DENGAN TANAMAN
NAMA : IRWANTO
NIM : 1406118137
KELAS : AGT-A
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “AWAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP
TANAMAN”.
DAFTAR ISI
COVER ……………..…….………………………………………………..1
KATA PENGANTAR…….….……………………………………………2
DAFTAR ISI………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ……………………..……………………………………………………………..4
D. Manfaat ………………………….………………………………………….…………….4
BAB II PEMBAHASAN
C. Klasifikasi Awan…………………………….……………………………..………………6
A. Simpulan ………………………………………………………………..………..……..10
B. Saran ……………………………………………………………………..……..……….10
A. Latar Belakang
Awan ialah gumpalan uap air yang terapung di atmosfer. Ia kelihatan seperti asap berwarna
putih atau kelabu di langit. Awan berwarna disebabkan Sinar matahari adalah kombinasi dari
berbagai sinar dengan panjang gelombang (warna) yang berbeda-beda.
Butiran air dan es dalam awan membaur secara merata ke berbagai arah seluruh komponen
sinar matahari. Pembauran sinar dengan panjang gelombang yang berbeda secara merata itu
menghasilkan warna putih. Efek yang diberikan awan terhadap radiasi matahari yang diterima
permukaan Bumi sebenarnya kompleks. Tidak sesederhana bahwa ada awan maka suhu udara
akan turun.
Secara global, sistem perawanan memang berperan untuk menyaring, mengurangi, bahkan
mengeliminasi radiasi matahari sama sekali. Tapi, jika matahari tampak mengintip dari awan,
misalnya, pendaran radiasi matahari dari awan itu justru akan membuat radiasi matahari
meningkat dibanding tidak ada awan sama sekali.
Radiasi sinar matahari yang terbaur memang bisa menambah besar atau kecilnya radiasi
matahari yang datang. Tergantung tipe awannya. Lapisan awan yang tipis dan awan yang
tersebar akan memantulkan sinar matahari yang datang serta meningkatkan pembauran
radiasi. Sebaliknya, awan yang tebal akan mengurangi bauran itu.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Awan
Awan ialah gumpalan uap air yang terapung di atmosfera. Ia kelihatan seperti asap berwarna
putih atau kelabu di langit. Awan berwarna putih disebabkan karena Sinar matahari adalah
kombinasi dari berbagai sinar dengan panjang gelombang (warna) yang berbeda-beda.
Butiran air dan es dalam awan membaur secara merata ke berbagai arah seluruh komponen
sinar matahari. Pembauran sinar dengan panjang gelombang yang berbeda secara merata itu
menghasilkan warna putih. Secara global, sistem perawanan memang berperan untuk
menyaring, mengurangi, bahkan mengeliminasi radiasi matahari sama sekali. Tapi, jika matahari
tampak mengintip dari awan, misalnya, pendaran radiasi matahari dari awan itu justru akan
membuat radiasi matahari meningkat dibanding tidak ada awan sama sekali.
Radiasi sinar matahari yang terbaur memang bisa menambah besar atau kecilnya radiasi
matahari yang datang. Tergantung tipe awannya. Lapisan awan yang tipis dan awan yang
tersebar akan memantulkan sinar matahari yang datang serta meningkatkan pembauran
radiasi. Sebaliknya, awan yang tebal akan mengurangi bauran itu.
Miliaran butiran air atau kristal es yang melayang-layang di udara menyusun awan-awan itu.
Berikut ini adalah tipe-tipe dan bagaimana mereka terbentuk.
B. Pembentukana awan
Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air, terbentuklah
awan. Peluapan ini boleh berlaku dengan dua cara:
1. Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena air lebih cepat
menyejat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu
lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan,
molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.
2. Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfera adalah lembap. Udara makin lama
akan menjadi semakin tepu dengan uap air.
Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan
itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya tarikan bumi menariknya ke bawah.
Hinggalah sampai satu peringkat titik-titik itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.
Namun jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap dan
lenyaplah awan itu. Inilah yang menyebabkan itu awan selalu berubah-ubah bentuknya. Air
yang terkandung di dalam awan silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang
menyebabkan kadang-kadang ada awan yang tidak membawa hujan.
Berat titik-titik air dalam awan boleh mencapai beberapa jutaan, namun biasanya saiz (isipadu)
awan adalah amat besar, jadi ketumpatan awan sebenarnya adalah cukup rendah untuk
membolehkan angin di bawah dan di dalam awan menyokongnya.
C. Klasifikasi Awan
Awan tidak sama jenisnya dan selalu berubah bentuk. Awan bergantung pada ketinggian dan
suhunya. Awan dibedakan menurut bentuk dan tingginya.
Ada 4 kumpulan yang utama, yaitu awan rendah, awan sederhana tinggi, awan tinggi dan awan
yang tinggi keatas.
a. Stratokumulus
Stratokumulus (Sc) ialah awan berwarna kelabu/putih yang terjadi apabila bahagian puncak
awan kumulus yang terbentuk pada waktu petang menghampar dibawah songsangan suhu.
Awan-awan ini terjadi pada lewat petang dan senja apabila atmosfera mula menjadi stabil.
Warna kekuningan muda adalah disebabkan pantulan sinaran suria pada waktu senja.
Stratokumulus juga akan boleh terjadi tanpa penghamparan awan kumulus.
b. Nimbostratus
Awan Nimbostratus gelap dan mempunyai lapisan-lapisan jelas dan dikenali juga sebagai awan
hujan
c. Stratus
Stratus ialah awan berupa cebisan kain koyak terbentuk dalam udara lembab bergelora pada
paras rendah atmosfera selepas hujan. Warna kekuningan muda latar belakang adalah
disebabkan oleh pantulan sinaran suria waktu senja oleh sirrostratus yang terjadi selepas
aktiviti ribut petir pada waktu petang. Awan Stratus sangat rendah, tebal dan berwarna kelabu.
2. Awan Sederhana Tinggi
– tediri dari awan Altokumulus dan Altostratus.
– letaknya antara 3000 hingga 6000 meter dari muka bumi
a. Altokumulus
Awan Altokumulus berkepul-kepul, tidak rata dan berlapis.Awan itu menandakan keadaan
cuaca yang baik. Tiap-tiap elemen nampak jelas tersisih antara satu sama lain dengan warna
keputihan dan kelabu yang mana membedakannya daripada Sirokumulus.
b. Altostratus
3. Awan Tinggi
– terdiri dari awan Sirus, Sirokumulus dan Sirostratus
a. Sirus
Awan Sirus(Ci) ditiupkan angin timuran yang bergelora. Awan ini berwarna putih dengan
pinggiran tidak jelas. Awan Sirus kelihatan seperti kapas tipis dan awan ini menunjukkan cuaca
agak cerah.
b. Sirokumulus
c. Sirostratus
a. Kumulus
Pandangan jarak dekat awan Kumulus yang sedang berkembang aktif pada lewat pagi dan awal
petang disebabkan pemanasan permukaan tanah dan perolakan. Awan-awan itu kelihatan
seperti ‘popcorns’ dengan tepian nyata(clear outline). Warnanya putih pada puncak kerana
semua gelombang sinar suria dipantulkan pada kadar yang sama. Warna gelap itu disebabkan
oleh penembusan terhad sinar suria dan juga kadar serapan yang bertambah terhadap
gelombang selebihnya kerana titisan air besar. Dengan kandungan kelembapan dan penaikan
udara mencukupi, awan-awan ini tumbuh tinggi dan menghasilkan hujan panas. Dalam keadaan
ketidakstabilan udara yang mendalam, ribut petir berlaku pada waktu petang atau lewat petang
Awan Kumulus terbentuk kelompok-kelompok bulat
b. Kumulonimbus
Pemandangan jarak jauh deretan awan Kumulonimbus (Cb) . Awan-awan ini tinggi berwarna
putih / gelap. Tapaknya terletak pada ketinggian kira-kira 1000 kaki manakala puncaknya boleh
mencapai ketinggian melebihi 35000 kaki. Pembentukan deretan awan ini merupakan satu ciri
biasa pada awal pagi Monsun Barat Daya. Kedudukan Sel-sel Cb yang begitu rapat
menyebabkan awan-awan itu kelihatan bersambung. Warna kuning keemasan itu disebabkan
pantulan sinar suria pagi yang sedang terbit di timur. Awan nipis berbentuk topi kelihatan
diatas puncak awan Cb menunjukan kewujudan udara stabil mengalir diatas puncak awan itu
(Cb). Awan-awan Cb ini kerap bergerak masuk ke pedalaman melalui kawasan pantai pada
peringkat akhir Monsun Barat Daya. Apabila ketidakstabilan atmosfera mencapai lebih tinggi,
awan-awan ini membawa hujan lebat dan ribut petir kepada kawasan terlibat.
Efek yang diberikan awan terhadap radiasi matahari yang diterima permukaan Bumi
sebenarnya kompleks. Tidak sesederhana bahwa ada awan maka suhu udara akan turun.
Secara global, sistem perawanan memang berperan untuk menyaring, mengurangi, bahkan
mengeliminasi radiasi matahari sama sekali. Tapi, jika matahari tampak mengintip dari awan,
misalnya, pendaran radiasi matahari dari awan itu justru akan membuat radiasi matahari
meningkat dibanding tidak ada awan sama sekali.
Radiasi sinar matahari yang terbaur memang bisa menambah besar atau kecilnya radiasi
matahari yang datang. Tergantung tipe awannya. Lapisan awan yang tipis dan awan yang
tersebar akan memantulkan sinar matahari yang datang serta meningkatkan pembauran
radiasi. Sebaliknya, awan yang tebal akan mengurangi bauran itu.Miliaran butiran air atau
kristal es yang melayang-layang di udara menyusun awan-awan itu. Berikut ini adalah tipe-tipe
dan bagaimana mereka terbentuk.
PENUTUP
A. Kesimpulan
ari pembahasan diatas disimpulkan bahawa Awan ialah gumpalan uap air yang
D
terapung di atmosfer. Ia kelihatan seperti asap berwarna putih atau kelabu di langit. Awan
berwarna putih disebabkan karena Sinar matahari adalah kombinasi dari berbagai sinar dengan
panjang gelombang (warna) yang berbeda-beda. Dan juga proses pembentukan awan akan
berakhir pada hujan.
B. Saran
Kepada para pembaca agar dapat saling berbagi ilmu kepada masyarakat awam yang belum
mengetahui bagaimana untuk menghindari dampak buruk yang ditimbulkan awan baik bagi
manusian hewan maupun tumbuhan
DAFTAR PUSTAKA