Anda di halaman 1dari 12

KONSEP ISOSTASI

T ek t o n i s m e a da la h p er i s t i w a p er g es er a n da n p er u b a h a n k er a k bumi dalam skala


besar, pada umumnya meliputi patahan, lipatan dan tektonik lempeng. Menurut teori tektonik
lempeng bahwa litosfer dipandang terdiri dari dari beberapa lempeng pejal yang bergerak
relatiplambat. Lempeng adalah suatu bentuk ukuran yang panjang dan lebarnyajauh lebih besar dari
tebalnya (contoh daun pintu, ubin, dll).Menurut konsep isostasi bahwa material kerak bumi
mengapungkarena kesetimbangan antara berat material den gan gaya ke atas
yangdikerjakan oleh lapisan fluida. Dalam teori tektonik lempeng, lapisan luar b u mi
( l i t o s f er ) t er d i r i d a r i k er a k b u mi d a n b a g i a n p a d a t ma n t el a t a s , s a m p a i
k e d a l a m a n k i r a - k i r a 8 0 k m . M a t e r i a l d i b a w a h l i t o s f e r y a n g dia ngga p
c u k u p p a na s , s eh i n g g a mu d a h d i b en t u k u la n g d a n ma mp u mengalir, dinamakan
asthenosfer.
Gambar 1Konsep Isostasi
Gerak relatip lempeng ada tiga yaitu divergen (saling menjauhi), k o n v er g e n ( s a l i n g
m e n d e k a ) da n g es er a n. P a d a b a t a s a n t a r a k e d u a lempeng yang bergerak divergen, terjadi
pelebaran dasar samudra. Begitu

Barometer air raksa terdiri dari 2 macam yaitu :


a. Barometer Fortin atau barometer bejana tidak tetap :
Barometer Fortin atau barometer bejana tidak tetap adalah barometer yang mempunyai
penunjuk titik NOL pada bejana air raksanya berupa ujung taji. Jadi apabila ingin
membacanya, maka permukaan air raksa yang didalam bejana bagian bawah harus diatur
dulu supaya tepat menyentuh ujung taji dan kemudian baru dilakukan pembacaan. Barometer
jenis ini, pada umumnya keluar dari pabrik keadaan badannya sudah lengkap terpasang

b. Barometer Kew Pattern atau barometer bejana tetap :


Barometer Kew Pattern atau barometer bejana tetap, apabila ingin membaca tidak perlu
mengatur permukaan air raksa dalam bejana, barometer jenis ini disebut juga barometer
stasiun. Pada saat keluar dari pabrik pembuatnya, keadaan badannya, tabung air raksa dan air
raksa untuk mengisi bejana masih dalam keadaan terpisah. Jadi sebelum dioperasikan harus
dirakit terlebih dahulu , kemudian dikalibrasi untuk menentukan koreksi indek. Setelah
dikalibrasi dan mendapatkan koreksi indeknya, lalu dibuatkan koreksi temperatur untuk
pembacaan barometer sesuai dengan lokasi stasiunnya. Terlampir disertakan petunjuk cara
pemasangan barometer, dan dapat dilihat gambar bagian-bagian dari barometer stasiun.
The Summer Triangle is an astronomical asterism involving an imaginary triangle drawn on
the northern hemisphere's celestial sphere, with its defining vertices at Altair, Deneb, and
Vega, the brightest stars in the three constellations of Aquila, Cygnus, and Lyra.

The English term was popularized by British astronomer Sir Patrick Moore in the 1950s,
although he did not invent it. The Austrian astronomer Oswald Thomas described these stars
as "Grosses Dreieck" (Great Triangle) in the late 1920s and "Sommerliches Dreieck"
(Summerly Triangle) in 1934. The asterism was remarked upon by J. J. Littrow, who
described it as the "conspicuous triangle" in the text of his atlas (1866), and Bode connected
the stars in a map in a book in 1816, although without label.

Near midnight the Summer Triangle lies virtually overhead at mid-northern latitudes during
the summer months, but can also be seen during spring in the early morning to the East. In
the autumn the summer triangle is visible in the evening to the West well until November.
From the southern hemisphere it appears upside down and low in the sky during the winter
months. "Northern Triangle" is a more neutral alternative.

South Sea Islanders called, and still call it, the "navigator's triangle". They use it to navigate
on the open ocean in the Pacific, including reaching Hawaii. Commented on by one of the
solar scientists during the NASA Edge Live Broadcast of the Transit of Venus, June 5, 2012.
Satellite Kepler's mission to find and analyze planets around stars is being done on 100,000
stars in this navigator's triangle.
Fisisnya
Cumulonimbus terdiri dari tetes-tetes air pada bagian bawah awan dan tetes-tetes salju atau
kristal-kristal es pada bagian atas awan. terdapat updraft dan downdraft sehingga
memungkinkan terjadi sirkulasi. gesekan partikel2 awan di dalamnya dapat menimbulkan
muatan listrik.

Catatan
Cumulonimbus menimbulkan kilat (lightining) dan guntur (thundestorm), hujan lebat, angin
kencang, bisa menimbulkan hujan es.

Pada umumnya Cumulonimbus terbentuk dari pertumbuhan awan Cumulus yang aktif.
Cumulus menjadi Towering Cumulus menjadi Cumulonimbus .

Cumulonimbus dapat terjadi atau muncul dari perkembangan atau pertumbuhan jenis awan
yang lain.
Pertumbuhan awan rendah Stratocumulus atau pertumbuhan awan menengah Altostratus,
Nimbostratus, dan Altocumulus.

Cumulus merupakan awan dengan vertikal depelopment atau pertumbuhan vertikal. cumulus
memiliki tinggi puncak awan yang tinggi dan sangat tebal, walaupun tidak setebal awan
cumulonimbus. cumulus dapat sendiri atau berkumpul dalam satu kelompok. Pembentukan
awan ini terjadi karena udara labil. Jika keadaan udara tetap labil, cumulus bisa berkembang
menjadi cumulunimbus.

Bentuk/wujudnya
Cumulus tampak terpisah-pisah, pada umumnya padat dengan batas yang jelas. Pertumbuhan
vertical atau tegak, mirip menara atau gunung atau kubah dengan puncaknya menyerupai
bunga kol yang pada bagian-bagian yang terkena sinar matahari akan tampak putih kemilau
sedangkan pada dasar tampak rata.

Fisisnya
Cumulus terdiri dari tetes-tetes air, sedangkan butir-butir es atau kristal-kristal es atau kristal-
kristal salju biasa tertutup pada bagian awal yang suhunya di bawah 0 C.

Jenis/spesies
1) Cumulus Humulis (CL=1), tampak sebagai Cumulus kecil-kecil, terbentuk pada saat-saat
angin timuran atau angin pasat dan ukuran tinggi lebih pendek dari pada lebar dasarnya.
2) Cumulus Mediocris (CL=2), dengan ukuran tinggi sedang dan ukuran tingginya lebih
panjang dari lebar dasarnya. Puncaknya berbentuk tonjolan kecil.
3) Cumulus Congestus, mengalami perkembangan vertikal ke atas yang jelas dan tinggi
dengan puncaknya berbentuk bunga kol.

Stratus merupakan awan rendah yang biasanya menandai kestabilan udara atau inversi suhu.
Awan stratus dapat terbentuk akibat menyebarnya awan stratucumulus akibat adanya inversi
suhu. stratus juga dapat bertahan berhari-hari di wilayah anticyclone. Pada saat terjadi front
panas yang lemah, awan ini kerap muncul dan membawa presipitasi ringan, yaitu drizzle.

Bentuk/wujudnya
Stratus berupa lembaran-lembaran atau lapisan-lapisan berwarna abu-abu dengan dasar yang
teratur. Jika matahari masih terlihat dari balik awan ini maka tepi awannya akan tampak jelas.
Kadang-kadang berbentuk pecah-pecah dan tampak kasar (frakto stratus). Untuk stratus tebal
mampu menutup sinar matahari atau bulan.
Fisisnya
Stratus terdiri dari tetes-tetes air yang sangat kecil dan yang cukup besar dapat menjadi tetes-
tetes Drizzle atau prisma-prisma es atau butir-butir salju.

Catatan
Stratus Umumnya berbentuk lapisan awan yang mirip kabut berwarna abu-abu dengan tinggi
dasar awan yang rendah, hujan yang terjadi adalah gerimis atau drizzle. Bisa juga terjadi dari
awan Cumulus dengan dasar yang rendah

Proses pembentukannya adanya proses pendinginan pada atmosfer bagian bawah dekat
permukaan, bisa juga terbentuk dari Stratocumulus yang dasarnya merendah atau kehilangan
bentuk-bentuk. Awan stratus yang tampak kasar disebut fractostratus.awan ini merupakan
awan tambahan yang terbentuk karena pengaruh turbulensi yang disebabkan oleh munculnya
udara basah yang berasal dari endapan yang turun dari Altocumulus.

Stratus dapat terbentuk karena naiknya kabut secara perlahan-lahan sebagai akibat dari
adanya pemanasan permukaan bumi atau meningkatnya kecepatan angin permukaan.

Stratocumulus merupakan awan rendah. Semua awan rendah dapat menghasilkan presipitasi,
begitupun awan stratocumulus. secara umum, stratocumulus dibedakan menjadi dua
jenis,yaitu stratocumulus undulatus (bergelombang) dan stratocumulus cumuliformis (seperti
cumulus).

Bentuk/wujudnya
Stratocumulus berupa perca-perca atau lembaran-lembaran berwarna abu-abu atau keputih-
putihan atau campuran keduanya. Terdiri dari massa awan yang bulat, gumpalannya nampak
mengumpul/terpisah, dan elemen-elemennya tersusun secara teratur yang besarnya sekitar
5derajat.

Fisisnya
Stratocumulus terdiri dari tetes-tetes air. Ketebalan dan bentuk elemennya berubah sesuai
dengan tingkat transparansinya.

Jenis/spesies
1) Stratocumulus Translucidus (CL=5), mirip Altocumulus translucidus yang membedakan
tingkat dasarnya.
2) Stratocumulus Opacus (mirip CL=5), mirip Altocumulus Opacus.
3) Stratocumulus Undulatus. Bentuknya mirip Cl = 5, bentuknya bergelombang
4) Stratocumulus Veperalis, CL=4 bentuk lapisannya tebal tipis.
5) Stratocumulus Comuloginitus (CL=4), terjadi dari bentangan Cumulus.

Nimbostratus merupakan awan menengah, namun pada kenyataannya awan ini dapat
merendah di ketinggian awan rendah. Nimbo berasal dari baha latin Nimbus yang artinya
endapan atau presipitasi. Awan ini dapat menghasilkan endapan baik hujan maupun salju.
ketebalan awan nimbostratus bisa mencapai 2 km atau 2000 m.

Bentuk/wujudnya
Nimbostratus berupa lembaran/lapisan awan berwarna abu-abu dan tampak gelap tidak
teratur. Umumnya di daerah lintang tinggi/sedang yang disertai dengan hujan salju yang tidak
continue. Karena ketebalannya maka matahari tidak tampak di balik awan ini.
Fisisnya
pada umumnya nimbostratus terdiri dari titik-titik air untuk daerah tropis sedangkan pada
daerah lintang tinggi mengandung butir-butir salju atau campuran keduanya.

Catatan
Pada umumnya awan ini sendirian dan dasar awannya tidak tampak, hujan terus-menerus
tanpa Guntur. Terdiri dari Altostratus yang menebal lalu merendah.

Altostratus merupakan awan menengah (middle cloud).


Awan ini dapat menghasilkan presipitasi ringan dan virga (hujan yang tidak sampai ke tanah).
species-species awan dari altostratus antara lain : altostratus undulatus, altostratus opacus,
dan altostratus translucidus.

Bentuk/wujudnya
Altostratus berupa lembaran/lapisan atau jalur-jalur berwarna keabu-abuan dan berserabut,
mampu menutup seluruh langit. Pada bagian-bagian awan yang tipis masih dapat ditembus
oleh sinar matahari kecuali yang tebal.
isisnya
Altostratus terdiri dari butiran-butiran air.

Catatan
Altostratus dapat terjadi dari awan Nimbostratus yang menipis atau dari Cirrostratus yang
menebal kemudian merendah sampai ke lapisan awan menengah.
Pada umumnya Altostratus terbentuk merata akibat adanya gerak udara secara vertikal yang
naik secara perlahan-lahan sampai lapisan menegah.

Altocumulus merupakan awan menengah bersama altostratus dan nimbostratus. Kemunculan


awan altocumulus congestus (salah satu species awan altocumulus) ini biasanya menandakan
akan datangnya thunderstorm

Bentuk / Wujud
Altocumulus mirip dengan Cirrocumulus, tapi bulatan massa awan altocumulus lebih luas
berupa massa awan yang berbentuk bulatan atau bergulung-gulung teratur dengan ukuran
1derajat < α < 5derajat atau lebih besar dari Cirrocumulus. Lapisan atau lembaran awan
berwarna putih atau keabu-abuan atau kedua-duanya sehingga terbentuk bayangan di
permukaan bumi jika terkena sinar matahari.
Fisisnya
Awan altocumulus terdiri dari tetes air yang kelewat dingin.

Catatan :
Altocumulus dapat terjadi dari menebalnya awan Cirrocumulus kemudian merendah.
Perubahan dari awan Altostratus atau Nimbostratus.
Turbulensi vertikal sampai ke lapisan menengah.

Jenis/spesies
1) Altocumulus Translucidus (CM=3), massa awan yang berbentuk bulatan-bulatan atau
bergulung-gulung, tepinya bercahaya dari celah-celahnya, apabila tidak ada awan tinggi maka
langit biru tampak. Bulatannya 3o < α < 5o
2) Altocumulus Opacus (CM=5), lapisan awan tebal dimana di dasarnya atau bawahnya
masih terdapat/tampak kerutan atau lekukan-lekukan/kantong-kantong sehingga sinar bulan
atau matahari tidak mampu menembusnya.
3) Altocumulus Cumuloginitus (CM=6), terjadi dari bentangan Cumulus (atau Cb).
4) Altocumulus Castellatus (CM=8), menjulang tinggi seperti tembok, benteng, castil, atau
menara dan mirip awan Cumulus.
5) Altocumulus Lenticularis (CM=4), massa awan yang tipis, terpisah-pisah, berbentuk
seperti lensa dan kelihatan terus berubah.
6) Altocumulus Pilus (CM=7), Keberadaanya di dekat atau di puncak awan Cumulus atau
Cumulonimbus terlihat seolah-olah mengahalangi pertumbuhan induknya
7) Altocumulus Percipitans (CM=9), menimbulkan hujan ringan, tidak kontinyu.

Cirrostratus merupakan awan yang sulit dideteksi, namun dengan adanya awan ini, itu
biasanya menandakan datangnya front panas. Ini berarti mungkin akan ada hujan atau
jatuhnya presipitasi. Cirrostratus dapat menimbulkan HALO jika cukup tebal.

Bentuk/wujudnya
Cirrostratus berupa serabut dengan jalur-jalur yang tipis atau cadar atau mirip kerudung,
halus berwana keputih-putihan dan mampu menutup sebagian atau seluruh langit serta dapat
menimbulkan HALO dengan besaran sudut 22 derajat.

Fisisnya
Cirrostratus terdiri dari kristal-kristal es atau butir-butir es.

Jenis/spesies
1) Cirrostratus Nobulosus (CH=5 atau CH=6), menyerupai cadar yang halus atau kerudung.
2) Cirrostratus Filocius (CH=8), terbentuk dari perkembangan Cirrus Densus yang lebar atau
menipis.
3) Cirrostratus Fibratus (CH=7), menutupi seluruh langit, sering menimbulkan halo.

Cirrocumulus merupakan awan tinggi (high cloud). bentuknya mirrip dengan stratocumulus
dan altocumulus, namun dengan bulatan-bulatan yang lebih kecil dibandingkan kedua awan
tersebut jika di lihat dari permukaan.

Bentuk/wujudnya
Biasa berupa lensa atau perca-perca atau biji-bijian yang pusarannya < 1derajat, tipis dan
berwarna putih tanpa bayangan, deretannya hampir teratur, mirip sisik ikan. Awan ini sering
terlihat seperti serpihan-serpihan kecil atau massa-massa bulatan awan yang sangat kecil. Jika
susunannya serba sama atau teratur, pelaut biasanya menyebutnya langit Macharel.

Fisisnya
Sebagian besar terdiri dari kristal-kristal es dan terdapat tetes-tetes air yang kelewat
dingin(super cooled droplets) yang sifatnya mudah membeku dan mudah menjadi kristal-
kristal es. Pada umunya Cc jarang sendiri, biasnya bercampur dengan awan Ci atau Cs. Jika
Cc sebagian besar lebih besar dari Cs dan Ci, CH=9.

Cirrus (Ci) merupakan sebutan dari awan tipis, halus dan berserabut. Kata Cirro digunakan
untuk sebutan dari bentuk-bentuk awan yang selevel dengan cirrus, contohnya Cirrocumulus
dan cirrostratus.

Bentuk/wujudnya
Terpisah-pisah, berserabut halus, berserat-serat berupa jalur-jalur sempit dengan warna putih
atau sebagian besar putih dan tampak seperti bulu ayam

Fisisnya
Terdiri dari kristal-kristal es. Cirrus tebal atau cirrus densus, mampu menghalangi datangnya
sinar matahari dan bulan sehingga menimbulkan halo (lingkaran seperti cincin, fenomena
alam yang terjadi sebagai proses kristal es dalam awan cirrus yang membiaskan sinar
matahari dan bulan.
Catatan
Tipe awan ini umumnya berbentuk sederhana, penyebarannya tidak tetap namun mudah
dikenal yaitu pada saat ada sinar/cahaya yang terang.Dan tampak membentuk jalur-jalur yang
rata. Mengingat ketinggian, apabila tidak ada jenis awan lain maka cuaca cerah. jika Cirrus
dilihat pada posisi horison yaitu pada saat matahari terbit dan terbenam maka daerah tersebut
tampak cahaya berwarna kuning terang/merah dan hampir menutup seluruh langit di atasnya.

Jenis/spesies 1) Cirrus Fibratus (CH=1), berbentuk benang atau mirip rambut halus rata atau
melengkung seperti mirip bulu ayam.

2) Cirrus Uncinus (CH=4), mirip bentuk kail atau koma atau puncaknya mirip jambul.
3) Cirrus Densus (CH=2 dan CH=3), cukup tebal bagi penglihatan sehingga tampak keabu-
abuan jika dilihat ke arah matahari. Terbentuk dari sisa-sisa landasan Cb yang terurai dank
arena tebalnya kadang-kadang sulit dibedakan dengan awan menengah As, bentuknya
terpisah-pisah, massa awan yang kusut dan biasanya tidak bertambah. Menyerupai perca-
perca.
4) Cirrus Nothus (Ci palsu), awan ini terjadi karena puncak Cb yang terurai atau pecah.
- See more at: http://www.lihat.co.id/2012/12/10-jenis-awan-dan-
penjelasannya.html#.URjxZYFB3Mw

Anda mungkin juga menyukai