulau
Banda).
• Turunnya muara Sungai Hudson di Amerika yang dapat
dilihat sampai kedalaman ± 1.700 meter.
• Turunnya lembah Sungai Kongo sampai 2.000 meter di
bawah permukaan laut.
2) Epirogenetik negatif, yaitu gerak naiknya daratan sehingga terlihat
seakan permukaan air laut turun.
Contoh: • Naiknya Pulau Timor dan Pulau Buton.
• Naiknya Dataran Tinggi Colorado di Amerika.
• Naiknya Pulau Simeulue bagian utara saat gempa di Aceh,
Desember 2004.
b. Gerak orogenetik adalah gerakan yang relatif lebih cepat daripada gerak
epirogenetik. Gerak ini disebut gerakan pembentuk pegunungan. Gerakan
ini menyebabkan tekanan horizontal dan vertikal di kulit bumi, yang
menyebabkan peristiwa dislokasi atau berpindah-pindahnya letak lapisan
kulit bumi. Peristiwa ini dapat menimbulkan lipatan dan patahan.
1) Lipatan (kerutan)
Gerakan tekanan horizontal menyebabkan lapisan kulit bumi yang
elastis berkerut, melipat, dan menyebabkan relief-relief muka bumi
berbentuk pegunungan.
Contoh: Pegunungan-pegunungan tua, seperti Pegunungan Ural dan
Allegani. Lipatan ini terjadi pada zaman Primer. Pegunungan
muda, seperti rangkaian pegunungan Mediterania dan Sirkum
Pasifik yang terjadi pada zaman Tersier.
Rangkaian Pegunungan Mediterania dimulai dari pegunungan
Atlas, Alpen, Balkan, Asia Muka, Himalaya, Hindia
Belakang, Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, sampai Maluku.
Sedangkan Sirkum Pasifik memanjang dari pantai Pasifik
Amerika, Jepang, Filipina, Papua (Irian Jaya), Australia,
sampai Selandia Baru.
Lipatan dibagi atas:
1. Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar yang disebabkan oleh
tekanan yang terus menerus;
2. Lipatan tegak adalah lipatan yang garis sumbunya membagi secara simetris
atau sma besar antara antiklin dan sinklin;
3. Lipatan miring adalah lipatan yang garis sumbunya tidak simetris, memben-
tuk sudut;
4. Lipatan menggantung adalah lipatan mirip lipatan miring tetapi bagian pun-
caknya terdorong sangat tinggi sehingga bentuknya seperti menggantung;
5. Lipatan rebah adalah lipatan yang tertekan terus menerus menyebabkan
puncaknya melandai seperti rebahan;
6. Lipatan kelopak adalah lipatan yang bagian dalamnya bekerja daya tekanan
dan sayap tengah tidak menjadi tipis.
Perhatikan gambar di bawah!

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 24


Punggung-punggung lipatan disebut antiklinal dan lembah
lipatan disebut sinklinal.

2) Patahan (retakan)
Gerakan tekanan horizontal dan vertikal menyebabkan lapisan kulit bumi yang
rapuh menjadi retak atau patah.
Misalnya: tanah turun/slenk, tanah naik/horst, dan fleksur.

B. G e j a l a Vulkanisme
 Yang dimaksud dengan vu l k a n i s m e adalah peristiwa yang berhubungan
dengan naiknya magma dari dalam perut bumi. Magma adalah campuran
batu-batuan dalam keadaan cair, liat, serta sangat panas. Aktivitas magma
disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung
di dalamnya. Magma itu dapat berbentuk gas, padat, dan cair. Magma bisa
diartikan batuan-batuan dalam keadaan cair, liat dan sangat panas. Magma
dapat berwujud padat, gas dan cair. Gas yang terdapat dalam magma antara
lain : SO 2, uap air, HCl, H 2SO4.

Gunung api adalah tempat di permukaan bumi yang pernah atau masih
mengeluarkan magma. Dilihat dari bentuk dan terjadinya, ada tiga macam gunung
api yakni:
a. Gunung api maar
Bentuknya seperti danau kecil (danau kawah). Terjadi hanya karena letusan
(eksplosi). Bahannya terdiri dari efflata. Contohnya terdapat di lereng Gunung
Lamongan Jawa Timur, di. Pegunungan Eifel Jerman, dan di dataran tinggi
Perancis Tengah.
b. Gunung api kerucut (strato)
Bentuknya seperti kerucut, terjadi karena letusan dan lelehan (efusi), secara
bergantian. Bahannya berlapis-lapis, sehingga disebut lava gunung api strato.
Jenis ini yang terbanvak di Indonesia.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 25


c. Gunung api perisai (tameng)
Bentuknya seperti perisai, terjadi karena lelehan maupun cairan yang keluar dan
membentuk lereng yang sangat landai. Bahan lavanya bersifat cair sekali. Sudut
kemiringan lereng antara 1° - 10°. Contohnya: Gunung Mauna Loa dan Kilanca
di Hawaii.
Gunung api memiliki bagian yang tampak dari luar seperti kaldera, dan
bagian yang berada di dalamnya/ intrusi.
1) Kaldera ialah kawah kepundan yang amat besar, luas, dan bertebing curam.
Kaldera terjadi waktu gunung api meletus dengan hebat dan sebagian dari
puncak gunung api itu terbang/gugur ke dalam pipa kawah.
Contoh: Kaldera Gunung Krakatau 7 km, Kaldera Gunung Tengger 8 km.
2) Sill / keping intrusi ialah magma yang masuk di antara dua lapisan bahan
sedimen dan membeku (intrusi datar).
3) Diatrema adalah batuan pengisi pipa letusan
4) Lakolit ialah magma yang masuk di antara batuan sedimen dan menekan ke atas
sampai bagian atas cembung dan bagian bawah datar.
5) Batolit ialah magma yang menembus lapisan-lapisan batuan dan membeku di
tengah jalan.
6) Dike adalah batuan yang membeku dan memotong lapisan litosfer.
7) Apofisa adalah cabang dari dike.

a. Bahan-bahan yang Dikeluarkan oleh Tenaga Vulkanisme


1) Benda padat (efflata)
Menurut asalnya, efflata dibagi dua, yakni efflata allogen: berasal dari
batu-batuan sekitar pipa kawah yang ikut terlempar, dan efflata autogen:
berasal dari magma sendiri atau disebut juga pyroclastic. Menurut ukuran,
efflata dibedakan atas: born (batu besar-besar), lapili (batu sebesar
kacang/kerikil), pasir, debu, dan batu apung (batu yang penuh pori udara).
2) Benda Cair
Terdiri atas:
(a) Lava, yaitu magma yang telah sampai di luar.
(b) Lahar panas, berupa lumpur panas mengalir yang terjadi dari magma
bercampur air.
(c) Lahar dingin, yaitu batu; pasir, dan debu di puncak gunung. Jika hujan
lebat, maka air hujan itu akan bercampur dengan debu dan pasir yang
merupakan bubur kental. Cairan ini mengalir dengan deras ke bawah
melalui lereng dan jurang-jurang dan menyapu bersih semua yang
dilaluinya. Lahar dingin ini menutup sawah-sawah, membendung
sungai-sungai dan saluran-saluran sehingga dapat menimbulkan banjir.
3) Bahan gas (ekshalasi)
Terdiri atas:
(a) Solfatar, yaitu gas (H2S) yang keluar dari lubang.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 26


(b) Fumarol, yaitu tempat yang mengeluarkan uap air.
(c) Mofet, yaitu tempat yang mengeluarkan CO2 seperti pegunungan Dieng
dan Gunung Tangkuban Perahu.
Berdasarkan cairnya magma yang keluar dan besarnya tekanan gas,
maka erupsi dibedakan atas beberapa tipe seperti pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Tipe Erupsi


No Jenis Gunung Berapi Keadaan Tekanan Kedalaman
Lava Gas Dapur Magma
1. Tipe Hawaii sangat cair rendah sangat dangkal
2. Tipe Stromboli sangat cair sedang dangkal
3. Tipe Perret cair sangat tinggi sangat dalam
4. Tipe Vulkano Lemah cair sedang/sangat dangkal/dalam
Tipe Vulkano Kuat kurang cair tinggi
5. Tipe Merapi kurang cair rendah sangat dangkal
6. Tipe St. Vincent kurang cair sedang dangkal
7. Tipe Pelee kurang cair sangat tinggi dalam

Keterangan:
 Hawaii, yakni magma sangat cair dengan tekanan gas rendah, dapur magma
yang dangkal. Contohnya Gunung Mauna Loa dan Kilauea di Hawaii.
 Stromboli, yakni erupsi tidak begitu eksplosif, namun berlangsung lama. Dapur
magmanya agak dalam. Contohnya Gunung Vesuvius di Italia, Gunung Raung
(Jawa Timur, Indonesia)
 Vulkano, yakni magma kental dengan tekanan gas tinggi, berasal dari dapur
magma dangkal sampai dalam. Contohnya Gunung Etna di Italia, Gunung
Bromo dan Semeru.
 Perret (Plinian), yakni memiliki ledakan sangat dahsyat disertai material yang
menyembur ke angkasa karena tekanan gas yang sangat tinggi. Contohnya Gu-
nung Krakatau(1883).
 Merapi, Lava kental mengalir dan membentuk sumbat kawah. Jika tekanan gas
besar, maka terangkat sumbat kawah itu dan pecah jatuh ke lereng sebagai
gloedlawine atau ladu. Terjadi pula awan panas atau gloedzoolk.yakni magma
kental dan mengalir perlahan karena tekanan gas yang rendah sehingga mem-
bentuk sumbat kawah, mengakibatkan tekanan gas makin kuat hingga kawah
terangkat dan pecah disertai keluarnya awan panas. Contohnya Gunung Merapi.
 Saint Vincent, yakni magma kental dengan tekanan gas sedang berasal dari da-
pur magma yang dangkal. Contohnya Gunung Saint Vincent di Kepulauan An-
tiles, Gunung Kelud(1919).jen
 Pelee, yakni magma kental dengan tekanan gas tinggi berasal dari dapur magma
yang dalam. Contohnya Gunung Pelee di Amerika Tengah.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 27


Peristiwa Post Vulkanis
Peristiwa post vulkanis adalah peristiwa yang terdapat pada gunung
berapi yang sudah mati atau yang telah meletus. Yang termasuk peristiwa
post vulkanis adalah sebagai berikut.
1) Munculnya gejala ekshalasi atau keluarnya gas dari dalam gunung
berapi.
a. Fumarol adalah sumber gas yang dapat merupakan:
b. Solfatar, yaitu sumber gas belerang (H 2S) Contohnya: Gunung
Papandayan; Kawah Putih dan Kawah Manuk; Gunung Welirang.
c. Mofet, yaitu sumber gas asam arang (CO 2). Contohnya: Gunung
Tangkuban Perahu.
2) Sumber uap air. Contohnya adalah fumarol gunung-gunung yang
terdapat di Italia dan Isalandia.
3) Makdani
Makdani adalah mata air mineral yang biasanya panas. Mata air ini
biasanya dapat dimanfaatkan untuk pengobatan, khususnya penyakit
kulit.
4) Mata air panas.
5) Geyser
Geyser adalah mata air yang memancarkan air panas secara periodik.
Ada yang memancar setiap jam, satu hari, sampai satu minggu. Tinggi
pancarannya dapat mencapai 10 sampai 100 meter. Contoh: di Selandia
Baru; Pulau Islandia, dan Taman Nasional Yellowstone (Amerika
Serikat), Ci solok

C. Gempa Bumi
Gempa bumi ialah getaran permukaan bumi yang disebabkan oleh
kekuatan-kekuatan dari dalam. Dilihat dari intensitasnya, ada dua macam
gempa:
a. Macroseisme, yaitu gempa yang intensitasnya besar dan dapat diketahui
tanpa menggunakan alat.
b. Microsieisme, yaitu gempa yang intensitasnya kecil sekali dan hanya dapat
diketahui dengan menggunakan alat perekam.
Istilah-istilah yang berkaitan dengan seisme/gempa bumi
a) Seismologi adalah ilmu yang mempelajari gempa
b) seismograf adalah alat pencatat getaran gempa.
c) Hyposentrum adalah pusat gempa yang berada di bawah permukaan bumi
d) Episentrum adalah pusat gempa yang terdapat di permukaan bumi.
Untuk menghitung jarak episentrum dengan stasiun pencatat gempa digunakan
Rumus Laska:

Contoh:

e) Pleistoseista adalah garis yang melingkari daerah yang mengalami kerusakan


terhebat akibat gempa.
f) Isoseista adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang intensitas
gempanya sama.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 28


g) Homoseista adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mengalami
getaran gempa pada waktu yang sama.
h) Makroseista adalah wilayah yang mengalami kerusakan terbesar.

Ada dua macam seismograf:


a. Seismograf horizontal, yaitu seismograf yang mencatat getaran bumi pada arah
horizontal.
b. Seismograf vertikal, yaitu seismograf yang mencatat getaran bumi pada arah
vertikal.
Gempa berdasarkan proses terjadinya!
a. Gempa tektonik, yaitu gempa yang terjadi karena ada pergeseran
lapisan batuan.
b. Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi sebelum, pada saat dan
mengiringi letusan gunung api, maupun sesudahnya.
c. Gempa runtuhan, yaitu gempa yang terjadi akibat runtuhnya bagian
atas rongga di atas litosfer.
d. Gempa tektonovulkanik, yaitu gempa yang terjadi karena proses
vulkanisme dan adanya runtuhan.
Jenis gempa berdasarkan kedalaman hiposentrumnya adalah
a. Gempa dalam, yaitu hiposentrumnya berada pada kedalaman 300 –
700 km di bawah permukaan bumi.
a. Gempa intermediet, yaitu gempa dengan kedalaman 100-300 km.
b. Gempa dangkal, yaitu gempa dengan kedalaman hiposentrum < 100.
Gempa berdasarkan jarak episentrumnya, yaitu
a. Gempa setempat dengan episentrum < 10.000 km
b. Gempa jauh, yaitu jarak episentrumnya sekitar 10.000 km.
c. Gempa sangat jauh, yaitu jika jarak episentrumnya 10.000 km
Gempa berdasarkan letak episentrumnya, yaitu
a. Gempa laut yaitu gempa yang episentrumnya terletak di dasar laut.
b. Gempa darat yaitu gempa yang titik episentrumnya terletak di darat

TENAGA EKSOGEN
1. Pelapukan
Pelapukan adalah perusakan karena pengaruh cuaca (temperatur), air, atau
organisme. Adanya perbedaan temperatur yang tinggi dan rendah, sangat besar
pengaruhnya terhadap batu-batuan. Batu-batuan akan menjadi lapuk. Kulit bumi
yang mengalami pelapukan itu hanya lapisan bagian luar saja. Tebalnya ditentukan
oleh besarnya pengaruh peristiwa-peristiwa penyebabnya. Di daerah tropis, tebalnya
bisa sampai 100 m. tetapi di daerah sedang hanya beberapa meter saja.
Ada tiga macam pelapukan:
a. Pelapukan fisis atau mekanis
Pada pelapukan ini batu-batuan akan mengalami perusakan fisik. Yang
besar menjadi kecil dan yang kecil menjadi halus. Pelapukan ini disebut juga
pelapukan mekanis sebab peristiwa proses penyebabnya berlangsung secara
mekanis. Termasuk pelapukan ini ialah perusakan karena hal-hal berikut.
1) Perbedaan temperatur yang besar. Peristiwa ini terutama terjadi di daerah
yang beriklim kontinental, atau yang beriklim gurun. Di daerah gurun
temperatur pada siang hari dapat mencapai 50 °C. Akibatnya, batu-batuan
besar dapat pecah atau retak-retak.
2) Bekunya air tanah atau bekunya air dalam pori-pori batuan. Air yang
membeku mengalami pemuaian volume. Perkembangan ini menimbulkan
tekanan. Karena adanya tekanan ini batu-batuan dapat menjadi retak. Di
daerah yang beriklim sedang, pembekuan itu sangat hebat. Jika
temperaturnya rendah sekali, maka air tanah bagian atas dapat mengalami
pembekuan.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 29


3) Mengkristalnya air garam. Jika air tanah mengandung garam, maka pada
siang hari airnya menguap dan garamnya mengkristal. Kristalkristal garam
ini tajam sekali dan dapat merusak batu-batuan di sekitarnya.
4) Akibat erosi di daerah pegunungan.

b. Pelapukan organis
Pelapukan ini disebabkan oleh organisme, yaitu binatang-binatang atau
tumbuh-tumbuhan. Binatang yang dapat menimbulkan pelapukan antara lain
cacing tanah, serangga, tikus, dan lain-lain.
Di pantai yang terangkat seringkali terdapat garis-garis pantai yang terdiri
atas lubang-lubang bekas rumah binatang yang hidup pada permukaan air.
Pengaruh tumbuh-tumbuhan juga besar sekali. Pengaruh ini dapat bersifat
mekanis dan kimiawi. Pengaruh bersifat mekanis, yaitu berkembangnya akar
tumbuh-tumbuhan di dalam tanah, yang dapat merusak tanah di sekitarnya.
Pengaruh bersifat kimiawi, yaitu asam-asam yang dikeluarkan oleh akar-akar
ketika mengisap garam makanan. Asamasam ini bersifat merusak batu-batuan
sehingga mendorong terjadinya pelapukan.

c. Pelapukan Kimiawi
Pada pelapukan ini batu-batuan mengalami perubahan kimiawi. Pelapukan ini
berlangsung dengan pertolongan air dan didorong oleh temperatur yang tinggi.
Air yang banyak mengandung CO2 (zat asam arang) dapat dengan mudah
melarutkan batu kapur (CaC03). Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat
menimbulkan gejala-gejala karst. Yang tergolong gejala-gejala karst antara lain:
1) Dolina, ialah lubang-lubang yang berbentuk corong. Dolina ini dapat terjadi
karena erosi (pelarutan) atau karena runtuhan. Puncak-puncak dari pegunungan
kapur ada yang merupakan akibat dari dolina. Puncak-puncak itu adalah sisa
pelarutan, sedangkan lembah di antaranya adalah dolina-dolina yang melebur.
2) Gua dari sungai di dalam tanah. Di dalam tanah kapur mula-mula terdapat
celah-celah (retakan). Karena pengaruh pelarutan, maka retakan ini menjadi
besar dan menjadi gua-gua atau lubang-:ubang. Jika lubang-lubang itu
berhubungan satu sama lain, maka terjadilah sungai-sungai di dalam tanah.
3) Stalaktit dan statagmit. Pada atap gua yang terbentuk dari kapur tebai dan
udara mudah masuk maka dapat terbentuk kerucut-kerucut kapur Nrang
disebut stalaktit dan stalagmit. Stalaktit adalah kerucutkerucut kapur yang
bergantungan pada atap gua. Stalagmit adalah kerucut-kerucut kapur yang
berdiri pada dasar gua. Stalaktit dan stalagmit sering bergabung membentuk
tiang kapur.

2. Erosi
Setelah permukaan batuan terlapuk dan jika ada aliran tenaga yang kuat
akan membawa material hasil pelapukan ini. Proses ini disebut erosi. Erosi
merupakan pengikisan permukaan kulit bumi karena aliran air, es, atau angin.
Dilihat dari penyebabnya ada empat macam erosi, yaitu:
a) Erosi air sungai
Air yang mengalir menimbulkan gesekan terhadap tanah yang dilaluinya.
Gesekan itu besar kalau kecepatan dan jumlah airnya besar. Gesekan air ini
menimbulkan pengikisan, sebab air itu banyak mengangkut benda-benda
padat. Air yang tenang tidak mengadakan gesekan dan tidak menimbulkan
pengikisan. Jadi, syarat pengikisan adalah bahwa air itu harus mengalir dan
mengangkut benda-benda padat. Akibatnya, terjadilah lembah-lembah,
ngarai, dan jurang yang dalam. Misalnya Lembah Anai, Ngarai Sianok, dan
Grand Canyon dengan Sungai Colorado di Amerika Serikat. Bentukan yang
lain hasil pengikisan air sungai adalah:
 potholes: lubang-lubang di dasar sungai.
 air terjun,

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 30


 gorges: Gorges dibentuk ketika terjadi erosi vertikal secara terus-
menerus pada batuan sungai yang bersifat resistan. Saat erosi tidak aktif
lagi, sisi dari lembah tinggal lereng curam.
 canyon: lembah yang luas sebagai akibat proses pengikisan oleh air
dalam waktu yang sangat lama.
 lembah sungai
Lihat gambar berikut:
potholes canyon

Gorges air terjun

b) Erosi air laut (abrasi)


Abrasi merupakan perusakan/pengikisan pantai oleh pukulan gelombang laut
yang terus-menerus terhadap dinding pantai. Contoh: Pantai Parangtritis di
Yogyakarta.
Bentukan alam akibat abrasi:
 Cliff, yakni pantai berdinding curam hingga tegak.
 Relung, yakni cekungan-cekungan yang terdapat pada dinding cliff.
 Dataran abrasi, yakni hamparan wilayah yang datar akibat abrasi dan
dapat terlihat jelas pada pasang surut.
 Sea cave yaitu gua di tepi pantai
 Sea arch yaitu jembatan alami yang terbentuk akibat pertemuan cliff dan
laut.
 Sea stack yaitu batu berbentuk tiang di pantai.
Lihat gambar berikut;
sea arch
sea stack

cliff sea cave

c) Erosi es (gletser)

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 31


Gletser merupakan pengikisan yang dilakukan oleh gerakan lapisan es atau
karena pencairannya menuruni gunungan. Hasil pengikisan batuan terseret ke
bawah dan ketika tenaga pengangkut melemah, material akan terendapkan
oleh erosi es disebut Moraine. Contoh: Pantai Fyord di Skandinavia.
d) Erosi angin (korasi)
Pengikisan oleh angin banyak terjadi di daerah gurun pasir. Pasir-pasir
tersebut di endapkan di tempat lain dan membentuk bukti pasir dan
gelombang-gelombang pasir Jika angin bersama pasir mengikis batu-batuan
yang dilaluinya, maka akan membentuk batu cendawan di gurun pasir.
Contoh : Tanah Loss di Cina Utara setebal 600 meter adalah hasil erosi angin
dari Gurun Gobi

3. Pengendapan / Sedimentasi
Material yang terbawa karena erosi setelah menempuh jarak tertentu
akan diendapkan, karena tenaga erosi semakin berkurang. Semua hasil
pelapukan batu-batuan yang diendapkan lama kelamaan menjadi batuan
sedimen. Batuan sedimen dapat diklasifikasi dan berdasarkan tenaga alam yang
mengangkutnya dan tempat pengendapannya sebagai berikut.
a) Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya:
(1) Sedimen akuatis, yaitu oleh air,
(2) Sedimen aeolis (aeris), yaitu oleh angin,
(3) Sedimen marine, yaitu oleh air laut,
(4) Sedimen glasial, yaitu oleh gletser (es).
b) Berdasarkan tempat pengendapan:
(1) Sedimen fluvial, yaitu di sungai,
(2) Sedimen terestris, yaitu di darat,
(3) Sedimen limnis, yaitu di danau atau rawa,
(4) Sedimen marine, yaitu di laut,
(5) Sedimen glasial, yaitu di daerah es.
Bentuk-bentuk sedimentasi ini antara lain:
 Kipas aluvial, yaitu bentukalam yang menyerupai kipas atau kerucut rendah.
 Delta, yaitu bentuk endapan yang ditemukan di muara sungai berbentuk
menyerupai huruf delta. Delta terdiri dari berbagai macam bentuk: Delta
Runcing (contohnya Delta Sungai Tiber), Delta Cembung/Busur Kipas
(contohnya Delta Sungai Nil), Delta Pengisi Estuarium (contohnya Delta Sungai
Seine), Delta Kaki Burung/Delta Lobben (contohnya Delta Sungai Mississippi).
 Dataran banjir (floodplain), yaitu hasil pengendapan sedimen pada bekas aliran
yang ditinggalkan pada daerah meander.
 Sand dunes (bukit pasir).
 Tombolo/ spit, yaitu endapan pasir/kerikil yang menghubungkan antara pulau
dekat pantai dan daratan utama.
 Nehrung (lidah pasir), yaitu endapan pasir yang bentuknya menyerupai lidah,
biasa ditemukan pada mulut sebuah teluk atau muara sungai.
 Moraine (morena), yaitu endapan pasir, kerikil, atau bongkah-bongkah batuan
yang diendapkan gletser.
 Tanggul sungai yang terdapat di tepi sungkai dan arahnya sejajar aliran air
sungai.
 Tanggul pantai adalah hasil pengendapan material yang dibawa sungai tapi
dibantu arus laut dengan arah tegak lurus tanggul sungai.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 32


 Beting adalah endapan di tengah sungai atau di muara karena menurunnya daya
angkut air sungai secara tiba-tiba.
 Gosong mirip seperti beting, hanya saja permukaan gosong kadang tidak tampak
di permukaan air, kadang tampak.
 Meander adalah belokan sungai 1800 atau lebih.
 Sungai mati (oxbow lake) adalah bagian sungai yang terpotong bernentuk bulan
sabit dan merupakan sungai mati, sehingga tampak mirip danau.

PEDOSFER
Proses Pembentukan Tanah Di Indonesia
Pada dasarnya, tanah berasal dari batuan atau zat organik lainnya yang
mengalami pelapukan. Berubahnya batuan atau zat organik menjadi butir-
butir tanah dikarenakan oleh beberapa faktor:
1. Pemanasan matahari pada siang hari dan pendinginan pada malam hari.
2. Batuan yang sudah retak, pelapukan dipercepat oleh air.
3. Akar tumbuh-tumbuhan dapat menerobos dan memecah batu-batuan
sehingga hancur.
4. Binatang-binatang kecil seperti cacing tanah, rayap dan sebagainya yang
membuat lubang dan mengeluarkan zat-zat yang dapat menghancurkan
batuan.
5. Pemadatan dan tekanan pada sisa-sisa zat organik akan mempercepat
terbentuknya tanah.

a. Berdasarkan bahan induk dan proses perubahan yang disebabkan oleh


tenaga eksogen, tanah di Indonesia dibedakan menjadi beberapa jenis
seperti berikut.
1. Tanah podzolik merah kuning ialah tanah yang terjadi dari pelapukan
batuan yang mengandung kuarsa pada iklim basah dengan curah hujan
2.500 - 3.500 mm / tahun. Sifat tanah podzolik ini basah jika terkena air.
Jenis tanah ini banyak terdapat di pegunungan seperti di Nusa Tenggara.
Sumatra, Jabar, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, dan Papua.

2. Tanah organosol ialah tanah yang terjadi dari bahan induk organik seperti
gambut dan rumput rawa pada iklim basah dengan curah hujan lebih dari
2.500 mm / tahun. Sebagian besar tanah jenis ini masih tertutup hutan rawa
gambut dan rumput rawa. Di Indonesia, tanah organosol terdapat di daerah

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 33


pasang surut di daratan Timur Sumatera, pantai Kalimantan barat dan selatan,
serta pantai Papua (Irian jaya) bagian barat dan selatan. Tanah organosol
yang terdapat di Jawa, pantai barat Sumatera, dan pantai Kalimantan bagian
timur merupakan tanah organosol yang kaya unsur hara. Tanaman yang
tumbuh di tanah argosol adalah karet, nanas, palawija, dan padi.

3. Tanah aluvial ialah tanah yang berasal dari endapan lumpur yang dibawa
melalui sungai-sungai. Tanah ini bersifat subur sehingga baik untuk pertanian
bahan-bahan makanan. Dataran aluvial yang luas terdapat di Sumatera bagian
timur, Jawa bagian utara, Kalimantan bagian selatan dan tengah, dan Papua
(Irian Jaya) bagian selatan.

4. Tanah kapur ialah tanah yang berasal dari batuan kapur yang
umumnya terdapat di daerah pegunungan kapur berumur tua. Tanah itu betul-
betul tidak subur, tetapi masih dapat ditanami pohon jati, seperti daerah hutan
jati di Pegunungan Kendeng, Blora, Jawa Tengah dan di Pegunungan Sewu,
Gunung Kidul, Yogyakarta. di daerah perbukitan kapur Sumatera Selatan, dan
Sulawesi Selatan.

5. Tanah vulkanis/ andosol ialah tanah yang berasal dari pelapukan batu-
batuan vulkanis, baik dari lava/batu yang telah membeku (effusif) maupun
dari abu vulkanis yang telah membeku (efflata). Daerah pembekuan lava
tidak begitu luas bila dibandingkan dengan daerah abu vulkanis. Contoh
tanah vulkanis adalah tanah tuff yang terbentuk dari abu gunung api, dan
bersifat sangat subur. Tanah tuff terdapat di Lampung, Palembang, dan
Sumatera Barat. Ada beberapa daerah yang karena letusan gunung berapi
terisi abu vulkanis, misalnya Bandung, Garut, dan sekitar Danau Toba. Sifat
tanah abu vulkanis sangat baik untuk pertanian karena sangat subur. Tanah
vulkanis terdapat di Jawa, Sumatera, Bali, dan beberapa wilayah lain yang
memiliki gunung api.

6. Tanah pasir ialah tanah yang berasal dari batu pasir yang telah melapuk.
Tanah ini sangat miskin dan kadar air di dalamnya sangat sedikit. Tanah pasir
terdapat di pantai barat Sumatera Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi. Tanah
pasif yang terdapat di pantai-pantai pasir yang disebut sand dune dipengaruhi
oleh angin. Contoh bukit pasir misalnya di Pantai Parangtritis, Yogyakarta.
7. Tanah humus (bunga tanah) ialah tanah yang terjadi dari tumbuhtumbuhan
yang telah membusuk. Tanah yang mengandung humus bersifat sangat subur
dan umumnya berwarna hitam.

8. Tanah latosol /laterit adalah tanah yang banyak mengandung zat besi
dan aluminium. Tanah ini berwarna merah hingga kuning, sehingga sering
disebut tanah merah. Tanah latosol tersebar di Sumatera Utara, Sumatera Barat,
Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Selatan, dan Papua.

9. Tanah regosol adalah tanah berbutir kasar dan berasal dari material
gunung api. Tanah regosol berupa tanah aluvial yang baru diendapkan. Tanah
jenis ini banyak terdapat di Bengkulu, pantai Sumatera Barat, Jawa, Bali, dan
Nusa Tenggara Barat. Material jenis tanah ini berupa abu vulkan dan pasir
vulkan. Tanah regosol sangat cocok ditanami padi, tebu, palawija, tembakau,
dan sayuran.

10. Tanah grumusol adalah tanah yang terbentuk dari material halus
berlempung. Jenis tanah ini berwarna kelabu hitam dan bersifat subur. Tanah
ini tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, dan Su-

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 34


lawesi Selatan. Tanaman yang dapat tumbuh di tanah grumusol adalah padi, ja-
gung, kedelai, tebu, tembakau, dan jati.

Lapisan tanah atas merupakan bagian optimum bagi kehidupan tumbuh-


tumbuhan. Komponen-komponen tanah adalah berupa mineral, bahan organik, air
dan udara. Keadaan tanah yang serasi bisa menjadi habitat tumbuh-tumbuhan
kalau perbandingan komponen-komponennya sebagai berikut : mineral 45%,
bahan organik 5%, air antara 20-30%, dan udara tanah antara 20-30%.

b. Menjaga Kesuburan Tanah dan Usaha Mengurangi Erosi Tanah


Kesuburan tanah dapat dijaga dengan usaha-usaha sebagai berikut.
a. Pemupukan, diusahakan dengan pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk buatan,
dan pupuk kompos.
b. Sistem irigasi yang baik, misalnya membuat bendungan-bendungan.
c. Pada lereng-lereng gunung dibuat hutan-hutan cadangan.
d. Menanami lereng-lereng yang telah gundul.
e Menyelenggarakan pertanian di daerah miring secara benar.
Kemiringan lereng adalah kemiringan suatu lahan terhadap bidang
h6risontal. Semakin besar sudut kemiringan lahan tentu akan semakin besar
kemungkinan erosi dan longsor.
Usaha mengurangi erosi tanah:
1. Metode vegetatif
a. Contour strip cropping, yaitu bercocok tanam dengan cara membagi
bidang-bidang tanah itu dalam bentuk sempit clan memanjang dengan
mengikuti garis kontur sehingga bentuknya berbelok-belok. Masingmasing
ditanami tanaman yang berbeda-beda jenisnya secara berselang-seling
(tumpang sari).
b. Crop rotation, yaitu usaha pergantian jenis tanaman supaya tanah tidak
kehabisan salah satu unsur hara akibat diisap terus oleh salah satu jenis
tanaman.
c. Reboisasi, menanami kembali hutan-hutan yang gundul.
d. Cover cropp, yaitu penanaman tanaman penutup tanah
e. Multiple cropping yitu penanaman dengan cara menggunakan beberapa jenis
tanaman yang ditanam secara bersama. Hal ini bisa dilakukan dengan:
 intercropping (tumpang sari), menanam dua atau lebih tanaman serentak
dalam satulahan.
 sequential cropping( penanaman bergilir), tanaman ke dua ditanam
bersamaan dengan panen tanaman pertama.
 relay cropping(tumpang gilir) , tanaman ke dua ditanam setelah tanaman
pertama berbunga
2. Metode mekanik
a. Terasering, yaitu menanam tanaman dengan sistem berteras-teras untuk
mencegah erosi tanah.
b. Contour farming, yaitu menanami lahan menurut garis kontur, sehingga
perakaran dapat menahan tanah.
c. Pembuatan tanggul pasangan (guludan) untuk menahan hasil erosi.
d. Contour plowing, yaitu membajak searah garis kontur sehingga terjadilah
alur-alur horisontal.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 35


ATMOSFER
a. Suhu / Temperatur
Suhu di bumi sangat dipengaruhi oleh sinar matahari, walaupun bumi itu sendiri
juga mengeluarkan panas tetapi panas bumi hanya 55 gr kalori per cm 2 tiap tahun.
Sedangkan panas matahari 60 gr kalori per cm 2 per jam. Banyaknya panas yang
diterima oleh bumi dari matahari tergantung
a) Kedudukan matahari atau sudut datang matahari, semakin tegak matahari
semakin banyak panas yang diterima.
b) Lamanya siang hari, lama penyinaran
c) Macam tanah
d) Benda yang ada diantaranya.
Sinar yang sampai di bumi  43% diserap dan diubah menjadi panas

Pemanasan Udara
Udara sifatnya diathesman artinya melewatkan panas, karena sinar matahari
bergelombang panjang dan tak dapat ditangkap oleh udara. sinar matahari setelah
sampai ke bumi dipancarkan kembali tetapi bergelombang pendek.
Cara bumi memanasi udara
a) Konveksi : pemanasan secara vertikal
b) Adveksi : pemanasan secara horizontal
c) Turbulensi : penyebaran panas secara berputar-putar
d) Konduksi : pemanasan secara kontak langsung bersinggungan

Semakin banyak panas yang diterima semakin ringan udara (bertekanan - ) dan
semakin sedikit panas yang diterima udara menjadi berat (bertekanan +) maka angin
akan bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi/ +) ke daerah yang bertekanan
udara rendah (-)
Misal daerah A suhunya 200c, daerah B suhunya 270c, maka udara akan bergerak
dari A ke B

b. Kelembapan Udara
Yaitu banyaknya uap air yang dikandung tiap m3 udara.
Kelembapan udara dibedakan menjadi
1. Lembab absolute (mutlak)
Yaitu banyaknya uap air yang terdapat di udara yang dinyatakan dengan
sejumlah gram uap air tiap m3 udara.
2. Lembab relatif (nisbi)
Yaitu perbandingan dalam prosen dari jumlah uap air dalam udara (lembab
absolute) dengan jumlah maksimal uap air yang dapat dikandung oleh udara
dengan suhu yang sama.
Misal :
Pada suhu 250c udara tiap m3 maksimal dapat memuat 20 gr uap air. Sedangkan
pada waktu itu hanya ada 15 gr uap air. Maka lembab relatifnya saat itu 15/20 x
100% = 75%
Karena kesanggupan udara memuat uap air maksimal itu makin bertambah
dengan naiknya suhu, maka lembab relatif makin kecil jika suhu naik sebaliknya
makin dingin lembab relatifnya makin bertambah jika lembap relatif mencapai
100% terjadilah titik pengembunan (terjadilah proses kondensasi) bahkan jika
melampaui titik beku maka terjadi sublimasi, terbentuk butir-butir salju atau
kristal es. Titik-titik air atau titik-titik es itu membentuk awan

c. Angin
Beberapa nama angin sebagai berikut.
a. Angin Pasat

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 36


Angin pasat adalah angin yang berembus terus-menerus dari daerah
maksimum subtropika utara dan selatan, menuju khatulistiwa. Angin ini
berbias atau berbelok sesuai dengan Hukum Buys Ballot.
Ada dua angin pasat, yaitu angin pasat timur laut dan angin pasat
tenggara.
b. Angin Antipasat
Angin antipasat adalah angin yang arahnya berlawanan dengan angin pasat. Di
belahan bumi utara bertiup dari bara daya dan timur laut. Di belahan bumi
selatan bertiup angin dari barat laut dan tenggara.
Arah angin antipasat dapat dilihat atau diamati dengan arah awan yang
tinggi. Dapat juga dengan melihat arah abu gunung berapi yang terlempar ke
angkasa. Pada puncak gunung yang tinggi, angin antipasat bisa dirasakan.
Sebelum ditemukan kapal api, angin pasat.berjasa bagi pelayaran. Misalnya
pelayaran yang dilakukan oleh Colombus dan Magelhans. Angin pasat timur
laut, memungkinkan Colombus mengarungi Samudera Atlantik. Sedang
Magelhaens bisa mengarungi Samudera Pasifik karena adanya angin pasat
tenggara.
c. Angin Barat
Angin barat merupakan lanjutan sebagian angin antipasat yang turut di daerah
maksimum subtropika, baik maksimum subtropika utara maupun selatan.
Sebagian terus ke arah kutub. Di belahan bumi utara mengarah ke arab kutub
utara, di belahan bumi selatan mengarah ke kutub selatan Angin ini umumnya
bertiup dari arah barat, karena itu disebut angin barat.
Perhatikan peta arah angin di dunia pada bulan Januari dan Juli
mengenai daerah maksimum dan minimum di bagian depan.
d. Angin Timur
Angin timur berembus dari daerah maksimum kutub (kutub utara dan selatan)
ke daerah minimum subpoler. Karena angin ini berembus dari arah timur maka
disebut angin timur. Di daerah subpoler ini, angin timur bertemu dengan angin
barat.
e. Angin Muson atau Angin Musim
Angin ini mula-mula merupakan angin pasat, yaitu angin yang bertiup di
daerah tropika dan subtropis. Namun karena pada beberapa daerah angin ini
mengalami gangguan arahnya berubah sehingga menjadi angin muson atau
musim
f. Angin Lokal
Angin yang bertiup pada daerah (tempat) tertentu disebut angin lokal atau angin
setempat.
Berbagai angin lokal sebagai berikut:
a) Angin Darat dan Angin Laut
Angin darat dan angin laut terutama terjadi di daerah tropik. Pada siang
hari, daratan lebih cepat menyerap panas matahari dibandingkan laut.
Akibatnya di darat terjadi tekanan udara minimum, sedang di laut
makasimum. Karena udara bergerak dari daerah bertekanan maksimum ke
daerah bertekanan minimum, maka pada siang hari bertiup angin laut. Pada
malam hari akan terjadi sebaliknya Daratan lebib cepat dingin dibanding
laut, sehingga tekanan udaranya maksimum. Karena laut lebih panas
dibandingkan daratan maka lautan bertekanan udara minimum, maka akan
terjadi angin darat (lihat gambar berikut).
b) Angin Gunung dan Angin Lembah
Pada siang hari udara di dasar lembah lebih cepat panas daripada di
puncak gunung. Karena panas, maka udara di lembah mengembang dan
naik ke puncak gunung sebagai angin lembah. Pada malam hari, udara di
dasar lembah lebih panas dibanding udara di puncak gunung. Akibatnya udara
dari puncak gunung bergerak menuju lembah yang disebut angin gunung.
c) Angin Fohn

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 37


Angin fohn merupakan angin yang bersifat kering dan panas, karena tidak
mengandung uap air: Angin ini bertiup pada lereng utara Pegunungan Alpen,
yaitu di daerah Swiss. Pada waktu itu di Eropa Barat bertekanan udara
minimum, sedang di Eropa Timur dan Selatan (lereng selatan Pegunungan
Alpen) bertekanan udara maksimum. Maka udara bergerak dari lereng timur
dan selatan Pegunungan Alpen ke arah utara. Pada waktu naik di lereng selatan
dan timur Pegunungan Alpen, angin ini mendatangkan hujan.
Namun setelah menuruni lereng utara Pegunungan Alpen, angin ini
sebagai angin kering dan panas. Angin yang bersifat kering dan panas itu
disebut angin fohn.
Angin Fohn sering bersifat merusak sebagai angin ribut, sehingga
berbahaya bagi kapal-kapal di Danau Swiss. Pada musim panas, angin ini bisa
menyebabkan terjadinya kebakaran. Pada musim dingin, bisa mencairkan salju
dalam waktu yang singkat, dan kadang-kadang menyebabkan banjir.
d) Angin Chinook
Seperti halnya angin fohn, angin chinook juga bersifat kering dan panas.
Angin ini bertiup di lereng timur Rocky Mountain (Pegunungan Rocky), di
wilayah Amerika Utara. Angin ini dapat menghancurkan salju.
e) Angin Bohorok
Seperti halnya angin fohn, angin bohorok juga bersifat kering dan panas.
Angin ini terdapat di Sumatra Utara, berembus dari barat, melewati puncak
Bukit Barisan dan turun di lereng timur sampai Dataran Rendah Deli. Karena
bersifat kering dan panas, maka angin bohorok merusak tanaman tembakau di
Dataran Rendah Deli. Angin ini berembus sekitar bulan Juli sampai dengan
September, ketika di Asia bagian tengah dan bagian utara mengalami musim
panas.
Angin-angin lain yang bersifat panas dan kering di Indonesia adalah angin
kumbang di Cirebon, angin gending di Pasuruhan dan angin brubu di
Sulawesi Selatan.
f) Angin Mistral
Angin mistral adalah angin yang turun dari pegunungan ke dataran rendah
di daerah pantai dan suhu angin tersebut lebih rendah daripada suhu daerah
yang didatangi. Karena itu angin ini dikategorikan sebagai angin dingin.
Angin mistral bertiup di daerah pantai Laut Tengah, yaitu pantai selatan
Perancis. Pada musim dingin (winter), angin bertiup dari Perancis bagian
tengah menuju Laut Tengah, melalui puncak Pegunungan Cevennes. Angin ini
turun sebagai angin ribut utara atau barat laut sebagai angin dingui.
g) Angin Bora
Seperti halnya angin mistral, angin bora termasuk angin dingin. Angin ini
bertiup dari arah timur atau timur laut ke arah barat atau barat daya di daerah
Balkan. Angin ini turun dari Dataran. Tinggi Balkan ke dataran pantai Istria dan
Albania.
h) Angin Siklon
Angin cyclone (siklon) adalah angin yang bertiup mengelilingi
tekanan udara minimum. Di belahan bumi utara, berputar berlawanan
dengan jarum jam. Sedang di belahan bumi selatan searah dengan
perputaran jarum jam (lihat gambar berikut).
Di daerah tropika, angin siklon lebih sering terjadi di laut daripada di
daratan dan hampir tak pernah terjadi di sekitar khatulistiwa. Di Indonesia
angin siklon hanya terjadi di sekitar Pulau Timor (11 0 LS), itu pun hanya
kadang-kadang saja.
Angin siklon tropis sering terjadi di daerah-daerah berikut ini
(1) Filipina, Laut Cina Selatan dan Jepang bagian selatan daerah ini disebut
Taifun.
(2) Di sekitar Teluk Benggala dan Laut Arab disebut siklon
(3) Di teluk Meksiko dan Pantai Florida disebut hurricane

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 38


(4) Di laut sebelah barat Meksiko.
(5) Di laut sebelah timur Pulau Madagaskar
(6) Di timur laut dan barat laut Australia.

Awan
Pembagian awan yang ada sekarang ini adalah hasil kongres internasional
tentang awan yang diadakan di Munchen tahun 1802 dan Uppsala (Swedia)
tahun 1894. Adapun pembagiannya adalah sebagai berikut.
a. Awan tinggi, terdapat pada ketinggian antara 6 km - 12 km. Avvan ini selalu
terdiri dari kristal-kristal es karena ketinggiannya. Awan yang tergolong
awan tinggi, yaitu:
1) Cirrus (Ci): Awan ini halus, dan berstruktur seperti serat, berbentuk
seperti bulu burung. Sering tersusun seperti pita yang melengkung di
langit, sehingga seakan-akan tampak bertemu pada satu atau dua titik
pada horizon, dan sering terdapat kristal es. Awan ini tidak menimbulkan
hujan.
2) Cirro Stratus (Ci - St): Bentuknya seperti kelambu putih yang halus dan
rata menutup seluruh langit sehingga tampak cerah, atau terlihat seperti
anyaman yang bentuknya tidak teratur. Awan ini sering menimbulkan
terjadinya hallo (lingkaran yang bulat) yang mengelilingi Matahari atau
Bulan. Biasanya terjadi pada musim kering.
3) Cirro Cumulus (Ci - Cu): Awan ini terputus-putus dan penuh dengan
kristal-kristal es sehingga bentuknya seperti segerombolan domba dan
sering dapat menimbulkan bayangan.
b. Awan menengah, terdapat pada ketinggian antara 3 - 6 km Awan yang
tergolong awan menengah. yaitu:
1) Alto Cumulus (A - Cu): Awan ini kecil-kecil, tetapi banyak. Biasanya
berbentuk seperti bola yang agak tebal berwarna putih sampai pucat dan
ada bagian yang kelabu. Awan ini bergerombol dan sering berdekatan
sehingga tampaknya saling bergandengan.
2) Alto Stratus (A - St): Awan ini bersifat luas dan tebal. warna awan alto
stratus adalah kelabu, sehingga pada Matahari dan Bulan akan tampak
terang.
c. Awan rendah, terdapat pada ketinggian kurang tergolong awan rendah, yaitu:
1) Strato Cumulus (St - Cu): Awan ini bentuknya seperti bola-bola yang
sering menutupi seluruh langit sehingga tampak seperti gelombang di
lautan. Lapisan awan ini menimbulkan hujan.
2) Stratus (St): Awan yang rendah dan sangat luas, tingginya di bawah
2.000 m. Lapisannya melebar seperti kabut dan berlapis-lapis. Antara
kabut dan awan stratus pada dasarnya tidak berbeda.
3) Nimbo Stratus (Ni - St): Awan ini bentuknya tidak menentu tepinya
compang-camping tak beraturan. Di Indonesia awan ini hanya
menimbulkan hujan gerimis saja. Awan ini berwarna putih kegelapan dan
penyebarannya di langit cukup luas
d. Awan yang terjadi karena udara naik, terdapat pada ketinggian antara 500
m - 1.500 meter.
1) Cumulus (Cu): merupakan, awan tebal dengan puncak-puncak yang agak
tinggi, terbentuk pada siang hari karena udara yang naik. Kalau
berhadapan dengan Matahari akan kelihatan terang dan apabila yang
memperoleh sinar hanya sebelah saja akan menimbulkan bayangan yang
berwarna kelabu.
2) Cumulo Nimbus (Cu - NO: Awan ini dapat menimbulkan hujan dengan
kilat dan guntur. Awan ini bervolume besar, posisinya rendah dengan
puncak yang tinggi sebagai menara atau gunung dan puncaknya melebar,
sehingga merupakan awan yang tebal Biasanya, di atas awan cumulo

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 39


nimbus terdapat awan cirro stratus. Hal ini sering terjadi pada waktu
angin ribut.

Hujan
Ada bermacam-macam jenis hujan yang dapat dijelaskan berikut ini.
a. Hujan zenital (hujan tropis ..) terjadi di daerah tropis, disebut juga hujan
naik ekuatorial. Hujan ini biasanva terjadi pada waktu sore hari, setelah
pemanasan maksimal (pukul 14.00 - 15.00). Di daerah tropis, kira-kira
10° LU - 10° LS, hujan ini terjadi bersamaan waktunya dengan
kedudukan Matahari pada titik zenitnya, atau beberapa waktu sesudah-
nya. Selama setahun daerah tropis mengalami dua kali hujan zenital,
sedangkan daerah lintang 23-L' LU/LS hanya mengalami hujan zenital
sekali saja.
b. Hujan musim terjadi di daerah-daerah musim. Hujan zenital di daerah
musim mengalami perubahan karena daerah-daerah ini dipengaruhi oleh
angin musim. Contoh: Pulau Jawa, meskipun berdekatan dengan
khatulistiwa, tetapi hanya mengalami musim hujan sekali dalam setahun
kira-kira dari Oktober sampai April.
c. Hujan siklon terjadi di daerah sedang. Angin di daerah sedang selalu
disertai hujan. Sebab di daerah siklon udara naik ke atas dan menjadi
dingin. Hujan di daerah sedang dapat dikatakan berlangsung sepanjang
tahun.
d. Hujan musim dingin terjadi di daerah-daerah subtropis. Daerah subtropis
di pesisir barat kontinen-kontinen pada waktu musim dingin mengalami
hujan, ketika Matahari berada pada posisi nadir. Daerah subtropis ini
terletak antara 30° - 40° LU/LS. Daerahdaerahnya ialah di sekitar Laut
Tengah (Portugal, Spanyol, Italia, Afrika Utara, Siria, Palestina,
Mesopotamia, dan Persia), California barat daya, serta pulau sebelah
utara Selandia Baru.
e. Hujan musim panas terjadi di daerah subtropis (pesisir timur kontinen-
kontinen). Daerahnya terletak antara 30°- 40° LU/LS, yaitu sebelah
tenggara Amerika Serikat, Argentina utara, Uruguay dan Brazilia
Selatan, Cina Timur, Jepang, dan pantai , timur Afrika Selatan.
f. Hujan pegunungan (hujan orografis) terjadi di daerah pegunungan.
Udara yang mengandung uap air bergerak naik ke atas pegunungan.
Akibat penurunan suhu, udara tersebut terkondensasi dan turunlah hujan
pada lereng yang berhadapan dengan arah datangnya angin. Udara ini
terus bergerak ke atas akhirnya turun ke sisi lereng di belakangnya,
tetapi tidak lagi mengandung uap air. Sisi lereng yang dilalui udara
kering disebut daerah bayangan hujan. Contoh: Angin Fohn di
Pegunungan Alpina, Angin Bohorok di Bukit Barisan (Sumatera), Angin
Musim Barat Daya di Pegunungan pantai barat India, dan Angin Pasat
Tenggara di pegunungan pantai timur Brasil.
Menurut kenyataannya, temperatur beberapa tempat menyimpang dari teori
tersebut.
Contoh:
Hammerfest yang terletak di ± 71° LU pelabuhannya tidak beku pada musim
dingin. Sedangkan Moskow yang terletak di ± 56° LU sungainya beku pada mu -
sim dingin.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 40


b. Iklim Fisis
Iklim fisis ialah iklim yang didasarkan pada pembagian daerah menurut
kenyataan sesungguhnya sebagai pengaruh dari faktor-faktor fisis berikut.
a. Pengaruh daratan yang luas d. Pengaruh arus laut
b. Pengaruh lautan e. Pengaruh vegetasi
c. Pengaruh angin f. Pengaruh topografi
Menurut pembagian iklim fisis ada daerah iklim kontinental, daerah
iklim gurun, daerah iklim pegunungan, dan daerah iklim tundra.

d. Iklim
i. Iklim Menurut Koppen
Koppen mengadakan pembagian daerah iklim berdasarkan temperatur
dan hujan. Menurut keadaan temperatur dan hujannya, permukaan bumi
dibagi menjadi beberapa daerah iklim.
Untuk ciri-ciri temperatur dan hujan digunakan huruf-huruf besar dan
huruf-huruf kecil sebagai berikut.
A. Temperatur normal dari bulan-bulan yang terdingin paling rendah 18
°C. Suhu tahunan 20 °C sampai 25 °C dengan curah hujan rata-rata dalam
setahun + 60 cm.
B. Temperatur normal dari bulan-bulan yang terdingin di antara 18 °C - 3
°C.
C. Temperatur bulan-bulan terdingin di bawah 3 °C.
D. Temperatur bulan-bulan terpanas di atas 0 °C.
E. Temperatur bulan-bulan terpanas di bawah 10 °C.
F. Temperatur bulan-bulan terpanas di antara 0 °C - 10 °C.
G. Temperatur bulan-bulan terpanas di bawah 0 °C.
Ciri-ciri hujan:
B. Iklim kering hujan di bawah batas kering.
f. Selalu basah: hujan jatuh dalam semua musim.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 41


s. Bulan-bulan yang kering terjadi pada musim panas di belahan bumi
tempat yang bersangkutan.
w. Bulan-bulan yang kering terjadi pada musim dingin di belahan bumi
tempat yang bersangkutan.
m. Bentuk peralihan: hujan cukup untuk membentuk hutan dan musim
keringnya pendek.
Koppen membedakan iklim menjadi lima kelompok utama sebagai
berikut.
I. Iklim A, yaitu iklim khatulistiwa yang terdiri atas:
1. Af : Iklim hutan hujan tropis.
2. Aw : Iklim sabana.
II. Iklim B, yaitu iklim subtropik yang terdiri atas:
1. Bs : Iklim stepa.
2. Bw : Iklim gurun.
III. Iklim C, yaitu iklim sedang maritim yang terdiri atas:
1. Cf : Iklim sedang maritim tidak dengan musim kering.
2. Cw : Iklim sedang maritim dengan musim dingin yang kering.
3. Cs : Iklim sedang maritim dengan musim panas yang kering.
IV Iklim D yaitu iklim sedang kontinental yang terdiri atas:
1. Df : Iklim sedang kontinental yang selalu basah.
2. Dw : Iklim sedang kontinental dengan musim dingin yang kering.
V Iklim E yaitu iklim arktis atau iklim salju yang terdiri atas:
1. Et : Iklim tundra.
2. Ef : Iklim dengan es abadi.

ii. Iklim Menurut Schmidt-Ferguson


Dalam pembagian iklim, Schmidt-Ferguson lebih menitikberatkan
tipe curah hujan dan penggolongannya. Adapun langkah-langkah cara
penentuannya sebagai berikut:
a. Untuk menentukan tipe curah hujan Dr. Schmidt dan Ir. Ferguson
mendasarkan tingkat kebasahan yang disebut gradient (Q).
b. Untuk menentukan nilai Q ditetapkan dengan rumus:
Q = Banyaknya jumlah bulan kering x 100 %
Banyaknya jumlah bulan basah
c. Untuk menentukan kriteria bulan kering dan bulan basah menggunakan
klasifikasi menurut Mohr sebagai berikut.
1) Bulan kering = bulan yang curah hujannya kurang dari 60 mm.
2) Bulan basah = bulan yang curah hujannya lebih dari 100 mm.
d. Berdasarkan besarnya rasio Q, maka tipe curah hujan digolongkan sebagai
berikut.
Tipe A jika Q = 0 % - 14,3 %
Tipe B jika Q = 14,3 % - 33,3 %
Tipe C jika Q = 33,3 % - 60 %
Tipe D jika Q = 60 % - 100 %
Tipe E jika Q = 100 % - 167 %
Tipe F jika Q = 167 % - 300 %
Tipe G jika Q = 300 % - 700 %
Tipe H jika Q = lebih dari 700 %
Contoh:
Daerah X memiliki data curah hujan tahun 2005 sebagai berikut :
Bulan Jan. Feb. Mar. Apr. Mei. Jun. Jul. Agt. Sep. Okt. Nov. Des.
Curah 200 130 175 120 55 30 15 20 22 120 170 230
hujan
(mm)
Maka:
Jumlah bulan kering = 5 (Mei, Juni, Juli, Agustus, dan September).

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 42


Jumlah bulan basah = 7 (Januari, Februari, Maret, April, Oktober,
Nopember, dan Desember).
Jadi, Q = 5 / 7 x 100 % = 71,43 %, yang terletak antara 60 % - 100 %.
Jadi, daerah X memiliki tipe iklim D.

iii. Iklim menurut Oldeman


Dalam pembagian iklim, Oldeman lebih menitikberatkan pada
banyaknya bulan basah dan bulan kering secara berturut-turut yang dikaitkan
dengan sistem pertanian untuk daerah-daerah tertentu. Maka dari itu,
penggolongan iklimnya lebih dikenal dengan sebutan zona agroklimat.

HIDROSFER
A. Siklus Air
1. Siklus Pendek
Air laut terkena sinar matahari akan menguap. Uap sir ini makin lama
makin banyak. Pada ketinggian tertentu, terjadi kondensasi (peristiwa terjadinya
titik-titik air karena temperatur turun) sehing8a terbentuk awan. Awan semakin
banyak, volume titik-titik air bertambah, menjadi butir-butir air dan jatuh sebagai
hujan. Selanjutnya air hujan itu kembali lagi ke laut.
2. Siklus Sedang
Air laut terkena sinar matahari akan menguap. Pada ketinggian tertentu
akan terjadi kondensasi sehingga terbentuk awan. Makin lama awan makin
banyak, volume titik-titik air bertambah sehingga jatuh sebagai hujan. Air hujan
masuk ke selokan-selokan, sungai-sungai, danau, dan akhirnya kembali lagi ke
laut.
3. Siklus Panjang
Pancaran sinar matahari menyebabkan air laut menguap. Uap air itu
semakin lama semakin banyak, pada ketinggian tertentu terjadi kondensasi,
sehingga terbentuk awan. Awan semakin lama semakin banyak. Volume titik-titik
air semakin banyak dan menjadi butir-butir air. Butir-butir air itu akan jatuh
sebagai hujan. Air hujan yang jatuh di atas tanah, sebagian meresap ke dalam
tanah dan sebagian lainnya mengalir di atas tanah sebagai cur permukaan, Air
hujan yang meresap ke dalam tanah menjadi air tanah dan keluar sebagai mata air,
yang mengalir ke sungai dan kembali ke laut.
Siklus Panjang dapat juga terjadi karena awan mengalami sublimasi
(membeku), atau berubah menjadi kristal es dan jatuh sebagai salju. Bila salju
yang berkumpul semakin banyak, maka membentuk gletser. Gletser mencair dan
selanjutnya mengalir kembali ke laut.
Dalam siklas panjang, tidak selalu air berubah menjadi salju dan gletser
terlebih dahulu. Bisa terjadi air yang jatuh kemudian meresap ke dalam tanah
dan keluar sebagai mata air, mengalir ke sungai-sungai dan selanjutnya
kembali ke laut.
DAUR HIDROLOGI KECIL

Matahari KETERANGAN
Air laut yang yang mendapat
AWAN pemanasan dari matahari akan
menguap menjadi Gas H20
kemudian akan mengalami proses
kondenisasi dimana Gas H2O
berubah menjadi titik air yang
KONDENISASI berkumpul yang dianamakan awan .
Apabila titik air jatuh ke bumi atau
laut maka terjadilah hujan.
GAS H2O

PENGUAPAN HUJAN

SAMUDERA

By Sutarto

B. Air Tanah

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 43


Air yang meresap ke dalam tanah disebut air tanah. Air tanah terdiri atas air
tanah dangkal dan air tanah dalam.
Air tanah dangkal adalah air tanah yang terletak dalam lapisan kedap air.
Lapisan kedap air yaitu lapisan tanah yang tidak dapat ditembus air, biasanya
terletak tidak dalam atau dangkal. Air tanah dapat disebut juga air tanah freatis atau
air freatis. Air sumur penduduk pada umumnya termasuk dalam golongan air
freatis.
Air tanah dalam adalah air yang terletak di antara dua lapisan batuan
yang kedap air. Air yang masuk ke dalam lapisan itu biasanya berasal dari . puncak
atau lereng pegunungan dan berkumpul di daerah rendah yang terletak di antara
dua lapisan kedap air. Lapisan yang terletak di antara dua lapisan kedap air disebut
lapisan akuifer (aquifer). Lapisan akuifer mengandung banyak air. Letak lapisan
ini biasanya dalam. Karena itu, sir yang terletak di lapisan ini disebut air tanah
dalam. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut ini!

Air yang keluar dari lapisan akuifer jumlahnya sangat banyak, bahkan
apabila tekanan air di lapisan itu sangat besar; air yang keluar bisa memancar. Air
yang memancar keluar dari lapisan akuifer disebut air artesis. Jika memancarnya
disebabkan oleh retaknya batuan secara alami, akan terbentuk mata air artesis.
Namun jika memancamya karena pengeboran atau - penggalian sumur dalam, akan
terbentuk sumur artesis (buatan).
Perhatikan gambar berikut ini!
Sekalipun tekanan sir pada lapisan akuifer itu rendah dan air yang keluar
tidak memancar, namun jumlahnya tetap banyak. Air pada sumur-sumur dalam di
hotel-hotel besar, kampus perguruan tinggi, pusat-pusat industri, dan kompleks
perumahan, biasanya termasuk air tanah dalam atau air artesis. Jadi, memancar
atau tidaknya air tanah dalam tergantung tekanan air pada lapisan akuifer tersebut.

C. Sungai
a. Jenis-Jenis Sungai
Jenis sungai ditentukan berdasarkan struktur lapisan batuan yang dilalui
oleh sungai. Jenis sungai dibedakan menjadi tujuh macam sebagai berikut.
1) Sungai anteseden adalah sungai yang dapat mengimbangi pengangkatan daerah
lapisan batuan yang dilaluinya. Setiap kali terjadi pengangkatan, air sungai
tersebut berhasil mengikisnya.
Contoh sungai anteseden adalah Bengawan Madiun di Jawa Tengah. Sungai
ini mengikis Pegunungan Kendeng yang mengalami pengangkatan. Contoh
lainnya adalah Sungai Oya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sungai ini
mengikis Plateau Wonosari yang mengalami pengangkatan.
2) Sungai epigenesa adalah sungai yang terus-menerus mengikis batuan yang
dilaluinya, sehingga mencapai daerah batuan asli (induk). Proses terjadinya
sungai epigenesa dimulai pada waktu daerah itu mengalami penurunan. Karena
penurunan, terjadilah sedimentasi dan setelah itu timbul sungai. Sungai ini

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 44


terus. menerus mengikis batuan hasil sedimentasi, sehingga mencapai batuan
asli (induk) daerah itu.
3) Sungai konsekuen adalah sungai yang arah alirannya sesuai dengan kemiringan
batuan daerah yang dilaluinya. Sungai jenis ini banyak dijumpai pada daerah
gunung berapi stadium (umur) muda yaitu sungai yang mengalir pada lereng-
lereng gunung berapi.
Contoh: Sungai Progo di Jawa Tengah, pada saat menurun lereng Gunung
Merbabu.
4) Sungai subsekuen adalah sungai yang alirannya tegak lurus pada sungai
konsekuen dan bermuara pada sungai konsekuen tersebut. Sungai ini mengalir
pada batuan yang kurang resisten. Contoh: Sungai Opak di Daerah Istimewa
Yogyakarta.
5) Sungai obsekuen adalah sungai yang arah alirannya berlawanan dengan arah
kemiringan lapisan batuan daerah itu. Sungai ini merupakan anak sungai dari
sungai subsekuen.
6) Sungai resekuen berasal dari kata recent dan consequent. Sungai resekuen
adalah sungai konsekuen yang timbul kemudian. Sungai ini merupakan anak
sungai subsekuen. Sungai resekuen searah dengan sungai konsekuen. Agar
lebih jelas, perhatikan gambar berikut ini!
Gambar 3.9 Jenis Sungai
Keterangan : C = sungai konsekuen
S = sungai subsekuen
R = sungai resekuen
O = sungai obsekuen

7) Sungai insekuen adalah sungai yang alirannya tidak teratur. Sungai ini tidak
terikat lapisan batuan dari daerah yang dilaluinya.
Contoh: Sungai-sungai di dataran rendah.
Selain pembedaan/ perincian sungai-sungai seperti disebutkan di atas,
masih ada pembedaan jenis sungai yang didasarkan pada keadaan aliran airnya
dan sumber airnya. Sungai-sungai tersebut sebagai berikut.
1) Sungai episodik yaitu sungai yang aliran airnya hampir tetap, baik pada
musim penghujan maupun kemarau. Sungai jenis ini terdapat di daerah yang
masih banyak hutannya. Misalnya sungai di Kalimantan; Sumatra, dan Irian
Jaya.
2) Sungai periodik yaitu sungai yang hanya berair pada musim penghujan.
Misalnya beberapa sungai di Jawa dan Nusa Tenggara. Sungai jenis ini pada
daerah yang hutannya sangat sedikit atau tidak ada sama sekali.
3) Sungai hujan yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan. Pada
sungai hujan, volume airnya tidak tetap. Pada musim penghujan banyak,
sedang pada musim kemarau sedikit. Sungai-sungai di Indonesia, sebagian
besar adalah jenis sungai hujan.
4) Sungai campuran adalah sungai yang sumber airya berasal dari air hujan dan
gletser. Sungai campuran di Indonesia terdapat di Irian Jaya, yaitu Sungai
Mamberamo dan Sungai Digul.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 45


b. Pola Aliran
Beberapa sungai akan menyusun pola aliran tertentu. Pola aliran sungai
dipengaruhi oleh struktur geomorfologi atau geologi daerah yang dilaluinya.
Pola aliran yang sering dijumpai antara lain sebagai berikut.
1) Pola Aliran Radial atau Menjari
Pola aliran radial ada dua macam, yaitu pola aliran radial sentrifugal dan
radial sentripetal. Pola aliran radial sentrifugal merupakan pola aliran radial
yang meninggalkan Pusat. Pola aliran ini terdapat di daerah vulkan atau
gunung yang berbentuk kerucut.
Pola aliran radial sentripetal merupakan pola aliran . radial yang menuju ke
pusat Pola aliran ini terdapat pada daerah basin atau ledokan yang
mempunyai outlet (sudetan keluar).
2) Pola aliran Dendritik
Pola aliran dendritik merupakan pola aliran yang tidak teratur, biasanya
terdapat di daerah dataran atau dataran pantai. Pola aliran ini juga dijumpai
di daerah plateau.
3) Pola Aliran Trelis
Pola aliran trelis merupakan pola aliran berbentuk sirip daun atau trelis,
terdapat pada pegunungan lipatan.
4) Pola Aliran Rektangular
Pola aliran rektangular merupakan pola aliran berbentuk sudut siku-siku
atau hampir siku-siku. Pola aliran rektangular terdapat pada daerah patahan.
5) Pola Aliran Anular
Bentuk pola aliran anular pada mulanya merupakan aliran radial sentrifugal,
kemudian timbul sungai subsekuen yang sejajar kontur, sungai obsekuen,
dan resekuen. Pola aliran anular terdapat pada daerah dome stadium dewasa.

Gambar pola sungai

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 46


D. Pantai
Pantai adalah batas antara daratan dan laut atau lautan. Pantai dapat
dibedakan menurut cara terjadinya dan letaknya terhadap pegunungan yang ada di
dekatnya.
Menurut cara terjadinya, pantai dibedakan sebagai berikut.
a. Pantai Fyord
Pantai fyord adalah pantai yang memiliki lekuk-lekuk menjorok jauh ke
arah daratan, seperti teluk sempit. Tebingnya sangat curam. Lembahnya
berbentuk huruf U. Pantai fyord berbatasan dengan laut dalam; tetapi pada
ambangnya dangkal. Pantai ini terjadi pada zaman es. Lembah atau daerah yang
terkikis oleh gletser, menyebahkan terjadinya lembah gletser yang dalam dan
berbentuk U. Pada akhir zaman es, lembah gletser ini terisi air dan terjadilah
fyord.
Contohnya Pantai Norwegia.
b. Pantai Ria
Pantai Ria memiliki bentuk yang mirip dengan fyord. Yang
membedakan adalah lembahnya tidak dalam, tebingnya tidak begitu curam
seperti pada pantai fyord dan bagian muara lebih lebar. Terjadinya bukan
karena erosi gletser, tetapi lembah biasa yang tergenang air. Contoh: Pantai
Teluk Chesapeake (Amerika Serikat).
c. Pantai Skeren
Pantai skeren menyerupai pantai fyord, tetapi lekuknya tidak terlalu
jauh masuk ke daratan. Di muka pantai terdapat pulau-pulau kecil yang
berbatu-batu.
Contoh: Pantai Finlandia dan Swedia.
d. Pantai Berbukit Pasir

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 47


Pantai ini terjadi akibat adanya pasang naik dan pasang surut air laut
dan kerasnya tiupan angin laut yang membawa pasir-pasir ke arah darat.
Daerah pantai biasanya landai dengan pasir yang cukup banyak. Jika pantai
surut, pasir yang kering terbawa angin ke arah darat dan terbentuklah bukti-
bukit pasir. Contoh: pantai Parangtritis, Yogyakarta.
e. Pantai Berdanau atau Pantai Laguna
Pantai laguna adalah pantai yang mempunyai haff atau laguna (danau
di pantai), akibat di depan pantai terdapat endapan pasir atau tanah, sehingga
air laut sebagian tergenang.
Sifat air di laguna itu biasanya payau, yaitu campuran antara air laut
dengan air tawar. Endapan pasir atau tanah yang menghalangi air laut yang
terletak di depan pantai, disebut nehrung. Contoh: Pantai selatan Perancis,
pantai timur Laut Jerman, dan Pantai Samas Yogyakarta.
f. Partai Liman
Pantai liman adalah teluk kecil pada muara sungai, akibat dasar muara
sungai mengalami penurunan sehingga terjadi erosi. Contoh: Pantai utara Laut
Hitam.
g. Estuarium
Pantai ini hampir seperti pantai liman yaitu terdapat sungai dengan
muara yang lebar. Muara sungai mengalami penurunan dan terpengaruh
pasang surut air laut. Pada waktu pasang, muara sungai tergenang oleh air
laut.
Contoh: Muara sungai pantai di Sumatra bagian timur, yaitu pada muara
Sungai Ekcan dan Sungai Asahan.
h. Pantai Delta
Pantai ini terdapat pada muara sungai yang landai dengan gelombang
yang tidak besar. Kondisi seperti itu mengakibatkan material hasil erosi
endapkan pada muara sungai sehingga terbentuklah delta. Pantai yang berdelta
seperti itu disebut pantai delta.
i. Pantai Karang
Pantai karang merupakan pantai yang di dekat garis pantainya banyak
terdapat pulau karang. Pantai semacam ini tidak bisa dijadikan daerah
pelabuhan.
Atas dasar posisinya terhadap pegunungan yang berdekatan, pantai
dibedakan sebagai berikut.
a. Pantai Konkordan
Pantai konkordan adalah pantai yang letaknya sejajar dengan
pegunungan yang memanjang sepanjang pantai.
Contoh: Pantai barat Sumatra yang sejajar dengan Bukit Barisan dan pantai
barat Amerika Serikat yang sejajar dengan Pegunungan Cordelleras de Las
Andes.
b. Pantai Diskordan
Pantai diskordan adalah pantai yang melintang terhadap pegunungan
yang ada di tepi pantai. Dalam hal ini, garis pantai lebih kurang tegak lurus
terhadap pegunungan yang ada di dekat pantai.
Dari ketiga jenis pantai di atas yang terbaik digunakan sebagai
pelabuhan adalah jenis pantai diskordan. Pantai konkordan umumnya terdapat
di pantai Samudera Pasifik. Karena itu disebut pantai Tipe Pasifik. Pantai
diskordan disebut tipe Atlantik, karena umumnya terdapat di pantai Samudera
Atlantik.
Contoh: Pantai barat Asia Kecil dan Pantai barat Spanyol.
c. Pantai Netral
Pantai netral adalah pantai yang tidak berdekatan dengan pegunungan,
tetapi berdekatan dengan dataran rendah, dataran tinggi, atau piateau.
Contoh: Pantai utara Jawa Tengah (dataran rendah), pantai selatan Daerah Istimewa
Yogyakarta (plateau), dan pantai timur Afrika (dataran tinggi).

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 48


E. LAUT
a. Laut berdasarkan proses terjadinya
1) Laut Transgresi, yaitu laut yang terjadi karena genangan air terhadap
daratan akibat naiknya permukaan laut. Contoh: Dangkalan Sunda,
Dangkalan Sohul, Laut Utara
2) Laut Regresi, yaitu laut yang makin menyempit akibat turunnya
permukaan air laut. Contoh: Laut Jawa
3) Laut Ingresi, yaitu yang terjadi karena dasar laut mengalamipenurunan
/patahan. Contoh: L. Banda, L. Jepang, L. Tengah.
b. Laut berdasarkan letaknya
1) Laut Tepi
Laut yang terletak di tepi benua serta terhalang dari lautan oleh gugusan
kepulauan atau jazirah/ semenanjung. Contoh:
 Laut Cina Selatan, di tepi benua eurasia dan terhalang oleh Kep.
Indonesia dan Filipina.
 Laut Utara, di tepi benua Eropa dan terhalang oleh Kep. Inggris.
 Laut Koral, di sebelah timur Australia
 Laut Kuning dan Laut Jepang, di sebelah timur Asia
 Laut Okhost, di sebelah timur Asia dan terhalang oleh Kep. Kuriland
 Laut Arab, di tepi benua Asia dan terhalang oleh jazirah Arab
2) Laut Pertengahan
Laut yang terletak di antara dua atau lebih benua.
 Laut laut di Indonesia: L.Aru, L. Arafuru, L. Jawa
 Laut Merah
 Laut Tengah
 Laut Karibia
3) Laut Pedalaman
Laut yang terletak di pedalaman suatu benua atau yang seluruh atau
hampir seluruhnya dikelilingi daratan. Contoh:
 Laut Hitam/Laut Mati
 Laut Kaspia
 Laut Baltik
c. Laut berdasarkan kedalamannya
1) Zona litoral / epipelagic atau zona pasang surut (laut dangkal)
Pada zona ini hidup beberpa jenis hewan seperti ikan,kura-kura dan
kepiting
2) Zona Neritik / Zona Mesopelagic (laut dangkal)
Pada zona ini daerah yang paling kaya ikan dan tumbuha-tumbuhan karena
sinar matahari dapat menembus sampai ke dasar laut.
3) Zona Bathyal ( zona Laut dalam )
Pada zona ini tumbuhan dan hewan berkurang,sinar matahari tidak dapat
menembus sampai dasar laut.
4) Zona Abysal (laut dalam )
Di wilayah ini tumbuhan sudah tidak ada dan jumlah hewan terbatas.
5) Zona Hadalpelagic

d. Arus Laut
Arus laut adalah gerakan air laut yang sangat luas, dengan arah tetap dan
teratur. Arus laut terdapat di permukaan air laut dan di bawah permukaan air laut.
Macam-macam arus laut sebagai berikut.
1) Menurut letaknya, arus laut dibedakan sebagai berikut.
a) Arus atas, adalah arus yang bergerak di permukaan air laut.
b) Arus bawah, adalah arus yang bergerak di bawah permukaan air laut.
2) Menurut suhunya, arus laut dibedakan sebagai berikut.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 49


a) Arus panas, adalah arus yang suhunya lebih tinggi dari suhu air laut di
sekitarnya.
b) Arus dingin, adalah arus yang suhunya lebih rendah dari suhu air laut di
sekitarnya.
3) Menurut sebab terjadinya, arus laut dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.
a) Arus yang terjadi karena angin. Angin yang berembus secara teratur dan
terus-menerus di permukaan, menyebabkan terjadinya ombak atau
gelombang. Angin juga menyebabkan terjadinya aliran air atau arus.
Angin yang menyebabkan terjadinya arus laut sebagai berikut:
(1) Angin pasat, adalah angin yang arahnya tetap, menimbulkan arus.
Misalnya arus tenggara dan arus timur laut.
(2) Angin barat, adalah angin yang arahnya tetap dari barat, dan dapat
menyebabkan terjadinya arus barat.
(3) Angin muson, adalah angin yang berganti enam bulan sekali. Pada
bulan April-Oktober angin barat laut, sedang pada bulan Oktober-April
bertiup angin tenggara. Angin ini menyebabkan terjadinya arus barat
dan timur.
b) Arus yang terjadi karena adanya perbedaan kadar berat jenis air. Kadar
garam atau berat jenis all berbeda juga menyebabkan terjadinya arus laut.
Namun hal itu hanya bersifat lokal.
Di bagian permukaan, air yang berat jenisnya mengalir ke air yang
berat jenisnya besar. Di bagian bawah, air yang berat jenisnya besar akan
mengalir ke kecil. Semakin besar kadar garam, maka berat jenis semakin
besar.
c) Arus yang disebabkan oleh pasang purnama dan pasang perbani.
1. Keadaan Arus di Samudera Pasifik
a. Arus di Belahan Bumi Utara
Arus ini menuju ke arah barat, sejajar dengan garis khatulistiwa.
Adapun tenaga penyebabnya adalah angin pasat timur laut. Sifat arus ini
adalah arus panas (lihat gambar berikut).
1) Arus Kuro Syiwo(panas)
Arus ini merupakan kelanjutan arus khatulistiwa utara yang
membelok ke utara dekat Filipina dan lewat sebelah timur
Kepulauan Jepang ke arah utara. Di sebelah timur Jepang, arus ini
berbelok ke arah timur, ditembus oleh angin barat sampai ke Kanada
atau Amerika bagian utara. Sifat arus ini panas.
2) Arus Kalifornia (dingin)
Arus ini berada di pantai barat Amerika Serikat dan membelok ke
arah selatan menyusur Pantai Kalifornia. Setelah sampai
khatulistiwa, membelok ke arah barat lagi sejajar khatulistiwa. Sifat
arus ini dingin (arus dingin).
3) Arus Oya Syiwo (dingin)
Arus ini berasal dari laut Bering dan bertemu dengan arus Kuro
Syiwo di sebelah timur Jepang. Sifat arus Oya Syiwo adalah dingin.
b. Arus di Belahan Bumi Selatan
Arus di belahan bumi selatan dibedakan sebagai berikut.
1) Arus Khatulistiwa Selatan
Arus ini sejajar garis khatulistiwa. Arahnya dari timur ke barat. Arus
ini didorong oleh angin pasat tenggara dan merupakan arus panas..
2) Arus Australia Timur
Arus ini merupakan lanjutan arus khatulistiwa setatan yang
membelok ke arah selatan (di pantai timur Australia). Sifat arus ini
panas.
3) Arus Barat
Arus barat yang merupakan arus dingin didorong oleh angin barat.
4) Arus Peru

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 50


Arus Peru merupakan lanjutan arus Australia Timur dan membelok
ke arah timur. Dari Peru Amerika Selatan membelah ke arah utara
sebagai arus dingin. Bila arus sampai di dekat ekuator disebut
sebagai arus khatulistiwa selatan.

2. Arus Balik Khatulistiwa


Arus ini merupakan arus kompensasi, menggantikan arus khatulistiwa
utara dan setatan. Arahnya dari barat ke timur. Merupakan arus panas.
3. Keadaan Arus di Samudera Atlantik
Seperti halnya arus di Samudera Pasifik, arus di Samudera Atlantik
juga dibedakan menjadi dua golongan sebagai berikut.
b. Arus di Bagian Utara Khatulistiwa
Arus di bagian utara khatulistiwa terdiri atas lima arus sebagai berikut.
1) Arus Khatulistiwa Utara
Arus ini arahnya sejajar dengan garis khatulistiwa, bergerak dari
timur ke barat. Arus ini didorong oleh angin pasat timur laut.
Merupakan arus panas.
2) Arus Teluk atau Culfstream
Nama Gulfstream diberikan oleh Benjamin Franklin. Arus ini
merupakan gabungan dari arus khatulistiwa utara dengan sebagian
arus khatulistiwa selatan, menuju ke Laut Karibia menjadi arus
Karibia. Dari Laut Karibia menuju Selat Florida yang disebut arus
Florida. Dan Florida bergabung dengan arus Antilen dan terjadilah
arus teluk (Gulfstream) yang disebut juga Arus Atlantik Utara.
Gulfstream menuju ke pantai timur Amerika Serikat. Oleh angin
barat, Gulfstream dibawa menuju pantai Eropa Barat, bahkan
sampai ke kutub utara. Karena Gulfstream merupakan arus panas
maka pelabuhan-pelabuhan di pantai barat Eropa Utara tidak
pernah beku.
3) Arus Greenlandia Timur
Arus ini berasal dari kutub utara, sebagai arus dingin.
4) Arus Labrador
Arus ini berasal dari kutub utara, ke selatan sepanjang Pantai
Greenlandia dan Labrador. Arus ini membawa banyak gunung es,
sehingga berbahaya bagi pelayaran. Sifat arus ini dingin.
5) Arus Kanari
Arus ini merupakan kelanjutan dari Gulfstream yanl mengarah ke
ekuator. Merupakan arus dingin.
c. Arus di Bagian Selatan Khatulistiwa
Arus di bagian selatan khatulistiwa ada empat sebagai berikut.
1) Arus Khatulistiwa Selatan
Arus ini merupakan arus panas yang didorong oleh angin pasat
tenggara.
2) Arus Brasilia
Arus ini sebagai arus panas. Merupakan arus khatulistiwa selatan
yang membelok ke arah selatan dari ekuator.
3) Arus Barat
Arus ini merupakan arus dingin yang didorong oleh angin barat
yang berasal dari kutub selatan.
4) Arus Banguela
Arus ini merupakan arus dingin yang terdapat di pantai barat
Afrika. Kelanjutan arus Banguela disebut sebagai arus khatulistiwa
selatan. Pada Lautan Atlantik terdapat juga arus kompensasi seperti
hainya di Lautan Pasifik.
4. Keadaan Arus di Samudera Hindia
a. Arus di Bagian Utara Khatulistiwa

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 51


Arus di bagian utara khatulistiwa dibedakan sebagai berikut.
1) Arus Muson Barat Daya,
Arus yang dipengaruhi oleh angin muson barat daya, dan
merupakan arus panas.
2) Arus Muson Timur Laut
arus yang dipengaruhi oleh angin muson timur laut, dan
merupakan arus panas.
b. Arus di Bagian Selatan Khatulistiwa
Arus di bagian selatan khatulistiwa dibedakan sebagai berikut.
1) Arus Khatulistiwa Selatan
Arus yang terpengaruh oleh angin pasat tenggara dan merupakan
arus panas.
2) Arus Agulhas dan arus Maskarenen
Arus yang yang merupakan kelanjutan arus khatulistiwa. Arus ini
bersebelahan dengan Pulau Madagaskar dan merupakan arus panas.
3) Arus Barat
Arus yang timbul karena didorong oleh an gin barat dan merupakan
arus dingin. Arus ini arahnya dari barat ke timur.
4) Arus Australia Barat
Arus yang merupakan arus dingin dengan arah dari barat daya ke
timur laut.

FLORA DAN FAUNA DI MUKA BUMI


a. Keanekaragaman Flora dan. Fauna
Flora dan fauna yang ada di permukaan bumi ini sangat beragam, yang ,
setiap jenisnya mempunyai perbedaan dan keseragaman tertentu yang membentuk
satu kesatuan hidup. Kesatuan hidup flora dan fauna yang tersebar di muka bumi
disebut dengan biosfer.
Persebaran flora dan fauna di muka bumi sangat dipengaruhi oleh faktor
biotik, abiotik, dan juga sejarah geologi, keadaan tanah (tekstur, struktur, mineral,
air tanah), dan keadaan relief Indonesia. Faktor biotik yang mempengaruhi
persebaran flora dan fauna berupa manusia, tumbuhan, dan hewan. Sedangkan
faktor abiotik berupa iklim, tanah dan air. Berikut ini faktor-faktor yang
mempengaruhi persebaran flora-fauna di permukaan bumi:
MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 52
1) Iklim
Faktor iklim termasuk di dalamnya keadaan suhu, kelembapan udara, dan angin
sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan setiap makhluk di dunia. Faktor
suhu udara berpengaruh terhadap berlangsungnya proses pertumbuhan fisik
tumbuhan. Sinar matahari , sangat diperlukan bagi tumbuhan hijau untuk proses
fotosintesis. Kelembapan udara berpengaruh pula terhadap pertumbuhan fisik
tumbuhan. Sedangkan angin berguna untuk proses penyerbukan. Faktor iklim
yang berbeda-beda pada suatu wilayah menyebabkan jenis tumbuhan maupun
hewannya juga berbeda. Tumbuhan di daerah tropik banyak jenisnya, subur, dan
selalu hijau sepanjang tahun karena bermodalkan curah hujan yang tinggi dan
cukup sinar matahari. Berbeda dengan tumbuhan di daerah yang beriklim
sedang, ragam tumbuhannya tidak sebanyak di daerah tropik yang kaya sinar
matahari. Di daerah beriklim sedang banyak ditemui pohon berkayu keras dan
berdaun jarum. Daerah gurun yang beriklim panas dan kurang curah hujan hanya
sedikit tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri, seperti misalnya pohon kaktus
dapat tumbuh subur karena mempunyai persediaan air dalam batangnya.
Kehidupan faunanya juga sangat bergantung pada pengaruh iklim yang mampu
memberikan kemungkinan bagi kelangsungan hidupnya. Binatang di daerah
dingin berbeda dengan binatang di daerah tropik dan sulit menyesuaikan diri bila
hidup di daerah tropik yang beriklim panas.
2) Air
Air mempunyai peranan yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan karena dapat
melarutkan dan membawa makanan yang diperlukan bagi tumbuhan dari dalam
tanah. Adanya air tergantung dari curah hujan dan curah hujan sangat tergantung
dari iklim di daerah yang bersangkutan. Banyaknya curah hujan di wilayah
tersebut berpengaruh pada jenis flora di suatu wilayah. Flora di daerah yang
kurang curah hujannya, keanekaragaman jenisnya kurang dibandingkan dengan
flora di daerah yang banyak curah hujannya. Misalnya di daerah gurun, hanya
sedikit tumbuhan yang dapat hidup, contohnya pohon kaktus dan tumbuhan
semak berdaun keras. Di daerah tropik banyak hutan lebat, pohonnya tinggi-
tinggi dan daunnya selalu hijau. Air juga mempengaruhi persebaran fauna,
khususnya fauna-fauna yang hidup di air.
3) Tinggi Rendahnya Permukaan Bumi/relief
Faktor ketinggian permukaan bumi umumnya dilihat dari ketinggiannya dari
permukaan laut (elevasi). Misalnya ketinggian tempat 1.500 m berarti tempat
tersebut berada pada 1.500 m di atas permukaan laut. Semakin tinggi suatu
daerah semakin dingin suhu di daerah tersebut. Demikian juga sebaliknya, bila
lebih rendah berarti suhu udara di daerah tersebut lebih panas: Setiap naik 100
meter suhu udara rata-rata turun sekitar 0,5 derajat celsius. Jadi semakin rendah
suatu daerah semakin panas daerah tersebut, dan sebaliknya semakin tinggi
suatu daerah semakin dingin daerah tersebut. Oleh sebab itu, ketinggian
permukaan bumi besarpengaruhnya terhadap jenis dan persebaran flora dan
fauna. Daerah tropik yang suhu udaranya lembap, tanamannya lebih subur
daripada daerah yang suhunya panas dan kering. Begitu pula dengan kehidupan
fauna di daerah kutub yang sulit untuk dapat . menyesuaikan diri pada wilayah
tropik yang cenderung panas:
4) Tanah
Tanah banyak mengandung unsur-unsur kimia yang diperlukan bagi
pertumbuhan flora di dunia. Kadar kimiawi berpengaruh terhadap tingkat
kesuburan tanah. Keadaan struktur tanah berpengaruh terhadap sirkulasi udara di
dalam tanah sehingga memungkinkan akar tanaman dapat bernapas dengan baik.
Keadaan tekstur tanah berpengaruh pada daya serap tanah terhadap air. Suhu
tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan akar serta kondisi air di dalam tanah.
Komposisi tanah umumnya terdiri dari bahan mineral anorganik (70%-90%),
bahan organik (1%-15%), udara dan air (0-9%). Hal-hal tersebut menunjukkan
betapa pentingnya faktor tanah bagi, pertumbuhan tanaman. Perbedaan jenis

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 53


tanah menyebabkan perbedaan jenis dan keanekaragaman tumbuhan yang dapat
hidup di suatu wilayah. Contohnya di Nusa Tenggara jenis hutannya adalah
sabana karena tanahnya yang kurang subur. Perhatikan hutan di daerah yang
subur di pegunungan dengan hutan di daerah yang tanahnya banyak
mengandung kapur atau tanah liat! Apakah ada perbedaan keanekaragaman
tanamannya?
5) Manusia, Hewan, dan Tumbuh-Tumbuhan
Manusia mampu mengubah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
Misalnya daerah hutan diubah menjadi daerah pertanian, perkebunan, atau
perumahan dengan melakukan penebangan, reboisasi, atau pemupukan. Manusia
dapat menyebarkan tanaman dari suatu tempat ke tempat lainnya. Selain itu,
manusia juga mampu mempengaruhi kehidupan fauna di suatu tempat dengan
melakukan perlindungan atau perburuan binatang. Hal ini menunjukkan bahwa
faktor manusia berpengaruh terhadap kehidupan flora dan fauna di dunia ini.
Selain itu, faktor hewan juga memiliki peranan terhadap penyebaran
tumbuhan/flora: Misalnya serangga membantu dalam proses penyerbukan.
Kelelawar, burung, tupai membantu dalam penyebaran biji tumbuhan. Peranan
faktor tumbuh-tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah melalui daun-daun
yang telah membusuk. Tanah yang subur memungkinkan terjadi perkembangan
kehidupan tumbuh-tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya.

b. Persebaran Flora dan Fauna di Dunia


Persebaran flora dan fauna di dunia tidak merata. Dalam studi geografi, persebaran
flora dan fauna dipelajari dalam suatu ilmu yang disebut dengan biogeografi. Pada
bagian ini kita akan mempelajari berbagai persebaran flora dan fauna di dunia
beserta karakteristiknya.
a. Persebaran Flora di Dunia
Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu
lokasi geografis tertentu atau daerah habitat darat yang memiliki vegetasi khas
terhadap iklim utama sehingga tidak ditemukan di daerah lain. Bioma terbagi
menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh iklim, letak geografis, curah hujan dan
intensitas cahaya mataharinya.
Bioma adalah kumpulan spesies (terutama tumbuhan) yang mendiami
tempat tertentu di bumi yang dicirikan oleh vegetasi tertentu yang dominan dan
langsung terlihat jelas di tempat tersebut. Oleh karena itu, biasanya bioma diberi
nama berdasarkan tumbuhan yang dominan di daerah tersebut. Di permukaan
bumi ini terdapat 7 (tujuh) macam bioma, yaitu: tundra, taiga (targe), gurun
(padang pasir), padang rumput; sabana, hutan hujan tropis, dan hutan gugur
(deciduous forest).

1) Bioma Tundra
Tundra adalah suatu area di mana pertumbuhan pohon terhambat
dengan rendahnya suhu lingkungan sekitar. Bioma ini terletak di kawasan
lingkungan Kutub Utara sehingga iklimnya adalah iklim kutub. Istilah tundra
berarti dataran tanpa pohon, vegetasinya didominasi oleh lumut Sphagnum
dan lumut kerak (lichenes); vegetasi lainnya adalah rumput-rumputan dan
sedikit tumbuhan berbunga berukuran kecil.
Ciri-ciri bioma tundra adalah sebagai berikut.
a) Mendapat sedikit energi radiasi matahari; musim dingin sangat panjang
dapat berlangsung selama 9 bulan dengan suasana gelap.
b) Musim panas bedangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi
mengalami pertumbuhan.
2) Bioma Taiga
Bioma ini kebanyakan terdapat di daerah subtropika dengan daerah
kutub, seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia; Alaska, dan Kanada.
Ciri-ciri bioma taiga adalah sebagai berikut.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 54


a) Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi,
pada musim panas suhu tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah.
b) Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung
antara 3 sampai 6 bulan.
c) Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer. Contoh
pohon konifer adalah Pinus merkusii (pinus). Keanekaragaman
tumbuhan di bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris seragam, dominan
pohon-pohon konifer. Karena nyaris seragam, hutannya disebut hutan
homogen. Tumbuhannya hijau sepanjang tahun, meskipun dalam
musim dingin dengan suhu sangat rendah.

3) Bioma Gurun
Dalam istilah geografi, gurun, padang gurun atau padang pasir
adalah suatu daerah yang menerima curah hujan yang sedikit. Gurun
dianggap memiliki kemampuan kecil untuk mendukung kehidupan. Kurang
lebih sepertiga wilayah bumi adalah berbentuk gurun. Bioma gurun banyak
ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia, dan Asia Barat.
Ciri-ciri bioma gurun adalah sebagai berikut.
a) Curah hujan sangat rendah kurang dari 250 mm per tahun.
b) Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi.
c) Kelembapan udara sangat rendah.
d) Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari sangat tinggi (siang hari
dapat mencapai 45°C, malam hari dapat turun sampai 0°C).
e) Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air.
Tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang beradaptasi dengan
keadaan kering, misalnya tumbuhan yang ditutupi oleh kutikula yang tebal
dan akar yang panjang, juga tumbuhan kaktus yang menyimpan banyak air
pada batangnya dan daunnya menyempit menjadi duri.
4) Bioma Padang Rumput
Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropik sampai dengan
daerah beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah,
Amerika Selatan, dan Australia. Afrika, , Amerika Serikat bagian barat,
Argentina dan Australia.
Ciri-ciri bioma padang rumput adalah sebagai berikut..
a) Curah hujan antara 250-500 mm/tahun.
b) Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
c) Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan
drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sulit mengambil air.
Wilayah persebaran bioma Stepa meliputi Flora yang mampu
beradaptasi dengan daerah yang porositas dan drainase kurang baik adalah
rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi
karena rumput merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang
rumput. Nama padang rumput bermacam-macam seperti stepa di Rusia
Selatan, puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.
5) Bioma Sabana
Sabana adalah padang rumput yang diselingi dengan sebaran pohon
yang tumbuh jarang. Bioma sabana adalah padang rumput dengan diselingi
oleh gerombolan pepohonan. Berdasarkan jenis tumbuhan yang
menyusunnya, sabana dibedakan menjadi dua, yaitu sabana murni dan
sabana campuran.
a) Sabana murni: bila pohon-pohon penyusunnya hanya terdiri dari satu
jenis tumbuhan saja.
b) Sabana campuran: bila pohon-pohon penyusunnya terdiri dari campuran
berjenis-jenis pohon.
6) Bioma Hutan Hujan Tropis

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 55


Bioma hutan hujan tropis merupakan bioma yang memiliki
keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling tinggi. Meliputi
daerah aliran Sungai Amazone-0rinaco, Amerika Tengah, sebagian besar
daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di Afrika. Ciri-
ciri bioma hutan hujan tropis adalah sebagai berikut.
a) Curah hujannya tinggi, merata sepanjang tahun.
b) Matahari bersinar sepanjang tahun.
c) Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.
d) Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga
tidak ada perubahan suhu antara siang dan malam hari.
Flora pada bioma hutan hujan tropis terdapat beratus-ratus spesies.
Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20-40 m, dengan cabang-
cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau kanopi.
Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah
tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan, contohnya rotan. Epifit adalah
tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan tidak merugikan
pohon tersebut. Contoh: anggrek dan paku sarang.
7) Bioma Hutan Gugur (Deciduous Forest)
Ciri khas bioma hutan gugur adalah tumbuhannya sewaktu musim
dingin daun-daunnya meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika
Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili. Ciri-ciri bioma hutan gugur
adalah sebagai berikut.
a) Curah hujan merata sepanjang tahun, antara 750-1.000 mm/th.
b) Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur, dan
musim semi.
c) Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan
hujan tropis.
Musim panas pada bioma hutan gugur, pohon-pohon tinggi tumbuh
dengan baik, tetapi cahaya masih dapat menembus ke dasar, karena
dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya. Konsumen yang ada di daerah ini
adalah serangga, burung, tupai, dan racoon yaitu hewan sebangsa luwak/
musang.
Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai
berkurang, suhu mulai turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air
sehingga daun menjadi merah, cokelat akhirnya gugur, sehingga musim itu
disebut musim gugur.
Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan
kegiatan fotosintesis. Beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur pada
musim dingin). Menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan
mulai berdaun kembali (bersemi) sehingga disebut musim semi.
b. Persebaran Fauna di Dunia
Pada umumnya hewan tersebar secara terbatas pada daerah tertentu.
Penghalang persebaran hewan adalah faktor-faktor fisik yang berhubungan
dengan keadaan bumi. Misalnya laut, sungai, gunung, padang pasir, dan iklim.
Selain itu, fauna tersebar pada permukaan bumi didukung oleh kemampuan
mobilitasnya. Hewan suatu daerah dapat melakukan migrasi ke daerah lain.
Kadang-kadang terdapat pulau yang mempunyai fauna endemik, yaitu tidak
terdapat di tempat lain. Menurut Alfred Russel Wallace persebaran fauna di
dunia dapat dikelompokkan menjadi 6 wilayah yaitu Paleartik, Neartik, Oriental,
Ftiopia, Australia, dan Neotropik.
Pembagian Wilayah dan Jenis Fauna di Dunia
No Nama Wilayah Geografis Jenis Fauna
Wilayah
1. Paleartik As Asia Timur, Asia Tengah, Bison, kucing kutub, beruang
Asia Barat, Eropa, dan kutub dan landak, Panda (Cina
Sahara. Daratan), rusa kutub, unta,

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 56


(Himalaya, Afghanistan, ayak, burung bersiul
Afrika, dan Jepang)
2. Neartik Amerika Utara , Green A kalkun, caribau, antelope
land, Meksiko bertanduk cabang tiga, burung
biru, sejenis tupai dari Amerika
Utara, jungko, Bison, Muskox,
puma.

3 Oriental Asia Selatan dan Asia Harimau, gajah, badak, orang


Tenggara utan, babi rusa, menjangan, tapir,
kera
4 Etiopia Afrika Selatan; Gurun Gorilla, simpanse, burung unta,
Sahara, Madagaskar, dan kuda nil, zarapah, badak Afrika ,
Jazirah Arab bagian beruang, unta, dan kolibri
selatan
5 Australia Australia, Selandia Baru, Kakaktua, kasuari, kanguru,
Indonesia bagian timur, burung cenderawasih, kiwi,
dan, Papua Nugini koala, burung penghisap madu,
kakatua, monotreama, marsupial.

6 Neotropik Meksiko Selatan, Amerika Kukang, armadillo, trenggiling,


Tengah, dan Amerika babi, tapir, antelop, anaconda,
Selatan ikan piranha, belut listrik, tapir,
tinamu

c. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia


a. Persebaran Flora Indonesia Berdasarkan Iklim dan Ketinggian Tempat
1) Hutan Hujan Tropis
Hutan ini kaya akan berbagai flora dengan ketinggian mencapai 50
m. Keadaan di bawahnya gelap. Variasi flora yang banyak menjadikan hutan
ini sebagai hutan heterogen. Hutan hujan tropis tersebar di Sumatra, Banten,
Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Hutan hujan tropis terdiri dari hutan hujan tanah kering dan hutan
hujan tanah rawa. Hutan hujan tanah rawa itu sendiri terdiri dari:
a) hutan rawa air tawar, berada pada daerah dengan ketinggian < 100 m
dan suhu ± 26°C,

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 57


b) hutan rawa gambut, berada pada daerah dengan ketinggian < 100 m dan
suhu ± 26°C, dan
c) hutan payau (hutan mangrove), berada pada daerah dengan ketinggian <
5 m dan suhu ± 26°C.
2) Hutan Musim
Hutan musim dapat digolongkan menjadi sebagai berikut.
a) Hutan musim gugur, berada pada daerah dengan ketinggian 800 m dan
suhu > 20°C.
b) Hutan musim selalu hujan, berada pada daerah dengan ketinggian <
1.200 m dan suhu >220C.
3) Hutan Sabana
Hutan sabana dapat digolongkan menjadi sebagai berikut.
a) Hutan sabana pohon dani palma, berada pada daerah dengan ketinggian
< 900 m dan suhu 220C.
b) Hutan sabana kasuarina, berada pada daerah dengan ketinggian antara
1.600-2.400 m dan suhu antara 130C-180C.
4) Padang Rumput
Padang rumput dapat digolongkan menjadi sebaqai berikut.
a) Padang rumput iklim basah
(1) Padang rumput tanah rendah, berada pada daerah dengan
ketinggian < 1.000 m dan suhu 21 0C-260C.
(2) Rawa rumput, berada pada daerah dengan ketinggian < 100 m dan
suhu ± 26°C.
(3) Padang rumput pegunungan, berada pada daerah dengan
ketinggian antara 1.500-2.400 m dan suhu antara 180C-230C.
(4) Padang rumput berawa gunung, berada pada daerah dengan
ketinggian antara 1.500-2.400 m dan suhu antara 10°C-23°C.
(5) Padang rumput Alpin, berada pada daerah dengan ketinggian
antara 4.000-4.500 m (batas salju) dan suhu < 6°C.
(6) Komunitas rumput dan lumut, berada pada daerah dengan
ketinggian > 4.500 m dan suhu < 60°C.
b) Padang rumput iklim kering, berada pada daerah dengan ketinggian <
900 m dan suhu >220C.
b. Persebaran Flora Berdasarkan Faktor Geologi
1) Flora di Daerah Paparan Sunda
Flora di daerah ini meliputi Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Flora
di Sumatra terdiri dari 3 macam, yaitu sebagai berikut.
a) Flora endemik, misalnya bunga Rafflesia arnoldi.
b) Flora di pantai timur terdiri dari hutan mangrove dan rawa gambut.
c) Flora di pantai barat terdiri dari bermacam-macam vegetasi di antaranya
meranti, kemuning, rawa gambut, hutan rawa air taWar, dan rotan.
Flora di Kalimantan memiliki kesamaan dengan flora di Sumatra,
yaitu hutan hujan tropis, hutan gambut, dan hutan mangrove.
2) Flora di Daerah Paparan Sahul
Flora ini dominan berada di Papua. Terdiri dari 3 macam; yaitu sebagai
berikut.
a) Hutan hujan tropis.
b) Jenis Pometia Pinnata (matoa) yang memiliki keragaman genetika yang
tinggi
c) Pohon sagu, pohon nipah, dan hutan mangrove.
3) Flora di Daerah Peralihan
Flora di Sulawesi berjumlah 4.222 jenis dan berkerabat paling dekat
dengan flora di wilayah lain yang relatif kering, seperti Filipina, Maluku,
Nusa Tenggara, dan Jawa. Tumbuhan yang berada di habitat pantai dan
dataran-rendah lebih mirip dengan flora di Papua, sedangkan jenis tumbuhan
gunung mirip dengan flora di Kalimantan.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 58


Daerah Sulawesi terdiri dari hutan hujan tropis; Sedangkan di pantai
terdiri dari tumbuhan mangrove, bangsa nipah, dan sebagainya. Sehubungan
dengan flora di Sulawesi ada yang berasal dari Nusa Tenggara dan Jawa
yang menunjukkan bahwa Selat Makassar pernah terbuka untuk hubungan
masuknya flora dari kedua wilayah.

d. Keanekaragaman Fauna
Pembagian fauna Indonesia terdiri dari fauna Asiatis (daerah Dangkalan
Sunda), fauna Australis (daerah Dangkalan Sahul), dan daerah peralihan. Pembagian
ini berhubungan dengan sejarah terbentuknya kepulauan Indonesia.
Di antara Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul terdapat perairan laut
dalam. Perairan ini terdapat di Pulau Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, dan -
pulau-pulau kecil lainnya. Kawasan ini dikenal dengan nama Wallacea. Wallace
memberi batas antara kawasan Dangkalan Sunda dan kawasan Wallacea dengan
garis Wallace. Garis ini untuk menunjukkan pembagian fauna yang sangat berbeda
antara kawasan tipe Asiatis dan kawasan Wallacea. Selanjutnya, antara kawasan ini
dengan kawasan Dangkalan Sahul dipisahkan oleh garis Weber untuk menunjukkan
pembagian jenis faunanya. Kawasan Wallacea selain memiliki fauna yang bersifat
endemik, yaitu anoa, komodo, dan babi rusa, juga memiliki fauna peralihan dari
kawasan Asiatis dan Australis. Oleh karena itu, fauna yang ada di kawasan Wallacea
disebut tipe peralihan.
a. Fauna Asiatis
Meliputi daerah Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Fauna Asiatis
menunjukkan kesamaan dengan fauna Asia.. Misalnya gajah Sumatra sama
jenisnya dengan gajah India. Badak bercula terdapat di India, Myanmar,
Thailand, Vietnam, Semenanjung Malaya, Sumatra, dan Jawa. Fauna kawasan
Indonesia bagian barat sering disebut fauna Dangkalan Sunda.
Mammalia: gajah, harimau, banteng, badak, beruang, orang utan, tapir, rusa,
badak bercula satu, kerbau, babihutan, kijang.
Reptil: kura-kura, buaya, ular, tokek, kadal, bunglon, biawak, dan
trenggiling.
burung: burung hantu, merak, kutilang, elang, jalak, dan berbagai macam
unggas.
ikan: ikan air tawar, dan pesut(lumba-lumba)

e. Fauna Peralihan
Meliputi Sulawesi, Maluku, dan seluruh Nusa Tenggara. Jenis faunanya
merupakan fauna Asiatis dan Australis juga jenis fauna yang tidak terdapat pada
keduanya. Misalnya seperti anoa, babi rusa di Sulawesi dan komodo di Pulau
Komodo.
Mammalia: babi rusa, anoa, ikan duyung, tarsius, monyet hitam, sapi, banteng,
kuda, kus-kus
Rreptil: komodo, biawak; buaya, kura-kura, ular, dan soa-soa.
Burung: maleo, dewata, raja udang, pemakan lebah, kakaktua, dan
rangkong. cenderawasih, nuri.

b. Fauna Australis
Wilayah ini sering disebut wilayah fauna Dangkalan Sahul. Meliputi
Papua dan Kepulauan Maluku, kep. Aru. Fauna daerah ini mirip dengan fauna
Australia. Kanguru pohon di Papua juga terdapat di Australia. Sedangkan
burung cenderawasih di Papua juga terdapat di Papua Nugini dan Australia.
Mammalia: walaby, kanguru, beruang, nokdiak (landak), oposuma layang,
kelelawar, kanguru pohon, dan kuskus.
Reptil : biawak, buaya, kadal, kura-kura dan ular.
Burung: cenderawasih, kasuari, kakaktua, namudur, raja udang, dan nuri.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 59


Fauna Asiatis dan Australis memiliki perbedaan sebagai beriku;
Fauna Fauna Australis
1. Tidak ada binatang berkantong. 1. Banyak binatang berkantong.
2. Binatang menyusui besar-besar. 2. Binatang menyusui kecil-kecil.
3. Terdapat bermacam-macam kera. 3. Tidak terdapat kera.
4. Banyak terdapat jenis ikan air 4. Jenis hewan air tawar sedikit
tawar. jumlahnya.
5. Jenis burung berwama relatif 5. Terdapat banyak jenis burung
sedikit jumlahnya. berwarna.

f. Pelestarian Flora Fauna


Seuai UU no 5 th 1967 menyatakan bahwa hutan suaka alam mencakup
kawasan hutan yang karena sifatnya yang khasdiperuntukkan secara khusus bagi
perlindungan alam hayati dan manfaat-manfaat lainnya.Kawasan itu adalah cagar
alam dan suaka margasatwa.
Suaka Alam merupakan kawasan di daratan dan perairan yang memliki
ciri khas yang berfungsi utama sebagai perlindungan dan pengawetan
keanekaragaman spesies tumbuhan dan hewan serta tata lingkungan.
Suaka alam merupakan usaha konservasi flora dan fauna secara umum, yang
mencakup cagar alam dan suaka marga satwa.
1) Suaka Margasatwa
adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa
keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan
hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
Jadi suaka marga satwa adalah suaka alam bagi kelangsungan hidup satwa
tertentu agar tidak punah. Misalnya;
Ujungkulon ð perlindungan badak
Pulau Komodo ð perlindungan komodo
2) Cagar Alam
adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai
kekhasan. tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang
perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami.
Kriteria
3) Taman nasional
adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola
dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.
Fungsi taman nasional sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan,
pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta
pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
4) Taman Hutan Raya
adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau
satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan atau bukan asli, yang
dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,
menunjang budidaya, budaya, pariwisata, dan rekreasi
5) Taman Wisata Alam
adalah kawasan pelestarian alam dengan tujuan utama untuk
dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata dan rekreasi alam.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 60


ANTROPOSFER.
A. Menghitung Pertumbuhan Penduduk
Proyeksi Penduduk (Perkiraan Penduduk)
Hampir semua negara maju menyusun perkiraan jumlah seluruh penduduk setiap
tahun. Informasi mengenai jumlah penduduk yang akan datang sangat penting,
misalnya untuk merencanakan segala sesuatu yang berkaitan dengan penyediaan
sarana dan prasarana untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk.
Rumus proyeksi penduduk sebagai berikut: Pn= PO (1 + r)n
Keterangan:
Pn : jumlah penduduk pada tahun n (ditanyakan)
PO : jumlah penduduk pada tahun 0 (tahun dasar, diketahui)
n : jumlah tahun antara 0 hingga n
r : tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (dalam %)
Contoh soa1:
Misal pada tahun 1999 jumlah penduduk Indonesia tercatat 205 juta jiwa. Tingkat
pertumbuhan penduduk per tahun 1,5%. Berapa proyeksi penduduk Indonesia pada
tahun 2004?
Jawab:
Pn= PO (1 + r)n
= 205 juta (1 + 1,5%)5
= 205 juta (1 +0,015)5
= 205 juta (1,015)5
= 205juta (1,0773)
= 220 juta
Jadi, proyeksi penduduk Indonesia untuk tahun 2004 dengan tingkat pertumbuhan
penduduk 1,5% per tahun ialah 220 juta jiwa.

B. Mobilitas Penduduk
1. Migrasi Penduduk
Migrasi ialah perpindahan penduduk yang dilakukan dari suatu daerah ke daerah
lain., Faktor yang mempengaruhi migrasi antara lain,
1. Faktor-Faktor Pendorong Adanya Migrasi (Daerah Asal)
a. Lapangan pekerjaan di tempat asal tidak memadai.
b. Kurangnya sumber-sumber alam.
c. Secara sosiologis tidak cocok lagi terhadap budaya, adat, dan kepercayaan.
d. Karena pekerjaan yang memaksa berimigrasi (penempatan kerja).
2. Faktor-Faktor Penarik Adanya Migrasi (Daerah Tujuan)
a. Banyaknya lapangan pekerjaan.
b. Tersedianya sarana dan prasarana.
c. Secara sosiologis sesuai dengan lingkungan pada daerah tujuan.
3. Jenis-Jenis Migrasi
Migrasi dibedakan menjadi dua macam yaitu,
a. Migrasi lokal ialah perpindahan penduduk yang terjadi dalam suatu wilayah
negara.
b. Migrasi internasional ialah perpindahan penduduk yang terjadi antar negara
yang dibagi atas:
1) Emigrasi yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain.
2) Imigrasi yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara dan masuk ke
negara lain.
3) Remigrasi yaitu kembalinya penduduk dari negara lain menuju negara
asalnya.
4) Evakuasi yaitu perpindahan penduduk karena bencana di negerinya,
seperti bencana alam, gunung meletus, peperangan, dan sebagainya.
Cara-Cara untuk Menghitung Migrasi
a. Angka Migrasi Masuk (In Migration/Mi)

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 61


Yaitu angka yang menunjukkan jumlah pendatang (imigran tiap 1.000
penduduk tempat tujuan selama 1 tahun). Untuk menghitung angka
migrasi masuk dapat digunakan. rumus:
Keterangan:
I Mi : angka migrasi masuk
Mi x k = P : jumlah penduduk daerah tujuan
P
I : jumlah migrasi masuk
k : konstanta (1000)
contoh :
Jumlah penduduk di Kecamatan Y sebanyak 10.000.000 orang dan
jumlah imigran sebanyak 350.000. hitunglah imigran yang masuk !!
Jawab :
350 .000
Mi x 1. 000 = 35
10 .000 . 000
Jadi di Kecamatan Y terdapat 35 imigran (pendatang) tiap 1.000
penduduk
b. Angka Migrasi Keluar (Out Migration/Mo)
Yaitu angka yang menunjukkan jumlah penduduk yang keluar dari
daerah tempat tinggalnya (emigran) tiap 1000 penduduk selama 1 tahun.
Untuk menghitung angka migrasi keluar dapat digunakan rumus:
O
M0= x k
P
Keterangan :
Mo : angka migrasi masuk
O : jumlah penduduk daerah tujuan
I : jumlah migrasi masuk
k : konstanta (1000)

Contoh:
Jumlah penduduk di kecamatan Z pada tahun 2004 adalah 150.000 jiwa
dan jumlah imigran 30.000 jiwa. Hitunglah migrasi yang keluar!
Jawab:
350 .000
Mi x 1. 000 = 35
10 .000 . 000
Jadi, di kecamatan Z pada tahun 2004 terdapat emigran 200 tiap 1000
penduduk.

2. Urbanisasi
Urbanisasi ialah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
1. Faktor Pendorong di Kota
a. Upah kerja di kota lebih tinggi.
b. Banyaknya lapangan pekerjaan di kota.
c. Tersedianya sarana dan prasarana di kota (kesehatan, pendidikan,
industri, pasar, pertokoan, dan lain-lain).
2. Faktor Pendorong di Desa
a. Lapangan kerja di desa lebih sempit.
b. Areal pertanian di desa makin sempit.
c. Adanya pengangguran tidak kentara.
d. Kurangnya fasilitas di desa.
3. Akibat Terjadinya Urbanisasi bagi Kota
a. Banyaknya pengangguran.
b. Meningkatnya kriminalitas.
c. Mempersulit perencanaan kota.
d. Timbulnya daerah slums.
4. Akibat Terjadinya Urbanisasi bagi Desa

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 62


a. Tanah pertanian banyak yang terbengkalai.
b. Kurangnya tenaga kerja di desa.
c. Terhambatnya pembangunan di desa.
3. Transmigrasi
Transmigrasi ialah perpindahan penduduk dari daerah satu ke daerah lainnya
dalam suatu negara RI atau daerah yang padat penduduknya ke daerah yang
jarang penduduknya. Daerah yang padat contohnya di Pulau Jawa dan Bali,
sedangkan daerah yang jarang penduduknya adalah Sumatra, Kalimantan,
Sulawesi, dan Papua sehingga digunakan sebagai daerah tujuan transrnigrasi.
1. Daerah Asal Transmigrasi (menurut Kepres No. 1 Tahun 1973)
a. Daerah tandus dan kering, misalnya Gunung Kidul dan Wonogiri, Jawa
Tangah.
b. Daerah yang terlalu padat penduduknya.
c. Daerah bencana alam, seperti banjir; gunung meletus, dan gempa bumi.
2. Daerah Tujuan Transmigrasi
a. Sumatra: Sumatra Utara, Daerah Istimewa Aceh, Sumatra Barat. Jambi,
Bengkulu, Lampung, Riau, dan Sumatra Selatan.
b. Kalimantan: Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan
Barat.
c. Sulawesi: Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.
d. Papua dan Maluku.
3. Syarat-Syarat Transmigrasi
a. Warga Negara Indonesia.
b. Sudah kawin.
c. Sehat jasmani dan rohani.
d. Berkelakuan baik.
e. Tidak tersangkut gerakan (organisasi) terlarang.
f. Mempunyai keterampilan tertentu.
g. Mau menaati peraturan-peraturan penyelenggara transmigrasi.
h. Anggota keluarga yang ikut dalam transmigrasi urnurnya tidak boleh
kurang dari 6 tahun dan tidak lebih dari 50 tahun.
4. Macam-Macam Transmigrasi
a. Transmigrasi Spontan (Swakarsa)
Transmigrasi jenis in! yang dikehendaki pemerintah karena transmigrasi
ini atas kehendak para transmigran sendiri dan semua pembiayaan
ditanggung sendiri.
b. Transmigrasi Sektoral
Transmigrasi yang diselenggarakan karena keadaan tertentu dan maksud
tertentu. Misalnya daerah yang terkena bencana alam. Pembiayaannya
ditanggung pemerintah.
c. Transmigrasi Lokal
Transmigrasi yang pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah daerah
setempat. Transmigrasi ini merupakan perpindahan penduduk dari satu
provinsi. Contohnya adalah transmigrasi penduduk Lampung Selatan ke
Lampung Utara.
d. Transmigrasi Umum
Transmigrasi yang pelaksanaan dan pembiayaannya semua ditanggung
pemerintah. Fasilitas yang diberikan oleh pemerintah antara lain,
1) Persediaan rumah.
2) Menanggung biaya perjalanan sampai tempat tujuan.
3) Menanggung biaya hidup selama satu tahun.
4) Menyediakan peralatan pertanian, bibit, dan tanah seluas dua hektar.
e. Transmigrasi Bedol Desa
Transmigrasi yang dilaksanakan seluruh warga desa beserta aparat
pemerintahannya (RT RW, Kadus, Kepala Desa, dan lain-lain).
Pembiayaan transmigrasi bedol deso ditanggung oleh pemerintah.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 63


5. Tujuan Transmigrasi
Tujuan transmigrasi sesuai Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1972 antara
lain,
a. Peningkatan taraf hidup masyarakat.
b. Perataan pembangunan daerah.
c. Penyebaran penduduk
d. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
e. Memperkuat HANKAMNAS.

C. Piramida Penduduk
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat disajikan dalam bentuk
tabel atau bentuk grafik. Grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin
pada saat tertentu disebut piramida penduduk. Data penduduk pada komposisi
penduduk. menurut umur dan jenis kelamin dapat digambarkan dalam piramida
penduduk seperti pada contoh gambar berikut ini,
Data Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Gambar Piramida Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Jumlah Penduduk


Setiap Kelompok Umur

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 64


Piramida penduduk diperoleh untuk mengetahui perbandingan antara jumlah laki-
laki dan perempuan; jumlah tenaga kerja, dan struktur penduduk suatu negara,
Piramida penduduk dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu,
(1) Piramida penduduk muda (ekspansif), menggambarkan keadaan penduduk
yang sedang mengalami pertumbuhan sangat pesat., piramida penduduk muda
terjadi karena tingkat kelahiran yang tinggi dibandingkan tingkat kematian:
Pada umumnya, terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia dan
India.
(2) Piramida penduduk stasioner, menggambarkan keadaan penduduk yang
mengalami perubahan relatif stabil. Tingkat kelahiran sama dengan tingkat
kematian. Jumlah penduduk usia muda, dewasa, dan tua seimbang. Pada
umumnya, terjadi di negara= negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris.

(3) Piramida penduduk tua (konstruktif), menggambarkan keadaan pertumbuhan


penduduk yang cenderung mengalami penurunan. Hal itu disebabkan oleh
tingkat kelahiran yang lebih rendah dibandingkan dengan tingkat kematian,
serta sebagian besar penduduknya berusia tua. Struktur penduduk tua antara
lain negara-negara Jerman, Belgia, dan Swe

Contoh gambar piramida penduduk.


(1) Muda (2) Stasioner (3) Tua

L P

L : Laki-laki
P : Perempuan

SKL 4. Mendeskripsikan sumber daya alam serta kaitannya dengan kehidupan


manusia.

A. POTENSI SUMBER DAYA ALAM DAN PERSEBARANNYA

1. Pengertian Sumber Daya Alam


Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun benda hidup
yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia.
2. Penggolongan Sumber Daya alam
Ada beberapa macam sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan dengan berbagai
cara. Sumber daya alam tersebut dapat diklasifikasikan menurut beberapa hal.
Berdasarkan bagian atau bentuk yang dapat dimanfaatkan, sumber daya alam
diklasifikasikan seperti berikut ini .
a. Sumber daya alam materi, yaitu bila yang dimanfaatkan adalah materi sumber
daya alam tersebut.
b. Sumber daya alam hayati, ialah sumber daya alam yang berbentuk makhluk
hidup, yaitu hewan dan tumbuh-tumbuhan. Sumber daya alam tumbuh-tum-
buhan disebut sumber daya alam nabati, sedangkan sumber daya alam hewan
disebut sumber daya alam hewani. Bila kita telusuri lebih jauh, sumber daya
alam hayati dapat digolongkan sebagai sumber daya alam materi maupun energi.
c. Sumber daya alam energi, yaitu bila barang yang dimanfaatkan manusia adalah
energi yang terkandung dalam sumber daya alam tersebut.
d. Sumberdaya alam ruang, yaitu ruang atau tempat yang diperlukan manusia
dalam hidupnya. Makin besar kenaikan jumlah penduduk, sumber daya alam ru-

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 65


ang makin sulit diperoleh. Ruang, dalam hal ini, dapat berarti ruang untuk mata
pencaharian (pertanian, perikanan), tempat tinggal, arena bermain anak-anak,dan
sebaginya. Di kota-kota besar, seperti Jakarta, sumber daya alam ruang maskin
sulit didapat.
e. Sumber daya alam waktu, sulit dibayangkan bahwa waktu merupakan sumber
daya alam. Sebagai sumber daya alam, waktu tidak berdiri sendiri maliankan
terikat dengan pemanfaatan sumber daya alam lainnya. Contoh : air sulit didapat
pada musim kemarau. Akibatnya, mengganggu tanaman pertanian.
Berdasarkan pembentukannya, sumber daya alam dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
a. Sumber Daya Alam yang dapat Diperbaharui (renewable resources)
Disebut sebagai sumber daya alam yang dapat diperbaharui, karena alam mampu
mengadakan pembentukan baru dalam waktu yang relative cepat. Dengan
demikian, sumber daya alam ini tidak dapat habis. Pembaruan bisa terjadi
dengan dua jalan, yaitu secara reproduksi atau dengan adanya siklus.
1) Pembaruan dengan reproduksi. Pembaruan ini terjadi pada sumber daya
alam hayati, karena hewan dan tumbuhan dapat berkembang biak
sehingga jumlahnya selalu bertambah. Sekalipun demikian, bila
pengelolaannya tidak tepat, sumber daya alam hayati dapat punah. Sekali
spesies hewan dan tumbuhan punah, maka alam tidak dapat memperbarui
atau membentuk lagi. Seringkali aktivitas manusia yang kurang
bertanggung jawab bisa menyebabkan sumber daya alam hayati menurun
kualitas dan keanekaragamannya, misalnya, karena pengaruh
pencemaran. Sebaliknya, dengan penerapan prinsip-prinsip genetika,
misalnya hibridisasi dan rekayasa genetika, sumber daya ala mini dapat
ditingkatkan kualitas dan keanekaragamannya.
2) Pembaruan dengan adanya siklus. Beberapa sumber daya alam, misalnya
air dan udara terjadi dalam proses yang melingkar memnbentuk siklus.
Dengan demikian, selalu terjadi pembaruan. Aktivitas manusia seperti
berikut dapat menurunkan kualitas dan kuantitas sumber daya
alam.Pencemaran udara akan menurunkan kualitas atmosfer bumi, serta
Penebangan hutan dapat menurunkan kualitas air tanah dan
menimbulkan banjir.
b. Sumber Daya Alam yang tidak Dapat Diperbarui (unrnewable resource)
Sumber daya ala mini terdapat dalam jumlahyang relative statis karena tidak ada
penambahan atau pembentukannya sangat lambat bila dibandingkan dengan
umur manusia. Pembentukannya memerlukan waktu ratusan tahun bahkan
jutaan tahun. Manusia tidak dapat memanfaatkannya selama 2 -3 generasi.
Sumber daya alam ini dapat habis.
Contoh : Bahan mineral, batu bara, gas alam dan sumber daya alam fosil
lainnya. Berdasarkan daya pakai dan nilai konsumtifnya, sumber daya
alam ini dibedakan menjadi dua golongan berikut.
1) Sumber daya alam yang tidak cepat habis. Tidak cepat habis karena nilai
konsumtif terhadap barang itu relative kecil. Manusia hanya
memanfaatkannya dalam jumlah sedikit. Di samping itu, sumber daya ala
mini dapat dipakai secara berulang-ulang hingga tidak cepat habis.
Contoh : intan, batu permata, serta logam mulia (emas)
2) Sumber daya alam yang cepat habis. Cepat habis karena nilai konsumtif akan
barang relatif tinggi. Manusia menggunakan dalam jumlah yang banyak,
sehingga sumber daya ala mini akan cepat habis. Di samping itu daur
ulangnya sukar dilakukan.
Contoh : bensin, gas alam, dan bahan baker lainnya.

Penggolongan Bahan Galian Menurut UU No.11 Tahun 1967


Penggolongan bahan galian menurut Undang-Undang No. 11 Tahun 1967 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan, dibagi menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu:

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 66


1. Bahan galian golongan A, yaitu bahan galian golongan strategis. Yang dimaksud
strategis adalah strategis bagi pertahanan/keamanan negara atau bagi perekono-
mian negara;
2. Bahan galian golongan B, yaitu bahan galian vital, adalah bahan galian yang da-
pat menjamin hajat hidup orang banyak;
3. Bahan galian C, yaitu bahan galian yang tidak termasuk golongan A dan B.
Bahan galian apa saja yang termasuk ke dalam masing-masing golongan tersebut diatur
berdasarkan ketentuan pengelompokan lebih rinci, dalam Peraturan Pemerintah No. 27
Tahun 1980, yaitu:
1. Bahan galian golongan A atau bahan galian strategis, terdiri dari:
1. Minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, dan gas alam;
2. Bitumen padat, aspal;
3. Antrasit, batu bara, batu bara muda;
4. Uranium, radium, thorium, dan bahan-bahan radio aktif lainnya;
5. Nikel, kobalt;
6. Timah.
2. Bahan galian golongan B atau bahan galian vital, terdiri dari:
1. Besi, mangan, molibdenum, khrom, walfran, vanadium, titanium;
2. Bauksit, tembaga, timbal, seng;
3. Emas, platina, perak, air raksa, intan;
4. Arsen, antimon, bismut;
5. Yttrium, rhutenium, crium, dan logam-logam langka lainnya;
6. Berrillium, korundum, zirkon, kristal kwarsa;
7. Kriolit, flouspar, barit;
8. Yodium, brom, khlor, belerang.
3. Bahan galian golongan C atau bahan galian industri, terdiri dari:
1. Nitrat, phosphate, garam batu;
2. Asbes, talk, mike, grafit, magnesit;
3. Yarosit, leusit, tawas (alam), oker;
4. Batu permata, batu setengah permata;
5. Pasir kwarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonite;
6. Batu apung, teras, obsidian, perlit, tanah diatome;
7. Marmer, batu tulis;
8. Batu kapor, dolomit, kalsit;
9. Granit, andesit, basal, trakkit, tanah liat, dan pasir.

BAHAN GALIAN DAN TAMBANG

CARA
NO MANFAAT PERSEBARAN
TERBENTUKNYA
1 PETROLEUM FUEL 1. Lhok sukon &
Petroleum formed chiefly - JP (Jet Propelan) used Peurelak ,Aceh
from ancient, microscopic for jet airplane 2. Sumatra Utara
plants (algae) and bacteria, machineun. 3. Riau
plankton, protozoa that - Super TT (High 4. Jambi
lived in the ocean and octane gasoline 5. Sumatra Selatan
saltwater seas. When these without lead). It for 6. Lampung
microorganisms died and motorcycle fuel. 7. Kal Bar (Melawi)
settled to the seafloor, they - Avtur(avian turbin 8. Kal Tim
mixed with sand and silt to fuel) 9. Kal Sel (Barito)
form organic-rich mud. As - Premium 10. Ja Bar (Ngim-
layers of sediment - Mogas(motor gas) for bang)
accumulated over this combustion engine) 11. Ja Teng(Cepu,
organic ooze, the mud was - Kerosene Blora)
gradually heated and 12. Delta Sungai

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 67


slowly compressed into NON FUEL Brantas
shale or mudstone, - lubricant 13. Lepas Pantai
chemically transforming Madura
the organic material into LPG (gas stove fuel) 14. Bali( Pantai Uta ra
petroleum and natural gas. Bali)
Sometimes, the PETROCHEMICAL 15. NT ( L. Sawu)
petroleum and natural gas - Bitumen(aspalt) 16. Maluku (P.Seram,
would slowly fill the tiny - wax Buru, Banggai)
holes within nearby porous - polytam PP (used for 17. Papua
rocks (reservoir rock). plastic, film raw). (Salawati,Sorong)
Because these porous - Methanol (glue)
rocks were usually filled
with water, the liquid and
gaseous hydrocarbons
(which are less dense and
lighter than water)
migrated upward, trough
the earth crust, sometime
for long distances. A
portion of these
hydrocarbons would
eventually encounter an
impermeable (nonporous)
layer of rock in an
anticline, salt dome, fault
trap, or stratigraphic
trap. The impermeable
rock would trap the
hydrocarbons, creating a
reservoir of petroleum and
natural gas. The fluid and
gases caught in these
geologic traps typically
separate into three layers :
water(bottom layer),
petroleum( middle layer),
and natural gas (top layer)
2. NATURAL GAS
-. for fuel 1. Bontang (Kal Tim)
Its formed same with -. raw material of 2. Arun (NAD)
petroleum chemical industry for 3.Laut Natuna (Riau)
making petrochemical
like fertilizer, detergent,
plastic, and
pharmaceutical..

3. BATU BARA
- Bahan Bakar industri 1. Umbilin (Sum Bar)
Generasi dari tumbuh- semen Pusat di Sawah
tumbuhan ini mati dan - Bahan bakar lokomo Lunto)
perlahan tertimbun di tif 2. Bukit Asam(Sum

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 68


bawah lapisan sedimen. - Pereduksi dalam peng Sel.) pusat di Tan
Ketika beban sedimen olahan logam jung Enim
meningkat materi organic - Kokas (arang konven 3. Lembah Sungai
terkena peningkatan panas sional) Mahakam(KalTim)
dan tekanan yang - Briket (bahan bakar 4. P. Laut (Kal)
menyebabkan materi padat)
organic mengalami
perubahan membentuk
batubara. Tekanan dan
panas menyebabkan
meningkatnya kcarbon dan
menurunya hydrogen dan
oksigen pada
batubara.Perubahan
formasi pada batubara
adalah peat (gambut) ;
lignit ; (batubara lunak
hitam kecoklatan yang
rendah karbon) ;
subbituminus (batubara
muda / lunak dengan
kandungan karbon sedang)
; bituminous (batubara
muda dengan kandungan
karbon lebih tinggi dan
kelembaban rendah);
antrasit ( batu bara ke-ras
dengan kandungan karbon
tertinggi dan kelembaban
terendah).

4. BATU GAMPING
Batu gamping terbentuk - Nutrisi pakan ternak 1. Padalarang, JaBar
karena adanya tumbuhan - campuran bahan 2. Palimanan, Cire-
dan hewan yang bangunan bon
menggunakan kalsium - penetral keasaman 3. Gunung Kidul
bikarbonat untuk tanah 4. Dieng
membentuk kal- - untuk industri ban 5. Sukoharjo, JaTeng
sium karbonat. Hewan dan karet 6. Barito Utara, Mu-
digunakan untuk rung Raya, Kota
membentuk tulang dan Waringin Barat,
rangka, sedangkan ( Kal Teng)
tumbuhan dikelilingi
lumpur kapur.

Kapur terbentuk pula


dengan tanpa bantuan
organisme yaitu air yang
mengandung kal-
sium karbonat kemudian
menguap, maka
endapannya lama-lama
akan membentuk
batuan kapur.
5. MARMER
Marmer terbentuk dari - ornament 1. Tulung Agung

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 69


batu kapur yang - lantai 2. Trenggalek
mengalami metamorfosis - bahan baku traso 3. Bayat (Jateng)
(batu kapur yang - patung
dipengaruhi suhu dan - perabot rumah tangga
tekanan yang dihasilkan (meja, kerajinan)
oleh tenaga endogen)
6. INTAN - perhiasan 1. Martapura
Intan berasal dari - mata bor 2. Sampit
pembekuan magma dan - abrasive/penggosok 3. Kapuas Tengah
terbentuk karena tekanan - pemotong 4. Barito
dan temperature tinggi. - pisau bedah
Intan merupakan atom
karbon yang mengkristal.
Warna-warna berlian pun
beraneka ragam seperti
kuning, kuning muda,
kebiru-biruan, merah, biru
kehijau-hijauan, merah
jambu, merah muda, dan
kuning kecoklat-coklatan.
ada juga berlian yang
berwarna hitam. Orang
sering menyebutnya
carbonado.
Intan lebih keras dari baja.
Sebagian besar intan
digunakan untuk industry.
Hy 20 % untuk perhiasan.

7. EMAS - perhiasan 1. Sumatera Utara


Emas terbentuk secara - mata uang 2. Jawa Barat, Te-
hidrotermal yaitu magma - pengisi gigi ngah, Timur
yang naik ke lapisan bumi - pelapis satelit buatan 3. Tembagapura
bagian atas dan membeku - medali/penghargaan 4. Sulawesi utara
di celah-celah lapisan - berperan dalam pem- 5. Nusa tenggara
bumi pada suhu < 5000 C. buatan computer, alat 6. Maluku ( Kep.
Larutan sisa magma ini komunikasi, kapal Halmahera, Obi)
menerobos naik mendekati angkasa.
ke permukaan mengikuti
suatu rekahan-rekahan.
nah karena
penerobosannya mengikuti
rekahan sehingga
keterdapatan emas berupa
urat-urat (vein)...bisa
dilihat di tambang emas
pongkor.

ada tipe lain juga dimana


magma (asam) menerobos
suatu formasi yang berpori
(gamping) sehingga
larutan sisa magma ini
masuk ke celah2 dari
batuan tersebut. Nah hal

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 70


seperti ini menyebabkan
pengayaan emas dalam
skala besar, bisa
segunung-gunung ada
emasnya. bisa dilihat di
tambang emas freeport

Emas juga terbentuk


sebagai endapan sekunder
yang terbawa oleh
endapan aluvial

8. PERAK - perhiasan 1. Meulaboh, Riau


Perak terbentuk secara - mata uang 2. Logos, Riau
hidrotermal yaitu magma - pengisi gigi 3. Rejang Lebong,
yang naik ke lapisan bumi - sendok, garpu Bengkulu
bagian atas dan membeku - salutan film dan ker- 4. Bengkalis,
di celah-celah lapisan tas potret 5. Cikotok, Jampang,
bumi pada suhu < 500 C. - digunakan dalam pem Tasik Malaya,JaBar
buatan pesawat jet 6. Bolang Mongondow,
Perak juga terbentuk - medali dan piala Sul UT
sebagai endapan sekunder - kerajinan patung 7. Tembaga Pura
yang terbawa oleh - campuran logam (Papua)
endapan aluvial 8. Batu Hijau, NTB

9. TEMBAGA
Tembaga terbentuk secara - bahan elektronok: 1. Papua
hidrotermal seperti emas sake 2. Jawa Barat
dan perak. Tembaga juga lar, generator, elek- 3. Sulawesi utara
dapat tromagnet 4. Sulawesi Selatan
terbentuk dari proses - patung
metasomatisme yaitu - bantalan rel KA
kontak magma diorite - gagang pintu
dengan batuan kapur. - alat masak
- alat makan: pisau,gar-
Metasomatisme adalah pu
magma yang bersentuhan
dengan batuan di sekitar
magma.

10. BAUXIT /
ALUMINIUM - kabel 1. P. Bintan, Sumatera
- badan pesawat terbang 2. Kep. Riau
Bauxit terbentuk dari - bingkai jendela 3. P. Bangka
pelapukan batuan granit - panic 4. Kalimantan
yang cepat di daerah tropis - botol sofdrink
dan lembab Bauxit - tutup botol susu
dilelehkan menjadi - compact disc
alumina dan kemudian - suku cadang mobil, ke
diolah menjadi aluminium. reta api, kapal laut

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 71


11. BIJIH BESI
- magnet ferit 1. Sumatera
- badan kereta, kapal, 2. Lombok
mobil 3. Sumbawa
- komponen struktur 4. Sumba
bagi bangunan 5. Kutoarjo, JaTeng
- pembuatan senjata, 6. Cilacap, JaTeng
mesin, alat pertanian, 7. Cipatujah, JaBar
pertukangan. 8. Lumajang, JaTim

12. TIMAH PUTIH (Sn) /


Tin - bahan kaleng 1. P. Bangka
Timah terbentuk secara - salutan jepit kertas, pe 2. P. Belitung
pegmatite yaitu terbentuk niti 3. P. Singkep
di pipa kawah. Timah - patri / solder 4. P. Karimun
berasal dari - cendera mata 5. P. Kundur
mineral casiterit. - bungkus makanan/ke-
dap air
- kaca susu
14. PHOSPAT

15. KAOLIN  keramik, 1. Kalimantan Barat,


Merupakan masa batuan  obat, 2. Kalimantan Selatan
yang tersusun dari material  melapisi kertas, 3. P.Bangka Belitung,
lempung dengan  sebagai bahan 4. Pulau Sumatera,
kandungan besi yang tambahan makanan 5.Pulau Jawa,
rendah terjadi melalui  odol, 6.Sulawesi Utara.
proses pelapukan dan  sebagai bahan
proses hidrotermal alterasi menyebarkan sinar
pada batuan beku di bola lampu pijar
felspartik. Endapan kaolin agar putih,
ada dua macam, yaitu:
 kosmetik.
endapan residual dan
 dipergunakan di cat
sedimentasi.
dan mengubah
tingkat kilauan;
 bahan pengisi
(filler)
 pelapis (coater),
 barang-barang
tahan api dan isola-
tor.

16 MIKA  Untuk kondensator 1. P. Peleng


Hasil kristalisasi pada fase untuk penerapan 2. Banggai, Sulteng
akhir proses pembekuan frekuensi radio 3. Donggala, Sulteng
magma  Memisahkan kon-
duktor listrik
dalamkabel
 Pengganti kaca
dalam rumah kaca
 Abrasive
 kosmetic
17 AGATE  Perhiasan 1.
Merupakan batuan

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 72


metamorf, mikrokristalin
kuarsa(silica) terutama
chalcedony yang
merupakan batuan
vulkanik. Kekuatan mohs
5-7 ,kekerasan rendah
karena unsure mineral
tidak mempunyai ikatan
yg kuat antar molekulnya.
18 MANGAAN  untuk produksi bat- 1. kliripan, Yo-
erai kering, gyakarta
 keramik dan
 gelas,
 kimia

SKL. 5 Mendeskrepsikan pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup


A. PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya,keadaan,dan makhluk hidup,termasuk didalamnya manusia dan perilakunya
yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya.
Lingungan hidup dibedakan menjadi:
1. Lingkungan hidup alamiah
Yaitu suatu sistem yang dinamis yang merupakan kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan,makhluk hidup, dan komponen-komponen abiotik lainnya
tanpa ada campur tangan dari manusia. Contoh: hutan primer
Ciri Lingkungan hidup binaan:
a. tingkat heterogenitas organisme tinggi
b. mampu mempertahankan proses kehidupan di dalamnya secara sendiri.
c. suksesi atau pergantian komunitas tumbuhan dan hewan secara alamiah.
d. Suksesi alamiah dapat terjadi berkali-kali.
2. Lingkungan hidup binaan
Yaitu lingkungan hidup alamiah yang sudah didominasi oleh kehadiran
manusia.Hal ini terbentuk karena jumlah penduduk dan kebutuhan hidup
manusia yang makin meningkat sehingga memaksa manusia mengubah
lingkungan hidup alamiah. Contoh: sawah, hutan produksi, tempat wisata.
Ciri-ciri lingkungan hidup binaan:
a. bersifat labil
b. tingkat heterogenitas di dalamnya rendah
c. ditandai dengan limbah
B. KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP
Kualitas lingkungan hidup adalah derajad kemampuan lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia di tempat dan waktu tertentu.
Kualitas Lingkungan Hidup dapat dibedakan menjadi:
a. Kualitas Lingkungan Alam Fisik: kondisi alamiah, baik biotik maupun abiotik
yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia.
b. Kualitas Lingkungan Sosial: kondisi manusia, baik secara individu maupun
kelompok yang berpengaruh terhadap perubahan dan perkemabngan manusia.
c. Kualitas Lingkungan Budaya: kondisi materi/ benda atau nonmateri yang
dihasilkan manusia melalui aktivitas dan kreativitasnya yang berpengaruh
terhadap kehidupan.
C. KONSERVASI LINGKUNGAN HIDUP

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 73


Konservasi lingkungan adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi memperhatikan
manfaat yang dapat diperoleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan
keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan.
Berikut ini persebaran wilayah konservasi:
Cagar alam: suatusuaka untuk perlindungan hewan, tumbuhan, tanah, dan
keindahan alamnya.
1. Ujung Kulon di Banten
2. Sibolangit di Sumatera
3. Raflesia i Bengkulu
4. Pulau Dua di Jawa Barat
5. Arjuno Lalijiwo di Jawa Timur
6. Cibodas di Jawa Barat
7. Tanjung Pangandaran di Jawa Barat
8. Rimba Panti di Sumatera Barat
Suaka Margasatwa: kawasan khusus yang digunakan untuk melindungi hewan
tertentu agar tidak punah, sebagai contoh:
1. Pulau Komodo di NTT
2. Gunung Leuser di Aceh
3. Way Kambas di Sumatera Selatan
4. Baluran di Jawa Timur
5. Kutai di Kalimantan
6. Pulau Moyo di Sumbawa
D. PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Pelestarian lingkungan hidup merupakan suatu upaya untuk mengelola sumber daya
lingkungan guna meningkatkan kualitas kehidupan yang tinggi serta berkelanjutan.
1. Pelestarian Hutan
Secara ekologi hutan berfungsi untuk:
 sebagai paru-paru dunia: dalam proses fotosintesis daun-daunakan menghisap
karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen. Sehingga kestabilan oksigen di
udara tetap terjaga.
 sebagai penahan erosi karena dapat memperkecil laju aliran permukaan.
 merupakan habitat bagi kelestarian flora dan fauna yang ada di dalamnya.
Upya pelestarian hutan dapat dilkukan dengan cara: tebang pilih tanam dan
reboisasi.
2. Pelestarian sumber daya tanah
3. Pelestarian sumber daya air
Pelestarian dapat dilkukan dengan program kali bersih, pencegahan pencemaran
air, pengamanan pintu-pintu air, penggunaan air tidak boros.
4. Pelestarian udara
Pencemar udara berupa gas dan partikel. Pencemar yang berupa gas adalah gas
metan, gas belerang oksida, gashidrogen sulfida,gas karbon monoksida dari
kendaraan bermotor. Pencemar yang berupa partikel adalah debu, abu dan asap.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pencemaran udara:
 memperkecil penggunaan energi dipabrik dan mobil
 menggunakan energi selain minyak bumiseperti: energi panas bumi, angin,
sinar matahari.
 mengurangi penggunaan mobilpribadi dan mengutamakan angkutan masal.
 menggunakan kendaraan yang irit bahan bakar.
Dampak pencemaran udara seperti efek rumah kaca(green house effect),
kerusakan lapisan ozon, dan hujan asam.
Efect Rumah Kaca mengakibatkan peningkatan suhu dipermukaan bumi,
sehingga akan terjadi perubahan iklim dunia dan berakibat: mencairnya es di
kutub dan produksi pertanian berkurang( terlalu panas sehingga tumbuhan tidak
dapat tumbuh dengan baik).

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 74


Kerusakan ozon disebabkan beberapa gas clorofluorokarbon (CFc) yang
banyak berasal dari barang –barang buatan manusia seperti refrigerator, AC,
busa, semprotan minyak wangi, dan semprotan insektisida.
Dampak rusaknya Ozon bagi manusia:
 menimbulkan penyakit kanker kulit
 menimbulkan penyakit katarak
 merusak tanaman karena tumbuhan sulit untuk tumbuh.
Hujan asam terjadi akibat tercampurnya senyawa sulfat, nitrat, dan
oksida serta air hujan. Senyawa tersebut bereaksi dengan air hujan menghasilkan
senyawa asam sulfat, asam nitrat, dan asam bikarbonat. Senyawa tersebut
dihasilkan oleh industri –industri minyak bumi, pengecoran logam, dan batu
bara.
Dampak hujan asam bagi manusia:
 pada air sungai akan mempengaruhi kehidupan air tawar seperti ikan,
plankton, dan boita lainnya.
 merusak tanaman
 menyebabkan karat pada logam, merusak marmer,beton, arca dan candi.
Upaya pelestarian udara dilakukan dengan:
1. Pabrik melakukan penyaringan pembuangan gas
2. penanaman pohon di sepanjang jalan dan hutan kota sebagai paru-paru
kota( menyerap gas CO2)
3. diadakan uji emisi bagi kendraan.

E. PEMBANGUNAN BERWAWASAN DAN BERKELANJUTAN


Pembangunan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas hidup secara bertahap
dengan memanfaatkan sumber daya yang dimilki negara
secara bijaksana.
Pembangunan berwawasan lingkungan/berkelanjutan adalah upaya peningkatan
kualitas manusia secara bertahap dengan memperhatikan faktor
lingkungan. Yaitu pembangunan yang berorientasi pada
pemenuhan kebutuhan manusia melalui pemanfaatan SDA
secara bijaksana, efisien, dan memperhatikan pemanfatan
baik untuk generasi sekarang maupun yang akan datang.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 75


SKL 6 Menerapkan keterampilan dasar peta dan pemetaan dalammemahami
fenomena geosfer.
A. KETERAMPILAN DASAR PETA

a. Unsur-unsur Kelengkapan Peta / Komponen Peta


Unsur-unsur kelengkapan peta antara lain sebagai berikut :
a. Judul Peta
Peta harus diberi judul yang mencerminkan isi dan tipe peta. Judul dapat
diletakkan di sembarang tempat, asal tidak mengganggu peta utama. Judul suatu
peta dapat diletakkan pada : bagian atas tengah di luar peta pokok bagian atas
kiri atau kanan di luar peta pokok, atau di sembarang tempat dalam peta, tetapi
di luar peta pokok.
b. Garis Astronomis
Garis astronomis berguna untuk menentukan lokasi suatu tempat. Biasanya,
garis astronomis ditunjukkan dengan membuat tanda di tepi atau pada garis tepi
dengan menunjukkan angka derajat, menit, dan detiknya tanpa membuat garis
bujur atau lintang.
c. Inset
Inset menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan pada kedudukannya dengan
daerah sekitar yang lebih luas. Contoh : gambar peta daerah Salatiga (Jawa
Tengah). Untuk mengetahui posisi daerah tersebut terhadap daerah lain, maka
pada pojok bawah atau pada tempat yang kosong dibuat peta Jawa Tengah,
dengan Salatiga tergambar di dalamnya sesuai posisi yang sebenarnya. Tujuan
memberikan inset adalah untuk memperjelas salah satu bagian dari peta dan
untuk menunjukkan lokasi yang penting, tetapi kurang jelas dalam peta yang
lebih luas.
d. Garis Tepi Peta
Garis tepi peta sebaiknya dibuat rangkap. Garis tepi ini dapat membantu waktu
membuat peta pulau, kota, ataupun wilayah agar terletak tepat di tengah.

e. Skala Peta
Skala peta merupakan angka yang menunjukkan perbandingan jarak di peta
dengan jarak sesungguhnya. Penulisan skala diletakkan di bawah judul peta.
Skala merupakan hal yang penting, sebab pembaca peta dapat mengetahui jarak
yang sebenarnya di lapangan. Misalnya skala 1 : 80.000, berarti bahwa jarak
sebenarnya di lapangan untuk 1 cm dalam peta sama dengan (80.000 cm atau
800 m) di lapangan.
f. Sumber Peta
Sumber peta dicantumkan supaya pembaca tahu dari mana sumber peta itu
diperoleh. Untuk Negara Indonesia, badan yang memiliki fungsi dan tugas
menyediakan peta dasar adalah Bakosurtanal. Bakosurtanal singkatan dari
Badan koordinasi survei dan pemetaan nasional.
g. Tahun Pembuatan
Tahun pembuatan sangat diperlukan terutama pada peta-peta yang
menggambarkan data atau keadaan yang cepat berubah. Contoh keadaan yang
berubah adalah hasil pertanian, persebaran penduduk, dan penggunaan lahan.
Tahun pembuatan peta akan berpengaruh terhadap keakuratan peta tematik.
h. Mata Angin
Mata angin sangat penting artinya dalam membaca peta. Dengan petunjuk arah
ini pembaca dapat mengetahui arah utara, selatan, barat, dan timur pada peta.
Petunjuk arah diletakkan di sebelah kiri atas atau di bagian bawah peta.
Sebenarnya, posisi petunjuk arah ini tidak harus berada pada posisi tertentu.
Yang penting, posisinya terhadap peta secara keseluruhan memberi kesan
menarik dan harmonis.
i. Simbol Peta

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 76


Simbol peta merupakan tanda-tanda konvensional yang umum digunakan untuk
mewakili keadaan yang sebenarnya. Berdasarkan bentuknya, simbol peta dapat
diklasifikasikan sebagai berikut. Simbol titik melambangkan ketinggian,
tanaman, monumen (candi). Simbol garis melambangkan sungai, jalan raya,
jalan kereta api, dan batas wilayah administrasi. Simbol area melambangkan
permukiman, areal pertanian, dan perkebunan.
j. Warna Peta
Warna dalam peta mencirikan keadaan objek tertentu, misalnya warna biru
untuk perairan, hijau untuk dataran rendah, kuning untuk dataran tinggi, cokelat
untuk pegunungan/gunung, merah untuk bentang hasil budi daya manusia, dan
putih untuk puncak pegunungan salju. Dalam penggunaan warna ada kalanya
menggunakan warna gradual, artinya warnanya sama tetapi gelap-terangnya
berbeda. Contoh: Laut memakai warna biru. Semakin dalam lautnya maka warna
birunya semakin tua. .
k. Legenda
Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol peta yang digunakan r agar lebih
mudah dipahami pembaca. Pada umumnya, legenda terletak di sisi kiri atau
kanan bagian bawah suatu peta dan sebaiknya di dalam garis tepi peta.
Penempatan legenda ini murni didasarkan pada pendekatan kreativitas dan Allai
keindahan seni kartografinya.
1. Lettering
Lettering adalah semua tulisan dan angka-angka yang tertera dalam suatu peta.
Lettering juga berfungsi untuk mempertegas arti dari simbol-simbol yang ada.
Lettering ini jangan terlalu banyak dan biasanya ditulis dengan huruf cetak kecil
yang representatif terhadap besarnya peta.
m. Jenis Huruf Lettering
Pada dasarnya, setiap penamaan simbol atau kenampakan alam selalu digunakan
huruf-huruf standar.
1) Judul peta ditulis dengan huruf cetak besar yang tegak. Tinggi huruf
disesuaikan dengan besar peta.
2) Kenampakan air, misalnya sungai, laut, rawa, dan danau menggunakan jenis
huruf italic (miring), besar kecilnya berdasarkan proporsi ideal terhadap
ruang.
3) Tulisan sungai ditulis memanjang sesuai dengan arah sungai. Untuk
penulisan dapat diletakkan di bagian atas atau bawah sungai dengan jenis
italic.
4) Legenda ditulis dengan huruf cetak kecil dan diatur supaya baik untuk
dilihat.
5) Kota-kota besar ditulis dengan huruf tegak dan cetak, dengan ukuran huruf
proporsional. Demikian juga untuk kota-kota kecil.
n. Proyeksi Peta
Bentuk permukaan bumi yang seperti bola jika digambarkan pada kertas/bidang
datar pasti akan mengalami kesalahan-kesalahan. Untuk menghindari atau
memperkecil kesalahan, maka dipilihlah cara penggambaran menggunakan
proyeksi.
Langkah kegiatan :
a. Ukur jarak antara dua tempat yang dicari (misalkan AB = 2 cm).
b. Perhatikan skala peta (misal, 1 : 100.000).
c. Hitung jarak kedua tempat yang dicari, sebagai berikut :
Jarak = hasil pengukuran x besar skala
Jarak hasil pengukuran = 2 cm
Besaran skala = 100.000
Jadi, jarak kedua tempat = 2 cm x 100.000
= 200.000 cm = 2 km
b. Menentukan/menghitung skala peta.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 77


Dalam kartografi (ilmu yang mempelajari tentang perpetaan) skala dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
1) Skala pecahan (numeric scale), yaitu skala yang menunjukkan perbandingan
antara jarak di peta dan jarak yang sebenarnya di lapangan, yang dinyatakan
dengan angka pecahan.
Contoh : Penulisan 1 : 100.000 untuk perbandingan 1 satuan di peta mewakili
100.000 satuan pada keadaan sebenarnya. Contoh negara yang menggunakan
sistem ini adalah Indonesia.
2) Skala inci (verbal scale), yaitu skala yang menunjukkan jarak inci di peta sesuai
dengan sejumlah mil di lapangan.
Contoh : 1 inci = 4 mil. Artinya 1 inci di dalam peta = 4 mil di lapangan. Contoh
negara yang menggunakan sistem ini adalah Amerika.
3) Skala grafik (graphic scale), yaitu skala yang ditunjukkan dengan garis lurus,
yang dibagi-bagi dalam bagian yang sama. Setiap bagian menunjukkan satuan
panjang yang sama pula.
Contoh :

0 1 2 3 4 5 cm
0 9 km
1 cm = 1,8 km
5 cm =9 km
Bagaimana kalau dalam sebuah peta tidak ada skalanya? Peta tersebut dapat
ditentukan skalanya dengan berbagai cara, misalnya sebagai berikut :
1) Membandingkan titik-titik di peta dengan titik-titik di lapangan.
Contoh : Jarak A - B di peta = 10 cm, lalu jarak A - B di lapangan diukur,
ternyata jaraknya 10 km. Jadi, skalanya 10 cm : 1.000.000 cm atau 1 :
100.000.
2) Membandingkannya dengan peta lain atau potret udara yang sudah ada
skalanya untuk kenampakan yang sama.
Misalnya: Jarak A - B = 10 cm, tetapi skalanya tidak ada. Lalu, kita
bandingkan dengan jarak A - B pada peta lain berskala 1 : 50.000. Ternyata
jarak A - B = 20 cm.
10 x X = 20 x 50.000
10 x X = 1.000.000
X = 1.000.000
10
X = 100.000
Jadi, skala peta adalah 1 : 100.000
3) Memperhitungkan selisih derajat lintang atau bujur. Kita telah mengetahui
bahwa 1° = 111 km
Hal ini berarti 60' = 111 km
A 40° 22'
B 40° 20'
Misalkan jarak A - B pada peta = 10 cm, maka jarak sebenarnya adalah:
40° 22' - 40° 20'= 2'. Padahal 1° = 60'= 111 km
2' = 2 x 111 km = 3,7 km, berarti 10 cm tersebut sama dengan 370.000
60
cm di lapangan sehingga skalanya 1 : 370.000 = 1 : 37.000
10
b) Untuk peta topografi di Indonesia berlaku rumus:
Ci = 1 x penyebut skala
2.000
Ci = Contour interval, artinya jarak antara suatu kontur (garis yang
menghubungkan titik-titik pada ketinggian yang sama) dengan kontur
berikutnya.
Contoh :

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 78


Ci = 25 m
25 = 1 xX
2.000
25 = X
2.000
X = 50.000
Jadi, skalanya 1 : 50.000

c. Menentukan proyeksi peta.


Bentuk permukaan bumi yang seperti permukaan bola ji1a digambarkan
pada kertas/bidang datar pasti akan mengalami kesalahan-kesalahan. Untuk
menghindari atau memperkecil kesalahan, maka dipilihlah cara penggambaran
dengan proyeksi. Proyeksi peta adalah cara pemindahan lintang/bujur pada
lengkungan permukaan bumi ke bidang datar. Agar peta dapat berfungsi dengan
baik, tiga persyaratan pokok berikut harus dipenuhi dalam memilih jenis proyeksi,
yakni:
a. Conform : berarti bentuk-bentuk bidang daerah, pulau, benua yang
digambar pada peta harus sesuai dengan bentuk aslinya di
alam.
b. Equivalent : berarti daerah-daerah atau bidang-bidang yang digambarkan
harus sama luasnya dengan apa yang terdapat di alam.
c. Equidistant : berarti jarak-jarak yang digambarkan pada peta harus tepat
perbandingannya dengan keadaan jarak-jarak sesungguhnya.
Berdasarkan proyeksinya, peta dibedakan atas 4 bentuk bidang, yaitu: (a)
Proyeksi zenital (azimuthal), (b) Proyeksi silinder (cylindris),
(c) Proyeksi kerucut (conic), dan (d) Proyeksi unik (unique).
a. Proyeksi zenital adalah bidang proyeksi berupa bidang datar yang menyinggung
bola pada kutub, ekuator atau di sembarang tempat yang terletak antara ekuator
dan kutub. Proyeksi ini paling baik untuk menggambarkan daerah di sekitar
ekuator.
b. Proyeksi silinder adalah semua paralel merupakan garis horizontal dan semua
meridian berupa garis lurus vertikal. Proyeksi ini paling tepat untuk menggam-
barkan daerah ekuator, sebab ke arah kutub terjadi pemanjangan garis
(pemekaran).
c. Keuntungan proyeksi silinder, yaitu tempat-tempat yang paralelnya sama
terletak pada satu garis lurus. Paralel dan meridian dapat dihapus dan hanya
diberi angka pada tepi bingkai gambar hasil proyeksi.
d. Proyeksi kerucut diperoleh dengan memproyeksikan globe pada kerucut yang
menyinggung atau memotong globe kemudian dibuka, sehingga bentangannya
ditentukan oleh sudut puncaknya. Proyeksi ini paling tepat untuk menggambar
daerah-daerah di lintang 45°.

B. PENGGUNAAN PETA DALAM PENENTUAN LOKASI EKONOMI


Jumlah keanekaragaman industri di suatu negara bergantung pada banyak faktor,
antara lain tersedianya sumber bahan mentah atau bahan baku, sumber daya manusia,
penguasaan teknologi dan kemampuan perekonomian (modal) di negara tersebut. Makin
tinggi pembangunan industri di suatu negara, semakin banyak macam dan jenis
industrinya
Untuk Memudahkan pengenalan terhadap jenis-jenis industri, keanekaragaman
industri dapat digolongkan sebagaimana uraian berikut ini:
1. Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja
a. Industri Besar adalah industri yang menggunakan tenaga kerja lebih dari 100
orang
b. Industri sedang adalah industri yang menggunakan tenaga kerja antara 20
sampai 99 orang.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 79


c. Industri kecil adalah industri yang menggunakan tenaga kerja antara 5 sampai 9
orang.
d. Industri rumah tangga adalah industri yang menggunakan tenaga kerja antara 1
sampai 4 orang.

2. Berdasarkan Penggolongan Departemen Perindustrian


DI Indonesia, pembangunan industri berada di bawah naungan Departemen
perdagangan dan dijabat oleh seorang rnenteri, yaitu menteri perindustrian dan
perdagangan (Menperindag).
Menurut lembaga tersebut, usaha industri dapat dikelompokkan atas empat
kelompok berikut.
1. Kelompok Industri Kimia Dasar (IKD)
Kelompok industri ini meliputi :
1) Industri agrokimia, contohnya: pupuk urea, dan pestisida;
2) industri selulosa fan karet, contohnya: kertas, dan pulp;
3) industri kimia organik, contohnya: bahan peledak, resin PVC, bahan
kimia tekstil, dan polypropylene;
4) industri kimia anorganik; contohnya: semen, serat kaca, asam sulfat, dan
kaca lembaran

2. Kelompok Industri Mesin Logam Dasar dan Elektronika (IMELDE)


Kelompok industri ini, antara lain sebagai berikut:
1) industri mesin perkakas, contohnya: mesin bubut, mesin bor, mesin press,
dan mesin gergaji;
2) industri mesin dan peralatan pertanian, contohnya: traktor tangan, traktor
mini, polisher, dan pompa irigasi;
3) industri alat-alat berat/konstruksi, contohnya: mesin pemecah batu,
buldozer, excavator, dan motor grader;
4) industri mesin listrik, contohnya: transformator tenaga, generator listrik,
dan motor listrik;
5) industri elektronika, contohnya: radio transmiter, pesawat radio, televisi,
pesawat telepon, dan amplifier;
6) industri kendaraan bermotor (otomotif), contohnya: kendaraan bermotor
roda empat, kendaraan bermotor roda dua, dan komponen kendaraan;
7) industri kereta api, contohnya: gerbong penumpang dan barang;
8) industri pesawat terbang, contohnya: pesawat terbang dan pesawat
helikopter;
9) industri perkapalan, cantohnya: kapal baja baru, dan reparasi kapal;
10) industri mesin dan peralatan pabrik, contohnya: mesin dan peralatan pabrik
teh, pabrik gula, blower, dan konstruksi baja;
11) industri logam dan produk dasar, terdiri dari: industri besi baja dan industri
bukan baja.

3. Kelompok Aneka Industri (AI)


Aneka industri meliputi industri-industri berikut:
1) industri pangan, contohnya: minyak goreng, margarin;
2) industri tekstil, contohnya: kain, benang tenun, pakaian jadi, dan zat warna
tekstil;
3) industri kimia, contohnya: sabun cuci, pasta gigi, karung plastik, tinta,
korek api, dan kotak karton;
4) industri alat listrik dan logam, contohnya: kipas angin, lemari es, accu,
mesin jahit, dan kamera;
5) industri bahan bangunan dan umum, contohnya: kayu gergajian, kayu lapis,
mebel, marmer, dan sepatu kulit.

4. Kelompok Industri Kecil (IK)

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 80


Sifat bidang industri kecil adalah industri yang bergerak dengan jumlah tenaga
kecil, modal kecil, dan teknologi sederhana. Akan tetapi, jumlah orang yang
terlibat secara keseluruhan, mungkin cukup besar karena industri ini meliputi
juga industri rumah tangga. .
Untuk mendorong usaha industri kecil ini, pemerintah telah mendirikan
LIK (lingkungan industri kecil) dan perkampungan industri kecil (PIK). LIK
adalah perwujudan industri kecil yang tingkatnya sudah lebih maju dan sedikit
lebih kuat. PIK adalah industri kecil yang kegiatannya masih dilaksanakan di
pedesaan. Contoh industri kecil adalah kerajinan anyaman, aksesoris
(perhiasan), dan perabotan dari tanah.
Meskipun industri kecil ini diusahakan secara skala kecil, nilai ekspornya
cukup besar dan menunjukkan kecenderungan untuk senantiasa meningkat.
Nilai ekspor barang kerajinan rumah tangga Indonesia disajikan pada Tabe15.
Tahun Ribu USS)
1978 14.670
1979 117.000
1980 146.500
1981 134.000

3. Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku


Tiap-tiap industri membutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung pada apa
yang akan dihasilkan dari proses industri tersebut. Berdasarkan bahan baku yang
digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh
langsung dari alam. Misalnya: industri hasil pertanian, industri
hasil perikanan, dan industri hasil kehutanan.
b. Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut
hasilhasil industri lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri
pemintalan, dan industri kain.
c. Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan
industrinya adalah dengan menjual jasa layanan untuk keperluan
orang lain. Misalnya: perbankan, perdagangan, angkutan, dan
pariwisata.

4. Klasifikasi industri berdasarkan produksi yang dihasilkan


Berdasarkan produksi yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau
benda yang tidak perlu pengolahan lebih lanjut. Barang atau
benda yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati atau digunakan
secara langsung. Misalnya: industri anyaman, industri konveksi,
industri makanan dan minuman.
b. Industri sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau
benda yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum
dinikmati atau digunakan. Misalnya: industri pemintalan
benang, industri ban, industri baja, dan industri tekstil.
c. Industri tertier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang
atau benda yang dapat dinikmati atau digunakan baik secara
langsung maupun tidak langsung, melainkan berupa jasa layanan
yang dapat mempermudah atau membantu kebutuhan masyarakat.
Misalnya: industri angkutan, industri perbankan, industri
perdagangan, dan industri pariwisata.

5. Klasifikasi industri berdasarkan bahan mentah


Berdasarkan bahan mentah yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 81


a. Industri pertanian, yaitu industri yang mengolah bahan mentah
yang diperoleh dari hasil kegiatan pertanian. Misalnya: industri
minyak goreng, Industri gula, industri kopi, industri teh, dan
industri makanan.
b. Industri pertambangan, yaitu industri yang mengolah bahan
mentah yang berasal dari hasil pertambangan. Misalnya: industri
semen, industri baja, industri BBM (bahan bakar minyak bumi),
dan industri serat sintetis.
c. Industri jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang
dapat mempermudah dan meringankan beban masyarakat tetapi
menguntungkan. Misalnya: industri perbankan, industri
perdagangan, industri pariwisata, industri transportasi, industri
seni dan hiburan.

5. Klasifikasi industri berdasarkan lokasi unit usaha


Keberadaan suatu industri sangat menentukan sasaran atau tujuan kegiatan
industri. Berdasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri berorientasi pada pasar (market oriented industry),
yaitu industri yang didirikan mendekati daerah persebaran
konsumen.
b. Industri berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented
industry), yaitu industri yang didirikan mendekati daerah
pemusatan penduduk, terutama daerah yang memiliki banyak
angkatan kerja tetapi kurang pendidikannya.
c. Industri berorientasi pada pengolahan (supply oriented
industry), yaitu industri yang didirikan dekat atau ditempat
pengolahan. Misalnya: industri semen di Palimanan Cirebon
(dekat dengan batu gamping), industri pupuk di Palembang (dekat
dengan sumber pospat dan amoniak), dan industri BBM di
Balongan Indramayu (dekat dengan kilang minyak).
b. Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang
didirikan di tempat tersedianya bahan baku. Misalnya: industri
konveksi berdekatan dengan industri tekstil, industri pengalengan
ikan berdekatan dengan pelabuhan laut, dan industri gula
berdekatan lahan tebu.
c. Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose
industry), yaitu industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-
syarat di atas. Industri ini dapat didirikan di mana saja, karena
bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat
ditemukan di mana saja. Misalnya: industri elektronik, industri
otomotif, dan industri transportasi.

6. Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi


Berdasarkan proses produksi, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah
menjadi barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya
menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain.
Misalnya: industri kayu lapis, industri alumunium, industri
pemintalan, dan industri baja.
b. Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi
menjadi barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat
langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen. Misalnya:
industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif, dan
industri meubeler.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 82


7. Klasifikasi industri berdasarkan barang yang dihasilkan
Berdasarkan barang yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri berat, yaitu industri yang menghasilkan mesin-mesin
atau alat produksi lainnya. Misalnya: industri alat-alat berat,
industri mesin, dan industri percetakan.
b. Industri ringan, yaitu industri yang menghasilkan barang siap
pakai untuk dikonsumsi. Misalnya: industri obat-obatan, industri
makanan, dan industri minuman.

8. Klasifikasi industri berdasarkan modal yang digunakan


Berdasarkan modal yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN),
yaitu industri yang memperoleh dukungan modal dari pemerintah
atau pengusaha nasional (dalam negeri). Misalnya: industri
kerajinan, industri pariwisata, dan industri makanan dan
minuman.
b. Industri dengan penanaman modal asing (PMA), yaitu industri
yang modalnya berasal dari penanaman modal asing. Misalnya:
industri komunikasi, industri perminyakan, dan industri
pertambangan.
c. Industri dengan modal patungan (join venture), yaitu industri
yang modalnya berasal dari hasil kerja sama antara PMDN dan
PMA. Misalnya: industri otomotif, industri transportasi, dan
industri kertas.

9. Klasifikasi industri berdasarkan subjek pengelola


Berdasarkan subjek pengelolanya, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik
rakyat, misalnya: industri meubeler, industri makanan ringan, dan
industri kerajinan.
b. Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan
milik Negara yang dikenal dengan istilah BUMN, misalnya:
industri kertas, industri pupuk, industri baja, industri
pertambangan, industri perminyakan, dan industri transportasi.

10. Klasifikasi industri berdasarkan cara pengorganisasian


Cara pengorganisasian suatu industri dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti:
modal, tenaga kerja, produk yang dihasilkan, dan pemasarannya. Berdasarkan cara
pengorganisasianya, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri kecil, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relatif
kecil, teknologi sederhana, pekerjanya kurang dari 10 orang
biasanya dari kalangan keluarga, produknya masih sederhana, dan
lokasi pemasarannya masih terbatas (berskala lokal). Misalnya:
industri kerajinan dan industri makanan ringan.
b. Industri menengah, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal
relative besar, teknologi cukup maju tetapi masih terbatas, pekerja
antara 10-200 orang, tenaga kerja tidak tetap, dan lokasi
pemasarannya relative lebih luas (berskala regional). Misalnya:
industri bordir, industri sepatu, dan industri mainan anak-anak.
c. Industri besar, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal
sangat besar, teknologi canggih dan modern, organisasi teratur,
tenaga kerja dalam jumlah banyak dan terampil, pemasarannya
berskala nasional atau internasional. Misalnya: industri barang-
barang elektronik, industri otomotif, industri transportasi, dan
industri persenjataan.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 83


SKL 7 Mendeskripsikan pemanfaatan citra penginderaan jauh dan Sistem
Informasi Geografis sebagai media informasi fenomena geosfer

a. Komponen penting dalam penginderaan jauh antara lain : tenaga, objek, sensor,
dan citra. Berikut ini akan dibahas beberapa komponen penginderaan jauh
tersebut.

 AZAS PENGINDERAAN JAUH


sensor Pemrosesan
Sumber tenaga
Citra

Foto Non Foto

Data
T. Pantulan

Pengguna
Data

Permukaan bumi

1. Tenaga
Dalam penginderaan jauh, digunakan tenaga yang bersifat alamiah
yaitu sinar matahari, sinar bulan, maupun sinar buatan jika waktu pemotretan
dilakukan malam hari. Yang umum digunakan adalah sinar matahari. Sinar
matahari dalam mencapai permukaan bumi sangat dipengaruhi oleh waktu,
letak, dan kondisi cuaca setempat.
Penginderaan jauh yang menggunakan tenaga matahari disebut
sistem pasif, sedangkan kalau menggunakan tenaga buatan disebut sistem
aktif. Di samping matahari sebagai sumber pokok tenaga, atmosfer juga
mempunyai pengaruh yang besar terhadap penginderaan jauh. Masing-
masing atmosfer mempunyai pengaruh yang berbeda-beda dalam menyerap,
memantulkan, menghamburkan, dan melewatkan radiasi elektromagnetik.
2. Objek
Objek adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran dalam
penginderaan jauh, antara lain meliputi atmosfer, biosfer, hidrosfer, dan
litosfer.
3. Sensor
Sensor adalah suatu benda yang digunakan untuk merekam objek- -
objek di alam. Tiap sensor mempunyai kepekaan yang berbeda-beda pada
bagian spektrum elektromagnetik. Selain itu, kepekaan sensor juga berbeda
dalam merekam objek terkecil yang masih dapat dikenali dan dibedakan
terhadap objek lain yang ada di sekitarnya. Kemampuan sensor menyajikan
gambar objek lain yang terkecil disebut kualitas sensor. Sensor berdasarkan
proses perekamannya, dibedakan menjadi dua macam.
a. Sensor Fotografik

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 84


Sensor fotografik adalah sensor berupa kamera yang bekerja pada
spektrum tampak mata dan menghasilkan foto atau citra.
b. Sensor Elektromagnetik
Sensor elektromagnetik adalah sensor bertenaga elektrik dalam bentuk
sinyal elektrik yang beroperasi pada spektrum yang lebih luas, yaitu dari
sinar X sampai gelombang radio dan menghasilkan foto atau citra.
Tenaga terkait dengan jenis sensor yang digunakan di dalam
penginderaan jauh antara lain berupa.
 Tenaga bunyi : Jenis sensor sonar
 Tenaga elektromagnetik : Jenis sensor kamera, termometer, dan
sebagainya
 Tenaga gravitasi : Jenis sensor gravitometer
 Tenaga magnetik : Jenis sensor magnetometer
 Tenaga seismik : jenis sensor seismograf/seismometer

4. Citra/Keluaran
Citra adalah gambar objek yang tampak pada cermin melalui lensa
kamera atau tampak langsung pada hasil cetakan. Benda yang tergambar pada
citra dapat dikenali berdasarkan ciri yang terekam oleh sensor. Tiga ciri yang
terekam oleh sensor adalah ciri spasial, ciri temporal, dan ciri spektral.
Ciri spasial adalah ciri yang berkaitan dengan ruang, meliputi:
bentuk, ukuran, bayangan, pola, tekstur, situs, dan asosiasi. Misalnya, ruang
yang terekam pada lembaran citra foto berupa areal hutan, maka dapat
ditafsirkan ciri-ciri keruangannya sebagai berikut.
a. Bentuk. Apakah bentuk wilayah hutan itu tersebar atau beraturan.
b. Ukuran. Apabila benda keseluruhan berbentuk belah ketupat, empat
persegi panjang ataupun segitiga. Luas benda tersebut kemudian dihitung
dengan skala tertentu.
c. Bayangan. Lereng landai atau curam dan kelebatan hutan dicirikan
berdasarkan rona dan warna bayangan.
d. Pola. Areal hutan umumnya berpola tidak beraturan. Areal perkebunan
dan persawahan umumnya beraturan.
e. Tekstur. Hutan hujan tropis kenampakan teksturnya kasar, hutan
homogen teksturnya sedang, semak, sabana, dan stepa teksturnya halus.
f. Situs. Hutan rawa/hutan bakau di dataran rendah pantai berpayau, hutan
sabana, stepa, dan gurun di daerah pedalaman benua yang merupakan
bayangan hujan.
g. Asosiasi/ciri-ciri tertentu. Setiap jenis objek punya ciri-ciri tertentu.
Misalnya, hutan hujan tropis berciri lebat dan industri berasosiasi dengan
cerobong asap.
Ciri temporal adalah ciri yang terkait dengan umur benda atau waktu
saat perekaman.
Contoh:
Umur • Lereng yang memiliki umur batuan muda dapat dibedakan
dengan lereng yang memiliki umur batuan tua.
• Daerah aliran sungai yang rusak dapat dibedakan dengan DAS
yang belum rusak.
• Kebun jagung yang umurnya baru 2,5 bulan sulit dibedakan
dengan tanaman tebu yang berumur 4 bulan.
Waktu • Air pada citra foto, tampak gelap pada musim kemarau, tetapi
cerah pada musim hujan.
• Sawah yang baru ditanami, pada citra foto tampak gelap pada
musim kemarau karena radiasi matahari terserap air, sehingga
sinar pantulnya kecil.
Ciri spektral adalah ciri yang dihasilkan oleh tenaga elektromagnetik
dengan benda, yang dinyatakan dengan rona dan warna. Rona adalah tingkat

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 85


kehitaman atau keabuan suatu gambar objek pada citra. Benda yang banyak
memantulkan atau memancarkan tenaga, maka rona pada citra berwarna asli
tampak cerah.
Unsur interpretasi citra terdiri dari sembilan:
1. Rona atau warna
2. Ukuran
3. Bentuk
4. Tekstur
5. Pola
6. Tinggi
7. Bayangan
8. Situs
9. Asosiasi

Sembilan unsur interpretasi citra ini disusun secara berjenjang atau secara
hirarkis dan disajikan pada Gambar:

b. Klasifikasi dan Jenis Citra Indonesia


Citra dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : citra foto dan citra nonfoto:
a. Citra foto. Citra foto atau foto udara adalah foto yang dibuat dari pesawat
udara atau satelit dengan sensor kamera. Hasil citra foto udara ini bentuknya
tergantung pada spektrum elegtromagnetik, sudut pandang kamera, serta jenis
kamera (lensa tunggal atau lensa jamak).
b. Citra nonfoto. Citra nonfoto merupakan citra yang dibuat dengan
menggunakan sensor bukan kamera, dan menggunakan bagian spektrum
elegtromagnetik. Citra nonfoto terdiri dari 3 jenis, yaitu:
1) Citra Microwave dan Citra Radar, menggunakan bagian spektrum
gelombang pendek, antara lain scanner dan radiometer sebagai sensor.
Citra ini menyajikan gambaran bentang muka bumi dengan kenampakan
sangat jelas.
2) Citra Inframerah Termal dibuat dengan spektrum inframerah termal, seperti
radiometer sebagai sensornya.
3) Citra Satelit, dibuat dari satelit orbit (mengitari bumi). Citra satelit ini,
antara lain:
• Citra Landsat (Land Satellite), merupakan citra yang mengorbit pada
ketinggian 900 km dari muka bumi.
• Citra Tiros (Termal Infrared Observation Satellite) digunakan untuk
penginderaan cuaca, mengorbit bumi dengan ketinggian ± 250 km dari
muka bumi.
• Citra Skylab (Laboratorium Angkasa) mengorbit pada ketinggian 425
km dari muka bumi. Fungsinya, antara lain membuat citra foto
konvensional dan citra inframerah.
• Citra-citra satelit lainnya sesuai dengan nama dari satelit itu / sendiri,
seperti Soyuz, Apollo, dan Gemini.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 86


Pengenalan objek merupakan bagian yang sangat penting dalam
interprestasi citra. Tanpa dikenalnya jenis dan identitas objek yang tergambar pada
citra, analisis dan pemecahan masalah tidak akan dapat dilaksanakan.
Foto udara menggambarkan radiasi bagian spektrum tampak mata atau
inframerah dekat yang datang dari objek dalam bentuk pantulan, kemudian direkam
oleh sensor dalam berbagai bentuk, ukuran, dan skala. Pengenalan objek pada
prinsipnya dilaksanakan dengan melacak karakteristik objek yang tergambar pada
peta. Karakteristik objek pada citra foto disebut unsur-unsur interpretasi foto udara
digunakan untuk kunci pengenalan objek.

c. Ada enam unsur interpretasi foto udara yang dijadikan kunci pengenalan
objek, yaitu :
a. Rona dan warna. Rona adalah tingkat kegelapan atau tingkat kecerahan objek
pada citra. Warna adalah wujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan
spektrum sempit. Misalnya, rona putih pada air sungai, menunjukkan sungai
tersebut dangkal dan keruh. Air dalam ronanya lebih gelap. Pohon-pohon yang
berlainan ronanya, berarti berlainan jenisnya.
b. Ukuran. Ukuran meliputi dimensi panjang, luas, tinggi, kemiringan, dan
volume dari suatu objek. Ukuran rumah sering pula merupakan kunci
pengenalan penting. Rumah tinggal misalnya, lebih kecil daripada gedung
sekolah, kantor, pabrik, dan sebagainya.
c. Bentuk. Bentuk adalah konfigurasi umum dari suatu objek. Bentuk
merupakan kunci pengenalan yang penting. Banyak objek yang bentuknya
spesifik, sehingga pengenalannya pada citra dapat dilakukan berdasarkan
bentuknya. Bentuk bentang budaya lebih teratur daripada bentuk bentang
alam. Saluran irigasi mempunyai bentuk lebih teratur daripada sungai.
Gunung api dikenal dengan bentuknya yang cembung. .
d. Bayangan. Bayangan mencerminkan kondisi. Ada objek yang menghalangi
objek lainnya yang seharusnya terkena sinar matahari dan menimbulkan
bayangan. Bayangan ini merupakan kunci pengenalan juga. Bentuk
bayangan mencerminkan profil objek. Objek-objek tersebut, antara lain
seperti menara tinggi, cerobong asap, lereng terjal, dan sebagainya. Objek-
bbjek tersebut mudah dikenal sebab ditandai dengan adanya bayangan gelap
dengan bentuk khusus. Selain itu, perbedaan panjang bayangan dapat
mencerminkan perbedaan tinggi dari tiap-tiap objek.
e. Pola. Pola adalah susunan keruangan dari suatu objek. Pola dari bentuk
umum merupakan karakteristik bagi banyak objek, baik bentukan manusia
maupun objek alamiah. Pola permukiman dapat memberi jawaban bagi efek
difusi dan migrasi. Pola batuan singkapan merupakan kunci pengenalan bagi
struktur geologi. Bahkan dengan menggunakan foto udara, pola permukiman,
pola pertambangan, dan pola usaha tani pada ribuan tahun silam dapat
diketahui.
f. Tekstur. Tekstur adalah frekuensi perubahan rona di dalam citra. Tekstur
berjenis kasar, halus, seragam, tak seragam, teratur; dan tak teratur. Tekstur
merupakan kunci pengenalan utama untuk tujuan tertentu. Misalnya, tekstur
pada pantai yang kasar atau yang halus dapat menunjukkan bisa tidaknya
pantai tersebut dilewati kendaraan militer (amfibi).
Di samping enam unsur di atas yang merupakan kunci pengenalan objek
citra foto udara, masih ada unsur kunci pengenal yang lain, yaitu: Site dan
Asosiasi.
a) Site. Site adalah lokasi dari suatu objek dalam kaitannya dengan lingkungan
misalnya rawa, tanggul, sungai, dan daerah pasir. Itulah sebabnya site dapat
untuk melakukan deduksi (penarikan kesimpulan) terhadap spesies dari
vegetasi sekitarnya. Banyak tumbuhan yang secara karakteristik terikat dengan
site tertentu tersebut. Misalnya hutan bakau ditandai dengan rona yang gelap,
juga dapat dikenal lokasinya yaitu pada pantai yang tergenang. Kebun kopi

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 87


ditandai dengan jarak tanamannya dan sebagai pohon pelindung. Namun juga
dapat dikenal dari lokasinya yaitu ditanam di daerah bergradien miring atau
pegunungan.
b) Asosiasi. Asosiasi adalah keterkaitan antara objek yang satu dengan objek
lainnya, sehingga dapat dijadikan sebagai kunci pengenal. Misalnya, fasilitas
listrik yang besar sering menjadi petunjuk bagi jenis pabrik alumunium.
Gedung sekolah berbeda dengan rumah ibadah, rumah sakit, dan sebagainya
karena sekolah biasanya ditandai
d. Pemanfaatan Penginderaan Jauh
Kegunaan citra penginderaan jauh antara lain sebagai berikut.
1. Sebagai alat bantu dalam menyusun teori
Teori adalah serangkaian pernyataan tentang hubungan antara dua gejala atau
lebih yang dibuat dengan tingkat kepercayaan tertentu. Teori disusun
berdasarkan penelitian yang dibuat dengan tingkat kepercayaan antara teori
dan fakta. Sebagai model ikonik, foto udara merupakan penghubung yang
baik antara teori dan fakta.
2. Sebagai alat untuk menemukan fakta
Citra yang menyajikan gambaran lengkap merupakan sumber data yang dapat
diinterpretasi secara cepat. Interpretasi citra dapat dilakukan setiap saat dan
dalam segala cuaca.
3. Sebagai alat penelitian
Citra yang menyajikan gambaran sinoptik merupakan alat yang baik dalam
memberikan rekaman objek, gejala, atau daerah. Dalam hal ini maka citra
sangat bermanfaat bagi pendidikan dan pengajaran geografi sejak pendidikan
dasar hingga sekolah tinggi. Citra dapat dimanfaatkan sebagai alat ilustrasi
dalam memahami lingkungan sekitar dan sebagai alat dalam penelitian
geografi.
4. Sebagai dasar penjelasan
Citra yang menyajikan gambaran lengkap dengan wujud dan letak yang mirip
wujud dan letak sebenarnya merupakan alat yang baik sekali untuk
memahami letak dan susunan gejala di muka bumi. Dengan demikian, citra
akan sangat membantu untuk analisis spasial, analisis ekologik, maupun
analisis kompleks regional.
5. Sebagai alat dalam prediksi dan pengendalian
Di dalam prediksi dan pengendalian, citra merupakan alat bantu secara visual
yang bermnfaat. Antara lain untuk abstraksi kondisi saat mendatang dan juga
sebagai peta kerja.
6. Para pakar dari berbagai disiplin ilmu dapat memanfaatkan foto atau
citra satelit bagi kajian di bidangnya masing-masing antara lain sebagai
berikut :
1) Di bidang pertanian dan kehutanan. Foto satelit Landsat dapat digunakan
untuk identifikasi hutan rawa, hutan dataran rendah, hutan mangrove,
alang-alang, daerah pertanian lahan kering, ladang berpindah, dan
sebagainya.
2) Di bidang geografi, dari kenampakan wilayah (sungai, danau, jalan raya,
desa, dan kota). Foto atau Citra Satelit dapat digunakan untuk
kepentingan pemetaan tematik dan perencanaan penggunaan tanah.
3) Di bidang geologi. Kenampakan kelurusan, patahan, dataran, perbukitan,
pegunungan, dan kondisi fisiografi yang berbeda dapat dilacak dari foto
udara dan citra.
4) Di bidang oseanografi. Daerah yang terkena tumpahan minyak di laut dan
arah ombak yang membawa endapan dari sungai dapat pula diidentifikasi
melalui foto satelit.
5) Di bidang arkeologi. Penentuan situs purbakala bagi kajian arkeologi
modern memerlukan data satelit dan data penginderaan jauh. Contohnya,
kajian situs bekas Kerajaan Majapahit pernah dipelajari oleh tim

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 88


gabungan dari Bakosurtanal dan Fakultas Geografi UGM dengan
menggunakan foto udara.
Beberapa bidang disiplin ilmu tersebut menggunakan citra satelit sumber
daya alam. Data satelit sangat beragam tergantung pada jenis satelitnya, misalnya
satelit sumber daya alam ditujukan untuk memperoleh data sumber daya alam.
Contoh beberapa satelit sumber daya alam adalah sebagai berikut.
1) Landsat (Land resources satellite) diluncurkan dan dimiliki oleh Amerika
Serikat.
2) SPOT (System Probotaire de Observation de la Terra) diluncurkan dan
dimiliki oleh Perancis.
3) MOS (Marine Observation Satellite) diluncurkan dan dimiliki oleh Jepang.
4) Seasat (Sea satellite) diluncurkan dan dimiliki oleh Amerika Serikat.
5) ERS (Earth Resources Satellite) diluncurkan dan dimiliki oleh Eropa.
6) Luna diluncurkan dan dimiliki oleh Rusia.
Satelit cuaca ditujukan untuk memperoleh data keadaan cuaca. Contoh
satelit cuaca adalah sebagai berikut.
1) TIROS (Thermal Infrared Observation Satellite) diluncurkan dan dimiliki
oleh Amerika Serikat.
2) GOES (Geostationary Operational Environmental Satellite) diluncurkan
dan dimiliki oleh Amerika Serikat.
3) Meteosat (Meteorological satellite) diluncurkan dan dimiliki oleh Lembaga
Antariksa Eropa.
4) SKYLAB diluncurkan dan dimiliki oleh Amerika Serikat.
5) OAO-2 (Orbiting Astronomical Observatory) diluncurkan dan dimiliki
oleh Amerika Serikat.
6) Aqua diluncurkan dan dimiliki Amerika Serikat. Satelit Aqua yang
diluncurkan pada 4 mei 2002. membawa peralatan pengamat cuaca AIRS,
AMSU, dan HSB.
• AIRS (Atmospheric Infrared Sounder) dipergunakan untuk mengetahui
keadaan atmosfer bumi.
• AMSU (Advanced Microwaved Sounding Unit) dipergunakan untuk
mengetahui pergerakan awan
• HSB (Humidity Sounder for Brazil) dipergunakan untuk mengetahui
kelembaban udara Brasil.
7) Himawari diluncurkan dan dimiliki oleh Jepang.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 89


SKL 12 Mendeskripsikan SIG sebagai media informasi fenomena geosfer.

A. Berdasarkan prinsipnya, sistem informasi geografis terdiri atas tiga sub


sistem:
a. Sub sistem masukan (input)
Sub sistem input adalah pengumpulan data objek-objek material geografi yang
mendukung dan dapat dimasukkan ke dalam topik geografi yang akan
diinformasikan. Data SIG dapat berasal dari peta, tabel, foto udara, citra satelit,
atau hasil survei lapangan.
b. Subsistem pengolahan dan penyimpanan data (proses)
Subsistem proses adalah penyimpanan data yang memungkinkan untuk
dipanggil kembali atau dikoreksi secara cepat dan akurat. Ada dua macam data
yang dikelola atau diolah, yaitu sebagai berikut.
1) Data keruangan, yaitu data yang mengacu pada ruang, lokasi, atau tempat-
tempat lain di bagian muka bumi. Data keruangan tersusun dalam bentuk
koordinat titik, garis, atau poligon. Koordinat titik adalah titik perpotongan
antara derajat bujur dan lintang yang menunjukkan letak suatu kota atau
tempat di permukaan bumi. Koordinat garis adalah data keruangan yang
menunjukkan garis lintang (paralel) di suatu tempat di permukaan bumi, baik
di lintang utara ataupun di lintang selatan. Koordinat poligon adalah grafik
yang dibuat dengan menghubungkan titik tengah tiap interval secara
berturut-turut pada peta topografi.
2) Data deskriptif/ data atribut, yaitu data yang ada pada keruangan
kewilayahan atau lokasi. Data bisa berbentuk kualitatif (simbol) maupun
kuantitatif (jumlah tingkat) dalam suatu grafik atau peta.

Pengumpulan dan pengolahan data geografi pada saat ini sudah dilaksanakan
dengan penginderaan jauh, baik berupa foto udara citra radar, maupun citra satelit.
Data tersebut ditambah dari data teretris (data konvensional yang langsung diambil
dari permukaan bumi) yang tidak dapat dipantau dari jauh. Misalnya kepadatan
penduduk, batas administrasi, dan sebagainya.
c. Subsistem penyajian (output)
Subsistem output adalah penyajian sebagian atau semua data dan hasil dari
manipulasi data bisa dalam bentuk tabel, file peta elektronik (digital), grafik, dan
lain-lain. Komputer mampu mengolah data dari penginderaan jauh, baik berupa
foto udara, citra satelit ataupun citra radar dan disimpan dalam memori
komputer. Penggunaan komputer lebih menguntungkan karena data-data yang
ada mudah dan cepat diolah, disimpan dalam tempat yang ringkas, mudah
diingat, mudah diubah, dan mudah ditransformasikan.

B. PENERAPAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM KAJIAN


GEOGRAFI
Dalam era globalisasi saat ini, penerapan sistem informasi geografis dalam
kajian geografi banyak ragamnya dan memberikan manfaat dalam kehidupan.
Sistem informasi geografis mempunyai banyak manfaat, terutama dalam
perencariaan pembangunan. Beberapa manfaat tersebut adalah:
1. SIG Dapat Menyajikan Informasi Geografi secara Lengkap dan Akurat
Mempermudah analisis untuk pembuatan dan pengambilan keputusan
dalam pelaksanaan pembangunan, khususnya keputusan yang berkaitan dengan
aspek keruangan, seperti:
a. Lahan permukiman penduduk di perkotaan.
b. Lokasi permukiman penduduk di areal transmigrasi.
c. Lokasi, luar, dan batas areal waduk.
d. Lokasi, luar, dan batas areal cagar alam.
e. Lokasi, luar, dan batas wilayah pemekaran daerah kabupaten/ provinsi.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 90


2. SIG dan Penginderaan Jauh Menunjang Perencanaan Pembangunan di Beberapa
Bidang
a. Transmigrasi
1) Pemilihan lokasi transmigrasi agar daerah yang dipilih benar-benar
cocok untuk pemukiman penduduk.
2) Perencanaan waktu pemindahan penduduk yang tepat, sesuai dengan
keadaan daerah yang akan datang.
b. Lingkungan hidup
1) Perencanaan kota dan data yang berkaitan dengan tata ruang.
2) Pemantauan terhadap pencemaran lingkungan hidup.
c. Perencanaan dan pemantauan daerah pantai dan laut
1) Pencarian lokasi ikan di laut dan hasil laut lainnya.
2) Pemantauan garis pantai dan abrasi.
3) Pemantauan proses kelautan seperti pengangkatan, arus, dan intrusi air
laut ke daratan.
d. Pemantapan program IDT (Inpres Desa Tertinggal)
1) Informasi potensi desa berupa sarana jalan, angkutan, mata pencaharian,
rumah penduduk, hak milik tanah, fasilitas kesehatan, fasilitas
pendidikan, pasar dan sarana komunikasi.
2) Informasi penduduk yang berkaitan dengan kepadatan, persebaran,
pertambahan, dan komposisi penduduk.
3) Informasi lingkungan yang berkaitan dengan sumber air, penerangan
tempat ibadah, pembuangan sampah, dan jamban / MCK.
e. Pertanian dan kehutanan
1) Inventarisasi tanaman pangan, berkaitan dengan informasi luas lahan
tanaman pangan, luas lahan rusak, dan luas lahan yang lebih baik.
2) Pemantaupan penggunaan lahan.
3) Inventarisasi tanaman perkembangan/ tanaman pertanian.
4) Inventarisasi dan pemantauan hutan yang diperlukan untuk perencanaan
reboisasi, perluasan hutan, dan pencegahan perusakan hutan.
5) Inventarisasi lahan kritis, perubahan jumlah lahan kritis setiap tahun, dan
kesuburan tanah.
f. Pemetaan sumber daya
1) Pemetaan penggunaan lahan.
2) Pemetaan tanah hijau yang sangat diperlukan bagi lahan pertanian.
3) Pemetaan daerah pasang surut guna dikembangkan sebagai daerah
pertanian atau kepentingan lain.
4) Pemetaan geologi yang digunakan untuk kepentingan eksplorasi dan
penanggulangan bencana alam.
g. Pemantauan bencana alam
Dikembangkannya SIG menggunakan perangkat komputer mengakibatkan
keterbatasan SIG
manual dapat diatasi. Kemampuan SIG menggunakan perangkat komputer antara lain
sebagai berikut.
1. Penggabungan dua berkas data spasial atau lebih, baik daerah yang berbeda den-
gan atribut sama.maupun daerah dan atribut yang sama sehingga dimungkinkan
konversi proteksi, ukuran pixel, kode, dan simbol.
2. Pencuplikan sebagian berkas data spasial, baik dengan cara dibatasi segi empat
maupun menutup bagian yang tidak dikehendaki atau batas tak teratur.
3. Mampu melakukan penyuntingan berkas data atribut antara lain meliputi berikut
ini:
a. Pengolahan berkas basis data
b. Menayangkan informasi yang dihasilkan sesuai
permintaan pengguna.
c. Memungkinkan analisis statistik.
d. Memungkinkan penggunaan basis data SIG.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 91


e. Menyajikan hubungan antarbasis data.
4. Tidak memerlukan banyak ruang untuk penyimpanan data dan pengambilan
kembali data dapat dilakukan secara cepat dan akurat. Ribuan peta topografi da-
pat disimpan secara digital pada satu komputer.
5. 5. Mampu mengolah sejumlah besar data secara cepat.

C. KOMPONEN UTAMA SIG


Subsistem dalam SIG saling berhubungan satu sama lain dan terintegrasi dengan sistem-
sistem
komputer. SIG terdiri atas 4 komponen pokok, yaitu data, perangkat keras, perangkat
lunak,
dan manajemen.
a. Data
1. Sumber Data :
Sumber data yang dapat digunakan dalam masukan data antara lain data
pengindraanjauh, data peta dan data teristris (pengukuran/ pengamatan lang-
sung dilapangan).
2. Macam data
terdiri data spasial/keruangan dan data atribut
a) Data keruangan adalah data yang terkait dengan ruang (letak, bentuk/ luas
dll),
berdasarkan proses penyimpanannya dibedakan menjadi dua model yaitu :
1) Model Data Raster
Data raster adalah data yang dibentuk oleh kumpulan sel atau pixel (pic-
ture element).
Data raster berdimensi dua sehingga mudah disimpan, dimanipulasi, dan
ditampilkan.
2) Model Data Vektor
Data vektor merupakan model data yang dapat digunakan untu
menggambarkan informasi geografi secara tepat. Model data vektor
menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan meng-
gunakan titik-titik, garis; atau poligon beserta atributnya. Bentuk-bentuk
dasar data spasial dalan model data vektor ditampilkan
Dalam sistem koordinat kartesian dua dimensi (sumbu x dan y).
b) Data Atribut
Data atribut suatu objek dapat berupa data kualitatif dan data kuantitatif,
yaitu :
1) Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data hasil pengamatan yang dinyatakan dalam ben-
tuk deskriptif.
2) Data Kuantitatif
Data kuantitif adalah data hasil pengamatan atau pengulcuran yang diny-
atakan dalam bilangan. Data kuantitatif berfungsi untuk memperlihatkan
perbedaan nilai dari objek.Data kuantitatif dapat dibedakan menjadi em-
pat, yaitu data rasio, interval, ordinal, dan nominal.
a) Data rasio adalah data yang diperoleh dengan ukuran-ukuran yang
memiliki nilai 0(nol) mutlak dan dengan interval yang sama. Con-
tohnya, panjang jalan A = 5 km dan,panjang jalan B = 10 km. Hal itu
berarti bahwa panjang jalan B adalah 2 kali panjangjalan A. Data ra-
sio ini mempunyai tingkat akurasi yang tertinggi.
b) Data interval adalah data yang disusun berdasarkan jarak tertentu.
Contohnya, nilai mata pelajaran siswa A = 9, B = 8, C = 7, D = 6,
dan E = 5. Interval antara siswa A dan C (9-7 = 2) sama dengan in-
terval antara siswa C dan E (7 - 5 = 2). Data interval mempunyai
tingkat akurasi sedang.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 92


c) Data ordinal adalah data yang disusun berdasarkan kategori-kategori
tertentu yangmenunjukkan adanya tingkatan dari yang paling rendah
sampai tingkat paling tinggi.Contohnya, kelompok penduduk
ekonomi atas diberi label 1, kelompok pendudukekonomi menengah
diberi label 2, dan kelompok penduduk ekonomi bawah diberi label
3.
d) Data nominal adalah data yang disusun berdasarkan kategori-kate-
gori tertentu yangtidak menunjukan adanya tingkatan, kemudian
diberi kode. Contohnya, permulciman diberi kode 1 dan sawah diberi
kode 2.
b. Perangkat Keras
Perangkat keras (hadware) adalah perangkat-perangkat fisik yang digunakan dalam-
sistem komputer. Perangkat keras yang dibutuhkan dalam pengoperasian SIG adalah-
seperangkat komputer yang terdiri atas central processing unit (CPU), monitor,
printer, plotter, disket, hard disk, magnetic tape, digitizer, keyboard dan scanner.
c. Perangkat Lunak
Perangkat lunak (software) adalah program yang digunakan untuk mengoperasikan
SIG. Beberapa program yang dapat digunakan antara lain Arc/Info, Are View, ER-
DAS, dan ILWIS.
d. Manajemen / SDM / brain ware
Manajemen merupakan perangkat dalam SIG yang terdiri atas sumber daya manusia.
secara umum orang-orang yang terlibat dalam SIG dibedakan menjadi tiga, yaitu staf
operasional yang meliputi pengguna akhir, staf profesional teknik yang meliputi
analis dan programer, serta manajer yang bertanggung jawab atas SIG secara keselu-
ruhan.

D. Tahapan Kerja SIG


a. Proses Masukan Data
Proses awal dalam tahapan kerja SIG adalah masukan data yang terdiri
atas akuisisi data dan proses awal.
 Akuisis adalah proses pemasukan dan perekaman data yang ke-
mudian diproses dalam computer. Langkah awalnya dengan digi-
tasi menggunakan digitizer dan scanner serta kompiuter dan soft-
ware.
 Editing. Yaituproses perbaikan hasil digitasi
 Pembangunan topologi data.
 Pemberian atribut
 Transformasi koordinat. Yaitu npenyesuaian koordinat geografi
pada hasil digitasi

b. Pengelolaan Data
Subsistem selanjutnya adalah pengelolaan data. Dalam subsistem ini di-
lakukan pengolahan data dasar. Proses-proses yang dilakukan dalam subsis-
tem ini antara lain pengarsipan data dan pemodelan.
 Pengarsipan
Pengarsipoan dilakukan untuk penyimpanan data data yang nantinya un-
tuk analuisis.
 Pemodelan

c. Manipulasi dan Analisis Data


Melalui proses pemasukan data, peta-peta dasar tersebut diubah menjadi data
digital. Setelah dilakukan editing, peta siap digunakan untuk analisis. Nah,
salah satu contoh analisis yang bisa dilakukan oleh SIG adalah buffer.
1) Buffering.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 93


Buffering adalah membuat polygon baru berdsarkan jarak yang telah di-
tentuykan pada data garis, titik, atau polygon.
2) Skorring
Skorring adalah pemberian nilai terhadap sifat dari parameter yang di-
gunakan dalam analisis.
3) Overlay
Overlay yaitu menumpang susunkan data grafis.
4) Dissolve
Disolve adalah penyederhanaan satuan pemetaan berdsarkan nilai
atributnya. Jadi setelah overlay biasanya petanya akan komplek oleh
karena itu perlu disederhanakan yang disebut dengan dissolve.
d. Keluaran Data
Suatu skala peta sering ditentukan berdasarkan kebutuhan pengguna peta dan
media cetak peta. Proses penentuan skala ini bisa dilakukan dengan menggu-
nakan Software Arc View maupun Arc Info. Tetapi, para ahli SIG saat ini
memilih menggunakan Software Arc View untuk layout peta.

E. Manfaat dan Penerapan SIG


Seiring dengan kemajuan teknologi, SIG makin banyak digunakan dalam berbagai
bidang,antara lain karena berikut ini.
1. SIG dapat digunakan sebagai alat bantu utama yang interaktif dan menarik dalam
rangkapeningkatan wawasan dan pengetahuan. Namun, yang paling penting adalah
peningkatan penibelajaran dan pendidikan bagi usia sekolah, khususnya tentang kon-
sep lokasi, ruang, dan unsure geografis di permukaan bumi.
2. SIG menggunakan data spasial dan data atribut secara terintegrasi sehingga sistemnya
memilikikemampuan analisis spasial dan non-spasial.
3. SIG dapat memisahkan secara tegas antara bentuk tampilan dan data-datanya. Oleh
karena itu, SIG memiliki kemampuan untuk mengubah tampilan dalam berbagai ben-
tuk.
4. SIG secara mudah dapat menghasilkan berbagai peta tematik. Peta-peta tematik terse-
butmerupakan turunan dari peta-peta lain yang data-datanya telah dimanipulasi.
5. SIG sangat membantu pekerjaan-pekerjaan yang erat hubungannya dengan bidang –
bidang spasial.gunung meletus, gempa bumi, kebakaran hutan, serangan hama dll.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 94


SKL 13 Membedakan pola keruangan dan interaksi desa-desa, desa-kota, kota-
kota
A. MEMBEDAKAN POLA KERUANGAN DAN INTERAKSI DESA-DESA,
DESA-KOTA, DAN KOTA-KOTA
Menurut Bintarto, terdapat beberapa istilah yang berhubungan dengan
pengertian kota, antara lain sebagai berikut.
a. City adalah pusat kota.
b. Suburban atau faubourgh adalah suatu area yang lokasinya dekat pusat
kota atau inti kota dengan luas mencakup daerah penglaju atau
commuter.
c. Suburban fringe adalah suatu daerah peralihan antara kota dan desa,
lokasinya mengelilingi Suburban.
d. Urban fringe adalah suatu daerah batas luar kota yang mempunyai sifat-
sifat mirip dengan kota kecuali inti kota.
e. Rural urban fringe adalah jalur daerah yang terletak antara daerah kota
dengan desa yang ditandai dengan penggunaan tanah campuran.
f. rural adalah suatu kota kabupaten.
Untuk memperjelas perbedaan beberapa istilah tersebut, perhatikan
skema wilayah daerah perkotaan pada Gambar 2.2!

1 2 3 456

Memperhatikan Gambar 2.2, jelas terlihat bahwa kota itu pada awalnya
merupakan suatu desa. Oleh karena itu, pemberian istilah kota sangat dipengaruhi oleh
ruang dan waktu.
Perbedaan antara masyarakat kota dan dapat kamu lihat pada Tabel 2.1.
Unsur-Unsur
No. Desa Kota
Perbedaan
1. Mata pencaharian Agraris-homogen Nonagraris-heterogen
2. Ruang kerja Lapangan terbuka Ruang tertutup
3. Musim/ cuaca Penting dan Tidak penting
4. Keahlian/ keterampilan menentukan Ada spesialisasi
5. Rumah dan tempat kerja Umum dan tersebar Berjauan
6. Kepadatan penduduk Dekat Padat
7. Kontak sosial Tidak padat Frekuensi besar
8. Stratifikasi sosial Frekuensi kecil Kompleks dan banyak
9. Lembaga-lembaga Sederhana dan sedikit Banyak dan kompleks
10. Kontrol sosial Terbatas dan Hukum/ peraturan
11. Sifat kelompok sederhana tertulis
12. masyarakat Adat/ tradisi Individualis
13. Mobilitas Gotong royong Tinggi
Status sosial Rendah Tidak stabil
stabil
Tabel 2.1 Perbedaan antara Masyarakat Desa dan Kota

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 95


A. Pola Keruangan Kota
Kota merupakan wadah aktivitas penduduknya. Oleh karena itu, peranannya
terhadap lingkungan sangat dominan dalam membentuk kota sebagai tata ruang.
Berdasarkan keadaan keruangan, kota dengan lingkungannya dapat dikelompokkan
sebagai berikut.
1. Inti Kota (Core of City)
Inti kota merupakan pusat kegiatan seperti ekonomi, dan politik, kebudayaan.
Daerah ini sering disebut pusat daerah kegiatan (PDK) atau central business
district (CBD). Daerah ini akan berkembang dari waktu ke waktu seiring dengan
kebutuhan warga. Namun, daerah ini sering pula mengalami perubahan daya
tarik akibat perkembangan kota itu sendiri. Wujud dari pusat daerah kegiatan
atau-inti kota ini adalah berupa kompleks pertokoan, permukiman, perkantoran,
stasiun, terminal bus dan taksi, pasar, sekolah, tempat hiburan, dan rekreasi.
2. Selaput Inti Kota
Selaput inti kota merupakan daerah luar dari inti kota sebagai akibat dari tidak
tertampungnya kegiatan dalam kota. Bila inti kota mengalami perkembangan
hingga ke daerah di luar PDK, daerah di luar PDK ini disebut selaput inti kota
(SIK) atau disebut integument. Perkembangan suatu inti kota dapat
menimbulkan beberapa pola unit kegiatan, antara lain sebagai berikut.
a. Sentralisasi, yaitu timbulnya suatu gejala pengelompokan pada suatu titik
atau tempat utama yang akan menjadi PDK atau nukleus utama.
b. Nukleasi, yaitu nukleus yang fungsinya mirip dengan PDK, tetapi ukurannya
lebih kecil. Nukleasi dapat pula diartikan sebagai pembentukan nukleus-
nukleus utama yang lain.
c. Desentralisasi adalah timbulnya suatu gejala untuk menjauhi titik utama.
Gejala desentralisasi ini dapat menimbulkan nukleus-nukleus baru.
d. Segregasi, yaitu suatu kompleks (kelompok) perumahan yang terpisah satu
sama lain karena terjadi perbedaan sosial, ekonomi, dan kultural. Sebagai
contoh kelompok perumahan daerah miskin sering disebut daerah slum atau
daerah kumuh.
3. Kota Satelit
Kota satelit adalah suatu daerah yang memiliki sifat perkotaan dan daerah ini
memberi daya dukung bagi kehidupan kota. Kota satelit terbentuk akibat
perkembangan yang terjadi di dalam inti kota. Menurut Walter F. Schnore, kota
satelit merupakan pusat-pusat kecil di bidang industri yang berfungsi sebagai
kota produksi.
4. Suburban
Suburban adalah suatu daerah di sekitar pusat kota yang berfungsi sebagai
daerah pemukiman, dan manufaktur (palwik). Menurut Walter T. Martin, sub-
urban merupakan kelompok masyarakat yang relatif kecil dan berdiam dekat
kota-kota tersebut.
Beberapa ahli perkotaan telah berusaha menemukan bentuk atau pola tata
ruang kota yang ideal. Berikut ini terdapat beberapa teori pola keruangan kota,
antara lain sebagai berikut.
1. Teori Konsentris
Teori konsenteis dikemukakan oleh Ernest W. Burgess Menurut teori ini, daerah
perkotaan dapat dibagi dalam lima zona, meliputi zona PDK, manufaktur,
permukiman pekerja, permukiman kelas menengah, dan permukiman kelas
tinggi. Perhatikan Gambar 2.7!

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 96


Keterangan :
1. Zona pusat daerah kegiatan
2. Zona peralihan
3. Zona permukiman kelas pekerja/ buruh
4. Zona permukiman kelas menengah
5. Zona penglaju
Zona 2 : merupakan zona peralihan dari permukiman ke perdagangan
Zona 5 : merupakan zona peralihan dari pertanian ke permukiman

2. Teori Sektoral
Teori sektoral dikemukakan oleh Hommer Hoyt, bahwa unit-unit kegiatan di
perkotaan tidak mengikuti zona-zona teratur secara konsentris (melingkar),
tetapi membentuk sektor-sektor yang sifatnya lebih bebas. Dalam teori ini Hom-
mer Hoyt beranggapan seperti berikut ini.
1) Daerah-daerah yang memiliki sewa tanah atau harga tanahnya tinggi terletak
di bagian luar kota (perbatasan).
2) Daerah-daerah yang memiliki sewa tanah atau harga tanahnya rendah
merupakan jalur-jalur yang bentuknya memanjang dari pusat kota ke daerah
perbatasan.
3) Zona pusat adalah pusat daerah kegiatan (PDK).

Zona 1 : DPK
Zona 2 : Daerah grosir dan manufaktur
Zona 3 : Permukiman kelas rendah
Zona 4 : Permukiman kelas menengah
Zona 5 : permukiman kelas atas

3. Teori Inti Ganda


Teori inti ganda dikemukakan oleh Harris dan Ullman yang menyatakan bahwa
tidak ada urutan-urutan yang teratur dari zona-zona seperti yang terdapat dalam
teori konsentris, tetapi merupakan inti yang berdiri sendiri.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 97


Keterangan :
Zona 1. Zona pusat daerah kegiatan
Zona 2. Zona tempat terdapatnya grosir dan manufaktur
Zona 3. Zona daerah permukiman kelas rendah
Zona 4. Zona permukiman kelas menengah
Zona 5. Zona permukiman kelas tinggi
Zona 6. Zona daerah manufaktur berat
Zona 7. Zona daerah di luar PDK
Zona 8. Zona daerah/ commuter permukiman suburban
Sona 9. Zona daerah industri suburban

Menurut Edward Ulman ada 3 faktor penyebab interaksi antarwilayah,


yaitu
1. Region Complementary (wilayah yang saling melengkapi)
Wilayah yang memiliki potensi sumber daya yang berbeda-beda baik secara
kualitas maupun kuantitasnya. Perbedaan sumber daya kota dan desa
menyebabkan timbulnya interaksi. Jadi ada kebutuhan saling melengkapi atau
komplementaritas. Ini didorong oleh permintaan dan penawaran. Perancis
berdagang anggur dengan Belanda karena Belanda merupakan konsumennya.
Relasi komplementaritas hanya terjadi jika tawaran bermanfaat bagi pihak
yang minta. Manfaatnya ditentukan oleh banyak hal seperti : budaya,
pengetahuan, teknik, kondisi kehidupan dan sebagainya. Semakin besar
komplementaritas, semakin besar arus komoditas.

2. Intervening Opportunity (kesempatan untuk berintervensi)


Adalah adanya kesempatan untuk timbulnya interaksi antarwilayah dan dapat
memenuhi kebutuhan sumber daya wilayah tersebut. Jadi, semakin besar
intervening opportunity, semakin kecil arus komoditas.
3. Spatial Transfer Ability (kemudahan pemindahan dalam ruang)
Kemudahan pemindahan dalam ruang baik berupa barang, jasa, manusia
maupun informasi. Proses pemindahan dari kota ke desa atau sebaliknya
dipengaruhi antara lain :Jarak mutlak maupun jarak relatif antarwilayah
Biaya transportasi dari satu tempat ke tempat yang lain
Kelancaran transportasi antarwilayah. Jadi, semakin mudah transfer abilitas,
semakin besar arus komoditas.

B. Manfaat Interaksi Kota


Kehidupan suatu kota tidak terlepas dari dukungan daerah-daerah di sekitarnya,
sehingga terjadi interaksi antara kota dengan desa-desa di sekelilingnya. Hal ini
dapat menimbulkan beberapa manfaat, sebagai berikut.
1. Meningkatnya hubungan sosial ekonomi penduduk kota dan penduduk desa.
2. Pengetahuan penduduk desa akan meningkat, terutama di bidang pertanian
dengan adanya pemanfaatan teknologi tepat guna.
3. Dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya pendidikan
dan keterampilan bekerja untuk meningkatkan taraf hidupnya masing-masing.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 98


4. Dapat menumbuhkan heterogenitas atau keanekaragaman mata pencarian
penduduk desa.
5. Terjadinya peningkatan pendapatan penduduk.
6. Terpenuhinya berbagai kebutuhan penduduk, baik di perkotaan maupun
pedesaan.

C. Aspek-Aspek Interaksi Kota


Beberapa aspek penting yang timbul akibat interaksi kota dengan desa, adalah
sebagai berikut.
1. Aspek Ekonomi
a. memperlancar hubungan antara kota dan desa;
b. meningkatkan volume perdagangan antara kota dan desa;
c. menimbulkan perubahan orientasi ekonomi penduduk desa;
d. menimbulkan kawasan perdagangan (pasar) sebagai tempat untuk
melakukan transaksi jual beli barang kebutuhan;
e. meningkatkan pendapatan penduduk desa dan kota.
2. Aspek Sosial
a. terjadi mobilitas penduduk desa dan kota;
b. terjadi saling ketergantungan antara kota dengan desa, terutama dalam
pemasokan bahan mentah dan tenaga kerja dari desa ke kota;
c. meningkatnya wawasan masyarakat desa akibat pengaruh intensitas
hubungan antara warga kota dengan desa.
3. Aspek Budaya
a. meningkatnya tingkat pendidikan di pedesaan yang ditandai dengan
bertambahnya jumlah siswa dan gedung sekolah;
b. terjadinya perubahan tingkah laku masyarakat desa yang mendapat pengaruh
dari gaya hidup kota;
c. potensi sumber daya budaya yang terdapat di desa menyebabkan terjadinya
arus wisatawan dari kota ke desa-desa.

B. MENDESKRIPSIKAN KONSEP WILAYAH DAN PERWILAYAHAN DALAM


KAITAN DENGAN PEMBANGUNAN
Teori-teori Interaksi
1. Model Gravitasi dan Interaksi dalam Ruang
Sekitar tahun 1929 model gravitasi diterapkan pada studi transportasi dan
geografi pemasaran. Model tersebut diterapkan dalam hubungannya dengan
masalah interaksi, seperti perpindahan penduduk dan pemilihan lokasi. Model
gravitasi tersebut sebenarnya mengacu pada hukum gravitasi yang diciptakan
oleh Isaac Newton (1687). Hukum itu berbunyi.
"Dua benda akan saling tarik menarik den an gaya yang besarnya berbanding
lurus dengan perkalian massa kedua benda tersebut dan berbanding terbalik
dengan jarak, pangkat dua.”
Untuk mengukur kekuatan interaksi dua buah wilayah, digunakan rumus
dari W. J. Reilly, yang menerapkan model matematika dari teori gravitasi dalam
geografi, yaitu sebagai berikut.
P1 . P2
I 1. 2 =K
( J 1 . 2 )2
Keterangan :
I1.2 = Kekuatan Interaksi antar dua wilayah.
P1 = Jumlah penduduk di wilayah (1)
P2 = Jumlah penduduk di wilayah (2)
J1.2 = Jarak antara wilayah (1) ke wilayah (2)
K = nilai konstanta empiris, biasanya l

2. Teori Titik Henti

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 99


Model ini dikemukakan oleh William J. Reilly. Teori tersebut digunakan untuk
hal-hal sebagai berikut:
1. menentukan lokasi suatu unit usaha ekonomi, misalnya, lokasi industri, toko
atau pasar;
2. menentukan lokasi sarana kesehatan;
3. menentukan lokasi sarana pendidikan.
Rumus model Titik Henti, sebagai berikut:
j
th AB
AB=

Keterangan:
1+
√ Pa
Pb

th
AB = Jarak lokasi titik henti yang diukur dari kota atau wilayah yang jumlah
penduduknya lebih kecil.
J
AB = Jarak antara kota A dan B
Pa = Jumlah penduduk kota yang lebih hesar (penduduk A)
Pb = Jumlah penduduk kola yang lebih kecil (penduduk B)

Contoh soal 3
A. Jumlah penduduk kota A adalah 10.000 orang, kota B adalah 5.000 orang,
dan kota C 15.000 orang. Jarak antara kota A dengan kota B adalah 25 km,
jarak kota B dengan kota C adalah 50 km. Maka lokasi titik henti antara kota
A dengan kota B, serta antara kota B dengan kota C yaitu sebagai berikut :
Jawab :
j
th AB
AB=
1+

25
Pa
Pb

¿ th AB=

25
1+
√ 10 .000
5 .000
=
1+ √2
25
=
1+1 , 41
Dari perhitungan tersebut, wilayah titik henti kota A dan B adalah 10,37
m diukur dari kota B yang jumlah penduduknya lebih kecil. Jadi, pelayanan
sosial, seperti pasar, toko, dan sarana kesehatan, yang paling strategis adalah
berjarak 10,37 km dari kota B, sehingga dapat dijangkau oleh penduduk kedua
wilayah.

B. Lokasi titik henti antara kota B dan C


Jawab :
j
th BC
BC=
1+

25
Pc
Pb

¿ th AB=
1+
√ 15 .000
5 .000

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 100


50
=
1+ √3
50
=
1+1 , 73
= 18,31 km

Jadi, lokasi titik henti antara kota B dan C adalah 18,31 km diukur dari
kota B (yang jumlah penduduknya lebih kecil). Penempatan lokasi pelayanan
sosial untuk kota B dan kota C yang paling strategis adalah berjarak 18,31 km
dari kota B.

3. Teori Grafik
Teori grafik yang diterapkan pada bidang geografi untuk mengadakan
analisis interaksi dan difusi keruangan, sebenarnya merupakan adaptasi dari teori
yang berlalu pada matematika. K. J. Kansky telah menerapkan metodologi teori
grafik yang diungkapkan dalam tulisan Structure of transfortation network atau
"Struktur jaringan transportasi".
Kansky telah menghitung beberapa penstrukturan teori grafik yang
berhubungan dengan jalan kereta api dan jalan raya. Kita tahu bahwa
transportasi merupakan salah satu pendukung kekuatan interaksi antarwilayah.
Suatu daerah yang dihubungkan oleh jaringan jalan yang kompleks akan
memiliki pola interaksi keruangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
daerah yang dihubungkan oleh satu jalur transportasi saja. Untuk mengetahui
kekuatan interaksi antarkota dalam suatu wilayah dilihat dari jaringan jalan,
digunakan rumus konektivitas. Adapun rumusnya sebagai berikut.
e
β=
v
β = Indek konektivitas
e = Jumlah jaringan jalan
v = Jumlah kota dalam suatu wilayah yang dihubungkan oleh jaringan jalan
tersebut
Manakah yang lebih besar kemungkinan interaksinya, wilayah A atau B?
A.
e 4
β= = =1 ,00
v 4
B.
e 6
β= = =1 ,50
v 4
Jadi, wilayah B diperkirakan indeks konektivitasnya lebih tinggi dibandingkan
dengan wilayah A. artinya, kota B memiliki kemungkinan lebih besar untuk
berinteraksi dengan wilayah-wilayah lainnya, dibandingkan dengan kota A.

D. Pengaruh interaksi
Interaksi merupakan gejala sosial yang banyak kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari, baik di wilayah kota maupun wilayah desa, ataupun interaksi antarkota
dengan kota. Gejala interaksi tersebut dapat berupa pergerakan barang dari desa ke
kota, atau sebaliknya, pergerakan gagasan dan informasi terutama dari kota ke desa.
Bentuk lain dari gejala interaksi antara kedua wilayah tersebut antara lain
pergerakan manusia dengan tujuan-tujuan tertentu misalnya untuk berekreasi,
mencari pekerjaan, dan sebagainya.

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 101


Dalam interaksi antar wilayah akan terjadi mobilitas (pergerakan) seperti
berikut
1. barang dari suatu tempat ke tempat lain;
2. gagasan, informasi dan inovasi;
3. manusia, dengan berbagai bentuk latar belakang dan budayanya; dan
4. energi;
Kerja sama dan interaksi antarwilayah pada saat ini merupakan suatu
tuntutan multak, apabila wilayah tersebut mengharapkan kemajuan. Saat ini
kerjasama antar wilayah tidak hanya terbatas antardaerah domestik, melainkan juga
secara internasional. Contoh dari jalinan interaksi wilayah yang bertaraf
internasional adalah SIJORI (Singapura, Johor, dan Riau).
Gejala interaksi tersebut dapat menimbulkan pengaruh positif dan negatif.
Berikut ini berapa contoh pengaruh positif interaksi.
I . Tingkat pengetahuan penduduk meningkat.
2. Adanya lembaga pendidikan di pedesaan, sehingga memberikan sumbangan
yang berarti dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan penduduk untuk
turut serta dalam proses pembangunan.
3. Adanya pengembangan sarana dan prasarana transportasi yang menghubungkan
kota dan desa, sehingga wilayah pedesaan akan semakin terbuka namun tetap
selektif dalam menerima pola hidup kota.
4. Masuknya unsur teknologi ke daerah pedesaan.
5. Masuknya para ahli ke daerah pedesaan, sehingga menguntungkan penduduk
pedesaan, terutama dalam menciptakan berbagai peluang yang berorientasi
ekonomi.
Adanya interaksi antara kota dan desa, manfaatnya tidak saja dirasakan oleh
penduduk desa tetapi juga oleh penduduk kota.
E. Klasifikasi kota
a. Berdasarkan fungsinya
1. Kota sebagai pusat industri
2. Kota sebagai pusat perdagangan
3. Kota sebagai pusat pemerintahan
4. Kota sebagai pusat kebudayaan
5. Kota sebagai pusat pendidikan
6. Kota sebagai pusat kesehatan
b. Berdasarkan jumlah penduduk
1. Kota kecil penduduknya 20000-50000 jiwa
2. Kota sedang penduduknya 50000-100000 jiwa
3. Kota besar penduduknya 100000-1000000 jiwa
4. Metropolitan penduduknya 1000000-5000000 jiwa
5. Megapolitan penduduknya > 5000000 jiwa
F. Tahap perkembangan kota
a. Menurut Lewis Mumford, tingkat perkembangan kota ada 6 tahap :
1. Tahap eopolis : Tahapan perkembangan desa yang sudah teratur menuju arah ke-
hidupan kota
2. Tahap polis : Suatu kota yang sebagian penduduknya masih agraris
3. Tahap metropolis : Kota yang kehidupannya sudah mengarah industri
4. Tahap megapolis : Wilayah perkotaan yang terdiri dari beberapa dari beberapa
kota metropolis
5. Tahap tryanopolis : Suatu kota yang ditandai dengan adanya kekacauan , kemac-
etan lalu lintas , tingkat kriminalitas
6. Tahap nekropolis : Suatu kota yang mulai ditinggalkan penduduknya / kota mati
b. Menurut teknologi dan peradaban ada 3 fase perkembangan kota :
1 .Fase Mezo Teknik : Perkembangan kota yang menyandarkan eksploitasi manusia
atas sumber daya angin dan air .
2 .Fase Paleo Teknik : Perkembangan kota yang sumber tenaga yang digunakan uap
air dan mesin – mesinnya dikonstruksi dari besi dan baja

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 102


3 .Fase Neo Teknik : Perkembangan kota yang sumber tenaga yang digunakan
bensin dan uap air
c . Menurut Griffith Taylor , tingkat perkembangan kota ada 4 tahap :
1 . Tahap infantile
Pada tahap ini ditandai dengan tidak adanya tempat pemisah antara pusat
perekonomian dengan tempat peumahan sehingga biasanya dijadikan satu antara
toko dan perumahan.
2. Tahap Juvenile
Pada tahap ini ditandai dengan munculnya rumah-rumah baru diantara rumah-
rumah lama atau tua dan mulai nampak terpisahnya antara toko atau perusahaan
atau perumahan.
3. Tahap Mature
Pada tahap ini ditandai adanya pengaturan tempat ekonomi dan perumahan atau
sudah adanya perencanaan tata kota yang baik
4. Tahap sinile
Pada tahap ini kota kembali menjadi rumit karena adanya pengembangan-
pengembangan kota yang lebih luas lagi sehingga terjadi pembongkaran dan
penggusuran perumahan maupun untuk dipindahkan keluar kota.

G. Pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia

Wilayah I : Aceh dan Sumatera Utara, berpusat di Medan


Wilayah II : Sumatera Barat dan Kepulauan Riau, berpusat di Pekanbaru
Wilayah III : Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Bangka Belitung, berpusat
di Palembang
Wilayah IV : Jakarta, Banten, Jawa Barat dan DIY, berpusat di Jakarta
Wilayah V : Kalimantan Barat, berpusat di Pontianak
Wilayah VI : Jawa Timur dan Bali berpusat di Surabaya
Wilayah VII : Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur, ber-
pusat di Balikpapan dan Samarinda
Wilayah VIII : Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Su-
lawesi Tenggara, berpusat di Makassar
Wilayah IX : Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Gorontalo, berpusat di Manado
Wilayah X : Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua bagian barat, berpusat di Sorong
Wilayah tersebut dibagi menjadi :
1. Wilayah pembangunan utama A : wilayah I dan II berpusat di Medan
2. Wilayah pembangunan utama B : wilayah III, IV dan V berpusat di Jakarta
3. Wilayah pembangunan utama C : wilayah VI dan VII berpusat di Surabaya
4. Wilayah pembangunan utama D : wilayah VII, VIII, IX dan X berpusat di Makassar

C. MENDESKRIPSIKAN KARAKTERISTIKNEGARA MAJU DAN NEGARA


BERKEMBANG.

 PENGERTIAN NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG


1. Negara Maju :
Negara maju adalah sebutan untuk negara yang menikmati standar hidup yang
relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang merata. Kebanyakan
negara dengan pendapatan per kapita tinggi dianggap sebagai negara maju.
2. Negara Berkembang :
Negara berkembang adalah sebutan untuk negara yang perkembangan negara
berasal dari sifatnya agraris menuju ke industrialisasi berteknologi tinggi
(Menurut Rostow). Hal ini bisa mengakibatkan negara-negara berkembang pada
umumnya beralih dari negara agraris menjadi negara industri (tanpa
mempertimbangkan potensi wilayah yang dimiliki oleh masing-masing negara
tersebut).

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 103


 CONTOH NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG
1. Negara Maju :
Negara-negara maju di dunia membentuk dirinya ke dalam kelompok
G8.negara-negara maju yang tergabung dalam kelompok G8 masing-masing
berada di kawasan atau benda yang berbeda, yaitu :
a. Kawasan Amerika bagian utara (Amerika Seikat dan Kanada)
b. Eropa Barat (Inggris, Perancis, Jerman dan Italia)
c. Rusia
d. Asia Timur (Jepang)
Contoh Negara Maju :
1) Amerika Serikat
a. Batas Wilayah
Utara : Kanada, Laut Es Utara
Timur : Samudera Atlantik
Selatan: Meksiko dan Teluk Meksiko
Barat : Samudera Pasifik
b. Luas Wilayah :  9.371.829 km2
c. Keadaan Alam :
- Di sebelah timur membentang laut Atlantik (Berupa lembah pantai
berombak) dan pegunungan Appalachia (deretan pegunungan tua
yang rendah dengan ketinggian kurang dari 2000 meter dan
mempunyai banyak lembah).
- Di sebelah barat terdapat pegunungan Rocky, pegunungan Sierra
Nevada
- Dataran rendah Mississipi adalah daerah pertanian yang subur.
d. Penduduk :
- Penduduk asli orang Indian (kulit merah)
- Pendatang : orang kulit putih (Perancis  tinggal di Kanada, Inggris
 sepanjang pantai Atlantik, Belanda  New York dan New Jersey,
Spanyol  Pennsylvania); negro dan etnis lainnya.
- Bahasa utama : Bahasa Inggris
e. Perekonomian :
- Pertanian
1. Wheat belt : daerah penanaman gandum
2. Corn belt : daerah penanaman jagung
3. Cotton belt : daerah penanaman kapas
- Peternakan : babi, lembu, biri-biri
- Pertimbangan : bijih besi, batu bara, tembaga
- Perindustrian : Baja, tekstil, pesawat, film
- Pemerintahan
Amerika Serikat adalah negara federal yang terdiri 50 negara bagian
termasuk Alaska dan Hawaii, dan 1 daerah khusus ibukota
Washington DC

2) Jepang
a. Batas Wilayah
Utara : Laut Okhest, Pulau Sakhalin
Timur : Samudera Pasifik
Selatan: Laut Cina Timur, Samudera Pasifik dan Laut Filipina
Barat : Laut Jepang, Selat Korea
b. Luas Wilayah :  377.801 km2
c. Keadaan Alam :
- Sebagian besar merupakan pegunungan bagian dari rangkaian sirkum
pasifik (terdapat 200 gunung berapi dan 77 masih aktif, sehingga
letusan gunung api dan gempa biasa terjadi).

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 104


- Dataran rendah sempit 16% (terdapat di pantai dan terpisah oleh
pegunungan dan dapat ditanami), yaitu dataran rendah Ishkari;
Kwanto; Nobi dan Kinki (terdapat di pulau Hanshu sebagian utara) :
Pulau Hokkaido, Honshu, Kyushu dan Shikoku.
d. Penduduk
- Ras Mongoloid, penduduk asli suku Ainu (tinggal di Pulau
Hokkaido)
- Agama : Shinto (sebanyak 93%, memuja matahari), Budha

2. Negara Berkembang :
Adapun negara-negara berkembang menyebar dan tergabung dalam kelompok
negara selatan yang terdiri atas sebagian besar negara di Asia, Afrika dan
Amerika Selatan/Latin.
Contoh Negara Berkembang :
1) Brasil
a. Batas Wilayah :
Utara : Samudera Atlantik, Venezuela, Guyana
Timur : Samudera Atlantik, Kolombia
Selatan : Samudera Atlantik,Uruguay, Argentina
Barat : Bolivia, Paraguay, Peru, Kolombia
b. Luas Wilayah :  8.150.965 km2
c. Keadaan Alam :
- Sungai terpenting adalah sungai Amazone (sungai terpanjang no. 2
setelah sungai Nil panjangnya 6.300 km), sungai San Fransisco
- Terdapat Camos yaitu stepa dibelakang pegunungan Espinhaco
- Lembah Amazone terletak antara dataran tinggi Brasil dan dataran
tinggi Guyana (dataran tinggi Guyana di utara Lembah Amazoe)
d. Penduduk :
- Penduduk Brasil terdiri atas orang kulit putih (Portugis, Jepang,
Italia, Jerman), Indian, Negro, Mestis (Keturunan Indian dengan
orang kulit putih)
- Agama : mayoritas Katholik Roma dan Protestan
- Bahasa Nasional : Portugis
e. Perekonomian :
- Pertanian : hasil utama adalah kopi
- Peternakan : Sapi, biri-biri,kambing
- Pertimbangan : biji besi, nikel
- Industri : baja, semen, pesawat, tekstil
f. Pemerintahan : bentuk pemerintahan adalah Republik, kepala negara
adalah Presiden

2) Arab Saudi
a. Batas Wilayah :
Utara : Yordania, Irak, Kuwait
Timur : Teluk Persia, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain
Selatan : Oman, Yaman
Barat : Laut Merah
b. Luas Wilayah :  2.240.000 km2
c. Keadaan Alam (terbagi menjadi 4 wilayah) :
- Hejas, dataran tinggi terdapat kota Mekkah dan Madinah
- Asir, daerah curah hujan tertinggi di Arab Saudi
- Nejed, di bagian tengah berupa pegunungan dan gurun
- El Hasa, dataran rendah dekat teluk Persia dan banyak ladang minyak
d. Penduduk :
- Suku bangsa Badui, Arab
- Pertambangan : minyak bumi dan gas alam

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 105


- Ladang minyak : terdapat di Dahran, Abqaid, Hasa dan Riyadh
- Industri : di kota Jubail dan Yenbo

 INDIKATOR NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG


United Nations Research Institute Social Development (UNRISO) mengemukakan
10 indikator keberhasilan perkembangan suatu wilayah atau negara sebagai berikut :
1. Tingkat harapan hidup
2. Tingkat konsumsi protein hewan
3. Persentase jumlah siswa di tingkat SMP dan SD
4. Persentase jumlah siswa di tingkat keguruan
5. Jumlah surat kabar
6. Jumlah telepon dan radio
7. Persentase penduduk di perkotaan
8. Persentase penduduk bermata pencaharian di sektor pertanian
9. Persentase tenaga kerja di bidang industri dan jasa
10. Tingkat konsumsi listrik dan energi.

 TAHAPAN PERKEMBANGAN SUATU NEGARA (W.W. ROSTOW)


Rostow mengidentifikasi 5 (lima) tahapan penting dari pertumbuhan dan
perkembangan suatu negara sebagai berikut :
1. Masa masyarakat tradisional (The Age of traditional society)
Masyarakat di masa ini masih bersifat agraris, kemampuan masyarakat untuk
menguasai serta menerapkan IPTEK masih sangat terbatas. Tingkat pendapatan
masyarakat masih rendah.
2. Pra kondisi menuju tinggal landas (The preconditions for take off)
Masa ini merupakan masa transisi (peralihan) dari cara-cara yang bersifat
tradisional menuju cara-cara yang bersifat efisien dan produktif. Kondisi
perekonomian bergerak maju secara bertahap.
3. Masa tinggal landas (The age of take off)
Di masa ini beraneka ragam usaha produktif dan merindustrian mengalami
perkembangan pesat. Masyarakat semakin maju.
4. Masa menuju kedewasaan / kematangan (The age of driving to maturity)
Kegiatan perekonomian tumbuh secara terus menerus dan perindustrian
berteknologi canggih meluas.
5. Masa konsumsi tinggi (The age of high mass consumption)
Perkembangan industri lebih banyak ditujukan kepada kegiatan yang
menghasilkan jasa dan atau barang. Pendapatan per kapita meningkat sehingga
masyarakat mampu membeli kebutuhan sekunder dan tersier.

 CIRI-CIRI NEGARA MAJU


Karakteristik negara maju adalah :
1. Jumlah penduduk dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang kecil
2. Jumlah lapangan kerja dan pencari kerja yang seimbang
3. Kualitas pendidikan dan ketrampilan tenaga kerja yang sudah baik
4. Tingkat kesehatan penduduk sudah baik dan telah didukung oleh fasilitas
kesehatan yang memadai pula
5. Daya serap ekonomi yang tinggi
6. Adanya penggunaan teknologi modern dalam proses industri/ produksi
7. Tingkat pendapatan per kapita yang tinggi
8. Angka kriminalitas telah dapat ditekan seminimal mungkin

 CIRI-CIRI NEGARA BERKEMBANG


Karakteristik negara berkembang adalah :
1. Jumlah penduduk dan tingkat pertumbuhan penduduk yang masih tinggi
2. Jumlah lapangan kerja dan pencari kerja yang tidak seimbang

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 106


3. Kualitas pendidikan dan ketrampilan tenaga kerja yang masih rendah
4. Tingkat kesehatan penduduk yang masih rendah dan fasilitas kesehatan yang
masih terbatas
5. Daya serap ekonomi yang masih rendah
6. Pemanfaatan teknologi dalam proses industri/ produksi yang masih rendah
7. Tingkat pendapatan per kapita yang masih rendah
8. Tingkat kriminalitas yang tinggi

MATERI UN SKL 2013/GEOGRAFI/SMAN 1 MAGELANG/PUJI LESTARI, S.PD Page 107

Anda mungkin juga menyukai