Oleh:
Hadijah, S. Pd
NIM: 382023047
Penyusun Modul
Hadijah, S. Pd
I
BERITA INDONESIA
Kompetensi Dasar
3.1 Mengidentifikasi unsur-unsur teks Berita (membanggakan dan memotivasi)
yang
didengar dan dibaca.
4.1 Menyimpulkan isi berita (membanggakan dan memotivasi) yang dibaca dan
didengar.
Ringkasan Materi
Menentukan Unsur-unsur Berita
Unsur-unsur berita
Unsur-unsur berita terdiri dari apa, siapa, dimana, kapan, mengapa, dan
bagaimana. Unsur berita (apa) berisi pernyataan yang dapat menjawab pertanyaan
apa, hal atau peristiwa yang diberitakan. Usur berita (siapa) memuat keterangan
orang-orang yang terlibat dalam peristiwa. Unsur berita (kapan) menyebut waktu
kejadian peristiwa. Unsur berita (dimana) berisi deskripsi lengkap tempat kejadian.
Unsur berita (mengapa) memuat alasan, sebab, atau latar belakang kejadian
peristiwa. Unsur berita (bagaimana) menjelaskan proses kejadian suatu peristiwa
dan akibat dari persitiwa tersebut.
Ekor berita
Ekor berita berisi informasi kurang penting. Bagian ini berada setelah kepala dan
tubuh berita. Bagian ini tidak memiliki kaitan langsung dengan judul berita.
II
TEKS IKLAN, SARANA KOMUNIKASI
Kompetensi Dasar
3.3 Mengidentifikasi informasi teks iklan, slogan, atau poster (yang membuat
bangga dan memotivasi) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar.
4.3 Menyimpulkan isi iklan, slogan, atau poster (membanggakan dan memotivasi)
dari berbagai sumber.
3.4 Menelaah pola penyajian dan kebahasaan teks iklan, slogan, atau poster (yang
membuat bangga dan memotivasi) dari berbagai sumber yang dibaca dan
didengar.
4.4 Menyajikan gagasan, pesan, dan ajakan dalam bentuk iklan, slogan, atau poster
secara lisan dan tulis.
Ringkasan Materi
Contoh:
Unsur-unsur
Bentuk Teks
Gambar Gerak Suara Kata-kata
Iklan √ √ √ √
Slogan - - √ √
Poster √ - - √
Iklan tidak hanya bertujuan menawarkan produk. Iklan juga turut berpengaruh
dalam membentuk gaya hidup, kebiasaan, selera, dan jati diri seseorang atau
masyarakat.
Berikut tujuan atau fungsi iklan lainnya:
- Fungsi informasional, iklan memberitahukan kepada konsumen tentang
karakteristik suatu produk juga berbagai manfaat yang mereka peroleh.
- Fungsi transformasional, iklan berusaha untuk mengubah sikap-sikap yang
dimiliki konsumen terhadap merek, pola-pola belanja, gaya hidup, dan
teknik-teknik mencapai sukses.
Iklan kolom, adalah iklan yang pemasangannya berupa kolom. Bentuknya besar,
menggunakan teks dan menyertakan gambar dan berbagai ilustrasi menarik
lainnya.
Iklan display, adalah iklan memiliki ukuran lebih luas dari iklan kolom. Hanya berisi
kata-kata dan gambar/ foto/ media grafis lainnya.
Iklan advertorial, yaitu sejenis iklan display namun teknik penyampaiannya mirip
berita. Contoh iklan advertorial misalnya berkaitan dengan jasa pelayanan
kesehatan, pengobatan alternatif, atau iklan pengenalan produk baru dengan
informasi kompleks.
Iklan elektronik
Iklan elektronik merupakan iklan berbasis perangkat elektronik yang mencakup
unsur sebagai berikut.
Iklan radio, iklan ini mengandalkan efek suara, baik itu berupa tuturan, musik, atau
bunyi-bunyi.
Iklan iklan televisi, iklan ini mengandung unsur suara, gambar, dan gerak.
Iklan film, iklan yang tersaji dalam judul film (produk sinema). Iklan film biasanya
diputar sebelum film utama diputar.
SOAL LATIHAN
1. Jelaskan pengertian iklan, slogan, dan poster!
2. Sebutkan persamaan dan perbedaan iklan, slogan, dan poster!
3. Sebut dan jelaskan jenis-jenis iklan menurut isinya!
4. Jelaskan bagian-bagian iklan!
5. Tuliskan sebuah iklan baris!
III
TEKS EKSPOSISI
Kompetensi Dasar
3.5 Mengidentifikasi informasi teks eksposisi berupa artikel ilmiah populer dari
koran/majalah) yang didengar dan dibaca.
4.5 Menyimpulkan isi teks eksposisi (artikel ilmiah populer dari koran dan majalah)
yang didengar dan dibaca.
3.6 Mengidentifikasi informasi teks eksposisi (berupa artikel ilmiah populer dari
koran/majalah) yang diperdengarkan atau dibaca.
4.6 Menyajikan gagasan dan pendapat ke dalam bentuk teks eksposisi artikel ilmiah
populer (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) secara
lisan dan tertulis dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan aspek
lisan.
Membuat simpulan
Sesuai dengan tujuan menuliskan sebuah karangan eksposisi, kesimpulan
harus sejalan, bahkan harus memperkuat tesis tersebut.
Konjungsi
Kata penghubung (konjungsi). Contohnya: pada kenyataannya, kemudian, lebih
lanjut. Untuk memperkuat argumentasi, kata hubung atau konjungsi dapat
dimanfaatkan. Idealnya, argumentasi tidak disajikan secara acak. Kata hubung
seperti itu dapat digunakan untuk menata argumentasi dengan cara mengurutkan
dari yang paling kuat menuju ke yang paling lemah atau sebaliknya.
Contoh Teks Eksposisi Beserta Strukturnya
Realita Hukum Di Indonesia
Tesis :
Dalam hal ini sebenarnya hukum yang ada di Indonesia sebagaimana yang telah
diatur pada undang-undang telah secara tegas mengatur hukuman berbagai pelaku
tindak kejahatan. Namun, realitanya seringkali terjadi ketidakadilan hukum yang
merugikan banyak orang. Hukum boleh saja tegas, namun menjadi tumpul di
hadapan koruptor.
Argumentasi:
Bukan rahasia umum lagi bahwa para koruptor di Indonesia mendapatkan hukuman
yang tingkatannya masih tergolong ringan, bahkan ada koruptor yang menerima
fasilitas mewah padahal sudah merugiakan bangsa. Seringkali kita menonton berita
bahwa seorang maling dihajar masa hingga tewas. Namun belum pernah ada
koruptor di Indonesia dikeroyok masa sampai tewas.
Penegasan Ulang:
Hukum di Indonesia itu bisa dikatakan hanya tegas di hadapan rakyat kecil. Sebut
saja kasus yang pernah menimpa nenek asyani, kasusnya hanya karena diduga
mencuri kayu, beliau terancam hukuman selam lima tahun penjara. Sungguh tidak
adil memang jika dibandingkan dengan hukuman yang akan diterima koruptor.
Soal Latihan
1. Jelaskan definisi teks eksposisi!
2. Sebutkan jenis-jenis teks eksposisi!
3. Tulislah sebuah teks eksposisi dengan tema bencana pandemi virus Corona!
4. Bacalah teks eksposisi di halaman 71 (buku paket), analisislah kesalahan
penggunaan bahasanya !
IV
PUISI
Kompetensi Dasar
3.7 4.7
Mengidentifikasi unsur- unsur Menyimpulkan unsur-unsur
pembangun teks puisi yang pembangun dan makna teks puisi
diperdengarkan atau dibaca. yang diperdengarkan atau dibaca
3.8
4.8
Menelaah unsur-unsur
Menyajikan gagasan, perasaan, dan
pembangun teks puisi
pendapat dalam bentuk teks puisi
(perjuangan, lingkungan hidup,
secara tulis/lisan dengan
kondisi sosial, dan lain-lain)
memperhatikan unsur- unsur
yang diperdengarkan atau
pembangun puisi
dibaca
Ringkasan Materi
Hujan Bulan Juni
Oleh Sapardi Djoko Damono
Teks tersebut disebut puisi. Puisi yaitu teks atau karangan yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-
kata. Puisi mengungkapkan berbagai hal, seperti kerinduan, kesedihan, kegelisahan,
atau pengagungan pada sang Khalik dengan bahasa yang indah.
Menurut Herman Waluyo Puisi adalah suatu karya sastra yang mengungkapkan
pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan memokuskan
semua kekuatan bahasa dalam sebuah struktur fisik dan struktur batinnya.
Karya puisi mengandung nilai estetika tersendiri. Orang yang membuat puisi
disebut dengan penyair puisi. Tiap puisi memiliki karakteristik tersendiri antara satu
dengan lainnya.
Kesimpulan
Pengertian Puisi adalah jenis karya sastra yang memiliki unsur sajak, bait, baris
dan tipografi.
Ciri-Ciri Puisi:
➢ Puisi memiliki rima atau sajak yang teratur
➢ Puisi bermakna konotatif
➢ Puisi bersifat simetris.
➢ Puisi juga lebih menggunakan sajak syair, atau pola pantun. (puisi lama)
➢ Puisi terdiri dari kesatuan sintaksis (gatra)
➢ Bahasa yang digunakan puisi lebih padat daripada prosa dan drama.
Tema/ Makna adalah unsur ini berupa makna yang tersirat yang ingin
disampikan penulis kepada pembaca/ pendengar.
Nada adalah sikap penyair terhadap audience-nya, yang berkaitan dengan
makna dan rasa. Dari nada yang terdengar, audience dapat menyimpulkan sikap
penulis sedang mendikte, menggurui, memandang rendah, atau sikap lainnya.
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan penulis pada para
audience-nya.
Perasaan adalah sesuatu hal yang dilatari oleh latar belakang penyair,
misalnya agama, pendidikan, kelas sosial, jenis kelamin, pengalaman sosial, dsb.
Jenis-Jenis Puisi
Secara umum, puisi terbagi menjadi 3 jenis puisi, diantaranya adalah puisi lama, puisi
baru dan puisi kontemporer.
Puisi lama
Puisi lama adalah puisi yang dihasilkan sebelum abad ke-20. Puisi jenis ini terbagi
kedalam beberapa jenis pula, diantaranya adalah pantun, talibun, pantun berkait
(seloka), pantun kilat (karmina), gurindam, syair dan mantra.
➢ Pantun adalah puisi yang terdiri dari empat larik dengan rima akhir ab-ab.
Pantun dapat dibedakan berdasarkan jenisnya, seperti pantun lucu, pantun
anak, dan sebagainya.
➢ Mantra yaitu ucapan-ucapan yang dipercaya dapat mendatangkan kekuatan
magic. Biasanya dipakai dalam acara tertentu, contohnya mantra yang dirapal
untuk menolak turunnya hujan atau sebaliknya.
➢ Karmina yaitu salah satu prosa dimana bentuknya lebih pendek dari pantun.
Saking pendeknya, biasa juga disebut dengan pantun kilat.
➢ Seloka yaitu pantun berkait berasal dari Melayu klasik yang berisi pepatah.
➢ Gurindam yaitu puisi yang terdiri dari dua bait, yang mana tiap baitnya terdiri
dari dua baris kalimat dengan rima yang sama. Biasanya terkandung nasihat
dan amanat.
➢ Syair adalah puisi yang tersusun atas empat baris dengan bunyi akhiran yang
serupa. Syair biasanya menceritakan sebuah kisah dan di dalamnya
terkandung amanat yang ingin disampaikan penyairnya.
➢ Talibun yaitu pantun yang lebih dari empat baris dan memiliki rima abc- abc.
Puisi Baru
Puisi baru adalah puisi yang lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam jumlah
baris, suku kata, maupun rima. Beberapa jenis puisi baru adalah sebagai berikut.
➢ Balada adalah sajak sederhana yang mengisahkan tentang cerita rakyat yang
mengharukan. Terkadang disajikan dalam bentuk dialog, atau dinyanyikan.
➢ Himne (Gita Puja) adalah sejenis nyanyian pujaan yang ditujukan untuk
Tuhan, atau Dewa, atau sesuatu yang dianggap penting dan sakral.
➢ Ode adalah puisi lirik berisikan sanjungan kepada orang yang berjasa dengan
nada agung dan tema serius. Umumnya ode ditujukan untuk orang tua,
pahlawan dan orang-orang besar.
➢ Epigram yaitu puisi yang berisi tentang ajaran dan tuntunan hidup. Epigram
berarti unsur pengajaran, nasihat, membawa ke arah kebenaran untuk
dijadikan pedoman hidup.
➢ Romansa yaitu puisi cerita yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Puisi
romansa menimbulkan efek romantisme.
➢ Elegi yaitu syair atau nyanyian yang mengandung ratapan dan ungkapan
dukacita, khususnya pada peristiwa kematian.
➢ Satire yaitu puisi yang menggunakan gaya bahasa berisi sindiran, atau kritik
yang disampaikan dalam bentuk ironi, sarkasme, atau parodi.
➢ Distikon yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari dua baris (dua
seuntai).
➢ Terzina adalah puisi yang masing-masing bait terdiri dari tiga baris (tiga
seuntai).
➢ Kuatren adalah puisi yang masing-masing bait terdiri dari empat baris
(empat seuntai).
➢ Kuint yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari lima baris (lima
seuntai).
➢ Sekstet yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari enam baris (enam
seuntai).
➢ Septima yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari tujuh baris (tujuh
seuntai).
➢ Oktaf/ Stanza yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari delapan baris
(delapan seuntai).
➢ Soneta yaitu puisi yang terdiri dari 14 baris yang dibagi menjadi dua, dimana
dua bait pertama masing-masing 4 baris, dan dua bait kedua masing-masing
tiga baris. Soneta merupakan puisi paling terkenal karena terkesan susah
untuk diciptakan. Namun, hal tersebut justru menjadi tantangan tersendiri
bagi para penyair.
Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer adalah jenis puisi yang berusah keluar dari ikatan konvensional.
Puisi kontemporer selalu berusaha menyesuaikan dengan perkembangan zaman
dan tidak lagi mementingkan irama, gaya bahasa dan lain- lainnya yang terdapat
dalam puisi lama maupun baru.
Tiga hal yang berkaitan dengan kata dan larik dalam puisi, yaitu:
1. Kata adalah satuan rangkaian bunyi yang ritmis, indah dan merdu.
2. Makna kata yang mengandung banyak tafsir.
3. Mengandung imajinasi mendalam tentang hal yang dibicarakan.
Soal Latihan
Baca kembali puisi berjudul “Hujan Bulan Juni”, kemudian jawablah pertanyaan
berikut:
1. Mengapa teks itu dikatakan sebagai puisi?
2. Teks itu mengungkapkan perasaan apa; sedih, kagum, cemburu, rindu,
atau sayang?
3. Keindahan apa yang tampak pada rangkaian kata di dalam teks tersebut?
4. Bagaimana sikapmu sendiri berkaitan dengan masalah yang diangkat di
dalamnya?
Hadijah,S. Pd