Anda di halaman 1dari 4

JENIS – JENIS

AWAN

NAMA : Gilbert Ethan Gunawan

No. : 15

KELAS : III – 4
Awan

Awan merupakan gejala alam sehari-hari di sekitar kita khususnya salah satu benda yang
menghiasi angkasa atau langit kita saat ini. Awan terjadi dikarenakan adanya kumpulan uap air
yang berasal dari proses penguapan di permukaan bumi yang membubung tinggi ke angkasa.
Keberadaan awan juga dikarenakan adanya atmosfer pada bumi. Terdapat beberapa jenis awan
yang umum dapat kita lihat sehari-hari antara lain:

1. Awan Sirus

Awan sirus adalah awan tinggi dengan ciri-ciri tipis, berserat seperti bulu burung atau gula-
gula kapas. Awan sirus sering muncul pertama kali di sepanjang daerah front. Pada awan ini
terdapat kristal-kristal es. Terkadang puncak awan sirus bergerak dengan cepat. Arah anginnya
juga dapat bervariasi. Awan sirus terbentuk ketika uap air membeku menjadi kristal es pada
ketinggian di atas 8000 meter.

2. Awan Stratus

Awan Stratus adalah awan yang berbentuk kabut yang berada pada ketinggian rendah. Istilah
stratus menunjukan pelapisan yang berbentuk lembaran atau lapisan. Awan stratus tidak
tumbuh secara vertikal seperti tipe kumulus, awan ini berkembang mengikuti aliran angin yang
mengakibatkan udara terkondensasi pada ketinggian rendah. Awan stratus terdiri dari butir-
butir air dan berada di ketinggian di bawah 2 km. Awan ini dapat berkembang menjadi awan
nimbostratus yang akan menghasilkan hujan dan cuaca yang buruk. Awan stratus berbentuk
seragam dan cenderung datar dengan warna abu-abu, awan ini dapat menyebabkan gerimis.
Bentuk awan stratus tipis sehingga dapat menghasilkan korona atau cincin cahaya yang
terbentuk akibat difraksi sinar matahari atau bulan.

3. Awan Kumulus

Awan Kumulus adalah awan yang bentuknya seperti bunga kol. Awan ini terbentuk karena
adanya proses konveksi. Secara singkat proses konveksi adalah proses perpindahan panas
pada benda cair atau benda gas. Awan Kumulus terjadi karena perpindahan udara panas
melalu benda gas yaitu uap air yang mengepul di udara dan memungkinkan antara uap air
berkumpul dan bergabung menjadi bentuk awan yang lebih besar.

4. Awan Nimbostratus

Awan Nimbostratus adalah awan yang berada pada ketinggian rendah yang tidak menyebar
(rapat) dan tanpa bentuk. Awan nimbostratus menghasilkan hujan atau salju yang stabil dan
lama. Nimbostratus berasal dari bahasa Latin yaitu nimbus yang berarti awan hujan, dan
stratus yang berarti merata atau menyebar. Awan nimbostratus berada pada ketinggian dari
600 m sampai 3000 m. Awan Nimbostratus memilik warna abu-abu, berbentuk lapisan yang
berwarna gelap. Keberadaan awan nimbostratus menyebabkan jarak pandang yang rendah
dan menghalangi sinar matahari (biasa disebut cuaca mendung). Awan ini biasanya diikuti
cuaca yang buruk. Awan Nimbostratus menghasilkan hujan tanpa disertai petir.

5. Awan Kumulonimbus

Awan Kumulonimbus adalah sebuah awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat, dan
terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya. Kumulonimbus berasal dari bahasa Latin,
cumulus berarti terakumulasi dan nimbus berarti hujan. Awan ini terbentuk sebagai hasil dari
ketidakstabilan atmosfer. Awan ini bias terbentuk sendiri ataupun berkelompok. Awan ini dapat
menciptakan petir melalui jantung awan. Awan kumulonimbus terbentuk dari awan kumulus dan
dapat berkembang menjadi badai petir besar dengan keunikan tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai