TEKS IKLAN
2) Kalimat Persuasif
Kalimat persuasif adalah kalimat yang bertujuan meyakinkan dan
membujuk pembaca agar melaksanakan atau menerima gagasan penulis terhadap
suatu hal. Terdapat beberapa kalimat persuasif yang terdapat pada iklan produk
tersebut, salah satunya adalah : "murah, cepat dan handal".
Pada iklan tersebut terdapat peristiwa bahasa yang berupa penyisipan unsur yang
berwujud kata-kata yakni gak. Fenomena ini berbentuk penggunaan unsur-unsur dari suatu
bahasa tertentu dalam satu kalimat atau wacana bahasa lain dengan adanya unsur kesengajaan.
Gejala inilah disebut campur kode. Unsur-unsur seperti ini bisa berasal dari bahasa daerah
maupun bahasa asing. Campur kode dapat dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan
unsur-unsur kebahasaan.
a. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata. Kata dalah deretan huruf yang diapit oleh
dua buah spasi dan mempunyai satu arti Contoh : "Seorang pemimpin harus mengayomi
rakyat lahir dan batin. (Seorang pemimpin harus dapat melindungi rakyat lahir dan
batin}‟.
b. Penyisipan unsur yang berwujud frasa. Frasa adalah gabungan kata salah satu fungsi
sintaksis di dalam kalimat. Contoh : Sebagian telah dikenal masyarakat melalui apa yang
disebut substainable development. (Sebagian telah dikenal masyarakat melalui apa yang
disebut pembangunan berkelanjutan)
c. Penyisipan unsur yang berwujud bentuk baster. Baster adalah hasil perpaduan dua unsur
bahasa yang membentuk satu makna. Contoh: Mahasiswa diberi penataran agar menjadi
manusia pancasilais. (Mahasiswa diberi penataran agar menjadi manusia yang Pancasila)
d. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud perulangan kata yaitu kata yang terjadi sebagai
akibat dari reduplikasi. Contoh: Muda-mudi kecamatan keraton Surakarta sedang
ngomong-ngomong tentang kesenian. (Muda mudi kecamatan keraton Surakarta sedang
berbincang-bincang tentang kesenian.
e. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud klausa. Klausa adalah satuan sintaksis berupa
runtutan kata-kata berkontruksi predikatif. Klausa adalah satuan gramatikal yang berupa
kelompok kata sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat dan berpotensi
menjadi kalmat. Contoh: Pemimpin yang bijaksana akan selalu bertindak ing Ngarso
Sung Tuladha, ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. (Pemimpin yang
bijaksana akan selalu bertindak di depan, ditengah mendorong semangat dibelakang
mengawasi).
f. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud ungkapan atau idiom. Idiom merupakan
konstruksi dari unsur-unsur yang saling memilih, masing-masing anggota mempunyai
makna yang ada hanya karena bersama yang lain atau dengan pengertian lain idiom
merupakan konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna anggota-
anggotanya.Contoh: Bapak Bupati tidak segan-segan ikut cancut tali wanda memperbaiki
saluran iritasi yang rusak itu. (Bapak Bupati tidak segan-segan ikut bekerja keras
memperbaiki saluran irigasi yang rusak itu).
Iklan 1
Pada iklan pertama pengiklan ingin menyampaikan tentang perlunya hemat listrik,
Perilaku hemat listrik dapat dilakukan dengan cara mematikan lampu, alat elektronik, AC, dan
Lemari es.
Tulisan LISTRIK, LAMPU, ALAT ELEKTRONIK, SUHU IDEAL AC, dan LEMARI
ES tercetak tebal berwarna hitam menandakan bahwa kini sudah saatnya menghemat energi
listrik, yakni dengan cara mematikan lampu, dan alat elektronik, mengatur suhu ideal ac, dan
lemari es. Warna kuning berarti pelanggan diharapkan bersiap untuk beralih pada kebiasaan
menghemat energi listrik.
Warna background biru tua melambangkan perasaan yang mendalam yang sifatnya
kooperatif. Melalui iklan tersebut pengiklan menginginkan konsumen kooperaatif untuk
membiasakan budaya hemat listrik.
Iklan 2
Pada iklan kedua hanya menampilkan tubuh iklan dengan kalimat HEMAT LISTRIK
SELAMATKAN BUMI, artinya pengiklan menginginkan perubahan sikap untuk menghemat
energi.
Gambar lampu dengan warna kuning cerah berarti masyarakat harus bersiap menlakukan
gerakan hemat listrik agar kehidupan menjadi cerah.
Warna dasar yang digunakan adalah warna merah yang melambangkan bahwa
masyarakat harus berani melakukan perubahan sikap dari kurang peduli terhadap ketersediaan
tenaga listrik menjadi peduli.
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam penulisan iklan adalah pemilihan kata.
Pemilihan kata perlu diperhatikan dalam mempengaruhi masyarakat untuk menyampaikan
pesan. Biasanya kata-kata sering dipakai dalam iklan menggunakan ungkapan yang membuat
orang penasaran. Kata-kata yang dipilih mudah dipahami dan tidak menimbulkan keraguan.
Pemakaian kata dalam naskah iklan harus benar-benar meyakinkan masyarakat, sehingga
tidak merasa ragu dengan pesan iklan yang disampaikan. Pesan-pesan iklan akan mudah
dipahami, dimengerti dan disampaikan jika kata-katanya singkat, kalimatnya pendek, dan
tidak terlalu panjang. Daya ingat manusia untuk mengingat suatu iklan hanya bisa ditangkap
dalam waktu yang singkat, sehingga iklan harus mempunyai kata kunci untuk dapat mengikat
arti pesan yang disampaikan.