Anda di halaman 1dari 11

Bahasa Indonesia – Ringkasan

TERM 2
A. IKLAN

Pemberitahuan kepada khalayak mengenai suatu barang dan jasa. Pada umumnya iklan
disampaikan melalui media massa, seperti televisi, radio, surat kabar, dan internet.

Unsur-Unsur Iklan, Slogan, dan Poster

Setelah mengetahui perbedaan iklan, slogan, dan poster diharapkan kalian lebih teliti lagi dalam
mengidentifikasinya. Tujuan ketiganya ialah membujuk khalayak untuk berbuat sesuatu. Berikut
perbedaan iklan, slogan, dan poster.
1. Iklan merupakan teks persuasif yang memadukan unsur gambar dengan katakata, gerak, dan
suara.
2. Slogan merupakan teks persuasif yang mengutamakan unsur kata-kata.
3. Poster merupakan teks persuasif yang mengutamakan unsur gambar dan kata-kata.

Unsur-unsur
Bentuk Teks
Gambar Kata-kata Gerak Suara

Iklan    

Slogan -  - -

Poster   - -

Unsur-Unsur Pembentuk Iklan, Slogan, dan Poster

1. Sumber = pemasang iklan yang membiayai pembuatan/pemasangan iklan.


2. Pesan = informasi yang disampaikan. Pesan dapat berupa pesan verbal dan non verbal.
3. Media = sarana yang digunakan. Misalnya media cetak, elektronik, dan sebagainya.
4. Penerima = individu atau kelompok masyarakat yang menjadi sasaran objek iklan.
5. Efek = perubahan yang terjadi pada diri penerima, baik dari aspek sikap, pola pikir, perilaku,
kebiasaan, maupun pola hidup.
Umpan balik = tanggapan, reaksi ataupun respon yang dikehendaki dari penerima pesan. Misalnya
dengan membeli produk yang ditawarkan dan menolak pemakaian narkoba.
Fungsi Iklan:

 Bagi perusahaan bisnis komersial, untuk menjual barang dan jasa.


 Bagi dunia perkantoran, untuk mendapatkan karyawan.
 Bagi pemerintah, untuk menyebarkan informasi dan memberikan layanan kepada
masyarakat.
 Bagi orang perorangan, untuk membeli dan menjual barang barang pribadi.

Keberagaman bentuk dan teknik penyajian iklan, meliputi:

a. Slogan
Slogan adalah perkataan atau kalimat pendek yang dipakai sebagai dasar tuntutan
(pegangan hidup). Slogan dapat pula disebut moto atau semboyan. Slogan lebih mengutamakan
kepadatan makna dan kehematan kata-kata.
Contoh:
Berdiri sama tinggi, duduk sama rendah. (Slogan tentang perlunya mengutamakan
b. Poster

Plakat yang dipasang di tempat umum yang terdiri. Poster biasanya memuat pemberitahuan
suatu ide, hal baru, hal penting kepada khalayak. Bahasa yang digunakan menarik, singkat, jelas,
dan lengkap.

1. Penyimpulan Maksud Suatu Iklan

Klasifikasi periklanan :

 Iklan strategis, untuk membangun merek ataupun citra positif perusahaan.


 Iklan taktis, untuk mendorong konsumen agar segera melakukan respons dengan merek
tertentu.

Tujuan atau fungsi iklan :

 Fungsi informasional, tentang karakteristik suatu produk juga berbagai manfaat yang di
peroleh.
 Fungsi transformasional, iklan berusaha untuk mengubah sikap sikap yang dimiliki oleh
konsumen terhadap merek, pola pola belanja, gaya hidup, teknik teknik mencapai
sukses.

2. Menceritakan Kembali Teks Iklan

Iklan merupakan teks yang ringkas. Semakin luas ruang yang diperlukan untuk penayangannya,
semakin besar biayanya. Oleh karena itu, kata kata dalam iklan harus diperhitungkan
keefektifannya. Materi iklan yang berlebihan justru akan mengganggu keefektifan pesan itu
sendiri.

3. Pola pola Penyajian Iklan

a) Iklan Media Cetak


Karakter utama dari iklan adalah penggunaan bahasa tertulis di dalam penyampaian pesan
pesannya. Di samping mengutamakan kejelasan dalam kata katanya, iklan di media cetak
mengandalkan desain grafis, seperti warna dan bentuk huruf tata letak, serta gambar-gambar

 Iklan baris = pemasangannya berupa baris baris. Teks yang disajikannya sangat terbatas.

 Iklan kolom = pemasangannya dalam media berupa kolom kolom. Oleh karena itu,
bentuknya besar. Sering pula menyertakan gambar / ilustrasi menarik.

 Iklan display = kata-kata, foto, ataupun media-media grafis lainnya.

b) Iklan Elektronik

 Iklan radio= mengandalkan efek suara, baik itu tuturan, musik, maupun bunyi bunyi.
 Iklan televisi= mengandung unsur suara, gambar, dan gerak.
 Iklan film= tersaji dalam judul film (produk sinema). Iklan film biasanya muncul sebelum
film utama diputar.

Menurut isinya, iklan diklasifikasikan dalam 3 jenis :

a) Iklan pemberitahuan, kepentingan untuk memberitahu khalayak mengenai suatu hal,


baik itu yang berupa peristiwa, keadaan, atau hal lainnya. Sebagai contoh pembubaran
perusahaan, rapat umum pemegang saham, dll.
b) Iklan layanan masyarakat, memberikan penerangan / penjelasan kepada masyarakat.
Sebagai contoh seperti iklan keluarga berencana dan iklan bahaya narkotika.
c) Iklan penawaran, untuk menawarkan produk atau jasa. Seperti iklan niaga dan iklan
lowongan kerja.
4. Struktur Teks Iklan

a) Pengenalan produk (judul teks)


b) Pernyataan persuatif (mendorong pembaca / pendengar berbuat sesuatu)
c) Slogan, gambar produk, nama, dan logo perusahaan

5. Kaidah Kebahasaan Teks Iklan

A. Persuasif, bersifat mempengaruhi: ayo, mari / yg pke ‘!’ (membujuk dan meyakinkan)
B. Imperatif, bersifat permintaan, ajakan, larangan (perintah melakukan sesuatu)
C. Bahasa yang sederhana, mudah diingat dan dipahami.
D. Berima, puitis
E. Berkesan positif
F. Ringkas

MENULIS IKLAN

1. Langkah langkah Penulisan

 Mulai dengan kata yang menarik.


 Menawarkan solusi
 Menunjukkan bukti
 Mengajukan harga

2. Tips Membuat Iklan yang Menarik (ala Kay)

 Buat judul dan slogan yang unik.

 Menggunakan kalimat persuasif dan imperatif yang kreatif

 Penyuntingan iklan (memperhatikan kembali / evaluasi)

 Memperhatikan detail desain.

 Menggunakan gambar/ ilustrasi, sesuai dengan iklan dan tema yang dibuat.

 Berikan penawaran yang menarik.

B. TEKS EKSPOSISI

Teks yang berupa uraian atau paparan yang bertujuan untuk menjelaskan maksud dan tujuan.

1. Fungsi Teks Eksposisi

Teks ini berusaha menyampaikan, mengungkapkan, menerangkan, dan menguraikan sebuah


gagasan yang berisi pokok pikiran dari suatu topik. Topik tersebut bersifat non-fiksi sehingga
membutuhkan argumentasi yang kuat.

2. Ciri- Ciri Teks Eksposisi


a. Berupa tulisan yang berisi pengertian/pengetahuan
b. Menjawab unsur pertanyaan apa, mengapa, kapan, dan bagaimana
c. Bahasa lugas dan baku
d. Bersifat netral, tidak memihak, atau memaksakan sikap penulis kepada pembaca.
3. Unsur Teks Eksposisi
a. Fakta: ada datanya, ada buktinya, yang benar-benar terjadi, kenyataan dan kebenaran
b. Opini: pendapat berdasarkan pemikiran sesorang tentang hal yang dia paparkan

4.Struktur Teks Eksposisi


a.Tesis pembukaan: pendapat yang dikemukakan penulis
 Isu
 Permasalahan
 Pandangan umum penulis
b.Argumentasi: berisi argumen (alasan) yang mendukung pernyataan penulis
 Opini
 Fakta
c.Penegasan ulang: pengulangan pernyataan untuk meyakinkan pembaca tentang
kebenaran dari pernyataan tesis
 Simpulan
 Rangkuman

5. Jenis Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Gagasan Umumnya


a. Paragraf Deduktif
Paragraf yang gagasan umumnya terletak di awal paragraf. Gagasan umum atau gagasan
utamanya dinyatakan dalam kalimat pertama.
b. Paragraf Induktif
Paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir paragraf / pada kalimat penutup
paragraf. Gagasan utama/ide pokoknya terletak pada kalimat penutup paragraf.
c. Paragraf Campuran
Paragraf yang gagasan umumnya terletak pada kalimat pertama dan kalimat terakhir.
Ide pokoknya terdapat pada kalimat utama dan kalimat terakhir. Kalimat terakhir
berfungsi sebagai penegas kalimat pertama.

6. Kaidah Kebahasaan
1) Menggunakan kata-kata teknis peristilahan yang berhubungan dengan topik
2) Menggunakan kata yang menunjukkan hubungan argumentasi (kausalitas).
3) Menggunakan kata kerja mental, seperti diharapkan, memprihatinkan, mengangumkan,
menduga, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan.
4) Menggunakan kata-kata perujukan seperti berdasarkan data..., merujuk pada
pendapat..., menurut ahli..., dst.
5) Menggunakan kata persuasif, seperti hendaklah, marilah, sebaiknya, diharapkan, perlu,
harus, yuk, dst.
6) Menggunakan kata denotatif (arti yang sebenarnya) dan konotatif (kiasan)
7. Pola Pengembangan Teks Eksposisi
1) Proses

Urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan terkait dengan suatu peristiwa.


Langkah-langkah:

a. Penulis harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.


b. Penulis harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap kejadiannya.
c. Penulis menjelaskan tiap urutan itu ke dalam rincian secara tegas sehingga pembaca
dapat memahami seluruh proses secara jelas.
2) Sebab akibat

Pola pengembangan paragraf seperti ini memiliki ide atau gagasan yang berupa sebab dan
gagasan lainnya berupa akibat. Pola paragraf ini bisa dimulai dengan pernyataan yang berupa
penyebab lalu diikuti dengan pernyataan akibat.
Contoh: Selain itu subsidi pemerintah untuk premium ini cukup besar (sebab). Subsidi ini mengakibatkan
beban impor pemerintah sangat besar (akibat). Pertalite dijadikan alternatif untuk mengurangi beban
impor premium tersebut. Tidak mengherankan jika pemerintah mulai mengurangi pasokan premium di
beberapa SPBU.

3) Pola umum khusus (disebut sebagai paragraf / pola deduktif)

Ide pokok berada pada awal paragraf, diikuti oleh ide penjelas. Ide penjelasnya merupakan
perincian dari ide umum yang dikemukakan sebelumnya.

4) Pola khusus umum

Ide penjelas berada pada awal paragraf, diakhiri oleh ide pokok. Pada pola ini, hal-hal yang
bersifat khusus diikuti oleh uraian yang bersifat umum. Bagian terakhir dalam teks ini berfungsi
= simpulan/ rangkuman dari pendapat yang telah dikemukakan sebelumnya.

5) Pola ilustrasi

Sebuah gagasan yang terlalu umum memerlukan ilustrasi nyata. Ilustrasi tersebut berfungsi
untuk membuktikan suatu pendapat. Salah satu contohnya ialah pengalaman pribadi yang
paling efektif untuk meyakinkan suatu gagasan.
Contoh: perlu adanya kerjasama dari berbagai komponen agar sebuah tim sepakbola dapat menjadi tim
yang kuat. Seperti halnya bangunan yang akan berdiri dengan kokoh jika semua komponen dalamnya
dapat bersatu padu. Maka dari itu, para pemain, staf pelatih, hingga manajemen harus bahu membahu
guna membentuk satu tim sepakbola yang solid.

6) Pola perbandingan

Dalam mengemukakan pendapat, dapat melakukan perbandingan dengan benda, keadaan,


ataupun yang lain, perhatikan persamaan/perbedaan pada aspek tertentu. Dengan begitu,
keyakinan pembaca atau pendengar dengan gagasan yang kita sampaikan akan lebih kuat.
Contoh Teks Eksposisi

a. Contoh Teks Eksposisi Definisi


Temulawak adalah tumbuhan herbal yang berasal dari Indonesia. Habitat tanaman ini berada di hutan tropis.
Tumbuhan ini mampu hidup di dataran yang rendah secara baik. Tumbuhan ini memiliki kandungan minyak
atsiri, kurkumin, dan zat tepung. Tumbuhan ini mempunyai berbagai manfaat dalam mencegah anemia,
meningkatkan kerja ginjal, mencegah kanker dan lain-lain.

b. Contoh Teks Eksposisi Proses


Ternyata jeruk nipis bermanfaat dalam mengobati batuk. Buah ini memiliki kandungan berupa minyak atsiri
dan zat yang dapat bermanfaat mengendalikan otot-otot pernapasan sehingga mampu meredakan batuk.
Adapun cara penggunaannya yaitu dengan cara meminum air perasan dari jeruk nipis yang dapat dicampur
dengan madu, kecap, atau gula sehingga rasa asamnya berkurang.
c. Contoh Teks Eksposisi Ilustrasi
Kebijakan pemerintah seringkali menyusahkan rakyat kecil. Misalnya, kenaikan harga BBM membuat sangat
meresahkan rakyat menengah kebawah. Naiknya harga BBM akan membuat harga jasa dan barang menjadi
naik. Keadaaan ini akan menuntut rakyat mesti memutar otak agar bisa memenuhi kebutuhannya.
d. Contoh Teks Eksposisi Pertentangan
Hukum yang ada di Indonesia ibara sebuah pisau, di mana tajam ke bawah, namun tumpul ke atas. Pencuri
sandal diancam hukuman penjara 5 tahun. Sebaliknya, koruptor yang telah merugikan uang negara hanya
dihukum 1 tahun penjara.

e. Contoh Teks Eksposisi Analisis


Berbagai teori dikemukakan untuk mengungkap misteri segitiga bermuda. Dari sisi ilmiah ada yang
berpendapat bahwa di segitiga bermuda terdapat gelombang, magnet yang sangat kuat hingga
menenggelamkan apapun yang melintasi kawasan tersebut dan dari sisi non ilmiah ada yang berpendapat
bahwa segitiga bermuda merupakan kerajaan jin.

f. Contoh Teks Eksposisi Perbandingan


Tinju bukanlah olahraga yang banyak peminatnya. Yang banyak adalah penggemarnya. Berbeda dengan
olahraga jalan kaki, peminatnya banyak tapi penggemarnya sedikit.

g. Contoh Teks Eksposisi Berita


Para penjual makanan mengeluhkan atas kenaikan harga BBM. Pasalnya, naiknya harga BBM membuat bahan-
bahan baku naik. Alhasil, para penjual harus menyiasati hal ini dengan memperkecil porsi atau menaikkan
harga makanan yang mereka jual.

C. PUISI

Teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan mengutamakan
keindahan kata-kata. Atau, salah satu jenis karya sastra yang gaya bahasanya sangat ditentukan
oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi yang indah harus memperhatikan gaya
bahasa supaya dapat memberikan makna yang mendalam.

Unsur-Unsur Puisi

 Unsur Fisik

1. Diksi (pilihan kata)

Pilihan kata yang tepat dan digunakan = menghidupkan situasi, menciptakan perasaan, serta
memperlihatkan keindahan dari puisi

2. Kata konkret

Kata yang jika dilihat / secara denotatif sama tetapi secara konotatif tidak sama karena
disesuaikan dengan situasi dan kondisi

3. Pengimajian / Imajinasi (citraan)

Kata / ungkapan yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris berhubungan dengan panca
indera. Dipakai untuk memancing imajinasi dari pembaca. 

4. Majas (gaya bahasa)


Bahasa yang digunakan penyair untuk menyatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa / tidak
langsung. Bahasa kiasan bertujuan untuk mengemukakan apa maksud yang diinginkan oleh
pengarang puisi.

5. Rima (pengulangan bunyi)

Satu pengulangan bunyi yang berselang, baik di dalam larik sajak atau pada akhir larik di sajak.
Pengulangan bunyi ini ditujukan untuk menambah nilai merdu dari puisi.

6. Tipografi (bentuk puisi tatanan lirik)

 Unsur Batin
1. Tema: Pokok persoalan yang hendak dikemukakan
2. Perasaan penyair: Sikap penyair terhadap pokok persoalan yang ditampilkan
3. Nada & suasana: Nada ungkapan keadaan jiwa / suasana hati
4. Amanat: Pesan / maksud yang hendak disampaikan penyair melalui puisinya.

Macam-Macam Majas

1. Perumpamaan

Menyamakan suatu hal dengan hal lain menggunakan kata-kata pembanding. Contoh = bak,
laksana, bagaikan

2. Metafora

Perbandingan langsung tak menyebut hal yang di perbandingkan/ membandingkan dua objek
yang berbeda namun memiliki sifat yang serupa. Contoh = Si jago merah menjadikan bangunan
itu tinggal puing-puing berasap

3. Personifikasi

Menyamakan benda mati berprilaku seperti manusia. Contoh = Tak ada yang lebih tabah
daripada Hujan Bulan Juni.

4. Hiperbola

Ungkapan yang melebih-lebihkan, meninggalkan kesan berlebihan. Contoh= Secepat kilat ia


berlari menuju finish

5. Metonimia

Menyebut / menggunakan merek. Contoh = Dengan KODAK ku abadikan rintik hujan

6. Konfikasi
Rima
Berdiri di tepi pantai
Mamandang lepas ke tengah laut
Ombak pulang memecah derai
Ke ribaan pasir rindu berpaut
Ritme
Metrum
Jenis-Jenis Puisi

1. Puisi Naratif
Mengungkapkan cerita / penjelasan penyair.

• Balada = puisi yang berisi cerita tetang orang-orang perkasa ataupun tokoh pujaan.
Contohnya Puisi yang berjudul “Balada Orang-orang Tercinta & Blues untuk Bonnie” Karya
WS Rendra.

• Romansa = salah satu jenis puisi cerita yang menggunakan bahasa yang romantik tentang
sebuah kisah percintaan, yang diselingi perkelahian, atau petualangan. Contohnya puisi
yang berjudul “Romance Perjalanan” karya Kirdjomuljo.

2. Puisi Lirik
Berisi ungkapan perasaan yang tersusun dalam larik-larik atau barisan.

• Elegi = puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Misalnya “Elegi Jakarta” karya Asrul
Sani yang mengungkapkan perasaan duka penyair Jakarta.

• Sarenada = sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata “Sarenada” berarti nyanyian
pada waktu senja. WS Rendra banyak menciptakan jenis puisi ini. Misalnya “Sarenada
Biru”, “Sarenada Hitam” dan “Sarenada Ungu”. Warna di belakang sarenada tersebut
melambangkan sifat nyanyian cinta itu, yakni bahagia, sedih, dan kecewa.

• Ode = puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, hal, atau keadaan. Kebanyakan puisi
yang ditulis ialah kekaguman terhadap tokoh-tokoh tertentu. Misalnya puisi yang berjudul
“Terarai” karya Sanusi Pane, “Diponegoro” karya Chairil Anwar, dan “Ode buat
Proklamator” karya Leon Agusta.

3. Puisi Deskriptif
Memberikan kesan terhadap keadaan, peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik
kepada pembaca.

• Puisi Satire = puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap suatu
keadaan, tetapi disampaikan melalui sindiran atau menyampaikan keadaan sebaliknya.

• Puisi Kritik Sosial = puisi yang menyatakan perasaan tidak senang penyair terhadap
keadaan atau diri seseorang. Namun, berbeda dengan satire yang menyindir, puisi kritik
sosial dengan gamblang membeberkan kesalahan dari situasi atau orang tersebut.

Jenis makna Contoh Makna


kata

Denotasi 1. Ibu Dokter 1. Wanita yang pekerjaannya


mengobati orang sakit
 Makna denotasi = makna yang tidak mengalami 2. Ibunya
perubahan apapun dari makna asalnya. 2. Wanita yang melahirkan
Alya
Alya

Konotasi 3. Ibu kota 3. Pusat pemerintahan


 Makna konotasi = makna yang telah mengalami perubahan 4. Ibu jari 4. Jari yang paling besar;
/ telah mengalami pergeseran dari makna asalnya. jempol
Ada atau tidaknya makna konotasi dapat diketahui setelah
kata tersebut digunakan dalam sebuah kalimat.
Hal yang perlu diperhatikan dalam membaca puisi

1. Ekspresi

Pengungkapan atau proses menyatakan maksud, gagasan, ataupun perasaan. Ekspresi dapat
diartikan sebagai mimik wajah/air muka yang menunjukkan perasaan seseorang.

2. Lafal

Pengucapan huruf dalam setiap kata. Pada saat membacakan puisi lafal huruf dan kata harus
diucapkan dengan jelas. Jangan sampai ada kata yang tertukar (hindari salah baca).

3. Tekanan

Kuat lemahnya pengucapan kata/kalimat. Tekanan berfungsi untuk menegaskan bagian kata
yang satu dengan kata yang lainnya.

4. Intonasi

Naik turunnya lagu kalimat. Perbedaan intonasi membuat perbedaan maksud suatu kalimat.
Intonasi terdiri dari intonasi berita, tanya, dan perintah.

 Aku sedang menulis.


 Aku sedang menulis?
 Aku sedang menulis!

Kiat untuk menulis puisi.

1. Tentukan ide/gagasan yang akan kamu tulis


2. Tulislah dengan kata yang indah dan penuh makna
3. Tuliskan gagasanmu ke dalam larik-larik puisi
4. Perluas wawasanmu dengan membaca banyak referensi puisi
5. Baca kembali dan jika ada kesalahan, sunting kembali

Pembacaan Puisi yang Baik

1. Perhatikan judul puisi.


2. Pahami makna makna konotatif yang ada dalam puisi itu.
3. Tangkaplah ide pokok penyair yang ada dalam puisi dengan memparafrasakannya.
4. Temukanlah pertalian makna tiap unit puisi.

D. Teks Eksplanasi
 Karangan yang menerangkan / menjelaskan proses dari sebuah gejala / fenomena alam
maupun sosiokultural
 Teks yang menjelaskan hubungan peristiwa / proses terjadinya sesuatu.
Tujuan: menjelaskan / menerangkan serangkaian proses dari suatu gejala atau fenomena
terciptanya suatu hal yang terjadi secara alamiah / proses bekerja samanya fenomena alam
maupun sosiokultural.

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi


a) Strukturnya terdiri dari persyaratan umum, deretan penjelas, dan interpretasi.
b) Informasi yang dimuat berdasarkan fakta (faktual).
c) Bersifat informatif
d) Menggunakan sequence markers, seperti pertama, kedua, ketiga, dsb.
Struktur Teks
1. Pernyataan umum / Identifikasi Fenomena
Gambaran tentang fenomena yang terjadi. Untuk menarik perhatian pembaca.
Contoh: Awal pemerintahan Kabupaten Bandung, dimulai sejak Piagam Sultan Agung Mataram pada tanggal
20 April 1641. Tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Bandung.
2. Rangkaian Peristiwa
Deretan penjelasan suatu fenomena. Penjalasan ini terkait dengan proses keberadaan / proses
terjadinya suatu fenomena. Penjelasan disajikan secara kronologis / bertahap dari awal - akhir.
Contoh:
= Pada tahun 1575 yang berkuasa di daerah ini da;ah Pemerintahan Islam. Dilanjutkan pemerintahan Mataram
(1621-1677) dan pemerintahan Belanda. Pada saat Mataram berkuasa itulah, nama keprabuan diganti menjadi
kabupaten. (Kronologis)
= Semua produsen dapat menghasilkan makanannya sendiri, sehingga disebut organisme autotrof. Sebagai
produsen, tumbuhan hijau menghasilkan makanan melalui proses fotosintesis. Makanan dimanfaatkan oleh
tumbuhan itu sendiri maupun makhluk hidup lainnya. Dengan demikian, produsen merupakan sumber energi
utama bagi organisme lain, yaitu konsumen. (Kausalitas)
3. Ulasan
Komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya.
Contoh: Dengan demikian tropisme sesungguhnya merupakan gerak dari bagian tumbuhan yang disebabkan
adanya rangsangan. Hal itu ternyata berbeda dengan gerak pasti, arah gerak tropisme bergantung pada arah
datangnya rangsangan.

Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi


1) Menggunakan konjungsi kausalitas: sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu,
sehingga.
2) Menggunakan konjungsi kronologis (hubungan waktu): kemudian, lalu, setelah itu, pada
akhirnya.
3) Menggunakan kata benda yang merujuk pada jenis fenomena, bukannya pada kata ganti
penceritanya. Kata ganti yang dimaksud, misalnya kabupaten Bandung, burung,
gerhana, kesenian daerah, perkembangan budaya papua.
4) Menggunakan kata teknis / peristilahan, sesuai dengan topik yang dibahasnya.
Contoh: Terpuruknya industri pariwisata saat ini, ternyata telah mendorong masyarakat pendesaan sektor
pertanian. Kata teknis pada kalimat di atas: Industri pariwisata; sektor pertanian.

Anda mungkin juga menyukai