Anda di halaman 1dari 16

A W A N

Pengertian
Awan merupakan massa tetesan air atau kristal es yang menggantung di atmosfer.
Awan terbentuk ketika air mengembun di langit.
Dilansir dari National Aeronautics and Space Administration (NASA), air yang
mengembun terjadi karena adanya kondensasi. Awan menjadi salah satu unsur yang
penting dari cuaca dan iklim di Bumi.
Pengertian awan adalah sekumpulan tetesan air atau kristal es di dalam atmosfer
yang terjadi karena pengembunan atau pemadatan uap air yang terdapat di udara.

Terbentuknya awan Udara selalu mengandung uap air. Uap air yang meluap akan
menjadi titik-titik air dan terbentuklah awan.
Berikut beberapa cara terbentuknya awan: Udara yang panas akan mengandung
banyak uap di udara. Udara panas tersebut akan naik tinggi hingga berada di satu
lapisan dengan suhu yang lebih rendah. Uap tersebut mencair dan terbentuklah
awan. Jika awan sudah terbentuk, titik air dalam awan menjadi lebih besar dan awan
akan semakin berat. Perlahan daya tarikan bumi menarik awan ke bawah, hingga
sampai pada satu peringkat, titik-titik tersebut jatuh ke bawah dan jadilah hujan. Jika
titik-titik air bertemu dengan udara panas, maka titik air akan menguap dan awan
tersebut akan hilang. Hal inilah yang membuat bentuk awan selalu berubah-ubah.
Air dalam awan akan bergantian menguap dan mencair.
Gambar. Proses terjadinya awan/hujan
Awan terbentuk dan berproses menjadi awan dalam berbagai tahapan dan siklus daur air
dan hujan. Proses terbentuknya awan adalah :
Seluruh air yang berada diatas permukaan bumi. Baik air danau, sungai, laut, bahkan air
yang ada didalam tubuh kita. Ketika terkena sinar panas matahari atuapaun udara panas
yang membuat air tersebut menguap dan terbang keatas atmosfer.
Saat telah mencapai lapisan atmosfer yang memiliki suhu yang lebih rendah dari suhu
normal. Maka, uap air tersebut mulai melakukan pengembunan dan menjadi titik-titik air
yang bergabung menjadi satu dalam keadaan setengah menguap. Sekumpulan titik air
dan uap air inilah yang disebut sebagai awan.
Sekumpulan awan uap air yang bergabung menjadi awan ini. Kemudian, bergabung
dengan sekumpulan awan lainnya yang membuat dan menimbulkan massa awan yang
semakin bertambah berat.
Dikarenakan massa awan tersebut semakin berat. Maka, awan yang ada turun mendekati
atmosfer bumi yang paling bawah akibat adanya gaya gravitasi. Hal tersebut kemudian
membuat terjadianya penurunan suhu dan temperatur disekitar wilayah yang ditutupi
oleh awan akibat menghalangi cahaya dan udara panas yang ditimbulkan oleh matahari.
Dengan demikian, uap air yang telah menjadi air tersebut tidak dapat tertampung lagi
dan turun ke bumi dan ini lah yang kita sebut proses terjadinya hujan.
Setelah melepas air yang telah jatuh ke bumi akibat proses terjadinya hujan. Maka, udar
disekitar tempat tersebut kembali memanas. Hal ini menyebabkan air yang ada disekitar
tempat tersebut kebali menguap dan naik ke atas atmosfer yang lebih dingin lagi untuk
kembali membentuk awan.
Gambar. Jenis-jenis awan
 Jenis-Jenis Awan
A. Awan Tinggi
 Jenis jenis awan tinggi merupakan uap air yang meguap akibat suhu panas dan
mengembun kemudian terbentuk dan menjadi awan pada ketinggian diatas 20.000 kaki
di atas permukaan laut.
 Kelompok jenis jenis awan yang tergolong awan tinggi ini tidak serta merta terbentuk
diatas ketinggian demikian. Namun, pada setiap wilayah dengan suhu dan iklim
tertentu.  Jenis jenis awan tinggi ini akan terbentuk dan menjadi awan pada ketinggian
berkisar antara 6 – 18 km dpl untuk iklim tropis, 5 – 13 km dpl pada iklim sedang.
 Kemudian, akan menjadi awan pada ketinggian 3 – 8 km dpl pada wilayah yang bersuhu
dan beriklim rendah seperti wilayah kutub. Jenis awan tinggi ini pula terbagi-bagi
tergantung dari jenis dan macam-macam awan tinggi antara lain :

1) Awan Cirrus (Ci)


 Awan cirrus merupakan awan yang merupakan bagian dari awan tinggi yang berbentuk
seperti serat filamen halus. Awan jenis ini terdiri dari gumpalan uap air yang berubah
menjadi kristal air dikarenakan suhu dan iklim pada ketinggian tersebut dingin dan
menyebabkan awan ini terbentuk.
 Selain berbentuk melingkar, awan jenis ini juga kadang berbentuk horizontal dan akan
tampak terlihat jelas ketika awan jenis ini terkena sinar matahari dan memiliki
background biru langit.
Ciri-ciri awan Cirrus ini antara lain :
1) Merupakan awan yang meiliki bentuk sisi yang tidak jelas atau samar-samar.
2) Awan ini terbentuk dari uap air yang berubah menjadi kristal air dikarenakan suhu yang
dingin pada ketinggian langit.
3) Awan jenis ini tidak akan menimbulkan hujan.
4) Awan sirrus umumnya terbentuk dilangit dengan ketinggian antara 6 km – 18 km dpl.
5) Dengan bentuk yang halus. awan ini akan berbentuk seperti serat halus dan akan nampak
seperti bulu burung yang masih muda.

2) Awan Cirrocumulus (Ci Cu)


Awan sirokumulus merupakan jenis awan tinggi yang hampir sama seperti dengan awan
Sirus. Tetapi, memiliki bentuk yang terputus-putus dan tampak seperti jajaran pasir pantai
ataupun seperti seperti gorombolan domba yang bergerombol menjadi satu kerumunan.
Pembentukan jenis awan ini ternyata memiliki masa estimasi dari awan sirokumulus terpaut
cukup sebentar.
Kemudian, dengan waktu dan perubahan suhu yang begitu cepat akan membuat awan
sirokumulus berubah menjadi awan sirostratus. Awan sirokumulus awan yang sama seperti
dengan awan tinggi lainnya yaitu terdiri dari kumpulan kristal air yang membeku dan
membentuk kristal es.

 

Ciri-ciri awan sirokumulus antara lain :
1) Awan sirokumulus merupakan awan tinggi yang terbentuk di atas langit dengan kisaran
terbentuk 6000 sampai dengan 12000 meter di atas permukaan laut.
2)Proses terjadinya awan sirokumulus terpaut cukup cepat dan akan kembali berubah
menjadi awan sirostratus.

3) Awan Cirrostratus (Ci St)


Awan sirostratus merupakan jenis awan yang bentuknya sama dengan sirostratus mulus
dan Sirus. Namun, memiliki warna yang lebih kelabu dan berbentuk seperti serabut dan
jalur-jalur tipis dan menyebar hampir ke seluruh dan penjuru langit.
Dengan tekstur halus dan tipis awan sirostratus ini tampak lebih cerah dan bersinar lebih
terang saat matahari posisi siang hari.
Tidak hanya itu, ternyata awan sirostratus merupakan salah satu awan yang akan
menampakan salah satu fenomena langit yang ketika hari dan awan sirostratus bertemu
dengan matahari terik akan menimbulkan efek Halo atau yang kita biasa sebut dengan
cincin matahari pada siang hari.

Fenomena Halo ini biasa disebut dengan lingkaran bulat cincin yang ada di sekitar
matahari ataupun bulan. Tetapi fenomena ini hanya terjadi daerah yang memiliki iklim
tropis khusus pada musim kemarau.

Ciri-ciri awan Stratus antara lain :
1)Awan Stratus terbentuk atau berada pada ketinggian sekitar 6000 meter di atas permukaan
laut.
2)Memiliki bentuk putih kelabu yang halus dan akan menutup seluruh permukaan langit .
3)Berbentuk seperti anyaman yang tidak teratur.
4)Merupakan awan yang menimbulkan efek halo pada saat iklim tropis.
5)Jenis awan Stratus merupakan jenis awan yang akan menimbulkan hujan gerimis yang
terkadang kita rasakan hari yang panas.

B. Grup Awan Sedang



Kelompok awan menengah merupakan kelompok awan yang terbentuk dan menjadi awan
seutuhnya yang berada pada kawasan yang beriklim sedang.

Kawasan beriklim sedang ini terletak pada ketinggian 2 – 7 KM atau pada daerah tropis
terdapat pada ketinggian 2 sampai 8 km di atas permukaan laut. Awan jenis sedang ini
terbagi atas tiga jenis awan yang pertama adalah awan altostratus awan altokumulus.

1. Awan Alto Cumulus (A cu)


Awan altokumulus merupakan jenis awan yang terbentuk pada ketinggian sedang dan
memiliki bentuk seperti butiran-butiran kecil dan berjumlah banyak. Kamu akan
melihatnya seperti bola kapas yang menggulung satu demi satu.
Jenis awan ini umumnya berwarna putih ataupun abu-abu dan berlapis-lapis bahkan
bentuknya seperti serat-serat bulu burung. jenis awan ini akan sangat mudah dideteksi
Ketika anda melihat kepada langit di pagi hari ataupun di sore hari yang senja.
Banyak orang yang beranggapan bahwa awan altokumulus ini sama dengan awan
sirokumulus. Tetapi, awan ini berbeda satu sama lain. Cara mengetahui perbedaan
antara awan altokumulus dan awan sirokumulus bisa kalian lihat dengan warnanya.
Awan altokumulus memiliki warna yang putih cerah .
Sedangkan, awan sirokumulus merupakan jenis awan yang berwarna kelabu. jenis awan
altokumulus akan sangat mudah ditemukan dengan jelas terlihat ketika berada di
ketinggian tertentu seperti di atas gunung maupun di dekat rumah kamu.
Dengan syarat ada angin kencang yang membawa massa udara yang relatif stabil dan
kering. Sehingga, awan altokumulus akan bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya
sehingga dengan itu kamu dapat dengan mudah melihat Awan altokumulus tersebut.

Ciri-ciri awan altokumulus:


1) Jenis awan altokumulus merupakan jenis awan yang terbentuk di antara 2000 sampai
dengan 7000 meter di atas permukaan laut.
2) Bentuk awan ini kecil-kecil seperti bola-bola kapas bergandengan serta memiliki
jumlah yang banyak.
2. Awan Alto Stratus (A St)
Awan altostratus merupakan awan yang berwarna abu-abu kebiruan dengan bentuk lebar
surat dan menutupi langit-langit baik secara total maupun secara keseluruhan. Ketika
awan ini berada di langit tempat kamu tinggal. Maka, akan menunjukkan matahari
ataupun bulan nampak lebih terang.
Namun, tidak menyilaukan Hal ini dikarenakan Awan tersebut mencegah ataupun
menutupi sebagian dari pancaran sinar matahari sampai ke permukaan bumi. Dengan
bentuknya yang sedikit tebal dan berwarna abu-abu kebiruan hingga kelabu.
Awan ini berpotensi mendatangkan hujan ringan apabila kadar air yang berada di awan
tersebut terakumulasi cukup tebal. Sehingga, ketika awan ini muncul akan ada pertanda.
Bahwa akan ada hujan ringan namun tidak begitu deras.

Ciri-ciri awan altostratus:


1) Awan altostratus merupakan awan yang terbentuk pada ketinggian 2000 sampai dengan
7000 meter di atas permukaan laut.
2) Berpotensi menghasilkan hujan ringan jika jumlah awan ini berkumpul cukup banyak
dan tebal. Jenis awan altostratus memiliki warna abu-abu kebiruan dan meliputi hampir
seluruh bagian langit atau dalam artian memiliki cakupan awan yang cukup luas.
3) Awan Altostratus umumnya terbentuk pada waktu sore hari dan malam hari kemudian
akan menghilang pada saat matahari terbit.
C. Grup Awan Rendah
Grup awan rendah merupakan jenis awan yang terbentuk pada katinggian yang rendah
pada kisaran di bawah 2000 meter di atas permukaan laut.
Awan jenis inilah yang paling sering ditemui oleh para pendaki gunung ketika telah
berada dipuncak. Dengan pemandangan yang sangat indah layaknyanegeri diatas wana.
Dalam pembagiannya, grup awan rendah ini dibagi atas 3 jenis awan, yaitu :

1. Awan Strato Cumulus (St Cu)


Awan stratokumulus merupakan jenis awan rendah yang seringkali kita dapat temui
dengan mudah di daerah pantai. Dengan bentuk seperti bola yang menggulung-gulung
serta memiliki lapisan yang tipis.
Jenis awan ini perpotensi untuk mendatangkan hujan lokal jika massa air yang
dimilikinya telah memenuhi kapasitas untuk menimbulkan hujan walau sangat jarang
untuk terjadi.
Disamping itu, awan stratocumulus memiliki yang seperti bola bola tipis. Tetapi,
memiliki area persebaran yang cukup luas. Bagi kamu yang berada di pantai akan dengan
mudah menemukan awan jenis ini. Dengan warna atas putih cerah dan dibagian
bawahnya berwarna kelabu cerah.

Ciri-ciri awan stratocumulus antara lain :
1)Terlihat seperti kumpulan bola-bola putih yang sering menutupi permukaan langit.
2)Ketinggian awan stratokumulus berkisar antara 1500-2000 meter diatas permukaan laut.
3)Awan stratokumulus memiliki warna kelabu ataupun berwarna putih yang akan dengan
mudah ditemukan pada waktu senja.
4)Munculnya awan ini menandakan atmosfer yang berada disekitar awan tersebut cenderung
stabil. Sehingga, akamu akan meilihat awan tersebut diam dalam beberapa waktu.

2. Awan Stratus (St)


Kamu sering mendapatkan kabut pagi di pagi hari. Atau saat berada dipuncak mapun daratan
tinggi kabut menyelimuti. Maka, itu adalah awan startus. Awan stratus merupakan jenis awan
yang terbentuk pada ketinggian sekitar 2000 m. Dengan lapisan yang melebar dan
menbentang kesegala arah serta berlapis-lapis.
Dengan tekstur awan yang tipis dan berlapis-lapis terkadang membuat jarak pandang
menjadi sedikit terganggu. Disamping itu, ketika awan stratus ata kabut ini muncul dalam
jumlah yang cukup banyak dan pada. Dapat membuat hujan ringan dalam skala lokal.


Ciri-ciri awan stratus antara lain :
1)Berbentuk serat putih berwarna kelabu atau putih serta berlapis-lapis.
2)Lokasi terbentuknya cukup rendah dan memiliki persebaran kabut yang luas.
3. Awan Nimbo Stratus (Ni St)
Awan nimbostratus merupakan jenis awan yang merupakan hasil perubahan akibat penebalan
dari awan sltostratus. Dengan bentuk yang tidak jelas kemudian ditambah tepi yang
compang-camping membuat awan ini merupakan jenis awan yang menghasilkan hujan yang
cukup ringan namun dalam jangka waktu yang lama.
Hal ini dikarenakan warna awan ini berwarna kelabu gelap yang menandakan awan ini
membawa massa air hujan yang cukup banyak. Tidak hanya itu, dengan penyebaran awan
yang luas akan dapat membuat jarak pandang terganggu ketika terjadi hujan, serta jenis awan
ini dapat menghalangi sinar matahari.

Ciri-ciri awan nimbostratus :


Awan ini terbentuk antara 600-3000 meter diatas permukaan laut.
Memiliki bentuk yang tidak menentu dan cenderung berubah-ubah.
Memiliki penyebaran dan cakupan langit yang cukup luas saat awan ini muncul.
Berpotensi menimbulkan hujan ringan dan sedang dalam waktu yang lama.

D. Grup Awan Perkembangan Vertikal


Jenis awan yang terakhir berdasarkan grupnya dalah grup awan vertikal. Jenis awan ini
merupakan jenis awan yang terletak pada ketinggian 500-1500m diatas permukaan laut.
Dengan jarak pandang yang baik dan terlihat jelas terlebih lagi akan menampilkan
pemandangan yang memukau ketika awan ini terlihat disiang hari dengan langit biru
yang bersih. Beberapa macam awan yang berada dalam jenis grup ini antara lain :

1. Gambar Awan Cumulus (Cu)


Awan kumulus merupakan jenis awan yang tumbuh berbentuk secara vertikal keatas.
Dengan bentuknya seperti perkembangan kembang kol. Awan kumulus akan terus dan
dapat bertambah besar pada bagian puncaknya yang dapat mencapai ketinggian 1000
m.
Dengan bentuk yang menggulung keatas, awan kumulas jika terkena sina matahari
akan memberikan pemandangan langit yang memukau. Dikarenakan sinar matahari
akan membuat awan kumulus terlihat cerah dan bercahaya pada satu sisinya.
Dan pada sisi lainnya akan menghasilkan wana kelabu. Perpaduan gradasi warna inilah
yang membuat awan kumulus sangat indah.

Ciri-ciri awan kumulus :


1) Berbentuk seperti kembang kol yang terus berkembang dibagaian atasnya.
2) Berwarna putih cerah disatu sisi dan kelabu disis lain.
3) Memiliki ketinggian dan lebar awan sampai dengan 1000 meter.
2. Awan Cumolonimbus (Cu Ni)
Awan kumulonimbus merupakan salah satu awan yang paling dikhawatirkan oleh penerbangan.
dikarenkana Awan kumolonimbus merupakan awan yang memiliki volume yang besar dan
berkembang pada temapt yang rendah.
Tidak hanya itu, jenis awan ini memiliki ujung atas yang tinggi dan melebar serta memiliki
ketebalan yang besar.
Selain itu, dengan bentuk yang menyeruapai gunung ataupaun menara yang besar. Awan ini
merupakan jenis awan yang menimbulkan hujan bahkan bisa membawa badai.
Dalam dunia penerbangan, awan ini merupakan awan yang sangat ditakuti oleh para pilot. Hal
ini dikarenakan awan ini sering menghasilkan petir yang dapat membuat kecelakaan pada
pesawat.
Ketika awan ini muncul akan membawa pertanda akan datangnya angin ribut, hujan yang lebat,
maupun dapat menjadi pertanda munculnya turnadi seperti yang berada pada kawasan sub
tropis. Dengan warna yang putih kelabu dan pada bagian bawahnya berwarna kelabu gelap.
Awan kumolonimbus akan tumbuh dan mebesar sampai pada ketiunggian 1000 kaki dan
memiliki lebar 3500 kaki yang akan berbentuk seperti jaring raksasa.

Ciri-ciri awan kumolonimbus:


1) Awan ini dapat ditemui dari ketinggian 2.000 – 16.000 meter diatas permukaan laut.
2) Berwarna putih pada bagian atas dan kelabu gelap pada bagian bawah.
3) Merupakan jenis awan yang yang menimbulkan hujan lebat.

Anda mungkin juga menyukai