Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH AGROKLIMATOLOGI

UNSUR-UNSUR IKLIM

(AWAN)

Oleh:
Hari Praswadi Handika : 21021110
Dosen Pengampuh:

Syafrizal Hasibuan,S.P.,M.Agr.

FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS ASAHAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah “Awan” guna memenuhi tugas mata kuliah agroklimatologi.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu saya haturkan untuk junjungan nabi agung kami, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kami semua, yang
merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan
merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Tak lupa juga saya ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu saya selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya
makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan saya telah berusaha
semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan
kritik, saran dan nasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ni dapat berguna dan bemanfaat untuk kita
semua.

Kisaran,

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………….………………………………………………..

DAFTAR ISI ……………………………….….……………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang ………. ..……………………………………………………………..

Rumusan Masalah …………..………………………………………………………

Tujuan ……………………..…………………………………………………………..

Manfaat ………………………….…………………………………….…………….

BAB II PEMBAHASAN

Penegertian Awan ………………………………………………………….…………

Pembentukan Awan …………………………………………..……………..………

Klasifikasi Awan…………………………….………………………..………………

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ……………………………………………………………..………..……..

Saran ………………………………………………………………..……..……….

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………….………………………………


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Awan ialah gumpalan uap air yang terapung di atmosfer. Ia kelihatan seperti asap berwarna
putih atau kelabu di langit. Awan berwarna disebabkan Sinar matahari adalah kombinasi dari
berbagai sinar dengan panjang gelombang (warna) yang berbeda-beda.Butiran air dan es dalam
awan membaur secara merata ke berbagai arah seluruh komponen sinar matahari. Pembauran
sinar dengan panjang gelombang yang berbeda secara merata itu menghasilkan warna putih.
Efek yang diberikan awan terhadap radiasi matahari yang diterima permukaan Bumi
sebenarnya kompleks. Tidak sesederhana bahwa ada awan maka suhu udara akan turun.

Secara global, sistem perawanan memang berperan untuk menyaring, mengurangi, bahkan
mengeliminasi radiasi matahari sama sekali. Tapi, jika matahari tampak mengintip dari awan,
misalnya, pendaran radiasi matahari dari awan itu justru akan membuat radiasi matahari
meningkat dibanding tidak ada awan sama sekali.Radiasi sinar matahari yang terbaur memang
bisa menambah besar atau kecilnya radiasi matahari yang datang. Tergantung tipe awannya.
Lapisan awan yang tipis dan awan yang tersebar akan memantulkan sinar matahari yang datang
serta meningkatkan pembauran radiasi. Sebaliknya, awan yang tebal akan mengurangi bauran
itu.

B. Rumusan Masalah
Berdasarakan latar belakang diatas, Kami merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Mengapa awan berwarna putih?
2. Bagaimana proses terbentuknya awan ?
3. Klsifikasi awan ?

C. Tujuan masalah

1. Mengetahui defenisi dan pengertian awan ?


2. Mengetahui proses terbentukya awan ?
3. Mengetahui klasifikasi awan ?
BAB II

PEMBAHASAN

1.Pengertian Awan

Awan ialah gumpalan uap air yang terapung di atmosfera. Ia kelihatan seperti asap berwarna putih
atau kelabu di langit. Awan berwarna putih disebabkan karena Sinar matahari adalah kombinasi dari
berbagai sinar dengan panjang gelombang (warna) yang berbeda-beda.

Butiran air dan es dalam awan membaur secara merata ke berbagai arah seluruh komponen
sinar matahari. Pembauran sinar dengan panjang gelombang yang berbeda secara merata itu
menghasilkan warna putih. Secara global, sistem perawanan memang berperan untuk menyaring,
mengurangi, bahkan mengeliminasi radiasi matahari sama sekali. Tapi, jika matahari tampak
mengintip dari awan, misalnya, pendaran radiasi matahari dari awan itu justru akan membuat radiasi
matahari meningkat dibanding tidak ada awan sama sekali.Radiasi sinar matahari yang terbaur
memang bisa menambah besar atau kecilnya radiasi matahari yang datang. Tergantung tipe awannya.
Lapisan awan yang tipis dan awan yang tersebar akan memantulkan sinar matahari yang datang serta
meningkatkan pembauran radiasi. Sebaliknya, awan yang tebal akan mengurangi bauran itu.

Miliaran butiran air atau kristal es yang melayang-layang di udara menyusun awan-awan itu.
Berikut ini adalah tipe-tipe dan bagaimana mereka terbentuk.

2. Pembentukana awan

Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air, terbentuklah awan.
Peluapan ini boleh berlaku dengan dua cara:

1) Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena air lebih cepat
menyejat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan
dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul
titik air yang tak terhingga banyaknya.Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfera
adalah lembap. Udara makin lama akan menjadi semakin tepu dengan uap air.
2) Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan
itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya tarikan bumi menariknya ke bawah.
Hinggalah sampai satu peringkat titik-titik itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.

Namun jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap dan
lenyaplah awan itu. Inilah yang menyebabkan itu awan selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang
terkandung di dalam awan silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan
kadang-kadang ada awan yang tidak membawa hujan.

Berat titik-titik air dalam awan boleh mencapai beberapa jutaan, namun biasanya saiz (isipadu) awan
adalah amat besar, jadi ketumpatan awan sebenarnya adalah cukup rendah untuk membolehkan angin
di bawah dan di dalam awan menyokongnya.

3.Klasifikasi Awan

Awan tidak sama jenisnya dan selalu berubah bentuk. Awan bergantung pada ketinggian dan suhunya.
Awan dibedakan menurut bentuk dan tingginya. Ada 4 kumpulan yang utama, yaitu awan rendah,
awan sederhana tinggi, awan tinggi dan awan yang tinggi keatas.

1) Awan Rendah

– terdiri dari awan Stratokumulus, awan Nimbostratus dan awan Stratus.

– terletak kurang daripada 3000 meter dari muka bumi.

a) Stratokumulus

Stratokumulus (Sc) ialah awan berwarna kelabu/putih yang terjadi apabila bahagian puncak awan
kumulus yang terbentuk pada waktu petang menghampar dibawah songsangan suhu. Awan-awan ini
terjadi pada lewat petang dan senja apabila atmosfera mula menjadi stabil. Warna kekuningan muda
adalah disebabkan pantulan sinaran suria pada waktu senja. Stratokumulus juga akan boleh terjadi
tanpa penghamparan awan kumulus.

b) Nimbostratus

Awan Nimbostratus gelap dan mempunyai lapisan-lapisan jelas dan dikenali juga sebagai awan hujan

c) Stratus
Stratus ialah awan berupa cebisan kain koyak terbentuk dalam udara lembab bergelora pada paras
rendah atmosfera selepas hujan. Warna kekuningan muda latar belakang adalah disebabkan oleh
pantulan sinaran suria waktu senja oleh sirrostratus yang terjadi selepas aktiviti ribut petir pada waktu
petang. Awan Stratus sangat rendah, tebal dan berwarna kelabu.

2) Awan Sederhana Tinggi

– tediri dari awan Altokumulus dan Altostratus.

– letaknya antara 3000 hingga 6000 meter dari muka bumi

a) Altokumulus

Awan Altokumulus berkepul-kepul, tidak rata dan berlapis.Awan itu menandakan keadaan cuaca yang
baik. Tiap-tiap elemen nampak jelas tersisih antara satu sama lain dengan warna keputihan dan kelabu
yang mana membedakannya daripada Sirokumulus.

b) Altostratus

Altostratus(As), awan kekelabuan (bergantung kepada ketebalan) peringkat pertengahan yang


menghasilkan hujan apabila cukup tebal. Awan-awan ini terjadi dalam lapisan atmosfera stabil dan
boleh menjadi tebal apabila cukup kelembapan dan penyejukan. Hujan berterusan pada waktu senja
dan malam selepas aktiviti ribut petir pada lewat petang dan senja adalah disebabkan perkara ini.
Awan-awan di atas terbentuk pada waktu senja dan malam hari terdahulu, mula menghilang apabila
matahari terbit pada awal pagi. Awan Altostratus lebih padat, berwarna kelabu dan kelihatan seperti
air.

3) Awan Tinggi

– terdiri dari awan Sirus, Sirokumulus dan Sirostratus

a) Sirus

Awan Sirus(Ci) ditiupkan angin timuran yang bergelora. Awan ini berwarna putih dengan pinggiran
tidak jelas. Awan Sirus kelihatan seperti kapas tipis dan awan ini menunjukkan cuaca agak cerah.

b) Sirokumulus

Awan Sirokumulus kelihatan seperti sisik ikan.


c) Sirostratus

Awan Sirostratus ialah awan putih yang tipis

4) Awan yang Tinggi ke Atas

– terdiri dari awan Kumulus dan awan Kumulonimbus.

– letaknya kira-kira 6000 hingga 9000 meter dari muka bumi.

a) Kumulus

Pandangan jarak dekat awan Kumulus yang sedang berkembang aktif pada lewat pagi dan awal petang
disebabkan pemanasan permukaan tanah dan perolakan. Awan-awan itu kelihatan seperti ‘popcorns’
dengan tepian nyata(clear outline). Warnanya putih pada puncak kerana semua gelombang sinar suria
dipantulkan pada kadar yang sama. Warna gelap itu disebabkan oleh penembusan terhad sinar suria
dan juga kadar serapan yang bertambah terhadap gelombang selebihnya kerana titisan air besar.
Dengan kandungan kelembapan dan penaikan udara mencukupi, awan-awan ini tumbuh tinggi dan
menghasilkan hujan panas. Dalam keadaan ketidakstabilan udara yang mendalam, ribut petir berlaku
pada waktu petang atau lewat petang Awan Kumulus terbentuk kelompok-kelompok bulat

b) Kumulonimbus

Pemandangan jarak jauh deretan awan Kumulonimbus (Cb) . Awan-awan ini tinggi berwarna putih /
gelap. Tapaknya terletak pada ketinggian kira-kira 1000 kaki manakala puncaknya boleh mencapai
ketinggian melebihi 35000 kaki. Pembentukan deretan awan ini merupakan satu ciri biasa pada awal
pagi Monsun Barat Daya. Kedudukan Sel-sel Cb yang begitu rapat menyebabkan awan-awan itu
kelihatan bersambung. Warna kuning keemasan itu disebabkan pantulan sinar suria pagi yang sedang
terbit di timur. Awan nipis berbentuk topi kelihatan diatas puncak awan Cb menunjukan kewujudan
udara stabil mengalir diatas puncak awan itu (Cb). Awan-awan Cb ini kerap bergerak masuk ke
pedalaman melalui kawasan pantai pada peringkat akhir Monsun Barat Daya. Apabila ketidakstabilan
atmosfera mencapai lebih tinggi, awan-awan ini membawa hujan lebat dan ribut petir kepada kawasan
terlibat.Awan Kumulonimbus berbentuk kelompok-kelompok besar. Kelompok-kelompok yang
berwarna putih dan hitam ini mempunyai bentuk dan rupa yang beranekaragam. Awan membawa
hujan yang disertai dengan kilat dan petir. Radiasi Matahari dan Awan

Efek yang diberikan awan terhadap radiasi matahari yang diterima permukaan Bumi sebenarnya
kompleks. Tidak sesederhana bahwa ada awan maka suhu udara akan turun.Secara global, sistem
perawanan memang berperan untuk menyaring, mengurangi, bahkan mengeliminasi radiasi matahari
sama sekali. Tapi, jika matahari tampak mengintip dari awan, misalnya, pendaran radiasi matahari dari
awan itu justru akan membuat radiasi matahari meningkat dibanding tidak ada awan sama
sekali.Radiasi sinar matahari yang terbaur memang bisa menambah besar atau kecilnya radiasi
matahari yang dating.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari pembahasan diatas disimpulkan bahawa Awan ialah gumpalan uap air yang terapung di
atmosfer. Ia kelihatan seperti asap berwarna putih atau kelabu di langit. Awan berwarna putih
disebabkan karena Sinar matahari adalah kombinasi dari berbagai sinar dengan panjang gelombang
(warna) yang berbeda-beda. Dan juga proses pembentukan awan akan berakhir pada hujan.

Saran

Disarankan untuk para pembaca agar katika setelah membaca pembahasan diatas harap untuk ilmunya
saling mengamalkan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

1993. Klimatologi Dasar institut pertanian Bogor. Bogor.

http://id.wikipedia.org/wik,/Awan

http://Kamuskliminatologi.blogspot.com/2012/jenis-jenis awan

Anda mungkin juga menyukai