Anda di halaman 1dari 17

Tugas Makalah Kelompok

LAPORAN OBSERVASI PEMBELAJARAN GEOGRAFI


PENGAMATAN MACAM – MACAM JENIS AWAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran
Teori Pembelajaran Geografi

Disusun Oleh :
1. Christo Brilliant Managara Manurung
2. Christian Januardi
3. Bentar Maulana As-tsabit
4. Melani
5. Revid Maulana Azakki
6. Wildan Mazaya

SMA NEGERI 3 PANGKALAN BUN


TAHUN AJARAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan kesehatan dan rahmat-Nya kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan Sebaik-
baiknya, guna memenuhi tugas kelompok untuk mata pelajaran
Geografi dengan judul : “Pengamatan Macam – Macam Jenis
Awan”.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas dari


bantuan banyak pihak yang dengan terus memberikan doa, saran dan
kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah


ini kami masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi
substansi maupun tata bahasa. Namun, kami tetap berharap agar
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat kami harapkan
dengan harapan sebagai masukan dalam perbaikan dan penyempurnaan
pada makalah kami berikutnya. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.

Pangkalan Bun, 14 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................... 2


BAB I ................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................. 4
B. Rumusan Masalah........................................................................ 4
C. Tujuan .......................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................. 5
A. Pengertian atau Definisi Atmosfer............................................... 5
B. Lapisan atau Struktur Atmosfer Bumi ...... Error! Bookmark not
defined.
C. Gejala-Gejala di Lapisan Atmosfer .......... Error! Bookmark not
defined.
D. Pengaruh gejala atmosfer pada bumi ........ Error! Bookmark not
defined.
E. 10 Pertanyaan Terhadap Narasumber ....... Error! Bookmark not
defined.
BAB III .............................................................................................. 17
A. Kesimpulan ................................................................................ 17
B. Sumber Informasi ...................... Error! Bookmark not defined.
C. Dokumentasi .............................. Error! Bookmark not defined.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengamatan awan merupakan hal yang penting dalam ilmu
meteorologi dan klimatologi. Awan memiliki peran yang sangat vital
dalam mempengaruhi cuaca dan iklim di suatu wilayah. Selain itu,
pengamatan awan juga dapat memberikan informasi tentang kondisi
atmosfer pada saat tertentu.
Penelitian tentang awan telah dilakukan selama bertahun-tahun, dan
telah diketahui bahwa ada berbagai jenis awan yang dapat diamati di
langit. Jenis-jenis awan ini dapat dibedakan berdasarkan karakteristik
fisik dan proses pembentukannya.
Dalam makalah ini, akan dibahas secara detail mengenai jenis-jenis
awan yang ada, mulai dari awan tinggi hingga awan rendah. Selain itu,
akan dijelaskan juga karakteristik masing-masing jenis awan, serta
bagaimana awan-awan ini mempengaruhi cuaca dan iklim.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis awan yang dapat diamati di langit?
2. Bagaimana karakteristik fisik masing-masing jenis awan?
3. Bagaimana proses pembentukan masing-masing jenis awan?
4. Bagaimana awan-awan ini mempengaruhi cuaca dan iklim?
C. Tujuan
1. Mengidentifikasi jenis-jenis awan yang dapat diamati di langit dan
menjelaskan karakteristik fisik masing-masing jenis awan.
2. Menjelaskan proses pembentukan masing-masing jenis awan dan
bagaimana awan-awan ini mempengaruhi cuaca dan iklim.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Awan

Gambar 2.1 Awan (Sumber : Melani).

Awan ialah gumpalan uap air yang terapung di atmosfera. Ia


kelihatan seperti asap berwarna putih atau kelabu di langit. Awan
berwarna putih disebabkan karena sinar matahari adalah kombinasi
dari berbagai sinar dengan panjang gelombang (warna) yang berbeda-
beda. Butiran air dan es dalam awan membaur secara merata ke
berbagai arah seluruh komponen sinar matahari. Pembauran sinar
dengan panjang gelombang yang berbeda secara merata itu
menghasilkan warna putih. Secara global, Sistem perawanan memang
berperan untuk menyaring, mengurangi, bahkan mengeliminasi radiasi
matahari sama sekali. Tapi, jika matahari tampak mengintip dari awan,
misalnya, pendaran radiasi matahari dari awan itu justru akan membuat
radiasi matahari meningkat dibanding tidak ada awan sama sekali.
Radiasi sinar matahari yang terbaur memang bisa menambah besar
atau kecilnya radiasi matahari yang datang. Tergantung tipe awannya.
Lapisan awan yang tipis dan awan yang tersebar akan memantulkan
sinar matahari yang datang serta meningkatkan pembauran radiasi.
Sebaliknya, awan yang tebal akan mengurangi bauran itu. Miliaran
butiran air atau kristal es yang melayang-layang di udara menyusun
awan-awan itu. Berikut ini adalah tipe-tipe dan bagaimana mereka
terbentuk.

B. Proses Pembentukan Awan

Gambar 2.2 Awan Altocumulus dan Cirrostratus (Sumber : Christo).

Awan terbentuk jika volume udara lembab mengalami pendinginan


sampai dibawah temperatur titik embunnya. udara selalu mengandung
uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air, maka
terbentuklah awan.
Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap
menjadi titik- titik air, terbentuklah awan. Peluapan ini boleh berlaku
dengan dua cara:
1. Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara
karena air lebih cepat menyejat. Udara panas yang sarat dengan air
ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang
lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-
molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.
2. Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfera adalah lembap.
Udara makin lama akan menjadi semakin tepu dengan uap air.
Apabila awan telah terbentuk. titik-titik air dalam awan akan menjadi
semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-
lahan daya tarikan bumi menariknya ke bawah. Hinggalah sampai satu
peringkat titik-titik itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.
Namun jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu
akan menguap dan lenyaplah awan itu. Inilah yang menyebabkan itu
awan selalu berubah-ubah bentuknya.
Air yang terkandung di dalam awan silih berganti menguap dan
mencair. Inilah juga yang menyebabkan kadang-kadang ada awan yang
tidak membawa hujan. Berat titik-titik air dalam awan boleh mencapai
beberapa jutaan, namun biasanya saiz (isipadu) awan adalah amat
besar, jadi ketumpatan awan sebenarnya adalah cukup rendah untuk
membolehkan angin di bawah dan di dalam awan menyokongnya.

C. Klasifikasi Awan
Awan tidak sama jenisnya dan selalu berubah bentuk. Awan
bergantung pada ketinggian dan suhunya. Awan dibedakan menurut
bentuk dan tingginya.Ada 4 kumpulan yang utama, yaitu awan rendah,
awan sederhana tinggi, awan tinggi dan awan yang tinggi keatas.
1.Awan Rendah
Ini ditemukan dari dekat permukaan hingga 6.500 kaki (2.000 m)
dan termasuk Stratus genus. Ketika awan Stratus kontak dengan tanah,
mereka disebut kabut , meskipun tidak semua bentuk kabut dari Stratus
dalam pembentukan awan dari ukuran ketinggian yang termasuk dalam
kategori awan rendah dengan ketinggian sekitar kurang lebih 3000 M
di atas permukaan bumi di bagi menjadi beberapa bagian adalah
sebagian berikut:

a.Awan Stratokumulus

Gambar 2.3 dan 2.4 Awan Stratokumulus (Sumber : Christo).


Stratokumulus (Sc) ialah awan berwarna kelabu/putih yang terjadi
apabila bahagian puncak awan kumulus yang terbentuk pada waktu
petang menghampar dibawah songsangan suhu. Awan-awan ini terjadi
pada lewat petang dan senja apabila atmosfera mula menjadi stabil.
Warna kekuningan muda adalah disebabkan pantulan sinaran suria
pada waktu senja. Stratokumulus juga akan boleh terjadi tanpa
penghamparan awan kumulus.
Awan stratocumulus berupa lapisan awan yang terdiri dari unsur
bulatan pipih/memanjang berwarna kelabu. Masing-masing unsur
dapat saling menyambung. Dan dalam macam bentuknya Awan Strato
Cumulus adalah awan yang berlapis-lapisaktebal agak gelap, berwarna
abu-abu atau putih atau campurandari kedua-duanya, mempunyai lebar
lebih dari 50.
b.Awan Nimbostratus

Gambar 2.5 dan 2.6 Awan Nimbostratus (Sumber : Christo).


Awan Nimbostratus gelap dan mempunyai lapisan-lapisan jelas dan
dikenali juga sebagai awan hujan lapisan awan yg keabu-abuan, sering
gelap diiringi hujan air atau salju yg terus-menerus dan umumnya
sampai ke permukaan tanah, lapisan ini cukup tebal sehingga menutupi
matahari.
Awan nimbostratus berupa lapisan awan yang seragam, luas dan
berwarna kelabu tua.Dan macam bentuk Awan Nimbo Stratus adalah
awan yang seperti lembaran-lembaran atau lapisan-lapisan yang tebal,
dengan warna abu-abu dan gelap. Jenis awan ini sering menimbulkan
hujan lebat,matahari akan tertutup oleh jenis awan ini.
c.Awan Stratus

Gambar 2.7 dan Gambar 2.8 Awan Stratus (Sumber : Revid dan Christo).
Stratus ialah awan berupa cebisan kain koyak terbentuk dalam udara
lembab bergelora pada paras rendah atmosfera selepas hujan. Warna
kekuningan muda latar belakang adalah disebabkan oleh pantulan
sinaran suria waktu senja oleh sirrostratus yang terjadi selepas aktiviti
ribut petir pada waktu petang. Awan Stratus sangat rendah, tebal dan
berwarna kelabu.
Awan stratus berupa awan rendah yang seragam umumnya berwarna
kelabu tetapi tidak menyentuh permukaan bumi. Dan macam bentuk
Awan Stratus adalah awan yang berlapis-lapis tipis dengan warna abu-
abu dengan dasar hampir serba sama, dapat menimbulkan hujan es.

2.Awan Rendah Tengah


Berdasarakan jarak awan sederhana tinggi Berada di ketinggian
diantara 3000m sampai dengan 6000m, makanya di sebut awan mid
high, karena disebut tinggi dan dapat di sebut juga awan rendah, Awan
Altokumulus cirinya berkepul kepul, berlapis dan tidak rata, biasanya
awan ini menandakan hari yang cerah, kalau awan Altostratus kelihatan
lebih padat dan berwarna lebih gelap nampak seperti air.Awan ini dapat
didasarkan manapun dari permukaan dekat sekitar 10.000 kaki (3.000
m). Cumulus biasanya bentuk pada rentang ketinggian rendah tapi
dasar akan naik ke bagian bawah kisaran menengah saat kondisi
kelembaban relatif sangat rendah.
Nimbostratus biasanya bentuk dari altostratus di tengah rentang
ketinggian tapi dasar mungkin mereda ke kisaran rendah selama
precipitaion. Kedua jenis awan dapat mencapai ketebalan yang
signifikan dan kadang-kadang diklasifikasikan sebagai awan vertikal
(Keluarga D), terutama di Eropa. Namun, cumulus biasa, menurut
definisi, tidak sesuai dengan tingkat vertikal yang menjulang cumulus
(kumulus congestus) atau paling cumulonimbus . Nimbostratus Sangat
tebal dapat perkiraan cumulus menjulang, tetapi jatuh juga pendek
tingkat vertikal awan cumulonimbus berkembang dengan baik.
a.Awan Altokumulus

Gambar 2.9 dan Gambar 2.10 Awan Altokumulus (Sumber : Melani).


Awan altokumulus adalah tipe awan menengah yang terdiri atas
gumpalan- gumpalan awan, umumnya relatif tak besar dan agak tipis,
sering sekali ujung-ujung gumpalan awan itu bersambung satu dengan
yang lain. Awan Alto Cumulus adalah awan yang seperti bulu domba
atau sisik ikan tetapi agak melebar 10 s/d 50 dengan warna putih bersih,
atau abu-abu atau campuran dari dua-duanya.
Awan altocumulus berupa lapisan berwarna putih atau kelabu yang
terdiri dari unsur-unsur berbentuk bulatan pipih. Dan macam bentuk
Awan Alto Cumulus adalah awan yang seperti bulu dombaatau sisik
ikan tetapi agak melebar 10 s/d 50 dengan warna putih bersi, atau abu-
abu atau campuran dari dua-duanya.
b. Awan Altostratus
Altostratus(As), awan kekelabuan (bergantung kepada ketebalan)
peringkat pertengahan yang menghasilkan hujan apabila cukup tebal.
Awan-awan ini terjadi dalam lapisan atmosfera stabil dan boleh
menjadi tebal apabila cukup kelembapan dan penyejukan. Hujan
berterusan pada waktu senja dan malam selepas aktiviti ribut petir pada
lewat petang dan senja adalah disebabkan perkara ini. Awan-awan di
atas terbentuk pada waktu senja dan malam hari terdahulu, mula
menghilang apabila matahari terbit pada awal pagi. Awan Altostratus
lebih padat, berwarna kelabu dan kelihatan seperti air.
Awan altostratus berupa awan yang nampak berserat/seragam tapi
berwarna kelabu/kebiruan menutupi sebagian/seluruh langit. Dan
macam bentuk Awan Alto Stratus adalah awan yang seperti lembaran-
lembaran atau lapisan-lapisan jalur yang berwarna abu-abuatau kebiru-
biruan. Jenis awan ini sering menimbulkan hujan merata.

3.Awan Tinggi
Bentuk awan tinggi antara 10.000 dan 25.000 kaki (3.000 dan 8.000
m) di daerah kutub , 16.500 dan 40.000 kaki (5.000 dan 12.000 m) di
daerah beriklim sedang dan 20.000 dan 60.000 kaki (6.000 dan 18.000
m) di daerah tropis.
a.Awan Cirrus

Gambar 2.11 Awan Cirrus (Sumber : Melani).


Awan cirrus(Ci) ditiupkan angin timuran yang bergelora. Awan ini
berwarna putih dengan pinggiran tidak jelas. Awan Sirus kelihatan
seperti kapas tipis dan awan ini menunjukkan cuaca agak cerah. Awan
cirrus tampak tersusun dari serat lembut dan halus berwarna putih
mengkilap bagaikan sutera. dan bentuk Awan Cirrus adalah awan putih
terpisah-pisah seperti benanghalus atau pecah-pecah atau jalur-jalur
sempit atau mata pancing atau bulu ayam atau serabut yang berwarna
putih keperak-perakan.
b.Awan Sirokumulus

Gambar 2.12 dan Gambar 2.13 Awan Sirokumulus (Sumber : Melani dan
Christo).
Awan Cirro Cumulus adalah awan tipis putih terpisah-pisahseperti
biji-bijian, sisik ikan, bulu domba yang tipis yang berwarna putih
bersih. Awan cirrocumulus adalah lapisan awan yang terdiri dari unsur
kecil menyerupai butir atau biji padi-padian tanpa bayangan seperti
sirrus. dan bentuk

c.Awan Cirrostratus
Awan Cirrostratus adalah awan tipis berbentuk seperti tirai dan
menutup sebagian besar langit. Letak awan ini neh, berada di
ketinggian diatas 6000 m dari permukaan bumi. Nih awan muncul,
berarti menandakan bahwa ujan bakalan datang dalam 12 jam ke depan.
Awan cirrostratus tampak seperti tirai kelambu halus keputih-putihan.
dan bentuk Awan Cirro Stratus adalah awan yang transparan dengan
puncak seperti serabut halus menutupi sebagian atau seluruhnya dari
langit dengan warna keputih-putihan. Awan ini umumnya
menimbulkan phenomena lingkaran putih disekeliling bulan atau
matahari.
4.Awan Yang Tinggi Ke Atas
Awan yang tinggi ke atas dapat di kelompok kan sebagai awan yang
menjulang tinggi ke atas seperti awan cumulus dan awan cumulo nibus
yang kira-kira tingginya kurang lebih sekitar 6 Km sampai dengan 9
Km dari permukaan bumi yang saat ini dapat di gambarkan awan
sebagai berikut:
a.Awan Cumulus

Gambar 2.14 dan Gambar 2.15 Awan Cumulus (Sumber : Christian dan
Bentar).

Pandangan jarak dekat awan Kumulus yang sedang berkembang


aktif pada lewat pagi dan awal petang disebabkan pemanasan
permukaan tanah dan perolakan. Awan-awan itu kelihatan seperti
‘popcorns’ dengan tepian nyata(clear outline). Warnanya putih pada
puncak kerana semua gelombang sinar suria dipantulkan pada kadar
yang sama. Warna gelap itu disebabkan oleh penembusan terhad sinar
suria dan juga kadar serapan yang bertambah terhadap gelombang
selebihnya kerana titisan air besar.
Dengan kandungan kelembapan dan penaikan udara mencukupi,
awan-awan ini tumbuh tinggi dan menghasilkan hujan panas. Dalam
keadaan ketidak stabilan udara yang mendalam, ribut petir berlaku pada
waktu petang atau lewat petang Awan Kumulus terbentuk kelompok-
kelompok bulat.
Awan cumulus pada umumnya mampat dan berbentuk gumpalan
yang menjulang. dan bentuk Awan Cumulus adalah awan yang
terpisah-pisah umumnya padat dengan batas yang jelas, berbentuk
seperti bukit-bukit, menari-menari dan bagian atasnya berbentuk
seperti bunga kool.
b.Awan Cumulo Nimbus

Gambar 2.16 dan Gambar 2.17 Awan Cumulo Nimbus (Sumber : Melani
dan Christo).
Pemandangan jarak jauh deretan awan Kumulonimbus (Cb) .
Awan-awan ini tinggi berwarna putih / gelap. Tapaknya terletak pada
ketinggian kira-kira 1000 kaki manakala puncaknya boleh mencapai
ketinggian melebihi 35000 kaki. Pembentukan deretan awan ini
merupakan satu ciri biasa pada awal pagi Monsun Barat Daya.
Kedudukan Sel-sel Cb yang begitu rapat menyebabkan awan-awan itu
kelihatan bersambung. Warna kuning keemasan itu disebabkan
pantulan sinar suria pagi yang sedang terbit di timur. Awan nipis
berbentuk topi kelihatan diatas puncak awan Cb menunjukan
kewujudan udara stabil mengalir diatas puncak awan itu (Cb). Awan-
awan Cb ini kerap bergerak masuk ke pedalaman melalui kawasan
pantai pada peringkat akhir Monsun Barat Daya. Apabila
ketidakstabilan atmosfera mencapai lebih tinggi, awan-awan ini
membawa hujan lebat dan ribut petir kepada kawasan terlibat.
Awan cumulonimbus merupakan awan yang sangat mampat dan
padat menjulang tinggi menjadi gumpalan yang besar, pada awan ini
dapat mengangkut 300.000 ton air biasa juga disebut awan badai. Awan
Kumulonimbus berbentuk kelompok-kelompok besar. Kelompok-
kelompok yang berwarna putih dan hitam ini mempunyai bentuk dan
rupa yang beranekaragam. Awan membawa hujan yang disertai dengan
kilat dan petir.
DOKUMENTASI JENIS - JENIS AWAN
DI LINGKUNGAN SEKOLAH

Gambar 2.18 Awan Altocumulus. Gambar 2.19 Awan Sirus.

Gambar 2.20 Awan Cirrostratus. Gambar 2.21 Awan Cumulus.

Gambar 2.22 Awan Altokumulus Gambar 2.23 Awan Altokumulus,


dan Awan Cumulus. Awan Cumulus dan Awan Strato-
cumulus.
Gambar 2.24 Awan Altokumulus. Gambar 2.25 Awan Sirus

Gambar 2.26 Awan Altokumulus Gambar 2.27 Awan Altokumulus.


dan Awan Stratokumulus.

Gambar 2.28 Awan Kumulus. Gambar 2.29 Awan Sirus


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan jenis-jenis awan, dapat disimpulkan
bahwa terdapat tiga jenis utama awan yaitu awan stratiform, awan
kumuliform, dan awan cirriform. Awan stratiform merupakan awan
datar dan membentang, sedangkan awan kumuliform terbentuk secara
vertikal dengan bentuk menyerupai gunung kecil. Sementara itu, awan
cirriform memiliki tekstur seperti bulu dan terbentuk di ketinggian
yang lebih tinggi. Selain ketiga jenis utama tersebut, juga terdapat
jenis-jenis awan lain seperti awan altocumulus, altostratus, dan
nimbostratus yang memiliki ciri-ciri tertentu.
Pengamatan jenis-jenis awan dapat memberikan informasi tentang
kondisi cuaca di suatu wilayah. Misalnya, awan cirrus seringkali
menjadi petunjuk adanya badai yang akan datang, sedangkan awan
nimbostratus seringkali menandakan hujan yang akan terjadi. Dengan
demikian, pengamatan jenis-jenis awan dapat membantu dalam
merencanakan kegiatan luar ruangan dan mengambil tindakan
pencegahan terhadap bencana alam yang mungkin terjadi.
B. Saran
Diperlukan foto awan sebagai penjelas bagi beberapa jenis awan.

Anda mungkin juga menyukai